Anda di halaman 1dari 24

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM
MIGATSU (Mi Gayam dengan Sayur): Mi dari Gayam yang Dicampur
Sayuran sebagai Alternatif Makanan Instan yang Sehat

BIDANG KEGIATAN :
PKM KEWIRAUSAHAAN

Diusulkan oleh:
Zulkaisi Dwi Pangarso NIM. 16302244010 Angkatan 2016
Afifah Sari Nurseha NIM. 16307141049 Angkatan 2016
Rahmanisa Laila Fitri NIM. 16304244005 Angkatan 2016
Dwi Kawuryani NIM. 14301241049 Angkatan 2014
Damar Milani NIM. 15304241001 Angkatan 2015

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA


YOGYAKARTA
2016
ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i


HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii
DAFTAR TABEL ............................................................................................... iv

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1
1.2 Perumusan Masalah ................................................................................ 2
1.3 Tujuan ..................................................................................................... 3
1.4 Manfaat ................................................................................................... 3
1.5 Luaran yang Diharapkan ........................................................................ 3

BAB 2 GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA


2.1 Kondisi Umum Lingkungan ................................................................... 3
2.2 Potensi Sumber Daya .............................................................................. 4
2.3 Analisis Pasar .......................................................................................... 4
2.4 Perhitungan Ekonomi ............................................................................. 5

BAB 3 METODE PELAKSANAAN


3.1 Alat dan Bahan ........................................................................................ 6
3.2 Proses Pembuatan ................................................................................... 6
3.3 Proses Pemasaran .................................................................................... 7

BAB 4 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN


4.1 Anggaran Biaya ..................................................................................... 8
4.2 Jadwal Kegiatan ...................................................................................... 8
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pembimbing .................... 9
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan .................................................. 16
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas ....... 19
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana............................................ 20

iii
DAFTAR TABEL

Tabel I . Keuntungan Produksi ............................................................................. 5


Tabel II. Rencana Anggaran Biaya ....................................................................... 8
Tabel III. Jadwal Rencana Kegiatan ..................................................................... 8

iv
1

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Indonesia dikenal sebagai negara yang melimpah kekayaan alamnya,
khususnya flora yang ada di Indonesia sangatlah melimpah. Akan tetapi,
semua itu belum dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat pada
umumnya. Seperti halnya tumbuhan gayam (Inocarpus edulis). Tumbuhan ini
memiliki tinggi mencapai 20 m, diameter kanopi sekitar 15-16 m. Kayunya
dapat dimanfaatkan untuk membuat perabot rumah seperti tempat tidur.
Buahnya berkulit lembut dan bijinya ditutupi oleh serat buah. Biji buah
gayam inilah yang memiliki manfaat bagi tubuh, khususnya untuk sistem
pencernaan. Akan tetapi, tumbuhan ini belum dimanfaatkan atau dikonsumsi
secara optimal oleh masyarakat, bahkan bagi kalangan muda mereka tidak
tahu apa itu gayam.
Tanaman gayam disebut sebagai pohon nusantara karena Indonesia
merupakan salah satu daerah persebaran tanaman gayam, ditemukan dapat
hidup dari daerah dataran rendah hingga pada ketinggian 500 m di atas
permukaan laut. Di Yogyakarta, Cirebon dan Tegal, biji gayam dimanfaatkan
oleh masyarakat sebagai makanan selingan (snack) dan sebagai makanan
utama jika terjadi kekurangan bahan pangan. Masyarakat Makassar menyukai
tanaman ini sebagai sumber pangan dan menyebutnya angkaeng. Masyarakat
Kecamatan Nangaroro, Flores, menyebut gayam dengan nama ghaja dan
memakan daging bijinya setelah direbus atau dipanggang Heyne (1987). Di
Probolinggo, Jawa Timur biji gayam juga dimanfaatkan sebagai makanan
selingan setelah direbus, juga di Madura biji gayam sudah dibuat kripik dan
dijual dalam skala terbatas. Dari uraian tersebut diketahui bahwa daging biji
gayam berpotensi sebagai sumber pangan.(Setyowati, 2015).
Adapun kandungan biji gayam berupa karbohidrat antara 75,79-
77,70%, sehingga berpotensi sebagai sumber pangan alternatif (Eprillani et
al. 2002; Wawo et al. 2011 dalam Setyowati, 2015). Selain karbohidrat, biji
gayam juga mengandung 7% lemak, 10% albumin, 2,5% abu (Burkill, 1966
dalam Setyowati, 2015), protein 10,54-11,64%, kadar air 4,09-6,53%, lemak
2,26-2,50%, abu 2,95-4,04% dan serat kasar 0,83-1,13%. Gayam juga
memiliki kandungan zat antioksidan pada bijinya, kandungan ini berfungsi
untuk kekebalan tubuh sehingga tubuh terjaga dari berbagai penyakit.
Terdapat pula tanin yang merupakan unsur senyawa yang berfungsi untuk
membantu usus lebih cepat menyerap sari makanan tanpa gangguan mikroba
lain yang mengganggu dan menimbulkan pembusukan sebelum proses
pencernaan selesai. Selain itu, biji gayam juga mengandung zat-zat penghasil
energi seperti karbohidrat, serat, protein, dan lemak.
2

