Anda di halaman 1dari 76

PENGARUH PENGUASAAN MUFRODAT

TERHADAP PRESTASI BELAJAR BAHASA ARAB


SISWA KELAS VII DI MTS ARROSYIDIN
MADUSARI KECAMATAN SECANG KABUPATEN
MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat


Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 (S1)
Dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam

Disusun Oleh :
MUHAMMAD MASYRUH
073111223

FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2011
ABSTRAK

Muhammad Masyruh ( NIM.073111223 ), Pengaruh Penguasaan


Mufrodat terhadap Prestasi Belajar Bahasa Arab Siswa Kelas VII MTs Arrosyidin
Madusari Kecamatan Secang Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2009/2010.
Skripsi. Semarang : Program Strata 1 Jurusan Pndididkan Agama Islam IAIN
Walisongo Semarang, 2011
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui :
1. Bagaimana penguasaan mufrodat siswa kelas VII MTs Arrosyidin Madusari
Kecamatan Secang Kabupaten Magelang tahun pelajaran 2009/2010. (X) ;
2. Bagaimana prestasi belajar Bahasa Arab siswa kelas VII MTs Arrosyidin
Madusari Kecamatan Secang Kabupaten Magelang tahun pelajaran
2009/2010 (Y) ;
3. Adakah pengaruh penguasaan mufrodat (X) terhadap prestasi belajar Bahasa
Arab (Y) siswa kelas VII MTs Arrosyidin Madusari Kecamatan Secang
Kabupaten Magelang tahun pelajaran 2009/2010.
Penelitian adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif
kuantitatif dengan menggunakan teknik regresi. Subyek penelitian sebanyak 34
responden yang terdiri dari kelas VII, menggunakan teknik sampling. Adapun
metode pengumpulan data menggunakan : tes/angket, observasi, dan studi
dokumentasi.
Data yang terkumpul dianalisa dengan menggunakan teknik analisa
deskriptif. Pengujian hipotesis dengan menggunakan analisis regresi satu
prediktor. Pengujian hipotesis menunjukkan bahwa :
1. Penguasaan mufrodat siswa kelas VII MTs Arrosyidin Madusari dalam
kategori cukup, yakni dengan nilai rata rata sebesar 73,47 yang terletak di
interval 69 - 77 ;
2. Prestasi belajar siswa kelas VII MTs Arrosyidin Madusari pada pelajaran
bahasa Arab dalam kategori cukup. Yaitu rata ratanya berjumlah75,09
yang terletak di interval 68 - 76 ;
3. Ada pengaruh penguasaan mufrodat terhadap prestasi belajar bahasa Arab
siswa kelas VII MTs Arrosyidin Madusari tahun pelajaran 2009-2010,
ditunjukkan nilai (Fhitung) diketahui berjumlah 77,19, sedangkan nilai F Tabel
untuk Ft0,01 ( 1:32) = 7,50 dan Ft0,05 (1 : 32) = 4,15. Dengan demikian Fhitung >
Ft0,01 dan Ft0,05 hal ini menunjukkan adanya nilai yang signifikan. Ini berarti
penguasaan mufrodat berpengaruh pada prestasi belajar bahasa Arab baik
pada taraf signifikan 1% maupun pada taraf signifikan 5%..
Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan informasi dan
masukan bagi para sivitas akademika dan tenaga pendidik di lingkungan MTs
Arrosyidin Madusari agar lebih banyak memberikan kosa kata kepada siswa dan
melatihnya sesering mungkin.
MOTTO

Dan dia (tidak pula) termasuk orang-orang yang beriman dan saling
berpesan untuk bersabar dan saling berpesan untuk berkasih sayang. (
QS.Al Balad : 17 )1

Soenarjo, Alquan dan Terjemahnya ( Jakarta : PT. Karya Toha Putra,1971) hlm.1062
PERSEMBAHAN

