Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
D. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan pertama : (3 JP)
Menjelaskan ilmu kimia serta peranannya dalam bidang kesehatan dan kedokteran,
energi dan lingkungan, teknologi dan bahan, teknologi pangan dan pertanian.
Menjelaskan karakteristik ilmu kimia.
Menggunakan prinsip-prinsip metode ilmiah untuk memahami fenomina kimia yang
terjadi di sekitar kita.
Menjelaskan materi dan klasifikasinya.
Menjelaskan peralatan di laboratorium secara tepat
Menguraikan langkah-langkah keselamatan kerja di laboratorium
a. Kegiatan Pendahuluan
1) Guru memberikan salam dan mengabsen siswa.
2) Guru memberikan apersepsi dan motivasi
3) Guru menyampaikan kompetensi dan IPK.
4) Guru menyampaikan cara penilaian.
5) Guru membagi beberapa kelompok.
6) Guru menampilkan video orang yang sedang bekerja di laboratorium
b. Kegiatan Inti
Mengunjungi laboratorium untuk mengenal alat-alat laboratorium kimia dan fungsinya
serta mengenal beberapa bahan kimia dan sifatnya (mudah meledak, mudah terbakar,
beracun, penyebab iritasi, korosif, dan lain-lain).
1) Peserta didik mengumpulkan data dari studi literature dan mencatat hasil pengamatan.
2) Anak berdiskusi kelompok tentang hasil pengamatan.
3) Membandingkan hasil diskusi antar kelompok tentang Keselamatan dan keamanan
kimia di laboratorium.
b. Kegiatan Penutup
1) Peserta didik menyimpulkan hasil diskusi dan presentasi di depan kelas.
2) Peserta didik dan guru mereview hasil pembelajaran tentang Keselamatan dan
keamanan kimia di laboratorium
E. Teknik penilaian
Mekanisme dan
No Aspek Instrumen Keterangan
Prosedur
2. Bahan : -
Dra. Endah Dyah Wardani, M.Pd. Maria Sundus R.W, S.Si, M.Pd
NIP.196506171989032010 NIP 197303282008012005
Lampiran 1
Materi
Semua yang terdapat disekitar kita merupakan materi dansemua materi terdiri dari bahan kimia. Namun
dalam kehidupan sehari-hari kita sering menggunakan materi daripada bahan kimia.
Jika ditinjau dari asalnya, bahan kimia dapat dibagi kedalam dau golongan, yaitu:
a. Bahan kima alami, yaitu bahan kimia yang terdapat di alam.
Misalnya air, kayu, bawang, kunyit, dan lain-lain.
b. Bahan kimia sintesis, atau bahan kimia buatan pabrik. Misalnya deterjen, plastik, sampo, bahan
pembasmi serangga, dan lain-lain.
a. Bahan pembersih
Bahan pembersih yang sering digunakan yaitu sabun. Sabun mampu mengankat kotoran yang menepel
pada kulit atau pakaian, kemudian melarutkannya dalam air. Selain sabun dikenal pula deterjen yang lebih
ampuh dari sabun untuk mencuci pakaian. Kedalam deterjen ditambahkan bahan tertentu sehingga
kotoran yang sudah lepas tidak menempel lagi pada cucian. Bahan pembersih yang lain misalnya
pembersih lantai, pembersih kaca, dan lain-lain.
b. Bahan pemutih
Pemutih pakaian digunakan untuk menghilangkan noda membandel yang menempel pada pakaian, serta
dapat membunuh bakteri. Pemutih tersedia dalambentuk larutan maupun serbuk. Pemutih juga digunakan
sebagai disinfektan.
Pemutih yang beredar dipasaran, umumnya mengandung senyawahipoklorit sebagai bahan aktifnya.
Latutan pemutih mengandungsenyawa natrium hipoklorit (NaClO) dengan kadar 5,25 % ; sedangkan
serbuk pemutih mengandung senyawa kalsium hipoklorit, Ca(ClO)2. Senyawa hipoklorit mudah
melepaskan klorin. Dalam kadar tinggi klorin dapat merusak pakaian. Pemutih Hipoklorit tidak baik
untukbahan poliester, sebab lebih memberikesan kuning daripada memutihkan. Pemutih merupakan
bahan kimia yang sangat reaktif. Mencampur bahan pemutih dengan bahan rumah tangga lainnya dapat
sangat berbahaya. Misalnya, jika pemutih dicampur dengan pembersih klosetyang mengandung asam
klorida dapat menghasilkan gas klorin. Gasklorin dapat merusak saluran pernafasan, dan jika kadarnya
cukup besar dapat mematikan. Mencampur pemutih dengan ammonia juga menghasilkan gas beracun,
yaitu kloramin (NH2Cl) dan hidrazin (N2H4). Oleh karena itu jangan sekali-kali mencampur pemutih
dengan bahan lain tanpa petunjuk atau pengetahuna yang jelas.
c. Bahan pewangi
Senyawa yang digunakan sebagai bahan pewangi biasanya diperoleh dari alam, misalnya tananman melati
dan mawar. Namun para ahli juga berupaya mendapatkan senyawa buatan (sintesis) yang lebih murah
daripada yang alami. Seiring dengan perkembangan zaman, penggunaan ini semakin berkembang.
Pewangi atau parfum digunakan pada setiap produk, mulai dari produk kebutuhan wanita, hingga produk
kebutuhan rumah tangga
seperti cairan pembersih bahkan obat anti nyamuk. Produk yang memiliki wewangian yang khas dan
menarik memang cukup digemari oleh masyarakat, karena memang kesan bersih, segar dan
menyenangkan akan ditimbulkan dari wewangian tersebut. Namun apakah penambahan zat pewangi atau
parfum pada beberapa produk harian atau kosmetik tersebut aman bagi penggunanya? Bagaimana dengan
ibu hamil yang mengirupnya apakah wangi tersebut benar-benar murni terbuat dari campuran bunga dan
buah seperti yang dicantum pada kemasan atau pada iklan produk tersebut. Mungkinkah kita
mendapatkan wewangian yang benar-benar asli dan aman dengan harga yang sangat murah?
Kita sering menggunakan obat nyamuk untuk mengusir nyamuk, begitupun petani yang menggunakan
obat pembasmi serangga untuk membunuh belalang, atau kumbang penggerek. Bahan Pembasmi
serangga tergolong zat yang bersifat racun. Zat ini tidak hanya beracun bagi serangga, tetapi juga bagi
berbagai jenis hewan lain, bahkan bagi manusia. Adapun macam-macam obat pembasmi serangga yaitu
DDT, aldrin, dieldrin, dan endrin. Meskipun demikian, obat pembasmi serangga juga berbahaya jika
digunakan secara berlebihan. Efek samping obat pembasmi serangga dalam dunia pertanian dapat
merusak kesehatan karena terutama kesehatan petani yang menggunakannya. Oleh karena itu sebaiknya
diperhatikan cara pengggunaannya. DDT yang sering digunakan dirumah
a. Dilarang mengambil atau membawa keluar alat-alat serta bahan dalam laboratorium tanpa seizin
petugas laboratorium.
b. Orang yang tidak berkepentingan dilarang masuk ke laboratorium. Hal ini untuk mencegah hal-
hal yang tidak diinginkan.
c. Gunakan alat dan bahan sesuai dengan petunjuk praktikum yang diberikan.
d. Jangan melakukan eksperimen sebelum mengetahui informasi mengenai bahaya bahan kimia,
alat-alat, dan cara pemakaiannya.
e. Bertanyalah jika Anda merasa ragu atau tidak mengerti saat melakukan percobaan.
