Anda di halaman 1dari 6

ANTIBIOTIK

1. Apa akibatnya jika antibiotic diminum secara tidak teratur (misal dianjurkan 1x 1hari, tapi
diminum 1x2 hari) tetapi meminumnya sampai habis?
Jawaban : dokter sudah memberikan obat melalui resep antibiotika dengan dosis dan lama
penggunaan yang sudah diperhitungkan untuk membasmi seluruh infeksi/kuman yang ada.
Dosis antibiotika yang tidak dihabiskan /tidak teratur meminumnya akan mempercepat
terjadinya kekebalan (resistensi) dari kumannya sehingga apabila diberikan antibiotic
dengan level yang sama sudah tidak mempan lagi dan memerlukan antibiotika dengan
level yang lebih tinggi (harganya pun lebih tinggi)
2. Cara kerja obat penisilin untuk kuman berdinding sel, bagaimana jika kuman tidak ada
didinding sel?
Jawaban : penisilin merupakan anggota beta lactam karena mempunyai cincin beta lactam,
dengan menghambat sintesis mukopeptida yang diperlukan untuk pembentukan dinding
sel bakteri. Pertama obat bergabung dengan penisilin bidang protein, kedua terjadi
hambatan sintesis dinding sel kuman karena proses transpeptidasi antar rantai
peptidoglikan terganggu, ketiga terjadi aktivitas enzim proteolitik pada dinding sel, jika
kuman tersebut tidak mempunyai dinding sel maka bakteri tsb resisten yang tadinya
sensitif , contohny mikroplasma sehingga diberikan obat penisilin jenis lainnya.
3. Mengapa antibiotic yang bersifat utama bakteriostatik tidak boleh dikombinasikan dengan
antibiotic yang bersifat utama bakterisid ?
Jawaban : antibiotic bakteriostatik dan bakterisid tidak boleh dikombinasikan karema
antibiotic bakteriostatik misalnya kuman fenikol dapat menginkubasi kerja bakterisid dari
penisilin
4. Ada sebuah kasus, misal seorang ibu baru saja melahirkan melalui operasi Caesar. Pada
kasus ini pihak medis melakukan kesalahan yang menyebabkan infeksi pada jahitan
operasi caaesar tsb. Bagaimana penanganan yang harus dilakukan agar infeksi jahitam
tidak menyebar ? dan jika diberikan obat antibiotika, apakah obat tsb akan berpengaruh
pada hormone menyusui?
Jawaban : yang paling bagus diberikan pada ibu hamil dan menyusui adalah gol.B
(sefalosporin) yaitu cefadroxyl dan cefixime karena merupukan gol.B dan antibiotic rsb
bekerja langsung dari awal ke dinding sel sang ibu. Tidak, karena tidak ada efek samping
terhadap ibu yang menyusui dan aman dikonsumsi bagi ibu hamil dan menyusui
5. Mengapa antibitok harus dihabiskan bahkan ketika penyakit dirasa sudah membaik?
Jawaban : Karena ketika penyakit dirasa membaik sebenarnya semua bakteri yang
menyebabkan infeksi tidak terbunuh semua, akibatnya infeksi bisa datang kembali akan
terjadi resisten bakteri itu atas antibiotic sehingga membuat bakteri makin tangguh
6. Mengapa antibiotic tidak manjur digunakan pada penyakit yang disebabkan oleh virus?
Jawaban : karena sel target yang dituju itu berbeda. Virus dan bakteri itu menginfeksi sel
target yang berbeda dari tubuh manusia, jadi sel target yang dituju beda.
7. Antibiotik merupakan obat bakteri yang dapat menyebabkan resistensi. Apakah produk
antibakteri lainnya dapat menyebabkan resistensi bakteri?
Jawaban : penggunaan produk antibakteri dalam jangka waktu panjang dapat
menyebabkan resistensi terhadap antibiotic. Beberapa zat seperti triclosan dalam sabun
cair dan triclocorban dalam sabun batang dapat membuat bakteri kebal terhadap antibiotic
8. Bagaimana mekanisme terjadinya alergi setelah mengkonsumsi obat-obat antibiotika?
Jawaban : secara umum ada 4 macam mekanisme:
1. Reaksi anafilaksis, yaitu reaksi tubuh terhadap obat yang masuk kedalam tubuh,
misalnya jenis obat penislin dan strepstomisin. Reaksi yang dialami penderita bisa
