Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Di era globalisasi saat ini dan ditengah-tengah persaingan yang begitu ketat seiring
dengan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan. Maka sebagai perawat
yang professional dituntut mampu memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat.
Peran adalah tingkah laku yang diharapkan oleh seseorang terhadap orang lain dalam
hal ini perawat untuk : memberikan asuhan keperawatan, melakukan pembelaan pada
klien, sebagai pendidik tenaga perawat dan masyarakat, coordinator dalam pelayanan
pasien. Kolaborator dalam membina kerjasama dengan profesi lain dan sejawat, konsultan
pada tenaga kerja dan pasien, pembaharu system, metodologi dan sikap. (peran perawat,
CHS, 1989). Peran perawat menurut Lokakarya Nasional, 1983 adalah : sebagai
pelaksana pelayanan keperawatan, pengelola pelayanan keperawatan dan institusi
pendidikan, sebagai pendidik dalam keperawatan, peneliti dan pengembang keperawatan.
Kozier, Barbara, 1995:21 mendefinisikan peran adalah seperangkat tingkah laku yang
diharapkan oleh orang lain terhadap seseorang sesuai kedudukannya dalam suatu system.
Peran dipengaruhi oleh keadaan social baik dari dalam maupun dari luar dan bersifat
stabil. Peran adalah bentuk dari perilaku yang diharapkan dari seseorang pada situasi
social tertentu. Peran perawat yang dimaksud adalah cara untuk menyatakan aktifitas
perawat dalam praktik, dimana telah menyelesaikan pendidikan formalnya yang diakui
dan diberi kewenangan oleh pemerintah untuk menjalankan tugas dan tanggung
keperawatan secara professional sesuai dengan kode etik professional. Dimana setiap
peran yang dinyatakan sebagai cirri terpisah demi untuk kejelasan.
Bagi perawat kesehatan masyakat ada dua istilah yang harus dipahami di dalam
perawat kesehatan masyarakat yaitu : (1). Public health nursing (PHN) dan community
health nursing (CHN). Kedua istilah tersebut mempunyai arti yang sama yaitu perawatan
kesehatan masyarakat. Ruth. B.Freeman dalam bukunya : public health nursing practice,
1961, tetapi pada tahun 1981, beliau menulis dalam bukunya : community health nursing
practice. Jadi istilah PHN adalah istilah lama sedangkan mulai tahun 1981 dipakai istilah
community health nursing, perubahan istilah tersebut dikarenakan PHN mengandung
pengertian yang sangat luas. Tidak terbatas, misalnya masyarakat Indonesia, masyarakat
gresik, masyarakat lamongan, masyarakat eropa dan lain sebagainya. Sehingga disini
tidak jelas batasnya, sulit untuk mengukur sasarannya dalam pembinan perawatan

1
kesehatan masyarakat, sehingga terjadilah perubahan istilah menjadi community health
nursing. Community health nursing., community : artinya masyarakat terbatas yang
mempunyai persamaan value, interest dan merupakan kelompok khusus dengan batas-
batas geografis jelas, dengan norma dan nilai yang telah melembaga. Misalnya didalam
kesehatan dikenal dengan kelompok ibu hamil, kelompok ibu menyusui, kelompok anak
balita, kelompok lansia, kelompok masyarakat dalam satu wilayah desa binaan dan lain
sebagainya.. Dengan adanya kelompok-kelompok tersebut pembinaannya akan lebih
dikarenakan sudah diketahui karakteristik dari tiap kelompok-kelompok tersebut dan
tidak terlalu luas. Sebagai perawat kesehatan masyarakat dalam melaksanakan tugasnya
sebagai perawat yang professional, berdaya guna dan berhasil guna maka perawat dituntut
mampu dan iklas mempersembahkan pelayanan yang bermutu, dengan memelihara dan
mendekatkan integritas sifat-sifat pribadi yang luhur dengan ilmu dan ketrampilan yang
memadai serta dengan kesadaran bahwa pekerjaan yang dipersembahkan adalah
merupakan bagian dari peran perawat professional yang mengupayakan kesehatan secara
penuh dan menyeluruh.
Perawat professional tidak hanya dilihat dari kemampuan menjaga dan merawat klien
saja tetapi bagaimana dia mampu emberikan pelayanan secara menyeluruh baik dari
aspek biologis, psikologis,social, dan spiritual dengan penuh semangat dalam
memberikan pelayanan yang diiringi dengan senyuman yang ikhlas dan tulus. (Wahit,
2005:74).

