Anda di halaman 1dari 33

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Kerja Praktek

Pengenalan suatu masalah di dalam suatu pekerjaan sangatlah penting, oleh

karenanya kita dituntut untuk mempelajari tata cara di dalam menyelesaikan

pekerjaan. Maka, dengan ini penulis mencoba untuk membuat laporan kerja praktek

dengan judul Sistem informasi pemesanan tiket dengan layanan call center pada PT

Kereta Api DAOP II Bandung.

Dalam melaksanakan aktivitas kerjanya para pegawai atau karyawan di

PT.KAI Bandung sudah menggunakan komputer dan apabila kita lihat semua sudah

berjalan efisien dan efektif, maka dengan ini penulis membuat suatu sistem informasi

yang dibutuhkan dibagian penjualan tiket di PT.KAI Bandung.

Kemajuan teknologi yang semakin pesat dan canggih telah membawa dampak

yang sangat besar dalam kehidupan. Hal ini disebabkan karena kebutuhan hidup

manusia dari waktu ke waktu semakin kompleks yang memicu pola pikir manusia

untuk menciptakan inovasi-inovasi baru sesuai tuntunan zaman. Hal ini dilakukan

agar segala aktivitas kehidupan dapat berjalan dengan mudah, efisien dan efektif.

Begitupun halnya dengan teknologi komputer yang membawa perubahan

yang begitu besar khususnya dibidang informasi, hal ini dapat menyebabkan manusia

dapat menerobos halang rintang serta menjelajahi setiap informasi dengan mudah di

bumi yang begitu luas, begitu pula halnya dalam pengolahan data informasi yang

1
menurut keahlian dan kelebihan dalam pengolahan sehingga manusia menghasilkan

informasi yang tepat, cepat dan efisien serta sekaligus dapat dijadikan bahan dalam

penarikan keputusan.

Teknologi komputer merupakan jawaban yang tepat di pengolahan data, oleh

karena itu tidak mustahil teknologi ini banyak digunakan diberbagai macam

perusahaan. Komputer merupakan satusatunya alat pemroses data dengan rangkaian

elektronik yang bekerja sama secara otomatis berdasarkan yang diberikan sehingga

menghasilkan kebenaran yang merupakan suatu informasi.

Seiring semakin pesatnya ilmu komputer dalam hal teknologi perangkat keras

dan perangkat lunak komputer, dibidang aplikasi menurut kita sebagai manusia untuk

menambah ilmu pengetahuan.

Sesuai dengan perkembangan zaman, sehingga membuka wawasan yang lebih

luas untuk memasuki dunia kerja, memperoleh relasi dan menuntut keahlian sumber

daya manusia yang mampu menguasai berbagai aplikasi yang memadai sehingga

akan menunjang peningkatan taraf hidup kita sehingga menjadi manusia terdidik.

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis mengidentifikasi masalah-masalah

yang muncul berkaitan dengan sistem informasi pengolahan data jabatan fungsional

pusat penelitian dan pengembangan jalan di PT.KAI Bandung, antara lain:

a) Mengembangkan system yang sudah berjalan


b) Mencoba untuk mengusulkan sebuah system informasi
Berdasarkan uraian dan identifikasi masalah diatas, maka penulis

merumuskan masalah-masalah yang teridentifikasi, diantaranya:

2
a) Bagaimana sistem informasi pengolahan data penjualan tiket dapat menyimpan

data yang lebih akurat pada PT.KAI Bandung.


b) Bagaimana Sistem Informasi pengolahan data dapat mempermudah pencarian

pada PT.KAI Bandung


c) Bagaimana Sistem Informasi pengolahan data dapat mengolah data dengan baik

tanpa adanya kesalahan pada PT. KAI Bandung


d) Bagaimana Sistem Informasi pengolahan data dapat memberikan laporan yang

benar pada PT.KAI Bandung

1.3 Maksud dan Tujuan Kerja Praktek

Adapun maksud diadakannya kerja praktek ini adalah :

1. Menambah wawasan ilmu pengetahuan mengenai cara kerja yang sebenarnya

dan mengenal dunia kerja.

2. Mengadakan studi banding antara teori yang didapat di bangku perkuliahan

dengan kerja lapangan di perusahaan dan menerapkan ilmu pengetahuan yang

telah diterima di perkuliahan ke dunia kerja.

3. Untuk meningkatkan kredibilitas dan profesionalisme kerja para mahasiswa/i

yang telah dituntut untuk dapat terjun langsung pada bidangnya sehingga tidak

terlalu kaku untuk bekal masa yang akan datang.

Sedangkan tujuan dari praktek kerja ini adalah :

1. Untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh ujian akhir dan ujian

sidang D-3 di UNIKOM.