f. Mengenali semua jenis peralatan keselamatan kerja dan letaknya untuk memudahkan pertolongan
saat terjadi kecelakaan kerja.
h. Harus mengetahui cara pemakaian alat darurat seperti pemadam kebakaran, eye shower,
respirator, dan alat keselamatan kerja yang lainnya.
i. Jika terjadi kerusakan atau kecelakaan, sebaiknya segera melaporkannya ke petugas laboratorium.
j. Berhati-hatilah bila bekerja dengan asam kuat reagen korosif, reagen-reagen yang volatil dan
mudah terbakar.
k. Setiap pekerja di laboratorium harus mengetahui cara memberi pertolongan pertama pada
kecelakaan (P3K).
m. Usahakan untuk tidak sendirian di ruang laboratorium. Supaya bila terjadi kecelakaan dapat
dibantu dengan segera.
n. Jangan bermain-main di dalam ruangan laboratorium.
b. Eye washer
c. Water shower
e. Jas Laboratorium
f. Peralatan pembersih
g. Obat-obatan
h. Kapas
i. Plaster pembalut
4. Simbol Keselamatan Kerja
6. Pembuangan Limbah
Seperti yang kita ketahui bahwa limbah dapat mencemari lingkungan. Maka dari itu, kita perlu
menangani limbah tersebut dengan tepat. Untuk limbah kimia hendaknya dibuang di tempat khusus
karena beberapa jenis zat kimia sangat berbahaya bagi lingkungan. Buang segera limbah sehabis
melakukan percobaan. Sementara limbah lainnya seperti kertas, korek api, dan lainnya dibuang di tempat
sampah. Sebaiknya pisahkan limbah organik dan nonorganik supaya pengolahan sampahnya lebih mudah.
7. Penanganan Kecelakaan
Kecelakaan saat kerja biasa terjadi walaupun kita telah bekerja dengan hati-hati. Hal yang paling utama
adalah jangan panik dan ikuti prosedur penanganan kecelakaan yang baik dan benar. Cari bantuan petugas
laboratorium untuk membantu Anda. Bila perlu, panggil petugas medis atau pemadam kebakaran.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Sekolah : SMA N 13 Semarang
Mata pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : X/1
Materi Pokok : Struktur Atom
Alokasi Waktu : 3 x 45 menit (1 pertemuan)
C. Materi Pembelajaran
Struktur Atom dan Tabel Periodik
Partikel penyusun atom
Nomor atom dan nomor massa
Isotop
Perkembangan model atom
D. Kegiatan Pembelajaran
1. Kegiatan Pendahuluan
- Mengkondisikan siswa untuk kegiatan pembelajaran
- Guru menjelaskan tujuan pelajaran yang ingin di capai
2. Kegiatan Inti
- Guru mengajukan suatu masalah yang harus dipecahkan
siswatentang partikel penyusun atom dan perkembangan model atom
dan memotivasi para siswa agar dapat terlibat secara langsung untuk
melakukan aktivitas pemecahan masalah tersebut,
- Siswa mengumpulkaan informasi yang relevan tentang partikel
penyusun atom dan perkembangan model atom
- Guru membantu siswa untuk melakukan perencanaan, proses dan
hasil pemecahan masalah
3. Kegiatan Penutup
- Guru melakukan refleksi dan evaluasi terhadap hasil yang diperoleh
siswa.
- Guru bersama siswa menyimpulkan tentang partikel-partikel
penyusun atom dan perkembangan model atom.
-
E. Teknik penilaian
Mekanisme dan
No Aspek Instrumen Keterangan
Prosedur
2. Bahan : -
Semarang, 1 September
2016
Kepala SMA Negeri 13 Semarang Guru Mata Pelajaran Kimia
Dra. Endah Dyah Wardani, M.Pd. Maria Sundus R.W, S.Si, M.Pd
NIP.19650617198903200 NIP 197303282008012005
LAMPIRAN 1 :
BAB 2
STRUKTUR ATOM
Untuk mengidentifikasi struktur atom, kita tidak dapat melakukan pengamatan secara langsung terhadap
atom sebab atom terlalu kecil untuk diamati secara langsung.
Saat ini, atom telah dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop STM (Scanning Tunneling
Microscope ) dan AFM (Atomic Force Microscope) sehingga sifat dan karakteristik dari bentuk atom
dapat diamati dengan lebih jelas. Gejala yang ditimbulkan atom dapat dipelajari, seperti warna
nyala, difraksi, sifat listrik, sifat magnet, dan gejala-gejala lainnya.
Di Kelas X ini, Anda akan memulai pelajaran kimia tentang struktur atom. Tersusun dari apa sajakah atom
itu? Anda akan mengetahuinya setelah mempelajari bab ini.
Atom adalah bagian terkecil dari suatu unsur yang masih memiliki sifat unsur tersebut.
Struktur atom menggambarkan bagaimana partikel-partikel dalam atom tersusun. Atom
tersusun atas inti atom dan dikelilingi elektron-elektron yang tersebar dalam kulit-kulitnya.
Dalam Tekologi modern, atom dapat diuraikan menjadi partikel sub atom, yaitu electron,
proton dan neutron yang Secara sistematis dapat digambarkan sebagai berikut.
Sebagian besar atom terdiri dari ruang hampa yang di dalamnya terdapat inti yang sangat
kecil di mana massa dan muatan positifnya dipusatkan dan dikelilingi oleh elektron-elektron
yang bermuatan negatif. Inti atom tersusun atas sejumlah proton dan neutron. Jumlah proton
dalam inti atom menentukan muatan inti atom, sedangkan massa inti ditentukan oleh
banyaknya proton dan neutron. Selanjutnya ketiga partikel subatom (proton, neutron, dan
elektron) dengan kombinasi tertentu membentuk atom suatu unsur yang lambangnya dapat
dituliskan:
Untuk ion (atom bermuatan positif atau negatif) maka notasi ion, jumlah proton, neutron, dan
elektron adalah:
Contoh :
a. Mempunyai jumlah proton, neutron dan elektron sebagai berikut :
p=Z=6
n = A - Z = 12 - 6 = 6
Karena atom netral (tak bermuatan) maka e = p = 6
b. Mempunyai jumlah proton, neutron dan elektron sebagai berikut :
p=Z=9
n = A - Z = 19 - 9 = 10
Karena muatan F adalah - 1 maka r = 1, sehingga :
e = p + r = 9 + 1 = 10
B. PERKEMBANGAN MODEL ATOM
Istilah atom bermuladarizamanLeukiposdanDemokritusyang mengatakanbahwabenda yang
paling keciladalah atom. Atom yang berasaldaribahasaYunaniyaituatomos,
aartinyatidakdantomosartinyadibagi.
a. Menurut hukum fisika klasik, elektron yang bergerak mengelilingi inti memancarkan
energi dalam bentuk gelombang elektromagnetik. Akibatnya, lama-kelamaan elektron itu
akan kehabisan energi dan akhirnya menempel pada inti.
b. Model atom Rutherford ini belum mampu menjelaskan dimana letak elektron dan cara
rotasinya terhadap ini atom.
c. Elektron memancarkan energi ketika bergerak, sehingga energi atom menjadi tidak stabil.
d. Tidak dapat menjelaskan spektrum garis pada atom hidrogen (H).
