KUNJUNGAN INDUSTRI
PT. SARI WARNA ASLI I
Disusun oleh:
Kelompok 10
Agustina Citrawati (I0315004)
Maria Nindy Alif Jodinesa (I0315058)
Octavia Riskadayanti (I0315066)
Penulis
DAFTAR ISI
2
Kata Pengantar 2
Daftar Isi . 3
Bab I - Pendahuluan
1.1 Profil Perusahaan
1.1.1 Identitas Perusahaan 4
1.1.2 Sejarah Berdirinya Perusahaan .... 4
1.1.3 Kondisi Bisnis Perusahaan .. 6
1.2 Sistem Integral Perusahaan
1.2.1 Skema Integral Perusahaan .. 11
1.2.2 Penjelasan Sistem Integral ... 11
Bab II - Produksi
2.1 Struktur Produk (Bill Of Material) .. 15
2.2 Peta Kerja
2.2.1 Operation Process Chart ................................................... 16
2.2.2 Peta Manusia Mesin .......... 19
2.2.3 Flow Diagram .................... 20
2.3 Struktur Organisasi dan Job Deskripsi .. 21
3
Logo perusahaan :
sumber: jatim-
loker.blogspot.com
Nama : PT. Sari Warna Asli Unit I
Bidang Usaha : Industri Tekstil
Kepemilikan Saham : Gabungan grup dalam negeri
Modal Awal : Penanaman dalam negeri yang beragam
Alamat Kantor : Kemiri RT 001 RW 013 Kecamatan Kebakkramat,
Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.
Website : sariwarna.co.id
Contact Center : 0271 651851; 0271 644570
Email : swasolo@indo.net.id
4
Sari Warna Asli group juga telah berhasil menempatkan diri
sebagai pimpinan pada pasar tekstil di segmen tertentu di Indonesia.
Produk-produk dengan merek jumping fish, mellatex, dan golden mella
sudah sangat terkenal dan dapat diterima dengan baik oleh pasar domestik
maupun luar negri.
Tujuan utama dari perusahaan Sari Warna Asli adalah pada :
Usaha menerapkan standar-standar dalam pemasaran, penjualan,
administrasi dan produksi.
Diversifikasi pasar dan produk
Optimasi nilai tambah dengan meningkatkan mutu produk.
Dalam usaha untuk memperluas jangkauan distribusi, PT. Sari
Warna asli memiliki visi, misi dan kebijakan mutu sebagai patokan dalam
proses produksi, dimana visinya adalah Menjadi pabrik tekstil yang
terpadu dan mendunia, misinya adalah Kualitas sasaran kami, serta
kebijakan mutu yang mereka miliki adalah :
1. Menghasilkan produk yang sesuai dengan persyaratan pelanggan
2. Mengutamakan keputusan pelanggan
3. Menyerahkan produk tepat waktu
4. Selalu melakukan perbaikan secara berkesinambungan.
Kualitas sudah menjadi salah satu pandangan hidup dalam seluruh
aktivitas yang ada pada organisasi Sari Warna Asli, sehingga setiap tahap
produksi tersedia laboratorium tersendiri yang dilengkapi dengan
peralatan canggih untuk menjamin kualitas dari serat benang, kain grey,
dan barang jadi. Bagi Sari Warna Asli group jaminan kualitas adalah suatu
proses yang menyeluruh dan terpadu.
Sari Warna Asli juga percaya bahwa kualitas yang baik timbul
karena produktivitas karyawan yang tinggi, sehingga perusahaan ini
memberikan perhatian yang tinggu kepada karyawannya sebagai timbal
balik atas usaha mereka. Perhatiannya ditunjukan melalui fasilitas yang
lengkap, seperti kantin, poli klinik, koperasi, dan tempat ibadah. Rekreasi
karyawan diadakan setiap setahun sekali. Fasilitas lainnya yaitu adanya
jaminan kesehatan (JAMSOSTEK), program pendidikan dan pelatihan.
Untuk jam kerja karyawan bagian kantor sendiridimulai pukul 07.00
WIB sampai dengan pukul 16.00 WIB, sedangkan untuk karyawan di
bagian sistem produksi dibagi menjadi 3 shift. Rentang waktunya yaitu
5
shift pertama dimulai dari pukul 07.00 sampai dengan pukul 15.00 WIB,
shift kedua dimulai dari pukul 15.00 sampai dengan pukul 23.00 WIB,
serta shift ketiga dimulai dari pukul 23.00 sampai dengan pukul 07.00
WIB. Sedangkan pada hari Minggu semua aktivitas di perusahaan
ditiadakan. Hal ini dilakukan oleh PT. Sari Warna Asli untuk
meningkatkan produktivitas karyawan.
