Anda di halaman 1dari 9

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PENYUSUNAN STANDAR PROSUDUR BANJIR WS. SADDANG


( Kab. Pinrang, Kab. Wajo, Kab. Sidrap )

Kementerian : Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat


Unit Eselon I : Direktorat Jenderal Sumber Daya Air
Program : Pengelolaan Sumber Daya Air
Hasil : Peningkatan Kualitas Pengelolaan SDA Terpadu
Satker : Satker Operasi dan Pemeliharaan SDA Pompengan
Jeneberang
Kegiatan : Peningkatan Layanan Data & Informasi SDA di tingkat
BBWS/BWS
Indikator Kinerja Kegiatan : Pengelolaan Banjir BBWS Pompengan Jeneberang
Satuan Ukur dan
Jenis Keluaran : Laporan Penyusunan Standar Prosedur banjir WS. Saddang
Volume : 1 Laporan

A. Latar Belakang
1. Dasar Hukum
a. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1974 tentang Pengairan
b. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor : 42 Tahun 2008 tentang
Pengelolaan Sumber Daya Air.
c. Peraturan Menteri PUPR Nomor :13/PRT/M/2015 tentang penanggulangan bencana
akibat daya rusak air
d. Peraturan Menteri PUPR Nomor : 26/PRT/M/2015 tentang Pengalihan Alur Sungai
dan/atau Pemanfaatan Ruas Bekas Sungai
e. Peraturan menteri PUPR Nomor : 04/PRT/M/2015 tentang criteria dan penetapan
wilayah sungai
f. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 2/PRT/M/2008 tentang Pedoman
Pelaksanaan Kegiatan Departemen Pekerjaan Umum Yang Merupakan Kewenangan
Pemerintah Dan Dilaksanakan Sendiri
g. Peraturan Menteri PUPR Nomor : 15/PRT/M/2015 tentang organisasi dan tata kerja
Kementerian PUPR
h. Peraturan Menteri PUPR Nomor : 34 /PRT/M/2015 tentang organisasi dan tata
kerja unit pelaksana teknis PUPR
i. Keputusan Menteri PU No.297/KPTS/M/2013 tentang Satuan T ugas
Penanggulangan Bencana di lingkungan Kementerian PU
j. Keputusan Dirjen SDA No. 144/KPTS/D/2013 tentang Pembentukan Posko dan Pos
Siaga Bencana di lingkungan Direktorat Jenderal SDA

2. Gambaran Umum
Berdasarkan realitas terjadi, Banjir saat ini masih menjadi salah satu permasalahan yang
menimpa negara kita. Kerugian yang disebabkan oleh banjir, yaitu ganguan terhadap
kenyamanan hidup, gangguan stimulus fiskal uang terhadap kesehatan, berkurangnya
produksi pertanian.
Banjir merupakan bencana fenomena alam yang akan dapat terjadi sewaktu waktu
adanya perubahan iklim ataupun kelalaian manusia dalam mengantisipasi terjadinya
bencana banjir sehingga dampaknya dapat merugikan masyarakat, hal ini
dikarenakan dapat berdampak pada kestabilan perekonomian masyarakat yang
mengalami nya.
Di Sulawesi Selatan tedapat beberapa kabupaten yang rawan banjir yang hampir
setiap tahun terjadi Berbagai aktifitas yang dapat dilaksanakan berkaitan penanganan
atau pengendalian banjir secara non-struktural, sbb :

1. Perkiraan banjir dan peringatan dini


2. Penanggulangan banjir
3. Evakuasi, pemindahan atau relokasi
4. Pengelolaan dataran banjir
5. Tata ruang, penghijauan dan reboisasi
6. Penetapan sempadan sungai
7. Informasi publik dan penyuluhan
8. Penegakan Hukum

Aktifitas yang dapat dilaksanakan beraitan penanganan atau pengendalian banjir


secara struktural, sbb :
1. Pembangunan tanggul pengaman
2. Konservasi alam/reboisasi hutan
3. Penanaman lahan di daerah tangkapan air dengan sistem terasering
sesuai jenis tanam, untuk mendukung pelaksanaan penanganan atau
pengendalian banjir secara non-struktur dan struktural seperti tersebut
diatas, maka dipandang perlu untuk melaksanakan kegiatan operasional
monitoring banjir di lapangan untuk menghimpun laporan/catatan kejadian
banjir yang ada diberbagai tempat, termasuk cara-cara yang ditempuh untuk
penanganan atau pengendaliannya.