Sebuah karya sederhana ini saya persembahkan untuk :


1. Bapak Ibuku tercinta yang telah mengasuh, membimbing, mencurahkan
segala perhatian dan kasih sayang, dan senantiasa mendoakan dengan tulus
ikhlas.
2. Haidarotul Ummah isteri tercinta, terima kasih atas cinta dan doa yang
telah diberikan selama ini
3. Anakku tersayang ( bidadari kecilku ), yang menginspirasiku untuk
senantiasa berikhtiar maksimal.
4. Keluarga besarku atas bantuan materiil dan moril, terima kasih untuk
semuanya
5. Teman-teman seperjuangan kelas B, Tim PPL SMP Hasanuddin 6 dan tim
KKN posko 09 Kelurahan Jatibarang Kecamatan Mijen
6. Sahabat-sahabatku, Pak Budi alias Kyai Shidiq dari Jepara, Pak Aspari
Boyolali, Pak Nur Ikhsan Kendal, Pak Zaenal, Pak Roto ( kepala suku )
yang selalu memberikan semangat penulisan skripsi ini.
7. Almamaterku IAIN Walisongo Semarang tercinta
DEKLARASI

Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, penulis menyatakan bahwa skripsi
ini tidak berisi materi yang telah pernah ditulis oleh orang lain, atau diterbitkan.
Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang lain, kecuali
informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan

Semarang, 26 Maret 2011


Deklarator

Muhammad Masyruh
NIM : 073111223
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Yang
Maha Pengasih dan Penyayang yang telah melimpahkan rahmat, taufiq serta
hidayah-Nya kepada penulis sehingga penulis mampu menyelesaikan karya tulis
ini.
Penulis merasa yakin bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari kata
sempurna. Hal ini disebabkan karena keterbatasan penulis. Untuk itu penulis
mngucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini baik berupa nasehat, semangat, saran
serta arahan dan lain sebagainya.
Selanjutnya tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar
besarnya kepada yang terhormat:
1. Dr. Sujai, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo
Semarang.
2. Dra. Hj Nur Uhbiyati, M.Pd, selaku dosen pembimbing yang telah
meluangkan waktu dan pikiran untuk membimbing penulis dalam
penulisan skripsi ini.
3. Seluruh dosen, staf dan karyawan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo
Semarang yang telah memberikan fasilitas, kemudahan demi melancarkan
studi dan penulisan skripsi ini.
4. Drs. H. Nasihun Amin selaku Kepala MTs Arrosyidin Madusari
Kecamatan Secang Kabupaten Magelang serta rekan-rekan guru yang
telah memberikan kesempatan dan informasi dalam rangka penelitian
skripsi ini.
5. Semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung telah memberi
motivasi, bantuan, moral-materiill dan moril-spiritual kepada penulis
selama proses penulisan skipsi ini.
Kepada beliau semua penulis tidak dapat memberikan balasan apa apa
selain ucapan terima kasih dan iringan doa semoga Allah SWT membalas semua
amal kebaikan beliau.
Akhirnya hanya kepada Allah SWT penulis memohon pertolongan,
semoga dengan skripsi ini dapat dicatat sebagai amal sholeh dan dapat bermanfaat
bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.

Semarang, 26 Maret 2011


Penulis

Muhammad Masyruh
NIM. 073111223
DAFTAR ISI

Halaman Judul .............................................................................................. i