berupa ruam-ruam merah dikulit, sesak nafas, bersin, hidung tersumbat, penurunan
tekanan darah & pembengkakan diarea tertentu.
2. Reaksi sitotostik, yaitu reaksi yang terjadi pada antibody dalam sirkulasi darah&cairan
tubuh. Reaksi ini menyebabkan penurunan usia sel-sel darah merah secara terus
menerus akibat pemakaian penisilin
3. Reaksi imun kompleks, yaitu interaksi yang terjadi antara antibody darah dengan
antigen. Gejala yang dialami berupa demam, peradangan sendi, pembesaran getah
bening, gatal-gatal dipermukaan kulit, bintik-bintik atau benjol merah dibagian tertentu
4. Reaksi dengan media sel, yaitu reaksi dari kontak pertama kali sel-sel darah putih
hingga menimbulkan peradangan&panas sperti terbakar, karena penggunaan antibiotic
9. Bagaimana mekanisme hingga terjadi resistensi antibiotic?
Jawaban : Kuman gram negatif mempunyai outer membrane yang sedikit menghambat
antibiotika masuk kedalam sitoplasma. Selanjutnya apabila terjadi mutasi dari lubang pori
outer membrane berakibat antibiotika menjadi lebih sulit masuk kedalam sitoplasma atau
menurunnya permeabilitas membrane terhadap antibiotika,oleh karena lubang pori dari
outer membrane tersebut tidak bersifat selektif maka satu mutasi dari pori tersebut dapat
menghambat masuknya lebih dari satu jenis antibiotika. Ada berbagai mekanisme yang
menyebabkan suatu populasi kuman mejadi resisten terhadap antibiotika, mekanisme itu
antara lain
1)Mikroorganisme memproduksi enzym yang merusak daya kerja obat, contohnya adalah
stafilokokus yang resisten terhadap penisilin disebabkan karena stafilokokus memproduksi
enzym beta laktam yang memecah cincin beta laktam dari penisilin sehingga penisilin
tidak aktif lagi bekerja.
2)Terjadinya perubahan permeabilitas kuman terhadap obat tertentu, contohnya adalah
streptokokus yang mempunyai barier alami terhadap obat golongan aminoglikosida.
3)Terjadinya perubahan pada tempat tertentu dalam sel sekelompok mikroorganisme yang
menjadi target obat, misalnya obat golongan aminoglikosida yang memecah atau
membunuh kuman karena obat ini merusak sistem ribosom sub unit 30S. Bila oleh suatu
hal,tempat/lokus kerja obat pada ribosom sub unit 30S berubah, maka kuman tidak lagi
sensitif terhadap golongan obat ini.
4)Terjadinya perubahan pada metabolic pathway yang menjadi target obat,misalnya
kuman yang resisten terhadap obat golongan sulfonamida, tidak memerlukan PABA dari
luar sel, tapi dapat menggunakan asam folat, sehingga sulfonamida yang berkompetisi
dengan PABA tidak berpengaruh pada metabolisme sel.
5)Terjadi perubahan enzymatik sehingga kuman meskipun masih dapat hidup dengan baik,
tapi kurang sensitif terhadap antibiotik, contohnya adalah kuman yang sensitif terhadap
sulfonamida yang mempunyai affinitas yang lebih besar terhadap sulfonamida
dibandingkan dengan PABA sehingga kuman akan mati.
10.Bayi yang mendapatkan pengobatan antibiotik sebelum usia 12 bulan cenderung lebih
mudah terkena eksim (peradangan kulit) dan antibiotik pada bayi menyebabkan penyakit
lain dimasa yang akan datang. Kenapa hal itu dapat terjadi ?
Jawaban : eksim adalah peradangan jaringan epidermis kulit yang membuat kulit menjadi
kering, gatal dan ruam yang hilang-timbul. Fenomena itu terjadi kemungkinan besar akibat
peresapan antibiotik spektrum luas yang menekan mikroflora usus dan kondisi itu
mempengaruhi sistem imunitas hingga memicu timbulnya alergi. Pada bayi yang
menggunakan antibiotik menyebabkan gangguan beberapa organ tubuh, karena sistem
tubuh dan fungsi organ pada bayi belum sempurna. Gangguan organ tubuh yang bisa
terjadi adalah gangguan saluran cerna, gangguan ginjal, gangguan darah, dll yang
