KERANGKA KONSEPTUAL
Kerangka konseptual penelitian adalah suatu hubungan atau kaitan antara konsep satu
terhadap konsep yang lainnya dari masalah yang ingin diteliti. Kerangka konsep ini gunanya
untuk menghubungkan atau menjelaskan secara panjang lebar tentang suatu topik yang akan
dibahas. Kerangka ini didapatkan dari konsep ilmu atau teori yang dipakai sebagai landasan
penelitian yang didapatkan di bab tinjauan pustakaatau kalau boleh dikatakan oleh penulis
merupakan ringkasan dari tinjauan pustaka yang dihubungkan dengan garis sesuai variabel yang
diiteliti.
Kerangka konseptual diharapkan akan memberikan gambaran dan mengarahkan asumsi
mengenai variabel-variabel yang akan diteliti. Kerangka konseptual memberikan pemberikan
petunjuk pada peneliti didalam merumuskan masalah penelitian. Peneliti akan menggunakan
kerangka konseptual yang telah disusun untuk menentukan pertanyaan mana yang harus dijawab
oleh peneliti dan bagaimana prosedur empiris yang digunakan sebagai alat untuk menemukan
jawaban terhadap pertanyaan tersebut. Kerangka konseptual diperoleh dari hasil sintesis dari
proses berfikir deduktif (aplikasi teori) dan induktif (fakta yang ada, empiris), kemudian dengan
kemampuan kreatif-inovatif, diakhiri dengan konsep atau ide baru yang disebut kerangka
konseptual.
Kerangka konsep menjelaskan variabel-variabel yang diukur dalam penelitian ini :
1. Variabel dependent (variabel terkait)
Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena
adanya variabel bebas
2. Variabel independent (variabel bebas)
Variabel independent adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab
perubahannya atau timbulnya variabel dependen.
Variabel Dependent
Variabel Independent
Kerangka konsep dari penelitian yang berjudul : hubungan penggunaan KB Suntik DMPA
dengan Peningkatan Berat Badan di wilayah kerja Puskesmas Paccing Kec. Awangpone
Kab.Bone sebagai berikut :
Umur akseptor KB
Lama Penggunaan KB DMPA
Berat Badan
Keterangan :
: Variabel Dependen
: Variabel Independen
: Variabel Yang Diteliti
G. DEFENISI OPERASIONAL
Definisi
No Variabel Skala Kriteria Objektif
Operasional
1 Umur Umur Sangat Ordinal Ya : bila terjadi
mempengaruhi peningkatan berta
peningkatan badan
berat badan Tidak : bila tidak
seseorang pada terjadi peningkatan
kasus suntik berat badan
DMPA
2 Lamanya Semakin lama Ordinal Ya : bila lama
penggunaaan penggunaan menggunakan KB
KB Suntik KB suntik suntikan DMPA
DMPA DMPA semakin dan mengalami
terjadinya peningkatan BB
peningkatan Tidak : bila lama
berat badan menggunakan KB
suntikan DMPA
tidak mengalami
peningkatan BB
3 KB DMPA KB DMPA Ordinal Ya : Jika
dan Non - berpeluang menggunakan KB
DMPA mengalami DMPA dan non
kenaikan berat DMPA dan
badan 2 kali mengalami
lebih besar dari peningkatan BB
pada bukan Tidak : Jika
akseptor KB menggunakan KB
DMPA. DMPAdan non
DMPA tidak terjadi
peningkatan BB
H. METODE PENELITIAN
1. Tipe Penelitian
Penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif, penelitian deskriptif adalah suatu metode
penelitian yang dilkukan dengan tujuan utama membuat gambaran tentang suatu keadaan secara
objektif. Dalam penelitian ini dimaksudkan untuk mendapatkan jumlaha kseptor KB yang
mengalami peningkatan berat badan setelah menggunakan KB DMPA di UPTD Puskesmas
Paccing Kab.Bone.
2. Populasi dan Sampel
a. Populasi dalam penelitian ini adalah semua Akseptor KB yang suntik 3 bulan yang berkunjung
di UPTD Puskesmas Paccing Kab.Bone. Adapun jumlah populasi yang menggunakan
kontrasepsi yaitu 212 Akseptor
b. Sampel
Sampel dalam penelitian yaitu Akseptor KB DMPA yang mengalami penngkatan berat badan di
UPTD Puskesmas Paccing Kab. Bone Periode Januari-Mei 2014. Adapun jumlah sampel yaitu
35 akseptor yang menggunakan KB suntik DMPA.
