Anda di halaman 1dari 42

TUGAS BESAR PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI

KUNJUNGAN INDUSTRI
PT. SARI WARNA ASLI I

Disusun oleh:
Kelompok 10
Agustina Citrawati (I0315004)
Maria Nindy Alif Jodinesa (I0315058)
Octavia Riskadayanti (I0315066)

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas laporan Pengantar
Teknik Industri dengan judul Observasi PT. Sari Warna Asli unit 1 ini dengan
tepat waktu. Laporan yang penulis susun ini adalah berdasarkan tugas semester 1
dalam mata kuliah Pengantar Teknik Industri. Laporan ini disusun untuk
menambah wawasan pengetahuan khususnya Pengantar Teknik Industri serta
dapat memahami dan menganalisis permasalah yang ada di dalam perusahan.
Tidak lupa penulis juga dapat memberikan solusi yang tepat terhadap
permasalahan tersebut.
Penulis menyadari bahwa laporan yang disusun ini terdapat banyak
kekurangan. Oleh karena itu, penulis selalu mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari dosen Pengantar Teknik Industri maupun teman-teman sekalian.
Sehingga akhirnya dapat menjadi referensi penulis dan laporan ini menjadi lebih
baik.
Akhir kata, penulis mengucapkan terimakasih atas dukungan dari semua
pihak yang terlibat terutama PT. Sari Warna Asli unit 1 yang telah bersedia untuk
dilakukannya observsasi. Tidak lupa juga mngucapkan terimakasih kepada bapak
Wahyusi Sutoo dan bapak Yusuf selaku dosen mata kuliah Pengantar Teknik
Industrei yang telah memberikan penjelasan materi, serta kepada Kak Hansen
Kusuma selaku kakak pembimbing yang telah membimbing penulis selama proses
pembuatan makalah. Semoga dengan selesainya laporan ini dapat berguna bagi
pembaca dan menambah pengetahuan dan wawasan.

Surakarta, November 2015

Penulis

DAFTAR ISI

2
Kata Pengantar 2
Daftar Isi . 3
Bab I - Pendahuluan
1.1 Profil Perusahaan
1.1.1 Identitas Perusahaan 4
1.1.2 Sejarah Berdirinya Perusahaan .... 4
1.1.3 Kondisi Bisnis Perusahaan .. 6
1.2 Sistem Integral Perusahaan
1.2.1 Skema Integral Perusahaan .. 11
1.2.2 Penjelasan Sistem Integral ... 11

Bab II - Produksi
2.1 Struktur Produk (Bill Of Material) .. 15
2.2 Peta Kerja
2.2.1 Operation Process Chart ................................................... 16
2.2.2 Peta Manusia Mesin .......... 19
2.2.3 Flow Diagram .................... 20
2.3 Struktur Organisasi dan Job Deskripsi .. 21

Bab III - Identifikasi Permasalahan


3.1 Identifikasi Masalah Pada Sistem Integral
3.1.1 Metode 5W + 1H ............... 23
3.1.2 Fish Bone Diagram .... 24
3. 2 Perancangan Sistem Kerja ................ 25

Bab IV - Analisis Permasalahan


4.1 Analisis Terhadap Permasalahan Perusahaan .............. 35
4.2 Usulan Perbaikan Terhadap Hasil Analisis Masalah ........................... 37
4.3 Usulan Pengoperasian Sistem Manufaktur .......................................... 39

Bab V - Kesimpulan dan Saran


5.1 Kesimpulan ... 42
5.2 Saran .... 43
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Profil Perusahaan


1.1.1. Identitas Perusahaan

3
Logo perusahaan :

sumber: jatim-
loker.blogspot.com
Nama : PT. Sari Warna Asli Unit I
Bidang Usaha : Industri Tekstil
Kepemilikan Saham : Gabungan grup dalam negeri
Modal Awal : Penanaman dalam negeri yang beragam
Alamat Kantor : Kemiri RT 001 RW 013 Kecamatan Kebakkramat,
Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.
Website : sariwarna.co.id
Contact Center : 0271 651851; 0271 644570
Email : swasolo@indo.net.id

1.1.2. Sejarah Berdiriannya Perusahaan


Sejarah Sari Warna Asli group dimulai pada tahun enam puluhan,
dimana pada saat itu sudah bergerak di bidang processing tekstil secara
tradisional. Pada saat itu pula, Sari Warna Asli group sudah bergerak
dalam perdagangan produk-produk tekstil dalam lingkungan pasar
domestik.
Era modernisasi Sari Warna Asli group pada bidang tekstil dimulai
pada akhir tahun tujuh puluhan bermodalkan alat-alat finishing dan alat-
alat printing. Dengan dedikasi dan falsafah dalam Enterpreneurship
yang tinggi dari para pendiri dan dengan kebijaksanaan dari perusahaan
dalam perluasan dan akuisisi, kini aktivitas Sari Warna Asli telah
berkembang meliputi bidang-bidang spinning, waving, dyeing, printing
dan finishing. Saat ini, Sari Warna Asli group mempunyai fasilitas
spinning yang terbesar pada empat lokasi dengan kapasitas keseluruhan
mencapai seratus tiga puluh tiga mata pintal, untuk waving dengan
kapasitas empat ribu mesin tenun yang juga tersebar di empat lokasi.
Sedangkan pada dyeing, printing dan finishing terdapat empat lokasi
dengan produksi tahunan mencapai seratus lima puluh juta yard untuk
dyeing dan finishing, serta depalan puluh juta yard untuk dyeing dan
printing.

4
Sari Warna Asli group juga telah berhasil menempatkan diri
sebagai pimpinan pada pasar tekstil di segmen tertentu di Indonesia.
Produk-produk dengan merek jumping fish, mellatex, dan golden mella
sudah sangat terkenal dan dapat diterima dengan baik oleh pasar domestik
maupun luar negri.
Tujuan utama dari perusahaan Sari Warna Asli adalah pada :
Usaha menerapkan standar-standar dalam pemasaran, penjualan,
administrasi dan produksi.
Diversifikasi pasar dan produk
Optimasi nilai tambah dengan meningkatkan mutu produk.
Dalam usaha untuk memperluas jangkauan distribusi, PT. Sari
Warna asli memiliki visi, misi dan kebijakan mutu sebagai patokan dalam
proses produksi, dimana visinya adalah Menjadi pabrik tekstil yang
terpadu dan mendunia, misinya adalah Kualitas sasaran kami, serta
kebijakan mutu yang mereka miliki adalah :
1. Menghasilkan produk yang sesuai dengan persyaratan pelanggan
2. Mengutamakan keputusan pelanggan
3. Menyerahkan produk tepat waktu
4. Selalu melakukan perbaikan secara berkesinambungan.
Kualitas sudah menjadi salah satu pandangan hidup dalam seluruh
aktivitas yang ada pada organisasi Sari Warna Asli, sehingga setiap tahap
produksi tersedia laboratorium tersendiri yang dilengkapi dengan
peralatan canggih untuk menjamin kualitas dari serat benang, kain grey,
dan barang jadi. Bagi Sari Warna Asli group jaminan kualitas adalah suatu
proses yang menyeluruh dan terpadu.
Sari Warna Asli juga percaya bahwa kualitas yang baik timbul
karena produktivitas karyawan yang tinggi, sehingga perusahaan ini
memberikan perhatian yang tinggu kepada karyawannya sebagai timbal
balik atas usaha mereka. Perhatiannya ditunjukan melalui fasilitas yang
lengkap, seperti kantin, poli klinik, koperasi, dan tempat ibadah. Rekreasi
karyawan diadakan setiap setahun sekali. Fasilitas lainnya yaitu adanya
jaminan kesehatan (JAMSOSTEK), program pendidikan dan pelatihan.
Untuk jam kerja karyawan bagian kantor sendiridimulai pukul 07.00
WIB sampai dengan pukul 16.00 WIB, sedangkan untuk karyawan di
bagian sistem produksi dibagi menjadi 3 shift. Rentang waktunya yaitu

