2. Tatalaksana Umum
a. Stabilisasi Jalan Nafas dan Pernafasan
- Pemberian O2 pada saturasi oksigen <95%
- Perbaiki jalan nafas dengan suction, pipa orofaring, atau Intubasi
- Bantuan ventilasi jika diperlukan
b. Stabilisasi Hemodinamik
- Berikan cairan kristaloid atau koloid intravena (Hindari cairan Hipotonik)
- Optimalisasi Tekanan darah :
i. Stroke Iskemik : turunkan TD 15% dalam 24 jam pertama apabila
>220mmHg / >120 mmHg. Selanjutnya, tekanan darah harus
dipantau hingga <180 mmgHg / <105 mmHg. Antihipertensi yang
dapat digunakan adalah labetalol, nitropaste, nikardipin, atau
diltiazem intravena..
ii. PIS (Perdarahan Intra Serebral) : Jika Sistolik mencapai >220mmHg
atau MAP >150mmHg, diturunkan dengan antihipertensi intravena
secara kontinyu. Penurunan hingga sistolik 140 mmHg masih
aman.
iii. PSA (Perdarahan Sub Arachnoid) : Tekanan darah diturunkan
hingga Sistolik 140-160 mmHg.
- Pada Stroke Iskemik monitoring jantung dilakukan selama 24 jam
pertama, bila terdapat adanya CHF, segera atasi.
c. Pemeriksaan Awal Fisik Umum
- Tekanan darah
- Pemeriksaan Jantung
- Pemeriksaan Neurologi umum awal :
i. Derajat kesadaran
ii. Pemeriksaan pupil dan okulomotor
iii. Keparahan Hemiparesis
d. Pengendalian TIK
- Monitoring keadaan klinis dan gejala neurologis terutama pada pasien
dengan GCS <9 dan penderita penurunan kesadaran karena peningkatan
TIK
- Penatalaksanaan penderita dengan peningkatan TIK meliputi :
i. Tinggikan posisi kepala 20o-30o
ii. Hindari pemberian cairan glukosa dan hipotonik
iii. Hindari hipertermia
iv. Jaga normovolemia
v. Osmoterapi atas indikasi :
o Manitol 0,25 0,5 gr/kgBB, selama >20 menit, diulangi setiap
4-6 jam dengan target 310 mOsm/L. Selama pemberian
osmoterapi, osmolalitas diperiksa 2 kali sehari.
o Furosemide 1 mg/kgBB iv. Jika diperlukan.
vi. Tindakan bedah dekompresif
e. Pengendalian kejang
- Diazepam bolus lambat intravena 5-20mg dan diikuti oleh fenitoin,
loading dose 15-20mg/kgBB dengan kecepatan maksimum 50mg/menit,
bila belum teratasi perawatan di ICU diperlukan.
f. Pengendalian Suhu Tubuh
- Setiap penderita stroke yang disertai demam harus diberikan antipiretika
- Berikan Asetaminofen 650mg bila suhu lebih dari 38,5 oC
- Pada pasien beresiko infeksi harus dilakukan kultur dan apusan dan
diberikan antibiotik
g. Pemeriksaan penunjang
- EKG
- Laboratorium (Kimi darah, fungsi ginjal, hematologi, faal hemostasis,
kadar gula darah, analisis urin, analisa gas darah, dan elektrolit)
- Bila perlu, pada kecurigaan perdarahan subaraknoid, dilakukan punksi
lumbal untuk pemeriksaan cairan serebrospinal
- Pemeriksaan Radiologi :
i. Foto rontgen dada
ii. CT Scan