2. Membekali kami dengan pengalaman yang sebenarnya dalam dunia kerja

sebagai persiapan diri dalam dunia kerja sebenarnya.

3
3. Memperluas wawasan kami terhadap jenisjenis kerja yang ada dibidang

yang bersangkutan.

4. Meningkatkan disiplin dan dapat bertanggung jawab di dalam melaksanakan

tugas kerja.

5. Meningkatkan keterampilan kami yang telah diperoleh dari latihan praktek

kerja lapangan di suatu perusahaan.

6. Untuk mengetahui sampai dimana ilmu pengetahuan yang telah dipelajari

dapat diterapkan pada pengalaman kerja yang nyata.

1.4 Batasan Masalah

Untuk membatasi pembahasan agar tidak meluas. Maka oleh karena itu perlu

diberikan batasan permasalahan yang akan dibahas nantinya tidak akan menyimpang

dari tujuannya dan tidak mengurangi efektivitas hasil pemecahannya sehingga

memberikan batasan masalah yang hanya menangani masalah seputar system

informasi penjulan tiket saja yang melalui call center.

1.5 Sistem Pelaksanaan Kerja Praktek

Dalam penulisan laporan ini penulis menggunakan teknik pengumpulan

data sebagai berikut :

1. Observasi

Merupakan teknik pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan atau

penelitian secara langsung dari objek penelitian.

2. Interview

4
Merupakan teknik pengumpulan data dengan mengadakan wawancara berupa

tanya jawab secara langsung dengan para pegawai yang ada di instansi tersebut

untuk memperoleh data dan informasi.

3. Studi Pustaka (Literatur)

Merupakan kegiatan pengumpulan data dengan mempelajari buku-buku, karya

ilmiah, dan koleksi perpustakaan yang berkaitan erat dengan materi bahasan

dalam penulisan laporan ini.

1.6 Sistematika Pelaporan Kerja Praktek

Untuk memperjelas secara rinci urutan bahasan bab demi bab dalam Laporan

Kerja Praktek ini, maka penulis membuat sistematika penulisan laporan agar

mempermudah pembaca dalam memahami laporan ini.

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini merupakan bagian yang mengemukakan latar belakang kerja praktek,

identifikasi dan rumusan masalah, maksud dan tujuan kerja praktek, sistem

pelaksanaan kerja praktek serta sistematika pelaporan kerja praktek.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini merupakan bagian yang mengemukakan pengertian system,

pengertian informasi, pengertian system informasi, metode analisis dan perancangan

tersetruktur, pengertian pengolahan data.

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

Bab ini mengemukakan sejarah perusahaan, tempat dan kedudukan

perusahaan, bentuk dan badan hukum perusahaan, bidang pekerjaan perusahaan,

5
bidang pekerjaan divisi/departemen tempat kerja praktek serta struktur organisasi

perusahaan,analisis system yang sedang berjalan.

BAB III ANALISIS SELAMA KERJA PRAKTEK

Bab ini berisi jadwal kerja praktek, cara/teknik kerja praktek yang digunakan

dan data kerja praktek dan penjelasannya.

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi tentang kesimpulan dari laporan kerja praktek dan saran yang

dapat menjadi pertimbangan bagi perusahan.

1.7 Lokasi dan Jadwal Kerja Praktek

Lokasi yang menjadi objek penelitian ini yaitu di PT KAI Bandung di Jl

Stasiun Timur No.14 Bandung Penelitian dilaksanakan selama 1 bulan mulai dari

bulan 20 juli 2009 sampai 20 agustus 2009, dengan tahapan-tahapan penelitian

sebagai berikut :

1.8 Estimasi jadwal penyelesaian penelitiaan

Jadwal dan waktu penelitian di mulai pada tanggal 20 juli 2009 sampai 20

agustus 2009

6
Minggu ke
I II III IV
kegiatan
Pelaksanaan usulan

penelitian
Pelaksanaan penelitian
Pengumpulan data
Pengolahan data
Waktu penelitian 09.00 12.00

Gambar.1.1 Jadwal dan waktu penelitian

BAB II

LANDASAN TEORI

Pada bab ini dibahas tentang teori yang dijadikan sebagai penunjang dalam

penulisan Laporan Kerja praktek yaitu dalam menganalisis sistem yang sedang

berjalan.

7
2.1 Pengertian Sistem

kata sistem berasal dari bahasa yunani yaitu "systema" sedang dalam bahasa

inggris dikenal dengan "system" yang artinya suatu pengertian yaitu himpunan

beberapa komponen atau lebih yang saling beriteraksi secara teratur dan merupakan

suatu seluruhan yang tidak terpisahkan.