5
shift pertama dimulai dari pukul 07.00 sampai dengan pukul 15.00 WIB,
shift kedua dimulai dari pukul 15.00 sampai dengan pukul 23.00 WIB,
serta shift ketiga dimulai dari pukul 23.00 sampai dengan pukul 07.00
WIB. Sedangkan pada hari Minggu semua aktivitas di perusahaan
ditiadakan. Hal ini dilakukan oleh PT. Sari Warna Asli untuk
meningkatkan produktivitas karyawan.

1.1.3. Kondisi Bisnis Perusahaan


Pemasaran produk sudah mencapai tingkat ekspor. Berikut
negara-negara yang bekerjasama dengan PT. Sari Warna Asli :

Sumber:
sariwarna.co.id/marketing.htm
a. Jumlah Karyawan
Jumlah karyawan Sari Warna Asli
Unit I sampai dengan saat ini adalah 1.037 karyawan khusus untuk
perusahaan unit I.Untuk sistem produksi, jumlah karyawan terbagi
menjadi :
Bagian logistik berjumlah 6 orang
Bagian gudang grey berjumlah 36 orang
Bagian mesin produksi berjumlah 82 orang
Gudang penyimpanan berjumlah 24 orang
Bagian ekspedisi berjumlah 24 orang

b. Produk yang Dibuat dan Harga Jual


Produk yang dihasilkan berupa kain jadi dengan rentang harga jual
berkisar Rp 13.000,00 hingga Rp 30.000,00 per yard (1 yard = 36 inchi
= 91,4 cm), tergantung dari jenis kain yang dijual. Kainkain hasil sisa

6
pemotongan tidak dibuang saja melainkan dijual per kilogramnya
sesuai dengan jenis kainnya sendiri.
Contoh hasil produk di PT. Sari Warna Asli unit 1:

Gambar 1.1 Kain hasil calender

Sumber : Foto pribadi penulis

7
Gambar 1.2 Kain bahan kaos
Sumber : Foto pribadi penulis

Gambar 1.3 Roll Kain siap kirim


Sumber : Foto pribadi penulis

8
9
Gambar 1.4 Produk PT. Sari Warna Asli Unit 1
Sumber: sariwarna.co.id/product.htm
c. Omzet
Omzet yang di dapatkan oleh PT Sari Warna Asli unit I berkisar
Rp 8.000.000,00 hingga Rp 9.000.000,00 setiap bulannya. Sari
Warna Asli group mempunyai kepercayaan yang kuat, bahwa
karyawan yang mempunyai dedikasi tinggi pada perusahaan
merupakan aset yang utama. Konsumsi siang bagi para pekerja
ditanggung oleh Sari Warna Asli.

1.2. SISTEM INTEGRAL PERUSAHAAN


1.2.1 Skema Sistem Integral

Feedback : Kepuasan pelanggan, Keluhan pelanggan

Proses
INPUT OUTPUT

Produksi Non - Produksi


Man
Machine Kain
Material
Money

1.2.2. Penjelasan Sistem Integral

INPUT :

Man : Jumlah karyawan yang bekerja di Sari Warna Asli adalah 1.037
orang. Pemilihan karyawan tetap berdasarkan kriteria tertentu.

Machine : Peralatan yang dipakai guna membantu berjalannya proses produksi,


yaitu :

10
No Jenis Mesin Pembuat

1 Stenter and Heat Setting Ranges Bruckner (Germany)

2 Washing Machine Menzel (Germany)

3 Thermosol Dyeing Range Bruckner (Germany)

4 Rotary Printing Stork (Germany)

Material : Bahan yang digunakan dalam proses produksi cukup banyak, yaitu
kain grey, zat pewarna tekstil, dan obat kain.

Money : Modal yang dipakai untuk membangun PT Sari Warna Asli yaitu
berupa barang yang adalah alat alat finishing dan alat alat printing.

PROSES

a. Produksi

Serat Permintalan Benang Pencelupan benang

Kain Pertenunan Tekstil Struktur

Proses produksi dimulai dari serat yang akan dilakukan pemintalan


menjadi benang. Kemudian dilakukan pencelupan benang. Pencelupan
benang adalah proses mewarnai atau memberi warna pada benang
secara merata. Untuk proses ini tidak harus dilakukan, hanya pada benang-
benangyang diperlukan berwarna, sedangkan untuk benang yang putih
ataunatural tidak perlu dilakukan proses ini.
Tekstil struktur adalah tekstil yang terbentuk dari jenis
benang/serat yangmelalui proses tertentu hingga membentuk
struktur.Pertenunan adalah persilangan antara dua benang yang terjalin
saling tegak lurus satu sama lainnya, yang disebut benang lusi dan benang
pakan,yang akhirnya menghasilkan lembaran kain.

11
b. Non Produksi

Bagan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Pertama, pembeli mengirim permintaan kain kepada pihak marketing yang


kemudian akan diberikan kepada pihak PPC (Product Planning Control).
2. PPC bekerjasama dengan laboratorium Printing and Proofing untuk
mencari formula yang sesuai dengan permintaan, kemudian akan
dirancang dan dibuat rencana produksinya.
3. Pada saat diproduksi akan diambil sampel produk untuk kemudian diteliti
oleh pengendali mutu. Pengendali mutu akan melakukan inspeksi ulang
terhadap kesesuaian produk dengan permintaan pembeli.
4. Jika sesuai mutu, maka akan berlanjut ke proses finishing yaitu proses
printing atau dyeing.
5. Didistribusikan ke masyarakat luas.

OUTPUT

12
Output yang dihasilkan dari produksi PT. Sari Warna Asli Unit I adalah
kain jadi. Kain adalah lembaran-lembaran hasil dari proses pertenunan, perajutan,
yang masih dapat dilanjutkan dengan proses lanjutan sesuai dengan yang
diinginkan, antara lain proses batik, sablon dan jahit.

FEEDBACK

Feedback yang diberikan oleh pelanggan berupa feedback positif.


Feedback positif yaitu seperti saran atau kepuasan pelanggan atas kualitas produk
PT. Sari Warna Asli sehingga jika pelanggan menginginkan produk sejenis, akan
kembali lagi ke PT. Sari Warna Asli. Namun feedback negatif dari masyarakat
yaitu terhadap kualitas yang tidak sesuai dengan permintaan.

