Anda di halaman 1dari 15

Berkala Perikanan Terubuk, Februari 2011, hlm 65-78 Vol 39 No.

1
ISSN 0126-6265

65
Berkala Perikanan Terubuk, Februari 2011, hlm 65-78 Vol 39 No.1
ISSN 0126-6265

MODEL KOMUNIKASI PEMBANGUNAN PERIKANAN


DALAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS NELAYAN SUKU DUANO
DI PROPINSI RIAU
(Analisis Program Marine and Coastal Resources
Managemen Project di Propinsi Riau)

OLEH

Zulkarnain1)

Diterima tanggal: 12 Januari 2011 /Disetujui tanggal: 21 Februari 2011

ABSTRACT

This artikel aimed to explain and analysis about model of communication fisheries
development in Duano Community in Riau Province, the advantage of this paper
is to give information about how to compile the policy of fisheries development in
Riau Province. The analysis model of communication fisheries development is
needed to implementation for the prosperity of fisherman. The Develop of rural
community specially fishermen society needed by the integrity principal and
partisipative approach. this Partisipative approach through effort move group
organization structures most elementary at the same time with its participation to
develop of them and theirs environment. Integrity principle have a meaning of
vertical and horizontal.

Key words: model, communication, development, community, fisheris

Pendahuluan* Permasalahan selama ini


Provinsi Riau merupakan diketahui bahwa komunitas Suku
salah satu wilayah yang memiliki Duano ini telah banyak mendapat
berbagai kekayaan sumberdaya berbagai program pemerintah baik
perikanan yang cukup banyak itu, berupa program daerah maupun
dibanding beberapa wilayah yang nasional akan tetapi program
ada di sumatera. Kawasan yang program tersebut belum optimal
memiliki sumberdaya perikanan mencapai sasaran yang diharapkan
tersebut merupakan wilayah yang oleh standar program tersebut.
berpulau dan didiami oleh berbagai Memang diketahui bahwa komunitas
komunitas, salah satunya komunitas Suku Duano ini kurang memiliki
masyarakat terpencil Suku Duano keberuntungan dalam hal
atau sering disebut dengan Suku kesempatan dan menggunakan
Laut. Dengan sendirinya komunitas peluang untuk memperoleh akses
Suku Duano ini adalah bagian dari informasi dibandingkan komunitas
subjek pembangunan sumberdaya lainnya, seperti Melayu, Banjar,
perikanan yang ada di wilayah ini. Bugis, Jawa dan minang yang ada di
Propinsi Riau.
Program yang dijalankan
1)
Mahasiswa Program Doktor IPB, Bogor didindikasikan masih belum

65
Model Komunikasi Pembangunan Perikanan Berkala Perikanan Terubuk Vol 39 No.1 Februari 2011

sesuainya dengan output yang Riau juga tergantung kepada


diharapkan oleh pemerintah sebagai partisipasi mereka.
pembuat kebijakan, misalkan saja Masih banyaknya kendala
pada Program Marine and Coastal dan permasalahan dalam program
Resources Management Project pemberdayaan Suku Duano dengan
(MCRMP) yang dilaksanakan sejak sendirinya akan menjadi bagian
tahun 2003 hingga tahun 2008 masih yang menghambat proses
menyisakan berbagai permasalahan, pembangunan perikanan yang ada di
diantaranya adalah kelompok usaha Propinsi Riau. Kesadaran akan
masyarakat belum berkembang. pentingnya pemerataan kesempatan
Belum berkembangnya usaha dalam pencapaian tingkat
ekonomi kelompok nelayan menjadi kesejahteraan hidup yang lebih
sebuah lembaga ekonomi kerakyatan, baik saat ini menjadi hak bagi
pemanfaatan dana bantuan tidak seluruh lapisan masyarakat,
dapat bergulir diantara para nelayan termasuk di dalamnya komunitas
Suku Duano sehingga program yang Suku Duano. Komunitas Suku
dijalankan belum dapat Duano memiliki hak untuk menjadi
menghasilkan capaian sebagaimana pelaku pembangunan perikanan saat
mestinya (Zulkarnain, 2009). ini, terlebih dalam konteks program
Kondisi ini diindikasikan Revitalisasi Pertanian, Perikanan dan
oleh sebab beberapa hal, di Kehutanan (RPPK) dan
antaranya adalah adanya Revitalisasi Penyuluhan.
kecenderungan kurangnya lembaga Keberadaan masyarakat Suku
pemerintah maupun swasta dalam Duano di wilayah pesisir Kabupaten
menindak lanjuti berbagai program Indragiri Hilir tepatnya pada
yang telah dilaksakan pada kawasan Desa Panglima Raja sampai
komunitas Suku Duano khususnya saat ini masih dalam kondisi
program pembangunan perikanan di tertinggal dari masyarakat lainnya
wilayahnya karena kesulitan dalam walaupun mereka sudah menjadi
mengakses wilayahnya yang objek berbagai program
tersebar di daerah pesisir di Propinsi pembangunan salah satunya adalah
Riau. MCRMP, hal ini dapat terlihat pada
Hal ini semestinya dipandang kehidupan sehari-hari mereka,
sebagai tantangan dalam terutama rendahnya dalam
melaksanakan pembangunan mengakses pendidikan, kegiatan
sumberdaya perikanan, karena mata pencaharian yang masih
komunitas Suku Duano memiliki tradisional, wilayah yang sulit
hak dan kesempatan yang sama dijangkau, keterbatasan infrastruktur
dalam mengakses informasi dan perumahan, masih rendahnya
inovasi teknologi. Mengingat bahwa kualitas kesehatan, rendahnya akses
komunitas Suku Duano merupakan informasi, keterbatasan sarana
komunitas masyarakat perikanan transportasi, rendahnya pemahaman
yang cukup besar yang ada di terhadap pentingnya menjaga
Propinsi Riau berdomisili di wilayah lingkungan, yang semua
sepanjang pesisir yang luas, berarti permasalahan ini adalah penyebab
potensi peningkatan produktifitas tertinggalnya keberadaan masyarakat
sumberdaya perikanan di propinsi Suku Duano ini dari masyarakat
lainnya (Zulkarnain, 2009).