Sistem dapat didefinisikan menjadi dua kelompok yaitu pendekatan prosedur

dan pendekatan komponen.

Menurut jogiyanto hartono :

1. sistem dengan pendekatan prosedur, sistem dapat didefinisikan sebagai

kumpulan dan komponen yang mempunyai tujuan tertentu.


2. Sistem pendekatan komponen, sistem dapat didefinisikan kumpulan dan

komponen yang saling berhubungan satu dengan yang Iainnya membentuk

satu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu.

2.1.1 Elemen system

Elemen-elemen yang lebih kecil yang disebut sub sistem, misalkan sistem

komputer terdiri dari sub sistem perangkat keras, perangkat lunak dan manusia.

2.1.2 Karakteristik sistem


Sebuah sistem memiliki beberapa karakteristik atau sifat-sifat tertentu,yang

mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai sebuah sistem. Adapun

karakteristik yang dimaksud antara lain :


1. Komponen

8
Suatu sistem yang terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi,

yang saling bekerja sama membentuk suatu komponen sistem atau bagian-

bagian sistem.
2. Batas Sistem (Boundary)
Merupakan daerah yang membatasi suatu sistem dengan sistem yang lain lain

atau dengan lingkungan kerja.


3. Subsistem
Bagian-bagian dari sistem yang beraktivitas dan berinteraksi satu sama lain

untuk mencapai tujuan masing-masing.


4. Lingkungan Luar Sistem (Environtment)
Lingkungan dari sistem adalah apapun di luar batas dari sistem yang

mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat

menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. lingkungan

luar yang mengutungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian

harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedang lingkungan luar yang merugikan

harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak akan mengganggu kelangsungan

hidup dari sistem


5. Penghubung sistem (Interface)
Media penghubung antara suatu subsistem dengan subsistem yang lain. Adanya

penghubung ini memungkinkan berbagai sumber daya mengalir dan suatu

subsistem ke subsistem lain.


6. Masukan sistem (input)
Keperluan tertentu menjadi suatu bentuk yang sesuai dengan keperluan

pengguna informasi yang bersangkutan.


7. Pengolah Sistem (System Processing)
Pengolah sistem merupakan suatu bagian yang mengubah masukan (input)

menjadi keluaran.
8. Sasaran Sistem (Objectives System)
Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministik.

Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran, maka operasi sistem tidak ada

9
gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan

yang telah direncanakan.

2.1.3 Klasifikasi sistem

Ada beberapa klasifikasi sistem :

1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik


a) Sistem abstrak adalah sistem yang berisi gagasan atau konsep.
b) Sistem fisik adalah sistem yang secara fisik dapat dilihat.
2. Sistem deterministik dan probabilistik
a) Sistem deterministik adalah sistem yang operasinya dapat diprediksi secara

tepat.
b) Sistem probabilistik adalah sistem yang tidak dapat diprediksi dengan pasti

karena mengandung unsur probabilitas.


3. Sistem tertutup dan sistem terbuka
a) Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dengan lingkungan

dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan.


b) Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dengan lingkungan dan

dipengaruhi oleh lingkungan.


4. Sistem alamiah dan sistem buatan manusia
a) Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi secara alamiah tanpa campur

tangan manusia.
b) Sistem buatan manusia adalah sistem yang dibuat oleh manusia.
5. Sistem sederhana dan sistem kompleks
a) Sistem sederhana adalah sistem yang tidak rumit atau sistem dengan

tingkat kerumitan rendah.


b) Sistem kompleks adalah sistem yang rumit.

10
2.2 Pengertian Informasi

Definisi definisi dari sistem informasi dari berbagai sumber :

1. Menurut Gordon B. Davis dalam bukunya Management Informations System :

Conceptual Foundations, Structures, and Development Menyebutkan informasi

sebagai data yang telah diolah menjadi bentuk yang berguna bagi penerimanya

dan nyata, berupa nilai yang dapat dipahami didalam keputusan sekarang

maupun masa depan.


2. Menurut Barry E. Cushing dalam buku Accounting Information System and

Bussiness Organization, dikatakan bahwa informasi merupakan sesuatu yang

menunjukan hasil pengolahan data yang diorganisasi dan berguna kepada orang

yang menerimanya.
3. Menurut Stephen A. Moscove dan Mark G. Simkin dalam bukunya Accounting

Information System : Concept and Practise mengatakan informasi sebagai

kenyataan atau bentuk-bentuk yang berguna yang dapat digunakan untuk

pengambilan keputusan bisnis.

Dari ketiga definisi dapat disimpulkan bahwa informasi merupakan hasil dari

pengolahan data menjadi bentuk yang lebih berguna bagi penerimanya yang

menggambarkan suatu kejadian-kejadian nyata dan dapat digunakan sebagai alat

bantu untuk pengambilan suatu keputusan pada saat ini maupun masa depan.

