Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN
MOTOR 1 PHASE BELITAN BIFILAR

1.1. Latar Belakang


Motor listrik adalah alat untuk mengubah energi listrik menjadi energi
mekanik. Alat yang berfungsi sebaliknya, mengubah energi mekanik
menjadi energi listrik disebut generator atau dinamo. Motor listrik dapat
ditemukan pada peralatan auxiliary system di kapal.
Motor satu fasa termasuk dalam kategori motor induksi/Asinkron.
Motor induksi adalah motor listrik bolak-balik (AC) yang putaran rotornya
tidak sama dengan putaran medan stator, dengan kata lain putaran rotor
dengan putaran medan stator terdapat selisih putaran yang disebut slip.
Selain itu juga motor satu fasa memiliki beberapa kekurangan, yaitu
memerlukan alat bantu pada saat starting berupa berupa kapasitor dan
kumparan bantu untuk memancing putaran ke putaran normal
Sebagian besar alat industri dan dunia marine menggunakan tenaga
listrik sebagai energi penggerak utamanya.Penggunaan motor AC
(Alternating Current) atau arus bolak-balik satu phasa saat ini banyak
digunakan diberbagai aplikasi.Salah satu penggunaan motor AC yang
sering ditemui yaitu terdapat diperabotan rumah tangga berupa mesin
cuci dan peralatan peralatan yang sering dijumpai dalam rumah seperti
kipas angin, AC, mesin cuci dan yang lainnya.Sedangkan penggunaan
motor AC di bidang marine yaitu pompa minyak pada kapal, pompa air
tawar pada kapal, genset dll.

1.2. Rumusan Masalah


a. Bagaimana cara membalik arah putaran mesin?
b. Bagaimana cara kerja dan penggunaan motor kapasitor kondisi tidak
berbeban?

1.3. Tujuan
a. Untuk mengetahui cara membalik arah putaran mesin
b. Untuk mengetahui cara kerja dan penggunaan motor kapasitor dalam
kondisi tidak berbeban

BAB II
DASAR TEORI

2.1.Pengertian Motor 1 Phase Secara Umum


Motor induksi satu fasa atau motor satu fasa adalah motor listrik ac
yang putaran rotornya tidak sama dengan putaran medan stator, atau
putaran rotor dengan mesan statornya terdapat slip. Motor induksi satu
fasa sering digunakan sebagai alat penggerak yang memerlukan daya
rendah dan pada kecepatan yang relatif konstan.
2.2.Jenis Jenis Motor 1 Phase
2.2.1. Motor Kapasitor
Motor kapasitor sangat sering digunakan untuk peralatan
rumah tangga. Hal ini dikarenakan konstruksinya sederhana
dengan daya kecil dan bekerja dengan tegangan suplai PLN. Motor
kapasitor sendiri, terbagi menjadi 3 macam, yaitu:
a. Motor kapasitor run
Motor ini mempunyai kapasitor yang besar yang di-paralel
dengan switch dan kapasitor lainnya (yang kecil). Umumnya
motor induksi tipe ini bekerja pada torsi yang lebih tinggi sama
seperti motor sebelumnya, hanya saja arus yang mengaliri
motor cukup kecil.

Gambar 2.1. Rangkaian Kapasitor Run


Sumber: www.allaboutcircuits.com
b. Motor kapasitor start
Motor jenis ini kurang lebih sama dengan motor induksi tipe
split-phase. Perbedaannya ialah adanya switch yang dipasang
antara salah satu stator winding dan kapasitor. Kondisi dari
switch akan menjadi close saat motor mulai berputar dan
menjadi open ketika motor mulai mencapai kecepatan yang
diinginkan. Umumnya belitan pada winding yang diserikan
dengan kapasitor dibuat lebih banyak untuk mencegah panas
berlebihan pada winding tersebut. Motor jenis ini dipakai pada
alat elektronik yang memakan daya tinggi seperti AC.
Gambar 2.2 Rangkaian Kapasitor Start
Sumber: www.allaboutcircuits.com

c. Motor kapasitor start dan run


Motor ini mempunyai dua buah kapasitor yang digunakan pada
saat start dan run. Type motor ini yaitu perpaduan antara
motor start kapasitor serta running kapasitor, di mana tujuan
dibuatnya double kapasitor yaitu untuk mendapatkan kopel
awal yang lebih besar serta kopel jalan yang merata. Type
motor ini banyak dipakai pada air conditioner (AC) ruangan.