Sumber:
sariwarna.co.id/marketing.htm
a. Jumlah Karyawan
Jumlah karyawan Sari Warna Asli
Unit I sampai dengan saat ini adalah 1.037 karyawan khusus untuk
perusahaan unit I.Untuk sistem produksi, jumlah karyawan terbagi
menjadi :
Bagian logistik berjumlah 6 orang
Bagian gudang grey berjumlah 36 orang
Bagian mesin produksi berjumlah 82 orang
Gudang penyimpanan berjumlah 24 orang
Bagian ekspedisi berjumlah 24 orang
6
pemotongan tidak dibuang saja melainkan dijual per kilogramnya
sesuai dengan jenis kainnya sendiri.
Contoh hasil produk di PT. Sari Warna Asli unit 1:
7
Gambar 1.2 Kain bahan kaos
Sumber : Foto pribadi penulis
8
9
Gambar 1.4 Produk PT. Sari Warna Asli Unit 1
Sumber: sariwarna.co.id/product.htm
c. Omzet
Omzet yang di dapatkan oleh PT Sari Warna Asli unit I berkisar
Rp 8.000.000,00 hingga Rp 9.000.000,00 setiap bulannya. Sari
Warna Asli group mempunyai kepercayaan yang kuat, bahwa
karyawan yang mempunyai dedikasi tinggi pada perusahaan
merupakan aset yang utama. Konsumsi siang bagi para pekerja
ditanggung oleh Sari Warna Asli.
Proses
INPUT OUTPUT
INPUT :
Man : Jumlah karyawan yang bekerja di Sari Warna Asli adalah 1.037
orang. Pemilihan karyawan tetap berdasarkan kriteria tertentu.
10
No Jenis Mesin Pembuat
Material : Bahan yang digunakan dalam proses produksi cukup banyak, yaitu
kain grey, zat pewarna tekstil, dan obat kain.
Money : Modal yang dipakai untuk membangun PT Sari Warna Asli yaitu
berupa barang yang adalah alat alat finishing dan alat alat printing.
PROSES
a. Produksi
11
b. Non Produksi
OUTPUT
12
Output yang dihasilkan dari produksi PT. Sari Warna Asli Unit I adalah
kain jadi. Kain adalah lembaran-lembaran hasil dari proses pertenunan, perajutan,
yang masih dapat dilanjutkan dengan proses lanjutan sesuai dengan yang
diinginkan, antara lain proses batik, sablon dan jahit.
FEEDBACK
BAB II
PRODUKSI
13
2.1
StrukturProduk
(BillOfMaterial)
Jumlah produksi PT. Sari Warna Asli ini mengikuti permintaan pasar. Hal
ini berarti tidak ada jumlah pasti yang diproduksi tiap harinya, melainkan akan
berubah secara tidak menentu tergantung banyak permintaan pasar. Jika
14
permintaan pasar banyak, maka hasil produksi pun banyak. Namun, jika
permintaan pasar sedikit, maka hasil produksi pun sedikit. Tetapi, yang perlu
diketahui, jumlah minimal proses produksi di PT ini adalah 14 yard atau senilai
1.279,6 cm kain.
15
7
Saforisasi
Resin Finish
RINGKASAN
JUMLA
KEGIATAN
H
Operasi 8
Operasi dan Pemeriksaan 2 Ringkasan OPC Pembuatan Kain
Penyimpanan 1 TC
TOTAL 11
16
1. Proses Bakar Bulu atau Singeing: Singeing adalah proses membakar
bulu-bulu yang ada dipermukaan kain maupun disela-sela rajutan hingga
bersih. Bulu-bulu tersebut ditimbulkan karena adanya tegangan dan
gesekan pada benang lusi ketika proses pertenunan. Pada proses produksi
bulu-bulu ini mempengaruhi mutu hasil proses produksi, baik untuk
putihan, dyeing ( pencelupan ) maupun printing maka bulu-bulu tersebut
harus dihilangkan dengan proses bakaran bulu.