Seiring dengan perkembangan zaman yang kian maju, pola hidup


masyarakat pun berubah. Masyarakat ingin hidup yang serba praktis dan
instan. Makan dengan mie instan merupakan salah satu pilihan yang mulai
popular dan digemari oleh masyarakat Indonesia. Contohnya, Mahasiswa
melihat mie instan sebagai makanan yang positif karena praktis, merupakan
produk olahan yang siap dimakan, dan memasaknya tidak begitu sulit. Selain
itu, mahasiswa menggemari mie instan karena harganya yang murah dan
banyak dijumpai, baik di warung, supermarket, minimarket, dan lain-lain.
Bau yang khas dari mie instan juga menggugah selera. Menurut mereka, mie
instan juga mempunyai kalori yang cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi.
Padahal, untuk mengawetkan mie instan, tidak jarang digunakan formalin
yang berbahaya bagi kesehatan manusia.(Arianto, 2013). Mie instan yang
sering dikonsumsi ini sebagian besar hanya terdiri karbohidrat yang berfungsi
sebagai sumber tenaga. Disamping itu, ternyata mie instan mengandung
MSG, yaitu garam natrium dari asam glutamat yang berlebihan. MSG
memang merupakan penyedap rasa yang dapat membangkitkan cita rasa
setiap makanan. (http://bangka.tribunnews.com/ 2016/02/16/iniloh-
sebabnya-makan-mie-instan-itu-berbahaya).
Namun konsumsi MSG secara berlebihan dapat berbahaya bagi tubuh.
Adanya MSG dalam mie instan ini masyarakat berpeluang terkena penyakit
kanker. Selain kandungan MSG, di dalam mie instan juga terdapat bahan
pengawet. Kandungan dioxin dan plasticisers dalam mie instan juga dapat
memicu terjadinya kanker. (https://udoctor.co.id/gaya-hidup-sehat/makan-
mie-instan-bahayakah-read-212.html)
Biji gayam dapat dimanfaatkan menjadi mie sebagai asupan gizi yang
baik bagi sistem pencernaan. Selain itu biji gayam juga mengandung
karbohidrat yang tinggi sehingga dapat menggantikan peran nasi sebagai
makanan pokok. Pemanfaatan biji gayam sebagai mie dapat meningkatkan
minat masyarakat untuk mengonsumsi biji gayam. Dan secara tidak langsung
apabila masyarakat mulai menyukai biji gayam maka mereka akan
membudidayakan tumbuhan gayam sebagai penghasil bijinya. Hal tersebut
diharapkan mampu menjaga keberadaan tumbuhan gayam yang apabila
dibiarkan akan punah. Berdasarkan penjelasan di atas maka terciptalah
sebuah Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan yaitu: MIGATSU
(Mi Gayam dengan Sayur): Mi Sehat dari Gayam yang Dicampur Sayuran
sebagai Alternatif Makanan Instan yang Sehat.

1.2. Perumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat dirumuskan beberapa
masalah, yaitu :
1. Bagaimana cara mengenalkann 'MIGATSU (Mi Gayam dengan Sayur)'
sebagai produk olah yang baik bagi sistem pencernaan pengganti mie
instan?
3

2. Bagaimana cara pemasaran 'MIGATSU (Mi Gayam dengan Sayur)'


yang efektif dan optimal sehingga mampu menjaga keberlangsungan
usaha?