B. Nama Pekerjaan
Pekerjaan Penyusunan Standart Prosedur Banjir di WS. Saddang

C. Lokasi Pekerjaan
Lokasi pekerjaan di Kab. Pinrang, Kab. Wajo, dan Kab. Sidrap

D. Pemberi Tugas
Pemberi tugas dalam pekerjaan ini adalah PPK Operasi & Pemeliharaan SDA I, Satker
Operasi dan Pemeliharaan SDA Pompengan Jeneberang, Direktorat Jenderal Sumber
Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

E. Maksud dan Tujuan Pekerjaan


Maksud dilaksanakannya pekerjaan ini adalah Untuk Menyusun Standart Prosedur
Banjir WS. Saddang di Lingkungan Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang di
Kab. Pinrang, Kab. Wajo, Kab. Sidrap.
Adapun Tujuan dari penyusunan Standart Prosedur Banjir WS. Saddang ini adalah
tersedianya pedoman atau standar prosedur bagi petugas di lapangan untuk
melaksanakan monitoring, pelaksanaan, laporan dan Pengelolaan bencana banjir
sebelum, pada saat banjir atau pasca banjir.

F. Ruang Lingkup Pekerjaan


Lingkup kegiatan Standart Prosedur Banjir WS. Saddang ini adalah sebagai berikut :
1) Persiapan dan Pengumpulan data dasar
Peta Wilayah Sungai
Peta rawan banjr & tanah longsor
Peta Kejadian banjir
Peta & kondisi Infrastruktur SDA ( tanggul, bendung & pelindung tebing ) -
Rating curve setiap s tasiun stasiun pengamatan Tinggi Muka Ai r -
Susunan Organisasi BBWS-Pompengan Jeneberang
Susunan Organisasi Posko banjir di wilayah sungai Jeneberang
Pengumpulan data terdahulu
2) Inventarisasi data-data Bencana Banjir
Areal rawan banjir
Kerugian akibat banjir
Pola & tipe banjir masing-masing sungai
3) Penyusunan Standart Prosudur Pengelolaan (SOP ) Banjir adalah :
Prosedur monitoring & pelaporan sebelum, saat banjir, pasca banjir
Kriteria siaga banjir pada masing masing wilayah sungai di tetapkan
berdasarkan (perh itungan/analisa hidrologi)
Petunjuk pelaksanaan teknis bila terjadi bencana banjir untuk bangunan sungai
(misalnya tanggul jebol, pintu air rusak akibat banjir )
Prosedur dalam penerimaan data dan pelaporan sesuai ketentuan ( Formulir A &
B)
Penentuan karateristik dan jenis bencana
Inventarisasi kondisi sarana prasarana
Teknis, Non Teknis & Kelembagaan
Penyelenggaraan pra bencana
Penyelenggaraan penanggulangan bencana darurat
Penyusunan garis komando penanganan bencana wilayah sungai Saddang
4) Data yang diperlukan dalam SOP ini adalah :
Daftar nama-nama pejabat dan Personil yang menangani/bertanggung jawab
dalam monitoring banjir (No.Hp/No.Tlp/Email dsb) termasuk
nama instansi/lembaga yang bersangkutan
Data tentang kejadian banjir
Data Bangunan infrastruktur dari masing masing wilayah sungai
5) Pembuatan laporan.