BAB II

PRODUKSI

13
2.1
StrukturProduk
(BillOfMaterial)

Gambar 2.1 Struktur Produk Kain TC

Produk Presentase Sumber


2.1. Kain Grey 100% Diproduksi sendiri
2.2. Zat Warna Tekstil Tergantung permintaan Beli
3.1. Cotton Combed 35 % Diproduksi sendiri
3.3. Polyester Cotton 65 % Diproduksi sendiri
4.1. Serat Kapas Alami 100 % Diproduksi sendiri
4.2. Benang Lungsi 30 % Diproduksi sendiri
4.3. Benang Pakan 70 % Diproduksi sendiri
Tabel 2.1 Struktur Produk Kain TC

Jumlah produksi PT. Sari Warna Asli ini mengikuti permintaan pasar. Hal
ini berarti tidak ada jumlah pasti yang diproduksi tiap harinya, melainkan akan
berubah secara tidak menentu tergantung banyak permintaan pasar. Jika

14
permintaan pasar banyak, maka hasil produksi pun banyak. Namun, jika
permintaan pasar sedikit, maka hasil produksi pun sedikit. Tetapi, yang perlu
diketahui, jumlah minimal proses produksi di PT ini adalah 14 yard atau senilai
1.279,6 cm kain.

15
7

2.2. Peta Kerja

2.2.1. Opperation Process Chart

8 Nama Objek : Pembuatan Kain TC


Nomor Peta :1
Dipetakan oleh : Aguistina Citrawati, Maria Nindy Alif Jodinesa, Octvia Riskadayanti
Tanggal dipetakan : 20 Oktober 2015

Softener, Mesin pengisi, katalisator


20

Saforisasi

Resin Finish

RINGKASAN
JUMLA
KEGIATAN
H
Operasi 8
Operasi dan Pemeriksaan 2 Ringkasan OPC Pembuatan Kain
Penyimpanan 1 TC
TOTAL 11

16
1. Proses Bakar Bulu atau Singeing: Singeing adalah proses membakar
bulu-bulu yang ada dipermukaan kain maupun disela-sela rajutan hingga
bersih. Bulu-bulu tersebut ditimbulkan karena adanya tegangan dan
gesekan pada benang lusi ketika proses pertenunan. Pada proses produksi
bulu-bulu ini mempengaruhi mutu hasil proses produksi, baik untuk
putihan, dyeing ( pencelupan ) maupun printing maka bulu-bulu tersebut
harus dihilangkan dengan proses bakaran bulu.
2. Proses Costicsasi: Setelah Proses Bakar Bulu maka pengolahan kain grey
dilanjutkan pada Proses Costicsasi. Proses ini bertujuan untuk
meningkatkan kualitas kain katun. Proses cocticsasi dilakukan untuk
menambah daya serap bahan terhadap zat warna, terutama zat warna
reaktif (reactive dyes), memperbaiki kenampakan serta stabilitas dimensi
kain. Proses ini dianjurkan untuk kain-kain seperti kain kemeja dan
pakaian kerja dimana stabilitas dimensi yang baik dan kenampakan kain
Cat Kain Gre
sangat penting. Kain dicosticsasi dengan menggunakan larutan Natrium
Hidroksida (NaOH) konsentrasi tinggi dengan waktu kontak yang singkat
(30 40 detik) serta pada temperatur dingin (10-20C).
3. Proses Scouring dan Bleaching: Grey yang 4 sudah melewati proses
Wetting Agent
costicsasi selanjutnya akan melewati proses scouring dan bleaching.Proses
NaOH 27 Be
Scouring bertujuan menghilangan komponen penyusun serat berupa:
minyak, lemak, lilin (wax), debu dan kotoran-kotoran kain yang menempel
Costicbleaching
serat kain. Sedangkan proses / soda ash,bertujuan
sabun, Wetting Agent, Squestering,
menghilangkan 360Garam
biji-biji Stabilisator,
kapas, pigmen-pigmen warna alami pada serat kapas yang berwarna krem
kecoklatan menjadi putih.
4. Pemberian Warna pada Kain: Dalam proses ini kain yang telah
120
melewati proses scoring dan bleaching akan diberi warna baik itu secara
dyeing (pencelupan) maupun printing.
5. Printing atau Dyeing: Pencelupan (Dyeing) adalah suatu proses
pemberian warna pada bahan tekstil secara merata dan baik, sesuai dengan
2
warna yang diinginkan. Sebelum pencelupan dilakukan maka harus dipilih
zat warna yang sesuai dengan serat. Pencelupan dapat dilakukan dengan
berbagai macam teknik dengan menggunakan alat alat tertentu pula.
Proses printing atau pencapan bertujuan untuk memberikan motif atau

17
warna yang beragam pada suatu permukaan kain dengan bersifat
permanen.
6. Proses Curing atau cuci: Apabila grey telah melewati proses printing
maka proses selanjutnya adalah proses curing yaitu proses pengeringan

dengan mesin stenter yang memiliki suhu sekitar 100 dengan waktu

2 menit. Sedangkan apabila grey melewati proses dyeing maka proses


selanjutnya adalah proses pencucian. Proses pencucian adalah proses akhir
dari pencelupan kontinyu.Tujuan proses akhir ini adalah untuk
menghilangkan zat warna yang tidak terfiksasi dan zat-zat lain yang tidak
diperlukan.
7. Proses Resin Finish: Maksud dari proses resin finish yaitu
penyempurnaan kain dengan tujuan unutuk menambah daya guna dari
bahan tekstil atau kain tersebut. Kemudian setelah mengalami
penyempurnaan kain melewati proses inspeksi.
8. Proses Saforisasi: Proses terakhir dari pembuatan kain TC. Proses ini
merupakan proses penyempurnaan pada kain yang bertujuan agar kain
tidak mengkerut. Setelah kain melalui proses ini, barulah kain TC
diinspeksi untuk terakhir kalinya dan proses pun selesai.

2.2.2. Peta Manusia Mesin

PETA MANUSIA DAN MESIN

18
PEKERJAAN : PROSES PENCETAKAN DESAIN
NAMA MESIN : PLAT PRINTING
NAMA PEKERJA : KARYAWAN
SEKARANG : USULAN
DITETAPKAN OLEH: AGUSTINA CITRAWATI, MARIA NINDY,
OCTAVIA R.
TANGGAL DITETAPKAN : 3 NOVEMBER 2015

ORANG MESIN
OPERATOR WAKTU MESIN WAKTU
(MENIT) (MENIT)
Mengambil kain
hasil proses 5 Mesin Dyeing 5
Dyeing
Memilih dan
mengambil plat 5 Mesin Plat Printing 5
untuk printing
Memasukkan
3 Mesin Plat Printing 3
plat printing
Memasukkan
kain 3 Mesin Plat Printing 3

Memantau
60 Mesin Plat Printing 60
proses printing
Memindahkan
kain hasil Tidak
printing ke 8 menggunakan 8
pengecekan mesin
desain

OBYEK OPERATOR MESIN


WAKTU MENUNGGU 60 24
WAKTU KERJA 24 60
TOTAL WAKTU 84 84
PRESENTASI PENGGUNAAN 28.57% 71,42%

19
2.2.3. Flow Diagram Pembuatan Kain TC

Gambar 2.2 Flow Diagram Kain TC

2.3 Struktur Organisasi dan Job Deskripsi

Gambar 2.3 Struktur Organisasi PT. Sari Warna Asli Unit I

1. Company
Kepemilikan PT. Sari Warna Asli ini bukan perseorangan, melainkan beberapa
perusahaan swasta yang bergabung danmenanamkanmodalnyasehingga PT
inimenjadimilikswastanasional.

2. Produksi
Padastrukturorganisasi PT. Sari WarnaAsliiniterbadapatbagianproduksi yang
terbagimenjadi PPC

20
dan Marketing.
Pembagianiniberdasarkanfungsidanbatasanpekerjaannyamasing-masing.