2. Proses Costicsasi: Setelah Proses Bakar Bulu maka pengolahan kain grey
dilanjutkan pada Proses Costicsasi. Proses ini bertujuan untuk
meningkatkan kualitas kain katun. Proses cocticsasi dilakukan untuk
menambah daya serap bahan terhadap zat warna, terutama zat warna
reaktif (reactive dyes), memperbaiki kenampakan serta stabilitas dimensi
kain. Proses ini dianjurkan untuk kain-kain seperti kain kemeja dan
pakaian kerja dimana stabilitas dimensi yang baik dan kenampakan kain
Cat Kain Gre
sangat penting. Kain dicosticsasi dengan menggunakan larutan Natrium
Hidroksida (NaOH) konsentrasi tinggi dengan waktu kontak yang singkat
(30 40 detik) serta pada temperatur dingin (10-20C).
3. Proses Scouring dan Bleaching: Grey yang 4 sudah melewati proses
Wetting Agent
costicsasi selanjutnya akan melewati proses scouring dan bleaching.Proses
NaOH 27 Be
Scouring bertujuan menghilangan komponen penyusun serat berupa:
minyak, lemak, lilin (wax), debu dan kotoran-kotoran kain yang menempel
Costicbleaching
serat kain. Sedangkan proses / soda ash,bertujuan
sabun, Wetting Agent, Squestering,
menghilangkan 360Garam
biji-biji Stabilisator,
kapas, pigmen-pigmen warna alami pada serat kapas yang berwarna krem
kecoklatan menjadi putih.
4. Pemberian Warna pada Kain: Dalam proses ini kain yang telah
120
melewati proses scoring dan bleaching akan diberi warna baik itu secara
dyeing (pencelupan) maupun printing.
5. Printing atau Dyeing: Pencelupan (Dyeing) adalah suatu proses
pemberian warna pada bahan tekstil secara merata dan baik, sesuai dengan
2
warna yang diinginkan. Sebelum pencelupan dilakukan maka harus dipilih
zat warna yang sesuai dengan serat. Pencelupan dapat dilakukan dengan
berbagai macam teknik dengan menggunakan alat alat tertentu pula.
Proses printing atau pencapan bertujuan untuk memberikan motif atau
17
warna yang beragam pada suatu permukaan kain dengan bersifat
permanen.
6. Proses Curing atau cuci: Apabila grey telah melewati proses printing
maka proses selanjutnya adalah proses curing yaitu proses pengeringan
dengan mesin stenter yang memiliki suhu sekitar 100 dengan waktu
18
PEKERJAAN : PROSES PENCETAKAN DESAIN
NAMA MESIN : PLAT PRINTING
NAMA PEKERJA : KARYAWAN
SEKARANG : USULAN
DITETAPKAN OLEH: AGUSTINA CITRAWATI, MARIA NINDY,
OCTAVIA R.
TANGGAL DITETAPKAN : 3 NOVEMBER 2015
ORANG MESIN
OPERATOR WAKTU MESIN WAKTU
(MENIT) (MENIT)
Mengambil kain
hasil proses 5 Mesin Dyeing 5
Dyeing
Memilih dan
mengambil plat 5 Mesin Plat Printing 5
untuk printing
Memasukkan
3 Mesin Plat Printing 3
plat printing
Memasukkan
kain 3 Mesin Plat Printing 3
Memantau
60 Mesin Plat Printing 60
proses printing
Memindahkan
kain hasil Tidak
printing ke 8 menggunakan 8
pengecekan mesin
desain
19
2.2.3. Flow Diagram Pembuatan Kain TC
1. Company
Kepemilikan PT. Sari Warna Asli ini bukan perseorangan, melainkan beberapa
perusahaan swasta yang bergabung danmenanamkanmodalnyasehingga PT
inimenjadimilikswastanasional.
2. Produksi
Padastrukturorganisasi PT. Sari WarnaAsliiniterbadapatbagianproduksi yang
terbagimenjadi PPC
20
dan Marketing.
Pembagianiniberdasarkanfungsidanbatasanpekerjaannyamasing-masing.
A. PPC
PPC merupakansingkatandariProduct Planning Control.Divisibagian PPC
inibertugasuntukmengontrolbagianperencanaanproduk,
baiksesuaipermintaanpasarmaupunbarang yang
nantinyaakanmenjadisebuahprodukbaru. PPC tidakdapatbekerjasecara
tunggal, melainkanharusbekerjasamadengandivisibagianproduksibarang.
DivisiproduksibaranginilebihdikenaldenganLaboratoriumPrinting and
Proving.
LaboratoriumPrinting and Proving.
LaboratoriumPrinting and
Provingbergunasebagaitempatuntukmembuktikanbahwa PT. Sari
WarnaAsliinimampumeproduksibarangsesuaipermintaanpasar. Di
laboratoriuminidijalankanbeberapa proses
pembuatanbarangbakupembuatanbenanghingganantinyamenjadibarang
tekstil. Proses pembuataniniberbeda di setiap unit PT. Sari WarnaAsli,
namunfungsidarilaboratorium di setiapunitnyasama.
