PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
tekhnologi dan kehidupan sosial ekonomi masyarakat yang tetap mampu meningkatkan
pelayanan kesehatan yang lebih bermutu dan terjangkau oleh masyarakat agar terwujud derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya. Salah satu pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit
adalah pelayanan pembedahan, baik pembedahan yang bersifat gawat darurat (cito) ataupun
Instalasi Bedah Sentral merupakan suatu unit khusus di rumah sakit, tempat untuk
keadaan/kondisi yang steril, memiliki tim kerja dengan kemampuan khusus dan peralatan yang
lengkap serta memadai untuk memberikan pelayanan pembedahan yang terorganisir kepada
pasien .
Dalam kegiatan sehari hari maupun dalam keadaan gawat darurat, pasien dengan
pembedahan akan melibatkan peleayanan pre operasi, durante operasi dan post operasi
sehingga memerlukan penanganan secara terpadu dan pengaturan dalam satu sistem.
B. TUJUAN UMUM
Sebagai dasar dalam pembuatan kebijakan bagi instalasi kerja dalam memberikan
pelayanan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Rumah Sakit Cibitung Medika.
C. TUJUAN KHUSUS
Memudahkan bagi pemberi jasa Instalasi Bedah Sentral dalam memberikan pelayanan
pembedahan yang bermutu dan profesional. Setiap pemberi jasa pelayanan Instalasi Bedah
1
Sentral dapat bekerja berdasarkan Visi, Misi, Falsafah dan Tujuan Instalasi Bedah Sentral
2
BAB II
GAMBARAN UMUM
A. SEJARAH
Rumah Sakit Cibitung Medika adalah rumah sakit umum swasta yang terletak di Kecamatan
Cibitung, Kabupaten Bekasi, berdiri sejak tanggal 28 Juni 2010 dibawah bendera kepemilikan
Rumah Sakit Cibitung Medika Memiliki nilai-nilai dasar 6 S + 1 R (Senyum, Salam, Sapa,
Sopan, Santun, Sabar, dan Resik ) dengan Moto : Melayani dengan kasih.
Rumah Sakit Cibitung Medika memiliki 12 orang dokter umum dan 24 orang Dokter Spesialis,
a. Spesialis Bedah.
b. Spesialis Obgyn.
c. Spesialis Anak.
e. Spesialis Tulang
f. Spesialis Jantung
g. Spesialis Paru
h. Spesialis Syaraf
j. Spesialis gigi
k. Spesialis THT
l. Spesialis Mata
n. Spesialis Radiologi
3
Jenis- jenis pelayanan yang diberikan di RS Cibitung Medika meliputi :
a) Pelayanan Rawat Jalan dengan praktek dokter umum mulai jam 08.00 21.00 dan dokter
b) Pelayanan ICU, ICCU, HCU, PICU dan NICU pelayanan cepat, akurat dan tepat
dilengkapai dengan fasilitas peralatan seperti monitor, ventilator, defibrilator, central oksigen
,suction, serta semua peralatan yang diperlukan untuk perawatan dan pengobatan intensif
c) Unit Kamar Bedah Pelayanan cepat, akurat dan tepat 4 ruang operasi. Pembedahan
dilaksanakan oleh dokter spesialis dan subspesialis bedah terlatih dengan standar peralatan
lengkap seperti meja operasi + lampu LED, mikroskop bedah, Electro Surgery
4
d) Pelayanan Ambulance
e) Pelayanan Farmasi Patient safety oleh tenaga apoteker, Pelayanan 24 jam Penyimpanan
fisik yang tepat dengan mengacu pada formularium terapi yang berdasar kebutuhan tim
medis.