A. PPC
PPC merupakansingkatandariProduct Planning Control.Divisibagian PPC
inibertugasuntukmengontrolbagianperencanaanproduk,
baiksesuaipermintaanpasarmaupunbarang yang
nantinyaakanmenjadisebuahprodukbaru. PPC tidakdapatbekerjasecara
tunggal, melainkanharusbekerjasamadengandivisibagianproduksibarang.
DivisiproduksibaranginilebihdikenaldenganLaboratoriumPrinting and
Proving.
LaboratoriumPrinting and Proving.
LaboratoriumPrinting and
Provingbergunasebagaitempatuntukmembuktikanbahwa PT. Sari
WarnaAsliinimampumeproduksibarangsesuaipermintaanpasar. Di
laboratoriuminidijalankanbeberapa proses
pembuatanbarangbakupembuatanbenanghingganantinyamenjadibarang
tekstil. Proses pembuataniniberbeda di setiap unit PT. Sari WarnaAsli,
namunfungsidarilaboratorium di setiapunitnyasama.
Laboratoriumakanbekerjasecara optimal
ketikatelahmendapatkanpenugasandaridivisi PPC.
Denganmengetahuitugasnya,
makalaboratoriuminiakanmemproduksibarang yang
sedangdiinginkanolehpasar.

B. Marketing
Marketingberfungsisebagai media penghubungantara PT. Sari
WarnaAslidenganpasar. Dimaksudkan agar pasarmemilikiakses yang
lebihmudahuntukmenyampaikanpermintaannyaataupunhanyasebatasmeng
etahuiselukbeluk PT ini.Nantinya, marketing
jugaakanbekerjasamadenganbagian PPC, sebabketika marketing
telahmendapatkansejumlah order dari buyer, marketing

21
akanmenghubungibagian PPC danmenjelaskanapa, berapajumlahproduk
yang harusdihasilkan, dankapanproduktersebutharusselesai.

BAB III

PERMASALAHAN

3.1 Identifikasi Masalah Pada Sistem Integral


3.1.1 Metode 5W + 1H
Apa permasalahannya?
Terdapat cacat produk lebih dari 5%, misalnya cacat kotor
karena terdapat noda pada hasil produksi dan cacat pinggiran
kain yang tidak rapi serta kain yang robek.
Kapan masalah tersebut terjadi?
Masalah cacat produksi terjadi ketika jumlah permintaan tinggi
dan permintaan terhadap kain bervariasi, masa-masa ini terjadi
ketika memasuki bulan Februari, Maret, April dan Maret.
Dimana masalah tersebut terjadi?
Masalah cacat produk terletak pada proses pemotongan kain
(cutting).
Siapa yang menyebabkan masalah tersebut?
Pekerja pada bagian produksi yaitu bagian pemotongan
(cutting).
Kenapa masalah tersebut terjadi?
Masalah cacat produk terjadi karena beberapa faktor, yaitu:
a. Mesin (Machine)

22
Cacat Produk terjadi karena mesin yang digunakan pada
proses produksi kain TC mengalami gangguan.
b. Pekerja (Man)
Cacat produk terjadi karena pekerja pada bagian produksi
kurang teliti dan kurang fokus.
c. Bahan Baku (Material)
Cacat produk terjadi karena bahan baku yaitu kain grey
yang kualitasnya kurang baik.
d. Lingkungan (Environment)
Cacat produk terjadi karena lingkungan kerja yang kurang
mendukung suasana kerja seperti kurangnya penghijauan
di sekitar PT. Sari Warna Asli Unit I dan suhu pada pabrik
produksi yang cukup tinggi.
Bagaimanamasalahtersebutdapatterjadi?
Masalahcacatproduksilebihdari5%tersebutterjadiketikaproses
pemotongan kain berjalan dengan tidak sempurna.
Ketidaksempurnaan pemotongan kain terjadi akibat beberapa
faktor yaitu faktor mesin, faktor pekerja,faktor bahan baku dan
faktorlingkungan.

3.1.2 Fish Bone Diagram

23
Machine Man

Kurang teliti

Gangguan pada mesin

Kurang fokus

Keterbatasan jumlah mesin

Penggunaan mesin yang tanpa henti


Lingkungan yang kurang mendukung

Cacat Produk
Lingkungan gersang

Kualitas yang kurang baik

Kurangnya penghijauan
Layout tidak tertata dengan baik

Kesalahan pada supplier


Suhu pabrik yang panas

Sirkulasi udara kurang baik

Material Environment Boundary

24
Gambar 3.1 Fish bone diagram

3.2. Perancangan Sistem Kerja

Analisis Permintaan

Perancangan Produk

Perancangan Proses

Perancangan Sistem Kerja

Penentuan Kapasitas

Penentuan Lokasi

Perancangan Lay-Out

Pembahasan pada bagian ini lebih difokuskan kepada perancangan sistem


kerja yang lebih baik sebagai solusi dari persoalan yang telah dibahas
sebelumnya. Adanya perancangan sistem kerja yang lebih baik diharapkan dapat
meningkatan efisiensi dan efektivitas danberujung padapeningkatkan
produktivitas perusahan.

1. Analisis Permintaan
Tujuan analisis permintaan adalah menangkap suara konsumen baik yang
terkait dengan jenis produk yang diperlukan dan diinginkan maupun volume
permintaan efektifnya. Langkah umum yang perlu dilakukan dalam melakukan
analisis permintaan adalah seperti gambar di bawah ini:

a. Analisis Peluang Pasar (Market Opportunity Analysis)


Objek penelitian dari observasi ini adalah PT. Sari Warna Asli Unit
Proyeksi
Proyeksi Proyeksi
Proyeksi
Analisis
Analisis
1 Pasar
yang
Peluang Pasar
bergerakPermintaan
di bidang tekstil dan
Permintaan menghasilkan
Pangsa
Pangsa Pasar
Pasar kainPermintaan
TC sebagai
Permintaan
Potensial
Potensial Efektif
Efektif

25
produk utama. PT. Sari Warna Asli Unit 1 terletak di Kebakkramat,
Kabupaten Karanganyar. Lokasi ini berdekatan dengan salah satu kota
besar di Provinsi Jawa Tengah yaitu Surakarta. Mengingat bahwa Kota
Surakarta merupakan kota yang besar dengan jumlah penduduk yang ada
cukup besar yaitu sekitar 548.477 jiwa, maka permintaan pasar terhadap
produk tekstil yaitu kain menjadi tinggi. PT. Sari Warna Asli juga sudah
menjual produknya ke seluruh Indonesia. Seperti yang kita ketahui juga
bahwa Indonesia memilliki jumlah populasi yang sangat besar yaitu
sekitar 200 juta jiwa maka dengan hal tersebut kebutuhan masyarakat akan
kain TC juga akan semakin besar mengingat bahwa populasi di Indonesia
cenderung bertaambah setiap tahunnya. Dengan kondisi tersebut maka
peluang pasar untuk produksi kain TC cukup tinggi ditambah lagi PT. Sari
Warna Asli merupakan market leader yang sudah memiliki kepercayaan
dari para konsumen untuk produksi kain TC.

b. Proyeksi Permintaan Potensial (Do)


Dilihat dari permintaan pasar terhadap kain TC yang tinggi dan PT.
Sari Warna telah menjadi market leader untuk produk kain TC, maka PT.
Sari Warna Asli Unit I memiliki potensi untuk meningkatkan permintaan
potensial.
PT. Sari Warna Asli Unit I ini memiliki potensi untuk mendapat
tambahan order sekitar 1,69 kali lipat dari jumlah produksinya yaitu 450
yard perbulan. Analisis permintaan potensial (Do) untuk kota Surakarta
pada pasar tekstil adalah sekitar 1210,5 yard perbulan atau sekitar 14526
yard pertahun.

c. Pangsa Pasar (S)


Pangsa pasar atau market share PT. Sari Warna Asli unit I cukup
tinggi, mengingat keberadaannya sudah memiliki nama dan hubungan
kerjasama yang baik di dalam kota. Pangsa pasar PT. Sari Warna Asli unit
I dapat lebih besar lagi bila lebih gencar dalam mempromosikan
perusahaannya kepada masyarakat. Oleh sebab itu, analisis pangsa pasar
PT. Sari Warna Asli di kota Surakarta dengan tidak mengurangi kualitas
layanannya adalah sekitar 5%.

