Anda di halaman 1dari 9

Pertemuan II

Senin , 17 maret 2014

PERHATIAN DAN PENGAMATAN

Perhatian
A. Pengertian
Suatu kata perhatian teradang tidaklah selalu digunakan dalam arti yang sama. Beberapa
contoh berikut dapat menjelaskan hal ini:
1. Dia sedang memperhatikan contoh yang diberikan oleh dosennya
2. Dengan penuh perhatian dia mengikuti kuliah yang diberikan oleh dosen yang baru itu.
Kedua contoh diatas itu mempergunakan kata perhatian. Arti kata tersebut, baik dalam
masyarakat dalam hidup sehari-hari maupun dalam bidang psikologi kira-kira sama.
Karena itulah, maka definisi mengenai perhatian itu yang diberikan oleh para ahli psikologi
yaitu :
1. Perhatian adalah pemusatan tenaga psikhis tertuju kepada suatu objek.
2. Perhatian adalah banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai sesuatu aktivitas
yang dilakukan.

B. Macam macam perhatian


1. Atas dasar intensitasnya, yaitu banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai
sesuatu aktivitas atau pengalaman batin, maka dibedakan menjadi:
- Perhatian intensif, dan
- Perhatian tidak intensif
2. Atas dasar cara timbulnya, perhatian dibedakan menjadi:
- Perhatian spontan (perhatian tak-sekehendak, perhatian tak disengaja).
- Perhatian sekehendak (perhatian disengaja, perhatian refleksif).
3. Atas dasar luasanya objek yang dikenai perhatian, perhatian dibedakan menjadi:
- Perhatian terpencar (distributif), dan
- Perhatian terpusat (konsentratif).

C. Hal hal yang menarik perhatian

1. Dipandang dari segi objek:

a) Dalam sebuah barisan, salah seorang diantara yang berbaris itu memakai baju
merah, sedang yang lain-lainnya berbaju putih, maka si baju merah itu tentu
menarik perhatian
b) Dalam suatu pertemuan hampir semua tamu telah duduk, kecuali seseorang yang
masih mondar-mandir, maka yang mondar-mandir itu menarik perhatian;
c) Lampu dalam etalase toko yang sebentar menyala sebentar padam menarik
perhatian, karena lampu yang lain-lain menyala terus;
d) Iklan di surat kabar yang dipasang terbalik menarik perhatian karena berbeda dari
yang lain;
e) Keadaan, sikap, sifat cara berpakaian yang lain dari biasanya (misalnya orang yang
biasanya peramah jadi pendiam, orang yang biasanya tertib jadi kurang tertib, orang
yang biasanya penyabar jadi suka marah-marah, orang yang biasanya mengenakan
kemeja dan celana lalu mengenakan kain dan daster, dan sebagainya) pastilah juga
menarik perhatian;
f) Hal yang mendadak datang atau hal yang lenyap dengan tiba-tiba (misalnya suara
letusan dalam suatu malam yang tenang, dosen yang sekonyong-konyong berhenti
berbicara) juga menarik perhatian.
2. Dipandang dari subjek:
a) Hal-hal yang bersangkut-paut dengan kebutuhan itu menarik perhatian; iklan
tentang obat-obatan menarik perhatian, iklan tentang rumah yang akan disewakan
menarik perhatian orang yang butuh menyewa rumah, pengumuman untuk
mahasiswa program S2 tidak menarik perhatian mahasiswa S1, dan sebagainya.
b) Hal yang bersangkut-paut dengan kegemaran itu menarik perhatian; misalnya berita
tentang pertandingan bulutangkis bagi penggemar bulutangkis, siaran panggung
wayang orang bagi penggemar wayang orang, petunjuk main catur bagi penggemar
catur, dan sebagainya;
c) Hal yang bersangkut-paut dengan pekerjaan atau keahlian itu menarik perhatian;
ceramah tentang cara merawat bayi bagi para bidan, penemuan benda kuno bagi
ahli sejarah, hasil penyelidikan psikologis bagi ahli psikologi, dan sebagainya.
d) Hal yang bersangkut-paut dengan sejarah hidup sendiri itu menarik perhatian;
misalnya pembicaraan mengenai Universitas Gadjah Mada bagi alumni Universitas
tersebut, cerita tentang hutan-hutan di papua bagi para pelaksana trikora,
percakapan tentang keadaan alam kota Ambon bagi orang-orang Ambon.