1.2 Tujuan penulisan


Tujuan Umum
Setelah diberikan pembelajaran, mahasiswa/i diharapkan mampu memahami
peran, fungsi dan etika perawat dalam komunitas, trend dan issue keperawatan
komunitas dan konsep pembangunan kesehatan di Indonesia.
Tujuan Khusus
Setelah diberikan pembelajaran, mahasiswa/i diharapkan mampu :
a) Menjelaskan peran perawat komunitas
b) Menjelaskan fungsi perawat komunitas
c) Menjelaskan etika keperawatan komunitas
d) Mengetahui trend dan issue keperawatan komunitas
e) Mengetahui konsep pembangunan kesehatan di Indonesia

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Peran, Fungsi Dan Etika Perawat Dalam Keperawatan Komunitas


2.1.1 Peran perawat komunitas
Bagi perawat kesehatan masyarakat ada 2 istilah yang harus dipahami didalam
perawatan kesehatan masyarakat yaitu: Public Health Nursing (PHN) dan Community
Health Nursing (CHN).
Kedua istilah tersebut mempunyai arti yang sama yaitu perawatan kesehatan
masyarakat. Ruth. B. Freeman dalam bukunya: Public Health Nursing Practice 1961,
tetapi pada tahun 1981, beliau menulis dalam bukunya: Community Health Nursing
Practice. Jadi istilah PHN adalah istilah lama sedangkan mulai tahun 1981 dipakai
istilah Community Health Nursing, perubahan istilah tersebut dikarenakan PHN
mengandung pengertian yang sangat luas, tidak terbatas, misalnya Masyarakat
Indonesia, Masyarakat Gresik, Masyarakat Lamongan, Masyarakat Eropa dan lain
sebagainya.
1. Peran Perawat Komunitas
Banyak peran yang dapat dilaksanakan oleh seorang perawat dalam
keperawatan di komunitas, namun secara garis besar peran yang dilakukan adalah
sebagai berikut:
A. Peran perawat pada individu atau keluarga
Adapun peran perawat komunitas pada individu atau keluarga adalah
sebagi berikut:
a) Peran sebagai pelaksana kesehatan
Yaitu selurh kegiatan upaya pelayanan kesehatan masyarakat dan
puskesmas dalam mencapai tujuan kesehatan melalui kerjasama dengan
team kesehatan lainnya sehingga tercipta keterpaduan dalam system
pelayanan kesehatan. (Nasrul Effendi, 1998:23). Clinical nurse specialist
attau perawat spesialis klinik, yaitu memberikan pelayanan pada tingkat
individu, keluarga dan kelompok, dan bentuk tanggung jawab pada peran
ini adalah melalui upaya promotif dan preventif dalam kaitannya untuk
meningkatkan status kesehatan masyarakat.

