Karbohidrat
Karbohidrat
KARBOHIDRAT
KELOMPOK : II (DUA)
LABORATORIUM BIOKIMIA
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2011
BAB I
PENDAHULUAN
keton atau senyawa yang menghasilkan senyawaan yang berupa hidrolisis dengan
Setiap hari kita mengkonsumsi karbohidrat, yaitu melalui nasi yang kita
dalam tubuh terurai menghasilkan cadangan energi bagi tubuh kita. Fungsi
karbohidrat dalam tubuh ini hampir sama dengan fungsi bensin pada kendaraan
karbohidrat yang dibutuhkan oleh tubuh. Oleh karena itu kita harus mendapatkan
asupan karbohidrat dari luar tubuh kita. Jenis karbohidrat yang terdapat di alam
ini sangat bervariasi, dan pada satu makanan dengan satu makanan yang lain
terdapat pada gula merah, tidak sama dengan karbohidrat yang terdapat pada gula
pasir. Dalam praktikum kali ini, kita akan mengisolasi kanji dari sumber
karbohidrat yang sangat lazim kita kenal dalam kehidupan kita sehari-hari, yaitu
kentang,
Kentang disini dijadikan sebagai sumber karbohidrat yang mudah
ditemukan dan memiliki kandungan karbohidrat yang tinggi, keinginan untuk uji
Maksud dari percobaan ini yaitu untuk mengetahui cara mengisolasi kanji
Digunakan dua cara dalam percobaan ini yaitu, penentuan kadar amilum
larutan kentang dengan air dan etanol beberapa kali sehingga didapatkan strach
murni dan mereaksikan amilum dengan iod dalam suasana asam, basa, dan netral,
TINJAUAN PUSTAKA
oksigen yang terbentuk di alam dengan rumus umum Cn(H 2O)n. Melihat rumus
empiris tersebut, maka senyawa ini dapat diduga sebagai hidrat dari karbon,
sehingga disebut karbohidrat. Rumus empiris seperti itu tidak hanya dimiliki oleh
karbohidrat melainkan juga oleh hidrokarbon seperti asam asetat. Oleh karena itu
suatu senyawa termasuk karbohidrat tidak hanya ditinjau dari rumus empirisnya
saja, tetapi yang paling penting ialah rumus strukturnya. Dari rumus struktur akan
terlihat bahwa ada gugus fungsi penting yang terdapat pada molekul karbohidrat
yaitu gugus fungsi karbonil (aldehid dan keton). Gugus-gugus fungsi itulah yang
menentukan sifat senyawa tersebut. Berdasarkan gugus yang ada pada molekul
molekul besar linear atau bercabang yang mengandung banyak unit mosakarida.
Monosakarida atau gula sederhana memiliki satu unit aldehida atau keton.
Golongan ini juga mempunyai sedikitnya satu atom karbon asimetrik, dan
karenanya terdapat dalam bentuk stereoisomer. Gula yang paling banyak terdapat
di alam, seperti ribose, glukosa, fruktosa dan monosakarida adalah rangkaian gula
D. Gula sederhana dengan 5 atau lebih atom karbon dapat berada dalam bentuk
cincin-tertutup hemiasetal, sebagai furanosa (cincin beranggota-lima) atau
mutarotasi. Gula yang dapat mereduksi senyawa oksidator disebut gula pereduksi
(Lehninger, 1997).
tumbuhan dan biasanya mewakili 50 sampai 75 persen dari jumlah bahan kering
dalam bahan makanan ternak. Karbohidrat sebagian besar terdapat dalam biji,
buah dan akar tumbuhan. Zat tersebut terbentuk oleh proses fotosintesis, yang
molekul yang rumit dengan suatu struktur yang serupa dengan struktur
dibentuk dari air (H2O) berasal dari tanah, karbondioksida (CO 2) berasal dari
udara dan energi berasal dari matahari. Suatu reaksi kimiawi sederhana yang
merupakan sumber energi utama bagi makhluk hidup. Pada hewan dan manusia
energi tersebut disimpan dalam bentuk glikogen sedangkan pada tumbuhan dalam
bentuk pati. Selain itu, karbohidrat dapat disimpan dalam bentuk selulosa,
hemiselulosa, pektin, khitin, dan lignin yang merupakan kerangka makhluk hidup
(misalnya; selulosa yang terdapat pada dinding sel hewan berperan sebagai
komponen utama dinding sel tumbuhan, dan peptidoglikan terdapat di dinding sel
dibagi atas tiga golongan besar yaitu monosakarida, disakarida dan polisakarida.
Istilah sakarida berasal dari bahasa latin dan mengacu pada rasa manis senyawa
dihidrolisis menjadi senyawa yang lebih sederhana (Tim Dosen Kimia, 2011).
dan keton. Karbohidrat yang paling sederhana adalah monosakarida. Bila suatu
gula mempunyai gugus aldehid, gula tersebut merupakan suatu aldosa. Namun,
bila gula tersebut mempunyai gugus keto, gula tersebut merupakan suatu ketosa.
Monosakarida yang paling banyak dijumpai dalam makanan kita adalah heksosa
bercabang. Satu diantara atom karbon berikatan ganda terhadap suatu atom
digolongkan menjadi dua jenis yaitu aldosa dan ketosa. Suatu monosakarida
disebut aldosa jika gugus karbonilnya berada pada ujung rantai karbon, dan
disebut ketosa jika gugus karbonnya berada pada tempat lain. Contoh
(CH2O)n, di mana jumlah n sesuai dengan jumlah atom karbon yang dimiliki.
merupakan senyawa organik yang paling banyak terdapat di alam. Senyawa ini
terdapat bebas dalam darah (gula darah) dan berbagai cairan tubuh lainnya dan
dalam cairan tanaman (gula anggur), serta merupakan komponen monosakarida
oleh tubuh. Glukosa didapat secara niaga dengan cara hidrolisis pati diikuti
dengan kristalisasi dari larutan dalam air. Filtrat yang tinggal yang dikenal sebagai
tetes, terdiri dari kira-kira 65% D-glukosa dan 35% disakarida dan oligosakarida
kiri karenanya disebut juga levulosa. Fruktosa mempunyai rasa yang lebih manis
daripada glukosa, juga lebih manis daripada gula tebu atau sukrosa. Pada
dibedakan dari glukosa dengan pereaksi seliwanoff dalam asam HCl. Galaktosa
jarang terdapat bebas di alam dan biasanya terdapat dalam bentuk laktosa.
Rasanya kurang manis dan kurang larut dalam air. Galaktosa mempunyai sifat
Sukrosa ialah gula yang kita kenal sehari-hari, baik yang berasal dari tebu maupun
dari bit. Sukrosa juga terdapat pada tumbuhan lain, misalnya buah nanas dan
dalam wortel. Dengan hidrolisis, sukrosa akan terpecah dan menghasilkan glukosa
dan fruktosa. Molekul sukrosa tidak mempunyai gugus aldehida atau keton bebas,
glukosa. Dalam susu terdapat laktosa yang sering disebut gula susu. Dibandingkan
terhadap glukosa, laktosa mempunyai rasa yang kurang manis. Maltosa juga
merupakan disakarida yang terbentuk dari dua molekul glukosa. Maltosa larut
dalam air dan mempunyai rasa yang lebih manis daripada laktosa, tetapi tetap
kurang manis daripada sukrosa. Maltosa merupakan hasil antara dalam proses
alam, yaitu pada sebagian besar tumbuhan. Amilum atau dalam bahasa sehari-hari
sering disebut pati terdapat pada umbi, daun, batang dan biji-bijian. Batang pohon
sagu mengandung pati yang setelah dikeluarkan dapat dijadikan bahan makanan.