f) Pelayanan Fisioterapi dilakukan oleh Fisioterapis terlatih untuk pasien umum dan pasien
rawat inap yang memerlukan pengembangan kemampuan fisik dan kapasitas fungsional
secara maksimal dengan tehnik-tehnik : Latihan anggota gerak aktif, Latihan anggota
1. Diatermi
2. Ultrasonic
3. Trache Cervical
4. Intuperential/T.E.N.S
5. Trache Lumbal
6. Infra Red Rays
7. Ultrasonic Nebulizer
g) Pelayanan Gizi Kerjasama menu makanan yang disajikan antara dokter pemeriksaan
dengan nutritionis Komposisi nutrisi makanan yang tepat sesuai denga kebutuhan dan jenis
penyakit. Anda dapat berkonsultasi dengan nutrisionis dan ahli gizi kami mengenai diet
h) Pelayanan Laboratorium
Dokter Spesialis Patologi Klinik, hasil akurat didukung oleh Quality Control berkala
2. CT Scan
5
3. USG 3 Dimensi
pelayanannya disediakan oleh dokter, perawat, dan tenaga ahli kesehatan lainnya. Kesehatan
merupakan keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang
hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Diketahui bahwa perbandingan antara jumlah
ranjang rumah sakit dengan jumlah penduduk Indonesia masih sangat rendah, untuk 10 ribu
RS. Cibitung Medika di tengah masyarakat untuk memberikan pelayanan medis dan penunjang
medis yang terbaik pada masyarakat. RS. Cibitung Medika melayani pasien dengan berbagai
keluhan dan kasus penyakit, termasuk kebidanan dan operasi, Memiliki unit gawat darurat
yang siaga 24 jam, rawat jalan maupun rawat inap yang dibutuhkan dengan pelayanan terbaik.
Namun kesan ini terhapus setelah publik mengalami sendiri bahwa RS Cibitung Medika :.
- Kerja sama MOU dengan Askes, Jamkesmas, Jasa Raharja, Jamsostek, Asuransi dan
perusahaan.
6
Kinerja yang dihasilkan dari semua itu adalah peningkatan BOR secara signifikan dari tahun
Kondisi di atas menempatkan RS Cibitung Medika menjadi kiblat RS lain di wilayah Bekasi
RS Cibitung Medika merupakan rumah sakit umum dengan kapasitas 156 tempat tidur,Dalam
mengemban fungsi tersebut diatas, RS Cibitung Medika mempunyai tugas pokok berupa :
7
BAB III
A. VISI
Menjadi Rumah sakit terbaik di wilayah bekasi dengan mewujudkan pelayanan kesehatan
B. MISI
1. Menyediakan jasa layanan kesehatan prima berfokus pada pelanggan yang adil dan
setara.
5. Mengembangkan rumah sakit sebagai pilihan utama dengan manajemen yang efektif
dan efisien.
C. MOTTO
D. NILAI DASAR
1. Senyum
2. Sapa
3. Salam
4. Sopan
5. Santun
6. Sabar
7. Resik
8
E. FALSAFAH
F. TUJUAN
dan sarana yang memadai dengan berbasis empati untuk kepentingan masyarakat
umum.
9
BAB IV
Struktur organisasi RS Cibitung Medika efektif berlaku sejak tanggal 1 Februari 2013.
Organisasi RS Cibitung Medika dipimpin oleh Direksi yang terdiri dari Direktur yang membawahi
Pelayanan Medik, Umum & Keuangan. pelayanan Medik membawahi 3 Kepala Bagian, Wadir
Umum dan Keuangan membawahi tiga Kepala bagian. Para Kepala Bidang dapat dibantu oleh
KA.SIE. Sedangkan unsur lain adalah Unit, yang dipimpin oleh Kepala Unit .
Direksi wajib membuat rencana jangka panjang berupa Rencana Strategis 5 tahun yang
memuat sasaran dan tujuan yang hendak dicapai dalam waktu 5 tahun. Renstra sekurang-kurangnya
memuat :
Renstra disahkan oleh Ketua Divisi. RS Cibitung Medika dipimpin oleh seorang direktur
utama rumah sakit yang dibantu oleh direktur pelayanan dan direktur bagian umum dan keuangan.
Struktur organisasi Rumah Sakit Cibitung Medika dan kedudukan Instalasi Rekam Medis
10
STRUKTUR ORGANISASI
DIREKTUR
RUMAH SAKIT CIBITUNG MEDIKA
KASIE
KEPERAWATAN
SUPERVISOR
KEPERAWATAN
11
BAB V
VISI, MISI, DAN TUJUAN
INSTALASI BEDAH SENTRAL
A. VISI
Instalasi Bedah Sentral: adalah instalasi pelayanan rumah sakit yang memberikan
pelayanan pada pasien yang memerlukan tindakan pembedahan, baik kasus bedah terencana
( elektif ) maupun kasus bedah darurat / segera ( cito ) yang didukung oleh fasilitas dan
tenaga dokter serta paramedis yang profesional dalam bidang pembedahan dan anestesi.
Tercapainya pelayanan Instalasi Bedah Sentral yang bermutu, menjadi pelayanan andalan
dan terpercaya di Rumah Sakit Cibitung Medika.