3
Dalam melaksanakan peran tersebut, perawat menggunnakan
pendekatan pemecahan masalah klien melalui proses keperawatan, dan
dalam hal ini perawat bertindak selaku comforter atau pemberi rasa
nyaman, protector dan advocate yaitu pelindung dan pembela,
commnunicator, mediator dan rehabilitas.
b) Peran sebagai pendidik
Dalam memberikan pendidikan dan pemahaman kepada individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat baik di rumah, puskesmas dan di
masyarakat dilakukan secara teroganisir dalam rangka menanamkan
perilaku sehat, sehingga terjadi perubahan-perubahan perilaku seperti
yang diharapkan dalam mencapai tingkat kesehatan yang optimal. Peran
ini dapat dilakukan oleh petugas kesehatan (perawat komunitas) dan
anggota profesi lain dalam bentuk formal ataupun non formal. Pengajaran
yang di lakukan bertujuan untuk mempertahankan dan meningakatkan
kesehatan masyarakat. Focus pengajaran dapat berbentuk, penanaman
perilaku sehat, peningkatan nutrisi dan pengaturan diet, olah raga,
pengelolaan Stress, pendidikan tentang proses penyakit dan pentingnya
pengobatan yang berkelanjutan, pendidikan tentang penggunaan obat,
pendidikan tentang perawatan mandiri.
B. Peran sebagai konseling
Perawat kesehatan masyarakat dapat dijadikan sebagai tempat bertanya oleh
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat untuk memecahkan berbagai
permasalahan dalam bidang kesehatan dan keperawatan yang dihadapai yang pada
akhirnya dapat membantu memberikan jalan keluar dalam mengatasi masalah
kesehatan dan keperawatan yang mereka hadapi.
C. Peran menajerial sebagai konsultan dan advocator
Manajemen berarti: suatu proses yang merupakan rangkaian kegiatan-kegiatan
yang sistematik, manajemen adalah alat dari administrasi untuk mencapai tujuan.
Tugas-tugas manajer adalah sebagai:
Pengambilan keputusan
Pemikul tanggung jawab
Mengerahkan sumber daya untuk mencapai tujuan
Pemikiran konseptual
Bekerjasama denagan dan melalui orang lain
Mediator, politikus dan diplomat.
4
D. Perawat kesehatan masyarakat sekolah
Permasalahan kesehatan yang dilaksanakan sesuai dengan tahap perkembangan
pada anak : usia presekolah (4-6 th), usia sekolah (6-12 th) dan adolescent (13-19
th). Kegiatan yang dilakukan adalah : skrining, penemuan kasus, surveillance status
imunisasi, pengelolaan keluhan ringan dan pemberian obat-obatan.
E. Perawat kesehatan di rumah / hospice care
Adalah bagian dari rangkaian perawat kesehatan umum yang disediakan bagi
individu. Keluarga untuk meningkatkan, memelihara dan memulihkan kesehatan
guna memaksimalkan kesehatan dan meminimalkan penyakit.

2.1.2 Fungsi perawat komunitas


A. Definisi fungsi
Suatu pekerjaan yang harus dilaksanakan sesuai dengan perannya. Fungsi
dapat berubah dari suatu keadaan ke keadaan lain.
B. Fungsi perawat dalam melaksanakan tugasnya
Fungsi perawat dalam melaksanakan tugasnya antara lain fungsi independent,
fungsi dependent dan fungsi interindependent.
1) Fungsi independent
Yaitu fungsi dimana perawat melaksanakan perannya secara sendiri,
tidak tergantung pada orang lain atau tim kesehatan lainnya. Perawaat harus
dapat memberikan bantuan terhadap adanya penyimpangan atau tidak
terpenuhinya kebutuhan dasar manusia baik bio, psiko, sosio/cultural maupun
spiritual, mulai dari tingkat individu utuh, mencakup seluruh siklus
kehidupan, sampai pada tingkat masyarakat, dan juga mencerminkan pada
tidak terpenuhinya kebutuhan dasar pada tingkat system organ fungsional
sampai molecular. Kegiaatan ini dilakukan dengan diprakarsai oleh perawat,
dan perawat serta bertanggung gugat atas rencana dan keputusannya.
2) Fungsi dependent
Kegiatan ini dilakukan dan dilaksanakan oleh seorang perawat atas
instruksi dari tim kesehatan lainnya ( dokter, ahli gizi, radiologi dan
lainnya).
3) Fungsi interdependent