D. Beberapa kesimpulan praktis


1. Aktivitas yang disertai dengan perhatian intensif akan lebih sukses, prestasinya lebih
tinggi. Alangkah baiknya kalau tiap-tiap pelajaran dapat diterima oleh mahasiswa
dengan perhatian yang cukup intensif.
2. Perhatian spontan atau perhatian tak disengaja cenderung untuk berlangsung lebih lama
dan lebih intensif dari pada perhatian yang disengaja. Alangkah baiknya kalau
pelajaran-pelajaran dapat diterima oleh mahasiswa dengan perhatian yang spontan.
3. Dalam kenyataannya sebagian besar pelajaran justru diterima oleh mahasiswa dengan
perhatian yang disengaja; karena itu dosen seharusnya selalu berusaha untuk menarik
perhatian mahasiswanya.

Pengamatan

A. Pengertian
Manusia mengenal dunia rill, baik dirinya sendiri maupun dunia sekitarnya di mana
dia ada, dengan melihatnya, mendengarnya, membaunya, atau mencecapnya. Cara mengenal
obyek yang demikian itu disebut mengamati; sedangkan melihat, mendengar dan seterusnya
disebut modalitas pengamatan. Hal yang diamati itu dialami dengan sifat-sifat: di sini, kini,
sendiri, dsb.
Dunia pengamatan biasanya dilukiskan menurut aspek pengaturannya, supaya
memungkinkan subyek melakukan orientasi, sebagai berikut:
1. Pengaturan menurut sudut pandang ruang. Menurut sudut pandang ruang ini dunia
pengamatan dilukiskan dalam pengertian-pengertian: atas-bawah, kiri-kanan, jauh-
dekat, tinggi-rendah, dan sebagainya.
2. Pengaturan menurut sudut pandang waktu. Menurut sudut pandang waktu ini dunia
pengamatan dilukiskan dengan pengertian-pengertian: masa lampau, kini dan masa
yang akan datang dalam berbagai variasinya.
3. Pengaturan menurut sudut pandang Gestalt. suatu Gestalt adalah sesuatu yang
merupakan kebetulan dan dapat berdiri sendiri lepas dari yang lain, misalnya: rumah,
orang, meja, kursi, gambar, dan sebagainya.

B. Penglihatan

Menurut objeknya masalah penglihatan digolongkan menjadi 3 golongan yaitu:

1. Melihat Bentuk
Hubungan objek pokok dan latar belakang,
a) Objek pokok lebih berbentuk, latar belakang kurang berbentuk;
b) Objek pokok di depan, latar belakang di belakang;
c) Latar belakang cenderung untuk meluas di belakang objek pokok
d) Pengaturan menurut sudut pandang arti.
Obyek-obyek yang kita amati kita beri arti atau kita amati menurut artinya bagi
kita. sebuah pabrik, sebuah rumah sekolah, sebuah rumah kediaman, sebuah gereja,
sebuah garasi mobil, mungkin dipandang dari segi bangunan menunjukkan banyak
persamaan satu sama lain, tetapi dipandang dari segi artinya menunjukkan hal yang
sangat berbeda satu sama lain. dan kita melukiskan dunia pengamatan kita justru
menurut artinya itu. demikian pula bunyi lonceng pabrik, dan bunyi lonceng gereja
menurut bunyinya banyak persamaannya, tetapi menurut artinya sangat berbeda
satu sama lain.
e) Batas-batas termasuk pada daerah objek pokok, bukan pada latar belakang.
f) Objek pokok lebih berkesan, lebih mudah diingat, lebih cenderung untuk punya
arti.
C. Konstansi Bentuk

Kita dapat melihat sesuatu objek dari berbagai sudut sehingga bentuk perspektifnya bernilai
pula. Akan tetapi dengan serta merta kita merasa (tahu, mengerti) bahwa bentuk bendanya
itu tetap dan satu saja.

1. Melihat dalam
a) Objek-objek yang kita hadapi tidak kita lihat sebagai fenomen-fenomen yang
berdiri sendiri, melainkan selalu dalam hubungan satu sama lain dalam konteks
tertentu.
b) Prinsip proporsionalitas, yaitu bahwa proporsi atau perbandingan benda-benda itu
satu terhadap yang lain serta terhadap tempatnya adalah sama. Jika sekiranya
konteks benda-benda itu kita hilangkan maka konstansi besar itu juga akan hilang.
2. Nilai warna
a) Nilai efektif warna
b) Nilai lambang warna, : artinya sebuah warna memiliki lambing dan
arti masing masing tergantung dengan keadaan dan situasi, contohnya :
Warna hitam melambangkan kegelapan, kesedihan;
Putih melambangkan kesucian, cahaya;
Merah melambangkan sifat-sifat ekspansif, dominan, vital, berani;
Kuning melambangkan hal-hal atau benda-benda yang bersifat bercahaya,
ringan, riang;
Biru melambangkan sifat-sifat dalam tak terhingga, tenang, kesosialan;
Hijau melambangkan keseimbangan, keselarasan, ketenangan, harapan.

