B.
Pengertian Efektivitas Kebijakan Fiskal
Kebijakan Fiskal adalah suatu kebijakan ekonomi dalam rangka mengarahkan
kondisi perekonomian untuk menjadi lebih baik dengan jalan mengubah penerimaan
dan pengeluaran pemerintah. Dari sisi pajak jelas jika mengubah tarif pajak yang
berlaku akan berpengaruh pada ekonomi. Jika pajak diturunkan maka kemampuan daya
beli masyarakat akan meningkat dan industri akan dapat meningkatkan jumlah output.
Sebaliknya kenaikan pajak akan menurunkan daya beli masyarakat serta
menurunkan output industri secara umum. Dalam literatur klasik, terdapat beberapa
perbedaan pandangan mengenai kebajikan fiskal, terutama menurut teori Keynes dan
teori klasik tradisional (Nopirin, 2000). Pada prinsipnya Keynes berpendapat bahwa
kebijakan fiskal lebih besar pengaruhnya terhadap output daripada kebijakan moneter.
Hal ini didasarkan atas pendapatnya bahwa, pertama elastisitas permintaan uang
terhadap tingkat bunga kecil sekali (extrim-nya nol) sehingga kurva IS tegak. Kebijakan
fiskal yang ekspansif akan menggeser kurva IS kekanan sehingga output meningkat.
Sedangkan ekspansi moneter dengan penambahan jumlah uang beredar pada kurva IS
yang tetap tidak akan berpengaruh terhadap output. Hal ini menunjukkan bahwa
kebijakan fiskal akan lebih efektif dibandingkan dengan kebijakan moneter.
a. Kebijakan Fiskal Ekspansif
Kebijakan fiskal ekspansif adalah suatu kebijakan ekonomi dalam rangka
mengarahkan kondisi perekonomian untuk menjadi lebih baik dengan jalan
mengubah penerimaan dan pengeluaran pemerintah, pada saat munculnya
kontraksional gap. Konstraksional gap adalah suatu kondisi dimana output
potensial (YF) lebih tinggi dibandingkan dengan output Actual (Y1). Pada saat
terjadi kontraksional gap ini kondisi perekonomian ditandai oleh tingginya
tingkat pengangguran dimana Uactual > Ualamiah. Kebijakan ekspansif
dilakukan dengan cara menaikkan pengeluaran pemerintah (G) atau menurunkan
pajak (T) untuk meningkatkan output (Y), adapun mekanisme peningkatan
pengeluaran pemerintah ataupun penurunan pajak (T) terhadap output adalah
sebagai berikut, pada grafik (2.1) maka dapat dijelaskan bahwa disaat
pengeluaran pemerintah (G) naik atau selisih pajak (T) turun maka akan
menggeser kurva pengeluaran agregat keatas sehingga pendapatan akan naik
dari (Y1) menjadi (Yf).
Kurva Kebijakan Fiskal Ekspansif
b. Kebijakan Fiskal kontraktif
Kebijakan fiskal kontraktif adalah kebijakan pemerintah dengan cara
menurunkan belanja negara dan menaikkan tingkat pajak. Kebijakan ini
bertujuan untuk menurunkan daya beli masyarakat dan mengatasi
inflasi.kebijakan pemerintah untuk membuat pemasukannya lebih besar daripada
pengeluarannya. Baiknya politik anggaran surplus dilaksanakan ketika
perekonomian pada kondisi yang ekspansi yang mulai
memanas(overheating) untuk menurunkan tekanan permintaan. pada saat
munculnya ekpansionary gap. Ekspansionary gap adalah suatu kondisi dimana
output potensial (Yf) lebih kecil dibandingkan dengan output Actual (Y1).
Adapun mekanisme penurunan pengeluaran pemerintah (G) ataupun kenaikan
pajak (T) terhadap output (Y) adalah sebagai berikut, secara grafik kebijakan
fiskal kontraktif diagram sebagai berikut:
Kurva Kebijakan Fiskal Kontraktif
Pada gambar 2.2 dapat dijelaskan bahwa disaat pengeluaran pemerintah (G) turun atau
selisih pajak (T) naik maka akan menggeser kurva pengeluaran agregat kebawah
sehingga Pendapatan akan turun dari (Y1) menjadi (Yf).