Laboratoriumakanbekerjasecara optimal
ketikatelahmendapatkanpenugasandaridivisi PPC.
Denganmengetahuitugasnya,
makalaboratoriuminiakanmemproduksibarang yang
sedangdiinginkanolehpasar.
B. Marketing
Marketingberfungsisebagai media penghubungantara PT. Sari
WarnaAslidenganpasar. Dimaksudkan agar pasarmemilikiakses yang
lebihmudahuntukmenyampaikanpermintaannyaataupunhanyasebatasmeng
etahuiselukbeluk PT ini.Nantinya, marketing
jugaakanbekerjasamadenganbagian PPC, sebabketika marketing
telahmendapatkansejumlah order dari buyer, marketing
21
akanmenghubungibagian PPC danmenjelaskanapa, berapajumlahproduk
yang harusdihasilkan, dankapanproduktersebutharusselesai.
BAB III
PERMASALAHAN
22
Cacat Produk terjadi karena mesin yang digunakan pada
proses produksi kain TC mengalami gangguan.
b. Pekerja (Man)
Cacat produk terjadi karena pekerja pada bagian produksi
kurang teliti dan kurang fokus.
c. Bahan Baku (Material)
Cacat produk terjadi karena bahan baku yaitu kain grey
yang kualitasnya kurang baik.
d. Lingkungan (Environment)
Cacat produk terjadi karena lingkungan kerja yang kurang
mendukung suasana kerja seperti kurangnya penghijauan
di sekitar PT. Sari Warna Asli Unit I dan suhu pada pabrik
produksi yang cukup tinggi.
Bagaimanamasalahtersebutdapatterjadi?
Masalahcacatproduksilebihdari5%tersebutterjadiketikaproses
pemotongan kain berjalan dengan tidak sempurna.
Ketidaksempurnaan pemotongan kain terjadi akibat beberapa
faktor yaitu faktor mesin, faktor pekerja,faktor bahan baku dan
faktorlingkungan.
23
Machine Man
Kurang teliti
Kurang fokus
Cacat Produk
Lingkungan gersang
Kurangnya penghijauan
Layout tidak tertata dengan baik
24
Gambar 3.1 Fish bone diagram
Analisis Permintaan
Perancangan Produk
Perancangan Proses
Penentuan Kapasitas
Penentuan Lokasi
Perancangan Lay-Out
1. Analisis Permintaan
Tujuan analisis permintaan adalah menangkap suara konsumen baik yang
terkait dengan jenis produk yang diperlukan dan diinginkan maupun volume
permintaan efektifnya. Langkah umum yang perlu dilakukan dalam melakukan
analisis permintaan adalah seperti gambar di bawah ini:
25
produk utama. PT. Sari Warna Asli Unit 1 terletak di Kebakkramat,
Kabupaten Karanganyar. Lokasi ini berdekatan dengan salah satu kota
besar di Provinsi Jawa Tengah yaitu Surakarta. Mengingat bahwa Kota
Surakarta merupakan kota yang besar dengan jumlah penduduk yang ada
cukup besar yaitu sekitar 548.477 jiwa, maka permintaan pasar terhadap
produk tekstil yaitu kain menjadi tinggi. PT. Sari Warna Asli juga sudah
menjual produknya ke seluruh Indonesia. Seperti yang kita ketahui juga
bahwa Indonesia memilliki jumlah populasi yang sangat besar yaitu
sekitar 200 juta jiwa maka dengan hal tersebut kebutuhan masyarakat akan
kain TC juga akan semakin besar mengingat bahwa populasi di Indonesia
cenderung bertaambah setiap tahunnya. Dengan kondisi tersebut maka
peluang pasar untuk produksi kain TC cukup tinggi ditambah lagi PT. Sari
Warna Asli merupakan market leader yang sudah memiliki kepercayaan
dari para konsumen untuk produksi kain TC.
26
d. Proyeksi Permintaan Efektif (De)
Angka permintaan efektif (De) adalah:
De= S. Do
Maka De Kain TC yang di produksi oleh PT. Sari Warna Asli adalah :
= S. Do
= 5%. 1210,5
= 60,525 yard per bulan
Bula
n 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
(t)
Dot 450 455 460 465 470 475 480 485 490 495 500 505
22, 23,
Det 22,75 23 23,25 23,75 24 24,25 24,5 24,75 25 25,25
5 5
2. Perancangan Produk
Beberapa komplain yang datang dari pelanggan sebagai feedback dari PT.