66
Model Komunikasi Pembangunan Perikanan Berkala Perikanan Terubuk Vol 39 No.1 Februari 2011

Sebagai bagian dari suku nelayan Suku Duano di Propinsi


yang berbeda dari yang lain, Riau.
komunitas Suku Duano memiliki
Manfaat Penelitian
budaya yang spesifik, termasuk pola
komunikasi di dalam masyarakatnya. Manfaat Penelitian ini
Hal ini ditegaskan oleh De Vito diharapkan memberikan kontribusi
(1993) yang menyatakan bahwa kepada pihak terkait seperti
setiap masyarakat memiliki cara Pemerintah Daerah, Dinas Perikanan,
tersendiri dalam berkomunikasi, Masyarakat dan seluruh Stakeholders
termasuk dalam pola komunikasi dalam pengelolaan wilayah pesisir di
interpersonal di dalam komunitasnya. Kabupaten Indragiri Hilir, Sebagai
Komunitas Suku Duano selama ini gambaran dan referensi bagi
masih terbatas kemampuannya dalam pembangunan wilayah pesisir secara
akses informasi dan inovasi teknologi nasional terutama pembangunan
khususnya bidang perikanan karena wilayah pesisir yang berbasiskan
masih bersifat tradisional dan potensi dan budaya masyarakat lokal.
subsitence. Hal ini menghambat Metode penulisan
kemampuan mereka untuk
meningkatkan produktifitas usaha Metode yang digunakan
nelayan, pendapatan dan dalam penulisan ini adalah dengan
kesejahteraannya. melakukan review literatur hasil
Berdasarkan hal-hal yang penelitian sebelumnya, jurnal, dan
telah dijelaskan tersebut, maka berbagai referensi yang ada, baik dari
diperlukan bagaimana model buku teks atau dari sumber internet.
komunikasi agar akses informasi dan
inovasi teknologi yang ada lebih Sekilas Tentang MCRMP
terbuka dan mudah, sehingga Marine and Coastal Resources
diharapkan akan tercapainya Management Project (MCRMP)
pemberdayaan dan revitalisasi dimaksudkan untuk mempromosikan
pembangunan perikanan yang pengelolaan berkelanjutan
bersifat partisipatif, arif dan saling sumberdaya alam guna peningkatan
menguntungkan. Dalam upaya kualitas lingkungan dan peningkatan
untuk mengidentifikasi model kondisi sosial ekonomi di 15 provinsi
komunikasi yang tepat dalam dalam kerangka desentralisasi. Hal
pembagunan perikanan pada ini akan dicapai melalui : (i)
komunitas Suku Duano, maka peningkatan kapasitas pemerintah
diperlukan pencermatan dan tinjauan daerah dalam perencanaan dan
kritis yang berkaitan dengan keadaan pengelolaan berkelanjutan
sosial ekonomi, pola dan strategi sumberdaya pesisir dan laut, (ii)
komunikasi dan hal lainnya terhadap peningkatan ketersediaan dan akses
komunitas nelayan Suku Duano di terhadap data spasial berkualitas
Propinsi Riau. serta informasi dan data
keanekaragaman hayati yang
Tujuan Penelitian bermanfaat bagi perencanaan
Tujuan penulisan artikel ini sumberdaya, (iii) peningkatan
adalah untuk menganalisis model kerangka hukum dan dan peraturan
komunikasi pembangunan perikanan perundangan terkait dengan
dalam pemberdayaan komunitas pengelolaan sumberdaya alam,

