Anda di halaman 1dari 5

1.

Asam Asetat

Asam asetat bersifat korosif terhadap banyak logam seperti besi, magnesium, dan seng, membentuk
gas hidrogen dan garam-garam asetat (disebut logam asetat). Logam asetat juga dapat diperoleh
dengan reaksi asam asetat dengan suatu basa yang cocok. Bentuk asam ini sangat korosif dan bisa
berbahaya jika mengenai kulit sehingga orang yang bekerja menggunakan senyawa ini harus
menggunakan alat pelindung. Asam asetat juga memiliki bau yang kuat dan tajam. Seperti asam
lainnya, asam asetat bersifat korosif bagi banyak zat dan bisa terlibat dalam berbagai reaksi kimia.
Asam asetat dikenal digunakan sebagai pelarut, reagen, katalis, dan pestisida.

Asam asetat pekat bersifat korosif dan karena itu harus digunakan dengan penuh hati-hati. Asam
asetat dapat menyebabkan luka bakar, kerusakan mata permanen, serta iritasi pada membran mukosa.
Luka bakar atau lepuhan bisa jadi tidak terlihat hingga beberapa jam setelah kontak. Sarung tangan
latex tidak melindungi dari asam asetat, sehingga dalam menangani senyawa ini perlu digunakan
sarung tangan berbahan karet nitril. Asam asetat pekat juga dapat terbakar di laboratorium, namun
dengan sulit. Ia menjadi mudah terbakar jika suhu ruang melebihi 39 C (102 F), dan dapat
membentuk campuran yang mudah meledak di udara (ambang ledakan: 5.4%-16%).

Larutan asam asetat dengan konsentrasi lebih dari 25% harus ditangani di sungkup asap (fume hood)
karena uapnya yang korosif dan berbau. Asam asetat encer, seperti pada cuka, tidak berbahaya.
Namun konsumsi asam asetat yang lebih pekat adalah berbahaya bagi manusia maupun hewan. Hal
itu dapat menyebabkan kerusakan pada sistem pencernaan, dan perubahan yang mematikan pada
keasaman darah.

2. Aseton

adalah senyawa berbentuk cairan yang tidak berwarna dan mudah terbakar. Aseton larut dalam
berbagai perbandingan dengan air, etanol, dietil eter,dll. Ia sendiri juga merupakan pelarut yang
penting. Aseton digunakan untuk membuat plastik, serat, obat-obatan, dan senyawa-senyawa kimia
lainnya. Selain dimanufaktur secara industri, aseton juga dapat ditemukan secara alami, termasuk
pada tubuh manusia dalam kandungan kecil. Oleh karena polaritas aseton yang menengah, ia
melarutkan berbagai macam senyawa. Sehingga ia umumnya ditampung dalam botol cuci dan
digunakan sebagai untuk membilas peralatan gelas laboratorium.

Walaupun mudah terbakar, aseton digunakan secara ekstensif pada proses penyimpanan dan transpor
asetilena dalam industri pertambangan. Bejana yang mengandung bahan berpori pertama-tama diisi
dengan aseton, kemudian asetilena, yang akan larut dalam aseton. Satu liter aseton dapat melarutkan
sekitas 250 liter asetilena.

3. Asetilen

Sifat dari asetilen (C2H2) yang merupakan gas bahan bakar adalah tidak berwarna, tidak beracun,
berbau, lebih ringan dari udara, cenderung untuk memisahkan diri bila terjadi kenaikan tekanan dan
suhu (di atas 1,5 bar dan 350 C), dapat larut dalam massa berpori (aseton).

4. Logam Alkali

Energi ionisasi logam alkali relatif sangat rendah dibandingkan unsur logam yang lain sehingga
termasuk logam yang sangat reaktif. Maka unsur ini cenderung lebih mudah melepas elektronnya.
Kereaktifan logam alkali dibuktikan dengan kemudahannya bereaksi dengan air, unsur-unsur halogen,
hidrogen, oksigen dan belerang.
Logam alkali dapat bereaksi dengan air membentuk basa kuat (misalnya LOH). Semakin ke bawah
sifat basa logam alkali semakin kuat. Hal ini dikarenakan dari atas ke bawah dalam sistem periodik
semakin mudah untuk direduksi. Dan sifat logamnya semakin kebawah juga semakin kuat. Basa
senyawa alkali ini bersifat ionik dan semuanya mudah larut dalam air. Kelarutannya dalam air
semakin ke bawah semakin besar.

