Anda di halaman 1dari 3

1.

KONSEP BERPIKIR KRITIS DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM


KEPERAWATAN
A. Pengambilan Keputusan Klinis dalam Praktik Keperawatan

Pengambilan keputusan merupakan suatu pendekatan yang sistematis terhadap hakekat


suatu masalah dengan pengumpulan fakta-fakta dan data serta menentukan alternatif yang
matang untuk mengambil suatu tindakan yang tepat. Terdapat lima hal yang perlu diperhatikan
dalam pengambilan keputusan :

1. Dalam proses pengambilan keputusan tidak terjadi secara kebetulan.


2. Pengambilan keputusan tidak dilakukan secara sembrono tapi harus berdasarkan pada
sistematika tertentu :
a. Tersedianya sumber-sumber untuk melaksanakan keputusan yang akan diambil.
b. Kualifikasi tenaga kerja yang tersedia
c. Falsafah yang dianut organisasi.
d. Situasi lingkungan internal dan eksternal yang akan mempengaruhi administrasi
dan manajemen di dalam organisasi.
3. Masalah harus diketahui dengan jelas.
4. Pemecahan masalah harus didasarkan pada fakta-fakta yang terkumpul dengan sistematis.
5. Keputusan yang baik adalah keputusan yang telah dipilih dari berbagai alternatif yang
telah dianalisa secara matang.
Apabila pengambilan keputusan tidak didasarkan pada kelima hal diatas, akan
menimbulkan berbagai masalah :
a. Tidak tepatnya keputusan.
b. Tidak terlaksananya keputusan karena tidak sesuai dengan kemampuan organisasi
baik dari segi manusia, uang maupun material.
c. Ketidakmampuan pelaksana untuk bekerja karena tidak ada sinkronisasi antara
kepentingan organisasi dengan orang-orang di dalam organisasi tersebut.
d. Timbulnya penolakan terhadap keputusan.

B. Kompetensi Berpikir Kritis


Kompetensi berpikir kritis adalah proses kognitif yang digunakan perawat untuk membuat
penilaian keperawatan. Ada tiga tipe komperensi yaitu yaitu berpikir kritis umum, berpikir kritis
spesifik dalam situasi klinis, dan berpikir kritis spesifik dalam keperawatan.
1. Berpikir kritis umum mencakup metode ilmiah, pemecahan masalah, dan pembuatan
keputusan. Pemecahan masalah mencakup mendapatkan informasi ketika terdapat
kesenjangan antara apa yang sedang terjadi dengan apa yang seharusnya terjadi.
Kemampuan memecahkan masalah dalam suatu situasi memungkinkan perawat
menerapkan pengetahuan tersebut pada situasi klien lainnya. Dalam membuat keputusan,
individu memilih tindakan untuk memenuhi tujuan. Keputusan yang harus dibuat secara
bebas dengan dasar nilai dan keinginan individu. Sekali keputusan telah dibuat, individu
harus yakin bahwa keputusan tersebut adalah pilihan yang terbaik.
2. Kompetensi berpikir kritis spesifik dalam situasi klinis, mencakup pertimbangan
diagnostic, kesimpulan klinis, dan pembuatan keputusan klinis. Dalam pemeriksaaan
diagnostik yang dilakukan untuk pasien, perawat berperan membuat pengkajian
berkesinambungan berdasarkan masalah medis klien (Carnevali & Thomas, 1993). Dalam
hal ini perawat tidak membuat diagnosa medis, perawat mencari tanda dan gejala yang
diantisipasi yang merupakan hal umum untuk mendiagnosis, membantu membuat
kesimpulan klinis tentang kemajuan perawat. Misalnya: klien yang mempunyai riwayat
infark miokard (serangan jantung) harus dipantau munculnya kekambuhan nyeri dada dan
perubahan tanda-tanda vital. Perawat harus mampu secara kritis untuk menganalisa
situasi klinis yang terus berubah sehingga kebutuhan mendesak klien dapat diantisipasi.
Ini merupakan peran kolaburatif penting harus diterima perawat.
3. Berpikir kritis spesifik dalam keperawatan mencakup pendekatan sistematis yang
digunakan untuk secara kritis mengkaji dan menelaah kondisi klien, mengidentifikasi
respon klien terhadap masalah kesehatan, melakukan tindakan yang sesuai, dan
mengevaluasi apakah tindakan yang dilakukan telah efektif.
Pembuatan keputusan klinis untuk kelompok klien :
a) Identifikasi masalah dari setiap klien.
b) Bandingkan klien dan tetapkan masalah mana yang lebih mendesak berdasarkan
kebutuhan dasar, status klien yang tidak stabil atau terus berubah, dan
kompleksitas masalah.
c) Antisipasi waktu yang akan dibutuhkan untuk mencapai prioritas masalah
d) Putuskan bagaimana cara membandingkan aktivitas untuk memecahkan lebih
dari satu masalah pada setiap kesempatan.
e) Pertimbangan bagaimana cara melibatkan klien sebagai pembuat

Anda mungkin juga menyukai