67
Model Komunikasi Pembangunan Perikanan Berkala Perikanan Terubuk Vol 39 No.1 Februari 2011

beserta upaya penegakannya, dan pengelolaan sumberdaya


(iv) implementasi uji coba alama skala kecil,
pengelolaan sumberdaya alam sekala dikarenakan kredit macet dan
kecil guna peningkatan kondisi sosial telah berakhirnya program.
ekonomi masyarakat dan perbaikan Masih rendahnya kesadaran
lingkungan. masyarakat, hal ini terlihat
Tujuan proyek adalah dari perilaku mereka yaitu
pengelolaan berkelanjutan belum merasa memiliki hasil
sumberdaya pesisir dan laut serta kegiatan MCRMP yang di
keanekaragaman hayati, dan implementasikan di
perlindungan terhadap lingkungan. wilayahnya.
Di Kawasan Desa Panglima Raja Masih terjadinya ilegal
dimana tempat bermukimnya fishing dan penebangan
mayoritas Suku Duano dijalankan mangrove dikarenakan
program MCRMP dalam bentuk kurangnya pengawasan dari
implementasi komponen Skema kelompok pengelola
pengelolaan Sumberdaya Alam Skala sumberdaya yang dibentuk.
Kecil, yang meliputi: KKUB dan KUB yang telah
Terkelola dan dibentuk tidak dapat
teridentifikasinya skema meneruskan rencana kegiatan
pengelolaan sumberdaya yang direncanakan setelah
pesisir skala kecil untuk program berakhir.
peningkatan kualitas Rendahnya kemampuan
lingkungan dan sosial keberlanjutan mata
ekonomi masyarakat pada pencaharian alternatif
wilayah prioritas. Terhentinya pengawasan dan
Terkelola dan evaluasi dari dinas terkait
teridentifikasinya taman- terhadap hasil dari
taman laut mencakup pelaksanaan program
konservasi dan nilai ekonomi MCRMP dikarenakan adanya
di wilayah pesisir dan laut. program lain, di beberapa
Terlaksananya kegiatan daerah lainnya.
adaptive research untuk Masih berlangsungnya
pengelolaan sumberdaya permasalahan nelayan
pesisir yang lebih baik. terutama dalam hal akses
Terlaksananya kegiatan teknologi, pemasaran hasil,
pengelolaan sumberdaya ketergantungan dengan tauke,
alam skala kecil di wilayah rendahnya pendapatan,
pesisir. (www.dkppemprop- lemahnya motivasi
riau.go.id). pendidikan, dan sebagainya.
Implementasi program MCRMP
di Kawasan Panglima Raja Propinsi Profil Masyarakat Suku Duano
Riau hingga akhir program pada Karakteristik Sosial Budaya
tahun 2008, masih menyisakan Keadaan masyarakat Desa
banyaknya permasalahan Panglima Raja tidak terlepas dari
diantaranya: keberadaan suku Laut atau Suku
Putusnya keberlangsungan Duano. Suku Laut terkenal sebagai
dana bergulir dari bantuan representasi masyarakat bahari, yakni

68
Model Komunikasi Pembangunan Perikanan Berkala Perikanan Terubuk Vol 39 No.1 Februari 2011

masyarakat yang memiliki jiwa cepat tersinggung dan marah, namun


bahari dengan tradisi menjadikan laut mereka termasuk orang yang mudah
sebagai basis terbentuknya beradaptasi, mandiri dan mobilitas
kebudayaan. Hal ini disebabkan tinggi yang mencirikan etos
Suku Laut dulunya hidup berkelana kepesisiran (Badan Penelitian
menangkap ikan dengan sampan Pengembangan dan Pemanfaatan
yang mereka istilahkan dengan Sumberdaya Perairan, 2004)
berkajang yang ternyata juga Kehidupan masyarakat Suku
sekaligus berfungsi sebagai rumah, Duano sangat tergantung dengan
sehingga semua aktivitas kehidupan wilayah pesisir, laut menjadi bagian
dilakukan di atas sampan tersebut. utama yang tak terpisahkan dalam
Namun demikian, saat ini sulit sistem kehidupan masyarakat Suku
ditemukan pola hidup Suku Laut Duano. Mereka memanfaatkan laut
yang demikian, sebaliknya mereka sebagai tempat tinggal dan sumber
sudah hidup menetap di sepanjang mata pencaharian utama dalam
wilayah pesisir. memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Penduduk suku laut (Suku Boleh dikatakan bahwa masyarakat
Duano) merupakan keturunan dari Suku Duano tidak dapat melakukan
perkawinan campuran dua ras besar kegiatan sehari-harinya tanpa
yaitu ras Veddoid dan Mongoloid aktifitas melaut. Menangkap ikan
(Proto-Melayu). Percampuran dan mencari kerang di kawasan
tersebut terlihat dari ciri-ciri fisik pesisir panglima raja merupakan
orang Suku Laut yang tidak terlalu bagian aktifitas kehidupan yang
tinggi, berpostur tubuh atletis, bidang mengisi kesibukan mayarakat Suku
dada lebar, dan ukuran tulang Duano.
pinggul sampai ke kaki panjang.
Raut muka suku laut bersegi dengan Pendidikan Masyarakat Suku
tulang rahang yang lebar. Warna Duano
kulit suku laut cenderung hitam dan Secara umum tingkat
rambut ikal berwarna hitam. pendidikan masyarakat Suku Duano
Karakteristik temparamental desa Panglima Raja disajikan dalam
psikologi sifat Suku Laut adalah Tabel 1.
Tabel 1. Tingkat Pendidikan Masyarakat Desa Panglima Raja, Tahun 2009
No Tingkat Dusun Dusun Jumlah Persentase
. Pendidikan Panglima Sungai (%)
Raja Condong
1. Tamat dan tidak 1.431 300 1.731 90,02
SD
2. Madrasah 28 1 29 1,51
Ibtidaiah
3. SMP 112 4 116 6,03
4. SMA/SMU 34 4 38 1,98
5. D1-D3 1 1 2 0,10
6. S1 4 2 6 0,31
7. Pondok Pesantren - 1 1 0,05
Jumlah 1.610 313 1.923 100,00
Sumber: Monografi Desa 2009