1.3. Tujuan Penelitian


Berdasarkan permasalahan di atas, maka program mahasiswa ini memiliki
tujuan, yaitu:
1. Mengerti cara mengenalkan'MIGATSU (Mi Gayam dengan Sayur)'
sebagai produk olah yang baik bagi sistem pencernaan pengganti mie
instan.
2. Mengetahui cara pemasaran 'MIGATSU (Mi Gayam dengan Sayur)'
yang efektif dan optimal sehingga mampu menjaga keberlangsungan
usaha.
1.4. Luaran yang Diharapkan
Luaran yang diharapkan dari program mahasiswa ini yaitu mampu
memberikan inovasi makanan sehat yang memiliki daya jual tinggi dan
terjangkau oleh masyarakat. Terciptanya MIGATSU (Mi Gayam dengan
Sayur) yang diharapkan dapat menambah pemasukan bagi pelaksana
program. Selain itu, program ini diharapkan mampu membentuk jiwa
kewirausahaan bagi mahasiswa, juga membantu menjaga keleatarian alam
serta dapat memperkenalkan gayam sebagai salah satu keberagaman flora di
Indonesia. Setelah program ini akan dibuat artikel tentang 'MIGATSU (Mi
Gayam dengan Sayur).
1.5. Manfaat Penelitian
Berdasarkan permasalah diatas, maka program mahasiswa ini diharapkan
memberikan manfaat :
1. Bagi Mahasiswa
a. Dapat menumbuhkan jiwa kewirausahaan, kemandirian dalam
mengembangkan suatu peluang usaha yang kurang dimanfaatkan
oleh masyarakat.
b. Dapat meningkatkan kreativitas dan penalaran dalam
pengembangan ilmu.
2. Bagi Masyarakat
a. Dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang bahan baku
pembuatan makanan yang belum teroptimalkan.
b. Memperoleh makanan sehat yang lebih bermanfaat bagi
kesehatan.
BAB 2
GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
2.1 Kondisi Umum Lingkungan
Gayam merupakan salah satu tumbuhan yang saat ini masih banyak
tumbuh di Yogyakarta dan sekitarnya. Biji gayam hanya dimanfaatkan atau
dikonsumsi oleh beberapa masyarakat secara sederhana seperti direbus,
dipanggang dan dibakar. Belum ada masyarakat yang mengolah biji gayam
4

menjadi produk makanan yang lebih bervariasi. Keadaan masyarakat yang


sangat menyukai mie instan yang banyak mengandung bahan-bahan kimia
yang berbahaya, menyebabkan dampak buruk bagi tubuh serta meningkatakan
jumlah masyarakat yang terserang penyakit.
2.2 Potensi Sumber Daya
Tumbuhan gayam dapat bertahan hidup di segala musim sehingga
mudah untuk menanam dan merawatnya. Akan tetapi tumbuhan ini berbuah
secara musiman. Ketika musim berbuah tumbuhan ini mampu menghasilkan
banyak buah gayam. Biji tumbuhan ini dapat diperoleh dari masyarakat sekitar
kota Yogyakarta, khususnya di daerah Kalasan, Kulon Progo dan Bantul. Biji
tumbuhan gayam selain bermanfaat bagi kesehatan juga mempunyai potensi
untuk dijadikan suatu produk makanan yang bernilai jual, salah satunya yaitu
pembuatan biji gayam menjadi mie sehat. Produk ini diharapkan mampu
bersaing dengan produk mie instan yang sudah ada.
2.3 Analisis Pasar
Dalam program ini analisis yang dilakukan yaitu menggunakan analisis
SWOT yang menggambarkan secara umum tentang usaha yang akan
dilaksanakan dalam pembuatan usaha MIGATSU (Mi Gayam dengan Sayur)
sebagai mie instan yang sehat. Adapun analisis SWOT sebagai berikut:
a. Strength (kekuatan)
Bahan baku pada program ini, yaitu gayam. Gayam masih banyak
dijumpai di Yogyakarta dan sekitarnya. Biji gayam memiliki kandungan
gizi yang tinggi seperti karbohidrat, zat antibiotik, tanin, serat, dan lain
sebagainya. Kandungan karbohidrat yang cukup tinggi membuat biji
gayam dapat diolah menjadi tepung. Tepung merupakan salah satu bahan
yang digunakan untuk membuat berbagai macam olahan makanan, rasa
biji gayam yang seperti kacang sehingga familiar untuk lidah. Sehingga
biji gayam pun memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Selain itu harga
gayam pun masih tergolong murah,
b. Weakness (kelemahan)
Keterbatasan bahan utama yaitu buah gayam karena termasuk buah
musiman yang hanya didapatkan pada musim-musim tertentu. Apalagi
tumbuhan gayam hanya terdaapat di beberapa tempat saja seperti Bantul,
Kalasan, dan Kulon Progo. Keterbatasan sarana dan prasarana serta
kemauan tenaga kerja yang tidak hanya memiliki keterampilan dalam
pembuatan produk ini tetapi juga yang mampu memasarkan atau
memperkenalkan produk ini pada khalayak umum.
c. Opportunity (peluang)
Seiring dengan kemajuan teknologi dan kehidupan masyarakat
yang ingin serba cepat dan praktis. Makan makanan instan seperti mie
instan merupakan salah satu pilihan yang mulai popular dan digemari
oleh masyarakat Indonesia. Padahal di dalam mie instan terdapat banyak
bahan kimia yang berbahaya bagi tubuh jika dikonsumsi terlalu sering.
5