Halaman Abstrak .......................................................................................... .ii
Halaman Persetujuan Pembimbing ................................................................ iii
Halaman Pengesahan .................................................................................... iv
Halaman Motto ............................................................................................. v
Halaman Persembahan .................................................................................. vi
Halaman Deklarasi........................................................................................ vii
Halaman Kata Pengantar ............................................................................... viii
Daftar Isi....................................................................................................... x
Daftar Tabel.................................................................................................. xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1
B. Identifikasi Masalah .................................................................... 4
C. Pembatasan Masalah.................................................................... 4
D. Perumusan Masalah ..................................................................... 5
E. Manfaat Peneltian ....................................................................... 5
BAB II LANDASAN TEORI PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Penguasaan Mufrodat
1. Pengertian Penguasaan Mufrodat ... 7
2. Ruang Lingkup Penguasaan Mufrodat .... 7
B. Prestasi Belajar Bahasa Arab
1. Pengertian Prestasi Belajar .. . 8
2. Jenis-Jenis Belajar . 10
3. Prinsip-prinsip Belajar ... 10
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar ........... 12
C. Bahasa Arab
1. Pengertian Bahasa Arab . 15
2. Fungsi dan Peranan Bahasa Arab dalam Kehidupan Manusia 17
3. Tujuan pembelajaran Bahasa Arab, Ruang lingkup dan Standar Isi
Bahasa Arab Kelas VII MTs . 22
4. Prinsip-prinsip Pembelajaran Bahasa Arab ... 27
5. Problematika Pembelajaran Bahasa Arab . 27
6. Macam-macam Metode Pembelajaran Bahasa Arab 29
7. Prestasi Belajar Bahasa Arab Kelas VII MTs ... 30
8. Fungsi Prestasi Belajar ...... 31
D. Pengaruh Penguasaan Mufrodat dengan Prestasi belajar Bahasa
Arab . 32
E. Pengajuan Hipotesis ....................................................................... 33
F. Kajian Penelitian Yang Relevan ..................................................... 34
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian ......................................................................... 36
B. Waktu dan Tempat Penelitian ...................................................... 36
C. Variabel Penelitian ...................................................................... 37
D. Metode Penelitian ........................................................................ 38
E. Populasi, Sampel Dan Tenik Pengambilan Sampel ...................... 38
F. Teknik Pengumpulan Data ........................................................... 39
G. Teknik Analisis Data ................................................................... 40
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Hasil Penelitian.................................................... 44
B. Pengujian Hipotesis ..................................................................... 51
C. Pembahasan Hasil Penelitian ....................................................... .55
D. Keterbatasan Penelitian................................................................ 56
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................. 57
B. Saran ........................................................................................... 57
C. Penutup ....................................................................................... .58
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR TABEL

Diagram I : Histogram Penguasan Mufrodat X ....... 47


Diagram II : Histrogram Prestasi Belajar Y ... 51
Tabel I : Hasil Tes Penguasaan Mufrodat. ................................. 44
Tabel II : Interval nilai dan rata-rata X........................................ 46
Tabel III : Distribusi Frekuensi X ................................................ 46
Tabel IV : Kualitas Variabel X ..................................................... 47
Tabel V : Daftar Nilai Prestasi Belajar Bahasa Arab Y................ 48
Tabel VI : Interval Nilai dan rata-rata Y ....................................... 49
Tabel VII : Distribusi Frekuensi Y ................................................ 49
Tabel VIII : Kualitas Variabel Y ..................................................... 50
Tabel IX : Tabel Kerja Regresi .................................................... 51
Tabel X : Tabel ANOVA ........................................................... 55
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I : Penunjukan Pembimbing


Lampiran II : Izin Riset
Lampiran III : Surat Keterangan Penelitian
Lampiran IV : Daftar Responden
Lampiran V : Daftar Riwayat Hidup
Lampiran VI : Daftar Guru dan Karywan MTs Arrosyidin Madusari
Lampiran VII : Scoring Data Nilai Penguasaan MUfrodat
Lampiran VIII : Scoring Data Nilai Prestasi Belajar Bahasa Arab
Lampiran IX : Daftar Hapalan Penguasaan Mufrodat
Lampiran X : Hasil Penghitungan SPSS
Lampiran XI : Struktur Organisasi MTs Arrosyidin Madusari
Lampiran XII : Profil MTs Arrosyidin Madusari
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Setiap anak manusia pada dasarnya mempunyai kemampuan untuk
menguasai bahasa, walaupun dalam kadar dan dorongan yang berbeda.
Adapun diantara perbedaan-perbedaan tersebut adalah tujuan-tujuan
pengajaran yang ingin dicapai, kemampuan dasar yang dimiliki, motivasi yang
ada di dalam diri dan minat serta ketekunannya.