26
d. Proyeksi Permintaan Efektif (De)
Angka permintaan efektif (De) adalah:

De= S. Do
Maka De Kain TC yang di produksi oleh PT. Sari Warna Asli adalah :

= S. Do
= 5%. 1210,5
= 60,525 yard per bulan

Proyeksi permintaan efektif pada bulan berikutnya (untuk setahun) bila :

Dot = 450 + 5(t-1) dan Det = 5% X Dot

Bula
n 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
(t)

Dot 450 455 460 465 470 475 480 485 490 495 500 505

22, 23,
Det 22,75 23 23,25 23,75 24 24,25 24,5 24,75 25 25,25
5 5

Tabel 3.1 Proyeksi permintaan efektif dalam setahun

2. Perancangan Produk
Beberapa komplain yang datang dari pelanggan sebagai feedback dari PT.
Sari Warna Asli Unit I adalah kerusakan atau cacat produk sehingga perlu
adanya perbaikan. Perbaikan yang dapat diterapkan, beberapa diantaranya :
a. Kualitas bahan baku yaitu kain Grey kurang baik

27
Untuk memproduksi kain TC maka bahan baku utama yang
digunakan adalah kain Grey. Sehingga kualitas dari kain Grey itu
sendiri akan berpengaruh pada kualitas kain TC yang dihasilkan.
Pada observasi kali ini didapatkan bahwa salah satu faktor cacat
produk adalah cacat dari bahan baku yaitu kain Grey. Pada proses
produksi di PT. Sari Warna Asli Unit I terlihat bahwa kurang
adanya inspeksi terhadap bahan baku terutama pada kain Grey,
sehingga perbaikan yang dapat dilakukan adalah dengan
mengadakan inspeksi terhadap bahan baku sebelum dilakukan
proses produksi kain grey tersebut menjadi kain TC. Selain itu
kualitas kain TC yang dihasilkan juga dipengaruhi dari proses
bakar bulu. Proses ini bertujuan untuk meghilangkan bulu-bulu
yang ada pada kain grey. Namun ketika proses bakar bulu yang
terjadi tidak sempurna, bulu-bulu yang ada pada kain grey dapat
muncul kembali pada proses selanjutnya. Hal ini akan sangat
berpengaruh terhadap kualitas kain TC yang dihasilkan. Maka
untuk memperbaiki hal tersebut diperlukan perawatan mesin yang
lebih baik. Meskipun PT. Sari Warna telah menerapkan sistem
pengecekan mesin secara berkala namun akan lebih baik jika
operator dari setiap bagian produksi melakukan pengecekan
terhadap mesin setiap hari sebelum proses pengolahan kain
dilakukan.
b. Terdapat noda pada kain TC
Salah satu jenis cacat pada kain TC adalah cacat noda pada
kain. Cacat noda pada kain TC ini terjadi ketika kain melewati
proses costicsasi dan printing atau dyeing. Pada proses costicsasi
terjadi proses peningkatkan kualitas kain grey sehingga daya serap
kain grey menjadi lebih tinggi. Namun proses costicsasi yang tidak
sempurna akan menghasilkan kain grey yang memiliki daya serap
rendah sehingga pada proses printing dan proses dyeing warna
tidak dapat terserap dengan baik oleh kain Grey, hal tersebut
merupakan penyebab terdapatnya noda pada kain yang diproduksi.
c. Cacat Pinggiran Kain yang Kurang Rapi

28
Cacat pinggiran kain yang kurang rapi dapat dikarenakan
kurang baiknya proses pemotongan (cutting). Pada proses
pemotongan kain hanya terdapat satu orang pekerja yang
mengoperasikan mesin pemotong(cutting). Kondisi ini dapat
menyebabkan kelelahan pada pekerja di bagian pemotongan kain
sehingga fokus dari pekerja tersebut akan berkurang dan
menyebabkan tingkat kesalahan produksi menjadi lebih tinggi.
Maka dalam hal ini perlu diakan perbaikan yaitu jumlah karyawan
yang beroperasi pada bagian pemotongan kain. Dengan
bertambhanya seorang pekerja, maka proses pemotongan kain
dapat menjadi lebih efisien dan akan menurunkan tingkat risiko
cacat pinggiran kain yang tidak rapi.

3. Perancangan Proses
Setelah menentukan perancangan produk, maka tahap selanjutnya
adalah tahap perancangan proses. Proses pengolahan kain grey menjadi
kain TC pada PT. Sari Warna Asli Unit I sudah dapat dikatakan baik
karena setiap proses yang dibutuhkan untuk mengolah kain grey menjadi
kain TC sudah tersedia dengan lengkap dan proses tersebut dikerjakan
oleh mesin-mesin yang sudah modern sehingga tingkat kesalahan dalam
proses produksi menjadi semakin kecil. Namun masih perlu sedikit
perbaikan pada proses pengolahan kain grey agar risiko cacat produk dapat
diminimalkan yaitu pada stasiun penyimpanan grey sebelum grey
memasuki proses bakar bulu. Inspeksi pada proses penyimpanan grey ini
bertujuan untuk memastikan bahwa bahan baku yang akan diolah memiliki
kualitas yang baik dan tidak cacat. Karena apabila kondisi bahan baku
yang digunakan untuk proses produksi kurang baik maka risiko cacat
produksi akan bertambah. Selain perlunya inspeksi pada proses
penyimpanan Grey, proses-proses lain seperti proses bakar bulu dan proses
costicsasi juga membutuhkan pengawasan dan pengecekan. Pengecekan
pada proses bakar bulu merupakan tahap yang penting karena jika kain
yang dihasilkan tidak melewati proses bakar bulu yang sempurna maka
bulu-bulu yang masih ada di kain grey akan muncul pada proses-proses

29
selanjutnya. Hal ini tentu akan merugikan pihak PT. Sari Warna Asli Unit I
karena risiko cacat produk menjadi lebih besar. Sementara pengecekan
pada proses coctisasi bertujuan untuk memastikan bahwa kain yang diolah
telah melewati proses coctisasi dengan sempurna sehingga kain yang
diolah memiliki daya serap yang baik. Daya serap kain grey ini akan
menentukan printing dan proses dyeing. Dengan adanya rancangan proses
yang baru ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas produk sehingga
tingkat kepuasaan konsumen akan semakin naik dan kepercayaan
konsumen terhadap PT. Sari Warna Asli akan semakin bertambah.

