I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
growth regulator.
sejenis auksin).
hormone harus ada dalam jumlah yang cukup pada setiap sel
hormon.
B. Tujuan
II. PEMBAHASAN
A. Hormon Auksin
1. Struktur Kimia
ditentukan oleh:
keasaman.
Transport Auksin:
from apex)
2. Metabolisme
matahari.
optimum.
oleh IAA atau auksin lain. Sekalipun uraian Tamas (1987) sangat
samping.
3. Cara Kerja
optimum.
fototropisme.
B. Hormon Giberelin
1. Sifat kimia
fungiGibberella fujikuroi.
Struktur GA1
Struktur GA3
2. Metabolisme
bahwa jika ujung tajuk dan daun muda dipangkas dan tunggul
1995).
Akar yang dilukai berulang kali tak dapat memasok air dan hara
3. Cara Kerja
embrio atau tunas agar terkena air. Hal ini bisa menyebabkan
4. Fungsi Giberlin
C. Hormon Sitokinin
1. Sifat Kimia
bakteri, dan juga pada RNA berbagai prokariot dan eukariot. Saat
ini lebih dari 200 sitokinin alami dan sitokinin sintetik telah
2. Metabolisme
(isopentenil AMP) dari AMP dan salah atu isomer isopentenil piroposfat.
(senyawa terakhir ini merupakan hasil lintasan mevalonat dan prazat penting bago
Isopentenil AMP yang terbentuk dalam reaksi ini kemudian dapat diubah
rangkap pada cincin samping isopentenil (Martin dkk, 1989). Sejumlah reaksi ini
oleh perubahannya menjadi berbagai turunan yang bersifat tidak aktif, selain
yaitu system enzim yang merenggut cincin samping 5 karbon dan menghasilkan
terbentuk banyak konjugat (Letham dan Palni, 1983).Konjugat yang paling lazim
sitokinin glukosida.
19
Pada salah satu jenis glukosida, karbon 1 dari glukosa melekat pada gugus
glukosanya menempel pada atom nitrogen (dengan ikatan C_N) pada kedudukan
7 atau 9 pada sisitem cincin adenine di ketiga bahan dasar utama sitokinin.Pada
Menurut McGaw (1987), konjugat alanin tak mungkin disimpan sebagai bahan
tak terbalikkan. Tidaklah mungkin konjugat seperti ini merupakan sitokinin yang
3. Cara Kerja
bahwa satu efek utama yang umum sering diikuti oleh sejumlah
4. Fungsi
pembukaan stomata.
tumbuhan
sintesis klorofil.
D. Hormon Etilen
1. Struktur Kimia
skema berikut:
24
2. Metabolisme
perubahan dari senyawa awal asam amino methionine atas bantuan cahaya dan
mengalami perubahan atas bantuan cahaya dan FMN menjadi ethylen, methyl
Akhir-akhir ini zat tumbuh etilen hasil sintetis (buatan manusia) banyak
yang beredar dan diperdagangkan bebas dalam bentuk larutan adalah Ethrel atau 2
Cepa. Ethrel inilah yang dalam praktek sehari-hari banyak digunakan oleh
mempercepat proses pemasakan buah melon. Ethrel adalah zat tumbuh 2 Chloro
sthyl phosphonic acid (2 Cepa ) dengan rumus bangun pada skema 3Pada pH di
bawah 3,5 molekulnya stabil, tetapi pada pH di atas 3,5 akan mengalami
Karena sitoplasma tanaman pHnya lebih tinggi daripada 4,1 maka apabila
disintegrasi dan kadar etylen bertambah dengan kenaikan pH. Sudah diketahui
bahwa untuk mempercepat proses pemasakan buah dipakai karbit yang juga
mengeluarkan gas etylen tetapi jika dibandingkan dengan penggunaan ethrel atau
2 Cepa ternyata bahwa penggunaan ethrel atau 2-Cepa lebih baik pengaruhnya
daripada karbit baik dari segi waktu, warna, aroma dan cara penggunaannya pada
3. Cara Kerja
oleh adanya kerusakan-kerusakan mekanis dan infeksi. Oleh karena itu adanya
kerusakan mekanis pada buah-buahan yang baik di pohon maupun setelah dipanen
merangsang produksi ethylene. Pada buah Peach yang disinari dengan sinar gama
600 krad ternyata dapat mempercepat pembentukan ethylene apabila dibeika pada
saat pra klimakterik, tetapi penggunaan sinar radioaktif tersebut pada saat
rendah maupun suhu tinggi dapat menekan produk si ethylene. Pada kadar
diperlukan. Oleh karena itu suhu rendah dan oksigen renah dipergunakan dalam
akan menurun dengan turunnya suhu, misalnya pada Apel yang disimpan pada
pengaruh yang jelas baik pada proses pematangan maupun pernafasan. Pada suhu
optimal untuk produksi dan aktifitas ethylene pada buah tomat dan apel adalah
4. Fungsi
proses pematangan buah. Tapi, selain itu ada fungsi lain dari gas
etilen yaitu :
26
d. Menstimulasi perkecambahan
satu.
