Anda di halaman 1dari 9

TRANSPORTASI RUJUKAN Ditetapkan oleh

No.Dokumen : Kepala Puskesmas


No. Revisi : Anggeraja
Tanggal Terbit :
Halaman :
SPO
PUSKESMAS
ANGGERAJA
Suleman, SKM
Nip. 197311191994031004

1. Pengertian 1. Ambulance adalah kendaraan yang digunakan untuk


mengantar, menjemput, dan membantu keperluan orang sakit
dan jenazah.
2. Pasien yang dirujuk adalah pasien yang atas pertimbangan
dokter/perawat/bidan memerlukan pelayanan di RS baik untuk
diagnostik penunjang atau terapi
2. Tujuan Sebagai acuan untuk penatalaksanaan pengantar rujukan sampai
Rumah Sakit tujuan dengan cepat dan aman
3. Kebijakan 1. Sopir bertanggung jawab atas kesiapan mobil dan keselamatan
dalam perjalanan
2. Ambulance harus dikemudikan oleh sopir ambulance (jika
berhalangan bisa digantikan oleh sopir yang sudah ditunjuk)
3. Ambulance Puskesmas Anggeraja memberikan pelayanan 24
jam
4. Referensi Pedoman Penyusunan Dokumen Akreditasi Fasilitas Kesehatan
Tingkat Pertama.

5. Prosedur / 1. Petugas UGD/Rawat Inap/Kaber menyatakan pasien perlu


Langkah-langkah rujukan
2. Petugas UGD/Rawat Inap/Kaber memberikan konseling
kepada keluarga pasien untuk mau dirujuk
3. Keluarga pasien setuju
4. Petugas UGD/Rawat Inap/Kaber membuat surat rujukan
5. Petugas UGD/Rawat Inap/Kaber segera menghubungi supir
ambulance
6. Supir menyiapkan ambulance (jika sudah siap supir segera
menghubungi petugas UGD bahwa ambulance sudah siap)
7. Keluarga pasien menerima surat rujukan
8. Petugas UGD/Rawat Inap/Kaber mengantar pasien sampai ke
ambulance dan menyerahkan mandat selanjutnya ke petugas
dan supir
9. Supir mengantarkan pasien ke tempat tujuan
10. Setelah selesai mengantarkan dan kembali ke puskesmas supir
menulis laporan kegiatan pada buku kegiatan pusling
/supir/ambulance
-
6. Unit Kerja Kaber, RAWAT INAP, Petugas Ambulance/ supir Ambulance
PENDELEGASIAN WEWENANG Ditetapkan oleh
SPO No.Dokumen : Kepala Puskesmas
No. Revisi : Anggeraja
Tanggal Terbit :
Halaman :

PUSKESMAS
ANGGERAJA
Suleman, SKM
Nip. 197311191994031004

1. Pengertian SOP mengatur tentang Pemberian limpah wewenang kepada


petugas yang dianggap mampu untuk melaksanakan tindakan bagi
pemberi wewenang.
1) Pemberian / penyusunan surat limpah wewenang dari
dokter/ dokter gigi/ tenaga medis kepala perawatan/ bidan/
tenaga medis lain yang diperbarui setiap 3 bulan dan
diketahui oleh kepala puskesmas
2) Pelimpahan wewenang dilakukan apabila petugas yang
sesuai kompetensi tidak ada atau membutuhkan petugas
tambahan untuk menjamin kelancaran pelayanan
3) Petugas yang mendapat delegesi wewenang harus
mendapat pelatihan secara interna atau eksterna sesuai
kompetensi yang diperlukan
4) Petugas yang mendapat delegasi wewenang hanya boleh
melakukan tindakan sesuai dengan kompetensi yang
dilimpahkan
5) Surat Pendelegasian wewenang diketahui oleh pemberi
wewenang maupun penerima wewenang dengan
menandatanganinya dan diketahui oleh kepala puskesmas.
2. Tujuan Agar pelayanan dipuskesmas berjalan dengan lancar apabila
petugas kesehatan yang berwenang tidak ada maka dilakukan
pendelegasian wewenang oleh pemberi wewenang sesuai
kompetensi dan kemampuan dari yang diberi wewenang
3. Kebijakan SK kepala puskesmas tentang kebijakan peningkatan mutu klinis
dan keselamatan pasien
4. Referensi Pedoman Penyusunan Dokumen Akreditasi Fasilitas Kesehatan
Tingkat Pertama.