Teori Atom Neils Bohr
Modelatom Bohrmampumenjelaskanbahwa atom
terdiridaribeberapakulituntuktempatberpindahnyaelektron. Pada perkembangan selanjutnya
diketahui bahwa gerakan elektron menyerupai gelombang. Oleh karena itu, posisinya tidak
dapat ditentukan dengan pasti. Jadi orbit elektron yang berbentuk lingkaran dengan jari-jari
tertentu tidak dapat diterima. Kelemahan model atom Bohr:
2. Isobar
Isobar adalah atom dari unsur yang berbeda yang memiliki nomor atom berbeda tetapi nomor
massa sama.
Contoh :
3. Isoton
Atom-atom unsur yang berbeda yang mempunyai jumlah neutron yang sama.
Contoh:
D. KONFIGURASI ELEKTRON
LAMPIRAN 2 :
Kunci Jawaban :
No jawaban sko
soa r
l
1 Partikel penyusun atom : 20
Elektron : bermuatan negatif (-)
Neutron : bermuatan netral (0)
proton : bermuatan ( +)
2.a Jumlah elektron : 19 5
Jumlah proton : 19
Jumlah neutron : 40 19 = 21
2.b Jumlah elektron : 26 5
Jumlah proton : 26
Jumlah neutron : 56 26 = 30
2.c Jumlah elektron : 46 5
Jumlah proton : 46
Jumlah neutron : 108 46 = 62
- atom terdiri dari materi bermuatan positif dan didalamnya tersebar elektron
bagaikan kismis dalam roti kismis.
- Secara keseluruhan atom bersifat netral
Teori Rutherford
- Atom mempunyai inti yang kecil, sangat pejal, dan bermuatan positif, yang
berada di pusat atom.
- Elektron beredar mengitari inti pada lintasan yang relatif sangat jauh,
sehingga sebagian besar dari atom terdiri dari ruang hampa
Teori Neils Bohr
atom terdiri dari beberapa kulit untuk tempat berpindahnya elektron.
4 Kelebihan teori atom Neils Bohr 30
- Dapat menjelaskan spektrum garis pada hidrogen
Kelemahan teori atom niels Bohr
- tidak dapat menjelaskan efek Zeeman dan efek Strack.
- tidak dapat menerangkan kejadian-kejadian dalam ikatan kimia dengan
baik, pengaruh medan magnet terhadap atom-atom, dan spektrum atom
yang berelektron lebih banyak.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
KD 4.3 Menentukan letak suatu unsur dalam 4.3.1. Menganalisis letak unsure-unsur
tabel periodik dan sifat-sifatnya berdasarkan berdasarkan kesamaan sifat unsure.
konfigurasi elektron 4.3.2. Memaparkan hubungan
perkembangan system periodic dengan letak
unsure dalam table SPU
4.3.3. Menyimpulkan letaak suatu unsure
berdasarkan konfigurasi elektron
C. Materi Pembelajaran
Konfigurasi Eelektron
Bilangan kuantum
Diagram orbital
SPU
D. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1
Kegiatan Langkah-langkah Deskripsi Alokasi
waktu
Pendahuluan Menciptakan situasi 1. Peserta didik menjawab salam, 20 menit
(Stimulasi) selanjutnya berdoa bersama
2. Peserta didik mengecek kebersihan
kelas, minimal di sekitar meja dan
kursi tempat duduknya.
3. Guru mengecek kehadiran peserta
didik.
4. Guru menngingatkan kembali tentang
materi konfigurasi electron
berdasarkan teori Aufbau, Hund dan
larangan Pauli
5. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai.
6. Guru menyampaikan garis besar
cakupan materi.
7. Guru menyampaikan hal-hal yang
akan dinilai, antara lain perilaku
ilmiah (kriteria penilaian disampaikan
kepada peserta didik)
8. Guru membagi peserta didik menjadi
8 kelompok
9. Peserta didik diminta mengamati
gambar tayangan diagram orbital dan
tabel SPU
Pembuktian
(Verivication)
Peserta didik menyimpulkan hasil diskusi
hubungan antara konfigurasi elektron
dengan letak unsur dalam tabel SPU
1. Golongan ditentukan oleh elektron
Menarik Kesimpulan valensi
(Generalitation) 2. Periode ditentukan oleh jumlah kulit
3. Menyimpulkan adanya hubungan antara
konfigurasi electron dengan letaknya
dalam SPU
Mengkomunikasikan
Penutup 1. Guru bersama-sama dengan peserta 15 menit
didik membuat review hasil kegiatan
pelajaran.
2. Guru memberikan penghargaan pada
kelompok yang berkinerja baik
3. Guru melakukan refleksi terhadap
kegiatan yang sudah dilaksanakan
4. Peserta didik menjawab kuis tentang
hubungan konfigurasi electron dengan
letak unsure dalam SPU
5. Guru memberikan memberikan tugas
pada peserta didik untuk mempelajari
sifat periodic unsure.
6. Guru menutup pelajaran dengan
mengucapkan salam.
E. Penilaian
Jenis Teknik Penilaian Instrumen Keterangan
Penilaian Sikap o Observasi o Lembar Observasi o Lampiran 1
o Penilaian Diri o lembar penilaian diri o Lampiran 2
o Penilaian antar temano Lembar penilaian antar
teman o Lampiran 3
o Jurnal
Penilaian pengetahuan o Kuis o Lembar soal kuis o Lampiran 4
o Soal Pilihan Ganda dan
o Tes Tertulis uraian o Lampiran 5
Penilaian Ketrampilan o Unjuk kerja o Instrumen presentasi o Lampiran 6
Dra. Endah Dyah Wardani, M.pd. Maria Sundus R.W, S.Si, M.Pd
NIP.19650617198903200 NIP 197303282008012005
Lampiran 1
a. Observasi
Lembar Penilaian pada Kegiatan Diskusi
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : X/1
Topik/Subtopik : Konfigurasi elektron dan hubungannya dengan letak dalam SPU
Indikator : Peserta didikmenunjukkan perilaku tanggung jawab, kerja sama, dan aktif dalam diskusi
Tanggung Aktif
No Nama Siswa Kerja Modus
jawab
sama
1. ................
2. ................
..dst
b. Rubrik
Disiplin 4 Peserta didik selalu hadir di kelas dan mengerjakan tugas sesuai
petunjuk dan tepat waktu serta mentaati aturan main dalam kerja
mandiri dan kerja kelompok.
3 Peserta didik sering hadir di kelas dan mengerjakan tugas sesuai
petunjuk dan tepat waktu serta mentaati aturan main dalam kerja
mandiri dan kerja kelompok
2 Peserta didik kadang-kadang hadir di kelas dan mengerjakan tugas
sesuai petunjuk dan tepat waktu serta mentaati aturan main dalam
kerja mandiri dan kerja kelompok
1 Peserta didik tidak pernah hadir di kelas dan mengerjakan tugas
sesuai petunjuk dan tepat waktu serta mentaati aturan main dalam
kerja mandiri dan kerja kelompok
1 Peserta didik tidak pernah aktif dalam kerja kelompok, suka menolong
teman/orang lain, dan kesediaan melakukan tugas sesuai kesepakatan.
Penilaian Diri
Setelah mempelajari materi Hukum Dasar Kimia, Anda dapat melakukan penilaian diri dengan cara
memberikan tanda Vpada kolom yang tersedia sesuai dengan kemampuan.