Sari Warna Asli Unit I adalah kerusakan atau cacat produk sehingga perlu
adanya perbaikan. Perbaikan yang dapat diterapkan, beberapa diantaranya :
a. Kualitas bahan baku yaitu kain Grey kurang baik
27
Untuk memproduksi kain TC maka bahan baku utama yang
digunakan adalah kain Grey. Sehingga kualitas dari kain Grey itu
sendiri akan berpengaruh pada kualitas kain TC yang dihasilkan.
Pada observasi kali ini didapatkan bahwa salah satu faktor cacat
produk adalah cacat dari bahan baku yaitu kain Grey. Pada proses
produksi di PT. Sari Warna Asli Unit I terlihat bahwa kurang
adanya inspeksi terhadap bahan baku terutama pada kain Grey,
sehingga perbaikan yang dapat dilakukan adalah dengan
mengadakan inspeksi terhadap bahan baku sebelum dilakukan
proses produksi kain grey tersebut menjadi kain TC. Selain itu
kualitas kain TC yang dihasilkan juga dipengaruhi dari proses
bakar bulu. Proses ini bertujuan untuk meghilangkan bulu-bulu
yang ada pada kain grey. Namun ketika proses bakar bulu yang
terjadi tidak sempurna, bulu-bulu yang ada pada kain grey dapat
muncul kembali pada proses selanjutnya. Hal ini akan sangat
berpengaruh terhadap kualitas kain TC yang dihasilkan. Maka
untuk memperbaiki hal tersebut diperlukan perawatan mesin yang
lebih baik. Meskipun PT. Sari Warna telah menerapkan sistem
pengecekan mesin secara berkala namun akan lebih baik jika
operator dari setiap bagian produksi melakukan pengecekan
terhadap mesin setiap hari sebelum proses pengolahan kain
dilakukan.
b. Terdapat noda pada kain TC
Salah satu jenis cacat pada kain TC adalah cacat noda pada
kain. Cacat noda pada kain TC ini terjadi ketika kain melewati
proses costicsasi dan printing atau dyeing. Pada proses costicsasi
terjadi proses peningkatkan kualitas kain grey sehingga daya serap
kain grey menjadi lebih tinggi. Namun proses costicsasi yang tidak
sempurna akan menghasilkan kain grey yang memiliki daya serap
rendah sehingga pada proses printing dan proses dyeing warna
tidak dapat terserap dengan baik oleh kain Grey, hal tersebut
merupakan penyebab terdapatnya noda pada kain yang diproduksi.
c. Cacat Pinggiran Kain yang Kurang Rapi
28
Cacat pinggiran kain yang kurang rapi dapat dikarenakan
kurang baiknya proses pemotongan (cutting). Pada proses
pemotongan kain hanya terdapat satu orang pekerja yang
mengoperasikan mesin pemotong(cutting). Kondisi ini dapat
menyebabkan kelelahan pada pekerja di bagian pemotongan kain
sehingga fokus dari pekerja tersebut akan berkurang dan
menyebabkan tingkat kesalahan produksi menjadi lebih tinggi.
Maka dalam hal ini perlu diakan perbaikan yaitu jumlah karyawan
yang beroperasi pada bagian pemotongan kain. Dengan
bertambhanya seorang pekerja, maka proses pemotongan kain
dapat menjadi lebih efisien dan akan menurunkan tingkat risiko
cacat pinggiran kain yang tidak rapi.
