ABSTRAK
Perkembangan teknologi beton terutama beton mutu tinggi sekarang ini sangat pesat. Berbagai penelitian dan
percobaan dibidang beton dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas beton, teknologi bahan dan
teknik-teknik pelaksanaan. Hal ini dimaksudkan untuk menjawab tuntutan dan tantangan yang semakin tinggi
terhadap pemakaian beton mutu tinggi itu sendiri. Sifat beton sendiri akan mengalami penurunan kekuatan akibat
adanya bahan tambah semen, agregat, dan adanya pori-pori. Pengurangan faktor air semen (fas) dan penambahan
additive seperti silica fume sering digunakan untuk memodifikasi komposisi beton dan mengurangi porositas.
Pengurangan fas mengakibatkan menurunnya porositas beton dan pori-pori, namun kelecakan beton juga akan
berkurang sehingga sulit dikerjakan. Agar mudah dikerjakan maka perlu digunakan superplasticizer dengan
dosis tertentu terhadap berat semen sehingga akan meningkatkan kelecakan pasta. Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui pengaruh penambahan silica fume dan superplasticizer terhadap kuat tekan beton mutu tinggi.
Kadar silica fume yang digunakan sebanyak 0%, 5%, 10%, 15% dan 20% dari berat semen dan superplasticizer
sebanyak 2% dari berat semen untuk semua variasi. Mutu beton yang direncanakan fc 70 MPa yang diuji pada
umur 7 hari, 14 hari, 21 hari dan 28 hari setelah terlebih dahulu dilakukan curing. Penelitian ini menggunakan
benda uji berbentuk silinder ukuran 15 cm x 30 cm, sebanyak 100 benda uji dimana untuk setiap variasi
sebanyak 20 benda uji. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa pada penambahan silica fume 10% dan
superplasticizer 2% dari berat semen diperoleh kuat tekan beton optimum sebesar 84,93 MPa pada umur 28 hari
dan mempunyai kuat tekan beton karakteristik sebesar 79,68 MPa.
Kata kunci: beton mutu tinggi, kuat tekan, superplasticizer, silica fume.
ABSTRACT
Technology development concrete especially high strength concrete nowadays is very rapidly. Research and
experiment in concrete done as an to improve the concrete quality, technology ingredients and implementation
techniques. It is intended to respond to the charges and challenges that the higher against the use of high
strength concrete itself. The characteristic of the concrete itself will decrease a strength due to the added
material of cement, aggregate, and the presence of pores. Reduction of water cement content (w/(c+p) and the
addition of additive as silica fume often used to modify the composition of concrete and reduce the porosity.
Reduction of fas resulted in decreased porosity of concrete and pores, but workability of concrete will be
reduced so that it is difficult to done. So as to be easily done it needs to be used superplasticizer with certain
dosages of weight of cement so will increase workability paste. The purpose of this research is to know the
influence of the addition of silica fume and superplasticizer of compressive strength of high strength concrete.
Silica fume content used as many as 0%, 5%, 10%, 15% and 20% of the weight of cement and superplasticizer
as many as 2% of the weight of a cement to all variation. The quality of concrete planned fc 70 MPa are tested
at the age of 7 days, 14 days, 21 days and 28 days after the first done curing. This research uses a cylindrical
test objects size 15 cm x 30 cm, as many as 100 test objects where as many as 20 variations for each test
object. From the research got that in the increase silica fume 10% and superplasticizer 2% of the weight of
cement obtained compressive strength concrete optimum of 84,93 MPa at the age of 28 days and have
compressive strength concrete characteristic of 79,68 MPa.
2. METODE PENELITIAN
2.1 Bahan/Material
1. Semen Portland
Semen adalah bahan-bahan yang memperlihatkan sifat-sifat karakeristik mengenai pengikatan serta
pengerasannya jika dicampur dengan air, sehingga terbentuk pasta semen. Menurut ASTM C-150, 1985, semen
portland didefenisikan sebagai semen hidrolik yang dihasilkan dengan menggiling klinker yang terdiri dari
kalsium silikat hidrolik, yang umumnya mengandung satu atau lebih bentuk kalsium sulfat sebagai bahan
tambahan yang digiling bersama-sama dengan bahan utamanya.
