KATETER Kel. 3
KATETER Kel. 3
Waktu : 30 menit
Referensi
Dasar Teori
A. Teori Singkat
Kateter adalah sebuah pipa panjang, ramping, dan fleksibel terbuat dari
bahan yang lentur dan dapat dilihat dengan sinar X. Kateterisasi urin adalah
suatu tindakan untuk memasukkan kateter ke dalam kandung kemih melalui
uretra yang bertujuan membantu memmenuhi kebutuhan eliminasi dan
sebagai pengambilan bahan pemeriksaan. Tindakan pemasangan kateter urin
dilakukan dengan memasukkan selang plastik atau karet melalui uretra ke
dalam kandung kemih. Kateter memungkinkan mengalirnya urine yang
berkelanjutan pada klien yang tidak mampu mengontrol perkemihan atau
klien yang mengalami obstruksi. Hal ini dilakukan hanya dalam keadaan
terpaksa, karena ada risiko masuknya mikroorganisme ke dalam kandung
kemih dan saluran kemih. Oleh karena itu, digunakan teknik strelilisasi untuk
meeminimilkan risiko kontaminasi mikrob.
Petunjuk
Keselamatan Kerja
1. Susun alat secara ergonomis dan letakkan peralatan pada tempat yang
mudah dijangkau.
2. Pastikan semua peralatan, perlengkapan dan bahan-bahan tersedia dan
berfungsi secara baik.
3. Pakailah peralatan sesuai dengan fungsinya.
4. Perhatikan teknik dan pusatkan perhatian pada pekerjaaan dan keadaan
pasien.
5. Lakukan tindakan pemasangan kateter sesuai standar dan tepat.
6. Untuk penolong terapkan prinsip pencegahan infeksi.
3. Perlengkapan
- Wastafel
- Sabun cuci tangan
- Handuk / tissue
- Selimut
Prosedur Tindakan
1. Persiapan
Siapakan peralatan dan bahan yang akan digunakan secara
ergonomis.
Siapakan lingkungan dan pasien.
2. Langkah-langkah tindakan
5. Membuka perlengkapan
kateter. Kateter sekali pakai dikemas
dalam segel dan berisikan alat-alat
steril. Sebelum membuka
perlengkapan, pastikan kateter yang
tersedia memang sesuai untuk tujuan
pemakaiannya. Anda membutuhkan
kateter dengan ukuran yang sesuai
bagi pasien. Kateter diukur
berdasarkan satuan unit yang disebut
French (1 French = 1/3 mm [1]) dan
tersedia dalam berbagai ukuran mulai
dari 12 (kecil ) hingga ke 48 (besar)
French. Kateter kecil biasanya lebih
sesuai untuk kenyamanan pasien,
tetapi kateter yang lebih besar
mungkin diperlukan untuk
mengalirkan urin yang kental atau
memastikan kateter tetap dalam
posisinya.
Beberapa kateter juga
memiliki bagian ujung khusus yang
memungkinkannya mampu melayani
fungsi yang berbeda. Misalnya, jenis
kateter yang disebut kateter Foley
biasanya digunakan untuk menguras
urin karena terdapat balon yang
dipasang dan dapat ditiup untuk
mengamankan posisi kateter di
belakang leher kandung kemih.
Selain itu siapkan desinfektan
taraf medis, seperti penyeka kapas,
tirai bedah, pelumas, air, tabung,
kantong drainase dan plester. Semua
harus dibersihkan secara benar dan /
atau disterilkan.
Waktu : 30 menit
2. Muji Palhadad
3. Risma
4. Tri Suhertanto
NPM :
Penilaian :
Petunjuk :
1. Langkah tidak dikerjakan dengan benar atau dihilangkan.
2. Langkah dikerjakan dengan benar dan berurutan, tetapi kurang tepat dan
pelatih perlu membantu hal-hal kecil yang tidak terlalu berarti.
3. Langkah dikerjakan dengan benar tepat tanpa ragu-ragu atau tanpa perlu
bantuan dan sesuai dengan urutan.
No. LANGKAH -LANGKAH SKALA PENILAIAN
1 2 3
1. Mempersiapkan peralatan secara
ergonomis dan mudah dijangkau.
2. Melakukan informend consent (minta
izin kepada pasien)
3. Mencuci tangan yang efektif dengan
menggunakan sabun dan air yang
mengalir, gunakan teknik 6 langkah.
Lepasakan perhiasan yang digunakan
(cincin, gelang, jam tangan, dan lain-
lain).
4. Menjelaskan prosedur tindakan
kepada pasien.
5. Membantu pasien pada posisi dorsal
recumbent. Melepaskan pakaian
bagian bawah pasien, pasang selimut
6. Memasang perlak dan alas di bawah
bokong pasien.
Mendekatkan bak instrumen beserta
7. bengkok/tempat penampungan urine
8. Mengisi Spuit dengan aquadest
sebanyak 10 cc
9. Buka set kateter, bagian steril jangan
sampai tersentuh
10. Menggunakan sarung tangan steril
Memegang kateter dengan tangan
dominan (steril) sementara tangan non
11. dominan mengoleskan jelly/pelumas
pada ujung kateter (2,5 5 cm)
Menggenggam kateter sekitar 5 cm
dari ujung kateter dengan tangan
12. dominan dan taruh ujung lainnya pada
tempat penampungan urin
Membuka labia dan masukkan kateter
13. dengan hati-hati sekitar 5-8
cm/sampai urine mengalir
Membiarkan urine keluar dengan
14. perlahan kedalam tempat
penampungan urine (bengkok)
15. Menyambungkan kateter dengan
urinal bag
Menyuntikkan spuit berisi aquadest ke
16. kateter untuk membuat balon kateter
17. Memfiksasi kateter dengan plester
pada bagian paha bagian dalam
Merapikan alat-alat dan melepaskan
18. sarung tangan dengan cara dibalikkan
Mencuci tangan dan keringkan dan
19. merapikan pasien agar pasien merasa
nyaman
20. Mencatat hasil tindakan di dalam
catatan status pasien
Catatan :
Kriteria keberhasilan mahasiswa adalah mampu melakukan pemasangan
kateter sesuai dengan urutan checklist dengan tepat dan benar.
Jumlah nilai x 100
Skor = 45