Pengolahan Penilaian:
1. Perilaku/sikap pada instrumen di atas ada yang positif (no 1.2dan 4) dan ada yang negatif (no 2)
Pemberian skor untuk perlaku positif = 2, Tidak = 1. Untuk yang negatif Ya = 1 dan Tidak = 2
2. Selanjutnya guru membuat rekapitulasi hasil penilaian menggunakan format berikut.
Skor Perilaku Jumlah Nilai
No Nama
1 2 3 4 5
1
..dst
Jumlah skor
Nilai= x 100
2 x jumlah perilaku
Lampiran 4 : Soal Kuis
1. Dalam table periodic unsur, hydrogen sering diletakkan segolongan dengan unsure-unsur logam
alkali (golongan IA). Apakah hydrogen termasuk unsure logam ? Jika tidak mengapa hydrogen
diletakkan segolongan dengan unsure logam ?
2. Dalam table periodic unsure golongan VIII B ada 3 kolom. Bagaimana menentukan letak unsure
yang menempati golongan VIII B tersebut
5. Unsur Mg, Ca, Sr, Ba. Unsur-unsur tersebut dari atas ke bawah menunjukkan sifat periodic .
a. jari-jari atom makin kecil d. afinitas electron makin besar
b. energi ionisasi makin besar e. kelogaman makin kecil
c. elektronegativitasnya makin kecil
2) Uraian
1. Tuliskan konfigurasi elektron dan gambar kan diagram orbitalnya dari unsur Na
2. Tentukan electron valensi dari atom Ca
3. Tentukan letak unsur O (Oksigen) dalam tabel periodik
4. Urutkan dari besar ke kecil jari jari atom golongan alkali
5. Tentukan urutan potensial ionisasi unsure-unsur periode 3
1 B 2
2 E 2
3 E 2
4 A 2
5 C 2
N Indikator Deskripsi
o
Rubrik :
No Nama OBSERVASI
Peserta
didik Penguasaa Teknik Media Jumlah
n bertanya/ Presentasi
Materi menjawab
3
LAMPIRAN MATERI PEMBELAJARAN
Golongan
Golongan adalah susunan unsur-unsur dalam SPU ke arah tegak (vertikal). Secara garis besar unsur-unsur
dalam Tabel Periodik Modern dibagi dalam 2 golongan, yaitu:
1) Golongan Utama (A), meliputi:
a)golongan IA disebut golongan alkali;
b)golongan IIA disebut golongan alkali tanah;
c)golongan IIIA disebut golongan boron/aluminium;
d) golongan IVA disebut golongan karbon/silikon;
e) golongan VA disebut golongan nitrogen/fosfor;
f) golongan VIA disebut golongan oksigen/sulfur;
g) golongan VIIA disebut golongan halogen;
h) golongan VIIIA/O disebut golongan gas mulia/gasinert.
2) Golongan Transisi (B), meliputi:
Golongan IB sampai dengan VIIIB. Khusus golongan B.
b. Periode
Periode adalah susunan unsur-unsur dalam SPU arah mendatar (horizontal). Periode dibagi 2 yaitu:
1) periode pendek, meliputi:
a) periode 1 terdiri atas 2 unsur;
b) periode 2 terdiri atas 8 unsur;
c) periode 3 terdiri atas 8 unsur.
2) periode panjang, meliputi:
a) periode 4 terdiri atas 18 unsu;
b) periode 5 terdiri atas 18 unsur;
c) periode 6 terdiri atas 32 unsur.
d) periode 7 belum lengkap
(2) Sifat-sifat keperiodikan unsur
SifatPeriodikUnsur
Kata Kunci: Afinitas Elektron, energi ionisasi, Jari-jari Atom,keelektronegatifan
Ditulis oleh Ratna dkk pada 14-04-2009
Sifat yang berubah secara beraturan menurut kenaikan nomor atom dari kiri ke kanan dalam satu periode
dan dari atas ke bawah dalam satu golongan disebut sifat periodik.Sifat periodik meliputi jari-jari atom,
energi ionisasi, afinitas electron dan keelektronegatifan.
Jari-jari Atom
Jari-jari atom adalah jarak elektron di kulit terluar dari inti atom. Jari-jari atom sulit untuk ditentukan
apabila unsur berdiri sendiri tanpa bersenyawa dengan unsur lain. Jari-jari atom secara lazim ditentukan
dengan mengukur jarak dua inti atom yang identik yang terikat secara kovalen.Pada penentuan jari-jari
atom ini, jari- jari kovalen adalah setengah jarak antara inti dua atom identik yang terikat secara kovalen.
Elektronegatifitas
Keelektronegatifan skala Pauling
Terlihat dari gambar bahwa untuk unsur gas mulia tidak mempunyai harga keelektronegatifan karena
konfigurasi elektronnya yang stabil. Stabilitas gas mulia menyebabkan gas mulia sukar untuk menarik
dan melepas elektron. Keelektronegatifan skala pauling memberikan nilai keelektronegatifan untuk gas
mulia sebesar nol.
A. Kompetensi Inti
1. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerap-kan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
2. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan
metode sesuai kaidah keilmuan.
C. Materi Pembelajaran
Materi pembelajaran yang akan dibahas adalah :
D. Kegiatan pembelajaran
Pendahuluan :
1. Guru mengkondisikan siswa :
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran
Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan pembelajaran Konfigurasi
electron
Apersepsi :
Guru menggali pengetahuan siswa tentang sistem periodik unsur: Kalian pasti mengenal
berbagai macam buah. Ada apel, jeruk, tomat, mangga, anggur, dan lain sebagainya. Bagaimana
ciri-ciri buah apel ? Bagaimana ciri-ciri buah jeruk ? Apakah keduanya mempunyai ciri yang
sama ? siswa menjawab, lalu guru menambahkan, pada pengetahuan tentang sistem periodik
unsur. Setiap jenis buah memiliki rasa, warna, bau, bahkan bentuk yang berbeda-beda. Oleh
karena itu kita tidak akan salah menunjukkan buah apel dengan buah jeruk, dan sebaliknya. Para
ahli kimia juga memikirkan hal yang sama pada unsur-unsur kimia. Dari hasil penelitian, para
ahli mengetahui bahwa setiap unsur memiliki sifat- sifat yang berlainan.
Motivasi : Guru memotivasi siswa untuk dapat menjelaskan sifat-sifat sistem periodik unsur
meliputi jari-jari atom dan energi ionisasi, dapat membedakan sifat-sifat sistem periodik unsur
yang meliputi jari-jari atom dan energi ionisasi.
Kegiatan inti :
1. Guru memberi penjelasan singkat tentang kemiripan sifat unsur dalam satu golongan dan periode
2. Guru membagi siswa dalam 2 kelompok
3. Guru membagikan kartu soal dan kartu jawaban pada kelompok yang berbeda
4. Siswa diminta untuk mencocokkan kartu soal yang dimiliki dengan kartu jawaban yang dimiliki
oleh siswa lain.
5. Siswa yang mempunyai kesamaan golongan bergabung menjadi satu
6. Siswa mengelompokkan unsur-unsur dalam golongan yang sama
7. Siswa yang mempunyai kesamaan periode bergabung menjadi satu
8. Siswa mengelompokkan unsur-unsur dalam periode yang sama
9. Siswa memasukkan unsur yang dimiliki ke dalam tabel periodik yang masih rumpang (dipajang
di papan tulis)
10. Siswa membuat grafik keteraturan sifat periodik unsur
11. Siswa menyimpulkan keteraturan sifat periodik unsur
Kegiatan penutup :
E. Teknik penilaian
Jenis Teknik Penilaian Instrumen Keterangan
Penilaian Sikap o Observasi o Lembar Observasi o Lampiran 1
o Penilaian Diri o lembar penilaian diri o Lampiran 2
o Penilaian antar
o Lembar penilaian antar
teman teman o Lampiran 3
o Jurnal
Penilaian o Kuis o Lembar soal kuis o Lampiran 4
pengetahuan o Soal Pilihan Ganda
o Tes Tertulis dan uraian o Lampiran 5
Penilaian o Unjuk kerja o Instrumen o Lampiran 6
Ketrampilan presentasi
Dra. Endah Dyah Wardani, M.pd. Maria Sundus R.W, S.Si, M.Pd
NIP.19650617198903200 NIP 197303282008012005
Lampiran
Soal :
1. Diketahui beberapa unsur sebagai berikut :
Na - golongan I A
Al golongan IIIA
N golongan V A
K- golongan IA
Ga golongan IIIA
As- golongan VA
Kelompokkan unsur-unsur yang memiliki kemiripan sifat dalam tabel periodik unsur!