Bahasa Arab tak ubahnya seperti bahasa-bahasa lain di dunia. Ia


dipelajari minimal mempunyai dua alasan, pertama karena ia bahasa
komunikasi yang harus dipelajari bila ingin bergaul dengan pemakai bahasa
tersebut. Dan kedua karena ia bahasa agama yang mengharuskan para
pemeluknya mempelajarinya minimal untuk kesempurnaan amal ibadahnya,
sebab kitab sucinya berbahasa Arab.

Pembelajaran bahasa Arab di Indonesia dewasa ini semakin


meningkat, tidak hanya diajarkan di pesantren-pesantren, madrasah-madrasah
mulai tingkat dasar, tingkat menengah sampai perguruan tinggi, tetapi juga
pada tingkat pendidikan usia pra sekolah atau pendidikan usia dini. Di
samping itu, di Indonesia bahasa Arab tidaklah asing dalam kehidupan umat
Islam sejak dahulu kala, karena motif keagamaan merupakan alasan yang
paling mendasar dalam mempelajarinya. Oleh karena itu studi bahasa Arab
dan Islam di Indonesia, hampir merupakan dua hal yang tidak dapat
dipisahkan. Dan kenyataan memang menunjukkan bahwa kedua bidang studi
tersebut hampir bersamaan, bahasa Arab dikenal di Indonesia sama dengan
dikenalnya agama Islam, atau dengan kata lain bahasa Arab sama tuanya
dengan agama Islam. Namun bahasa Arab tetaplah bahasa asing bagi bangsa

1
Indonesia yang dalam belajar maupun mengajarkannya banyak mengalami
kesulitan1
Beberapa kesulitan dan permasalahan yang dihadapi ketika belajar dan
mengajarkan bahasa Arab, diantaranya: pertama masalah kebahasaan, yakni
kesulitan dalam aspek bunyi, ada fonem-fonem yang tidak ada padanannya
dalam bahasa Indonesia, kesalahan mendengarkan huruf-huruf yang
berdekatan makhrajnya dan ada yang tidak sama antara yang didengar dengan
yang ditulis. Kedua, masalah psikologis, bahasa Arab dipandang sebagai
bahasa Islam semata, bahasa yang digunakan dalam forum-forum keagamaan
yang jarang digunakan dalam kehidupan bermasyarakat, sehingga belajar
bahasa Arab dirasa kurang manfaatnya. Ketiga adalah masalah tenaga
pengajar dan metode pengajarannya, guru bahasa Arab di Indonesia sedikit
sekali yang menguasai pelajaran bahasa Arab. Mereka mengajar bahasa Arab
ala Indonesia maksudnya dengan menggunakan pengantar bahasa Indonesia.
Metode yang digunakan adalah metode gramatika dan terjemah, yang
menekankan pada membaca teks dan menghafal qawa'id yang ada2.
Metode pembelajaran atau sering digunakan istilah strategi belajar
mengajar senantiasa mengalami dinamika dalam praktik dunia pendidikan.
Tidak terkecuali di Negara Indonesia, dinamika tersebut terjadi dari masa ke
masa seiring dengan kebijakan pemberlakuan kurikulum pendidikan mulai
kurikulum 1975, 1984, 1994, 2004 dan KTSP 2006 3 demi memenuhi tuntutan
perkembangan dunia pendidikan yang dinamis. Salah satu hal sangat penting
dikembangkan dalam KTSP, ( khususnya pembelajaran bahasa Arab ) adalah
inovasi strategi pembelajaran yang lebih mengarahkan pada keaktifan siswa
(active learning) yang berfokus pada empat maharah, yaitu maharah al
istima', maharah al-kalam, maharah al-qira'ah dan maharah al-kitabah4.

1
Abdul Mu'in, Analisis Kontrastif Bahasa Arab dan Bahasa Indonesia, ( Jakarta : Pustaka Al
Husna Baru, 2004), hlm. 41.
2
Ibid.hlm. 41-44
3
Ismail SM, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM ( Semarang : RaSAIL
Media Group, 2009 ), hlm. 45
4
Imam Makruf, Strategi Pembelajaran Bahasa Arab Aktif ( Semarang : Need's Press, 2009 ),
hlm. vii
Metode mengajar adalah hal yang penting dalam proses belajar
mengajar. Bahkan para Ahli bahasa mengatakan bahwa metode mengajar
adalah termasuk rukun keempat dalam proses belajar mengajar setelah guru,
murid dan materi. Seorang guru merupakan tulang punggung dalam proses
belajar mengajar, karena ia sebagai penengah antara murid dan buku
pelajaran, maka metode mengajar sebagai lingkaran yang melibatkan tiga
unsur ( guru+materi/buku, pelajaran + murid ) tersebut. Dengan metode,
pengajar ( guru ) dapat mentransfer isi materi kepada murid, tetapi dengannya
pula kesimpulan/hasil mengajar dapat berbeda, manakala metode berbeda,
sekalipun buku dan materinya sama.5
Agar proses belajar mengajar menjadi terarah dalam upaya
mengembangkan potensi-potensi siswa secara optimal dan komprehensip,
maka proses tersebut harus dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip belajar
yang benar. Davies- dalam Aunurrahman- mengingatkan beberapa hal yang
menjadi kerangka dasar bagi penerapan prinsip-prinsip belajar dalam proses
belajar mengajar, yaitu ; kemandirian belajar, perbedaan tempo belajar,
pemberian penguatan, penguasaan langkah-langkah pembelajaran dan
pemberian tanggung jawab

Prinsip belajar menunjuk kepada hal-hal penting yang harus dilakukan


guru agar terjadi proses belajar siswa sehingga mendapatkan hasil yang
diharapkan. Meskipun demikian, prinsip belajar tidak hanya berguna bagi
guru, namun juga bagi siswa, karena dapat membantunya mendapatkan hasil
belajar yang maksimal .6

MTs Arrosyidin Madusari terletak di Dusun Mirikerep Desa Madusari


Kecamatan Secang Kabupaten Magelang. Penulis tertarik untuk mengadakan
penelitian di Madrasah tersebut, karena MTs Arrosyidin Madusari merupakan
salah satu madrasah yang ingin mengembangkan bahasa Arab di
lingkungannya, dengan harapan nantinya menjadi madrasah dengan program
unggulan bahasa Arab sebagai bahasa komunikasi sehari-hari selain bahasa

5
Abdul Mu'in, op.cit,hlm.151
6
Aunurrahman, Belajar dan Pembelajaran, ( Bandung : Alfabeta, 2009 ), hlm.113-114
Inggris. Secara jujur diakui, pembelajaran bahasa Arab di MTs Arrosyidin
Madusari belum maksimal karena banyak kendala yang dihadapi, sehingga
prestasi belajar siswa-siswinya pada mata pelajaran tersebut kurang optimal,
belum sesuai harapan sebagaimana yang diamanatkan dalam tujuan
pembelajaran Bahasa Arab dalam Permenag RI nomor 2 tahun 2008 tentang
Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi Pendidikan Agama Islam dan
Bahasa Arab di Madrasah. Namun harapan untuk dapat meningkatkan prestasi
belajar bahasa Arab siswa di MTs Arrosyidin Madusari itu cukup besar,
setidak-tidaknya karena dua alasan; pertama, 75 % siswa berasal dari satuan
pendidikan madrasah ibtidaiyah sehingga bahasa Arab bukanlah hal yang
asing bagi mereka. Kedua, hampir seluruh siswa telah mengenyam pendidikan
baca Al-Qur'an di lembaga pendidikan non formal, seperti TPQ, Madrasah
Diniyah atau mengaji di mushola, masjid atau di tempat tinggal seorang kyai.