2.3 Pengertian Sistem Informasi

11
Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai berikut :

Sistem Informasi dapat didefinisikan sebagai kumpulan elemen yang saling

berhubungan satu sama lain yang memebentuk satu kesatuan untuk mengintegrasikan

data, memproses dan menyimpan, serta mendistribusikan informasi.

Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem informasi dapat diartikan

sebagai kumpulan dari berbagai komponen pisik atau non pisik yang saling

berintegrasi satu sama lain dan mempunyai tujuan yaitu memproses ataupun

menyimpan data menjadi suatu informasi yang lebih berarti dan berguna bagi user.

2.3.1 Komponen Sistem Informasi

Komponen-komponen sistem informasi yang dikenal dengan istilah blok

bangunan (building block) terdiri dari :

1. Blok masukan (input block)


Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi, termasuk metode

dan media untuk memperoleh data yang dimasukan, yang dapat berupa

dokumen dasar.
2. Blok model (model block)
Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang

akan memanipulasi data masukan dan data yang tersimpan dalam basis data

dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang

diinginkan.
3. Blok keluaran (output block)

12
Produk dari sistem informasi adalah keluaran berupa informasi yang

berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan

manajemen serta semua pemakai sistem.

4. Blok teknologi (technology block)


Merupakan kotak alat (tool-box) dalam sistem informasi. Teknologi

digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan

mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu

pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari tiga

bagian utama, yaitu teknisi (Brainware), perangkat lunak (software) dan

perangkat keras (hardware).


5. Blok basis data (database block)
Merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu

dengan yang lain, tersimpan diperangkat keras komputer dan perangkat lunak

digunakan untuk memanipulasinya. Data didalam basis data perlu

diorganisasikan sedemikian rupa supaya informsi yang dihasilkan

berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi

kapasitas penyimpanannya. Basis data dapat diakses atau dapat dimanipulasi

dengan menggunakan perangkat lunak paket yang disebut dengan DBMS

(database management system).


6. Blok kendali (control block)
Pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-

hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah atau terlanjur terjadi kesalahan

dapat langsung diatasi.

2.4 Metode Analisis Sistem Terstruktur

13
Analisis sistem adalah suatu penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh

kedalam bagian bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan

dan mengevaluasi permasalahan permasalahan, kesempatan kesempatan,

hambatan hambatan yang terjadi dan kebutuhan kebutuhan yang di harapkan

sehingga dapat diusulkan perbaikan perbaikan.

2.4.1 Flow Map


Flow map digunakan untuk mempermudah penggambaran aliran data yang

berupa dokumen sistem yang sedang berjalan.


2.4.2 Diagram Konteks ( Contex Diagram )
Diagram konteks adalah suatu diagram aliran data yang tingkat tinggi yang

menggambarkan seluruh jaringan dan masukan dan keluaran (input/output)

sistem yang maksudnya adalah untuk menggambarkan sistem yang sedang

berjalan, mengidentifikasikan awal dan akhir data yang masuk dan keluaran

sistem.

2.4.3 Diagram Arus (Data Flow Diagram/DFD)


Data Flow Diagram sering digunakan untuk menggambarkan suatu

sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara

logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut

mengalir (misalnya lewat telepon, surat dan sebagainya) atau lingkungan fisik

dimana data tersebut akan disimpan (misalnya file kartu, hardisk, tape, disket

dan sebagainya).
Data flow diagram merupakan alat yang cukup populer sekarang ini,

karena dapat menggambarkan arus data didalam sistem dengan tersetruktur

dan jelas.

14
2.5 Penjualan tiket KA adalah transaksi pemesanan tiket KA untuk seluruh KA

eksekutif dan bisnis dari H 30 sampai dengan H 1 sebelum keberangkatan

KA.
2.6 Call Center adalah lembaga atau badan usaha yang berbadan hukum yang

bertindak atas nama perusahaan dalam upaya memberikan informasi produk

layanan kereta api kepada masyarakat dan dapat melayani pemesanan tiket via

telpon (dalam hal ini PT. Jasnita telkomindo dengan kode akses 13TYP/13897).
2.7 Calon Penumpang adalah orang yang melakukan pemesanan /pembelian tiket

melalui call center.


2.8 Electronic channel adalah saluran yang dapat diguakan oleh nasabah bank untuk

melakukan transaksi debet maupun kredit yang terdiri dari ATM, Phone banking,

internet banking dan sms banking.