69
Model Komunikasi Pembangunan Perikanan Berkala Perikanan Terubuk Vol 39 No.1 Februari 2011

Tabel 1 menjelaskan bahwa masyarakat, termasuk oleh


tingkat pendidikan masyarakat di masyarakat Suku Duano.
Desa Panglima Raja yang sebagian
besar Suku Duano mayoritas pada a. Model Komunikasi Kelompok
Pendidikan Dasar. Hal ini dapat Beberapa kajian tentang
dijelaskan bahwa mayoritas model komunikasi telah banyak
masyarakat berpendidikan rendah, dilakukan oleh beberapa peneliti dari
disebabkan oleh sarana pendidikan berbagai sudut pandang keilmuan.
yang tersedia hanya sampai tingkat Model komunikasi kelompok
sekolah dasar (SD) sedangkan untuk merupakan salah satu bidang yang
tingkat lanjutan tidak tersedia. menjadi perhatian kalangan ahli
komunikasi, karena komunikasi pada
Keadaan Ekonomi Masyarakat level ini memiliki pola dan bentuk
Suku Duano tersendiri yang berbeda dengan
Pendapatan masyarakat komunikasi pada level individu
Nelayan Suku Duano pada umumnya maupun komunikasi massa. Selain
berpendapatan rendah, hal ini itu, untuk mengembangkan
dikarenakan sikap hidup yang tidak komunikasi kelompok pada satu
bisa mengendalikan keadaan masyarakat tertentu juga dibutuhkan
keuangan kelauarga, keadaan strategi tersendiri yang berbeda
ekonomi yang masih subsistence, dengan komunikasi kelompok di
belum pandainya menggunakan masyarakat lain. Hal ini terkait
potensi sumberdaya yang dimiliki, dengan ciri dan struktur kelompok
masih tergantung dengan sistem dalam komunitas tersebut, serta
penangkapan, dan pada umumnya perannya dalam masyarakat secara
menjadi buruh nelayan dari beberapa keseluruhan. Dalam komunikasi
tauke etnis tionghoa. (BP3SP, kelompok, peranan individual yang
Faperika UR, 2008). berada di dalamnya berbeda-beda,
tergantung kepada posisi dan
Model Komunikasi Pembangunan wewenangnya dalam kelompok
dalam pemberdayaan Suku Duano tersebut.
Konsep dan strategi
pembangunan yang selama ini b. Peningkatan Peran Inovator
dijalankan, yang cenderung seragam Dalam pembangunan
secara nasional, belum mampu pertanian, Rogers (1983)
menjangkau komunitas Suku Duano mengungkapkan bahwa peranan
secara memadai. Hal ini disebabkan inovator akan sangat berpengaruh
karena strategi komunikasi informasi dalam terjadinya difusi dan adopsi
yang dijalankan dari atas ke bawah suatu inovasi teknologi pertanian.
tersebut berbentuk seragam Inovator dapat berupa personal tokoh
padahal kondisi penerima (audiens) masyarakat ataupun lembaga adat
sangat beragam. Lebih jauh, yang riil hidup di tengah masyarakat
berbagai asumsi dan prasyarat seperti misalnya Dewan Adat dan
penerima (receiver) dari kebijakan tokoh Masyarakat. Pada Suku
strategi komunikasi tersebut tidak Duano, meskipun sebutan bagi
mampu dipenuhi oleh sebagian tetua atau tokoh adatnya berbeda-
beda, namun memiliki peran yang

70
Model Komunikasi Pembangunan Perikanan Berkala Perikanan Terubuk Vol 39 No.1 Februari 2011

sama yaitu sebagai panutan yang komunitasnya, maka dapat


diikuti oleh komunitasnya. Tokoh disampaikan dan di bicarakan
adat merupakan pemimpin dalam berbagai hal di luar permasalahan
komunitasnya, dan memiliki otoritas adat. Dengan demikian diharapkan
dalam berbagai bidang sekaligus. akan dicapai pemahaman bersama
Oleh sebab itu peran tokoh adat tentang suatu hal atau masalah di
dan tokoh masyarakat tersebut dapat dalam anggota komunitas tersebut.
dijadikan pintu masuk (akses), Agar keputusan-keputusan yang
penghubung atau liaison person dihasilkan merupakan kesepakatan
antara komu- nitasnya dan luar bersama seluruh komponen
komunitasnya dalam penyampaian komunitas, maka pertemuan-
informasi dan inovasi teknologi. pertemuan tersebut harus
Fungsi liaison tersebut menjadi berlangsung dalam suasana yang
penting karena dapat menyampaikan partisipatif.
dan menerima inovasi teknologi Mahmud (2007) dalam
pertanian atau perikanan dari atau kajiannya bertujuan untuk
kepada komunitasnya. Selain itu, memberdayakan masyarakat dalam
peran tokoh adat sebagai panutan hal penyediaan sarana pedesaan
dan pemimpin dalam komunitasnya menjelaskan bahwa struktur model
akan dipercaya untuk hipotetik terbukti dapat diterapkan
menyampaikan informasi dari secara signifikan pada model
komunitasnya ke luar komunitasnya, komunikasi penyediaan prasarana
dan sebaliknya untuk menyampaikan perdesaan non keagamaan sebagai
inovasi dari luar komunitasnya ke model eksperimen dan model
dalam komunitasnya sendiri. komunikasi penyediaan sarana
Hasil penelitian Kifli (2007) prasarana keagamaan sebagai model
dari hasil penelitiannya tentang, kontrol, sebagian besar kegiatan
pemberdayaan Komunitas Dayak komunikasi pada semua tahapan
menjelaskan bahwa model yang dilakukan oleh pemerintah
komunikasi yang perlu dalam komunikasi penyediaan
dikembangkan dalam prasarana perdesaan non keagamaan
pemberdayaan tokoh adat sebagai masih menjadi prioritas utama
liaison person tersebut adalah berupa pengembangan model, sebab
pemberdayaan komunikasi kelompok komponen-komponen kegiatan
komunitasnya. Komunikasi tersebut pada model kontrol
kelompok yang dapat dikembangkan termasuk penting, namun kenyataan
yaitu berupa pemberdayaan penerapaan pada model eksperimen
pertemuan kelompok dalam rendah. Hanya dua kegiatan yang
komunitasnya dengan kinerjanya sudah relatif baik, yaitu
mengembangkan pola penyampaian sosialisasi (diseminasi) dan
pendapat secara partisipatif oleh penggerakan swadaya gotong-royong
seluruh anggota pertemuan.
Pertemuan adat tersebut dapat berupa c. Pemerataan Penyebaran
pesta adat, upacara adat atau Informasi Melalui Komunikasi
pertemuan adat yang bersifat rutin Massa
maupun temporer. Melalui Di dalam pembangunan
pertemuan adat yang dipandu oleh negara-negara berkembang yang
tokoh adat yang berpengaruh dalam sebagian besar masyarakatnya adalah