dari buah satu ke buah lainnya, sebagai contoh satu buah apel
lot. Buah akan matang lebih cepat jika buah tersebut disimpan di
etilena.
E. Hormon ABA
1. Sifat kimia
hormon tersebut.
2. Metabolisme
Bukti yang lebih muktahir mengenai proses ini berasal dari hasil
farnesylpyrofosfat ABA
Cahaya
3. Cara Kerja
Cara kerja dari asam absisat ini seperti merangsang penutupan stomata
daun, batang, akar, buah berwarna hijau. Pengangkutan hormon ABA dapat terjadi
baik di xilem maupun floem dan arah pergerakannya bisa naik atau turun.
Transportasi ABA dari floem menuju ke daun dapat dirangsang oleh salinitas
dalam siklus hidupnya. Daun muda memerlukan ABA dari xilem dan floem,
sedangkan daun dewasa merupakan sumber dari ABA dan dapat ditranspor ke luar
daun.
Daun dan buah pada tumbuhan dapat menjadi rontok karena adanya
pertumbuhan dan pembelahan sel. karena itu, jika hormon ini bekerja, proses yag
terjadi di dalam sel akan berkurang dan kelamaan akan berhenti. berhentinya
aktivitas sel, berarti juga berhentinya asupan nutrisi ke dalam sel tumbuhan
tersebut, sehingga, bagian tumbuhan seperti daun akan kekurangan nutrisi, dan
30
kering karena penguapan terus terjadi, namun tidak ada asupan air, dan kelamaan
tekanan osmotik dalam sel dan menyebabkan sel turgor. Akibatnya, cairan
tanaman hilang yang disebabkan oleh transpirasi melalui stomata dapat dicegah.
ABA juga mencegah kehilangan air dari tanaman dengan membentuk lapisan
epikutikula atau lapisan lilin. Selain itu, ABA juga dapat menstimulasi
pengambilan air melalui akar. Selain untuk menghadapi kekeringan, ABA juga
berfungsi dalam menghadapi lingkungan dengan suhu rendah dan kadar garam
atau salinitas yang tinggi. Peningkatan konsentrasi ABA pada daun dapat
diinduksi oleh konsentrasi garam yang tinggi pada akar.. Dalam menghadapi
berfungsi melindungi tunas dorman selama musim dingin. ABA juga akan
4. Fungsi
keadaan dorman atau "istirahat", tidak terjadi pertumbuhan dan aktivitas fisiologis
berhenti sementara. Proses dormansi biji ini penting untuk menjaga agar biji tidak
berkecambah sebelum waktu yang tidak dikehendaki. Hal ini terutama sangat
Tumbuhan menghasilkan ABA untuk maturasi biji dan menjaga biji agar
melalui stomata dapat dicegah.ABA juga mencegah kehilangan air dari tubuh
dengan suhu rendah dan kadar garam atau salinitas yang tinggi. Peningkatan
konsentrasi ABA pada daun dapat diinduksi oleh konsentrasi garam yang tinggi
pertumbuhan primer dan sekunder. Hormon yang dihasilkan pada tunas terminal
menjadi sisik yang berfungsi melindungi tunas dorman selama musim dingin.
III. PENUTUP
A. Kesimpulan
32
menghidrolisis pati sehingga kadar gula dalam sel akan naik. Hal
isopentenil adenosine-5-fosfat (isopentenil AMP) dari AMP dan salah atu isomer
isopentenil piroposfat.
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA