Disusun Oleh :
15160078
2016
A. PENGERTIAN
Gastroenteritis atau diare adalah penyakit yang ditandai dengan
volume, keenceran serta frekuensi lebih dari 3 kali sehari dan pada
neonatus lebih dari 4 kali sehari dengan atau tanpa lendir dan darah
dan usus yang disebabkan oleh berbagai bakteri, virus, dan pathogen,yang
dapat terjadi pada bayi dan anak yang sebelumnya sehat dan pada neonatus
lebih dari 4 kali sehari dengan atau tanpa lendir dan darah.
B. ETIOLOGI
1. Faktor infeksi
Infeksi internal adalah infeksi saluran pencernaan makanan yang
mencuci tangan sesudah buang air besar, sesudah membuang tinja atau
C. PATOFISIOLOGI
Sebagian besar diare akut di sebabkan oleh infeksi. Banyak dampak yang
terjadi karena infeksi saluran cerna antara lain: pengeluaran toksin yang
keseimbangan asam basa. Invasi dan destruksi pada sel epitel, penetrasi ke
sitotoksin dimana merusak sel-sel, atau melekat pada dinding usus pada
terjadi pergeseran air dan elektrolit kedalam rongga usus,isi rongga usus
hipoperistaltik. Akibat dari diare itu sendiri adalah kehilangan air dan
1. Diare.
2. Muntah.
3. Demam.
4. Nyeri abdomen
5. Membran mukosa mulut dan bibir kering
6. Fontanel cekung
7. Kehilangan berat badan
8. Tidak nafsu makan
9. Badan terasa lemah
D. KLASIFIKASI
Diare dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Ditinjau dari ada atau tidaknya infeksi, diare dibagi menjadi dua
golongan:
a. Diare infeksi spesifik : tifus dan para tifus, staphilococcus disentri
hari.
b. Diare kronik, dalah diare yang berlangsung 2 minggu atau lebih
E. PATOFISIOLOGIS
Mekanisme dasar yang menyebabkan timbulnya gastroenteritis ialah:
Penyebab gastroenteritis akut adalah masuknya virus (Rotravirus,
merusak sel-sel, atau melekat pada dinding usus pada Gastroenteritis akut.
Penularan Gastroenteritis bias melalui fekal-oral dari satu penderita ke yang
hipoperistaltik. Akibat dari diare itu sendiri adalah kehilangan air dan
F. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Pemeriksaan diagnostic pada klien dengan gastroenteritis :
1. Laboratoris (pemeriksaan darah)
Peningkatan LED (pada penyakit Chron dan kolitis). Anemia terjadi
3. Kolonoskopi
Pemeriksaan ini di anjurkan pada pasien yang menderita peradangan
kolon.
G. PENATALAKSANAAN
1. Terapi Cairan
Untuk menentukan jumlah cairan yang perlu diberikan kepada penderita
Water Losses).
b) Cairan yang hilang melalui tinja dan muntah yang masih terus
tidak lengkap.
2) Cairan Rehidrasi Parenteral (CRP) Cairan Ringer Laktat sebagai
infeksi, karena 40% kasus diare infeksi sembuh kurang dari 3 hari tanpa
dengan gejala dan tanda diare infeksi seperti demam, feses berdarah,,
frekwensi diare.Bila diberikan dengan cara yang benar obat ini cukup
aman dan dapat mengurangi frekwensi defekasi sampai 80%. Bila diare
akut dengan gejala demam dan sindrom disentri obat ini tidak
dianjurkan.
H. KOMPLIKASI
1. Dehidrasi
2. Renjatan hipovolemik
3. Kejang
4. Bakterimia
5. Malnutrisi
6. Hipoglikemia
7. Intoleransi sekunder akibat kerusakan mukosa usus.
I. ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian (data subjektif dan objektif)
Pengkajian yang sistematis meliputi pengumpulan data,analisa data
pemeriksaan fisik:
1. Identitas klien.
2. Riwayat keperawatan.
2.1.Awal kejadian: Awalnya suhu tubuh meningkat,anoreksia
pasien.
c) Pola eliminasi : akan mengalami perubahan yaitu BAB lebih
orang lain.
e) Tidur/istirahat : akan terganggu karena adanya distensi
mengalami gangguan.
j) Manajemen koping/stress : pasien mengalami kecemasan yang
7. Pemerikasaan fisik.
a. Inspeksi : mata cekung,ubun-ubun besar,selaput lendir,mulut
B. Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit kurang dari
berlebihan.
2. Gangguan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
abdomen.
5. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi
Diagnosa 1
Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit b/d output yang berlebihan ditandai
dengan klien berak cair lebih dari 3 sehari, mual, muntah, klien lemah, turgor kulit
menurun.
selanjutnya.
R : terapi yang tepat dan cepat dapat mempercepat kesembuhan dan mencegah
timbulnya diare.
Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi b/d absorbsi yang tidak adekuat ditandai
dengan klien mengalami anorexia, nause dan vomiting, klien tidak menghabiskan
4. Hitung BB.
Gangguan istirahat tidur b/d eliminasi yang sering dan tidak terkontrol serta
kram abdomen ditandai dengan klien sering terbangun, pucat, gelisah dan lemah.
Diagnosa 4
berlebihan.
Tujuan: setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 24 jam diharapkan
Diagnosa 5.
tenang, keluarga tidak banyak bertanya lagi tentang proses penyakit klien.
Intervensi :
1. Kaji tingkat pendidikan keluarga klien. Kaji tingkat pengetahuan keluarga
dengan melalui penkes. Berikan kesempatan pada keluarga bila ada yang
klien.
R: pemberian informasi mengenai kesehatan sangat bermanfaat bagi klien
Daftar Pustaka
A.H. Markum, 1991, Buku Ajar Kesehatan Anak, jilid I, Penerbit FKUI
Soeparman & Waspadji, 1990, Ilmu Penyakit Dalam, Jilid I, Ed. Ke-3, BP FKUI,
Jakarta.
Suharyono, 1986, Diare Akut, lembaga Penerbit Fakultas Kedokteran UI, Jakarta
Whaley & Wong, 1995, Nursing Care of Infants and Children, fifth edition,