71
Model Komunikasi Pembangunan Perikanan Berkala Perikanan Terubuk Vol 39 No.1 Februari 2011

masyarakat pertanian termasuk di pemberdayaan komunikasi massa


dalamnya adalah sektor perikanan, melalui media massa, seperti media
diperlukan paradigma pembangunan televisi dan radio. Media radio
baru yang memperhatikan beberapa sebagai perangkat komunikasi
hal, diantaranya adalah pemerataan massa pada dekade 1970-1980 telah
penyebaran informasi dan terbukti dapat menjadi salah satu
keuntungan sosial ekonomi (Rogers, ujung tombak dalam mendukung
1976). Hal ini sesuai dengan pembangunan pertanian di Indonesia
Undang-Undang Nomor 12/ 1992 dengan berfungsinya Kelompencapir
Tentang Sistem Budidaya Pertanian (kelompok pendengar, pembaca dan
Bab VI Pasal 57 ayat (2), bahwa pemirsa) yang berperan kuat dalam
Pemerintah berkewajiban menyampaikan informasi pertanian.
memberikan pelayanan informasi Kifli (2007) dalam hasil
yang mendukung pengembangan penelitiannya menjelaskan
budidaya tanaman serta mendorong Kelompencapir dan media radio telah
dan membina peran serta terbukti positif dapat diberdayakan
masyarakat dalam pemberian kembali dengan memanfaatkan
pelayanan (Departemen Dalam dalam menyampaikan informasi
Negeri, 1992). inovasi teknologi pertanian yang
Kaitan dengan hal tersebut, bersifat dua arah (two way
maka pemerintah selaku communication) dan interaktif. juga
penyelenggara negara memiliki menjelaskan selain media radio, saat
tanggung jawab untuk membuka ini media televisi bukan lagi
akses informasi dan inovasi merupakan barang mewah.
teknologi terhadap warga negaranya,
termasuk dalam hal ini adalah d. Model Komunikasi Partisipatif
komunitas Suku Duano. Di dalam Noor (2008) dalam hasil
Pidato Presiden pada Pencanangan penelitiannya tentang strategi
Revitalisasi Pertanian, Perikanan dan komunikasi pembangunan
Kehutanan (RPPK) di Jatiluhur pada masyarakat pusat perikanan
tanggal 11 Juni 2005, menyebutkan menjelaskan bahwa untuk
bahwa beberapa kebijakan yang membangun pedesaan khususnya
langsung terkait dengan sektor masyarakat nelayan diperlukan
pertanian dan dalam kewena- ngan pendekatan model partisipatif dan
atau memerlukan masukan dari prinsip keterpaduan. Pendekatan
Departemen Pertanian, adalah partisipatif ini melalui upaya
(butir f) kebijakan dalam menggerakkan bentuk-bentuk
meningkatkan inovasi dan diseminasi organisasi kelompok paling dasar
teknologi tepat guna diarahkan untuk bersamaan dengan peransertanya
percepatan proses dan perluasan untuk membangun diri dan
jaringan diseminasi dan penjaringan lingkungannya. Prinsip keterpaduan
umpan balik inovasi pertanian bermakna vertikal dan horizontal.
(Pidato Presiden RI, 2005). Keterpaduan vertikal terkait dengan
Soesanto, (1982) menjelaskan rantai produksi perikanan dari segi
pendekatan yang dapat dilakukan pengelolaan sumber, penangkapan,
dalam membuka akses informasi pengolahan, pemasaran, termasuk
dalam rangka percepatan diseminasi pembuatan kapal dan bengkel.
tersebut adalah dengan Keterpaduan horizontal dalam