Berangkat dari fenomena yang telah dipaparkan secara singkat di atas,


maka penulias tertarik dan memandang perlu untuk mengadakan penelitian
dalam rangka mengurai salah satu masalah pembelajaran bahasa Arab di
MTs Arrosyidin Madusari Kecamatan Secang dengan mengambil tema
penelitian pengaruh penguasaan mufrodat terhadap prestasi belajar Bahasa
Arab siswa kelas VII MTs Arrosyidin Madusari Kecamatan Secang
Kabupaten Magelang tahun pelajaran 2009/2010.

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis dapat
mengidentifikasi beberapa masalah yaitu :
1. Masih banyak guru yang mengajar bahasa Arab tidak sepenuh hati
2. Rendahnya kesadaran siswa untuk meningkatkan minat belajar bahasa
Arab
3. Kurangnya inovasi guru saat pembelajaran bahasa Arab dalam rangka
meningkatkan prestasi belajar siswa

C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, sangat perlu penulis
membatasi masalah agar tidak terjadi pembiasan, maka penguasaan mufrodat
ini dibatasi oleh penguasaan kosakata bahasa Arab. Sedangkan prestasi belajar
siswa kelas VII MTs Arrosyidin Madusari Kecamatan Secang Kabupaten
Magelang tahun pelajaran 2009/2010 dibatasi pada Mata Pelajaran Bahasa
Arab

D. Perumusan Masalah
Melihat latar belakang masalah tersebut, pokok permasalahan dalam
penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana penguasaan mufrodat siswa kelas VII MTs Arrosyidin
Madusari Kecamatan Secang Kabupaten Magelang tahun pelajaran
2009/2010?

2. Bagaimana prestasi belajar Bahasa Arab siswa kelas VII MTs Arrosyidin
Madusari Kecamatan Secang Kabupaten Magelang tahun pelajaran
2009/2010?

3. Bagaimana pengaruh penguasaan mufrodat terhadap prestasi belajar


Bahasa Arab siswa kelas VII MTs Arrosyidin Madusari Kecamatan
Secang Kabupaten Magelang tahun pelajaran 2009/2010?

E. Manfaat Penelitian
Manfaat yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :
1. Secara teoritis
Dapat dijadikan sebagai salah satu acuan dalam meningkatkan mutu
pendidikan madrasah terlebih pada mata pelajaran bahasa Arab
2. Secara praktis

a. Bagi guru, dapat mempermudah dalam membimbing siswa untuk


memahami materi pelajaran
b. Bagi siswa, dapat meningkatkan kepercayaan diri untuk belajar lebih
semangat karena ia menganggap bahwa belajar bahasa Arab tidaklah
sulit.

c. Bagi madrasah, dapat tercipta lingkungan yang kondusif bagi


berkembangnya bahasa Arab sebagai bahasa komunikasi sehari-hari
BAB II
PENGUASAAN MUFRODAT
DAN PRESTASI BELAJAR BAHASA ARAB