G. PEDOMAN , KRITERIA DAN STAN DAR


Pedoman kriteria dan standar yang digunakan dalam menyelesaikan pekerjaan adalah
pedoman, kriteria dan standar yang berlaku di Indonesia atau spesifik dilokasi proyek
pada saat ini, antara lain :
1. KAK pekerjaan Penyusunan Standart Prosedur Banjir WS. Saddang.
2. Standar Nasional Indonesia sesuai Instruksi Menteri Pekerjaan Umum
No.04/I N/m/1991, tanggal 24 Jan uari 1991;
3. Persyaratan Teknis Perencanaan mengacu pada Kriteria Perencanaan (KP), DITJEN AIR,
1986 dan Norma, Standar, Pedoman dan Manual (NSPM), Departemen Permukiman
dan Prasarana Wilayah.
4. Standar-standar lain nya yang berlaku di Indonesia

H. TANGGUNG JAWAB
Konsultan harus bertanggung-jawab penuh atas hasil Pekerjaan yang sudah dibuat.
Apabila dikemudian hari didapatkan ketidak mantapan mutu hasil kegiatan studi ini,
maka konsultan harus bersedia untuk memperbaikinya.

I. PERSONIL YANG DIBUTUHKAN


Di dalam melaksanakan pekerjaan ini diperlukan suatu Tim Konsultan yang bertanggung
jawab penuh terhadap pelaksanaan dan hasil pekerjaan, maka diperlukan tenaga ahli yang
berpengalaman dengan kualifikasi sebagai berikut :
Tenaga Ahli
1). Ketua Tim/Sungai
Ketua Tim adalah Ahli Sumber Daya Air dengan latar belakang pendidikan sarjana S1
bidang Teknik Sipil/Pengairan dengan pengalaman sekurangkurangnya 6 (Enam) tahun
dalam bidang Sumber Daya Air serta memiliki sertifikat Ahli Madya.keahlian sesuai
dengan kompetensi bidang keahliannya. Sanggup memimpin pelaksanaan pekerjaan
dengan memberikan pengarahan dan mengawasi jalannya pekerjaan mulai dari
persiapan, survey, pengolahan dan analisis data, hingga penyusunan laporan dan
diskusi-diskusi.

2). Ahli Bangunan Air/Cost Estimasi


Lulusan S1 Teknik Sipil / Pengairan dengan pengalaman minimal 5 (Lima) tahun di
bidang perencanaan bangunan air / pengendalian banjir atau yang sejenisnya, serta
memiliki sertifikat Ahli madya. Personil yang diusulkan harus mempunyai kemampuan
untuk menyiapkan parameter-parameter banjir sesuai dengan criteria, serta membuat
analiasa estimasi biaya kerusakan akibat banjir dan bersama-sama tenaga ahli lainnya
membuat laporan untuk diskusikan.

3). Ahli Hidrologi


Lulusan S1 Teknik Sipil/ Pengairan dengan pengalaman minimal 5 (Lima) tahun di
bidang Sumber Daya Air untuk bangunan air/pengendalian banjir, serta mengidentifikasi
potensi-potensi daerah yang akan mengalami banjir, memiliki sertifikat ahli madya
Personil yang diusulkan harus mempunyai kemampuan untuk menyiapkan analisa
hidrologi sesuai dengan criteria, serta mampu memperkirakan potensi banjir yang
akan datang dengan perhitungan dan parameter hidrologi, menyusun standar dan
parameter banjir yang telah terjadi dan akan datang serta bekerjasama dengan tenaga
ahli lainnya dalam menyusun laporan.
4). Ahli Hidrologi
Seorang Sarjana S1 dengan latar belakang pendidikan bidang Teknik
Geodesi/Teknik Sipil/Pengairan yang mempunyai pengalaman kerja minimum 4
tahun dalam bidang survey topographi untuk pekerjaan Sumber Daya Air dan survey
batimetri serta survey hidrometri seperti pengukuran arus dan sedimen, kualitas air
dan lain-lain serta memiliki sertifikat Ahli Madya sesuai dengan kompetensi
bidang keahliannya, yang mempunyai tugas menganalisa serta mengkoordinir
pengukuran topografi untuk keperluan mengidentifikasi daerahdaerah yang
mempunyai potensi untuk mengalami banjir serta bersama-sama tenaga ahli lainnya
guna penyusunan laporan.