72
Model Komunikasi Pembangunan Perikanan Berkala Perikanan Terubuk Vol 39 No.1 Februari 2011

kaitannya dengan pengerahan pembinaan. Dalam tahap


sumber di luar perikanan yang perencanaan, diperlukan pemrakarsa
menunjang seperti PAM, listrik, baik dari dalam maupun dari luar
pasar, kesehatan, pendidikan dan masyarakat nelayan, pada umumnya
sebagainya. berasal dari luar.
Selanjutnya Rangkuti (2009) Strategi komunikasi diawali
dalam kajiannya tentang Srategi dengan perencanaan awal dan
komunikasi membangun dilanjutkan dengan perencanaan
kemandirian pangan menjelaskan akhir. Dalam perencanaan awal,
untuk memberdayakan petani di tujuannya untuk menetapkan lokasi
pedesaan diperlukan strategi program dimana untuk mencapainya
pengembangan model komunikasi diperlukan upaya menggerakkan
organisasi koperasi dengan bentuk-bentuk dasar organisasi
kelengkapan seperangkat elemen nelayan beserta partisipasinya untuk
pendukung yang dikemas dalam membuat studi kelayakan tentang
suatu program terpadu agar seluruh lokasi, potensi-potensi sumberdaya,
stakeholder dapat berperan melalui kekuatan pendukung dan
suatu jaringan komunikasi informasi penghambatnya, serta pola sikap dan
yang efektif dan efisien. perilaku nelayan. Keberhasilan
Berdasarkan uraian tersebut perencanaan dalam meyakinkan ide
untuk itu penerapan model dasar terutama dalam meyakinkan
komunikasi pembangunan dalam bahwa masyarakat secara terpadu
upaya pemberdayaan masyarakat dan bersama-sama dapat mengubah
nelayan Suku Duano di Propinsi perilaku yang selama ini dinilai oleh
Riau mesti dilakukan dengan orang luar ketinggalan sehinga
merujuk beberapa kajian dan model mereka berada dalam kelompok yang
komunikasi yang dapat dijadikan kurang beruntung. Faktor penting
dasar pelaksanaan dan dalam tahap ini adalah tingkat
keberlangsungan program pemahaman dan penerimaan warga
pembangunan. masyarakat akan potensi yang
dimiliki, serta keterlibatannya dalam
Strategi Komunikasi dalam perencanaan akan memantapkan
Pembangunan Perikanan penetapan lokasinya.
Prinsip komunikasi adalah
mengubah perilaku, strategi Pembangunan Perikanan Terpadu
merupakan cara, metode, rencana Pembangunan perikanan
atau pola yang dipergunakan dalam seiring dengan peningkatan
upaya menyampaikan pesan agar kontribusi sub sektor perikanan
diikuti dengan perubahan dilaksanakan melalui peningkatan
perilakunya. produksi perikanan yang berorientasi
Untuk mewujudkan hal ini, pada peningkatan nilai tambah
diperlukan pemrakarsa perencana, (processing), peningkatan
pengawas penyelenggaraan dan pendapatan, peningkatan
pembina program. Strategi produktivitas tenaga kerja dan
komnunikasi pembangunan dalam peningkatan perluasan kesempatan
pengembangan perikanan ini dibagi kerja. Bertitik tolak dari pemikiran
ke dalam tahapan perencanaan, tersebut, maka tujuan pembangunan
penyelenggaraan, dan tahap perikanan Pelita V (Dirjen

73
Model Komunikasi Pembangunan Perikanan Berkala Perikanan Terubuk Vol 39 No.1 Februari 2011

Perikanan, 1989) adalah: (1) berlayar, berlabuh, pendaratan ikan,


Meningkatkan produksi dan mutu tnelelang, membeli alat dan bahan
hasil perikanan untuk memenuhi berlayar, sarana dan prasarana
kebutuhan pangan dan gizi, bahan dimana masyarakat penangkap ikan
baku industri serta meningkatkan itu berada. Membangun jaringan
ekspor hasil perikanan. (2) sosial, ekonomi, jasa, informasi,
Meningkatkan produktivitas usaha termasuk organisasi dsb dimana
perikanan dan nilai tambah serta masyarakat nelayan itu akan
meningkatkan pendapatan nelayan memanfaatkannya. Jika hal itu dapat
dan petani ikan. (3) Memperluas direncanakan dan diimplementasikan
lapangan kerja dan kesempatan secara terpadu, terintregasi,
berusaha serta rnenunjang melibatkan peran mereka, di tempat
pembangunan daerah. (4) mereka, dalam keterjangkauan
Meningkatkan pembinaan kelestarian mereka, maka akan terciptalah
sumber daya perikanan dan masyarakat perikanan yang
lingkungan hidup. diinginkan.
Membangun bermakna Tujuan jangka panjang
mengubah perilaku masyarakat program pembangunan perikanan
secara berencana, membangun sub skala kecil yang terpadu ini adalah
sektor perikanan bukan semata pembinaan bertahap terhadap
peningkatan produksinya melalui masyarakat nelayan yang terorganisir
perubahan-perubahan struktur secara baik dan mandiri. Nelayan
masyarakatnya saja, tetapi mencakup akan mendapatkan segala
perubahan pola nilai serta kemudahan yang diperlukan untuk:
peranannya. Ada tiga aspek yang operasi (berlayar), mendapat
dapat diperhatikan dalam proses pelayanan kredit, nasehat dan
pembangunan (Ben-Yami, 1986) bantuan teknis. Akan mudah
yaitu: (1) Peningkatan mutu dan mendapatkan pelayanan sosial
tingkat kehidupan, (2) Kemajuan seperti kesehatan, pendidikan, listrik;
sosial dalam arti persamaan dan hak warung, rekreasi dsb. Dengan
perorangan, (3) Perbaikan terciptanya pusat masyarakat
teknoekonomi dalam arti perikanan baik dalam pertumbuhan
peningkatan kondisi dan nilai kelembagaan vertikal maupun
produksi serta supplai. Aspek-aspek horisontal akan terciptalah iklim
tersebut yang perlu diperhatikan pedesaan yang mampu menyedot
dalam perencanaan program angkatan kerja dan sekaligus
pembangunan, termasuk perikanan yang mempunyai
merencanakan program tanggung jawab terhadap
pembangunan sub sektor perikanan ketenagakerjaan dapat dijawab.
ini. Penduduk Kawasan Panglima
Membangun sub sektor Raja nelayan Suku Duano dengan
perikanan berarti membangun orang- segala keterbatasan kemampuan,
orang yang bergerak dalam bidang keterampilan, dan kuatnya tekanan
perikanan, membangun orang-orang pedagang atau juragan, masih
yang berproduksi menangkap ikan, mampu mempertahankan hidup diri
membangun cara menangkap, dan keluarga. Ketangguhan untuk
menangani, mengolah, memasarkan bertahan hidup dalam
ikan. Membangun tempat tinggal, keterbatasannya itu merupakan

