Anda di halaman 1dari 8

2.1.

7 Unsur-Unsur Pokok dan Asas-asas Pelaksanaan Pendidikan Nasional


a . Unsur-Unsur Pokok
Unsur-unsur pokok pendidikan nasional pancasila terdiri dari pendidikan moral
pancasila berlandaskan pedoman penghayatan dan pengamalan pancasila, pendidikan agama,
pendidikan watak dan kepribadian, pendidikan bahasa, pendidikan jasmani, pendidikan
kesenian, pendidikan ilmu pengetahuan, pendidikan keterampilan, pendidikan
kewarganegaraan dan pendidikan kesadaran bersejarah.
b. Asas-asas Pelaksanaan
1. Asas semesta menyeluruh dan terpadu. Artinya pendidikan nasional terbuka bagi
setiap manusia Indonesia, mencakup semua jenis dan jenjang pendidikan, dan
merupakan satu kesatuan usaha sadar yang tidak dapat dipisahkan dari keseluruhan
usaha pembangunan bangsa.
2. Asas pendidikan seumur hidup. Artinya setiap manusia Indonesia diharapkan untuk
selalu berkembang sepanjang hidupnya dan di lain pihak masyarakat dan pemerintah
diharapkan agar dapat menciptakan situasi yang menantang untuk belajar.
3. Asas pendidikan berlangsung dalam lingkungan rumah tangga, sekolah, dan
masyarakat.
4. Asas tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat, dan pemerintah
5. Asas keselarasan dan keterpaduan dengan ketahanan nasional dan wawasan nusantara.
Wawasan nusantara ialah pandangan atau keyakinan yang memandang rakyat, bangsa,
negara dan wilayah nusantara.
6. Asas Bhineka Tunggal Ika. Bhineka Tunggal Ika artinya Berbeda-beda tetapi satu.
Bangsa Indonesia, antara lain, terdiri dari susku bangsa, agama, bahasa, paham
politik, adat istiadat yang berbeda-beda. Namun, tetap satu bangsa Indonesia, satu
bahasa Indonesia, dan satu Tanah Air Indonesia.
7. Asas Keselarasan, keserasian, keseimbangan dan kebulatan yang utuh dalam seluruh
kegiatan pendidikan. Hendaknya segala komponen dalam kehidupan mendapat
perhatian yang seimbang.
8. Asas manfaat, adil dan merata yang memandang manusia Indonesia seutuhnya tanpa
ada diskriminasi antara rakyat kota, desa, daerah-daerah, suku-suku bangsa, jenis
kelamin, agama, dan lain-lain.
9. Asas Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madya Mangun Karso dan Tut Wuri Handayani.
Artinya jika pendidik berada di depan ia memberi teladan, jika berada di tengah
memberi motivasi dan jika berada di belakang pendidik mengawasi peserta didik agar
berani berjalan di depan dan sanggup betanggung jawab.
10. Asas mobilitas, efisiensi dan efektivitas, yang memungkinkan kesempatan seluas-
luasnya bagi setiap manusia Indonesia memperoleh pendidikan. Asas mobilitas
memungkinkan peserta didik pindah dari sebuah lembaga pendidikan ke lembaga
pendidikan lain sejenis. Asas efisiensi agar dalam penyelenggaraan pendidikan hasil
yang dicapai nilainya lebih besar dari sumber daya yang dikeluarkan untuk
penyelenggaraan pendidikan itu.
11. Asas kepastian hukum . Artinya sistem pendidikan nasional dilaksanakan atas dasar
peraturan perundang-undangan (Ihsan.2010)
2.2 Standar Nasional Pendidikan
Standar nasional pendidikan merupakan kriteria minimal tentang sistem pendidikan di
seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. Fungsi standar nasional
pendidikan, yaitu sebagai dasar dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan
pendidikan dalam rangka mewujudkan pendidikan nasional yang bermutu. Tujuan standar
nasional, yaitu menjamin mutu pendidikan nasional dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa dan memebntuk watak, serta peradaban bangsa yang bermatabat.
Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga
kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan penilaian pendidikan
yang harus ditigkatkan secara berencana dan berkala. Standar nasional pendidikan digunakan
sebagai acuan pengembangan kurikulum, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana,
pengelolaan, dan pembiayaan. Pengembangan standar nasional pendidikan serta pemantauan
dan pelaporan pencapaiannya secara nasional dilaksanakan oleh suatu badan standarisasi,
penjaminan, dan pengendalian mutu pendidikan. Peraturan pemerintah Nomor 32 Tahun 2013
tentang perubahan atas peraturan pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tetang Standar Nasional
Pendidikan menyatakan bahwa standar nasional pendidikan diatur melalui berbagai peraturan
dari pemerintah, yang dalam hal ini adalah kementrian pendidikan nasional
(Triwiyanto.2014)

