Kompilasi Puskesmas Fix Tio
Kompilasi Puskesmas Fix Tio
Puji syukur yang tidak terhingga penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena
berkat rahmat dan karunia-Nya makalah yang berjudul Laporan kompilasi kegiatan di
Puskesmas Singkawang Timur dapat terselesaikan dengan baik.
Pada kesempatan ini secara khusus ingin mengucapkan terima kasih kepada dr.
Ricka Sandra Naibaho selaku pendamping dokter internsip dan Bu Edita Acu, SKM
selaku Kepala Puskesmas Singkawang Timur selama bertugas di Puskesmas Singkawang
Timur yang telah memberikan petunjuk, pengarahan dan nasehat yang sangat berharga
selama penulis bertugas. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada teman satu
kelompok penulis selama bertugas di Puskesmas Singkawang Timur atas segala bantuan
serta kerjasamanya selama pembuatan makalah ini. Penulis mengucapkan terima kasih
kepada para pegawai puskesmas yang bertugas baik di puskesmas kelurahan maupun di
puskesmas induk atas bantuannya selama penuli bertugas.
Semoga semua pihak yang telah disebutkan dan tidak bisa saya sebutkan satu
persatu mendapat anugerah yang berlimpah dari Allah SWT atas segala kebaikan yang
telah diberikan kepada penulis.
Penulis menyadari bahwa hasil penelitian yang tertuang dalam makalah ini masih
memiliki banyak kekurangan, saran dan kritik sangat diharapkan oleh penulis, namun
demikian penulis berharap makalah ini dapat memberi manfaat bagi orang lain dalam
melaksanakan tugas pembangunan kesehatan
Hormat Saya
Penulis
LAPORAN KEGIATAN POSYANDU BALITA
Latar Belakang
Posyandu adalah wadah pemeliharaan kesehatan yang dilakuakn oleh dan untuk
masyarakat yang dibimbing petugas terkait. ( Depkes RI, 2006 ). Kegiatan kesehatan secara
preventif dan edukatif melalui posyandu, akan memberikan kontibusi yang sangat besar bagi
peningkatan status kesehatan dan gizi, demi kesehatan anak-anak kita semua. Untuk itu, perlu
keaktifan para kader posyandu sebagai promotor kesehatan di lingkungannya.
Posyandu merupakan lanjutan dari taman gizi/ pos penimbangan yang selama ini
dilaksanakan oleh PKK yang kemudian dilengkapi dengan pelayanan KB dan kesehatan.
Posyandu sebagai pusat kegiatan masyarakat dalam bidang kesehatan melaksanakan
pelayanan KB, gizi, imunisasi, penanggulangan diare, dan KIA. Upaya pelayanan ini
merupakan salah satu cara untuk meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan bagi
masyarakat. dengan keterpaduan lima program tersebut, dari segi lokasi, sarana,maupun
kegiatan dalam diri petugas, akan sangat membantu dalam memberikan pelayanan.
Karenanya, sebaiknya posyandu berada pada tempat yang mudah didatangi masyarakat dan
ditentukan oleh masyarakat sendiri seperti di tempat pertemuan RT/RW, tempat khusus yang
dibangun masyarakat seperti balai pertemuan warga, atau rumah salah satu petugas
pelayanan.
1. Pemberian makanan tambahan sumber energy dan protein bagi anak balita KEP, jenis
makanan tambahan disesuaikan dengan keadaan setempat dan sejauh mungkin menjadi
tanggungjawab keluarga dan masyarakat.
4 Pemantauan pertumbuhan dan perkembangan anak balita antara lain dengan penimbangan
berat badan secara teratur sebulan sekali.
Permasalahan di Mayarakat
Wilayah kerja Puskesmas Singkawang Timur ini tergolong cukup luas, meliputi
kelurahan Pajintan, Nyarumkop, dan Sanggau Kulor. Berdasarkan data Jumlah penduduk dan
populasi sasaran Puskesmas Pajintan Singkawang Timur pada tahun 2015 dengan jumlah ibu
hamil sebanyak 513 jiwa serta bayi dan balita sebanyak 2263 jiwa. Untuk memudahkan
pemantauan status gizi serta tumbuh kembang bayi dan balita dan membenahi cakupan
imunisasi maka adanya posyandu balita sangat memegang peranan penting.