B. MISI
1. Menyelenggarakan pelayanan operasi paripurna, profesional, bermutu dan terjangkau
oleh segenap lapisan masyarakat demi tercapainya derajat kesehatan yang optimal
2. Melaksanakan pelayanan anastesi dan pembedahan yang handal dan terpercaya sesuai
dengan standar prosedur operasional
3. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia di kamar bedah
C. TUJUAN
1. Tersedianya pelayanan pembedahan yang bermutu, komprehensif dan terintegrasi
2. Mengembangkan kemampuan sumber daya manusia agar menjadi tenaga bedah yang
profesional dan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan teknologi
3. Tersedianya fasilitas pelayanan pembedahan berteknologi
4. Terciptanya suasana kerja yang sehat
12
BAB VI
KOORDINATOR KOORDINATOR
PELAYANAN CSSD
ANESTESI
Pelaksana Pelaksana
13
BAB VII
3. Pengertian: Seorang tenaga dokter professional dalam kelompok bedah yang diberi
tugas tanggung jawab dan wewenang dalam mengelola pelayanan medic di IBS.
tahun
e. Usia: usia antara 25-55 tahun. Berbadan sehat jasmani dan rohani
5. Tanggung Jawab:
Inap ,Rawat Jalan dan instalasi intensif jika pasien yang bersangkutan
14
perencanaan ketenagaan dan fasilitas yang dibutuhkan untuk mencapai
6. Memimpin pertemuan rutin setiap bulan dengan staf IBS untuk membahas dan
7 Wewenang:
8. Hasil Kerja
diperlukan
Layanan
hasil kegiatan.
2. Memberikan usulan atas pengajuan fasilitas instalasi.
15
3. Menegur pelaksana yang bekerja tidak sesuai dengan prosedur
pengembangan instalasi.
5. Memberikan usulan dan pertimbangan mengenai kebutuhan
tenaga.
6. Memberikan usulan SDM untuk mengikuti pelatihan.
7. Memberikan rekomendasi atas hasil penilaian kinerja
pelaksana dibawahnya.
8. Memberikan rekomendasi promosi, rotasi, mutasi dan demosi.
instalasi.
2. Membantu membuat prosedur dan standar pelayanan.
3. Membantu membuat perencanaan kebutuhan dan
K3L ).
4. Membantu memimpin dan mengawasi kegiatan kelancaran
pelayanan.
5. Membantu melaksanakan pengawasan dan pengendalian
medis.
7. Membantu pelaksanaan continues improvement dan rantai
meningkatkan pelayanan.
9. Mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan program ,
16
periodic atau sesuai kebutuhan.
14. Melakukan kegiatan supervise dan pembinaan sebagai kepala
FUNGSI PELAKSANA :
profesinya.
Bidang Keperawatan.
2. Secara fungsional dan tekhnis pelayanan medis, bertanggung
OPERASI
Tugas Pokok : Membantu Kepala IBS untuk memimpin, mengatur, mengendalikan
hasil kegiatan.
2. Memberikan usulan atas pengajuan fasilitas instalasi.
17
3. Menegur pelaksana yang bekerja tidak sesuai dengan
pengembangan instalasi.
5. Memberikan usulan dan pertimbangan mengenai kebutuhan
tenaga.
6. Memberikan usulan SDM untuk mengikuti pelatihan.
7. Memberikan rekomendasi atas hasil penilaian kinerja
pelaksana dibawahnya.
8. Memberikan rekomendasi promosi, rotasi, mutasi dan
demosi.
K3L ).
4. Membantu memimpin dan mengawasi kegiatan kelancaran
pelayanan.
5. Membantu melaksanakan pengawasan dan pengendalian
medis.
7. Membantu pelaksanaan continues improvement dan rantai
meningkatkan pelayanan.
9. Mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan program ,
18
perawat anestesi di IBS
13. Memberikaan pembinaan serta penilaian kepda pelaksana
FUNGSI PELAKSANA :
profesinya.
19
Wewenang : 1. Berkoordinasi dengan kepala IBS untuk membuat evaluasi
hasil kegiatan.
5. Memberikan usulan atas pengajuan fasilitas cssd
6. Menegur pelaksana yang bekerja tidak sesuai dengan
pengembangan instalasi.
8. Memberikan usulan dan pertimbangan mengenai kebutuhan
tenaga.
9. Memberikan usulan SDM untuk mengikuti pelatihan.
10. Memberikan rekomendasi atas hasil penilaian kinerja
pelaksana dibawahnya.