5. Amonia Anhidros

adalah gas yang tak berwarna dengan bau yang tajam menusuk. Titik lelehnya pada suhu -77,7oC, dan
titik didihnya pada suhu -33,4oC. Gas ini molekulnya berkutub dan akan mengalami macam macam
reaksi dari dasar. Gas ini sangat pelarut pada air ; gas ammonia yang besarnya bervolume 700 akan
dapat larut pada air yang besarnya bervolume 1.

Selain itu terdapat sifat lainnya yaitu : 1.merupakan gas yang tidak berwarna namun berbau sangat
menyengat. 2.Sangat mudah larut dalam air, dalam keadaan standar, 1 liter air mampu melarutkan
1180 liter amonia. 3.mudah mencair, amonia cair membeku pada suhu (-)78 derajat celsius dan
mendidih pada suhu 33 derajat celsius. 4.Amonia bersifat korosif pada tembaga dan timah.
5.digunakan sebagai bahan alat kecantikan seperti bahan campuran pada cat rambut, meluruskan
rambut.

6. Amonium Nitrat

Amonium nitrat mempunyai karateristik zat yang sangat khas sehingga penggunaannya lebih disukai
dalam beberapa bidang, seperti dalam industri roket. Tidak hanya sebagai bahan peledak, amonium
nitrat juga mempunyai beberapa fungsi lain yang berguna untuk mensintesis zat kimia lainnya.
Namun, jika dilihat berdasarkan sifat, kegunaan, dan sisi histrosinya, maka faktor keamanan
pengelolaan senyawa ini patut diperhatikan dan dijaga agar tidak menimbulkan dampak dan efek yang
tidak diinginkan.

7. Anilin

Anilin merupakan cairan minyak tak berwarna yang mudah menjadi coklat karena oksidasi atau
terkena cahaya, bau dan cita rasa khas, basa organik penting karena merupakan dasar bagi banyak zat
warna dan obat toksik bila terkena, terhirup, atau terserap kulit. Senyawa ini merupakan dasar untuk
pembuatan zat warna diazo. Anilin dapat diubah menjadi garam diazoinum dengan bantuan asam
nitrit dan asam klorida.

Anilina banyak digunakan sebagai zat warna. Bukan hanya itu, anilina juga digunakan sebagai bahan
baku pembuatan berbagai obat, seperti antipirina dan antifebrin. Di balik kegunaannya, penggunaan
anilina secara berlebihan dapat mengakibatkan mual, muntah-muntah, pusing, dan sakit kepala.
Beberapa penelitian menyebutkan bahwa penggunaan anilina dapat menyebabkan insomnia.

8. Bahan Arsenat

Adalah bahan kimia yang dapat menyebabkan bahaya terhadap kesehatan manusia atau menyebabkan
kematian apabila terserap ke dalam tubuh karena tertelan, lewat pernafasan atau kontak lewat kulit.

Pada umumnya zat toksik masuk lewat pernafasan atau kulit dan kemudian beredar keseluruh tubuh
atau menuju organ-organ tubuh tertentu. Zat-zat tersebut dapat langsung mengganggu organ-organ
tubuh tertentu seperti hati, paru-paru, dan lain-lain. Tetapi dapat juga zat-zat tersebut berakumulasi
dalam tulang, darah, hati, atau cairan limpa dan menghasilkan efek kesehatan pada jangka panjang.
Pengeluaran zat-zat beracun dari dalam tubuh dapat melewati urine, saluran pencernaan, sel efitel dan
keringat

9. Azida

suatu cairan tidak berwarna, mudah menguap (volatil), dan eksplosif pada suhu dan tekanan ruang.
Molekulnya hampir linier, mudah larut dalam air, sangat toksik, ekslplosif dan reaktif.

