PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
heterogen kronis yang ditandai dengan pola pikir yang tidak teratur,
terjadi biasanya pada akhir remaja atau awal dewasa, jarang terjadi
pada sebelum remaja atau setelah umur 40 tahun. Angka kejadian pada
1
wanita sama dengan pria, namun onset pada pria lebih awal dengan
lebih banyaknya gangguan kognitif dan outcome yang lebih jelek pada
pria daripada wanita. Lebih dari 80% dari pasien skizoprenia memiliki
lebih besar pada orang yang orang tuanya memiliki gangguan. Risiko
skizoprenia seumur hidup adalah sebesar 13% untuk anak dengan satu
orang tua dan 35-40% untuk anak dengan kedua orang tuanya
saat ini terdapat 2 jenis obat antipsikotik yaitu tipikal yang merupakan
yaitu terapi akut pada saat terjadi episode akut yang melibatkan gejala
2
terhadap metabolisme jika terjadi dan tidak ditanggulangi dapat
membahayakan pasien.
3
tipikal yang lebih murah sehingga masuk dalam daftar obat
Yogyakarta karena rumah sakit ini adalah rumah sakit rujukan Provinsi
rumah sakit ini lebih sering dibandingkan rumah sakit umum yang
B. Rumusan Masalah
4
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui kadar gula darah puasa yang terjadi pada pasien
D. Manfaat Penelitian
dapat mengatasinya.
5
E. Tinjauan Pustaka
1. Skizofrenia
a. Definisi skizofrenia
masa remaja saja tetapi juga muncul pada usia dewasa (Stefan
dkk., 2002).
6
dimana sindrom delusi dan halusinasi dominan, serta tingkah
b. Etiologi
7
terhadap penyakit. Sehingga tidak diketahui secara pasti
c. Klasifikasi Skizofrenia
1) Tipe paranoid
2) Tipe disorganized
8
3) Tipe katatonik
yang lama.
4) Tipe Undifferentiated
5) Tipe Residual
skizofrenia simpel.
1) Post-skizofrenik depresi
9
Sebuah episode depresi yang timbul setelah
2) Skizofrenia simpel
1989).
d. Patofisiologi Skizofrenia
1) Peran dopamin
10
dopamin pada jalur mesokortis akan menyebabkan gejala
yaitu :
ganglia.
sistem limbik
frontal cortex
pituitari.
11
itu agen ini memiliki keterbatasan untuk gejala negatif dan
Sistem
Caudate nucleus
1 Nigrostriatal Substansia nigra ekstrapiramidal,
putamen
gerakan
Memori, proses
Area tregmental
2 Mesolimbik Sistem limbik stimulus, sikap,
otak tengah
kesadaran
Kognisi,
Area tregmental Lobus frontal komunikasi, fungsi
3 Mesokortik
otak tengah dan prefrontal sosial, respon
terhadap stres
Regulasi
Tubero- Kelenjar
4 Hipotalamus pengeluaran
infendibular pituitari
prolaktin
2) Peran serotonin
12
dopaminergik dan memberikan pengaruh penghambatan
3) Peranan glutamat
13
baik terhadap pikiran, perasaan dan tindakannya. Episode
gangguan psikologis.
makan.
14
2) Setelah terjadinya episode akut, biasanya penderita
Perasaan menjadi
Halusinasi Gangguan ingatan
tumpul
Gangguan fungsi
Bicara tidak teratur Anhedonia melakukan pekerjaan
tertentu
Avolition (kehilangan
Pencuriga
motivasi)
(Ikawati, 2011).
15
f. Diagnosis Skizofrenia
a) Delusi
b) Halusinasi
e) Gejala negatif
selama 6 bulan.
bipolar
tertentu.
16
2. Tatalaksana Terapi Skizofrenia
masyarakat.
6 minggu.
17
kekambuhan, mengurangi gejala dan mengarahkan pasien
dapat dilakukan :
18
1) Program for Assertive Community Treatment
(PACT)
secara umum.
2) Intervensi keluarga
19
pendidikan, bimbingan dan dukungan serta
mereka.
20
Terapi ini tidak efektif untuk mencegah
2012).
b. Terapi farmakologi
antipsikotik.
21
dengan obat-obat antipsikotik. Terapi pemeliharaan
22
Selain dengan benzodiazepin, antipsikotik dapat
yang efektif :
3. Obat Antipsikotik
23
potensinya rendah dan sangat menimbulkan efek sedasi seperti
khas, tetapi secara umum obat-obat ini lebih aman daripada obat
mekanisme aksinya.
Tabel III. Ekuvalensi Dosis Obat-obat Antipsikotik tipikal (Crismon dkk., 2008)
24
4. Perubahan metabolisme
25
sindrom metabolik sementara yang lain tidak (Grundi dkk., 2004 ;
Liberman, 2004).
a. Sindrom Metabolik
26
penelitian menunjukan adanya risiko coronary heart disease,
2004).
27
glukosa dan juga dapat meningkatkan risiko sindrom metabolik
(Lieberman, 2004).
28
clorpromazin (tipikal) dengan dosis tinggi menyebabkan
penelitian dilakukan.
29
dapat mengakibatkan hiperglikemia, resistensi insulin
dkk, 2008).
30
masuk akal dalam kontribusinya meningkatkan risiko diabetes.
e. Dislipidemia
31
Dislipidemia dikarakteristik dengan meningkatnya asam
32
dari adiposa hipertropik yang menyebabkan peningkatan
2007).
F. KETERANGAN EMPIRIS
33
berbahaya karena dapat mengakibatkan penyakit-penyakit lain
Yogyakarta.
34