5
Fungsi ini berupa kerja tim yang sifatnya saling ketergantungan baik
dalam perawatan maupun kesehatan.
2.1.3 Etik keperawatan kesehatan komunitas
A. Definisi
Etik atau ethics berasal dari bahasa yunani yaitu dari kata ethos yang berarti
kebiasaan, adat, perilaku atau karakter. Sedangkan berdasarkan kamus Webster etik
adalah ilmu yang mempelajari tentang apa yang baik dan buruk secara moral. Maka
dari pengertian diatas, etika adalah ilmu tentang kesusilaan yang menentukan
bagaimana sepatutnya manusia hidup didalam masyarakat yang menyangkut aturan-
aturan atau prinsip-prinsip yang menentukan tingkah laku yang benar yaitu baik dan
buruk, kewajiban dan tanggung jawab. Jadi, etika adalah berhubungan dengan
pertimbangan membuat keputusan terhadap suatu perbuatan karena tidak ada
undang-undang atau peraturan yang menegaskan apa yang harus dilakukan moral.
Etika keperawatan merupakan alat untuk mengukur perilaku moral dalam
keperwatan. Keputusan berdasarkan kode etik vsebagai standar yang diukur dan
dievaluasi perilaku moral perawat.
Etika keperawatan kesehatan komunitas : etika adalah pengambilan
keputusan berdasarkan moral, pengetahuan tentang hak klien dan bertanggung
jawab profesi. Hak klien atas kesehatannnya adalah merupakan hak yang bersifat
alami dimana tiap masyarakat berhak memperoleh derajat kesehaatan yang
seoptimal mungkin. Hak atas pelayanan kesehatan merupakan hak untuk
mendapatkan pelayanan atas barang dan jasa kesehatan yang berupa ( Wahit Iqbal
Mubarak, 2009 ):
a) Hak untuk mendapatkan pelayanan yang terhormat
b) Memperoleh informasi pengobatan yang lengkap
c) Informasi untuk suatu persetujuan
d) Penolakan pengobatan
e) Minta dilayani
f) Penolakan partisipasi riset
g) Kesinambungan pelayanan
h) Informasi tentang peraturan
B. Dasar pemikiran dan tujuan etika keperawatan profesi keperawatan
1) Dasar pemikiran etika
Etika adalah kode perilaku yang berhubungan dengan apa yang baik
dan apa yang tidak baikdengan kewajiban moral prinsip benar dan salah dalam