BAB III

PROFIL PERUSAHAAN

2.1 Tinjauan Umum Perusahaan

2.1.1 sejarah Perusahaan

Stasiun Kereta Api Bandung merupakan salah satu bangunan bersejarah di Kota

Bandung yang telah berdiri selama lebih dari ratusan tahun. Stasiun Kereta Api

Bandung pertama kali didirikan pada tanggal 17 Mei 1884 saat masa pemerintahan

Belanda di Indonesia. Banyak sekali peristiwa yang telah dilalui dan dialami oleh

Stasiun Kereta Api Bandung, dari masa penjajahan, masa perjuangan kemerdekaan,

15
hingga sekarang. Bangunan stasiun seolah-olah menjadi saksi bisu dari berbagai

peristiwa yang terjadi di sekitarnya.

Wilayah sekitar Stasiun Bandung pada mulanya hanya sebuah lahan terlantar,

namun sejak stasiun dibangun, perlahan terjadi perubahan. Keberadaan Stasiun

Kereta Api Bandung turut membantu perkembangan wilayah Kota Bandung. Fungsi

utama stasiun yaitu sebagai salah satu sarana transportasi yang membantu terjadinya

sirkulasi manusia dari satu tempat ke tempat lain. Akibatnya, banyak penginapan,

rumah makan dan pusat perbelanjaan yang dibangun di sekitar stasiun. Semua itu

seolah-olah menjadikan Stasiun Kereta Api Bandung sebagai pusat kegiatannya.

Pengaruh stasiun tidak hanya terjadi pada kawasannya saja, namun di dalam

stasiun itu sendiri terjadi perubahan-perubahan/transformasi, baik dari segi fasilitas,

fungsi maupun perilaku manusia yang berada di dalamnya. Stasiun Kereta Api

Bandung terus berkembang mengikuti kebutuhan-kebutuhan manusia pengguna

stasiun.

Dari segi budaya, stasiun merupakan pintu masuk seseorang dari satu daerah

menuju daerah lain, yang memiliki kebudayaan yang berbeda. Sehingga stasiun dapat

diumpamakan sebagai gerbang budaya, di mana dapat kita masukkan ciri-ciri

kebudayaan.

2.1.2. Bidang garapan (produk/jasa) perusahaan

Jasa yang dilakukan Oleh PT KA Bandung adalah terdapat 3 Jenis jasa :

1. Kereta Api Penumpang

16
Adalah kereta api yang digunakan untuk mengangkut orang. Kapasitas angkutan

penumpang yang disediakan PT. Kereta Api (Persero) di Jawa dan Sumatera adalah

106.638 tempat duduk/hari.

Untuk kereta api penumpang dapat dibagi menjadi 3 kelas :

a) Kelas eksekutif adalah merupakan kereta penumpang yang dilengkapi dengan

AC (air Condicioner) yang juga menyediakan sarana hiburan selama dalam

perjalanan beruapa tayangan audio/video dan penumpang dapat memesan

makanan dan minuman sesuai dengan menu yang disediakan. Kelas eksekutif

dibagi menjadi 2 bagian yaitu kelas argo dan kelas swasta. Kelas argo yakni

kelas yang merupakan layanan tertinggi di PT kereta api (persero) dengan

kereta penumpang 50 orang per kereta. Sedangkan kelas swasta berada

dibawah argo dengan kapasitas 52 orang per gerbong.

b) Kereta api bisnis adalah dalah kereta penumpang yang tidak dilengkapi

dengan AC (Air Conditioner). Jumlah kursi dalam kereta pun lebih banyak

dibandigkan dengan kereta api eksekutif, yaitu sebanyak 64 buah.


c) Kereta api ekonomi adalah kelas kereta penumpang dibawah kelas bisnis.

Sama halnya dengan kereta kelas bisnis, kereta ini tidak dilengkapi dengan

Air Conditioner (AC). Satu gerbong kereta penumpang ekonomi berkapasitas

106 orang. Kereta ini menjadi idaman para penumpang pasa saat hari raya

ataupun hari libur. Walapupun dalam setiap perjalanan, kereta ini harus

berhenti untuk mengalah dengan kereta api kelas atasnya. Harga tiket kereta

kelas ekonomi pun sangat terjangkau.


2. Kereta Api Barang

17
Khusus di Jawa, pemasaran angkutan barang semula kurang diminati pasar,

karena dalam perjalanan kalah prioritas dengan KA penumpang. Tetapi, sejalan

dengan perkembangan terakhir, melalui modernisasi sarana angkutan barang, telah

dimungkinkan hadirnya KA barang dengan kecepatan yang tidak jauh berbeda

dengan KA penumpang, sehingga perjalanannya lebih lancar.


a) Baja Satwa
KA barang Baja Satwa dikhususkan bagi pengangkutan barang pada koridor

Jakarta (Kampung Bandan) Surabaya Pasarturi pp. barang yang diangkut

menggunakan peti kemas, yang jenis komoditas angkutannya tidak terbatas

pada jenis tertentu.


b) Barang Cepat
Koridor layanannya sama dengan KA Antaboga, Jakarta (Kampung Bandan)

Surabaya Pasarturi, tetapi sarana yang digunakan berupa gerbong tertutup.