5. Prosedur / 1) Petugas pemberi wewenang menghubungkan kasubag tata


Langkah-langkah usaha untuk melihat kompetensi calon petugas yang sesuai
yang akan diberi delegasi wewenang
2) Petugas pemberi wewenang membuat surat delegasi
wewenag
3) Petugas pemberi wewenang menghubungkan calon petugas
yang diberikan delegasi wewenang untuk meminta
persetujuan
4) Petugas pemberi wewenang menyerahakan surat delegasi
wewenag ke administrasi surat untuk diberikan nomor
surat
5) Petugas administrasi surat memintahkan persetujuan
kepada kepala puskesmas
6) Petugas administrasi surat menyerahkan surat delegasi
wewenang yang telah distujui kepala putugas pemberi
wewenang dan calon petugas yang diberi wewenang
7) Petudgas yang diberi wewenang melaksanakan tindakan
sesuai dengan wewenang yang dilimpahkan
6. Unit Kerja
PENYUSUNAN RENCANA LAYANAN Ditetapkan oleh
TERPADU Kepala Puskesmas
No.Dokumen : Anggeraja
No. Revisi :
Tanggal Terbit :

PUSKESMAS SPO Halaman :

ANGGERAJA
Suleman, SKM
Nip. 197311191994031004

1. Pengertian SPO ini mengatur tentang rencana tindakan dan pengobatan serta
rencana layanan terpadu jika diperlukan penanganan oleh tim
kesehatan antar profesi disusun dengan tujuan yang jelas,
terkoordinasi dan melibatkan pasien/ keluarga.

2. Tujuan Pasien mendapatkan pelayanan yang professional dan


komperehensif

3. Kebijakan SK kepala puskesmas tentang kebijakan peningkatan mutu klinik


dan keselamatan pasien

4. Referensi Pedoman Penyusunan Dokumen Akreditasi Fasilitas Kesehatan


Tingkat Pertama.

5. Prosedur / 1) Dokter ataua petugas medis melakukan kajian terhadap


Langkah-langkah keluhan dan kebutuhan pasien
2) Rencana layanan ditetapkan berdasarkan hasil kajian
yang dinyatakan dalam bentuk diagnosis. Dalam
menyusun rencana layanan terpadu oleh kebijakan dan
prosedur yang jelas sesuai dengan kebutuhan pasien dan
sesuai dengan standar pelayanan yang ditetapkan
3) Dokter atau petugas medis memberikan rujukan ke poli
lain jika di dalam rencana layanna, pasien memerlukan
kolaborasi dengan tim kesehatan lain.
4) Penanganan pasien secara intrprofesi meliputi:
- Penanganan pasien HT
- Penanganan pasien DM
- Penanganan pasien TB

6. Unit Kerja
PERSIAPAN RUJUKAN Ditetapkan oleh
No.Dokumen : Kepala Puskesmas
No. Revisi : Anggeraja
Tanggal Terbit :
Halaman :
SPO
PUSKESMAS
ANGGERAJA
Suleman, SKM
Nip. 197311191994031004

1. Pengertian Pasien dirujuk adalah pasien yang atas pertimbangan


dokter/perawat/bidan yang memerlukan pelayanan di RS baik
untuk diagnostic penunjang atau terapi
2. Tujuan Sebagai acuan penatalaksanaan pengantaran rujukan sampai rumah
sakit tujuan dengan cepat dan aman

3. Kebijakan

4. Referensi Pedoman Penyusunan Dokumen Akreditasi Fasilitas Kesehatan


Tingkat Pertama.

5. Prosedur / 1) Petugas UGD/ RAwat inap menyatakan pasien perlu


Langkah-langkah rujukan
2) Petugas UGD/ Rawat inap menjelaskan dan meminta
persetujuan kepada keluarga pasien untuk dirujuk
3) Keluarga pasien setuju
4) Petugas UGD/ Rawat inap membuat surat rujukan
5) Petugas UGD / Rawat inap mempersiapkan kesiapan pasien
dan petugas UGD/ Rawat inap yang lain segera
menghubungi sopir ambulance
6) Petugas UGD/ Rawat inap mendampingi dan mengantar
pasien ke tempat tujuan dengan ambulance
7) Setelah selesai mengantarkan dan kembali ke Rumah Sakit
Petugas UGD / Rawat Inap menulis laporan kegiatan pada
buku kegiatan UGD? Rawat inap
6. Unit Kerja Rawat inap, UGD, Petugas ambulance, dan sopir ambulance
PENYUSUNAN RENCANA LAYANAN Ditetapkan oleh
MEDIS Kepala Puskesmas
No.Dokumen : Anggeraja
No. Revisi :
Tanggal Terbit :