Gambar 2.3 Rangkaian Kapasitor Start dan Run


Sumber: http://dunia-listrik.blogspot.co.id/2009/04/motor-listrik-ac-satu-
fasa.html

2.2.2. Motor shaded pole


Motor shaded pole termasuk motor yang mempunyai daya kecil dan
banyak digunakan untuk peralatan rumah tangga. Konstruksinya sangat
sederhana, pada kedua ujung stator ada dua kawat yang terpasang dan
dihubung singkatan fungsinya sebagai pembelah phasa. Belitan stator
dibelitkan sekeliling inti membentuk seperti belitan trafo. Rotornya
berbentuk sangkar tupai dan porosnya ditempatkan pada rumah stator
ditopang dua rumah bearing.

Gambar 2.4 Motor Shaded Pole


Sumber:http://dunia-listrik.blogspot.co.id/2009/04/motor-listrik-ac-satu-
fasa.html
2.2.3. Motor Universal

Motor universal adalah motor arus bolak balik , konstruksi maupun


karakteristik motor universal sama dengan motor arus searah .
Keuntungan motor universal ini dapat dioperasikan dengan sumber
tegangan bolak balik atau dengan tegangan arus searah pada nilai
tegangan yang sama.

Stator motor universal dapat berupa sepatu kutub (salient pole) maupun
stator silinder (non salient). Motor universal dengan stator sepatu kutub
umumnya beroperasi untuk daya 250 Watt (1/4 HP) ke bawah. Sedangkan
stator non salient dioperasikan untuk daya di atas 250 Watt.

Kecepatan beban nol motor ini sangat tinggi, tetapi pada saat beban
dipasang kecepatan motor berkurang dan akan terus berkurang jika
bebannya bertambah lagi. Pengaturan kecepatan motor universal dapat
dilakukan dengan cara memasang tahanan depan (rheostat resistance)
dihubungkan seri dengan motor listrik. Tahanan depan yang di atur
bervariasi pada motor listrik akan memberikan tegangan masuk bervariasi
pada motor, sehingga fungsi tegangan terhadap kecepatan sesuai dengan
formula dasar dari motor listrik. Pengaturan kecepatan kedua adalah
dengan kumparan medan dibuat dalam beberapa tingkat (step) untuk
memberikan variasi impedansi lilitan medan, sehingga fluksi medan
terhadap kecepatan sesuai dengan rumus dasar motor listrik.