3. Perancangan Proses
Setelah menentukan perancangan produk, maka tahap selanjutnya
adalah tahap perancangan proses. Proses pengolahan kain grey menjadi
kain TC pada PT. Sari Warna Asli Unit I sudah dapat dikatakan baik
karena setiap proses yang dibutuhkan untuk mengolah kain grey menjadi
kain TC sudah tersedia dengan lengkap dan proses tersebut dikerjakan
oleh mesin-mesin yang sudah modern sehingga tingkat kesalahan dalam
proses produksi menjadi semakin kecil. Namun masih perlu sedikit
perbaikan pada proses pengolahan kain grey agar risiko cacat produk dapat
diminimalkan yaitu pada stasiun penyimpanan grey sebelum grey
memasuki proses bakar bulu. Inspeksi pada proses penyimpanan grey ini
bertujuan untuk memastikan bahwa bahan baku yang akan diolah memiliki
kualitas yang baik dan tidak cacat. Karena apabila kondisi bahan baku
yang digunakan untuk proses produksi kurang baik maka risiko cacat
produksi akan bertambah. Selain perlunya inspeksi pada proses
penyimpanan Grey, proses-proses lain seperti proses bakar bulu dan proses
costicsasi juga membutuhkan pengawasan dan pengecekan. Pengecekan
pada proses bakar bulu merupakan tahap yang penting karena jika kain
yang dihasilkan tidak melewati proses bakar bulu yang sempurna maka
bulu-bulu yang masih ada di kain grey akan muncul pada proses-proses
29
selanjutnya. Hal ini tentu akan merugikan pihak PT. Sari Warna Asli Unit I
karena risiko cacat produk menjadi lebih besar. Sementara pengecekan
pada proses coctisasi bertujuan untuk memastikan bahwa kain yang diolah
telah melewati proses coctisasi dengan sempurna sehingga kain yang
diolah memiliki daya serap yang baik. Daya serap kain grey ini akan
menentukan printing dan proses dyeing. Dengan adanya rancangan proses
yang baru ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas produk sehingga
tingkat kepuasaan konsumen akan semakin naik dan kepercayaan
konsumen terhadap PT. Sari Warna Asli akan semakin bertambah.
30
5. Penentuan Kapasitas
6. Pemilihan Lokasi
Untuk pemilihan lokasi PT. Sari Warna Asli Unit I sudah dapat
dikatakan baik karena tepat berada di kawasan industri yaitu di
Kebakkramat, namun lokasi tersebut kurang strategis.
7. Perbaikan Layout
Sebuah industri yang ingin namanya semakin dikenal harus
melakukan beberapa perubahan guna untuk menaikkan produktivitasnya.
Salah satu hal yang dapat diubah adalah layout lantai produksi. Perubahan
hanya dapat dilakukan dengan merubah posisi tiap mesin tetapi tidak
dengan menambah ruang sistem produksi, ini dikarenakan keterbatasan
ruang sejak awal. Berbeda dengan jika industri tersebut memang ingin
memperluas ruang sistem produksi tersebut. Perubahaan ini bertujuan agar
aliran produksi semakin lancar dari awal sampai akhir dengan cara
meminimalisir jarakantara satu mesin ke mesin berikutnya dan menata tiap
mesin berdasarkan proses produksinya.
Pada layout pertama, terlalu banyak kesalahan yang terjadi,
kesalahannya berupa letak mesin yang tidak teratur. Letak mesin yang
tidak teratur ini membuat aliran produksi menjadi tidak teratur dan
membuat proses produksi membutuhkan waktu yang lebih lama. Seperti
jarak mesin boiler dengan mesin desizing yang terlalu jauh, hal ini
dipandang tidak efektif karena karyawan dari mesin boiler membutuhkan
waktu lebih untuk mencapai letak mesin desizing. Selanjutnya letak rotary
printingdan plat printing dengan cek design, letak antar tempat ini sangat
jauh, dan dipandang tidak efektif. Selain letak antar mesin yang terlalu
jauh, letak mesin yang sama juga menjadi permasalahan. Pada layout
31
pertama, letak mesin washing 1 sampai dengan washing 6 menyebar di
titik yang berbeda. Hal ini membuat keefektifan tiap mesin berbeda.
Sehingga, yang menjadi fokus pada perbaikan layout ini adalah tata
letak posisi tiap mesin. Ini dimaksudkan supaya pekerja mudah untuk
mengambil barang dari satu mesin dan melanjutkan proses produksinya di
mesin yang lain.
32
Keterangan :
: Tembok
: Area Kerja
: Pintu
BAB IV
ANALISIS PERMASALAHAN
a. Mesin (Machine)
Mesin yang digunakan pada proses produksi kain TC di PT. Sari
Warna Asli sebenarnya sudah memiliki jadwal pemeriksaan yang
berkala agar kondisi mesin yang digunakan pada proses produksi tetap
terjaga kondisinya. Namun, karena terdapat keterbatasan jumlah mesin
33
tertentu seperti mesin pemotong kain (cutting) dan pengaturan waktu
kerja mesin yang kurang baik maka mesin-mesin produksi seringkali
mengalami gangguan yang menimbulkan cacatnya produk.
b. Pekerja (Man)
Salah satu faktor yang menyebabkan cacat pada produk kain TC
adalah faktor tidak telitinya dan tidak fokusnya para pekerja. Tidak
telitinya dan tidak fokusnya para pekerja disebabkan oleh situasi
tempat kerja yang tidak mendukung produktivitas pekerja. Kurangnya
penghijauan di kawasan PT. Sari Warna Asli dapat meningkatkan
tingkat stres pekerja. Selain itu, tingginya suhu ruang di bagian
produksi juga menyebabkan pekerja di bagian produksi menjadi tidak
fokus dan cepat lelah.
c. Bahan Baku (Material)
Cacat produk kain TC dapat diakibatkan karena cacatnya bahan
baku utama pembuatan kain TC yaitu kain grey. Berikut ini merupakan
daftar jenis-jenis cacat pada bahan baku pembuatan kain TC yaitu kain
Grey.