Semen merupakan bahan pengikat yang penting dan banyak digunakan dalam pembangunan fisik di
sektor industri sipil. Jika ditambah air, semen akan menjadi pasta semen. Jika ditambah agregat halus, pasta
semen akan menjadi mortar yang jika digabungkan dengan agregat kasar akan menjadi campuran beton segar
yang setelah mengeras akan menjadi beton keras (concrete).
Semen yang digunakan pada penelitian ini adalah semen dengan merk dagang Semen Padang dalam
kemasan 50 kg.
4. Air
Air diperlukan pada pembuatan beton untuk proses kimiawi semen, membasahi agregat dan memberikan
kemudahan dalam pekerjaan beton. Air yang banyak mengandung senyawa-senyawa yang berbahaya, yang
tercemar garam, minyak, gula atau bahan kimia yang lainnya, bila dipakai dalam dalam campuran beton akan
menurunkan kualitas beton, bahkan dapat mengubah sifat-sifat beton yang dihasilkan. Air yang digunakan dalam
penelitian ini berasal dari Laboratorium Beton Teknik Sipil USU.
5. Bahan Tambah
Bahan tambah (admixture) adalah bahan-bahan yang ditambahkan ke dalam campuran beton pada saat
atau selama pencampuran berlangsung. Secara umum bahan tambah yang digunakan dalam beton dapat
dibedakan menjadi dua yaitu bahan tambah yang bersifat kimiawi (Chemical Admixture) dan bahan tambah yang
bersifat mineral (Additive).
a. Bahan Tambah Mineral (Silica Fume)
Silica fume merupakan material pozzolan yang halus, dimana komposisi silika lebih banyak dihasilkan
dari tanur tinggi atau sisa produksi silikon dan alloy besi silikon (dikenal sebagai gabungan antara
microsilica dengan silica fume). Silica fume merupakan bahan pengisi (filler) dalam beton yang mengandung
kadar silica yang tinggi. Kandungan SiO2 mencapai lebih dari 90%. Penggunaan silica fume dalam campuran
beton dimaksudkan untuk menghasilkan beton dengan kekuatan tekan yang tinggi.
1) Sifat-sifat Fisik Silica Fume
Sifat-sifat fisik silica fume adalah (dari Wulandari: 24) sebagai berikut:
a) Warna: bervariasi mulai dari abu-abu sampai abu-abu gelap.
b) Spesifik gravity: 2,0-2,5.
c) Bulk density: 250-300 kg/m3.
d) Ukuran: 0,1-1,0 mikron (1/100 ukuran partikel semen).
Bahan tambah Mineral yang digunakan dalam penelitian ini adalah silica fume yang diproduksi
oleh PT. Sika Indonesia.
Bahan tambah kimia (Chemical Admixture) yang digunakan dalam penelitian ini adalah
superplasticizer yang diproduksi oleh PT. Sika Indonesia.
Tabel 2. Hasil Pengujian Slump Beton Segar dengan Kadar Superplasticizer 2% dan Kadar Silica
Fume Bervariasi
NILAI
NILAI SLUMP PADA
SLUMP PADA TIAP
TIAP VARIASI
VARIASI
6
NILAI SLUMP PADA
5
4.50
4.00
4 3.63
Nilai Slump (cm)
3.50
3.38
3
0
0 5 10 15 20
Dari Tabel 2 dan Gambar 1 didapatkan hasil bahwa semakin besar kadar silica fume semakin menurun
nilai slumpnya. Hal tersebut diakibatkan karena silica fume lebih banyak menyerap air jika dibandingkan dengan
semen, sehingga adukan menjadi lebih kering yang kemudian mempengaruhi nilai slump beton segar menjadi
semakin rendah sesuai dengan kadar silica fume yang ditambahkan.