11. Memberikan rekomendasi promosi, rotasi, mutasi dan
demosi.
K3L ).
4. Membantu memimpin dan mengawasi kegiatan kelancaran
pelayanan.
5. Membantu melaksanakan pengawasan dan pengendalian
medis.
7. Membantu pelaksanaan continues improvement dan rantai
meningkatkan pelayanan.
9. Mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan program ,
20
12. Membuat jadwal dinas , pendistribusian sertamengendalikan
FUNGSI PELAKSANA :
cssd
Bidang Keperawatan.
2. Secara fungsional dan tekhnis pelayanan medis,
Seorang perawat profesional yang diberi wewenang dan tanggung jawab dalam
standar keperawatan.
21
a. Pendidikan Formal :
D III keperawatan
c.Pengalaman Kerja :
d. Ketrampilan :
e. Usia :
6 Tanggung Jawab :
Pelayanan Bedah
Keperawatan.
keperawatan.
22
melaksankan Asuhan Keperawatan sesuai ketentuan atau standard yang berlaku
masing shift
penjelasan tentang peraturan rumah sakit, tata tertib dan fasilitas yang ada.
dan lingkungan pada shift pagi, sore, malam dan hari libur
h. Memelihara buku register dan berkas catatan medik pada setiap shift
tindakan keperawatan.
kepada pasien.
Pengertian :Seorang perawat profesional yang diberi wewenang dan ditugaskan di Instalasi Bedah
Sentral
23
a. Pendidikan Formal :
Berijazah Keperawatan dari semua jenjang yang disyahkan oleh pemerintah atau yang berwenang.
c. Pengalaman Kerja :
d. Ketrampilan :
Memiliki bakat dan minat serta berdedikasi tinggi, berkepribadian mantap dan emosional yang
stabil.
e. Usia :
Tanggung Jawab :
a. Secara administratif dan fungsional bertanggung jawab kepada coordinator pelayanan bedah
sentral
b. Secara teknis medis operasional bertanggung jawab kepada dokter operator atau dokter Anestesi /
Ka IBS
1. PERAWAT INSTRUMEN
Pengertian : seorang tenaga perawat professional yang diberi wewenang dan ditugaskan
peralatan, meja mayo atau instrument, meja operasi, lampu operasi dan suction pump
- Menyiapkan set instrument steril sesuai dengan jenis pembedahan, sarung tangan
steril, linen steril dan bahan desinfektan serta bahan lain sesuai dengan keperluan
operasi.
24
2. Saat pembedahan :
- Memperingatkan tim operasi jika terjadi penyimpangan prosedur aseptic.
- Membantu mengenakan gaun dan sarung tangan steril untuk dokter bedah (operator)
2. PERAWAT SIRKULER
Pengertian :
Tenaga perawat professional yang diberi wewenang dan tanggung jawab membantu
anestesi
25
- Membuka set steril yang dibutuhkan dengan memperhatikan tekhnik aseptic
- Membantu mengikatkan tali gaun bedah
- Memasang plate mesin diatermi
- Setelah drapping , membantu menyambungkan slang suction dan senur diatermi
- Membantu menyiapkan cairan dan desinfektan pada kom steril
- Mengambil instrument yang jatuh dengan menggunakan alat dan memisahkan dari
bekerjasama dengan perawat instrument agar tidak tertinggal dalam tubuh pasien
perawat anestesi
- Meneliti, menghitung dan mencatat obat obatan , cairan serta alat yang telah
3. PERAWAT ANESTESI
Pengertian :
Tenaga keperawatan professional yang diberi wewenagn dan tanggung jawab dalam
26
- Memasang infuse atau tranfusi darah bila diperlukan
- Memberikan premedikasi sesuai dengan program dokter anestesi
- Menyiapkan kelengkapan meja anestesi dan mesin suction
- Memonitor kondisi fisik dan tanda vital pasien
- Memindahkan pasien ke meja operasi
- Menyiapkan obat anestesi dan membantu dokter anestesi dalam proses induksi
b. Selama pembedahan
- Membebaskan jalan nafas dengan mengatur posisi pasien dan ETT
- Memenuhi keseimbangan gas medis
- Mengatur keseimbangan cairan dengan menghitung input dan output
- Memantau tanda vital dan mencatat perkembangan pasien
- Memberikan obat obatan sesuai dengan program dokter anestesi
- Memantau efek obat anestesi
c. Setelah pembedahan
- Mempertahankan jalan nafas pasien
- Memantau tingkat kesadaran pasien
- Memantau dan mencatat perkembangan pasien post operasi
- Memantau pasien terhadap efek obat anestesi
- Memindahkan pasien ke ruang pulih (RR)
- Merapihkakn dan membersihkan alat anestesi
- Mengembalikan alat anestesi ke tempat semula
27
VIII. TENAGA PENUNJANG KEPERAWATAN (TPK)
Umum
4 Persyaratan Jabatan:
Pendidikan Formal :
Minimal SMA
b. Pengalaman :
keperawatan.