34
Cacat pakan renggang merupakan cacat yang
Cacat Pakan
5 dikategorikan karena benang ke arah pakan
Renggang
kosong.
35
mesin yang terlalu dekat membuat jangkauan gerak pekerja menjadi
lebih sedikit. Selain itu, penempatan stasiun kerja yang kurang
berurutan membuat proses produksi menjadi tidak efisien karena
membutuhkan waktu dan tenaga yang lebih banyak untuk berpindah
dari stasiun kerja yang satu ke stasiun kerja yang lain. Hal ini dapat
menyebabkan dihasilkannya cacat produk.
36
upaya pengendalian lingkungan kerja. Hal ini dimaksudkan untuk
meminimalisasi dampak paparan yang merupakan efek samping dari suatu
kegiatan yaitu salah satunya dengan terjadinya pencemaran udara.
c. Bahan Baku (Material)
Cacat pada produk dapat disebabkan atau dipengaruhi oleh bahan
baku yang kurang baik atau berkualitas rendah. Hal ini dapat di atasi
dengan sebaiknya dilakukan pengecekan yang lebih teliti dalam menerima
pesanan dari supplier kain grey, dimana merupakan masih satu perusahaan
dengan PT. Sari Warna Asli namun berbeda unit.
d. Lingkungan Kerja (Enviroment)
Perbaikan lingkungan yang kurang baik yaitu kurangnya
penghijauan atau lingkungan yang gersang sebaiknya dapat dilakukan
perubahan dengan penambahan tanaman agar terlihat lingkungan yang
lebih hidup dan ramah lingkungan, serta selain itu juga dapat mengurangi
pencemaran udara yang dihasilkan oleh kerja mesin pabrik. Hal ini
dimaksudkan untuk para pekerja dapat bekerja dengan lebih optimal di
lingkungan kerja yang nyaman dan bernuansa alami atau dapat cukup
menyegarkan pikiran ketika otak merasa jenuh / saat sedang beristirahat
dengan melihat hijaunya pepohonan / tanaman.
e. Boundary
Penataan ruang kerja (layout) yang kurang baik dapat dilakukan
dengan sebaiknya melakukan penataan ulang ruang kerja di pabrik yaitu
dengan mengurutkan atau menata mesin sesuai dengan urutan proses
pembuatan kain sehingga dapat mengefisienkan waktu dan tenaga para
pekerja.
Sales Target
Production Target
Produk kain TC yang dapat dijual dalam setiap tahunnya adalah 14526 yard
37
Production Schedule
Production Plan
Ketelitian pada proses produksi lebih ditingkatkan agar mengurangi cacat produk
akhir
Proses produksi dilakukan secara tepat waktu agar pemesanan juga tepat waktu
Terjadinya suatu efisiensi kerja akibat kondisi mesin dan pekerja yang baik
Quality control bekerja lebih maksimal untuk mengurangi cacat pada produk akhir
Evaluation
38
Mengevaluasi, mencari sumber permasalahan, dan mencari cara untuk
memperbaiki segala kemungkinan kesalahan jika target tidak terpenuhi
39
pembeli juga akan merasa puas. Kepuasan pelanggan adalah modal utama agar
sebuah perusahaan dapat berdiri dengan kokoh. Semakin banyak pelanggan yang
merasa puas dengan kualitas kain maka semakin besar pula nama PT Sari Warna
Asli Unit 1 di pasaran.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
a. Kesimpulan
PT. Sari Warna Asli merupakan sebuah perusahaan tekstil yang
mengolah bahan baku kain grey hingga menjaadi sebuah kain yang siap di
jual per yard maupun untuk di lanjutkan pengolahan ke pabrik garment.
Perusahaan ini telah berdiri selama berpuluh-puluh tahun lamanya dan
pemasaran serta penjualannya sudah tersebar ke seluruh Indonesia dan
beberapa negara di luar Indonesia.PT. Sari Warna Asli sudah menjaadi
trade mark dalam pembuatan kain TC dan kain seragam.
