DEMAM TIFOID
2. Anamnesis Keluhan
o Demam turun naik terutama sore dan malam hari
dengan pola intermiten dan kenaikan suhu step-
ladder. Demam tinggi dapat terjadi terus menerus
(demam kontinu) hingga minggu kedua.
o Sakit kepala (pusing-pusing) yang sering
dirasakan di area frontal
o Gangguan gastrointestinal berupa konstipasi dan
meteorismus atau diare, mual, muntah, nyeri
abdomen dan BAB berdarah
o Gejala penyerta lain, seperti nyeri otot dan pegal-
pegal, batuk, anoreksia, insomnia
o Pada demam tifoid berat, dapat dijumpai
penurunan kesadaran atau kejang.
Faktor Risiko
o Higiene personal yang kurang baik, terutama
jarang mencuci tangan.
o Higiene makanan dan minuman yang kurang
baik, misalnya makanan yang dicuci dengan air
yang terkontaminasi, sayuran yang dipupuk
dengan tinja manusia, makanan yang tercemar
debu atau sampah atau dihinggapi lalat.
o Sanitasi lingkungan yang kurang baik.
o Adanya outbreak demam tifoid di sekitar tempat
tinggal sehari-hari.
o Adanya carrier tifoid di sekitar pasien.
o Kondisi imunodefisiensi.
3. Pemeriksaan Pemeriksaan Fisik
Fisik o Keadaan umum biasanya tampak sakit sedang
atau sakit berat.
o Kesadaran: dapat compos mentis atau penurunan
kesadaran (mulai dari yang ringan, seperti apatis,
somnolen, hingga yang berat misalnya delirium
atau koma)
o Demam, suhu > 37,5oC.
o Dapat ditemukan bradikardia relatif, yaitu
penurunan frekuensi nadi sebanyak 8 denyut per
menit setiap kenaikan suhu 1oC.
o Ikterus
o Pemeriksaan mulut: typhoid tongue, tremor lidah,
halitosis
o Pemeriksaan abdomen: nyeri (terutama regio
epigastrik), hepatosplenomegali
o Delirium pada kasus yang berat
Pemeriksaan fisik pada keadaan lanjut
o Penurunan kesadaran ringan sering terjadi berupa
apatis dengan kesadaran seperti berkabut. Bila
klinis berat, pasien dapat menjadi somnolen dan
koma atau dengan gejala-gejala psikosis (organic
brain syndrome).
o Pada penderita dengan toksik, gejala delirium
lebih menonjol.
o Nyeri perut dengan tanda-tanda akut abdomen
12.Indikator Medis