6
suatu tindakan diddasarkan perilaku yang bersumber pada moral sangsi yang
diberikan bukan sangsi hukum tetapi sangsi moral.
Tujuan etika profesi keperawatan
a) Menciptakan kepercayaan klien pada perawat
b) Menciptakan kepercayaan sesama perawat
c) Menciptakan kepercayaan masyarakat pada profesi perawat
C. Kode etik keperawatan, prinsip dan fungsi kode etik
Kode etik keperawatan
Kode etik keperawatan merupakan bagian dari etik kesehatan yang
menerapkan nilai etika terhadap bidang pemeliharaan atau pelayanan kesehatan
masyarakat. Kode etik keperawatan di Indonesia telah disusun oleh dewan
pimpinan pusat persatuan perawat nasional Indonesia melalui musyawarah
Nasional PPNI di Jakarta pada tanggal 29 November 1989. Kode etik
keperawatan Indonesia tersebut terdiri dari 4 bab dan 16 pasal. Bab I terdiri dari
4 pasal, menjelaskan tentang tanggung jawab terhadap individu, keluarga dan
masyarakat.
Prinsip dasar kode etik
Adalah menghargai hak dan marabat manusia. Apabila menghadapi
situasi yang melibatkan keputusan yang bersifat etis dan moralitas, perawat
hendaknya bertanya pada diri sendiri.
a) Bagaimana pengaruh tindakan saya pada klien ?
b) Bagaimana pengaruh tindakan saya terhadap tim kerja ?
c) Bagaimana pengaruh tindakan saya terhadap tim diri sendiri ?
d) Bagaimana pengaruh tindakan saya terhadap profesi ?
Fungsi kode etik
fungsi kode etik dalam system pelayanan kesehatan dan dalam praktik
keperawatan ( Kozier & Erb, 1990 ), antara lain :
a) Etika berhubungan dengan standart profesi untuk melindungi perawat dan
klien.
b) Kode etik sebagai alat untuk menyusun standart praktek professional,
memperbaiki dan memelihara standart tersebut.
c) Merupakan pedoman dalam melaksanakan tindakan dan harus diterima
sebagai nilai pribadi bagi anggota professional
d) Member kerangka piker pada angota profesi untuk membuat keputusan.
Sedangkan menurut Hipoctrates, mengatakan bahwa kode etik
berfungsi sebagai :
a) Menghindari ketegangan antar manusia.
7
b) Memperbaiki status kepribadian.
c) Menopang pertumbuhan dan perkembangan pribadi.
Kode etik keperawatan sebagai kerangka pikir untuk mengambil
keputusan dan tanggung jawab kepada masyarakat, anggota tim kesehatan lain
dan profesi ( ANA, 1976 ).
Perilaku personal perawat yang berkaitan dengan kode etik
1) Perawat melaksanakan pelayanan dengan menghargai derajat manusia, tidak
membedakan kebangsaan.
2) Perawat melindungi hak klien melibatkan dirinya terhadap hal yang relevan
dengan asuhan keperawatan.
3) Perawat mempertahankan kompetensinya dalam praktek keperawatan,
mengenal dan menerima tanggung jawab untuk kegiatan dan keputusan yang
diambil.
4) Perawat mempertimbangkan orang lain dengan criteria tertentu apabila akan
mendelegasikan tugas / menujuk seseorang untuk melakukan kegiatan
keperawatan.
5) Perawat melindungi klien bila keperawatannya dan keselamatannya
diganggu oleh orang yang tidak berwenang, tidak etis dan illegal.
6) Perawat berpartisipasi dalam kegiatan riset bila hak individu menjadi
subjek dilindungi.
7) Perawat berpartisipasi dalam usaha-usaha profesi untuk meningkatkan
standart praktek dan pendidikan keperawatan.
8) Perawat bertindak melalui organisasi profesi, berperan serta dalam
mengadakan dan mempertahankan kondisi pekerjaan yang memungkinkan
kualitas askep yang tinggi.
9) Perawat bekerjasama dengan anggota profesi kesehatan dan orang-orang lain
dalam upaya peningkatan kesehatan masyarakat.
10) Perawat menolak tawaran untuk subjek advertensi atau promosi komersial.
Tanggung jawab berhubungan dengan kode etik
1) Tanggung jawab trhadap tugas berupaya promotif dan rehabilitatif .
2) Tanggung jawab terhadap orang lain yaitu menghargai anggota masyarakat.
3) Tanggung jawab tehadap masyarakat yaitu sebagai anggota masyarakat .
4) Tanggung jawab terhadap profesi yaitu selalu mengembangkan profesi
Tanggung jawab profesi
Respon terhadap hak klien
1. Kewajiban terhadap kode etik
a. Apa adanya hubungannya dengan prinsip moral univesal ?,perbuatan
berdasarkan prinsip moral.