2.2.1 Standar isi


Dalam upaya mewujudkan tujuan pendidikan nasional tersebut telah ditetapkan
Standar Kompetensi Lulusan yang merupakan kriteria mengenai kualifikasi kemampuan
lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Untuk mencapai kompetensi
lulusan tersebut perlu ditetapkan Standar Isi yang merupakan kriteria mengenai ruang lingkup
materi dan tingkat kompetensi peserta didik untuk mencapai kompetensi lulusan pada jenjang
dan jenis pendidikan tertentu (Kemendikbud.2016)

No Peraturan Menteri Tentang


1 Nomor 22 tahun 2006 Standar Isi untuk Satuan
Pendidikan Dasar dan Menengah
2 Nomor 24 tahun 2006 Pelaksanaan Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 22
tahun 2006 tentang standar Isi
untuk satuan pendidikan Dasar dan
Menengah dan Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 23
Tahun 2006 Tentang Standar
Kompetensi Lulusan untuk satuan
pendidikan Dasar dan Menengah
3 Nomor 14 Tahun 2007 Standar Isi Program Paket A,

Program Paket B, dan Program

Paket C

2.2.2 Standar Kompetensi Lulusan


Standar Kompetensi Lulusan adalah kriteria mengenai kualifikasi
kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Standar Kompetensi Lulusan digunakan sebagai acuan utama pengembangan standar isi,
standar proses, standar penilaian pendidikan, standar pendidik dan tenaga kepend idikan,
standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, dan standar pembiayaan
(Kemendiknas.2006)

No Peraturan Menteri Tentang


1 Nomor 23 Tahun 2006 Standar Kompetensi Lulusan untuk
Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
2 Nomor 24 tahun 2006 Pelaksanaan Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 22 tahun
2006 tentang standar Isi untuk satuan
pendidikan Dasar dan Menengah dan
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Standar
Kompetensi Lulusan untuk satuan
pendidikan Dasar dan Menengah

2.2.3 Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan


Standar Proses adalah kriteria mengenai pelaksanaan pembelajaran pada satuan
pendidikan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan. Proses Pembelajaran pada satuan
pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,
memotivasi pesertadidik untuk berpartisip asi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi
prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik
serta psikologis peserta didik.

Untuk itu setiap satuan pendidikan melakukan perencanaan pembelajaran,


pelaksanaan proses pembelajaran serta penilaian proses pembelajaran untuk meningkatkan
efisiensi dan efektivitas ketercapaian kompetensi lulusan (Kemendiknas.2007)

No Peraturan Menteri Tentang


1 Nomor 41 Tahun 2007 Standar Proses untuk Satuan Pendidikan
Dasar dan Menengah
2 Nomor 1 Tahun 2008 Standar Proses Pendidikan Khusus
3 Nomor 3 Tahun 2008 Standar Proses Pendidikan Kesetaraan
Program Paket A, Paket B, dan Paket C

2.2.4 Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan


Pendidik harus memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen
pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan
tujuan pendidikan nasional.Kualifikasi akademik yang dimaksudkan di atas adalah tingkat
pendidikan minimal yang harus dipenuhi oleh seorang pendidik yang dibuktikan dengan
ijazah dan/atau sertifikat keahlian yang relevan sesuai ketentuan perundang-undangan yang
berlaku.Kompetensi sebagai agen pembelajaran pada jenjang pendidikan dasar dan menengah
serta pendidikan anak usia dini meliputi:
* Kompetensi pedagogik;
* Kompetensi kepribadian;
* Kompetensi profesional; dan
* Kompetensi sosial.
Berikut ini, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia yang
berkaitan dengan Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan.