Skor penilaian:
Skor maksimal = 25
skor perolehan
Nilai = x 100
skor maksimal
(RPP)
C. Materi Pembelajaran
Ikatan Kimia, Bentuk Molekul, dan Interaksi Antarmolekul
Susunan elektron stabil
Teori Lewis tentang ikatan kimia
Ikatan ion dan ikatan kovalen
Senyawa kovalen polar dan nonpolar.
D. Kegiatan Pembelajaran
Lihat LK 1.3
E. Teknik penilaian
Jenis Teknik Penilaian Instrumen Keterangan
Penilaian Sikap o Observasi o Lembar Observasi o Lampiran 1
o Penilaian Diri o lembar penilaian diri o Lampiran 2
o Penilaian antar
o Lembar penilaian antar
teman teman o Lampiran 3
o Jurnal
Penilaian o Kuis o Lembar soal kuis o Lampiran 4
pengetahuan o Soal Pilihan Ganda
o Tes Tertulis dan uraian o Lampiran 5
Penilaian o Unjuk kerja o Instrumen o Lampiran 6
Ketrampilan presentasi
Dra. Endah Dyah Wardani, M.pd. Maria Sundus R.W, S.Si, M.Pd
NIP.19650617198903200 NIP 197303282008012005
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
C. Materi Pembelajaran
1. Bentuk molekul
D. Kegiatan Pembelajaran
3. Data Collection
( pengumpulan data)
Pada tahap ini peserta
didik mengumpulkan
informasi yang relevan
untuk menjawab - Peserta didik dengan
kelompoknya mencari informasi
pertanyaan )
dan mengumpulkan infromasi
tentang bentuk molekul CH4,
NH3 dan H2O melalui studi
literatur
3. Data Collection
( pengumpulan data)
Pada tahap ini peserta
didik mengumpulkan
informasi yang relevan
untuk menjawab - Peserta didik dengan
pertaanyaan ) kelompoknya mencari informasi
dan mengumpulkan infromasi
4.Data Processing tentang bentuk molekul CH4,
NH3 dan H2O melalui studi
(Pengolahan Data)
literatur
Pada tahap ini peserta
didik dalam
kelompoknya
berdiskusi untuk - Peserta didik dalam kelompok
mengolah data hasil mengkaji LKS dengan diskusi
pengamatan - Mengasosiasi (mengolah data )
dengan cara mencatat dan
5. Verification menyimpulkan hasil diskusi
(pembuktian) kelompok
Pada tahap verifikasi
peserta didik
mendiskusiikan hasil
pengolahan data dan - Mengkomunikasikan hasil
memverifikasi hasil diskusi
pengolahan dengan data
dat atau teori pada buku
sumber
Membandingkan hasil diskusi antar
Kegiatan penutup kelompok untuk menentukan bentuk
6. Generalization molekul CH4, NH3 dan H2O
( menyimpulkan )
Pesert a didik
menggeneralisasikan
hasil kesimpulan
2. Rumusan Soal
Indikator Soal HOTS/LOTS Rumusan Soal
- Diberikan nomor atom C dan H, peserta didik dapat HOTS 1. Jika diketahui 6C berikatan dengan 1H, dengan menggunakan teori VSEPR tentukan:
menggambar bentuk molekul CH4 dengan teori VSEPR a. bentuk molekul
b. gambarkan bentuk molekulnya
- Diberikan nomor atom N dan H, peserta didik dapat 2. Jika diketahui 7N berikatan dengan 1H, dengan menggunakan teori VSEPR tentukan:
HOTS
menggambar bentuk molekul NH3 dengan teori VSEPR a. bentuk molekul
b. gambarkan bentuk molekulnya
- Diberikan nomor atom H dan O, peserta didik dapat 3. Jika diketahui 8O berikatan dengan 1H, dengan menggunakan teori VSEPR tentukan:
menggambar bentuk molekul H2O dengan teori VSEPR HOTS a. bentuk molekul
b. gambarkan bentuk molekulnya
Kunci Jawaban:
1. Bentuk Molekul CH4
Atom pusatnya adalah atom C
Elektron valensi dari C =4
Ada 4 x 1 elektron dari atom H =4
Jumlah = 8 elektron
PEI = 4, PEB = 0, sehingga pasangan elektron = 4
Dengan demikian bentuk molekul dari H2O bukan linear tetapi bentuk V karena bentuk dasar dari pembentukan H 2O adalah tetrahedral, karena ada 2 PEB yang menyebabkan 2
ikatan tidak terlihat (pada tetrahedral ada 4 ikatan), maka bentuk molekul dari H2O adalah bentuk V.
F. Media/Alat, Bahan, dan Sumber Belajar
1. Media
LCD
2. Alat
Gunting
Penggaris
3. Bahan
Plestisin
Sedotan aqua gelas
4. Sumber Belajar
KIMIA untuk SMA/MA Kelas X , Drs. Unggul Sudarmo, M.Pd, Penerbit Erlangga
Dra. Endah Dyah Wardani, M.Pd. Maria Sundus R.W, S.Si, M.Pd
NIP.19650617198903200 NIP 197303282008012005
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
A. Kompetensi Inti
KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai),
santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
KI 3: Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, procedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda
sesuai kaidah keilmuan.
4.7 Menalar sifat-sifat zat di sekitar kita dengan menggunakan prinsip interaksi antar
partikel
4.7.1. mempresentasikan sifat-sifat zat di sekitar kita dengan menggunakan prinsip
interaksi antar partikel
C. Materi Pembelajaran :
Interaksi Antar molekul
D. Kegiatan pembelajaran
a. Pendahuluan
a. Guru menciptakan suasana kelas yang religius dengan menunjuk salah satu
salah satu siswa memimpin berdoa, memeriksa kehadiran siswa, kebersihan
dan kerapian kelas sebagai wujud kepedulian lingkungan.
b. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memberikan penjelasan
tentang manfaat menguasai materi pembelajaran.
c. Guru menyampaikan pokok-pokok/cakupan materi pembelajaran.
d. Guru membagi siswa dalam 8 kelompok.@ 4-5 siswa.
b. Kegiatan inti
1. Guru memberikan informasi tentang gaya antar molekul.
2. Guru meminta dalam satu kelompok anggotanya untuk menjadi satu dengan
kelompok yang lain dengan masalah yang sama
3. Guru meminta siswa mengamati (membaca) mengajukan hal-hal yang belum
dipahami terkait masalah yang akan dikaji dalam kelompok
4. Guru berkeliling mencermati siswa bekerja, dan menemukan berbagai kesulitan
yang dialami siswa, serta memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
hal-hal yang belum dipahami dalam kelompok
5. Guru mempersilakan masing-masing kelompok untuk mempresentasikan sifat-
sifat zat di sekitar kita dengan menggunakan prinsip interaksi antar partikel
sesuai kreasi masing masing kelompok.