d. Umur :
pertahun).
e. Ketrampilan :
f. Sikap :
28
2. Inisiatif
3. Kerjasama
keperawatan.
alat rumah tangga termasuk alat-alat tenun secara tepat dan benar
29
terkait dengan pelayanan pasien IBS
yang diberikan
instalasi IBS
30
BAB VIII
TATA HUBUNGAN KERJA
Logistik Logistik
Umum Farmasi
Instalasi
Bedah
Administrasi Operator
Sentral
31
II. Keterkaitan Hubungan Kerja IGD RS Cibitung Medika dengan instalasi lain.
1. Logistik Farmasi
Kebutuhan obat dan alat medis di IBS, diperoleh dari bagian logistik farmasi RS Cibitung
Medika
2. Logistik Umum
Kebutuhan alat-alat rumah tangga dan alat tulis kantor di IBS, diperoleh dari logistik
umum.
4. Laboratorium
Pasien IBS yang membutuhkan pemeriksaan laboratorium patologi anatomi atau
vriescope akan dibuatkan formulir permintaan PA oleh dokter operator dan formulir serta
spesimen jaringan yang akan diperiksa diserahkan kepada petugas laboratorium oleh
perawat IBS.
5. Tekhnisi
Kerusakan alat medis dan non medis di IBS akan dilaporkan dan diajukan perbaikan ke
bagian umum (tekhnisi)
6. Rekam Medis
Catatan medis pasien operasi seperti laporan operasi dan laporan anestesi akan disimpan
di dalam status medis pasien dan disimpan di bagian rekam medis.
7. Registrasi
Setiap pasien yang menjalani operasi di IBS selalu didaftarkan ke bagian registrasi, dari
bagian registrasi disiapkan status yang kemudian akan diberikan ke IBS.
8. Radiologi
32
Pasien IBS yang membutuhkan pemeriksaan radiologi, akan dibuatkan formulir
permintaan pemeriksaan radiologi oleh dokter, dan formulir diserahkan ke petugas
radiologi oleh perawat IBS.
9. Operator
Apabila IBS membutuhkan sambungan telphone keluar RS maka bagian IBS akan
meminta bantuan ke bagian operator dengan cara menekan angka 0 (nol) pada pesawat
telephone.
10. Kasir
Pasien yang akan dan selesai tindakan operasi di IBS akan diarahkan ke bagian kasir
oleh perawat IBS untuk menyelesaikan administrasi.
11. IRNA
Pasien yang akan menjalani tindakan operasi dari rawat inap akan dibuatkan formulir
permintaan pemakaian kamar operasi oleh perawat rawat inap, formulir tersebut akan
diserahkan ke IBS oleh perawat rawat inap. Bila rencana tindakan operasi telah dipastikan
, perawat rawat inap akan melakukan persiapan operasi terhadap pasien yang
bersangkutan dan pasien operasi akan diantar ke kamar operasi oleh perawat rawat inap
dan akan dijemput kembali setelah tindakan operasi selesai.
12 Gizi
Dokter operator dan dokter anestesi di IBS akan mendapat snack dan makan dari bagian
gizi .
33
Pasien IRJ yang memerlukan tindakan operasi baik elektif maupun operasi bedah sehari
dapat menghubungi perawat IBS dan membuat formulir permintaan pemakaian kamar
operasi. Persiapan pre operasi dikerjakan oleh perawat IRJ kemudian perawat IRJ
mengantarkan pasien ke IBS dan melakukan serah terima pasien kepada perawat IBS.
15. Umum atau Driver
Pasien IBS yang memerlukan rujukan ke RS lain dapat menggunakan ambulance RS
Cibitung Medika. Perawat IBS juga dapat berkoordinasi dengan bagian umum atau driver
untuk menjemput dokter operator .