74
Model Komunikasi Pembangunan Perikanan Berkala Perikanan Terubuk Vol 39 No.1 Februari 2011

kekuatan dahsyat jika dihimpun menggerakkan bentuk-bentuk dasar


dalam jaringan, kelompok atau organisasi nelayan dan partisipasinya
kelembagaan yang ada dalam pada desa pantai untuk menghentikan
jangkauannya (waktu, tempat, deprivasi kemiskinan terpadu seperti
kemampuan dan kelasnya), baik yang digambarkan oleh Chambers.
untuk produksi, pengolahan, maupun
dalam pemasarannya. Partisipasi Masyarakat dalam
Bagaimana kemampuan Pembangunan
pihak luar merancang dan
menggerakkan potensi tersebut Setiap bentuk perencanaan
sehingga mereka mampu bergabung pasti mempunyai implikasi atau
dalam satu kelompok yang menyangkut aspek sosial, karenanya
mempunyai kekuatan untuk dapat dianggap bahwa perencanaan
menentukan nasib mereka sendiri di merupakan bentuk keputusan yang
tengah keterpaduan vertikal dan memberikan arahan dan pedoman
horisontal tersebut. Ada tiga pilihan bagi perilaku manusia. Conyers
dasar untuk mengangkat nelayan, (1984) mengemukakan tiga alasan
yaitu (1) Membiarkan mereka mengapa partisipasi masyarakat
membangun sendiri, (2) mendukung diperlukan dalam perencanaan
usaha perseorangan yang ditentukan pembangunan, yaitu:
untuk dan dipilih oleh peserta atau 1. Partisipasi masyarakat
kelompok sasaran, sehingga dapat merupakan alat untuk
menerobos kemandekkan situasi dan mengetahui infomasi
diikuti oleh percepatan pembangunan mengenai kondisi,
di bidang yang lebih khas dengan kebutuhandan sikap
harapan, dan (3) Pembangunan masyarakat setempat.
masyarakat nelayan dengan 2. Masyarakat akan lebih
pelayanan, fasilitas, organisasi dan mempercayai proyek atau
kelembagaan yang diperlukan untuk program pembangunan jika
keadaan masyarakat yang mandiri. dilibatkan dalam proses
Dalam konsep Chambers persiapan dan perencanaan,
(1982) bahwa terhadap masyarakat karena mereka akan lebih
desa sebagai kelompok yang tidak memahami dan merasa
beruntung, berada dalam kemiskinan memiliki proyek tersebut.
terpadu dalam "deprivasi" 3. Partisipasi adalah hak
ketidakberdayaan, terisolasi, demokrasi untuk berurung
kerawanan, kemiskinan, dan rembuk dalam menentukan
kelemahan fisik, ia mengajukan jenis pembangunan yang akan
konsep mendahulukan yang terakhir dilaksanakan di daerah
dengan arus balik yaitu upaya mereka.
memperlambat, menghentikan, Metode mendapatkan
bahkan membalikkan proses yang partisipasi masyarakat dalam
menjerumuskan mereka dalam perencanaan pembangunan,
kesengsaraan, hal ini diperlukan dikemukakan oleh Conyers (1984)
orang-orang profesional jiwa pelopor menyatakan bahwa pembangunan
dan mempunyai aliran multi disiplin. masyarakat (comunity development)
Ben-Yami (1986) dengan konsepnya akan memungkinkan adanya
pembangunan perikanan dengan