Oleh karena itu, biji gayam dapat dimanfaatkan menjadi mie instan sehat
sebagai asupan gizi yang baik bagi sistem pencernaan yang ditambah
dengan sayuran. Selain itu biji gayam juga mengandung karbohidrat yang
tinggi sehingga dapat menggantikan peran nasi sebagai makanan pokok.
d. Threat (ancaman)
Telah ada beberapa produk mie lain yang beredar di pasaran
sedangkan produk MIGATSU (Mi Gayam dengan Sayur) merupakan
produk baru.
2.4 Perhitungan Ekonomi
Biaya satu kali produksi adalah Rp 1.351.500. Dalam satu kali proses
produksi dibuat 600 bungkus mie, instan. Keuntungan satu kali produksi

Tabel I . Keuntungan Produksi


Biaya satuan jumlah
Biaya satu kali produksi 1 bulan 1.351.500
Jumlah produk bungkus 600
harga produksi satu satuan 2.252,5
harga jual satuan 5000
keuntungan satu bungkus 2.747,5
keuntungan satu kali produksi 1.648.500

BEP dalam unit



=

4760000
=
5000 2252,5
4760000
=
2747,5
= 1733
Margin per unit
=
= 5000 2252,5
= 2747,5
Maka perhitungan BEP dalam rupiah adalah

=
:
4760000
=
2747,5: 5000
6

4760000
=
0,5495
= 8.662420,38
Dari perhitungan diatas, Migatsu harus memproduksi 1733 produk atau
mendapat omset penjualan sebanyak Rp 8.662.420,00 agar mencapai titik
impas.
Untuk mengetahui jangka waktu pengembalian modal, maka diperlukan
perhitungan Pay back period (PBP). Dalam perhitungan ini membutuhkan
informasi modal dan keuntungan yang akan didapat selama satu bulan. Selama
satu bulan, migatsu berproduksi sebanyak 600 bungkus mie dengan harga 5000
rupiah persatuan.
Modal = Rp 12.446.400,00
Keuntungan = Rp 1.648.500,00

=

12446400
=
1648500
= 7,55
Dengan harga per produk adalah Rp 5.000, maka skala pengembalian
modal akan terjadi dalam jangka waktu 8 kali produksi.

BAB 3
METODE PELAKSANAAN
3.1 Alat dan Bahan
1. Alat-Alat
a. Penggiling mie e. Blender
b. Baskom f. Kompor Gas
c. Pisau g. oven
d. Nampan
2. Bahan-Bahan
a. Tepung Gayam g. Sawi
b. Tepung Terigu h. Wortel
c. Tepung Tapioka i. Ubi Ungu
d. Garam
e. Minyak Goreng
f. Telur Ayam
3.2 Proses Pembuatan
a. Tahap persiapan
Pada tahap persiapan, anggota tim menyiapkan bahan baku mi,
berupa biji gayam dan bahan-bahan tambahan lainnya, menyiapkan
peralatan yang diperlukan serta pembuatan kemasan.
7