16. Umum atau Security
Bila ada pasien IBS yang meninggal, maka setelah jenazah dirapikan akan diantar ke
kamar jenazah dengan terlebih dahulu menginformasikan kebagian Umum atau
Keamanan. Selain itu, security membantu mengamankan penunggu pasien operasi.
34
BAB IX
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI IBS
35
3. Koordinator D3 Pelatihan Memiliki ketrampilan 1
CSSD Keperawata sterilisasi dan kemampuan
n dalam Kepemimpinan
Memiliki kemampuan
untuk mengontrol
emosi dengan baik,
membina hubungan
baik dengan orang lain
Sehat Jasmani dan
rohani
Memiliki kemampuan
dalam membina
hubungan baik dengan
orang lain
Dapat dipercaya
4. Perawat D3 PPGD Memiliki ketrampilan 5
Pelaksana Keperawata BTCLS dan kemampuan
Bedah n dalam hal pembedahan
Memiliki kemampuan
untuk mengontrol
emosi dengan baik,
membina hubungan
baik dengan orang lain
Sehat Jasmani dan
rohani
Memiliki kemampuan
dalam membina
hubungan baik dengan
orang lain
Dapat dipercaya
36
5. Perawat D3 PPGD Memiliki ketrampilan 5
Anestesi Keperawata Pelatihan dan kemampuan
n Perawat dalam bidang anestesi
Anestesi min Memiliki kemampuan
6 bulan untuk mengontrol
emosi dengan baik,
membina hubungan
baik dengan orang lain
Sehat Jasmani dan
rohani
Memiliki kemampuan
dalam membina
hubungan baik dengan
orang lain
Dapat dipercaya
6. Asper SMA - Sebagi petugas yang 1
terkait dibidang
keperawatan minimal
2 thn.
Memiliki minat
kepribadian serta
komunikasi yang baik
Disiplin atau jujur atau
memiliki loyalitas
37
- Operasi besar / khusus : 5 jam / 1 operasi
- Operasi sedang : 2 jam / 1 operasi
- Operasi kecil : 1 jam / 1 operasi
Rumus :
( jam perawatan / hari X operasi ) X perawat dalam tim
Jam kerja efektif / hari
2. Perawat anestesi
Rasio kebutuhan sesuai permenkes 262 / 1979 adalah 1 (satu) perawat ansetesi berbanding 1
(satu) kamar operasi. Untuk 3 kamar operasi yang ada IBS RSCM maka jumlah perawat
anestesi yang dibutuhkan adalah 3 perawat anestesi.
38
Dilihat dari sumbernya penarikan calon dapat dibagi dua yaitu:
1. Dari dalam RS Cibitung Medika sendiri (internal resources)
Menarik calon dari dalam RS Cibitung Medika sendiri (Internal resources) memiliki
keuntungan lebih yaitu calon sudah dikenal dan proses dapat dilakukan dengan lebih
cepat dibanding menarik calon dari luar RS Cibitung Medika. Calon nantinya masuk ke
Bagian Keperawatan akibat mutasi atau promosi. Untuk mendapatkan calon pelamar
dapat melalui :
Informasi dari mulut ke mulut
Berkas-berkas pelamar yang datang sendiri (unsolicited applicants).
Pengiriman surat pemberitahuan ke seluruh instalasi kerja akan adanya kebutuhan
tenaga di Bagian Keperawatan.
39
Tes tertulis diberikan dalam bentuk pilihan ganda terdiri dari 100 soal, dengan
materi soal sesuai dengan kompetensi yang harus dimiliki perawat seperti yang
sudah disebutkan sebelumnya. Batas kelulusan adalah 70% benar.
2. Tes Ketrampilan
Tes ketrampilan yang diujikan meliputi :
- BHD
- Pasang Infus
- Pemeriksaan tanda tanda vital
3. Tes Wawancara
Tes ini dilakukan untuk mengetahui peminatan terhadap penyelenggaraan
keperawatan, pandangan terhadap penyelenggaraan keperawatan yang berorientasi
terhadap kepuasan pelanggan.
4. Tes Kesehatan
Standar yang harus dimiliki oleh perawat :
- Sehat, tidak buta warna.
- Berpenampilan rapi dan menarik.
40
BAB X
PENILAIAN KINERJA SDM
41
Meningkatkan produktifitas dan kualitas kerja karyawan serta efisiensi
perusahaan.
