tumbuh, dan
adalah nama bagi sejumlah harta tertentu yang telah mencapai syarat tertentu yang diwajibkan
oleh Allah untuk dikeluarkan dan diberikan kepada yang berhak menerimanya dengan
persyaratan tertentu pula (Kifayatul Akhyar I: 1 / 2 ). Kaitan antara makana secara bahasa dan
istilah ini berkaitan erat sekali, yaitu bahwa setiap harta yang sudah dikeularkan zakatnya akan
menjadi suci, bersih, baik, berkah, tumbuh, dan berkembang ( QS. At-Taubah: 103 dan Ar-Rum:
39). Adapun persyaratan harta yang wajib dizakatkan itu, antara lain sebagai berikut. Pertama, al-
milk at-tam yang berarti harta itu dikuasai secara penuh dan dimiliki secara sah, yang didapat
dari usaha, bekerja, warisan, atau pemberian yang sah, dimungkinkan untuk dipergunakan,
diambil manfaatnya, atau kemudian disimpan. Di luar itu seperti hasil korupsi, kolusi, suap, atau
perbuatan tercela lainnya, tidak sah dan tidak diterima zakatnya. Dalam hadist riwayat Imam
Muslim, Rasulullah bersabda bahwa Allah SWT tidak akan menerima zakat atau sedekah dari
harta yang ghulul(didapatkan dengan cara yang batil). Kedua, an namaaadalah harta yang
berkembang jika diusahakan atau memiliki potensi untuk berkembang, misalnya harta
perdagangan, peternakan, pertanian, deposito, mudharabah, usaha bersama, obligasi, dan lain
sebagainya.
Ketiga, telah mencapai nisab, harta itu telah mencapai ukuran tertentu. Misalnya, untuk hasil
pertanian telah mencapai jumlah 653 Kg gabah, emas atau perak telah senilai 85 gram,
perdagangan telah mencapai nilai 85 gram emas, peternakan sapi telah mencapai 30 ekor, dan
sebagainya. Ke empat, telah melebihi kebutuhan pokok, yaitu kebutuhan minimal yang diperlukan
seseorang dan keluarganya yang menjadi tanggungannya untuk kelangsungan hidupnya. Kelima,
telah mencapai satu tahun (haul) untuk harta-harta tertentu, misalnya perdagangan. Akan tetapi,
SHADAQAH
Sedekah berasal dari kata shadaqa yang berarti benar. Orang yang suka
bersedekah adalah orang yang benar pengakuan imannya. Menurut terminologi syariat,
pengertian sedekah sama dengan pengertian infak, termasuk juga hukum dan ketentuan-
ketentuannya. Hanya saja, jika infak berkaitan dengan materi, sedekah memiliki arti
lebih luas menyangkut hal yang bersifal non materiil. Hadits riwayat Imam Muslim dari Abu
Dzar, Rasullullah menyatakan bahwa jika tidak mampu bersedekah dengan harta maka
membaca tasbih, membaca takbir, tahmid, tahlil, berhubungan suami-istri, dan melakukan
kegiatan amar maruf nahi munkar adalah sedekah. Seringkali kata-kata sedekah
dipergunakan dalam Alquran, tetapi maksud sesungguhnya adalah zakat, misalnya firman Allah
dalam QS. At-Taubah:60 dan 103. Yang perlu diperhatikan, jika seseorang telah berzakat tetapi
masih memiliki kelebihan harta, sangat dianjurkan untuk berinfak atau bersedekah. Berinfak
adalah ciri utama orang yang bertaqwa (QS. Al-Baqarah:3 dan Al-Imran:134), ciri mukmin yang
sungguh-sungguh imannya (QS Al-Anfal: 3-4), ciri mukmin yang mengharapkan keuntungan
abadi ( QS. Al-Faathir:29). Berinfak akan melipat gandakan pahala di sisi Allah ( QS. Al-
Baqarah:262). Sebaliknya, tidak mau berinfak sama dengan menjatuhkan diri pada
Rukun Shadaqah
Rukun shadaqah dan syaratnya masing-masing adalah sebagai berikut :
a. Orang yang memberi, syaratnya orang yang memiliki benda itu dan berhak untuk
mentasharrufkan ( memperedarkannya ).
b. Orang yang diberi, syaratnya berhak memiliki. Dengan demikian tidak syah memberi kepada.
anak yang masih dalam kandungan ibunya atau memberi kepada binatang, karena keduanya
c. Ijab dan qabul, ijab ialah pernyataan pemberian dari orang yang memberi sedangkan qabul
d. Barang yang diberikan, syaratnya barang yang dapat dijual. Perbedaan shadaqah dan infak,
bahwa shadaqah lebih bersifat umum dan luas, sedangkan infak adalah pemberian yang
dikeluarkan pad a waktu menerima rizki atau karunia Allah. Namun keduanya memiliki kesamaan,
yakni tidak menentukan kadar, jenis, maupun jumlah, dan diberikan dengan mengharap ridha Allah
semata. Karena istilah shadaqah dan infak sedikit sekali perbedaannya, maka umat Islam lebih
cenderung menganggapnya sama, sehingga biasanya ditulis infaq & shadaqah. Bershadaqah
haruslah dengan niat yang ikhlas, jangan ada niat ingin dipuji (riya) atau dianggap dermawan, dan
jangan menyebut-nyebut shadaqah yang sudah dikeluarkan, apalagi menyakiti hati si penerima.
Sebab yang demikian itu dapat menghapuskan pahala shadaqah. Allah berfirman dalam surat AI
Baqarah ayat 264 : Artinya : "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan
seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia ..." (QS. AI Baqarah : 264)
HIBAH
Menurut bahasa hibah artinya pemberian. Sedangkan menurut istilah hibah ialah
Hibah dapat disebut juga hadiah. Hukum hibah adalah mubah ( boleh ), sebagaimana sabda
Rasulullah sebagai berikut : Artinya : "Dari Khalid bin Adi sesungguhnya Nabi SA W telah bersabda
"siapa yang diberikebaikan oleh saudaranya dengan tidak berlebih-Iebihan dan tidak karena
diminta maka hendaklah diterima jangan ditolak. Karena sesungguhnya yang demikian itu
Rukun Hibah
Ketentuan Hibah
Hibah dapat dianggap syah apabila pemberian itu sudah mengalami proses serah terima.
Jika hibah itu baru diucapkan dan belum terjadi serah terima maka yang demikian itu belum
termasuk hibah. Jika barang yang dihibahkan itu telah diterima maka yang menghibahkan tidak
boleh meminta kembali kecuali orang yang memberi itu orang tuanya sendiri (ayah/ibu) kepada
anaknya.