D. Pendengaran
Mendengar adalah menangkap bunyi-bunyi (suara) dengan indra pendengar. Karena hal
demikian, maka bunyi itu dapat berfungsi dua macam, yaitu:
1. sebagai tanda (signal), dan
2. sebagai lambang.
E. Rabaan
Istilah raba ini mempunyai 2 arti, yaitu:
1. Meraba, sebagai perbuatan aktif, yang meliputi juga indra keseimbangan atau kinestesi,
dan
2. Pengalaman raba secara pasif, yang melingkupi pula beberapa indera, atau kemampuan
lain, yaitu:
indera untuk sentuh dan tekanan
indera untuk mengamati dingin
indera untuk merasa sakit, dan
indera untuk vibrasi.

F. Pembauan (Penciuman)
Kualitas bau itu boleh dikatakan tak terhingga variansinya. Henning (1924) membedakan
adanya enam macam bau utama (bau pokok), yaitu:
1. Bau bunga
2. Bau akar
3. Bau buah
4. Bau getah
5. Bau busuk
6. Bau sangit

G. Pengecapan
Dalam kehidupan sehari-hari, variasi rasa cecapan itu dibedakan menjadi banyak sekali,
akan tetapi indra pencecap hanya peka terhadap empat macam rasa, yaitu:
1. Manis
2. Asam
3. Asin,
4. Pahit
5. Umami
Dari pertemuan I tersebut, muncul pertanyaanpertanyaan mengenai materi yang dijelaskan,
antara lain:

1. Nama penanya : Eli Ezer Simangunsong


Penanya memberikan saran kepada kelompok untuk agar tidak menyinggung perasaan orang
lain ketika memberikan contohcontoh.

Apakah ada hubungan antara perhatian dan pengamatan dengan


psikologi kognitif ?

Jawaban kelompok :
Perhatian dan pengamatan memiliki hubungan dengan psikologi kognitif. Psikologi
kognitif dapat diartikan sebagai bagaimana manusia memproses suatu informasi
sehingga menjadi suatu pengetahuan yang dapat disimpan dalam ingatan. Oleh karena
itu dalam suatu psikologi kognitif sangat diperlukan adanya perhatian dan pengamatan.
Selain daripada itu, perhatian juga berpengaruh dalam sistem pembelajaran seseorang.
Contohnya : bila ada hal yang mengalihkan perhatiannya, maka perhatiannya akan
pembelajaran akan pecah sehingga tidak fokus lagi.
Begitupun dengan pengamatan, juga memiliki hubungan dengan psikologi kognitif. Hal
ini bisa terlihat dari bagaimana seseorang memperhatikan sesuatu. Yang dimaksudkan
dalam hal ini yaitu terkadang disaat seseorang memperhatikan suatu hal dengan serius
tapi tidak mengerti apa yang dia perhatikan. Hal ini menunjukkan bahwa perhatian
sangat dibutuhkan dalam memproses suatu informasi.
Jawaban saya sendiri :
Perhatian dan pengamatan jelas memiliki hubungan yang sangat erat dengan psikologi
kognitif. Hal ini dikarenakan jika seseorang ingin memperoleh suatu informasi atau
pengetahuan, menyimpannya dan kemudian menggunakan pengetahuan atau informasi
tersebut untuk mengarahkan sikap-sikapnya, maka ia harus memiliki perhatian yang
serius terhadap informasi tersebut dan melakukan pengamatan. Dengan memiliki
perhatian atau konsentrasi penuh terhadap apa yang sedang ia pelajai, maka disaat ada
gangguan ataupun hal-hal yang mencoba mengalihkan perhatiannya, dia tidak akan
terpengaruh. Selain daripada itu, dia juga harus melakukan pengamatan terlebih dahulu
sehingga dapat lebih mengerti apa yang sedang dipelajari.
2. Nama penanya : Sherly Lebrina Kerjapy
Bagaimana cara mempertahankan perhatian tanpa teralihkan
oleh suatu kejadian?

Jawaban kelompok :
Ketika ada gangguan maka masingmasing orang melihat gangguan dan akan
memecahkan konsentrasi atau tidak tergantung kepada masingmasing orang untuk
mempertahankan ego dan untuk tidak melakukan seperti id ( bertolak belakang dari ego)
Solusi yang diberikan untuk mempertahankan perhatian yaitu :
Menjaga pola hidup
Tenangkan pikiran
Melihat tumbuhan hijau
Berjalan di pantai
Mendengar musik
Istirahat yang berkualitas bukan berkuantitas
Jawaban saya sendiri :
Cara untuk tetap mempertahankan perhatian atau konsentrasi tanpa teganggu atau
teralihkan oleh suatu kerjadian yaitu tergantung dari masing-masing orang. Jika
seseorang menganggap bahwa apa yang dia pelajari itu sangat penting dan dengan
memberikan perhatian penuh, maka dia tidak akan mudah teralihkan oleh suatu
kejadian. Namun, hal ini akan berbeda ketika seseorang tidak terlalu serius dalam
memperhatikan dan mengamati sesuatu, maka konsentrasinya akan sangat mudah
teralihkan oleh hal-hal yang terjadi di sekitarnya.