B. Kerja sama
1. Service excellent
Memahami kebutuhan pelanggan dan memberikan pelayanan sesuai dengan prosedur
tetapnya, dapat mengantisipasi dan memberi solusi atas keluhan pelanggan dan serta
menempatkan prioritas tinggi pada kepuasan pelanggan.
42
Baik Selalu Selalu Tidak ada Hampir 4
selalu
Cukup Selalu Selalu Tidak ada Kadang- 3
kadang
Kurang Kadang- Selalu Ada Kadang- 2
kadang kadang
Buruk Kadang- Kadang- Ada Kadang- 1
kadang kadang kadang
C. Kepribadian
1. Etika terhadap Pelanggan
Berperilaku baik, menyenangkan dalam lingkungan kerja, dan menjadi teladan di lingkungan
kerjanya.
Ramah, memiliki nilai dasar 6S+ 1R serta proaktif terhadap kebutuhan dan kesulitan
pelanggan, rekan sekerja, sarana dan lingkungan kerja, serta mampu mencari
penyelesaiannya.
Penilaian 6S + 1R Nilai
Sangat Baik Selalu 5
Baik Hampir selalu 4
43
Cukup Kadang-kadang 3
Kurang Sesekali 2
Buruk Tidak pernah 1
2. Atribut Karyawan
Berpakaian rapih dan selalu menggunakan atribut lengkap sesuai dengan ketentuan,
harum dan selalu menjaga kondisi tersebut pada saat jam dinasnya.
4. Time Management
Menyusun rencana kerja sesuai prioritas, menggunakan waktu kerja secara efisien dan
efektif.
44
5. Pelaksanaan Prosedur tetap
Mengetahui, mampu dan dapat melaksanakan prosedur tetap yang telah ditetapkan (protap)
secara konsisten, efektif dan efisien.
1. Pendidikan
Perawat di IBS dengan pendidikan SPK diberi kesempatan untuk melanjutkan pendidikan ke
D III Keperawatan dan untuk perawat dengan pendidikan D3 Keperawatan diberi kesempatan
melanjutkan pendidikan S1 Keperawatan. Dengan persyaratan : masa kerja di RS Cibitung
Medika minimal 2 tahun dan Nilai Prestasi Kerja (NPK)
minimal : 3,5.
2. Pelatihan
Pelatihan untuk peningkatan kompetensi tenaga perawat di IBS dilaksanakan melalui :
- Internal Training, yaitu program pelatihan yang diselenggarakan oleh RS Cibitung Medika,
meliputi :
Pelatihan Kegawat daruratan
Pelatihan Penanganan Bencana dan Kebakaran
Pelatihan Penggunaan APAR
Pelatihan K3 dan KPRS
- Eksternal Training, yaitu program pelatihan diluar rumah sakit yang diikuti sesuai dengan
kebutuhan dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit khususnya mutu
pelayanan IBS.
45
BAB XI
PROGRAM ORIENTASI
Program orientasi dilakukan pada seluruh pegawai yang masuk ke Instalasi Gawat Darurat, sebelum
orientasi diadakan pre test dan post tes, berupa soal pilihan ganda 100 soal dengan materi yang
meliputi :
1. Pelayanan IBS
2. Tindakan IBS
3. Asessment pasien operasi di IBS
Tabel 11.1
Tabel Orientasi Umum SDM Instalasi Bedah Sentral
46
BAB XII
RAPAT
A. Pengertian
Rapat merupakan suatu pertemuan yang terdiri dari beberapa orang yang memiliki
kepentingan dan tujuan yang sama untuk membicarakan atau memecahkan suatu masalah
tertentu.
B. Tujuan
a. Umum :
Dapat membantu terselenggaranya pelayanan pembedahan yang profesional di IBS RS Cibitung
Medika
b. Khusus :
a. Dapat menggali segala permasalahan terkait dengan pemberian pelayanan di IBS
b. Dapat mencari jalan keluar atau pemecahan permasalahan yang terkait dengan pelayanan di
IBS
C. Kegiatan Rapat
Rapat dilakukan dan diadakan oleh IBS yang dipimpin oleh Ka InstalasiBedah Sentral dan
Wakil Kepala IBS dan diikuti oleh seluruh stafnya. Rapat yang diadakan ada 2 macam yaitu :
1. Rapat Terjadwal :
Rapat terjadwal merupakan rapat yang diadakan oleh Kepala IBS dan Wakil Kepala
IBS setiap bulan 1 kali dengan perencanaan yang telah dibuat selama 1 tahun dengan agenda
rapat yang telah ditentukan.