b. Tahap Pembuatan Produk


Produksi MIGATSU dilakukan di rumah salah satu anggota
tim pengusul yaitu di Kos Cikal Nanda Gang Endro on. 10B Gejayan
Yogyakarta. Adapun tahap tersebut yaitu, pembuatan produk berupa mie
instan dari gayam, yang di awali dengan pembuatan tepung dari biji
gayam, kemudian mencampurkan bahan-bahan lain seperti tepung terigu,
tepung tapioka, telur dan air mineral serta bahan tambahan lain.
Selanjutnya bahan yang telah siap akan digiling membentuk mie dan
dikeringkan dengan bantuan alat pengering dan bantuan panas matahari.
Mie yang telah kering akan dikemas dalam kemasan dan diberi label,
selanjutnya mie instan siap dipasarkan.
c. Tahap Promosi dan Pemasaran Produk
Tahap promosi dilakukan melalui media massa yaitu dengan
memasukkan artikel ke dalam beberapa koran yang ada di Jogja seperti
koran KR ( Kedaulatan Rakyat), koran Suara Merdeka, Tribun Jogja,
Viva life dan Edupost serta melalui media sosial seperti, web Universitas
Negeri Yogyakarta, facebook, twiter, blog dan lain-lain. Selain itu
promosi juga dilakukan dari mulut ke mulut secara langsung. Untuk
pemasaran produk, kami memasarkannya sendiri ke mahasiswa UNY
khususnya mahasiswa FMIPA. Selain itu, produk ini juga dititipkan di
beberapa toko-toko lain yang ada di sekitar kota Yogyakarta.
d. Tahap Evaluasi Pemasaran dan Mutu Produk
Tahap ini dilakukan dengan tujuan mencari kelebihan dan
kelemahan produksi mie instan dan metode pemasaran yang digunakan
untuk mengetahui perkembangan produk dan pemasaran yang telah
dilakukan.
3.3 Proses Pemasaran
a. Produk
Produk yang dihasilkan adalah MIGATSU (Mie Gayam dengan Sayur)
berbahan dasar tepung biji gayam yang banyak mengandung gizi sehat
bagi tubuh. MIGATSU merupakan produk inovatif yang merupakan
alternatif makanan instan yang sehat.
b. Harga
Harga yang akan dipasarkan untuk 1 bungkus produk MIGATSU
MIGATSU (Mi Gayam dengan Sayur) Tambah Sayur adalah Rp.
5000,00.
c. Promosi
Promosi MIGATSU dilakukan dengan 2 sistem yaitu sistem offline dan
online. Promosi secara offline dilakukan diberbagai tempat seperti di
kantin kampus Universitas Negeri Yogyakarta, kedai mie ayam dan di
toko-toko sekitar kota Yogyakarta. Promosi online dilakukan melalui
media internet, misalnya website, blog dan media sosial, sehingga
diharapkan pemasaran produk MIGATSU ini akan dikenal masyarakat
luas secara global dan tidak hanya di kota Yogyakarta.
8

BAB 4
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya


Tabel II. Rencana Anggaran Biaya
No. Jenis Pengeluaran Biaya
1. Peralatan Penunjang Rp 4.780.000,00
2. Bahan Habis Pakai Rp 5.350.000,00
3. Perjalanan Rp 705.000,00
4. Laporan, meterai, dokumentasi, komunikasi, Rp 1.665.000,00
publikasi
Jumlah Rp 12.500.000,00
4.2 Jadwal Kegiatan
Tabel III. Jadwal Rencana Kegiatan
BULAN I BULAN II BULAN III BULAN IV BULAN V
Jenis Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Perencanaan
Kegiatan
Survei Pasar
Pengadaan Alat
dan Bahan
Proses Produksi
Pembuatan
Brosur dan
Leaflet
Pemasaran
Evaluasi Program
Penyempurnaan
Program
Penyusunan
Laporan
9

Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen Pembimbing


10
11
12

3. Biodata Anggota 3
13

4. Biodata Anggota 4
14
15
16

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan


1. Peralatan Penunjang
Justifikasi Harga Satuan Jumlah
Material Kuantitas
Pemakaian (Rp) (Rp)
Sewa tempat Tempat 4 bulan
produksi produksi mie 300.000 1.200.000
gayam
Memanaskan 20 tabung
Gas 3 Kg 17.000 340.000
dandang
Perlengkapan 4 bulan
Sewa alat
membuat 120.000 480.000
rumah tangga
Migatsu
Mengepres 4 bulan
Sewa alat press 80.000 320.000
kemasan
Mengukus 4 bulan
Sewa dandang 150.000 600.000
Migatsu
Menghaluskan 4 bulan
Sewa blender 100.000 400.000
sayuran
Sewa Menimbang 4 bulan
50.000 200.000
timbangan bahan
Sewa 4 bulan
Mencetak mie 160.000 640.000
penggiling mie
Sewa Mengeringkan 4 bulan
150.000 600.000
pengering mie mie
SUB TOTAL (Rp) 4.780.000