No Peraturan Menteri Tentang

1 Nomor 12 Tahun 2007 Standar pengawas Sekolah/Madrasah


2 Nomor 13 tahun 2007 Standar Kepala Sekolah/Madrasah

3 Nomor 16 Tahun 2007 Standar Kualifikasi Akademik dan


Kompetensi Guru

4 Nomor 24 Tahun 2008 Standar Tenaga Administrasi


Sekolah/Madrasah

5 Nomor 25 Tahun 2008 Standar Tenaga Perpustakaan


Sekolah/Madrasah

6 Nomor 26 Tahun 2008 Standar Tenaga Laboratorium


Sekolah/Madrasah

7 Nomor 27 Tahun 2008 Standar Kualifikasi Akademik dan


Kompetensi Konselor

8 Nomor 40 Tahun 2009 Standar Penguji Pada Kursus dan Pelatihan

9 Nomor 41 Tahun 2009 Standar Pembimbing Pada Kursus &


Pelatihan

10 Nomor 43 Tahun 2009 Standar Tenaga Administrasi Program


paket A , Paket B, dan Paket C

11 Nomor 42 Tahun 2009 Standar Pengelola Kursus

12 Nomor 44 Tahun 2009 Standar Pengelola Pendidikan pada


Program Paket A, Paket B dan Paket C

13 Nomor 45 Tahun 2009 standar Teknisi Sumber Belajar Pada


Kursus dan Pelatihan

2.2.5 Standar Penilaian Pendidikan

Standar Penilaian Pendidikan adalah kriteria mengenai lingkup, tujuan, manfaat,


prinsip, mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik yang
digunakan sebagai dasar dalam penilaian hasil belajar peserta didik pada pendidikan dasar
dan pendidikan menengah (Kemendikbud.2016)
No Peraturan Menteri Tentang

1 Nomor 20 Tahun 2007 Standar Penilaian Pendidikan

2 Nomor 23 Tahun 2016 Standar Penilaian Pendidikan

2.2.6 Standar Sarana dan Prasarana

Standar sarana dan prasarana ini disusun untuk lingkup pendidikan formal, jenis
pendidikan umum, jenjang pendidikan dasar dan menengah yaitu: Sekolah
Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah Pertama/Madrasah
Tsanawiyah (SMP/MTs), dan Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA).Standar
sarana dan prasarana ini mencakup:
1. kriteria minimum sarana yang terdiri dari perabot, peralatan pendidikan, media
pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, teknologi informasi dan komunikasi,
serta perlengkapan lain yang wajib dimiliki oleh setiap sekolah/madrasah,
2. kriteria minimum prasarana yang terdiri dari lahan, bangunan, ruang-ruang, dan
instalasi daya dan jasa yang wajib dimiliki oleh setiap sekolah/madrasah.

No Peraturan Menteri Tentang

1 Nomor 24 Tahun 2007 Standar Sarana dan Prasarana untuk


SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/MA

2 Nomor 33 Tahun 2008 Standar Sarana dan Prasarana untuk


SDLB, SMPLB, dan SMALB

3 Nomor 40 Tahun 2008 Standar Sarana dan Prasarana untuk


SMK/MAK
2.2.7 Standar Pengelolaan

Pengelolaan sistem pendidikan nasional merupakan tanggung jawab menteri. Pemerintah


menentukan kebijakan nasional dan stanadar nasional pendidikan untuk menjamin mutu
pendidikan nasional. Pemerintah dan/atau pemerintah daerah menyelenggarakan sekurang-
kurangnya satu satuan pendidikan pada semua jenjang pendidikan untuk dikembangkan
menjadi satuan pendidikan yang bertaraf internasional. Pemerintah daerah provinsi
melakukan koordinasi atas penyelenggaraan pendidikan, pengembangan tenaga kependidikan
dan penyediaan fasilitas penyelenggara pendidikan lintas daerah kabupaten/kota untuk
tingkat pendidikan dasar dan menengah. Pemerintah kabupaten/kota mengelola pendidikan
dasar dan pendidikan menengah, serta satuan pendidikan yang berbasis keunggulan lokal
(Triwiyanto.2014).

No Peraturan Menteri Tentang

1 Nomor 19 Tahun 2007 Standar Pengelolaan Pendidikan oleh


Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah

2.1 Standar Pembiayaan Pendidikan

Pembiayaan pendidikan terdiri atas biaya investasi, biaya operasi, dan biaya personal.
Biaya investasi satuan pendidikan sebagaimana dimaksud di atas meliputi biaya penyediaan
sarana dan prasarana, pengembangan sumberdaya manusia, dan modal kerja tetap.Biaya
personal sebagaimana dimaksud pada di atas meliputi biaya pendidikan yang harus
dikeluarkan oleh peserta didik untuk bisa mengikuti proses pembelajaran secara teratur dan
berkelanjutan.Biaya operasi satuan pendidikan sebagaimana dimaksud di atas meliputi:
Gaji pendidik dan tenaga kependidikan serta segala tunjangan yang melekat pada gaji,
Bahan atau peralatan pendidikan habis pakai, dan

Biaya operasi pendidikan tak langsung berupa daya, air, jasa telekomunikasi,
pemeliharaan sarana dan prasarana, uang lembur, transportasi, konsumsi, pajak,
asuransi, dan lain sebagainya

No Peraturan Menteri Tentang

1 Nomor 69 Tahun 2009 Standar Biaya Operasi Nonpersonalia


Untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah
(SD/MI), Sekolah Menengah
Pertama/Madrasah Tsanawiyah
(SMP/MTs), Sekolah Menengah
Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA),
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK),
Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB),
Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa
(SMPLB), dan Sekolah Menengah Atas
Luar Biasa (SMALB)

Anda mungkin juga menyukai