8
b. Apa adanya hubungannya dengan persyaratan legal praktek
profesional ,aturan dalam kode etik dan tanggung jawab moral.
2. Kejujuran (veracity)
Bagaimana dengan informasi yang jujur akan menimbulkan kecemasan pada
klien ?
Prinsip dasar dalam keperawatan kesehatan komunitas
1) Prinsip dasar dalam keperawatan kesehatan komunitas
2) Keluarga adalah unit utama dalam pelayanan kesehatan masyarakat
3) Empat tingkat sasaran dalam pelayanan perawatan kesehatan masyarakat
yaitu : individu, keluarga, kelompok dalam hal ini kelompok khusus dan
masyarakat.
4) Perawat kesehatan masyarakat dalam bekerja selalu mengikutsertakan
partisipasi masyarakat dan menanggualangi masalah kesehatan mereka
sendiri.
5) Pelayanan kesehatan dan keperawatan yang diberikan lebih menekankan
pada upaya promotif dan preventif dengan tidak melupakan upaya kuratif
dan rehabilitative.
6) Dasar utama pelayanan kesehatan masyarakat adalah menggunakan
pendekatan pemecahan masalah yang yang dituangkan dalam proses
keperawatan.
7) Kegiatan utama perawatan kesehatan masyarakat di masyarakat, dan
pasiennya adalah masyarakat secara keseluruhan baik yang sehat maupun
yang sakit.
8) Tujuan perawatan adalah meningkatan fungsi kehidupan sehingga dapat
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
9) Penekanan pada upaya pembinaan perilaku sehat msyarakat
10) Bekerja secara team bukan individu.
11) Selalu melakukan kegiatan peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit,
melayani masyarakat yang sehat dan sakit, penduduk yang sakit dan tidak
berobat ke puskesmas dan pasien yang baru kembali dari rumah sakit.
12) Home visit sangat diperlukan dalam membantu mengatasi masalah
kesehatan atau perawatan pada klien.
13) Pendidikan kesehatan merupakan kegiatan utama
14) Pelaksanaan kesehatan masyarakat mengacu pada system pelayanan
kesehatan yang ada.
15) Pelaksanaan asuhan keperawatan kesehatan masyarakat dilakukan di
puskesmas, panti, sekolah, keluarga sebagai unit pelayanan.
D. Prinsip etika dalam keperawatan kesehatan komunitas
Prinsip kebaikan

9
Yaitu mempertimbangkan bahaya dengan keuntungan dan analisa
kebutuhan biaya dalam penentuan dampak terhadap populasi.
Prinsip autonomi
Yaitu menghormat pada orang karena tiap individu mempunyai hak
untuk menentukan rencana hidupnya, menyiapkan persetujuan informasi, bebas
memilih dan menolak tindakan serta perlindungan terhadap autonomi yang
hilang. Individu mempunyai kebebasan untuk menentukan tindakan atau
keputusan berdasarkan rencana yang mreka pilih. Masalah yang muncul dari
penerapan prinsip otonomi adalah adanya variasi kemampuan klien yang
dipengaruhi banyak hal:
a) Tingkatan kesadaran
b) Usia
c) Penyakit
d) Lingkungan rumah sakit
e) Ekonomi
f) Tersedianya informasi dan lain-lain.
Kejujuran atau veracity
Prinsip dalam pengertian memberikan asuhan keperawatan tindakan
yang dilakukan harus sesuai dengan kemampuan dan kapasitas komunitas. Atau
menyatakan hal yang sebenarnya dan tidak melakukan kebohongan. Kejujuran
harus dimiliki oleh perawat saat berhubungan dengan klien. Kejujuran
merupakan dasar terbinanya hubungan saling percaya antara perawat klien.

10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kozier, Barbara, 1995:21 mendefinisikan peran adalah seperangkat tingkah laku yang
diharapkan oleh orang lain terhadap seseorang sesuai kedudukannya dalam suatu system.
Peran dipengaruhi oleh keadaan social baik dari dalam maupun dari luar dan bersifat
stabil. Peran adalah bentuk dari perilaku yang diharapkan dari seseorang pada situasi
social tertentu. Peran perawat yang dimaksud adalah cara untuk menyatakan aktifitas
perawat dalam praktik, dimana telah menyelesaikan pendidikan formalnya yang diakui
dan diberi kewenangan oleh pemerintah untuk menjalankan tugas dan tanggung
keperawatan secara professional sesuai dengan kode etik professional. Dimana setiap
peran yang dinyatakan sebagai cirri terpisah demi untuk kejelasan.

11
DAFTAR PUSTAKA

1. Ilmu Keperawatan Komunitas 2, Teori Dan Aplikasi Dalam Praktik Dengan


Pendekatan Asuhan Keperawatan Komunitas, Gerontik Dan Keluarga.
2. Mubarak, Wahit Iqbal. 2009. Ilmu Keperawatan Komunitas Pengantar dan Teori.
Jakarta: Salemba Medika.

12
13

Anda mungkin juga menyukai