3. Nama penanya : Riqqah Salatalohy

Apakah setiap kali mengamati harus melakukan perbandingan ?

Jawaban kelompok :
Bisa saja ya, tapi bisa juga tidak. Hal ini sesuai dengan keinginan masing-masing orang.
Akan tetapi terkadang disaat seseorang memberikan perhatian atau mengamati sesuatu,
maka akan timbul rasa ingin tahu di dalam dirinya yang akan membuat dia harus
membandingkan hal yang yang sedang diamati.
Jawaban saya sendiri :
Dalam melakukan suatu pengamatan, tidaklah harus untuk melakukan perbandingan.
Hal itu tergantung dari keinginan masing-masing orang dan hal apa yang sedang
diamati. Misalnya: apabila seseorang melakukan pengamatan terhadap perbedaan gaya
belajar mahasiswa Fakultas Kedokteran dengan mahasiswa Fakultas Pertanian, maka
jika ingin memperoleh suatu data yang lebih akurat harus disertai dengan adanya sebuah
perbandingan.

4. Nama penanya : Susianty Hukubun

Apa saja dampak dari perhatian dan pengamatan terhadap


psikologi kognitif seseorang?

Jawaban kelompok :
Pertanyaannya memiliki maksud yang sama denga pertanyaan yang diajukan oleh Eli
Ezer Simangunsong. Oleh karena itu pertanyaannya telah terjawab bersamaan dengan
pertanyaan dari Eli Ezer Simangunsong.
Perhatian dan pengamatan memiliki hubungan dengan psikologi kognitif. Psikologi
kognitif dapat diartikan sebagai bagaimana manusia memproses suatu informasi
sehingga menjadi suatu pengetahuan yang dapat disimpan dalam ingatan. Oleh karena
itu dalam suatu psikologi kognitif sangat diperlukan adanya perhatian dan pengamatan.
Selain daripada itu, perhatian juga berpengaruh dalam sistem pembelajaran seseorang.
Contohnya : bila ada hal yang mengalihkan perhatiannya, maka perhatiannya akan
pembelajaran akan pecah sehingga tidak fokus lagi.
Begitupun dengan pengamatan, juga memiliki hubungan dengan psikologi kognitif. Hal
ini bisa terlihat dari bagaimana seseorang memperhatikan sesuatu. Yang dimaksudkan
dalam hal ini yaitu terkadang disaat seseorang memperhatikan suatu hal dengan serius
tapi tidak mengerti apa yang dia perhatikan. Hal ini menunjukkan bahwa perhatian
sangat dibutuhkan dalam memproses suatu informasi.

Jawaban saya sendiri :


Perhatian dan pengamatan jelas memiliki hubungan yang sangat erat dengan psikologi
kognitif. Hal ini dikarenakan jika seseorang ingin memperoleh suatu informasi atau
pengetahuan, menyimpannya dan kemudian menggunakan pengetahuan atau informasi
tersebut untuk mengarahkan sikap-sikapnya, maka ia harus memiliki perhatian yang
serius terhadap informasi tersebut dan melakukan pengamatan. Dengan memiliki
perhatian atau konsentrasi penuh terhadap apa yang sedang ia pelajai, maka disaat ada
gangguan ataupun hal-hal yang mencoba mengalihkan perhatiannya, dia tidak akan
terpengaruh. Selain daripada itu, dia juga harus melakukan pengamatan terlebih dahulu
sehingga dapat lebih mengerti apa yang sedang dipelajari.
Hal apakah yang lebih efektif diantara perhatian dan
pengamatan?

Jawaban kelompok :
Antara perhatian dan pengamatan saling berkaitan karena perhatian harus disertai
dengan pengamatan sedangkan pengamatan yang dilakukan harus disertai dengan
perhatian yang baik. Di dalam melakukan suatu pengamatan yang baik maka seseorang
harus mengenali objek dengan cara meraba, mengecap, merasakan, maupun melihat.
Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa tanpa sebuah perhatian, maka pengamatan
tidak dapat berjalan dengan lancar dan begitupun sebaliknya.
Jawaban saya sendiri :
Perhatian dan pengamatan sama-sama efektif.

Adakah hubungan antara baubauan dengan psikologi kognitif


seseorang?

Jawaban kelompok :
Jawaban saya sendiri :

Anda mungkin juga menyukai