Dalam memperoleh hal tersebut dilalui sebuah proses panjang,
dimana perusahaan ini memfokuskan kualitas disegala bidang. PT. Sari
Warna Asli dalam memperhatikan karyawannya dapat terlihat dari
pemberian JAMSOSTEK, kantin dan makan siang gratis, koperasi,
layanan antar jemput kerja karyawan, poli klinik, dan tempat ibadah.
Meskipun sudah dengan baik memperhatikan dalam segala aspek, namun
permasalahan dalam sebuah perusahaan tetap masih ada. Permasalahan
yang ada yaitu :
Dari segi mesin
Dari permasalahan yang ditemukan pada bagian mesin yaitu
kurangnya jumlah mesin sedangkan jam kerja mesin sangat padat.
Sehingga membuat kerja mesin menjadi kurang optimal yang
berakibatkan pada cacatnya produk akhir. Pekerja
40
Dari segi (tenaga kerja)
Tidak telitinya dan tidak fokusnya para pekerja yang disebabkan
oleh situasi tempat kerja yang tidak mendukung produktivitas pekerja.
Dari segi bahan baku (Material)
Cacat pada produk dapat disebabkan atau dipengaruhi oleh
bahan baku yang kurang baik atau berkualitas rendah.
Dari segi lingkungan kerja (Enviroment)
Perbaikan lingkungan yang kurang baik yaitu kurangnya
penghijauan atau lingkungan yang gersang.
Dari segi boundary
Penataan ruang kerja (layout) yang kurang baik menyebabkan
proses produksi kurang efisien.
b. Saran
Dari beberapa hal di atas, ada beberapa hal yang dapat dilakukan guna
menanggulangi permasalahan yang ada. Sehingga permasalahan yang ada
tidak menghambat proses produksi lagi dan membuat tingkat produktivitas
semakin menignkat. Beberapa hal yang dapat dilakukan adalah:
Dari segi mesin
Sebaiknya dilakukan penambahan jumlah pada mesin terentu
yaitu pada mesin pemotong kain (cutting). Penambahan ini dilakukan
karena proses pemotongan kain (cutting) merupakan proses akhir dari
setiap pengolahan kain grey. Selain itu, ditinjau dari segi efektivitas
maka penambahan mesin pemotong ini dapat mengurangi risiko cacat
produk.
Pekerja
Tindakan yang sebaiknya diambil oleh PT. Sari Warna Asli Unit I
adalah lebih memperhatikan situasi dan kenyamanan kerja para pekerja
terutama di bagian produksi. Suhu ruang yang cukup tinggi yang dapat
menyebabkan pekerja menjadi cepat lelah dapat diantisipasi dengan
cara meninggikan atap pabrik sekitar 5 meter hingga 10 meter
sehingga sirkulasi udara lebih baik. Selain itu suhu ruang di bagian
produksi juga menyebabkan pekerja di bagian produksi menjadi tidak
fokus dan cepat lelah. Dapat juga sebaiknya dilakukan pemasangan
exhaust fan sebagai upaya pengendalian lingkungan kerja. Hal ini
dimaksudkan untuk meminimalisasi dampak paparan yang merupakan
41
efek samping dari suatu kegiatan yaitu salah satunya dengan terjadinya
pencemaran udara.
Dari segi bahan baku (Material)
Hal ini dapat di atasi dengan sebaiknya dilakukan pengecekan
yang lebih teliti dalam menerima pesanan dari supplier kain grey, yang
dimana merupakan masih satu perusahaan dengan PT. Sari Warna Asli
namun berbeda unit.
Dari segi lingkungan kerja (Enviroment)
Sebaiknya dapat dilakukan perubahan dengan penambahan
tanaman agar terlihat lingkungan yang lebih hidup dan ramah
lingkungan, serta selain itu juga dapat mengurangi pencemaran udara
yang dihasilkan oleh kerja mesin pabrik. Hal ini dimaksudkan untuk
para pekerja dapat bekerja dengan lebih optimal di lingkungan kerja
yang nyaman dan bernuansa alami atau dapat cukup menyegarkan
pikiran ketika otak merasa jenuh / saat sedang beristirahat dengan
melihat hijaunya pepohonan / tanaman.
Dari segi boundary
Penataan ruang kerja (layout) yang kurang baik dapat dilakukan
dengan melakukan penataan ulang ruang kerja di pabrik yaitu dengan
mengurutkan atau menata mesin sesuai dengan urutan proses
pembuatan kain sehingga dapat mengefisienkan waktu dan tenaga para
pekerja.
42