PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Apakah yang dimaksud dengan pikiran? Para ahli psikologi telah
menggunakan istilah ini untuk memberikan label terhadap kegiatan
mental yang bermacam-macam, seperti misalnya penalaran, pemecahan
masalah dalam proses belajar mengajar, dan pembentukan konsep. Lalu timbul
pertanyaan lain: apakah manusia berpikir menggunakan kata-kata atau
dengan bayang-bayang? Atau dengan cara lain yang berbeda? Dalam
penelitiannya, Francis Gatton (dalam Davidoff, 1988) telah meminta beberapa
orang untuk memikirkan keadaan meja makan mereka ketika sarapan pagi.
Kemudian ia meneliti lebih lanjut mengenai gambaran yang mereka buat itu.
Ia lalu menyimpulkan bahwa beberapa orang dapat mengingat dengan sangat
jelas, sedangkan orang lainnya sama sekali tidak dapat mengingat sesuatu
sama sekali.
Secara sederhana berpikir adalah memproses informasi secara mental atau
secara kognitif.secara lebih formal,berpikir adalah penyususnan ulang atau
manipulasi kognitif baik informasi dari lingkungan maupun simbol-simbol yang di
simpan dalam long-term-memory.jadi berpikir adalah sebuah representasi simbol
dari beberapa peristiwa atau item dalam dunia.berpikir juga dapat dikatakan
sebagai proses yang memerantarai stimulus dan respon (morgan dkk,1986)
Berpikir sangat erat hubungannya dengan hasil belajar dimana prestasi atau
kinerja akademik dan penetapan prestasi belajar di tentukan dalam evaluasi hasil
belajar siswa.suatu usaha belajar akan diketahui hasilnya melalui proses evaluasi.
Hasil belajar adalah suatu hasil yang diharapkan dari pembelajaraan yang telah
ditetapkan dalam perilaku tertentu.karenanya hasil belajar siswa mencangkup
aspek kognitif ,aspek efektif, aspek psikomotorik.
Tanpa evaluasi sulit untuk mengetahui apakah usaha belajar yang dilakukan oleh
seseorang telah mencapai hasil yang diharapkan.evaluasi memiliki ruang lingkup
yang lebih luas karna mencangkup beberapa item.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah kami uraikan sebelumnya, maka dalam
penulisan makalah ini dapat kami rumuskan sebagai berikut:
1. Apa itu berpikir
2. Apa itu evaluasi hasil belajar
C. TUJUAN PENULISAN
Makalah ini selain digunakan untuk menyelesaikan tugas psikologi, juga
memiliki tujuan yang ditujukan kepada pembaca :
1. Menjelaskan apa itu berpikir
2. Menjelaskan apa itu evaluasi hasil belajar
D. MANFAAT PENULISAN
Makalah ini memiliki 2 manfaat bagi pembaca :
1. Kegunaan Ilmiah
Untuk memperluas wawasan, memberikan penjelasan tentang berpikir dan
evaluasi hasil belajar yang ada dalam psikologi sebagai penambahan intelektual.
2. Kegunaan Praktis
Untuk memperoleh gambaran manfaat dan penggunaan dalam berpikir kritis
sehingga menghasilkan evaluasi hasil belajar yang diharapkan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. BERPIKIR
1. Definisi Berpikir
Berfikir adalah memproses informasi secara mental atau secara kognitif
.secara lebih formal,berfikir adalah penyusunan ulang atau manipulasi kognitif
baik informasi dari lingkungan maupun simbol-simbol yang di simpan dalam
long-term-memory.(morgan dkk,1986)
Berfikir disebut juga sebagai proses bekerjanya akal ; manusia dapat
berfikir karena manusia berakal.akal merupakan inti sebagai sifat hakikat dan
manusia sebagai genus atau dhat sehingga manusia dapat dijelaskaan
sebagai makhluk yang berakal.
Akal merupakan salah satu unsur kejiwaan manusia untuk mencapai
kebenaran sehingga manusia dapat berpikir untuk mencari keindahan dan
kebaikan.
2. Jenis, Tipe, dan Pola Berfikir
a. Jenis berpikir
(morgan dkk 1986) membagi dua jenis berpikir,yaitu berfikir autistik dan
berpikir langsung.