75
Model Komunikasi Pembangunan Perikanan Berkala Perikanan Terubuk Vol 39 No.1 Februari 2011

keuntungan yang tidak diperoleh komunikasi pembangunan perlu


dengan metode yang lain. menganalisis terhadap tujuan dan
Beberapa nilai lebih selain luaran yang ingin dihasilkan dari
dapat memperoleh partisipasi sebuah program.
masyarakat, dengan pendekatan Untuk itu sumber pesan
pembangunan masyarakat dalam pembangunan dalam pelaksanaan
merencanakan program program MCRMP perlu diperhatikan
pembangunan perikanan adalah: sebagai bagian yang penting dalam
1. Melibatkan sumber-sumber menyamakan persepsi dan merubah
dan tenaga setempat serta perilaku masyarakat sebagai sasaran
kemampuan organisasi dan pembangunan, kemudian isi pesan
manajerial lokal, maka akan harus betul-betul diperhatikan dan
membentuk kemandirian. dipahami agar proses pelaksanaan
2. Upaya pembentukan dapat berjalan sesuai tujuan.
organisasi lokal, lembaga- Saluran apa yang digunakan
lembaga serta panitia dalam dalam penyampaian pesan dari
berbagai fungsi sosial akan program MCRMP merupakan hal
mendorong terciptanya yang berkaitan bagaiman masyarakat
kekompakan. mau memberikan respon baik, karena
3. Mempertebal keyakinan respon merupakan bagian terpenting
mereka mengenal situasi dan keberhasilan program agar
arah perubahan sosial serta masyarakat mampu berpartisipasi
masalah-masalah dalam program pembangunan.
penyelenggaraan program,
sebagaian besar bergantung Kesimpulan
pada pola pemilikan Capaian program
komponennya, baik yang pembangunan perikanan Marine and
dimiliki perorangan, koperasi, Coastal Resources Management
perusahaan, masyarakat atau Project dalam memberdayakan
pemerintah. Walaupun masyarakat Suku Duano di Propinsi
demikian, siapapun masih meninggalkan berbagai
pemiliknya program permasalahan, untuk itu diperlukan
pembangunan perikanan analisis model komunikasi dalam
adalah kumpulan fasilitas dan program pembangunan perikanan
pelayanan untuk nelayan yang diimplementasikan untuk
yang harus secara adil dan kesejahteraan nelayan. Membangun
merata terjangkau oleh setiap pedesaan khususnya masyarakat
nelayan. Dalam pelaksanaan nelayan diperlukan pendekatan
sebuah kontrak, diperlukan partisipatif dan prinsip keterpaduan.
kepercayaan dan pengawasan. Pendekatan partisipatif ini melalui
Pelaksanaan program MCRMP upaya menggerakkan bentuk-bentuk
hingga dari tahun 2003 hingga tahun organisasi kelompok paling dasar
2008 di Propinsi Riau utamanya bersamaan dengan peransertanya
pelaksanaan dalam pemberdayaan untuk membangun diri dan
masyarakat nelayan perlu lingkungannya. Prinsip keterpaduan
memperhatikan pesan-pesan bermakna vertikal dan horizontal.
komunikasi pembangunan, upaya Dengan menggerakkan
mencapai hasil dari pesan bentuk organisasi kelompok paling

76
Model Komunikasi Pembangunan Perikanan Berkala Perikanan Terubuk Vol 39 No.1 Februari 2011

dasar dalam masyarakat nelayan Mahmud, Amir 2007. Model


bersamaan dengan partisipasinya Komunikasi dalam Penyediaan
sehingga membentuk suatu ikatan Sarana Air Bersih di Pedesaan
jalinan fungsi dan peran yang di Kawasan Pesisir Jawa
interaktif, sehingga terciptanya Tengah. Tesis Pascasarjana
keadaan masyarakat perikanan yang Magister Sains Pembangunan
sejahtera sesuai dengan tujuan Universitas Diponegoro.
pembangunan. Semarang

DAFTAR PUSTAKA Noor, Marzuki. 2008. Strategi


Komunikasi Pembangunan
BP3SP, Faperika UR. 2008. Laporan
Masyarakat Pusat Perikanan.
Kegiatan Small Scale Natural
Jurnal Aplikasi Manajemen,
Resources Management.
Volume 6. Nomor 1 .
Kerjasama Bappeda inhil.
Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia. April 2008. Jurnal
Ben-Yami. 1986. Comunity
Fisheries Centre: Guideline
Pidato Presiden RI, 2005.
for Establisment and
Pencanangan Revitalisasi
Operation. FA0 Fish Tech.
Pertanian, Perikanan dan
Kehutanan, Jatiluhur
Chambers, D. 1984. Pembangunan
Purwakarta tanggal 11 Juni
Desa Mulai dari Belakang.
2005.
Terjemahan LP3ES. Jakarta.
Pranadji, T. 2005. Kemajuan
Conyers. 1989. Laporan Pengkajian
Ekonomi, Reformasi Agraria
Pelaksanaan Penyuluhan
dan Land Reform di
Perikanan BagiNelnyan.
Pedesaan. Analisis Kebijakan
Bogor: Ciawi.
Pertanian Volume 3 no.2
Juni 2005. Pusat Analisis
De Vito, J.A. 1993. The
Sosial Ekonomi dan
Interpersonal
Kebijakan Pertanian,
Communication Book. Harper
Bogor.159-178
and Row, New York.
Rangkuti, Parlaungan Adil. 2009.
Departemen Dalam Negeri. 1992. Strategi Komunikasi
Undang-Undang Republik Membangun Kemandirian
Indonesia No.12 Tahun Pangan. Jurnal Litbang
1992 Tentang Sistem Pertanian, 28 (2)
Budidaya Pertanian.
Rogers, E.M. 1976. Communication
Kifli, Gontom C. 2007. Strategi and Development,Critical
Komunikasi Pemberdayaan Perspective. Sage, London.
Komunitas Dayak di
Rogers, Everett M dan Shoemaker,
Kalimantan Barat. Forum
F Floyd, 1981.
Penelitian Agro Ekonomi.
Memasyarakatkan Ide-Ide
Volume 25 No. 2, Desember
Baru, Usaha Nasional.
2007 : 117 125. Jurnal
Surabaya.

77
Model Komunikasi Pembangunan Perikanan Berkala Perikanan Terubuk Vol 39 No.1 Februari 2011

Rogers, E. M. 1983. Diffusion of


Innovation (3rd edition). The
Free Press, New York. USA

Zulkarnain. 2009. Strategi


Pengelolaan Sumberdaya
Pesisir Berbasis Masyarakat,
Kasus Kawasan Panglima Raja
Indragiri Hilir Riau. Berkala
Perikanan Terubuk Vol 37 No
2 Juli 2009. ISSN 0126-4265
Jurnal terakreditasi No.
23a/DIKTI/Kep/2004.

78

Anda mungkin juga menyukai