4. Perancangan Sistem Kerja


Perancangan sistem kerja yang dilakukan oleh PT. Sari Warna Asli
Unit I dapat dikatakan baik, karena pendekatan karyawan yang dilakukan
sudah tepat. Pendekatan tersebut dapat berupa diadakannya paguyuban
karyawan dimana di dalam paguyuban tersebut setiap karyawan
diwajibkan menabung sejumlah Rp 15.000,00 per minggu, dan pada hari
kemerdekaan Indonesia diadakannya piknik karyawan PT. Sari Warna Asli
Unit I. Hal ini menyebabkan produktivitas karyawan meningkat dan
karyawan merasa ikut memiliki perusahaan tersebut sehingga mereka
bekerja dengan satu tujuan yaitu memajukan perusahaan.
Meskipun pendekatan karyawan yang sudah baik, namun dalam
sisi ergonomi dapat dikatakan kurang baik, karena jika dilihat dari
efektivitas dan efisiensi kerja serta kenyamanan dalam bekerja dinilai
kurang. Keefektivan dan keefisienan disebabkan karena layout pabrik yang
kurang tertata rapi sehingga menyebabkan para pekerja melakukan banyak
gerakan yang sia-sia atau tidak diperlukan. Hal ini menyebabkan
terjadinya ketidak efisiensian dan efektivitas waktu dan gerak. Untuk
memperbaiki kondisi ini dapat dilakukan dengan menata ulang layout
menjadi lebih tertata rapi sehingga mengurangi gerakan yang sia-sia.
Sedangkan untuk masalah ketidaknyamanan pekerja disebabkan karena
kurangnya sirkulasi udara di dalam pabrik. Hal ini dapat diperbaiki dengan
meninggikan atap pabrik sekitar 5 sampai dengan 10 meter agar sirkulasi
udara lebih baik.

30
5. Penentuan Kapasitas

Kapasitas pesanan dihitung agar produk yang dihasilkan bisa


selesai tepat waktu, mengingat layout pabrik kurang bisa diatur optimal
sehingga proses produksi cenderung lama.

6. Pemilihan Lokasi

Untuk pemilihan lokasi PT. Sari Warna Asli Unit I sudah dapat
dikatakan baik karena tepat berada di kawasan industri yaitu di
Kebakkramat, namun lokasi tersebut kurang strategis.

7. Perbaikan Layout
Sebuah industri yang ingin namanya semakin dikenal harus
melakukan beberapa perubahan guna untuk menaikkan produktivitasnya.
Salah satu hal yang dapat diubah adalah layout lantai produksi. Perubahan
hanya dapat dilakukan dengan merubah posisi tiap mesin tetapi tidak
dengan menambah ruang sistem produksi, ini dikarenakan keterbatasan
ruang sejak awal. Berbeda dengan jika industri tersebut memang ingin
memperluas ruang sistem produksi tersebut. Perubahaan ini bertujuan agar
aliran produksi semakin lancar dari awal sampai akhir dengan cara
meminimalisir jarakantara satu mesin ke mesin berikutnya dan menata tiap
mesin berdasarkan proses produksinya.
Pada layout pertama, terlalu banyak kesalahan yang terjadi,
kesalahannya berupa letak mesin yang tidak teratur. Letak mesin yang
tidak teratur ini membuat aliran produksi menjadi tidak teratur dan
membuat proses produksi membutuhkan waktu yang lebih lama. Seperti
jarak mesin boiler dengan mesin desizing yang terlalu jauh, hal ini
dipandang tidak efektif karena karyawan dari mesin boiler membutuhkan
waktu lebih untuk mencapai letak mesin desizing. Selanjutnya letak rotary
printingdan plat printing dengan cek design, letak antar tempat ini sangat
jauh, dan dipandang tidak efektif. Selain letak antar mesin yang terlalu
jauh, letak mesin yang sama juga menjadi permasalahan. Pada layout

31
pertama, letak mesin washing 1 sampai dengan washing 6 menyebar di
titik yang berbeda. Hal ini membuat keefektifan tiap mesin berbeda.
Sehingga, yang menjadi fokus pada perbaikan layout ini adalah tata
letak posisi tiap mesin. Ini dimaksudkan supaya pekerja mudah untuk
mengambil barang dari satu mesin dan melanjutkan proses produksinya di
mesin yang lain.

Gambar 3.2 Layout


Pabrik Lama

32
Keterangan :

: Tembok

: Area Kerja

: Pintu

: Aliran masuknya bahan baku

: Aliran Proses Produksi

: Aliran Barang Jadi

BAB IV

ANALISIS PERMASALAHAN

4.1 Analisis Terhadap Permasalahan Perusahaan

Analisis penyebab cacat produk pada produksi kain TC di PT. Sari


Warna Asli Unit I

a. Mesin (Machine)
Mesin yang digunakan pada proses produksi kain TC di PT. Sari
Warna Asli sebenarnya sudah memiliki jadwal pemeriksaan yang
berkala agar kondisi mesin yang digunakan pada proses produksi tetap
terjaga kondisinya. Namun, karena terdapat keterbatasan jumlah mesin

33
tertentu seperti mesin pemotong kain (cutting) dan pengaturan waktu
kerja mesin yang kurang baik maka mesin-mesin produksi seringkali
mengalami gangguan yang menimbulkan cacatnya produk.
b. Pekerja (Man)
Salah satu faktor yang menyebabkan cacat pada produk kain TC
adalah faktor tidak telitinya dan tidak fokusnya para pekerja. Tidak
telitinya dan tidak fokusnya para pekerja disebabkan oleh situasi
tempat kerja yang tidak mendukung produktivitas pekerja. Kurangnya
penghijauan di kawasan PT. Sari Warna Asli dapat meningkatkan
tingkat stres pekerja. Selain itu, tingginya suhu ruang di bagian
produksi juga menyebabkan pekerja di bagian produksi menjadi tidak
fokus dan cepat lelah.
c. Bahan Baku (Material)
Cacat produk kain TC dapat diakibatkan karena cacatnya bahan
baku utama pembuatan kain TC yaitu kain grey. Berikut ini merupakan
daftar jenis-jenis cacat pada bahan baku pembuatan kain TC yaitu kain
Grey.

Jenis Cacat pada Kain


No Keterangan
Grey

Cacat ini berupa kain grey yang benang


lusinya putus, kain di kategorikan dalam cacat
1 Cacat Lusi Putus
lusi putus jika kain grei terdapat benang
keluar bekas sambungan