Intervensi
Atas dasar beberapa hal diatas, maka puskesmas memiliki program rutin berupa
kegiatan posyandu balita setiap bulan. Kegiatan dilakukan pada tempat atau daerah yang
mudah dijangkau oleh masyarakat. kegiatan yang dilakukan bersamaan dalam posyandu ini
adalah imunisasi bagi bayi dan ibu hamil serta ANC serta pemantauan gizi dan tumbuh
kembang bayi dan balita. Puskesmas Singkawang Timur mengelola sebanyak 13 posyandu
balita yang tersebar di berbagai wilayah kerjanya, antara lain Pajintan, Nyarumkop dan
Sanggau Kulor.
Hasil Kegiatan
Pada kegiatan posyandu balita ini dilakukan pemberian imunisasi, penimbangan berat
badan , dan pengukuran status gizi, pemantauan tumbuh kembang bayi/balita, pembagian
kapsul vitamin A setiap bulan Februari dan Agustus, dan Imunisasi TT (Tetanus Toxoid) pada
ibu hamil, kadang diadakan pembagian makanan tambahan bagi balita seperti bubur.
Dokter Pendamping
Latar Belakang
Metode kontrasepsi implant yang merupakan salah satu dari metode yang tersedia
pada saat ini, nampaknya mulai diminati masyarakat khususnya pasangan usia subur
meskipun banyak perempuan mengalami kesulitan didalam menentukan pilihan jenis
kontrasepsi. Hal ini tidak hanya karena terbatasnya metode yang tersedia, tetapi juga oleh
ketidaktahuan mereka tentang persyaratan dan keamanan metode kontrasepsi tersebut.
Berbagai faktor harus dipertimbangkan, termasuk status kesehatan, efek samping potensial,
konsekuensi kegagalan atau kehamilan yang tidak diinginkan, besar keluarga yang
direncanakan, persetujuan pasangan bahkan norma budaya dan lingkungan serta orang tua
namun dengan pelayanan yang berkualitas dan berkesinambungan program KB diharapkan
kesulitan-kesulitan tersebut dapat diatasi.
INTERVENSI
Hasil kegiatan
Mengurangi angka resiko tinggi kematian pada ibu dengan banyaknya anak, oleh karena itu
masyarakat kalangan ibu-ibu sangat antusias terhadap program KB tersebut. Masyarakat
hampir memilih KB implant sebagai penghambat pembuahan, oleh karena kesibukannya
seorang petani sehingga masyarakat banyak memilih KB implant karena jangka waktu yang
cukup lama.
LAPORAN KEGIATAN PENGOBATAN DASAR PUSKESMAS
Latar Belakang
Permasalahan
Dokter Pendamping
Latar Belakang
Imunisasi penting diberikan hal ini disebabkan karena sejak anak mulai memasuki
usia sekolah dasar terjadi penurunan terhadap tingkat kekebalan yang diperoleh saat
imunisasi ketika bayi. Oleh sebab itu, pemerintah menyelenggarakan imunisasi ulangan pada
anak usia sekolah dasar atau sederajat (MI/SDLB) yang pelaksanaannya serentak di
Indonesia dengan nama Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS). Imunisasi lanjutan sendiri
adalah imunisasi ulangan yang ditujukan untuk mempertahankan tingkat kekebalan diatas
ambang perlindungan atau memperpanjang masa perlindungan.
Setiap tahun BIAS dilaksanakan pada bulan Agustus untuk Campak dan pada bulan
November untuk DT (kelas I) dan Td (kelas II dan III). Pelayanan imunisasi di sekolah
dikoordinir oleh tim pembina UKS. Peran guru menjadi sangat strategis dalam memotivasi
murid dan orangtuanya. Ketidak hadiran murid pada saat pelayanan imunisasi akan
merugikan murid itu sendiri dan lingkungannya karena peluang untuk memperoleh kekebalan
melalui imunisasi tidak dimanfaatkan.
Permasalahan
Imunisasi yang dilakukan oleh tim puskesmas Singkawang Timur adalah imunisasi
campak yang diberikan kepada semua siswa kelas 1 SD. Adanya pemikiran yang keliru
mengenai imunisasi (miskonsepsi) merupakan salah satu masalah yang terjadi di berbagai
negara di dunia, termasuk di Indonesia. Pemikiran yang sering muncul antara lain isu vaksin
tidak halal karena menggunakan media yang tidak sesuai syariat, efek samping karena
mengandung zat-zat yang berbahaya, isu konspirasi dari negara Barat untuk memperbodoh
dan meracuni penduduk negara berkembang serta adanya bisnis besar di balik program
imunisasi. Diperlukan informasi untuk menjelaskan masalah ini sehingga masyarakat akan
mendukung sepenuhnya program imunisasi. Orangtua harus fokus kepada penyakitnya dan
bukan efek samping yang pada umumnya ringan. Masyarakat perlu lebih cermat dan berhati-
hati dalam menyikapi berbagai informasi terkait imunisasi, misalnya menyikapi Kejadian
Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI), apakah KIPI berhubungan dengan imunisasi atau tidak.