2. Bahan Habis Pakai

Justifikasi Harga Satuan Jumlah


Material Kuantitas
Pemakaian (Rp) (Rp)
Bahan pokok
Gayam 40 karung 50.000 2.000.000
Migatsu
Penggilingan Bahan pokok
40 kg 3.000 120.000
gayam Migatsu
Bahan tambahan
Tepung terigu 160 kg 11.000 1.760.000
Migatsu
Tepung Bahan tambahan
40 kg 10.000 400.000
tapioka Migatsu
Bahan tambahan
Air mineral 10 galon 18.000 180.000
Migatsu
Bahan tambahan
Telur 30 kg 16.000 480.000
Migatsu
Bahan tambahan
Sawi 20 ikat 3.000 60.000
Migatsu
Bahan tambahan
Wortel 15 kg 10.000 150.000
Migatsu
17

Bahan tambahan
Ubi ungu 10 kg 6.000 60.000
Migatsu
Plastik Mengemas
20 pack 7.000 140.000
kemasan Migatsu
SUB TOTAL (Rp) 5.350.000

3. Perjalanan
Justifikasi Harga Satuan Jumlah
Material Kuantitas
Pemakaian (Rp) (Rp)
Pengambilan
Bensin 7L 7.500 52.500
alat sewa
Pembelian
bahan-bahan
Bensin Migatsu (5 40 L 7.500 300.000
orang dalam 4
bulan)
Pembelian
Bensin 10 L 7.500 75.000
konsumsi
Bensin Pembelian kaos 2L 7.500 15.000
Bensin Promosi Pasar 11 L 7.500 82.500
Penjualan
Bensin 20 L 7.500 150.000
barang
Perjalanan ke
Bensin 4L 7.500 30.000
dinas kesehatan
SUB TOTAL (Rp) 705.000

4. Lain-lain
Justifikasi Harga Satuan Jumlah
Material Kuantitas
Pemakaian (Rp) (Rp)
Buku Logbook 1 pcs 10.000 10.000
Menulis 1 pcs
Alat tulis 15.000 15.000
logbook
Mengeprint
Print Warna cover dan foto 40.000
kegiatan
Memfotocopy
Fotocopy 20.000
proposal
Menjilid
Jilid proposal dan 30.000 30.000
laporan akhir
Voucer
Upload proposal 50.000 50.000
Nolspot
Sebagai seragam 5 orang
Seragam Batik 60.000 300.000
tim
Pembuatan
Pembelian WEB 500.000 500.000
WEB
18

Persetujuan
Materai 50.000 50.000
mitra kerja
Persediaan
SPP-IRT permohonan izin 500.000 500.000
produksi
baterai kamera
Dokumentasi 150.000 150.000
dan cetak foto
SUB TOTAL (Rp) 1.665.000
Total (Keseluruhan) 12.500.000
19

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas


Alokasi
Program Bidang Waktu
No Nama/NIM Uraian Tugas
Studi Ilmu (Jam/
Minggu)
Zulkaisi Dwi Pendidikan MIPA 10 jam/ Bertanggung jawab
Pangarso/ Fisika minggu dalam hal penyedian
16302244010 kebutuhan bahan
baku pembuatan
1 MIGATSU,
pembuatan
MIGATSU, dan
memonitoring
kinerja anggota
dalam hal produksi
Afifah Sari Kimia MIPA 10 jam/ Bertanggung jawab
Nurseha/ minggu dalam hal keuangan
2 16307141049 (pemasukan dan
pengeluaran), dan
pemasaran produk
Rahmanisa Pendidikan MIPA 10 jam/ Bertanggung jawab
Laila Fitri/ Biologi minggu dalam hal penyedian
16304244005 kebutuhan bahan
3 baku pembuatan
MIGATSU, dan
pembuatan
MIGATSU
Dwi Pendidikan MIPA 10 jam/ Melakukan strategi
Kawuryani/ Matematika minggu pemasaran dan atau
14301241049 melakukan analisis
4 pasar, memonitoring
pelaksanaan usaha,
dan mengevaluasi
jika ada kesalahan
pada produk
Damar Pendidikan MIPA 10 jam/ Melakukan promosi
5 Milani/ Biologi minggu dan publikasi
15304241001 produk secara offline
dan online
20

Anda mungkin juga menyukai