Gambar 2.5 Motor Universal

Sumber: http://rizkitomy10.blogs.uny.ac.id/tag/motor-universal/

2.3.Prinsip Kerja 1 Phase


Motor dalam dunia kelistrikan ialah mesin yang digunakan untuk
mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Salah satu motor listrik
yang umum digunakan dalam banyak aplikasi ialah motor induksi. Motor
induksi merupakan salah satu mesin asinkronous (asynchronous motor)
karena mesin ini beroperasi pada kecepatan dibawah kecepatan sinkron.
Kecepatan sinkron sendiri ialah kecepatan rotasi medan magnetik pada
mesin. Kecepatan sinkron ini dipengaruhi oleh frekuensi mesin dan
banyaknya kutub pada mesin. Motor induksi selalu berputar dibawah
kecepatan sinkron karena medan magnet yang dibangkitkan stator akan
menghasilkan fluks pada rotor sehingga rotor tersebut dapat berputar.
Namun fluks yang terbangkitkan oleh rotor mengalami lagging
dibandingkan fluks yang terbangkitkan pada stator sehingga kecepatan
rotor tidak akan secepat kecepatan putaran medan magnet. Berdasarkan
suplai input yang digunakan, motor induksi dibagi menjadi dua jenis, yaitu
motor: induksi 1 fasa dan motor induksi 3 fasa. Dalam artikel ini hanya
akan dijelaskan mengenai motor induksi 1 fasa, namun untuk prinsip
kerjanya sendiri kedua jenis motor induksi tersebut memiliki prinsip kerja
yang sama. Yang membedakan dari kedua motor induksi ini ialah motor
induksi 1 fasa tidak dapat berputar tanpa bantuan gaya dari luar
sedangkan motor induksi 3 fasa dapat berputar sendiri tanpa bantuan
gaya dari luar
2.4.Pengertian Belitan Bifilar
Lilitan bifilar adalah lilitan elektromagnetik yang terdiri dari dua gulungan
parallel yang berdekatan. Dalam teknik, bifilar sendiri berarti kawat yang
terbuat dari dua filamen atau helaian. Umumnya, kegunannya adalah
sebagai kawat untuk trafo.
2.5.Bagian Motor 1 Phase Kapasitor
2.5.1. Stator
Pada motor satu fasa memiliki dua lilitan stator, yaitu lilitan fasa utama
(lilitan U1-U2) dan lilitan fasa bantu (lilitan Z1-Z2) :
Lilitan utama menggunakan penampang kawat tembaga lebih besar
sehingga memiliki impedansi lebih kecil.
Lilitan bantu dibuat dari tembaga berpenampang kecil dan jumlah
lilitannya lebih banyak, sehingga impedansinya lebih besar dibanding
impedansi lilitan utama. lihat gambar dibawah ini :

Gambar 2.6 Stator


Sumber : http://rendiarekgresik.blogspot.co.id/2012/04/motor-1-fasa.html

2.5.2. Rotor
Rotor merupakan bagian yang berputar dari motor, umumnya
berbentuk slinder dan bergerigi, dibuat dari alumunium dan dibuat
bergerigi untuk menciptakan celah yang akan diisi konduktor berupa
kumparan. Selain itu, rotor juga dilapisi dengan lamina untuk menambah
kinerja dari rotor yang digunakan. Masing-masing komponen dipasang
pada besi yang ditunjukkan seperti pada gambar berikut:

Gambar 2.7 Rotor


Sumber : http://www.slideshare.net
2.5.3. Kapasitor
Kapasitor adalah perangkat komponen elektronika yang berfungsi
untuk menyimpan muatan listrik dan terdiri dari dua konduktor yang
dipisahkan oleh bahan penyekat (dielektrik) pada tiap konduktor atau
yang disebut keping.
Kapasitor biasanya disebut dengan sebutan kondensator yang
merupakan komponen listrik dibuat sedemikian rupa sehingga mampu

menyimpan muatan listrik.


Gambar 2.8 Bagian Kapasitor
Sumber : http://electric-mechanic.blogspot.co.id/2012/09/kapasitor-bank-industri.html

2.2.3. Saklar Sentrifugal


Untuk memutuskan arus, kumparan bantu dilengkapi dengan saklar
pemutus yang dihubung seri terhadap kumparan bantu. Biasanya yang
dipakai adalah saklar sentrifugal, Fungsi dari saklar sentrifugal adalah
untuk memutuskan hubungan antara kumparan Bantu dengan jala jala
listrik setelah rotor berputar mencapai kecepatan maksimum.
Saklar sentrifugal model biasa terdiri dari dua bagian pokok yaitu
bagian tetap dan bagian berputar. Apabila motor dalam keadaan diam
maka kontak yang ada pada bagian tetap, dalam keadaan tertutup karena
adanya tekanan dari bagian berputar. Pada kecepatan kira-kira 75-80 %
dari kecepatan penuh bagian yang berputar akan melepaskan tekanannya
pada kontak tetap dan menyebabkan kontak terbuka.
Saklar sentrifugal jenis lain adalah jenis electromagnetik. Dalam
keadaan normal saklar dalam kondisi normal open (NO).pada waktu
starting, arus yang melewati kumparan utama sangat tinggi. Dengan
pemasangan saklar elektromagnetik secara seri terhadap kumparan
utama maka pada saat starting arus kumparan utama yang tinggi
menyebabkan saklar elektromagnetik bersifat magnet.