10. Brom

Brom adalah satu-satunya unsur non-logam yang berbentuk cair dalam suhu ruangan dan mudah
menguap pada suhu dan tekanan standar. Sifatnya berat, mudah bergerak, cairan berwarna coklat
kemerahan, mudah menguap pada suhu kamar menjadi uap merah dengan bau yang sangat tajam.,
menyerupai klor, dan memiliki efek iritasi pada mata dan tenggorokan. Brom mudah larut dalam air
atau karbon disulfida, membentuk larutan berwarna merah, tidak sekuat klor tapi lebih kuat dari iod.
Dapat bersenyawa dengan banyak unsur dan memiliki efek pemutih. Ketika brom tumpah ke kulit,
akan menimbulkan rasa yang amat pedih. Brom mengakibatkan bahaya kesehatan yang serius, dan
peralatan keselamatan kerja harus diperhatikan selama menanganinya.

11. Kalsium Oksida

secara umum dikenal sebagai kapur mentah atau kapur bakar, adalah senyawa kimia yang digunakan
secara luas. Kalsium oksida merupakan kristal basa, kaustik, zat padat putih pada suhu kamar.
Istilahyang luas digunakan kapur berkonotasi bahan anorganik yang mengandung kalsium, yang
meliputi karbonat, oksida dan hidroksida kalsium, silikon, magnesium, aluminium, dan besi
mendominasi. Tidak berbau dan terjadi reaksi eksoterm.

Karena reaksi yang dahsyat dari kapur dengan air, kapu rmenyebabkan iritasi parah ketika terhirup
atau dalam kontak dengan kulit lembab atau mata. Menghirup zat ini bisa menyebabkan batuk, bersin,
sesak napas. Ini kemudian dapat berkembang menjadi luka bakar dengan perforasiseptum hidung,
sakit perut, mual dan muntah. Meskipun kapur tidak dianggap sebagai bahaya kebakaran, namun
reaksinya dengan air dapat melepaskan panas yang cukup untuk menyalakan bahan mudah terbakar.

12. Karbon Aktif

sering digunakan sebagai bahan bakar, juga dapat digunakan sebagai adsorben (penyerap). Daya serap
ditentukan oleh luas permukaan partikel dan kemampuan ini dapat menjadi lebih tinggi jika terhadap
arang tersebut dilakukan aktifasi dengan bahan-bahan kimia ataupun dengan pemanasan pada
temperatur tinggi. Dengan demikian, arang akan mengalami perubahan sifat-sifat fisika dan kimia.

13. Karbon Tetraklorida

Karbon tetraklorida adalah cairan tidak berwarna dengan bau manis yang dapat dilacak pada kadar
rendah. Karbon tetraklorida juga dapat melarutkan iod. Ia agak volatil, melepaskan uap yang memiliki
bau karakteristik dari pelarut-pelarut berklorinasi lainnya. karbon tetraklorida akan terdapat sebagai
fase cair non air yang kental bila kuantitas cukup tumpah di lingkungan.

14. Klorat
ialah pengoksidasi dalam sensasi bahwa garam ini memindahkan oksigen secara eksotermis untuk
membakar material, sangat meningkatkan laju pembakaran mereka yang relatif terhadap udara. Jadi,
dengan glukosa memberikan karbon dioksida, memiliki sifat mengoksidasi

15. Asam Kromat

ASAM KROMAT adalah istilah yang biasa digunakan untuk suatu campuran yang dibuat dengan
menambahkan asam sulfat pekat pada suatu dikromat, yang mungkin mengandung berbagai senyawa,
termasuk kromium trioksida padat. Asam kromat biasanya digunakan sebagai cairan fiksasi dengan
konsentrasi 0,5-1%. Asam kromat dapat mendenaturasi protein pada jaringan agar cairan pewarna
dapat terserap dengan baik.Selain itu, asam kromat juga dapat mengeraskan struktur jaringan.Asam
kromat baik digunakan untuk memfiksasi lemak, mitokondria, badan Golgi, dan Glikogen.Sifat asam
kromat sebagai cairan fiksasi yaitu memiliki daya penetrasi yang lambat dan tidak mengkerutkan
jaringan.Keuntungan menggunakan asam kromat sebagai fiksasi adalah jaringan dapat terpulas
dengan baik.