3.2 Data dan Analisis Hasil Pengujian Kuat Tekan Benda Uji
Setelah dilakukan pembuatan dan perawatan benda uji, selanjutnya dilakukan pengujian kuat tekan benda
uji tersebut. Pengujian kuat tekan beton dilakukan pada saat benda uji berumur 7 hari, 14 hari, 21 hari dan 28
hari dengan kuat tekan yang direncanakan (fc) sebesar 70 MPa sebanyak 100 benda uji, yang terdiri dari lima
variasi campuran. Untuk masing-masing variasi dibuat 20 benda uji yang berbentuk silinder 15 cm x 30 cm
untuk kuat tekan, dimana setiap variasi dengan pemberian bahan pengganti silica fume sebesar 5%-20% dari
berat semen dan penambahan superplasticizer tetap sebesar 2% dari berat semen.
Dengan menggunakan rumus fc = P/A, akan didapatkan nilai kuat tekan beton menggunakan silinder
ukuran 15 cm x 30 cm. Pengujian kuat tekan beton sendiri dilakukan pada saat benda uji berumur 7 hari, 14
hari, 21 hari dan 28 hari. Dibawah ini adalah tabel dan gambar yang memuat nilai kuat tekan untuk masing-
masing variasi campuran (untuk hasil lengkap pengujian kuat tekan beton yang berupa tabel dan gambar dapat
dilihat pada lampiran 2).
Tabel 3. Hasil Pengujian Kuat Tekan Rata-rata Pada Saat
Pengujian Di Lapangan
80
70
60
Ket.
Kuat Tekan (MPa)
SF 0% :
50 SF 5% :
SF 10% :
SF 15% :
40 SF 20% :
30
20
10
0
0 7 14 21 28
Umur Pengujian(Hari)
85 81.76
80 77.68
74.73 75.30
75 71.11
Kuat Tekan
(MPa)
70
65
60
55
50
0 5 10 15 20
Dari tabel 3 dan gambar 2 di atas yang menunjukkan kuat tekan beton pada saat pengujian di lapangan,
dapat dilihat bahwa kuat tekan beton optimum atau tertinggi terdapat pada campuran beton dengan penambahan
silica fume sebanyak 10% dari berat semen dan superplasticizer sebanyak 2% dari berat semen (BS10), memiliki
nilai kuat tekan beton sebesar 81,76 MPa pada umur pengujian 28 hari. Kuat tekan beton minimum atau terendah
terdapat pada campuran beton dengan penambahan silica fume sebanyak 20% dari berat semen dan
superplasticizer sebanyak 2% dari berat semen (BS20), memiliki nilai kuat tekan beton sebesar 71,11 MPa pada
umur pengujian 28 hari. Hal ini membuktikan bahwa peningkatan kekuatan beton akan terus bertambah sesuai
dengan naiknya umur beton. Kekuatan beton akan naik secara cepat (linier) sampai umur 28 hari, tetapi setelah
itu kenaikannya akan kecil.
Sedangkan pada tabel 4 dan gambar 3, kuat tekan beton setelah dikonversi ke dalam 28 hari. Terlihat
bahwa kuat tekan beton optimum atau tertinggi terdapat pada campuran beton dengan penambahan silica fume
sebanyak 10% dari berat semen dan superplasticizer sebanyak 2% dari berat semen (BS10) yaitu memiliki nilai
kuat tekan beton sebesar 83,93 MPa pada umur pengujian 7 hari. Kuat tekan beton minimum atau terendah
terdapat pada campuran beton dengan penambahan silica fume sebanyak 20% dari berat semen dan
superplasticizer sebanyak 2% dari berat semen (BS20) yaitu memiliki nilai kuat tekan beton sebesar 70,56 MPa
pada umur pengujian 14 hari.