Jenis cacat dimana benang ke arah pakan


2 Cacat Pakan Rapat
terlihat lebih rapat dari yang seharusnya.

Merupakan jenis cacat dimana hasil produksi


3 Cacat Pinggiran Jelek
kain Grey pada pinggiran kain tidak sempurna

Cacat poduk dimana hasil produk kain grey


4 Cacat Lusi Kotor pada arah lusi terdapat kotoran-kotoran yang
menempel pada benang

34
Cacat pakan renggang merupakan cacat yang
Cacat Pakan
5 dikategorikan karena benang ke arah pakan
Renggang
kosong.

Jenis cacat yang diakibatkan kerana terkena


6 Cacat Kotor Oli
olidalam mesin sehingga kain menjadi kotor.

Jenis cacat dimana benang ke arah pakan


7 Cacat Pakan Double terdapat dua benang sehingga terlihat lebih
tebal

Tabel 4.1 Jenis-Jenis Cacat pada Kain Grey

Selain karena bahan baku yang berkualitas rendah, tidak


adanya inspeksi terhadap bahan baku pembuatan kain TC sebelum
memasuki proses produksi menyebabkan terjadinya cacat produk.
d. Lingkungan Kerja (Environment)
PT. Sari Warna Asli Unit I berlokasi di Kebakkramat,
Kabupaten Karanganyar yang dikenal sebagai kawasan Industri.
Banyaknya Industri yang berlokasi di sekitar PT. Sari Warna Asli Unit
I membuat lokasi ini dikatakan sebagai lokasi yang gersang dan kurang
penghijauan. Situasi ini dapat mengakibatkan para pekerja cenderung
lebih mudah stres dan kelelahan. Selain itu pada lokasi proses produksi
terdapat banyak mesin produksi dan diantara mesin-mesin tersebut
terdapat mesin boiler yang menghasilkan uap panas. Desain pabrik
terutama pada bagian proses produki membuat sirkulasi udara di dalam
pabrik menjadi kurang baik. Mesin mesin dan sirkulasi udara yang
kurang baik pada lokasi proses produksi tersebut membuat suhu ruang
menjadi tinggi sehingga membuat suasana kerja menjadi kurang
nyaman bagi para pekerja. Suasana ini memberi dampak bagi kinerja
para pekerja dalam melakukan proses produksi sehingga peluang
dihasilkannya cacat produk menjadi lebih besar.
e. Boundary
Penataan ruang (layout) pabrik yang ada di PT. Sari Warna Asli
Unit I dapat dikatakan kurang tertata dengan baik. Penempatan mesin-

35
mesin yang terlalu dekat membuat jangkauan gerak pekerja menjadi
lebih sedikit. Selain itu, penempatan stasiun kerja yang kurang
berurutan membuat proses produksi menjadi tidak efisien karena
membutuhkan waktu dan tenaga yang lebih banyak untuk berpindah
dari stasiun kerja yang satu ke stasiun kerja yang lain. Hal ini dapat
menyebabkan dihasilkannya cacat produk.

4.2 Usulan Perbaikan Terhadap Hasil Analisis Masalah


Berdasarkan hasil analisis terhadap permasalahan PT. Sari Warna
Asli Unit I, terdapat beberapa usulan perbaikan untuk masalah-masalah
tersebut, yaitu:
a. Mesin
Dari permasalahan yang ditemukan pada bagian mesin yaitu
kurangnya jumlah mesin sedangkan jam kerja mesin sangat padat.
Sehingga membuat kerja mesin menjadi kurang optimal yang berakibatkan
pada cacatnya produk akhir. Sebaiknya dilakukan penambahan jumlah
pada mesin terentu yaitu pada mesin pemotong kain (cutting). Penambahan
ini dilakukan karena proses pemotongan kain (cutting) merupakan proses
akhir dari setiap pengolahan kain grey. Selain itu, ditinjau dari segi
efektivitas maka penambahan mesin pemotong ini dapat mengurangi risiko
cacat produk.
b. Pekerja
Dari permasalahan yang ditemukan pada bagian manusia (tenaga
kerja) yaitu tidak telitinya dan tidak fokusnya para pekerja yang
disebabkan oleh situasi tempat kerja yang tidak mendukung produktivitas
pekerja, maka tindakan yang sebaiknya diambil oleh PT. Sari Warna Asli
Unit I adalah lebih memperhatikan situasi dan kenyamanan kerja para
pekerja terutama di bagian produksi. Suhu ruang yang cukup tinggi yang
dapat menyebabkan pekerja menjadi cepat lelah dapat diantisipasi dengan
cara meninggikan atap pabrik sekitar 5 meter hingga 10 meter sehingga
sirkulasi udara lebih baik. Selain itu suhu ruang di bagian produksi juga
menyebabkan pekerja di bagian produksi menjadi tidak fokus dan cepat
lelah. Sebaiknya dapat juga dilakukan pemasangan exhaust fan sebagai

36
upaya pengendalian lingkungan kerja. Hal ini dimaksudkan untuk
meminimalisasi dampak paparan yang merupakan efek samping dari suatu
kegiatan yaitu salah satunya dengan terjadinya pencemaran udara.
c. Bahan Baku (Material)
Cacat pada produk dapat disebabkan atau dipengaruhi oleh bahan
baku yang kurang baik atau berkualitas rendah. Hal ini dapat di atasi
dengan sebaiknya dilakukan pengecekan yang lebih teliti dalam menerima
pesanan dari supplier kain grey, dimana merupakan masih satu perusahaan
dengan PT. Sari Warna Asli namun berbeda unit.
d. Lingkungan Kerja (Enviroment)
Perbaikan lingkungan yang kurang baik yaitu kurangnya
penghijauan atau lingkungan yang gersang sebaiknya dapat dilakukan
perubahan dengan penambahan tanaman agar terlihat lingkungan yang
lebih hidup dan ramah lingkungan, serta selain itu juga dapat mengurangi
pencemaran udara yang dihasilkan oleh kerja mesin pabrik. Hal ini
dimaksudkan untuk para pekerja dapat bekerja dengan lebih optimal di
lingkungan kerja yang nyaman dan bernuansa alami atau dapat cukup
menyegarkan pikiran ketika otak merasa jenuh / saat sedang beristirahat
dengan melihat hijaunya pepohonan / tanaman.
e. Boundary
Penataan ruang kerja (layout) yang kurang baik dapat dilakukan
dengan sebaiknya melakukan penataan ulang ruang kerja di pabrik yaitu
dengan mengurutkan atau menata mesin sesuai dengan urutan proses
pembuatan kain sehingga dapat mengefisienkan waktu dan tenaga para
pekerja.

4.3 Usulan Pengoperasian Sistem Manufaktur

Sales Target

Target penjualan yang didapat menjadi 113.400.000 pertahun

Production Target
Produk kain TC yang dapat dijual dalam setiap tahunnya adalah 14526 yard

37
Production Schedule

Kegiatan produksi hanya dilakukan untuk setiap ada pemesanan

Material Machine Worker


Kain grey Stenter and Heat Setting
Zat perwarna Rangers (tetap)
Washing Machine
Thermosol Dyeing Range
Rotary Printing
Plat printing

Production Plan

Kualitas bahan baku ditingkatkan agar pelanggan puas

Ketelitian pada proses produksi lebih ditingkatkan agar mengurangi cacat produk
akhir

Proses produksi dilakukan secara tepat waktu agar pemesanan juga tepat waktu

Proses pemasaran yang diperluas agar jangkauan penjualan lebih lebar

Shop Floor Operation

Terjadinya suatu efisiensi kerja akibat kondisi mesin dan pekerja yang baik

Quality control bekerja lebih maksimal untuk mengurangi cacat pada produk akhir

Evaluation

38
Mengevaluasi, mencari sumber permasalahan, dan mencari cara untuk
memperbaiki segala kemungkinan kesalahan jika target tidak terpenuhi