c. Penutup
1. Siswa bersama guru menyimpulkan pembelajaran yang telah dipelajari.
2. Siswa melakukan refleksi terhadap materi yang telah dipelajari.
3. Guru memberikan umpan balik terhadap materi yang telah diajarkan
4. Guru melakukan penilaian akhir terhadap materi yang telah diberikan secara
bertanggung jawab
5. Siswa dan guru merencanakan tindak lanjut pertemuan selanjutnya.
G. Teknik penilaian
Jenis Teknik Penilaian Instrumen Keterangan
Penilaian Sikap o Observasi o Lembar Observasi o Lampiran 1
o Penilaian Diri o lembar penilaian diri o Lampiran 2
o Penilaian antar
o Lembar penilaian antar
teman teman o Lampiran 3
o Jurnal
Penilaian o Kuis o Lembar soal kuis o Lampiran 4
pengetahuan o Soal Pilihan Ganda
o Tes Tertulis dan uraian o Lampiran 5
Penilaian o Unjuk kerja o Instrumen o Lampiran 6
Ketrampilan presentasi
c. Sumber Belajar
Sentot Budi Raharjo, S Priyanto, 2013, Buku Guru Kimia Berbasis Eksperimen
untuk Kelas X SMA kelompok Peminatan Matematika dan Ilmu Alam,Solo :
PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri
Sentot Budi Raharjo, S Priyanto, 2013, Buku Siswa Kimia Berbasis Eksperimen
untuk Kelas X SMA kelompok Peminatan Matematika dan Ilmu Alam,Solo :
PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri
Dra. Endah Dyah Wardani, M.pd. Maria Sundus R.W, S.Si, M.Pd
NIP.19650617198903200 NIP 197303282008012005
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
B. KompetensiDasar(KD)danIndikator
KompetensiDasar Indikator
KD 3.9 Menentukan bilangan oksidasi Memahami konsep oksidasi reduksi ditinjau dari
unsur untuk mengidentifikasi reaksi penggabungan dan pelepasan oksigen, pelepasan dan
reduksi dan oksidasi serta penerimaan elektron, serta peningkatan dan penurunan
penamaan senyawa bilangan oksidasi.
Menerapkan konsep bilangan oksidasi atom unsur
dalam senyawa atau ion.
Menerapkan konsep oksidasi reduksi untuk menentukan
oksidator dan reduktor dalam reaksi redoks
Menerapkan konsep bilangan oksidasi untuk
menentukan nama senyawa menurut IUPAC.
D. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan Pertama: (3JP)
Indikator:
1) Memahami konsep oksidasi reduksi ditinjau dari penggabungan dan pelepasan
oksigen, pelepasan dan penerimaan elektron, serta peningkatan dan penurunan
bilangan oksidasi.
2) Menerapkan konsep bilangan oksidasi atom unsur dalam senyawa atau ion.
a. KegiatanPendahuluan
Apersepsi
Siswa diminta mengamati reaksi oksidasi melalui perubahan warna pada irisan
buah (apel, kentang, pisang) dan proses perkaratan besi.
b. Kegiatan Inti
mengajukan pertanyaan
dari kegiatan apersepsi mengamati reaksi oksidasi apel yang berubah menjadi
cokelat dan proses besi berkarat, siswa diminta membuat daftar pertanyaan
tentang peristiwa tersebut. Dan pertanyaan diharapkan mengarah pada hubungan
reaksi dengan oksigen.
mengajukan dugaan
dari daftar pertanyaan yang sudah dibuat siswa, siswa diberi kesempatan untuk
menemukan jawabannya.
mengumpulkan data
dari beberapa jawaban siswa kemudian diarahkan dan dikelompokkan agar
menuju materi yang diharapkan. Siswa dan guru bersama-sama membahas
masing-masing jawaban dan membandingkan dengan konsep teori yang ada
dalam buku.
c. Kegiatan Penutup
merumuskan kesimpulan berdasarkan pengamatan hasil percobaan
siswa dan guru bersama-sama menarik kesimpulan dari materi yang dipelajari.
2. PertemuanKedua:( JP)
Indikator :
Menerapkan konsep oksidasi reduksi untuk menentukan oksidator dan reduktor
dalam reaksi redoks
a. KegiatanPendahuluan
Apersepsi
Siswa diminta untuk mengingat kembali tentang konsep oksidasi reduksi serta
biloks. Siswa diminta mengamati reaksi antara logam magnesium dengan asam
sulfat, reaksi kalsium karbonat dengan asam klorida yang dipasang balon pada
erlenmeyer.
b. Kegiatan Inti
mengajukan pertanyaan
dari kegiatan apersepsi mengamati reaksi logam magnesium dengan asam sulfat,
reaksi kalsium karbonat dengan asam klorida yang dipasang balon pada
erlenmeyer, siswa diminta mengajukan pertanyaan dari pengamatan reaksi di atas.
Harapan dari pertanyaan yang disampaikan siswa mengarah kepada zat mana
yang menyebabkan oksidasi (oksidator) kemudian mengarah ke reduktor, hasil
oksidasi dan hasil reduksi.
mengajukan dugaan
dari daftar pertanyaan yang sudah dibuat siswa, siswa diberi kesempatan untuk
menemukan jawabannya.
mengumpulkan data
dari beberapa jawaban siswa kemudian diarahkan dan dikelompokkan agar
menuju materi yang diharapkan. Siswa dan guru bersama-sama membahas
masing-masing jawaban dan membandingkan dengan konsep teori yang ada
dalam buku.
c. Kegiatan Penutup
merumuskan kesimpulan berdasarkan pengamatan hasil percobaan
siswa dan guru bersama-sama menarik kesimpulan dari materi yang dipelajari.
3. PertemuanKetiga : ( 3 JP)
Indikator :
Menerapkan konsep bilangan oksidasi untuk menentukan nama senyawa menurut
IUPAC.
a. KegiatanPendahuluan
Apersepsi
Siswa diminta untuk mengamati reaksi antara formaldehid dengan perekasi fehling,
kemudian di sampaikan persamaan reaksi dari reaksi tersebut.
b. Kegiatan Inti
mengajukan pertanyaan
dari pengamatan reaksi dan persamaan reaksi yang disampaikan, kemudian siswa
diminta mengajukan pertanyaan yang diharapkan mengarah pemberian nama
senyawa khususnya penamaan tembaga (II) dan tembaga (I)
mengajukan dugaan
dari daftar pertanyaan yang sudah dibuat siswa, siswa diberi kesempatan untuk
menemukan jawabannya.
mengumpulkan data
dari beberapa jawaban siswa kemudian diarahkan dan dikelompokkan agar
menuju materi yang diharapkan. Siswa dan guru bersama-sama membahas
masing-masing jawaban dan membandingkan dengan konsep teori yang ada
dalam buku. Kemudian diberikan beberapa senyawa yang lain siswa diminta untuk
mendiskusikan tata nama senyawa tersebut.
c. Kegiatan Penutup
merumuskan kesimpulan berdasarkan pengamatan hasil percobaan
siswa dan guru bersama-sama menarik kesimpulan dari materi yang dipelajari.
I. E. Teknik penilaian
Jenis Teknik Penilaian Instrumen Keterangan
Penilaian Sikap o Observasi o Lembar Observasi o Lampiran 1
o Penilaian Diri o lembar penilaian diri o Lampiran 2
o Penilaian antar
o Lembar penilaian antar
teman teman o Lampiran 3
o Jurnal
Penilaian o Kuis o Lembar soal kuis o Lampiran 4
pengetahuan o Soal Pilihan Ganda
o Tes Tertulis dan uraian o Lampiran 5
Penilaian o Unjuk kerja o Instrumen o Lampiran 6
Ketrampilan presentasi
Lampiran-lampiran:
1. Materi Pembelajaran Pertemuan1
Perkembangan Konsep Reaksi Oksidasi Reduksi
Ada beberapa konsep reaksi oksidasi reduksi, antara lain:
Konsep I:
Reaksi Oksidasi adalah reaksi antara suatu zat dengan oksigen.