Adapun sampel dalam penelitian ini yaitu pasien yang menggunakan KB DMPA didaptkan
setelah penelitian dengan menggunakan tehnik Purposive Sampling dengan kriteria sebagai
berikut :
a. Kriteria inklusif
1) Mengerti tentang peningkatan bera badan pada penggunaan KB Suntik DMPA
2) Pasien dan keluarga bersedia menjadi responden
b. Kriteria ekslusi
1) Belum mengerti tentang KB suntik DMPA yang mempengaruhi peningkatan
BB.
2) Pasien dan keluarga tidak bersedia menjadi responden
3. Tehnik Penelitian
Penelitian ini menggunakan teknik pengambilan puerposive sampling.Puerposive sampling
merupakan salah satu teknik pengambilan sampel yang sering digunakan dalam penelitian.
Secara bahasa, kata puerposive berarti sengaja. Jadi, kalau sederhananya, puerposive sampling
berarti teknik pengambilan sampel secara sengaja. Maksudnya, peneliti menentukan sendiri
sampel yang diambil karena ada pertimbangan tertentu. Jadi, sampel diambil tidak secara acak,
tapi ditentukan sendiri oleh peneliti
4. Tehnik Pengumpulan Data
Setelah mendapat ijin dari Kepala UPTD Puskesmas Paccing Kec.Awangpone Kab.Bone
setempat maka penelitian mengadakan pendekatan kepada seluruh responden untuk mengambil
data. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner observasional sebagai subjek penelitian
tanpa diberi nama tetapi diberi kode khusus. Hasil pengisian koesioner akan dikomfirmasikan
dalam bentuk persentase dan narasi.
a. Data primer
Data primer diambil menggunakan metode observasi langsung keresponden kemudian disusun
dalam check list yang sudah dipersiapkan. Pengukuran berat badan dengan timbangan yang
sudah dipersiapkan pada awal penyuntikan dan 1 bulan kunjungan berikutnya yang kemudian
disusun pada lembar observasi yang sudah dipersiapkan.
b. Data sekunder
Data sekunder dalam penelitian ini yaitu data data registrasi kohort di PKM yang berisi identitas
responden meliputi: umur, pendidikan, pekerjaan, jumlah anak, riwayat KB sebelumnya yang
hasil selanjutnya dimasukkan kedalam lembar check list yang sudah dipersiapkan. Di wilayah
UPTD Puskesmas Paccing Kec.Awangpone Kabupaten Bone.
5. Tehnik analisa data
a. Pengolahan data
Data diolah dilakukan secara manual dengan menggunakan timbangan berat badan (pengukuran
berat badan pada awal penyuntikan dan pengkuran berat badan pada kunjungan
berikutya)berdasarkan atas dasar variabel yang diteliti.
b. Penyajian data
Menganalisis variabel-variabel yang ada secara deskriptif dengan menghitung distribusi
frekuensi dan proporsi untuk mengetahui karakteristik dari responden. Hasilnya disajikan dalam
bentuk tabel distribusi frekuensi. Besaran hubungan antara pemakaian KB suntik DMPA dengan
kejadian peningkatan berat badan.
c. Analisa data
(1) Analisis Univariat
Analisis Univariat merupakan analisis yang dilakukan terhadap tiap variabel dari hasil penelitian.
Umumnya hasil analisis ini menghasilkan distribusi dan presentase dari tiap variabel yang
bertujuan untuk memperoleh distribusi dari tiap variabel yang diteliti dengan menggunakan
rumus :
Keterangan :
P = Proporsi
n = Jumlah kategori sampel yang diambil
N = jumlah populasi
(2) Analisis Bivariat
Analisis bivariat, dilakukan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan satu sama lain,
dapat dalam kedudukan yang sejajar pada pendekatan komparasi dan kedudukan yang
merupakan sebab akibat (experimentasi). Tujuan analisis ini untuk melihat hubungan variabel
independen dan variabel dependen. Uji yang dipakai adalah Chi-Square dengan batas kemaknaan
0,05, jika nilai p < 0,05, maka H0 ditolak.
a. Menghitung Chi-Square dengan rumus :
Keterangan :
X2 = Nilai Chi Square
Fo = Nilai observasi
Fh = Nilai harapan
Menentukan uji kemaknaan hubungan dengan cara membandingkan nilai ( value) dengan
nilai = 0,05 pada taraf kepercayaan 95 % dan derajat kebebasan = 1 dengan kaidah keputusan
sebagai berikut :
Nilai ( value) < 0,05 maka HO ditolak, yang berarti ada hubungan yang bermakna antara
variabel bebas dengan variabel terikat.
Nilai ( value) > 0,05 maka Ho gagal ditolak, yang berarti tidak ada hubungan yang
bermakna antar variabel bebas dengan variabel terikat.
I. TEMPAT DAN WAKTU
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di wilayah Puskesmas Paccing Kec.Awangpone Kab.Bone.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari Mei 2014
Jadwal penelitian
NO Kegiatan BULAN