Peningkatan produksi kain TC di PT. Sari Warna Asli Unit 1 adalah


sebesar 1,69 kali lipat pada tahun depan. Prediksi ini timbul karena PT. Sari
Warna Asli bisa lebih mengetatkan jadwal produksinya. Apalagi PT ini sudah
mendapat tempat sendiri bagi pelanggannya, dan sudah menjadi trade mark dalam
pembuatan kain. Pelayanannya yang memuaskan juga membuat nama PT ini
makin dikenal. Hubungan antara perusahaan dengan karyawan juga terbilang baik
karena Sari Warna Asli juga menetapkan karyawannya sebagai prioritas utama
selain hasil produksinya sendiri.
Untuk meningkatkan hasil produksi pada PT. Sari Warna Asli Unit 1 yang
perlu dilakukan adalah menambah bahan baku kain grey, tata letak atau layout
baru, dan beberapa saran yang sudah dijelaskan. Selain itu Sari Warna Asli juga
harus lebih meningkatkan komunikasi terhadap para karyawan hingga akhirnya
akan tercipta suatu hubungan timbal balik antara perusahaan dan karyawan,
dimana hubungan tersebut saling membutuhkan satu sama lain dan saling
menguntungkan satu sama lain.
Hal penting lain yang perlu dilakukan adalah meningkatkan proses
komunikasi dalam bidang pemasaran. Komunikasi dalam bidang pemasaran
meliputi pendekatan pemasaran, strategi pemasaran, promosi penjualan, hubungan
relasi terhadap pembeli, serta proses penjualan langsung dan tidak langsung.
Semakin bagus strategi yang disusun maka semakin besar juga peluang terjualnya
produk. Untuk strategi pemasarannya sendiri, Sari Warna Asli bisa
memaksimalkannya melalui website. Website yang berbahasa Internasional juga
dapat memudahkan pembeli dari luar Indonesia untuk melakukan order di PT Sari
Warna Asli ini. Terlebih, PT Sari Warna Asli sudah banyak berelasi dengan
beberapa negara lainnya.
Yang paling penting adalah memperhatikan fokus kerja, bekerja tidak
hanya memikirkan kuantitas dan profitnya saja namun tiap produk harus
dikerjakan dengan fokus tinggi dan teliti. Sebab jika kualitasnya terjamin maka

39
pembeli juga akan merasa puas. Kepuasan pelanggan adalah modal utama agar
sebuah perusahaan dapat berdiri dengan kokoh. Semakin banyak pelanggan yang
merasa puas dengan kualitas kain maka semakin besar pula nama PT Sari Warna
Asli Unit 1 di pasaran.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

a. Kesimpulan
PT. Sari Warna Asli merupakan sebuah perusahaan tekstil yang
mengolah bahan baku kain grey hingga menjaadi sebuah kain yang siap di
jual per yard maupun untuk di lanjutkan pengolahan ke pabrik garment.
Perusahaan ini telah berdiri selama berpuluh-puluh tahun lamanya dan
pemasaran serta penjualannya sudah tersebar ke seluruh Indonesia dan
beberapa negara di luar Indonesia.PT. Sari Warna Asli sudah menjaadi
trade mark dalam pembuatan kain TC dan kain seragam.
Dalam memperoleh hal tersebut dilalui sebuah proses panjang,
dimana perusahaan ini memfokuskan kualitas disegala bidang. PT. Sari
Warna Asli dalam memperhatikan karyawannya dapat terlihat dari
pemberian JAMSOSTEK, kantin dan makan siang gratis, koperasi,
layanan antar jemput kerja karyawan, poli klinik, dan tempat ibadah.
Meskipun sudah dengan baik memperhatikan dalam segala aspek, namun
permasalahan dalam sebuah perusahaan tetap masih ada. Permasalahan
yang ada yaitu :
Dari segi mesin
Dari permasalahan yang ditemukan pada bagian mesin yaitu
kurangnya jumlah mesin sedangkan jam kerja mesin sangat padat.
Sehingga membuat kerja mesin menjadi kurang optimal yang
berakibatkan pada cacatnya produk akhir. Pekerja

40
Dari segi (tenaga kerja)
Tidak telitinya dan tidak fokusnya para pekerja yang disebabkan
oleh situasi tempat kerja yang tidak mendukung produktivitas pekerja.
Dari segi bahan baku (Material)
Cacat pada produk dapat disebabkan atau dipengaruhi oleh
bahan baku yang kurang baik atau berkualitas rendah.
Dari segi lingkungan kerja (Enviroment)
Perbaikan lingkungan yang kurang baik yaitu kurangnya
penghijauan atau lingkungan yang gersang.
Dari segi boundary
Penataan ruang kerja (layout) yang kurang baik menyebabkan
proses produksi kurang efisien.

b. Saran
Dari beberapa hal di atas, ada beberapa hal yang dapat dilakukan guna
menanggulangi permasalahan yang ada. Sehingga permasalahan yang ada
tidak menghambat proses produksi lagi dan membuat tingkat produktivitas
semakin menignkat. Beberapa hal yang dapat dilakukan adalah:
Dari segi mesin
Sebaiknya dilakukan penambahan jumlah pada mesin terentu
yaitu pada mesin pemotong kain (cutting). Penambahan ini dilakukan
karena proses pemotongan kain (cutting) merupakan proses akhir dari
setiap pengolahan kain grey. Selain itu, ditinjau dari segi efektivitas
maka penambahan mesin pemotong ini dapat mengurangi risiko cacat
produk.
Pekerja
Tindakan yang sebaiknya diambil oleh PT. Sari Warna Asli Unit I
adalah lebih memperhatikan situasi dan kenyamanan kerja para pekerja
terutama di bagian produksi. Suhu ruang yang cukup tinggi yang dapat
menyebabkan pekerja menjadi cepat lelah dapat diantisipasi dengan
cara meninggikan atap pabrik sekitar 5 meter hingga 10 meter
sehingga sirkulasi udara lebih baik. Selain itu suhu ruang di bagian
produksi juga menyebabkan pekerja di bagian produksi menjadi tidak
fokus dan cepat lelah. Dapat juga sebaiknya dilakukan pemasangan
exhaust fan sebagai upaya pengendalian lingkungan kerja. Hal ini
dimaksudkan untuk meminimalisasi dampak paparan yang merupakan

41
efek samping dari suatu kegiatan yaitu salah satunya dengan terjadinya
pencemaran udara.
Dari segi bahan baku (Material)
Hal ini dapat di atasi dengan sebaiknya dilakukan pengecekan
yang lebih teliti dalam menerima pesanan dari supplier kain grey, yang
dimana merupakan masih satu perusahaan dengan PT. Sari Warna Asli
namun berbeda unit.
Dari segi lingkungan kerja (Enviroment)
Sebaiknya dapat dilakukan perubahan dengan penambahan
tanaman agar terlihat lingkungan yang lebih hidup dan ramah
lingkungan, serta selain itu juga dapat mengurangi pencemaran udara
yang dihasilkan oleh kerja mesin pabrik. Hal ini dimaksudkan untuk
para pekerja dapat bekerja dengan lebih optimal di lingkungan kerja
yang nyaman dan bernuansa alami atau dapat cukup menyegarkan
pikiran ketika otak merasa jenuh / saat sedang beristirahat dengan
melihat hijaunya pepohonan / tanaman.
Dari segi boundary
Penataan ruang kerja (layout) yang kurang baik dapat dilakukan
dengan melakukan penataan ulang ruang kerja di pabrik yaitu dengan
mengurutkan atau menata mesin sesuai dengan urutan proses
pembuatan kain sehingga dapat mengefisienkan waktu dan tenaga para
pekerja.

42

Anda mungkin juga menyukai