PUSKESMAS SPO Halaman :

ANGGERAJA
Suleman, SKM
Nip. 197311191994031004

1. Pengertian Prosedur ini meliputi segala upaya yang dipakai sebagai dasar
untuk menyusun pelayanan medis
2. Tujuan Pelayanan medis yang diselenggarakan berdasarkan prosedur
standar diharapkan dapat meningkatkan mutu pelayanan kesehatan
3. Kebijakan SPO pelayanan medis meliputi:
1) Pelayanan pendaftaran
2) Pelayanan kesehatan umum
3) Pelayanan Kesehatan Gigi
4) Pelayanan Kesehatan ibu dan anak
5) Pelayanan Kefarmasian
6) Pelayanan Laboratorium
7) Pelayanan Kesehatan Lingkungan
8) Pelayanan Gizi
4. Referensi UU RI No. 36 th 2009 ps. 5 tentang pelayanan, monitoring,
dan evaluasi pelayanan kesehatan di puskesmas
Permenkes 75 th 2014 tentang puskesmas
Permenkes 1483 th 2010 tentang standart pelayanan
kedokteran
5. Prosedur / Kepala Puskesmas dan tim peningkatan mutu pelayanan medis
Langkah-langkah mengadakan pertemuan membahas :
1) Perioritas prosedur layanan medis yang harus disusun
dengan mempertimbangkan visi permenkes, tingkat
kegawatan penyakit, kindisi 10 besar penyakit yang
ditemui di puskesmas, kemampuan puskesmas
2) Data literature yang diperlukan dalam penyusunan
3) Tim mutu pelayanan medis membuat SPO layanan klinis
4) Pertimbangan masing- masing unit penyusunan SPO
5) Pelaksananaan SPO
6. Unit Kerja Kepala Puskesmas, Tim mutu pelayanan medis.
RUJUKAN PASIEN EMERGENSI Ditetapkan oleh
No.Dokumen : Kepala Puskesmas
No. Revisi : Anggeraja
Tanggal Terbit :
Halaman :
SPO
PUSKESMAS
ANGGERAJA
Suleman, SKM
Nip. 197311191994031004

1. Pengertian Pasien tidak dapat menyediakan kebutuhan pasien dengan kondisi


emergensi dan pasien memerlukan rujukan ke pelayanan yang
mempunyai kemampuan lebih tinggi.
2. Tujuan Mencegah kematian dan cacat pada pasien kasus emergensi
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas tentang kebijakan mutu dan keselamatan
pasien
4. Referensi Permenkes 1691 tahun 2011 tentang Keselamatan Pasien
Permenkes No 75 tahun 2014
5. Peralatan dan 1) Tensimeter
Bahan 2) Stetoskop
3) Kasa
4) Termometer
5) Tabung OKsigen
6) Infus set
7) Plester
8) Cairan infuse : RL
6. Prosedur / 1. Melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
Langkah-langkah penunjang medic untuk menentukan diagnosis utama dan
diagnosis banding
2. Menstabilkan keadaan umum pasien sesuai kasus
berdasarkan Standar Operasional Prosedur ( SOP )
a. Sebelum dirujuk pastikan:
Gangguan pernapasan dan sirkulasi telah ditangani
Perdarahan telah dihentikan
Luka- Luka telah ditutup
Patah tulang telah difiksasi
b. Jika belum stabil :
Periksa kesadaran pasien untuk menentukan
keadaan umum pasien sadar atau tidak
AIR Way ( jalan Nafas)
- Periksa jalan nafas, bebaskan jalan nafas dari
sumbatan secret, darah, benda asing
- Lakukan tindakan Triple maneuver; Head
Tilt ( ekstensi kepala ), Chin Lift ( angkat
dagu keatas ), Jaw Thrust ( dorong rahang
bawah kedepan )
- Buka mulut
- Pemasangan Oro- pharyngeal tube bila
pasien tidak sadar
Breathing ( pernafasan )
- Periksa pernafasan pasien bernafas atau
tidak dengan listen ( Suara nafas ) , Look
( melihat gerakan dada ), Feel ( Merasakan
ada udra atau tidak ).
- Bila Tidak bernafas segera beri bantuan
nafas :
Bantuan nafas buatan tanpa alat
( manual) dari mulut ke mulut dengan
frekuensi 30 : 2 ( 30 kali
7. Unit Kerja Kepala Puskesmas, Tim mutu pelayanan medis.

Anda mungkin juga menyukai