Komoditas yang dapat diangkut juga variatif sesuai dengan ketersediaan

pasar.
3. Kereta Api Wisata

Untuk menunjang kepariwisataan, PT. Kereta Api (Persero) memberikan

pelayanan carter kereta khusus wisata juga berbagai keperluan seperti : rapat, pesta

pernikahan, ulang tahun, dsb di atas Kereta Api menuju berbagai kota tujuan.

Saat ini PT. Kereta Api (Persero) menyediakan tiga kereta wisata, masing - masing

diberi nama :

a. Nusantara
b. Bali
c. Toraja

18
Ketiga kereta wisata tersebut dapat dirangkaikan pada Kereta Api Reguler yang

dilengkapi dengan kereta pembangkit (listrik) berkekuatan minimal 300KVA,

seperti : KA Argobromo Anggrek, Argo lawu, Dwipangga, Argo Muria, Argo Gede,

Bima dan Sembrani.

Dengan kehadiran berbagai inovasi dalam pemasaran tiket, hal ini diharapkan

akan mampu meningkatkan penjualan dan okupansi PT KA, serta peningkatan

pelayanan dari semua lapisan dalam perusahaan dan peran serta regulator yang

mendukung terhadap kemajuan perkembangan perkeretaapian indonesia.

2.2 Struktur Organisasi

19
Gambar.3.1 Struktur organisasi

2.3 Deskripsi kerja

Dalam rangka pencapaian tujuan perusahaan dan peningkatan pelayanan kepada

pelanggan PT Kereta Api (persero) berusaha memberikan akses pelayanan yang lebih

baik kepada pengguna jasa termasuk diantaranya kemudahan untuk mendapatkan

tiket kereta api. Diantaranaya dalam meberikan kemudahannya cara yang ditawarkan

untuk dapat memesan tiket :

1. Call center

Pemesanan tiket melalui layanan call center jasnita dan perbankan merupakan

suatu sistem pembelian tiket KA dengan memanfaatkan layanan call center untuk

pemesanannya kemudian dilanjutkan dengan pembayaran via electronic channel

Bank (dalam hal ini Bank Mandiri) dan pencetakan tiket distasiun pada saat

penumpang akan berangkat.

Pemesannan tiketnya dapat dilakukan dalam waktu 24 jam ke nomor 13897

(13TYP) menggunakan telpon selular. Pemesanan hanya boleh dipesan maksimal 4

tempat duduk, hal ini untuk menghindari pencaloan. Penukaran tiket melalui fasilitas

layanan perbankan ini hanya dapat dilayani di loket stasiun atau pusat pelayanan

penjualan tiket kereta api.

20
Apabila terjadi pembatalan dan penundaan waktu perjalanan bagi calon

penumpang kereta api dilakukan sesuai aturan yang ada di STP. Pembatalan tiket

hanya dapat dilakukan melalui komputer tiketing, menggunakan menu pembatalan

yang ada dan hanya dapat dikakukan ditempat pusat pelayanan reservasi dan di

stasiun Kereta Api.

2. Online

Pelanggan dapat membeli tiket setiap saat dengan mengakses web di

www.kereta-api.com Layanan Ticketing OnLine, atau dengan mengklik gambar yang

terdapat di Beranda Website kami.

Sebagai alat pembayaran kami menerima Visa dan Master Card. Untuk memesan

tiket secara online diawali dengan memilih Stasiun keberangkatan dan Stasiun Tujuan

serta tanggal Keberangkatan. Langkah selanjutnya adalah memilih kereta serta jam

keberangkatan kemudian mengisi data penumpang dan data pembayar. Setelah

pengisian akan tampil summary dari pemesanan tiket, jika summary sudah benar

dilakukan pembayaran melalui kartu kredit.

Pada saat melakukan transaksi secara online pastikan alamat e-mail ditulis dengan

benar karena pelanggan akan mendapatkan e-mail yang dapat digunakan sebagai

pengganti tiket setelah itu di cetak, lalu pelanggan melengkapi surat jadwal

keberangkatan yang telah diterima dengan foto copy kartu identitas yang masih

berlaku dan selanjutnya diberikan ke petugas loket untuk dicocokkan dengan

21
database pemesanan calon penumpang. Setelah itu tiket dicetak dan diserahkan oleh

calon penumpang.