Sejatinya, masyarakat tidak perlu ragu akan keamanan dan manfaat imunisasi. Saat
ini, 194 negara di seluruh dunia melaksanakan dan yakin bahwa imunisasi aman dan
bermanfaat mencegah wabah, sakit berat, cacat, dan kematian pada bayi dan balita. Bahkan,
negara-negara industri dengan tingkat sosial ekonomi yang tinggi masih terus melaksanakan
program imunisasi. Termasuk negara-negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam,
dengan cakupan imunisasi lebih dari 85 persen. Anak di negara industri tampak lebih sehat
daripada anak yang berada di negara berkembang, yang merupakan bukti mereka telah
mempunyai kekebalan yang tinggi terhadap penyakit infeksi yang berbahaya. Maka, dapat
dikatakan pencegahan penyakit melalui imunisasi merupakan investasi kesehatan untuk masa
depan. Sebaiknya, semua bayi dan balita diimunisasi secara lengkap.
Pada bulan ini kita lakukan imunisasi campak, ini bertujuan untuk mengurangi angka
kejadian penyakit campak. Penyakit Campak (Rubeola, Campak 9 hari, measles) adalah suatu
infeksi virus yang sangat menular, yang ditandai dengan demam, batuk, konjungtivitis
(peradangan selaput ikat mata/konjungtiva) dan ruam kulit. Penyakit ini disebabkan karena
infeksi virus campak golongan Paramyxovirus.
Intervensi
Untuk mengurangi dan mencegah angka kejadian penyakit campak, disini kita
lakukan program imunisasi campak kepada semua siswa kelas satu sekolah dasar. Kegiatan
tersebut meliputi
1. Kegiatan BIAS SD
Tempat : SD ST. Klara Nyarumkop
Waktu : Sabtu, 3 September 2016 pukul 08.00-10.00
2. Kegiatan BIAS SD
Tempat : SDN 61 Sibohe
Waktu : Senin, 5 September 2016 pukul 08.00-10.00
3. Kegiatan BIAS SD
Tempat : SDN 63 Hang Mui
Waktu : Selasa, 6 September 2016 Pukul 08.00-10-00
4. Kegiatan BIAS SD
Tempat : SDN 65 GG.Adreny
Waktu : Rabu, 7 September 2016 Pukul 08.00-10.00
5. Kegiatan BIAS SD
Tempat : SDN 66 Sanggau Kulor
Waktu : Kamis, 8 September 2016 Pukul 08.00-10.00
6. Kegiatan BIAS SD
Tempat : SDN 67 Mantoman
Waktu : Jumat, 9 September 2016 Pukul 08.00-10.00
7. Kegiatan BIAS SD
Tempat : SDN 68 Tainam
Waktu : Sabtu, 10 September 2016 Pukul 08.00-10.00
8. Kegiatan BIAS SD
Tempat : SDN 71 Poteng
Waktu : Rabu, 14 September 2016 Pukul 08.00-10.00
Hasil Kegiatan
Kegiatan berjalan lancar, semua anak mengikuti imunisasi campak dengan baik.
Pemahaman dari orang tua siswa pun sudah sangat mengerti pentingnya imunisasi untuk
tujuan kekebalan tubuh dari penyakit campak. Namun, ada beberapa siswa yang menangis
ketakutan saat akan disuntik. Tetapi untuk keseluruhan kegiatan semua berjalan dengan
lancar. Tahun 2012 ini telah disepakati sebagai Tahun Intensifikasi Imunisasi Rutin atau
Intensification of Routine Immunization (IRI). Hal ini sejalan dengan Gerakan Akselerasi
Imunisasi Nasional atau GAIN UCI yang bertujuan meningkatkan cakupan imunisasi 80%
dan pemerataan pelayanan imunisasi sampai ke seluruh desa di Indonesia.
Dokter Pendamping
(dr.Ricka Sandra N)
LAPORAN KEGIATAN PENYAKIT TIDAK MENULAR
Latar Belakang
Permasalahan
Hasil kegiatan
Tenaga medis puskesmas singkawang timur 1 dengan program penyakit tidak menular,
melakukan cek (tanda-tanda vital,kolesterol,GDS,urice acid) dengan hasil yang cukup baik
pada semua umur, hampir tidak terjadi peningkatan yang signifikan.
Dokter pendamping
(dr.Ricka Sandra N)
KOMPILASI KEGIATAN DI PUSKESMAS PAJINTAN
Disusun oleh :
pendamping :