5). Ahli Data Base


Lulusan S1 Komputer/Informatika dengan pengalaman minimal 8 (delapan)
tahununtuk dalam pembuatan database khususnya dalam bidang sumber daya air,
geologi teknik pekerjaan bangunan pengairan atau irigasi dan yang sejenisnya.

Sub Tenaga Ahli


1) Asisten Ahli Sungai
Lulusan S1 Teknik Sipil / Pengairan dengan pengalaman minimal 3 ( tiga ) tahun di
bidang studi pekerjaan Sumber Daya Air, konstruksi bangunan air, pengendalian banjir.
Personil yang diusulkan harus mempunyai kemampuan untuk membantu tenaga ahli
Sungai dalam menyiapkan data, analisa serta pelaporan yang sesuai kriteria.

2) Asisten Ahli Bangunan Air/Cost Estimate


Lulusan S1 Teknik Sipil/Pengairan dengan pengalaman minimal 3 ( tiga ) tahun di
bidang perencanaan sumber daya air yaitu; bangunan air / pengendalian banjir atau
sejenisnya. Personil yang diusulkan harus mempunyai kemampuan untuk membantu
tenaga Ahli Bangunan Air/Cost Estimate dalam menyiapkan laporan yang menyangkut
dengan tugas-tugas tenaga ahli bangunan air/cost estimate sesuai dengan kriteria.

3) Asisten Ahli Hidrologi


Lulusan S1 Teknik Sipil/ Pengairan dengan pengalaman minimal 3 ( tiga ) tahun di
bidang perencanaan sumber daya air untuk bangunan air / pengendalian banjir.
Personil yang diusulkan harus mempunyai kemampuan untuk membantu ahli
hidrologi.

Tenaga Pendukung dan Tenaga Lapangan


Selain tenaga ahli dan sub ahli, di dalam pelaksanaan pekerjaan ini juga diperlukan
tenaga penunjang (supporting staff) dan tenaga lapangan. Jumlah personil yang
diperlukan sesuai kebutuhan konsultan.

J. KELUARAN
Hasil yang diharapkan dari kegiatan ini adalah sebagai berikut :
1. Dokumen SOP pengelolaan darurat bencana banjir pada WS. Saddang
Flowchart & matriks koordinasi penanganan darurat
Daftar tugas & tanggung jawab
Sistim informasi
2. Laporan Utama
3. Laporan Penunjang
Peta Kejadian Banjir Skala 1:25.000
Peta Rawan Banjir Skala 1:25.000
5. Rekomendasi terhadap hal hal yang perlu ditindak lanjuti

K. PELAPORAN
Laporan kegiatan dan hasil pekerjaan yang harus disiapkan oleh Konsultan, meliputi :
a). Laporan Rencana Mutu Kontrak
Konsep laporan rencana mutu kontrak berisikan rencana kerja termasuk
bagan alir kegiatan pokok sesuai peraturan menteri nomor 04/PRT/M/2009
dibuat 15 (Lima belas ) rangkap diserahkan kepada PPK OP SDA I, 2 (dua)
minggu setelah terbitnya Surat Perintah Mulai Kerja, serta di
presentasikan.Perbaikan laporan RMK dari hasil diskusi diserahkan 5 ( Lima )
Rangkap.kepada PPK OP SDA I. Dan biaya diskusi pembahasan laporan menjadi
tanggung jawab penyedia jasa.

b). Laporan Pendahuluan (Inception Report)


Konsep Laporan pendahuluan berisikan persiapan Konsultan untuk
melaksanakan pekerjaan, terdiri dari rencana kerja, metoda pelaksanaan dan
program kerja. Dibuat dalam 15 (Lima belas ) rangkap dan diserahkan kepada
PPK OP SDA I (satu) bulan setelah terbitnya Surat Perintah Mulai Kerja
(SPMK).serta dipresentasikan. Perbaikan dokumen laporanPendahuluan dari hasil
diskusi diserahkan 10 ( Sepuluh ) Rangkap kepada PPK OP SDA I
c). Laporan Pertengahan (Interim Report)
Konsep Laporan Pertengahan berisikan pengumpulan data sekunder,
pengumpulan data primer, permasalahan dan analisis data beserta usulan sistim
planning. Konsep laporan pertengahan dibuat 15 (Lima belas ) rangkap diserahkan
kepada PPK OP SDA I untuk di presentasikan, penyerahan konsep laporan
2(Dua) bulan setelah terbitnya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK). Perbaikan
dokumen laporan Pertengahan dari hasil diskusi diserahkan 10 ( Sepuluh ) Rangkap
kepada PPK OP SDA

d). Laporan Bulanan (Monthly Report)