47
BAB XIII
PELAPORAN
A. Pengertian
Pelaporan merupakan sistim atau metode yang dilakukan untuk melaporkan segala bentuk
kegiatan yang ada terkait dengan pemberian pelayanan pembedahan di IBS.
B. Jenis Laporan
Laporan dibuat oleh kepala Instalasi IBS. Adapun jenis laporan yang dikerjakan terdiri dari :
1. Laporan Harian
Laporan yang dibuat oleh Penanggung Jawab Shift dalam bentuk tertulis setiap hari.
Adapun hal hal yang dilaporkan adalah :
a. Laporan pasien operasi di IBS
b. Laporan SDM IBS
c. Laporan keadaan sarana dan fasilitas IBS
d. Laporan mutu pelayanan
2. Laporan Bulanan
Laporan yang dibuat oleh Wakil Kepala IBS dan administrasi IBS dalam bentuk
tertulis setiap bulannya dan diserahkan kepada Kepala instalasi setiap tanggal 5. Adapun hal-
hal yang dilaporkan adalah :
a. Laporan pasien operasi di IBS yang meliputi :
1. Jumlah pasien operasi di IBS berdasarkan kasus ( cito, elektif, infeksius, non
infeksius, dan berdasarkan spesialisasi )
2. Jumlah pasien operasi di IBS berdasarkan kamar operasi yang digunakan , waktu
pelaksanaan operasi, status administrasi pasien operasi , dll )
b. Laporan SDM IBS yang meliputi :
1. Kuantitas SDM (Dokter dan Perawat IBS)
2. Kualitas SDM (Dokter dan Perawat IBS)
c. Laporan keadaan fasilitas dan sarana IBS yang meliputi :
i. Kelengkapan Alat dan Fasilitas.
ii. Kondisi alat dan Fasilitas.
d. Laporan Mutu Pelayanan IBS meliputi :
48
1. Angka rata rata waktu tunggu operasi elektif
2. Persentase komplikasi pasca operasi
3. Persentase kematian di atas meja operasi
4. Persentase kejadian salah operasi
5. Persentase kejadian infeksi kurang dari 3 hari pasca operasi
e. Laporan Utilisasi kamar operasi
3. Laporan Triwulan
Laporan yang dibuat oleh Kepala Instalasi dalam bentuk tertulis setiap tiga bulan dan
diserahkan kepada Kepala Bidang pelayanan Medis tiap tanggal 10. Adapun hal-hal yang
dilaporkan adalah :
1. Laporan pasien IBS dan Evaluasi dalam 3 bulan
2. Laporan SDM IBS dan evaluasi dalam 3 bulan
3. Laporan keadaan fasilitas dan sarana IBS dan Evaluasi dalam 3 bulan.
4. Laporan mutu pelayanan IBS
4. Laporan Tahunan
Laporan yang dibuat oleh Kepala Instalasi dalam bentuk tertulis setiap tahun dan
diserahkan kepada Kepala Bidang pelayanan medis Per tiap tanggal 10. Adapun hal-hal yang
dilaporkan adalah :
1. Laporan pasien IBS dan Evaluasi dalam 1 tahun.
2. SDM atau Ketenagaan di IBS dan evaluasi dalam 1 tahun.
3. Laporan keadaan fasilitas dan sarana di IBS dan evaluasi dalam 1 tahun.
4. Laporan mutu pelayanan IBS.
49
DAFTAR ISI
Hal
KATA PENGANTAR............................................................................................... i
DAFTAR ISI ............................................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN
................................................................................................. 1
BAB II GAMBARAN UMUM
RS ..................................................................................... 2
BAB III VISI, MISI, NILAI DAN TUJUAN
RS ...................................................................... 7
BAB IV STRUKTUR ORGANISASI
RS ................................................................................ 8
BAB V VISI, MISI, NILAI DAN TUJUAN
IBS ..................................................................... 10
BAB VI STRUKTUR ORGANISASI
IBS ............................................................................... 11
BAB VII URAIAN
JABATAN ............................................................................................... 12
BAB VIII TATA HUBUNGAN
KERJA .................................................................................... 28
BAB IX POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI OERSONIL
IBS ........................................ 32
BAB X PENILAIAN KINERJA
SDM .................................................................................... 38
BAB XI PROGRAM
ORIENTASI ......................................................................................... 43
BAB XII RAPAT
................................................................................................................ 44
BAB XIII
PELAPORAN ........................................................................................................
45
50
51