2.6.Cara Membalik Putaran Motor Kapasitor


Pengaturan arah putaran motor kapasitor dapat dilakukan
dengan mengganti sambungan kapasitor.

Gambar 2.9 Rangkaian Motor 1 Phase dengan pembalik Putaran


Sumber : dunia-listrik.blogspot.com

a Untuk menghasilkan putaran yang berlawanan dengan arah


jarum jam, kapasitor CB disambungkan ke lilitan utama 1 dan
lilitan bantu 2 dan lilitan bantu 1 dikopel dengan lilitan
utama 2
b Untuk menghasilkan putaran searah jarum jam, kapasitor
disambungkan ke lilitan bantu 1 dan lilitan utama 1, lilitan bantu 2
dikopel dengan lilitan utama1.

Gambar 2.8. Pengawatan Motor Kapasitor dengan pembalik Putaran


http://dunia-listrik.blogspot.co.id/2009/04/motor-listrik-ac-satu-fasa.html
2.7.Perbedaan Motor 1 Fase dan 3 Fase
Tabel 1. Pebedaan motor 1 fasa dan 3 fasa
Motor 1 Phase Motor 3 Phase
Memiliki 1 lilitan Memiliki 3 lilitan
Tenaga yang dihasilkan lebih Tenaga yang dihasilkan lebih
kecil besar
Tidak bisa starting sendiri Self-starting
Lebih sering digunakan untuk Lebih sering digunakan untuk
peralatan rumah tangga peralatan industri
Putaran mesin lebih halus Putaran mesin lebih kasar (tidak
(konstan) kontan)
Sumber tegangan 1 fasa Sumber tegangan 3 fasa

2.8. Aplikasi di darat dan di laut


2.8.1. Aplikasi di darat
Nama Gambar

Kipas Angin

Mesin Cuci
Pompa Air

AC

2.8.2. Aplikasi di Marine


Nama Gambar

Pompa Minyak Pelumas Pada


Kapal

Kompresor untuk penyelaman


Pompa air tawar

Blower Pada Ventilasi Kapal


BAB III
TAHAPAN PRAKTIKUM
3.1. Peralatan Praktikum
No Nama Alat Gambar Fungsi

Mengubah
3. Motor energi listrik
1. kapasitor menjadi
energi gerak

Menghitung
3. Clamp nilai arus
2. meter pada
rangkaian

Mengukur
3. Tachomete
RPM pada
3. r
motor

Menghubungk
3.
Kabel an arus dalam
4.
rangkaian

Untuk
Variable
3. mengatur
AC/DC
5. variasi input
Supply
voltage
3.2. Rangkaian Praktikum

Gambar 3.6
Sumber: Dokumentasi Praktikum
3.3. Prosedur Praktikum
1. Merangkai rangkaian seperti gambar 3.6 diatas
2. Melakukan percobaan dan mengulangi sebanyak lima kali
3. Mencatat hasil percobaan (I start, I konstan, putaran)
4. Mengulangi semua langkah diatas untuk yang berlawanan arah
jarum jam

3.4. Data Hasil Pengamatan Praktikum


3.4.1. Tabel Rangkaian 1 (searah jarum jam)
No Voltage Arus Konstan Arus Arus Putaran
. Masukan (V) (A) Kumparan Kumparan (RPM)
Utama (A) Bantu (A)
1 15 % 0.79 0.79 0.74 961
2 20 % 1.12 1.12 1.06 1024
3 25 % 1.4 1.4 1.34 2765
4 30 % 1.65 1.65 1.56 2818
5 35 % 1.89 1.89 1.77 2842
Tabel 1 : Tabel data rangkaian 1 (searah jarum jam)