Laporan ini berisikan kinerja bulanan, permasalahan yang dihadapi,
rencana kerja bulan berikutnya dan hasil diskusi dengan instansi-instansi terkait.
Laporan ini diserahkan kepada Direksi Pekerjaan setiap bulannya, dimana untuk setiap
bulannya diserahkan sebanyak 5 (lima) rangkap.

e). Laporan Akhir


Konsep Laporan Standart Operasional & Prosedur Pengelolaan Banjir Kota
Sinjai berisikan analisis permasalahan ,sistim planning, Usulan perencanaan,
pemilihan alternatif, penetapan SOP ,dan Form monitoring dan evaluasi Standart
Operasional & Prosedur Pengelolaan Banjir . Konsep laporan Standart Operasional &
Prosedur Pengelolaan Banjir dibuat 15 (Lima belas ) rangkap diserahkan kepada
PPK OP SDA I untuk dipresentasikan, penyerahan konsep Laporan Standart
Operasional & Prosedur Pengelolaan Banjir paling lambat 2 (Dua ) minggu
sebelum berakhir kontrak. Perbaikan dokumen laporan Standart Operasional &
Prosedur Pengelolaan Banjir dan diserahkan masing masing 15 (Lima belas )
Rangkap kepada PPK OP SDA I paling lambat pada akhir kontrak.

h). Laporan Penunjang (Supporting Report)


Laporan ini terdiri dari :
Laporan Hidrologi
Laporan Inventarisasi dan Survey Lapangan
Dokumen SOP pengelolaan darurat bencana banjir pada WS. Saddang.
Laporan tersebut di atas masing-masing dibuat 10 (sepuluh) rangkap dan
diserahkan kepada Direksi Pekerjaan secara bertahap sesuai jadwal.

i). Album Gambar


Dibuat dalam kertas HVS ukuran kertas A1. Cetakan gambar ini dibuat dalam
ukuran A1 sebanyak 2 (dua) rangkap dan ukuran A3 sebanyak 5 (lima) rangkap dan
diserahkan kepada Direksi Pekerjaan pada akhir masa kontrak :
Peta Kejadian Banjir Skala 1:25.000
Peta Rawan Banjir Skala 1:25.000

j). Buku Saku


Cetakan buku ini dibuat dalam ukuran 8 x 10 cm sebanyak 100 (seratus)Expl

k). Softcopy
Semua laporan dan gambar dibuatkan softcopy dan disimpan dalam External
Hard isk sebanyak 1 (Satu) buah.

L. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


Waktu pelaksanaan yang disediakan untuk menyelesaikan pekerjaan Penyusunan
Standart Prosedur Banjir WS. Saddang selama 8 ( Delapan ) Bulan.

M. Rencana Anggaran Biaya


Biaya Pelaksanaan ini bersumber dari dana APBN Murni, yang di tuangkan pada DIPA
Tahun Anggaran 2017 pada Satker Operasi dan Pemeliharaan SDA Pompengan
Jeneberang sebesar Rp. 896.400.000,- ( Delapan Ratus Sembilan Puluh Enam Juta
Empat Ratus Ribu Rupiah ).

N. Laporan
Laporan hasil pekerjaan ini disampaikan kepada PPK Operasi & Pemeliharaan SDA I
Satker Operasi dan Pemeliharaan SDA Pompengan Jeneberang.

Makassar, Januari 2017

Penanggungjawab Kegiatan
PPK Operasi Dan Pemeliharaan SDA I

Irwansyah Renreng, ST
Nip. 197205202009111001

Anda mungkin juga menyukai