Umbi yang terdapat pada ubi jalar atau akar pada ketela pohon atau singkong
mengandung pati yang cukup banyak, sebab ketela pohon tersebut selain dapat
baku dalam pabrik tapioka. Butir-butir pati apabila diamati dengan menggunakan
tersebut diperoleh. Bentuk butir pati pada kentang berbeda dengan yang berasal
diharapkan dapat menjadi data pendukung dalam menentukan jenis produk yang
akan dibuat dari pati atau tepung talas. Penelitian pada 71 sampel umbi talas yang
diambil dari negara Fiji, Samoa Barat dan Kepualauan Solomon, diperoleh kadar
pati rata-rata sebesar 24,5% dan serat sebesar 1,46% (Hartati & Prana, 2003).
karbohidrat dalam suatu bahan yaitu antara lain dengan cara kimiawi, cara fisik,
dengan asam atau enzim pada suatu keadaan yang tertentu (Sudarmadji, dkk.,
1996).
glukosa, galaktosa, dan fruktosa (kecuali sukrosa karena tidak memiliki gugus
gugus alfa hidroksi keton, sehingga tetap dapat bereaksi. Dalam metode kimia ini
1. Titrasi
Untuk cara yang pertama ini dapat melihat metode yang telah
distandarisasi oleh BSN yaitu pada SNI cara uji makanan dan minuman nomor
SNI 01-2892-1992.
2. Spektrofotometri
Adapun untuk cara yang kedua ini menggunakan prinsip reaksi reduksi
CuSO4 oleh gugus karbonil pada gula reduksi yang setelah dipanaskan terbentuk
endapan kupru oksida (Cu2O) kemudian ditambahkan Na-sitrat dan Na-tatrat serta
yang dapat diukur dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 630 nm.
BAB III
METODE PERCOBAAN
3.1 Bahan
etanol 95%, aquadest, amilum 1%, larutan HCl, larutan NaOH, kertas saring,
larutan iod 0,01 M, kertas label, tissue roll dan kain penyaring.
3.2 Alat
Alat yang digunakan pada percobaan ini adalah blender, pisau, batang
pengaduk, gelas piala, gelas ukur, corong, erlenmeyer, labu semprot, neraca
ohaus, tabung reaksi, pipet tetes, penangas air, sikat tabung, gegep dan oven.
amilum kemudian tabung pertama ditambahkan 2 tetes air, tabung kedua dengan 2
tetes HCl 6 M, dan tabung ketiga dengan 2 tetes NaOH. Setelah itu masing-
4.1 Hasil
putih kecoklat-coklatan
(Berat Kentang)
(3,9442) gr (1,04) gr
x100% 3,872266667%
75 gr
=
Uji Iodida
CH2OH O CH2OH O
H H
OH H OH H + H2O + nI2
O O O
H OH H OH
BENING
CH2OH O CH2OH O
I
H H
OH H OH H H2O + nI2
O O O
dipanaskan
I
H OH H OH
BIRU TUA
CH2OH O CH2OH O
H H
OH H OH H
O O O
didinginkan
H OH H OH
BENING
CH2OH O CH2OH O
H H
OH H OH H
O O O
H OH H OH
BENING
b. Tabung II (Amilum + HCl + I2)
CH2OH O CH2OH O
H H
OH H OH H
O O O + HCl+ nI2
H OH H OH
BENING
CH2OH O CH2OH O
I
H H
OH H OH H HCl + nI2
O O O
dipanaskan
I
H OH H OH
UNGU
CH2OH O CH2OH O
H H
OH H OH H
O O O
didinginkan
H OH H OH
BENING
CH2OH O CH2OH O
H H
OH H OH H
O O O
H OH H OH
BENING
OH H OH H
O O O + NaOH + nI2
H OH H OH
BENING
CH2OH O CH2OH O
I
H H
OH H OH H NaOH + nI2
O O O
dipanaskan
I
H OH H OH
BENING KEKUNINGAN
CH2OH O CH2OH O
H H
OH H OH H
O O O
didinginkan
H OH H OH
BENING
CH2OH O CH2OH O
H H
OH H OH H
O O O
H OH H OH
BENING
4.3 Pembahasan
dekantasi berulang kali nbertujuan agar proses ekstraksi starch lebih mudah,
proses penjernihan terhadap larutan tersebut dengan cara pencampuran air dan
air bertujuan melarutkan zat-zat kotor yang larut dalam campuran homogen tadi.
