Anda di halaman 1dari 2

4.

1 Ekstraksi Daun Xylocarpus granatum

Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi bertingkat sebanyak 150 g

daun Xylocarpus granatum dengan 3 perlakuan (daun segar, daun kering dan

tepung daun) menggunakan pelarut n-heksan, etil asetat dan metanol dengan

perbandingan 1:4 selama 1 x 24 jam. Setelah itu diuapkan pelarut pada tiap

ekstrak menggunakan nitrogen (N2) dan didapat hasil/rendemen. Hal tersebut

sesuai dengan pernyataan Septiana dan Ari (2012), bahwa tujuan penggunaan

nitrogen adalah untuk menghilangkan sisa pelarut agar didapat ekstrak kental.

Ekstraksi dengan metode maserasi bertingkat masing-masing dengan

pelarut yang berbeda tingkat kepolarannya bertujuan untuk memisahkan

senyawa terlarut dalam sampel. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan

Harborne (1998), bahwa ekstraksi dapat memisahkan campuran senyawa

dengan berbagai sifat kimia yang berbeda. Diperkuat oleh penelitian Zulaikah et

al. (2015), metode maserasi umumnya digunakan untuk mengisolasi senaywa

bahan alam sehingga menyebabkan senyawa metabolit sekunder alan larut

dalam pelarut organik.

Ekstrak yang telah dihasilkan, selanjutnya diuji toksisitasnya terhadap

larva udang Artemia salina Leach. Pengujian toksisitas sendiri dilakukan sebagai

tahap awal untuk uji lanjutan, semisal uji antibakteri, uji antikanker, uji

antidiabetes dan lain-lain. Hal ini sesuai dengan pernyataan Siqueira et al.

(1998), bahwa pengujian letalitas sering digunakan sebagai biomonitor isolasi

dari komponen sitotoksis dar ekstrak tanaman. Rata-rata rendemen ektrak Daun

Xylocarpus granatum dapat dilihat pada Gambar 2.


40

30.1
30
25.13
20.27
20 16.27
12.33 13.2
11.63
% Rendemen 10.03 n-Heksan
10
4.23 Etil Asetat
Metanol
0

Bentukan Sampel

Gambar 2. Rata-Rata Rendemen Ektrak Daun Xylocarpus granatum

Berdasarkan uji lanjut Tukey diketahui berbeda nyata kecuali pada

sampel ekstrak n-heksan daun segar. Nilai rendemen tertiggi berdasarkan uji

lanjut Tukey didapat oleh ekstrak metanol dengan sampel tepung daun sebesar

30,10,26g. Hal ini disebabkan ekstrak metanol tepung daun mendapatkan nilai

notasi tertinggi. Chew et al. (2011), menjelaskan bahwa rendemen hasil ekstraksi

tergantung pada beberapa faktor, yaitu metode ekstraksi yang digunakan, ukuran

partikel bahan ekstrak, kondisi dan waktu penyimpanan sampel mentah, lama

waktu ekstraksi dan perbandingan jumlah pelarut terhadap sampel. Menurut

Astarina et al., (2013), metanol merupakan pelarut universal yang memiliki gugus

polar (-OH) dan gugus nonpolar (-CH3) sehingga dapat melarutkan seluruh

golongan metabolit sekunder baik bersifat polar dan nonpolar. Hasil dan

perhitungan ANOVA (Analysis of Variance) dan uji lanjut Tukey dari rendemen

ekstrak daun Xylocarpus granatum dapat dilihat pada Lampiran 19.

Anda mungkin juga menyukai