mempengaruhi dimasa yang akan datang.
11.Pada sebuah kasus , ada ibu hamil dengan umur kehamilan 6 bulan. Terinjak paku berkarat
sehingga menimbulkan infeksi tetanus. Sedangkan riwayat medisnya menyatakan bahwa
ia resisten terhadap antibiotic sedangkan bayinya terncam bahaya. Bagaimana cara
penanggulangannya ?
Jawaban : setelah ibu hamil itu tertusuk paku, langsung pergi ke bidan terdekat/ ke RS
untuk mendapat pertolongan pertama yaitu suntik anti tetanus, setelah itu konsultasikan ke
dokter/bidan apakah harus minum antibiotic atau tidak. Biasanya dokter/bidan
menanyakan apakah ibu hamil itu ada alegri atau tidak. Kalau ternyata ibu itu punya
riwayat alergi antibiotic A, ditanggulangi dengan antibiotic lain, karena tidak semua
antibiotic itu bisa menyebabkan alergi
12.Bagaimana mekanisme kerja doksisiklin sebagai obat jerawat ?
Jawaban : doksisiklin adalah antibiotic gol.tetrasiklin. Bekerja secara bakteriostatik
dengan mencegah sintesa protein mikroorganisme, mempunyai spectrum kerja yang luas
terhadap bakteri gram + dan gram
13 Bagaimana cara kerja tetrasiklin sehingga menyebabkan gigi berwarna kuning ?
Jwaban : 1. Perusakan warna pada gigi Tetrasiklin mengandung gugus-gugus hidroksil,
dimana gugus tersebut akan membentuk ikatan bila dikombinasikan dengan Ca++ sebagai
unsur-unsur pembentuk gigi. Tetrasiklin dapat mengikat kalsium secara irreversible,
kemudian berikatan dengan kristal hidroksiapatit baik di dentin maupun enamel. Juga,
mempunyai kemampuan membentuk kompleks atau ikatan dengan kristal hidroksiapatit
dalam gigi sehingga mengakibatkan terbentuknya senyawa orthocalcium phosphat
complex yang tertimbun pada gigi dan menyebabkan perubahan warna pada gigi.sehingga
gigi dapat berubah warna menjadi kuning.
14. Jelaskan kenapa pada neonatal dan bayi 3 bulan pemberian antibiotic hanya diizinkan
pada dosis 300 mm/gr/6jam?
Jawaban : Karena ginjal dari neonatal dan bayi 3 bulan belum bekerja dengan baik
sehingga hanya dengan dosis yang sudah ditentukan ginjal bisa bekerja dengan baik
15. Ketika pasien terdiagnosa penyakit dan dokter memberikan lebih dari 1 macam obat
dengan macam obat gol.antibiotik, antipiretik, antiinflamasi. Bagaimana antibiotic dapat
bekerja sama dengan gol.obat tsb atau bertolak belakang?
Jawaban : misal flu yang disertai demam,batuk,lemah,capek,sakit disekujur tubuh dan
pilek maka diberikan obat antipiretik dan antiinflamasi yang digunakan untuk menurunkan
panas dan penyembuhan radang. Obat antibiotic sifatnya membunuh bakteri dan tidak ada
efeknya pada pilek, flu dan sebagian batuk. Malahan mengkonsumsi antibiotic secara
sembarangan akan berbahaya karena beresiko membuat bakteri kebal terhadap antibiotic
selain sebagiannya membunuh mikroba yang baik dalam tubuh. Ketika terjadi
infeksi(biasanya ditandai dengan peradangan disaluran pernafasan, lender yang berwarna
dan kental) maka antibiotic bisa digunakan sesuai anjuran dokter
16. Bagaimana mekanisme obat antibiotic yang dapat menurunkan kematian pada pasien
HIV?
Jawaban : karena pasien HIV mengalami penurunan sistem imun sehingga mudah
terserang infeksi penyakit. Dengan diberikannya obat antibiotic yang membantu dalam
mengurangi infeksi penyakit, dapat mengurangi atau memperlambat kematian pasien HIV.
Contohnya : saat pasien HIV yang terkena flu dapat meredakan atau tidak diberikan obat
antibiotic dapat menyebabkan flu yang berkelanjutan dan akhirnya menyebabkan kematian
17. Pada obat antibiotik seperti golongan sefalosporin bergolongan B dan amoniglikosin yang
bergolongan c dan tetrasilin yang bergolongan D, pada saat apakah kita harus menggunakan
obat antibiotic yang bergolongan B atau C atau D?