3. Penjualan Langsung

Pelanggan dapat membeli tiket kereta api distasiun dengan datang langsung ke

loket stasiun Kereta api untuk pembayaran Bea Kereta Api, dan penumpang tidak

dikenakan Bea tempat duduk, tidak disediakan fasilitas lokasi tempat duduk serta

penumpang diberikan karcis komputer, hanya pada kolom pesanan tidak tercetak

beanya atau tanpa bea pesan tempat.

Apabila terjadi pembatalan dapat dilayani diloket pemesanan lainnya atau loket

penjualan langsung yang ditunjuk dinas dengan mempertimbangkan kesibukan dan

antrian yang ada. Dan pembatalan harus dilayani dengna komputer, apabila ada

gangguan sistem maka dapat dilayani manual. Karcis yang dibatalkan agar dibubuhi

cacatan seperlunya dan ditanda tangani ks/b sendiri, untuk dilampirkan pada

pembukuan yang bersangkutan.

4. Penjualan melalui Loket PT Pos


Saat ini kami telah melakukan kerja sama dengan PT. Pos Indonesia. Untuk

memudahkan pembelian tiket kereta api pelanggan dapat membeli tiket melalui

PT. Pos Indonesia yang sudah online di seluruh Indonesia.

22
BAB IV

ANALISIS KERJA PRAKTEK

4.1 Analisis system

Analisis system dapat didefinisikan sebagai uraian dari suatu system informasi

yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk

mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan.

Tahap analisis system dilakukan setelah perencanaan system dan sebelum tahap

desain sistem. Tahapan analisis system merupakan tahapan yang kritis dan sangat

penting karena kesalahan ditahap ini akan menyebabkan kesalahan ditahap

selanjutnya.

Analisis sistem yang berjalan ini menjelaskan kegiatan pengolahan data

pemesanan tiket melalui layanan Call Center yang ada di PT. Kereata Api DAOP 2

bandung yang dibuat oleh penulis dalam bentuk model menggunakan Flow map,

Diagram konteks, dan Data flow diagram. Analissi system dalam suatu perusahaan

atau lembaga sangatlah penting sebab fungsi dari analisis system itu sendri yaitu

untuk mengetahui bagaimana system itu berjalan agar system yang dibuat dapat

menghasilkan output yang diinginkan dan dapat mencapai tujuan yang direncanakan.

23
4.1.1. Analisis dokumen

Analisis dokumen terdiri dari Deskripsi, sumber, Rangkap, dan Atribut. Adapun

analisis dokumen yang ada pada PT. Kereta Api adalah sebagai berikut:

1. Nama : faktur ATM


Fungis : sebagai bukti pembayaran ke bank untuk pemesanan tiket kereta api.
Sumber : dari electronic cannel yang diberikan kepada konsumen
Item data : Kode booking, jumlah pembayaran, tujuan, jenis kereta
Jumlah :1
2. Nama : faktur Pembelian tiket
Fungsi : Untuk bukti transaksi pembelian tiket

Sumber :Dari petugas reservasi untuk diberikan kepada konsumen sebagai

bukti pemeblian tiket.

Item data : no kereta,nama kereta,kota tujuan,no kursi,harga,jumlah penumpang,

Jumlah :2

4.1.2. Analisis prosedur yang sedang berjalan

Analisis prosedur system yang sedang berjalan untuk memenuhi kebutuhan akan

data suatu system yang sedang berjalan disuatu perusahaan atau instansi. Analisis

prosedur system yang sedang berjalan berikut ini merupakan prosedur pengelolaan

data penjualan tiket Pemesanan tiket dengan layanan call center yang sedang berjalan

di PT Kereta Api DAOP 2 Bandung.

Berikut adalah prosedur pemesanan tiket dengan layanan call center pada PT.

Kereta Api DAOP 2 Bandung :

24
1. Konsumen melakukan reservasi tiket KA dengan melakukan panggilan ke

Call Center KA (dial 13897) menggunakan telepon selular.

2. Petugas yang melayani akan menanyakan informasi kepada konsumen

mengenai :

a) Nama dan alamat Calon Penumpang (sesuai KTP/SIM/Kartu Identitas)

b) Nama dan Kelas KA yang dipesan

c) Tanggal dan Jam Keberangkatan KA

d) Stasiun asal dan kota tujuan penumpang

e) Jumlah penumpang

3. Setelah petugas Call Center berhasil melakukan proses reservasi, kemudian

dilanjutkan dengan mengirimkan SMS ke pemesan yang berisi informasi

tiket KA yang dipesan disertai kode pemesanan dan jumlah transaksi yang

harus dibayarkan ke bank.

4. Konsumen membayar transaksi pemesanan tiket ke electronic channel Bank

mandiri sebesar nilai transfer tersebut sesuai kode pemesanan.