1) Berfikir autistik (autistic thingking)
Proses berpikir yang sangat pribadi menggunakan symbol-simbol
dengan makna yang sangat pribadi contohnya adalah mimpi.
2) Berpikir langsung (directed thingking)
Adalah berpikir untuk memecahkan masalah
b. Pola berpikir
Menurut kartini kartono (1996) ada enam pola berpikir yaitu:
1) Berpikir konkret,yaitu berpikir dalam dimensi ruang-waktu-tempat
tertentu
2) Berpikir abstrak,yaitu berpikir dalam ketidak berhinggaan, sebab bisa
di besarkan atau disempurnakan keluasannya.
3) Berpikir klasifikatoris,yaitu berpikir mengenai klarifikasi atau
pengaturan menurut kelas-kelas tingkat tertentu.
4) Berpikir analogis,yaitu berpikir untuk mencari hubungan antara
peristiwa atas dasar kemiripannya.
5) Berpikir ilmiah,yaitu berpikir dalam hubungan yang luas,dengan
pengertian yang lebih kompleks disertai pembuktian-pembuktian
6) Berpikir pendek,yaitu lawan berpikir ilmiah yang terjadi secara lebih
cepat, lebih dangkal, dan sering kali tidak logis.
c. Tipe berpikir
Menurut De Bono (1989) mengemukakan dua tipe berpikir yaitu:
1) Berpikir vertical / berpikir konvergen
Yaitu tipe berpikir tradisional dan generative yng bersifat logis dan
matematis dengan mengumpulkan dan menggunakan hanya informasi
yang relavan.
Cara berpikir konvergen adalah cara berpikir dimana seseorang
didorong untuk menemukan jawaban yang benar atas suatu
permasalahan.cara berpikir konvergen nyaris terfokus,intens,cepat dan
terbatas pada informasi yang tersimpan dalam lokasi memori tertentu.
Dengn demikian cara berpikir konvergen secara umum memiliki
karakteristik:
(a) Vertical artinya berkerak secara bertahap
(b) Konvergen,terfokus menuju pada jawaban yang paling benar
(c) Sistematis-terstruktur
(d) logis,rasional,empiris
(e) dependen
(f) teramalkan(predictable)
2) Berpikir lateral / berpikir divergen
Cara berpikir divergen adalah pola berpikir seseorang yang lebih di
dominasi oleh berfungsinya belahan otak kanan,berpikir
lateral,menyangkut pemikiran sekitar atau penyimpang dari pusat
persoalan.
Berpikir divergen adalah berpikir kreatif,berpikir untuk memberikan
bermacam kemungkinan jawaban berdasarkan inforamasi yang di
berikan dengan penekanan pada kuantitas,keragaman,originalitas
jawaban.
De Bono juga menjelaskan perbedaan antara berpikir vertical dan
berpikir lateral.perbedaan tersebut dapatdi gambarkan dalam table
berikut :
Vertical lateral
Bersifat selektif Bersifat generatif
Bergerak bila terdapat suatu arah untuk Bergerak agar dapat mengembangka
bergerak suatu jurusan
Bersifat analitis Bersifat provokatif
Berurutan Dapat membuat lompatan
Harus tepat pada setiap langkah Tidak harus tapat pada setiap langkah
Menggunakan kaidah negative agar dapat Tidak ada kaidah negatif
menutup jalur jalan tertentu
Memusatkan perhatian dan Menerima semua kemungkinan dan
mengenyampingkan hal yang tidak relavan pengaruh luar
Kategori kllasisifikasi dan label-label telah Tidak ada kategori dan label-label
terpatri
Mengikuti jalur yang paling tepat Menjelajahi yang paling tepat
Merupakan proses yang terbatas Merupakan suatu serba kemungkinan
A4
a. Proses perancangan
Rancangan evaluasi yang efektif haruslah didasarkan pada tujuan
pembelajaran. Meski demikian, banyak guru pembelajaran pada suatu topik
pembelajaran berada pada level aplikasi atau analisi, akan tetapi
evaluasainya pada level pengetahuan saja. Tujuan pembelajarannya berupa
kemampuan melakukan sesuatu yang dapat diamati, tetapi evaluasinya
berupa pertanyaan multiple-choice.