Jawab : kita dapat menggunakannya tergantung pada kondisi pasiennya misalnya klasifikasi
obat berdasarkan keamanannya terhadap kehamilan dalam 5 golongan, yaitu A-B-C-D dan X.
Golongan obat X ini sama sekali tidak boleh diberikan pada ibu hamil, karena efek
teratogenik pada manusia yang telah terbukti dari berbagai penelitian dan karena dampak
negatifnya terhadap kehamilan jelas-jelas melebihi manfaat yang mungkin diberikannya. Di
Australia obat ini juga dikenal sebagai golongan X, namun tidak halnya di Jerman. Di Jerman
obat teratogenik dibagi atas empat grade, yaitu grade 7, 8, 9, dan 10.

Apakah setiap golongan obat ini akan memberikan efek dan pengaruh yang sama? Jika iya
maka jelaskan dan jika tidak maka berikan alasannya!

Jawab: tidak, karena obat ini digunakan tergantung pada tingkat keamanan dan ketepatan
penggunaan. Misalnya Obat yang diminum oleh bumil dapat menembus plasenta, sama
seperti nutrisi yang dibutuhkan oleh janin yg juga dapat menembus plasenta
Sehingga obat punya potensi menimbulkan efek pd janin dg bbrp cara yaitu :

a. Obat secara langsung bekerja pada janin ..


b. Obat secara langsung bekerja pada janin bisa menyebabkan kerusakan, kelainan
perkembangan bahkan kematian janin. Obat pengaruhi fungsi plasenta, biasanya dg
cara menyempitkan pembuluh darah&mengurangi pertukaran oksigen&nutrisi di
antara janin&ibu
c. Obat dapat menyebabkan kontraksi otot rahim yang dapat berbahaya bagi janin dan
menyebabkan keguguran.

18. Kandungan spesifik ap yg membedakan antibiotik C dan D sehingga gol antibiotik D


tidak diperbolehkan untuk ibu hamil, dan jelaskan mekanisme kerjanya?
Jawaban : Mekanisme yg terjadi pada penggunaan antibiotik gol D akan melewati plasenta
dan disimpan di dlm tulangserta gigi janin yg bercampur kalsium, sehingga pertumbuhan
tulang menjadi lmbat, gigi bayi berwarna kuning dan rentan terkena karies gigi. Seperti
antibiotik tetrasiklin. Kerja antibiotik gol D ini seperti tetrasiklin yaitu dgn menghambat
sintesis protein bakteri pd ribosomnya. Dengan cara difusi pasif melaluikanal hidrofilik
maupun transfor aktif. Obtgolongan ini ditimbun di hati, limpa dan email gigi yg blm
bererupsi. Golongan ini jg terdpt dalam asi dgnkadar yg lebih tinggi

Anda mungkin juga menyukai