5. Jangka waktu pembayaran ke bank adalah 3 (tiga) jam dari waktu pemesanan

dan apabila telah lewat dari 3 (tiga jam maka dari waktu pemesanan secara

otomatis dianggap batal (proses secara otomatis dalam system).

6. Apabila transaksi telah berhasil dibayarkan ke bank secara otomatis data

tersebut akan dikirim ke PT. KAI dan tiket KA dapat dicetak. Apabila tiket

KA belum dibayar, Maka secara system tidak dapat dicetak.

25
4.1.2.1. Flow Map

Calon penumpang Petugas Call center

26
Gambar.4.1 Flow map

4.1.2.2. Diagram Konteks

27
Gambar 4.2 Diagram Konteks

4.1.2.3 Data flow diagram


Proses 1 level 0

Gambar 4.3 Data flow diagram Level 0

Proses 2 level 1

28
Gambar 4.4 DFD level 1

Proses 3 level 2

Gambar 4.5 DFD Level 2

29
4.1.3 Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan

Pemesanan tiket melaui layanan call center yang sedang berjalan saat ini

masih memiliki banyak kendala seperti pasokan data atau informasi dari instansi

atau sumber informasi masih belum ada budaya berbagi, egosektoral, kurangnya

kinerja back office, nomor call center yang akan dituju kadang susah untuk

dihubungi, serta pelayanannnya masih kurang memuaskan sehingga banyak

pelanggan mengeluhkan system call center ini.

Untuk itu solusi yang mungkin bisa membantu untuk mengurangi kendala

yang terjadi pada system layanan call center ini adanya koordinasi, yaitu

menjangkau semua perangakat perusahaan melalui satu pintu, sehingga semua

pelayanan perusahaan dapat terkordinasi, terkendali dan terlaksanan dengan baik,

tenaga yang bertugas dalam jumlah yang cukup dan bekal intelektual, agar dapat

meyakinkan semua permintaan terlayani dan ditanggapi dengan baik, aplikasi

sistem informasi dan database yang lengkap untuk mencatat dan menyampaikan

berbagai pelayanan dengan akurat dan dapat dipertanggugn jawabkan.

30
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

4.2 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari pelaksanaan tugas akhir ini adalah

dengan adanya system informasi pemesanan tiket KA dengan layanan call

center pada PT. Kereta Api DAOP 2 Bandung dapat membantu semua pihak

seperti :
1. Sistem call center 24 jam yang disediakan oleh PT. Kereta Api

memudahkan pemilik dalam melakukan penjualan tiket dan mudah

dijangkau oleh konsumen diseluruh indonesia tanpa adanya batas waktu

dan tempat.
2. Dengan adanya sistem call center ini, masyarakat dapat memesan tiket

jauh hari tanpa harus pergi ke agent atau reservasi penjualan tiket,

sehingga dapat menghemat waktu.


3. memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk reservasi dan transaksi

pembelian serta pembayaran tiket secara cepat melalui layanan Call

Center atau melalui situs PT. kereta api Indonesia (www.kereta-api.com),

sehingga waktu yang digunakan lebih efektif dan efisien.

Tahapan pengguna terhadap impelentasi system informasi pemesanan tiket

KA dengan layanan Call Center pada PT Kereta Api DAOP II Bandung.

1. pencapaian tujuan dan mengingkatkan pelayanan kepada pelanggan

dan dapat memberikan akses pelayanan yang lebih baik.

31
2. Merupakan langkah dan strategi yang tepat guna pengembangan

stasiun yang menyebar lebih mendekati kepada konsumen.


4.3 Saran
1. Pengembangan IT lebih di perluas, tidak hanya terbatas pada pemesanan

tiket dengan layanan call center maupun online namun untuk semua

aktivitas yang terdapat pada PT. Kereta Api DAOP II Bandung.

2. Sistem Call center sangat rentan terhadap kejahatan, sehingga system ini

harus didukung dengan tingkat keamanan yang tinggi.

3. Dalam pembuatan layanan call center ini membutuhkan biaya yang cukup

besar bagi PT. Kereta Api untuk menggunakan system 24 jam. sehingga

harus didukung dengan manajemen dan tingkat penjualan yang baik.

DAFTAR PUSTAKA

[JogO5] Jogiyanto, HM. Analisis dan desain sistem informasi. Andi yogyakarta.

Yogyakarta . 2005.

32
[Jog99] Jogiyanto Hartono. 1999. Pengenalan Komputer. Yogyakarta :

Penerbit Andi.

[kad03] Kadir, Abdul. 2003. Pengenalan Sistem Informasi. Yogyakarta : Andi.

Online :
http://ticketing.kereta-api.com/ 5 september 2009

33

Anda mungkin juga menyukai