3.3 Data dan Analisis Hasil Pengujian Kuat Tekan Beton Karakteristik
Setelah pengujian kuat tekan beton, selanjutnya pada penelitian ini, akan ditentukan nilai kekuatan tekan
beton karakteristik berdasarkan variasi campurannya. Untuk menghitung kekuatan tekan beton karakteristik
dihitung dari benda uji kubus 15x15x15 cm pada umur 28 hari dengan satuan kg/cm2. Apabila benda uji bukan
berupa kubus karena alasan tertentu, seperti pada penelitian ini benda uji yang digunakan adalah benda uji
silinder ukuran 15 cm x 30 cm, maka hasil uji kuat tekan beton bentuk silinder dikonversikan ke dalam bentuk
kubus dengan faktor pembagi 0,83. Setelah itu akan ditentukan nilai kekuatan tekan beton karakteristik
berdasarkan rumus bk = bm - 1.64.s. Di bawah ini tabel yang memuat nilai kuat tekan beton karakteristik:
S (Standar
Kode fc rata-rata bm bk
2 Deviasi) (kg/cm2)
Benda Uji (MPa) (kg/cm )
(kg/cm2)
% Penambahan % Penambahan
Variasi P ( x 70 MPa )
Silica Fume Superplasticizer
1 0 2 99,99%
2 5 2 99,99%
3 10 2 99,99%
4 15 2 99,98%
5 20 2 81,06%
4.2 Saran
1. Hendaknya dalam pembuatan beton mutu tinggi pengerjaannya harus sangat teliti dan ketat.
2. Agar diperoleh benda uji yang baik perlu diperhatikan pada saat pengadukan dan pemadatan, karena apabila
dalam pemadatan tidak baik, benda uji akan mengalami keropos dan ini akan sangat mempengaruhi hasil uji.
3. Perlu dilakukan penelitian selanjutnya dengan variasi silica fume yang berbeda lagi dan penggunaan
superplasticizer dengan jenis lain.
4. Pemakaian bahan tambah silica fume dan superplasticizer dalam campuran terutama di lapangan harus
diawasi dengan ketat, karena pemakaian bahan tambah yang berlebihan sangat berpengaruh terhadap sifat-
sifat beton terutama kuat tekannya.
5. Untuk penelitian selanjutnya harus lebih memperhatikan tekstur dan kekuatan dari agregat kasar agar
diperoleh hasil yang lebih baik.
6. Untuk mendapatkan hasil kuat tekan yang jauh lebih tinggi bahan penyusun campuran terutama pasir bisa
digantikan dengan menggunakan pasir silika.
5. DAFTAR PUSTAKA
Departemen Pekerjaan Umum. 1990. Spesifikasi Bahan Tambahan Untuk Beton, SK SNI S-18-1990-03.
Bandung: Yayasan LPMB.
Fadli. 2002. Panduan Praktikum Pengujian Bahan II. Medan: Politeknik Negeri Medan.
Hernando, Fandhi. 2009. Perencanaan Campuran Beton Mutu Tinggi Dengan Penambahan Superplasticizer dan
Pengaruh Penggantian Sebagian Semen dengan Fly Ash. Yogyakarta: Fakultas Teknik Sipil UII.
Kusumadi. 2007. Panduan Praktikum Pengujian Bahan I. Medan: Politeknik Negeri Medan.
Mulyono, Tri. 2003. Teknologi Beton. Yogyakarta: CV Andi Offset.
Murdock, L.J, Brook, K.M, Hendarko, Stephanus. 1991. Bahan dan Praktek Beton. Jakarta: Erlangga.
Nugraha, Paul. dan Antoni. 2007. Teknologi Beton dan Material, Pembuatan Beton Kinerja Tinggi. Yogyakarta:
Andi Offset.
Pasaribu, Joy Sandy. 2013. Analisis Penggunaan Berbagai Merk Semen Portland Type I untuk Pembuatan Beton
fc 20 Mpa dengan Menggunakan Agregat Dari Binjai. Medan: Departemen Teknik Sipil USU.
Segel, R., Kole, P., dan Kusuma, Gideon. 1993. Pedoman Pengerjaan Beton. Jakarta: Erlangga.
Tjokrodimuljo, K. 1992. Teknologi Beton. Yogyakarta: Gramedia.