Contoh :
2Mg(s) + O2(g) 2MgO(g)
CH4(g) + O2(g) CO2(g) + 2H2O(g)
Reaksi Reduksi adalah reaksi pelepasan oksigen dari suatu zat
Contoh :
FeO(s) + CO(g) Fe(s) + CO2(g)
CuO(s) + H2(g) Cu(s) + H2O(g)
Konsep II :
Oksidasi adalah pelepasan elektron.
Contoh :
Fe2+ Fe3+ + 3e
2+
Ca Ca + 2e
Reduksi adalah penerimaan elektron.
Contoh :
Cu2+ + 2e Cu
Cl2 + 2e 2Cl
Jika pada suatu reaksi ada zat yang mengalami oksidasi, tentu disertai adanya zat yang
mengalami reduksi, demikian pula sebaliknya.
Konsep III :
Reaksi redoks adalah reaksi yang ditandai terjadinya perubahan bilangan oksidasi dari
atom unsur sebelum dan sesudah reaksi.
Bilangan oksidasi merupakan muatan yang dimiliki oleh atom jika elektron valensinya
cenderung tertarik ke atom lain yang berikatan dengannya dan memiliki
keelektronegatifan lebih besar.
dan lain-lain.
Bilangan oksidasi ion monoatom sama dengan muatan ionnya.
Contoh:
Bilangan oksidasi ion = +1
Bilangna oksidasi ion = +2
Bilangan oksidasi ion = +3
Bilangan oksidasi ion = -1
Bilangan oksidasi ion = -2
Bilangan oksidasi ion = -3
Jumlah bilangan oksidasi semua atom dalam senyawa netral sama dengan 0
(nol). Contoh:
Bilangan oksidasi senyawa =0
Jumlah muatan (+1) + jumlah muatan (-1) = 0
Bilangan oksdasi senyawa O=0
Jumlah muatan (+2) + jumlah muatan (-2) = 0
Bilangan oksidasi senyawa =0
Jumlah muatan (+3) + jumlah muatan (-1) = 0
Jumlah bilangan oksidasi semua atom dalam ion poliatomik sama dengan
Bilangan oksidasi H jika berikatan dengan logam alkali dan alkali tanah sama
dengan 1.
Contoh:
Bilangan oksidasi H dalam HF dan H2O sama dengan +1;
Bilangan oksidasi H dalam NaH dan CaH2 sama dengan 1
Bilangan oksidasi logam golongan IA (alkali) dalam senyawanya sama
dengan +1
Bilangan oksidasi logam golongan IIA (alkali tanah) dalam senyawanya
dengan +2
Bilangan oksidasi logam transisi dalam senyawanya dapat lebih dari satu.
Contoh: Fe mempunyai bilangan oksidasi +2 dalam FeO; +3 dalam Fe 2O3, dan
seterusnya.
4. InstrumenPenilaianPertemuan2
1. Reaksi berikut yang termasuk reaksi redoks adalah....
a. CaCO3 + H2SO4 CaSO4 + H2O + CO2
b. KMnO4 + H2SO4 + H2C2O4 K2SO4 + MnSO4 + H2O + CO2
c. Na2SO3 + HNO3 NaNO3 + H2O + SO2
d. H2SO4 + KOH K2SO4 + H2O
e. H2O + SO3 H2SO4
2. Diketahui reaksi :
3 Hg S (s) + 2 HNO3 (aq) + 6 HCl (aq) Hg Cl2 (aq) + S (s) + NO (g) + H2O (l)
Yang merupakan reduktor dan hasil reduksi berturut-turut adalah....
a. HgS dan S
b. HNO3 dan NO
c. HCl dan HgCl2
d. HgS dan NO
e. HNO3 dan S
Tata nama senyawa disusun berdasarkan aturan IUPAC (International Union of Pure
and Applied Chemistry).
Senyawa Biner adalah senyawa yang dibentuk dari dua unsur, yang berasal
dari satu unsur logam dan satu unsur nonlogam atau dari dua unsur
nonlogam.
Contoh:
Contoh:
Contoh:
B Si C Sb As P N H Te Se S I Br CI O F
Contoh:
Amonia = NH3 bukan H3N
b. Senyawa dari dua jenis unsur nonlogam diberi nama kedua unsur yang
bersangkutan, diberi akhiran ida.
Contoh:
(2) Pasangan atom yang bersenyawa membentuk lebih dari satu jenis
senyawa diberi nama dengan menyatakan jumlah atom tiap unsur
dan diakhiri dengan ida. Angka indeks dalam bahasa Yunani
yaitu:
2 = Di 4 = Tetra 6 = Heksa 8=
Okta
Contoh:
NO = Nitrogen Oksida
Contoh:
NH3 = Amonia
HO = Air
6. InstrumenPenilaianPertemuan2
C. Materi Pembelajaran
1. Persamaan kimia
2. Perhitungan kimia dalam suatu persamaan reaksi
D. Kegiatan Pembelajaran
Indikator :
J. Teknik penilaian
Jenis Teknik Penilaian Instrumen Keterangan
Penilaian Sikap o Observasi o Lembar Observasi o Lampiran 1
o Penilaian Diri o lembar penilaian diri o Lampiran 2
o Penilaian antar
o Lembar penilaian antar
teman teman o Lampiran 3
o Jurnal
Penilaian o Kuis o Lembar soal kuis o Lampiran 4
pengetahuan o Soal Pilihan Ganda
o Tes Tertulis dan uraian o Lampiran 5
Penilaian o Unjuk kerja o Instrumen presentasi
o Lampiran 6
Ketrampilan
Dra. Endah Dyah Wardani, M.pd. Maria Sundus R.W, S.Si, M.Pd
NIP.196506171989032010 NIP 19730328200801200
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
KI4:
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
4.10 Mengolah data terkait hukum- 4.10.1. Melakukan percobaan mengenai hukum
hukum dasar kimia, konsep massa kekekalan massa
molekul relatif, persamaan kimia,
konsep mol, dan kadar zat untuk
menyelesaikan perhitungan kimia
C.Materi Pembelajaran
1.Hukum-hukum dasar kimia
2. Konsep massa molekul relatif, persamaan kimia sederhana, konsep mol
3. Massa molekul relatif, mol zat dalam persamaan kimia sederhana
D.Kegiatan Pembelajaran
Lihat LK 1.3
Pertemuan Pertama: ( 3 JP)
Indikator:
3.10.1. Menyebutkan hukum-hukum dasar kimia
4.10.1. Melakukan percobaan mengenai hukum kekekalan massa
a. Kegiatan Pendahuluan
Stimulus
Mengkondisikan siswa siap menerima pelajaran (salam pembuka,
absensi)
Guru memberikan apersepsi mengenai pembakaran
kayu(ditayangkan gambar/video)
Guru menyampaikan kompetensi dan IPK
Guru menyampaikan cara penilaian
b. Kegiatan inti:
Identifikasi masalah
Peserta didik mengidentifikasi masalah massa sebelum dan
sesudah reaksi pada pembakaran kayu
Mengumpukan data
Peserta didik membaca prosedur percobaan yang akan mereka
lakukan
Peserta didik melakukan percobaan tentang pembuktian hukum
Lavoisier (reaksi antara KI dengan Pb(NO3)2
Peserta didik mencatat data hasil percobaan
Pengolahan data
Peserta didik mengolah dan menganalisis data hasil percobaan
Peserta didik menyajikan hasil percobaan dalam bentuk laporan
tertulis
Verifikasi
Peserta didik membuktikan hukum kekekalan massa Lavoisier
dengan menggunakan data hasil percobaan.