terhadap zat-zat seperti lipid dan protein yang yang terkandung dalam starch.
kemudian disaring untuk memisahkan zat-zat lain yang tidak dibutuhkan selain
Setelah diperoleh starch murni hasil ekstraksi beberapa kali, maka starch
tersebut dikeringkan dalam oven yang kedap udara. Pengeringan dilakukan agar
zat-zat penjernih yaitu air dan etanol menguap sehingga didapatkanlah starch yang
benar-benar murni. Salah satu alasan penggunaan air dan etanol sebagai zat
sedangkan kita membutuhkan amilum untuk diisolasi. Starch yang telah kering,
Pada isolasi kanji (strach) dari kentang berat setelah kering diperoleh
2,9042 gram yang kadarnya 3,872266667%. Hal ini membuktikan bahwa kentang
kentang yang digunakan tidak terlalu baik. Hal ini disebabkan karena kentang
yang digunakan tidak terlalu bagus dan terjadi kesalahan pada saat pengeringan.
tabung, dimana tabung I diisi dengan 2 tetes air (suasana netral), tabung II dengan
2 tetes HCl 6 M (suasana asam), dan tabung III dengan 2 tetes NaOH 6 M
Pada tabung I dan II, terjadi perubahan warna dari bening ke putih
keunguan karena H2O dan HCl menyebabkan Iod bereaksi seperti Iod bebas
sehingga menimbulkan warna keunguan. Maka terjadilah addisi Iod oleh amilum
dan memberi warna putih keunguan. Warna putih keunguan itu sendiri
menandakan bahwa yang bereaksi dengan Iod adalah Amilosa sebagai salah satu
kandungan amilum. Bila Amilopektin yang bereaksi dengan Iod, maka akan
timbul warna keunguan dan pada tabung II tidak terjadi perubahan warna karena
keruh karena telah terjadi penguraian ion (pelepasan Iod dari amilum) bila
molekul Iod terlepas sehingga warna ungu menghilang dan hanya warna Iod yang
tampak kekuningan. Dan terbentuk lagi larutan putih keunguan setelah tabung II
didinginkan karena terjadi pengikatan ion (Iod dari amilum), dengan kata lain
struktur spiral amilum tidak mengalami perenggangan lagi dan megikat molekul
5.1 Kesimpulan
1. Pada 75 gram kentang diperoleh kadar strach sebesar 3,872266667 %
2. Reaksi amilum dan iod terjadi dalam suasana asam dan netral dan tidak
5.2 Saran
digunakan oven atau alat lain, dan blendernya ditambahkan serta bahan-bahan
Bresnick, S. D., 1994, Intisari Kimia Organik, Lippincott Williams & Wilkins Inc.
USA, 69.
Campbell, N.A., Jane, B.R., Mitchell, L.G., 2002, Biologi Edisi kelima Jilid I,
Erlangga, Jakarta.
Hartati, N., dan Prana, T., 2003, Analisis Kadar Pati dan Serat Kasar Tepung
beberapa Kultivar Talas (Colocasia esculenta L. Schott),
http://www.unri.ac.id/jurnal/jurnal_natur/vol6(1)/Sri.pdf, diakses 12
Oktober 2011 pukul 19.00 WITA.
Sudarmadji, S., Haryono, B., Suhardi, 1997, Prosedur Analisa Untuk Bahan
Makanan dan Pertanian, Liberty, Yogyakarta.
Asisten Praktikan
Kentang
- dibersihkan, dipotong-potong
75 g kentang
residu Suspensi
- dibuang - didekantasi dengan air 50 mL
filtrat Residu
- dibuang - didekantasi dengan air 50 mL
filtrat Residu
- dibuang - didekantasi dengan etanol 25 mL
- disaring
filtrat starch
- dibuang - dikeringkan dalam inkubator
3 ml Amilum