3.4.2. Tabel Rangkaian 2 (berlawanan arah jarum jam)


No Voltage Arus Konstan Arus Arus Putaran
. Masukan (V) (A) Kumparan Kumparan (RPM)
Utama (A) Bantu (A)
1 15 % 0.78 0.78 0.81 979
2 20 % 1.1 1.1 1.08 1048
3 25 % 1.32 1.32 1.35 2775
4 30 % 1.61 1.61 1.67 2825
5 35 % 1.84 1.84 1.94 2850
Tabel 2 : Tabel data rangkaian 2 (kebalikan arah jarum jam)
BAB IV
ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

4.1. Perhitungan
4.1.1. Data rangkaian 1 (searah jarum jam)
Daya motor yang dihasilkan :
P = V I cos ; dengan cos = 0.74; V = 220 V

Perhitungan Torque :
5250 HP
T=
n

Voltage Effective Effectiv


No Voltage Torque
Masukan Power e Power
. (V) (Nm)
(V) (Watt) (HP)
1 15% 33 19 0.026 0.14
2 20% 44 36 0.049 0.25
3 25% 55 57 0.076 0.15
4 30% 66 81 0.108 0.20
5 35% 77 108 0.144 0.27
Tabel 3 : Tabel perhitungan rangkaian 1 (searah jarum jam)
4.1.2. Dara rangkaian 2 (berlawanan arah jarum jam)
Daya motor yang dihasilkan :
P = V I cos ; dengan cos = 0.74; V = 220 V

Perhitungan Torque :
5250 HP
T=
n

Voltage Effective Effectiv


No Voltage Torque
Masukan Power e Power
. (V) (Nm)
(V) (Watt) (HP)
1 15% 33 19 0.026 0.14
2 20% 44 36 0.048 0.24
3 25% 55 54 0.072 0.14
4 30% 66 79 0.105 0.20
5 35% 77 105 0.141 0.26
Tabel 3 : Tabel perhitungan rangkaian 2 (berlawanan arah jarum jam

4.2. Grafik
4.2.1. Hubungan V & rpm
Tabel dari hasil praktikum jika kita hubungkan antara putaran
clockwise dan counter clockwise terdapat perbedaan, grafik sbb:

Grafik 3 : Hubungan V & rpm antara clockwise & counter clockwise

4.2.2. Hubungan Torque dengan arah putaran

Grafik 4 : Hubungan Torque & arah putaran antara clockwise & counter clockwise
Dapat dilihat dari grafik bahwa arah hubungan antara torque dengan
arah putaran sangat berpengaruh terhadap konstruksi perencanaan
awal dari designer itu sendiri sehingga jika terdapat perubahan atau
modifikasi salah satu yang terjadi untuk perubahan arah adalah
turunnya torsi dari motor tersebut.

4.3. Auxiliary Winding


Pada motor yang digunakan untuk membantu proses starting pada praktikum
adalah jenis kumparan bantu, diamana kumparan bantu tersebut mempunyai
bentuk vektor seperti pada gambar dibawah ini:

&
Is

I I
m
I-
Gambar IV.3.2 : Vektor dari Arus capasitor

Karena sudut yang terlalu jauh sehingga membuat motor tidak bisa
bergerak sehingga dengan adanya kumparan bantu (Is) maka sudut
menjadi lebih kecil.

BAB V
KESIMPULAN

1. Bahwa motor 1 phase belitan bifiliar dapat dirubah arah


putarannya.
2. Putaran tersebut dapat dirubah dari clockwise menjadi
counter clockwise dengan cara merubah arah fluks magnet pada kumparan
bantu.
3. Dengan membalik putaran maka terdapat penurunan torsi
jika sebelumnya arah clockwise dirubah menjadi counter clockwise
membuat torsi menurun.
4. Dari hasil torsi yang didapat maka sangat jelas bahwa
designer membuat motor tersebut untuk bekerja searah clockwise.
5. Pada motor praktikum saklar sentrifugal memutuskan
rangkaian kumparan bantu dan selanjutnya motor listrik bekerja hanya
dengan kumparan utama pada voltage masukan 20%-25% yang dapat
dilihat pada tabel praktikum dengan didapat selisih kenaikan rpm lebih dari
2X lipat dibanding setelah atau sesudah perubahan inputan voltage.

Anda mungkin juga menyukai