c.Kegiatan Penutup
Generalisasi
Peserta didik menyimpulkan hasil pembuktian hukum Lavoisier
a. Kegiatan Pendahuluan
Stimulus
Mengkondisikan siswa siap menerima pelajaran (salam pembuka,
absensi)
Guru memberikan apersepsi mengenai konsep massa molekul
relatif, persamaan kimia sederhana, konsep mol
Guru menyampaikan kompetensi dan IPK
Guru menyampaikan cara penilaian
b. Kegiatan inti:
Identifikasi masalah
Peserta didik mengidentifikasi masalah konsep massa molekul relatif,
persamaan kimia sederhana, konsep mol
Mengumpukan data
Peserta didik membaca konsep massa molekul relatif,
persamaan kimia sederhana, konsep mol
Pengolahan data
Peserta didik mengolah dan menganalisis data hasil percobaan
untuk membahas latihan soal dengan diskusi
Peserta didik menyajikan Verifikasi
Peserta didik membuktikan konsep massa molekul relatif,
persamaan kimia sederhana, konsep mol
c.Kegiatan Penutup
Generalisasi
o Jurnal
Penilaian o Kuis o Lembar soal kuis o Lampiran 4
pengetahuan o Soal Pilihan Ganda
o Tes Tertulis dan uraian o Lampiran 5
Penilaian o Unjuk kerja o Instrumen o Lampiran 6
Ketrampilan presentasi
Dra. Endah Dyah Wardani, M.pd. Maria Sundus R.W, S.Si, M.Pd
NIP.196506171989032010 NIP 197303282008012005
Lampiran
D. Penyimpangan
Penyimpangan hukum kekekalan massa dapat terjadi pada sistem terbuka dengan
proses yang melibatkan perubahan energi yang sangat signifikan seperti reaksi nuklir. Salah
satu contoh reaksi nuklir yang dapat diamati adalah reaksi pelepasan energi dalam jumlah
besar pada bintang. Namun, perlu diperhatikan bahwa pada sistem tertutup, karena energi
tidak keluar dari sistem, massa dari sistem tidak akan berubah. Hubungan antara massa
dan energi yang berubah dijelaskan oleh Albert Einstein dengan persamaan E = m.c2. E
merupakan jumlah energi yang terlibat, m merupakan jumlah massa yang terlibat dan c
merupakan konstanta kecepatan cahaya. Namun, perlu diperhatikan bahwa pada sistem
tertutup, karena energi tidak keluar dari sistem, massa dari sistem tidak akan berubah.
magnesium
magnesium perbandingann
Percobaan oksida
(gram)sebelum magnesium dan
Ke (gram)setelah
pemanasan magnesium oksida
pemanasan
1 0,62 1,02 0,62/1,02 = 0,61
2 0,48 0,79 0,48/0,79 = 0,60
3 0,36 0,60 0,36/0,60 = 0,60
dari data hasil percobaan di atas, tampak perbandingan antara magnesium dan magnesium
oksida selalu tetap.Perlu diketahui bahwa sekalipun hukum ini amat berguna dalam dasar-
dasar kimia modern, hukum perbandingan tetap tidak selalu berlaku untuk semua senyawa.
Senyawa yang tidak mematuhi hukum ini disebut senyawa non-stoikiometris. Perbandingan
massa unsur-unsur pada senyawa non-stoikiometris berbeda-beda pada berbagai sampel.
Misalnya oksida besi wstite, memiliki perbandingan antara 0.83 hingga 0.95 atom besi
untuk setiap atom oksigen. Proust tidak mengetahui hal ini karena peralatan yang ia
gunakan tidak cukup akurat untuk membedakan angka ini.
Selain itu, hukum Proust juga tidak berlaku untuk senyawa-senyawa yang mengandung
komposisi isotop yang berbeda. Komposisi isotop dapat berbeda sesuai sumber dari unsur
yang membentuk senyawa tersebut. Perbedaan ini dapat digunakan untuk penanggalan
secara kimia, karena proses-proses astronomis, atmosferis, maupun proses dalam
samudera, kerak bumi dan Bumi bagian dalam kadang-kadang memiliki kecenderungan
terhadap isotop berat ataupun ringan. Perbedaan yang diakibatkan amat sedikit, namun
biasanya dapat diukur dengan peralatan modern. Selain itu, hukum Proust juga tidak
berlaku pada polimer, baik polimer alami maupun polimer buatan.
sumber dari unsur yang membentuk senyawa tersebut. Perbedaan ini dapat digunakan
untuk penanggalan secara kimia, karena proses-proses astronomis, atmosferis, maupun
proses dalamsamudera, kerak bumi dan Bumi bagian dalam kadang-kadang memiliki
kecenderungan terhadap isotop berat ataupun ringan. Perbedaan yang diakibatkan amat
sedikit, namun biasanya dapat diukur dengan peralatan modern. Selain itu, hukum Proust
juga tidak berlaku pada polimer, baik polimer alami maupun polimer buatan.
3.1. Kesimpulan
a. Berdasarkan tiga hukum diatas yaitu hukum kekekalan massa, hukum perbandingan
tetap, hukum kelipatan perbandingan maka pada tahun 1803 Jhon Dalton mengemukakan
suatu teori yang kita kenal dengan teori atom Dalton. Antara lain postulatnya sebagai berikut
:
Materi terdiri dari partikel yang sudah tidak terbagi, yaitu atom
Atom atom dari unsure yang sama adalah identik tetapi berbeda dengan atom
unsure lain.
Reaksi kimia adalah penggabungan, pemisahan atau penataan ulang dari atom
atom dalam jumlah sederhana.
b. Hukum Kekekalan Massa ( Hukum Lavoisier ).
Yaitu : Dalam sistem tertutup, massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah
sama.
Hukum Perbandingan Tetap ( Hukum Proust ).
Yaitu : Perbandingan massa unsur-unsur dalam suatu senyawa adalah tertentu dan
tetap.
Hukum Kelipatan Perbandingan / Hukum Perbandingan Berganda ( Hukum
Dalton ).
Yaitu : Jika dua jenis unsur dapat membentuk lebih dari satu macam senyawa, maka
perbandingan massa salah satu unsur yang terikat pada massa unsur lain yang sama,
merupakan bilangan bulat dan sederhana.
Hukum Perbandingan Volum ( Hukum Gay Lussac ). Yaitu : Pada suhu dan
tekanan yang sama, perbandingan volum gas-gas yang bereaksi dan hasil reaksi
merupakan bilangan bulat dan sederhana.
Lampiran
Instrumen Penilaian
Penilaian Kinerja Praktik
Nama :
NIS :
Kelas :
3 Simpulan tepat
2 Simpulan kurang tepat
1 Simpulan tidak tepat
0 Tidak membuat simpulan tepat
Laporan (skor maks 3) 3 Sistematika sesuai dengan kaidah penulisan dan isi laporan benar
2 Sistematika sesuai dengan kaidah penulisan atau isi laporan benar
1 Sistematika tidak sesuai dengan kaidah penulisan dan isi laporan benar
0 Tidak membuat laporan