b. Proses persiapan siswa untuk mengikuti evaluasi
Dengan mempresiapkan siswa, guru dapat meningkatkan peluang skor
tes menunjukkan presentasi siswa secara akurat, dan sekaligus
meningkatkan validitasnya. Mempersiapkan siswa dalam menghadapi tes
mempunyai dua tujuan, yaitu tujuan jangka panjang dan tujuan jangka
pendek. Tujuang jangka panjangnya adalah agar siswa dapat memeahami
prosedur dan strategi mengikuti tes dan memasuki situasi tes dengan tingkat
kecemasan yang serendah mungkin, sedangkan tujuan jangka pendeknya
adalah agar siswa memahami format tes dan materi tes.
c. Proses penyelenggaraan evaluasi
Dalam penyelenggaran tes, hal-hal yang harus dilakukan adalah: (a)
mengkondisikan tempat penyelenggaraan tes senyaman mungkin, (b)
memberikan arahan tentang prosedur pelaksanaan tes dan apa yang harus
diperhatikan siswa, dan(c) memonitor pelaksanaan tes.
d. Proses analisis hasil evaluasi
Pada proses ini, guru menilai hasil tes, dan mengembalikan kepada siswa
keesokan harinya. Hal ini penting sebagai umpan balik yang
memungkingkan siswa untuk mengidentifikasi dan mengoreksi kesalahan-
kesalahan mereka bila ada.
Terkait dengan tes, syarat-syarat tes yang baik (Suryabrata,2002) adalah:
tes itu harus reliable, valid, objektif, diskriminatif, komprehensif, dan mudah
digunakan.
A. Kesimpulan
1. Definisi Berpikir
Berfikir adalah memproses informasi secara mental atau secara kognitif
.secara lebih formal,berfikir adalah penyusunan ulang atau manipulasi kognitif
baik informasi dari lingkungan maupun simbol-simbol yang di simpan dalam
long-term-memory.(morgan dkk,1986)
Berfikir disebut juga sebagai proses bekerjanya akal ; manusia dapat berfikir
karena manusia berakal.akal merupakan inti sebagai sifat hakikat dan manusia
sebagai genus atau dhat sehingga manusia dapat dijelaskaan sebagai makhluk
yang berakal.
Akal merupakan salah satu unsur kejiwaan manusia untuk mencapai
kebenaran sehingga manusia dapat berpikir untuk mencari keindahan dan
kebaikan.
2. Definisi Evaluasi Hasil Belajar
Evalusi dan belajar berhubungan sangat erat. Suatu usaha belajar yang
dilakukan oleh seseorang baru akan diketahui hasilnya melalui proses evaluasi.
Tanpa evaluasi, sulit diketahui apakah usaha belajar yang dilakukan oleh
seseorang telah mencapai hasil yang diharapkan. Hasil belajar adalah suatu
hasil yang diharapkan dari prmbelajaran yang telah ditetapkan dalam rumusan
perilaku tertentu (Gronlund, 1976). Menurut Sudirjatrov(1993), hasil belajar
adalah tingkat pernyataan yang dicapai oeleh siswa dalam mengikuti program
pembelajaran sesuai dengan tujuan pendidikan yang ditetapkan. Karenanya,
hasil belajar siswa mencakup tiga aspek, yaitu: aspek kognitif, aspek afektif, dan
aspek psikomotorik.
B. Saran
Diharapkan masukan serta kritikan yang membangun dalam penyempurnaan
makalah ini agar dapat meningkatkan wawasan dan mengembangkan ilmu
pengetahuan yang dimiliki serta mengevaluasi hasil belajar sehingga menjadi
pembendahaharaan ilmu kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan
berkah dan limpahan rahmat serta hidayahNya, sehingga skripsi yang berjudul
tidaklah mudah, oleh karena itu tidak tertutup kemungkinan dalam penyusunan
skripsi ini.
mulai dari pengumpulan literatur, maupun dalam tahap penulisan. Namun dengan
kesabaran dan ketekunan yang dilandasi dengan rasa tanggung jawab selaku
mahasiswa dan juga bantuan dari berbagai pihak, baik material maupun moril.
Akhirnya, penulis berharap bahwa apa yang disajikan dalam skripsi ini dapat
Penulis