16. Klor

Dalam bentuk gas, klorin berwarna kuning kehijauan, dan sangat beracun. Dalam bentuk cair atau
padat, klor sering digunakan sebagai oksidan, pemutih, atau desinfektan.

Dalam kondisi standar klorin adalah gas yang membentuk molekul diatomik. Ini berarti bahwa dua
atom klorin bergabung bersama untuk membentuk Cl2. Gas klorin berwarna kuning kehijauan,
memiliki bau yang sangat kuat (baunya seperti pemutih), dan beracun bagi manusia. Konsentrasi
tinggi gas klorin bisa berakibat fatal.

Klorin sangat reaktif dan sebagai hasilnya, tidak ditemukan dalam bentuk bebas di alam, tetapi hanya
dalam bentuk senyawa dengan unsur-unsur lainnya. Klorin akan larut dalam air, tetapi juga akan
bereaksi dengan air larut. Klorin akan bereaksi dengan semua elemen lain kecuali gas mulia.

17. Klor dioksida

Senyawa klorin lain yang sering digunakan dalam bentuk cair dan gas adalah klor dioksida. Gas
klorin dioksida digunakan sebagai disinfektan untuk laboratorium dan peralatan pabrik serta kamar
bersih.

Gas klorin dioksida juga berbahaya bagi manusia karena bertindak sebagai iritan mata dan paru-paru.

18. Tembaga

Tembaga adalah logam kemerahan, dengan pengalir eletrik dan pengalir haba yang baik (antara semua
logam-logam tulen dalam suhu bilik, hanya perak mempunyai kekonduksian elektrik yang lebih tinggi
daripadanya). Apabila dioksidakan, tembaga adalah bes lemah. Tembaga memiliki ciri warnanya itu
oleh sebab struktur jalurnya, iaitu ia memantulkan cahaya merah dan jingga dan menyerap frekuensi-
frekuensi lain dalam spektrum tampak. Ia merupakan logam mulur yang mempunyai kekonduksian
elektrik yang sangat baik, dan digunakan secara meluas sebagai pengalir elektrik.

19. Cumene Hidroperoksida


adalah cairan tak berwarna yang mudah terbakar yang memiliki titik didih 152 C. yang merupakan
sintesis antara dalam industri lain penting bahan kimia seperti fenol dan aseton. Sifat lainnya
Bersifat karsinogenik (racun), merupakan senyawa nonpolar, tidak begitu reakitf, tetapi mudah
terbakar dengan menghasilkan banyak jelaga. Dan Lebih mudah mengalami reaksi subtitusi dari pada
adisi.

20. Sianida

Sianida adalah senyawa kimia yang mengandung kelompok siano CN, dengan atom karbon terikat-
tiga ke atom nitrogen. Kelompok CN dapat ditemukan dalam banyak senyawa. Beberapa adalah gas,
dan lainnya adalah padat atau cair. Beberapa seperti-garam, beberapa kovalen. Beberapa molekular,
beberapa ionik, dan banyak juga polimerik. Senyawa yang dapat melepas ion sianida CN sangat
beracun.

21. Cairan Dapat terbakar

Cairan yang mudah terbakar memiliki sifat-sifat: mudah menguap atau volatile, uap cairan dapat
terbakar (menimbulkan api) dalam kondisi normal. uap cairan lebih mudah menimbulkan api atau
ledakan jika dibandingkan cairannya. Kecepatan penguapan bervariasi dan satu cairan ke cairan
lainnya sebanding dengan naiknya suhu. Uap dan cairan yang mudah terbakar tidak dapat dilihat
sehingga sulit untuk mendeteksinya kecuali digunakan indikator gas yang mudah terbakar. Sebagian
besar uap lebih berat daripada udara sehingga cenderung ada di permukaan lantai.Uap cairan yang
mudah terbakar mudah berdifusi sehingga seluruh ruangan menjadi berbahaya.

22. Hidrokarbon

Hidrokarbon bersifat hidrofobik dan termasuk dalam lipid. Ciri-ciri umum dari hidrokarbon adalah
menghasilkan uap, karbon dioksida, dan panas selama pembakaran, dan oksigen diperlukan agar
reaksi pembakaran dapat berlangsung. Penggunaan yang utama adalah sebagai sumber bahan bakar.

23.

Anda mungkin juga menyukai