A. Penguasaan Mufrodat
1. Pengertian Penguasaan Mufrodat
Penguasaan adalah perbuatan (hal, dsb) menguasai atau menguasakan.
Adapun makna menguasai yang berkaitan dengan bahasa berarti dapat
menggunakan1. Sedangkan mufrodat adalah kosa kata atau kata-kata2. Jadi
Penguasaan mufrodat berarti kesanggupan seseorang dalam menggunakan
kosa kata Arab dalam rangkaian kalimat untuk berkomunikasi.
Pengajaran kosa kata hendaknya mempertimbangkan dari aspek
penggunaannya bagi peserta didik, yaitu diawali dengan memberikan materi
kosa kata yang banyak digunakan dalam keseharian dan berupa kata dasar.
Selanjutnya memberikan materi kata sambung. Hal ini dilakukan agar peserta
didik dapat menyusun kalimat sempurna sehingga terus bertambah dan
berkembang kemampuannya
Sebagaimana yang dikutip Azhar Arsyad, Fuller menulis bahwa ada
dua hal yang betul-betul patut diketahui bila seseorang ingin mempelajari
suatu bahasa asing. Pertama, kosa kata dan kedua bagaimana kosa kata
tersebut diramu , ( there are only two things that you really need to learn when
you study a foreign language : words and how to put them together. You just
can't learn a language without learning words lots of them )3.

2. Ruang Lingkup Penguasaan Mufrodat

1
W.J.S.Purwadarminta,Kamus Umum Bahasa Indonesia, ( Jakarata : Balai Pustaka 1999),
hlm.529.
2
A.W. Munawir, Kamus Al-Munawir, (Surabaya : Pustaka Progressif, 1997 ), hlm.1043
3
Azhar Arsyad, Bahasa Arab dan Metode Pengajarannya, ( Yogyakarta : Pustaka Pelajar,
2004 ), hlm. 123-124.

7
Susunan kalimat dalam bahasa Arab disebut kalam. Kalam adalah kata
yang tersusun secara sengaja yang berfaidah dengan faidah yang sempurna.
Kalam tersusun dari beberapa kata (kalimat). Dan kata terbagi menjadi tiga;
kata benda ( isim ), kata kerja ( fi'il ) dan huruf (harf)4.
Ruang lingkup penguasan mufrodat untuk siswa kelas VII MTs
mencakup tiga kelompok kata tersebut, yang berdasar pada tema-tema yang
menjadi pembahasan utama bagi kelas VII MTs sebagaimana yang tertuang
dalam Permenag RI no 2 tahun 2008.

B. Prestasi Belajar Bahasa Arab


1. Pengertian Prestasi Belajar
Dalam aktifitas manusia sehari-hari hampir tidak pernah terlepas dari
kegiatan belajar, baik ketika seseorang melaksanakan aktifitas sendiri, maupun
di dalam suatu kelompok tertentu. Dipahami atau tidak dipahami,
sesungguhnya sebagian besar aktifitas di dalam kehidupan manusia sehari-hari
merupakan kegiatan belajar. Dengan demikian dapat dikatakan tidak ruang
dan waktu di mana manusia dapat melepaskan dirinya dari kegiatan belajar
dan itu berarti pula bahwa belajar tidak pernah dibatasi usia, tempat maupun
waktu, karena perubahan yang menuntut terjadinya aktifitas belajar itu juga
tidak pernah berhenti.5
Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia bahwa prestasi adalah hasil
yang telah dicapai (dilakukan, dikerjakan dsb) dan prestasi belajar adalah
penguasaan pengetahuan ketrampilan terhadap mata pelajaran yang dibuktikan
melalui tes "6
Untuk memahami hakikat belajar, berikut ini adalah pengertian belajar
yang diberikan para ahli pendidikan. Menurut Clifford T. Morgan,
sebagaimana yang dikutip Mustaqim, bahwa belajar adalah "perubahan

4
Syaih Abdullah ibn Ahmad Al-Fakihy, Al-Fawakih Al-Janiyah, ( Surabaya : Al-Hidayah,
tt ), hlm. 3-4
5
Aunurrahman, Belajar dan Pembelajaran, (Bandung : Alfabeta, 2009 ), hlm.33
6
W.J.S.Purwadarminta,Op.cit,hlm. 1190
tingkah laku yang relatif tetap yang merupakan hasil pengalaman yang lalu".7
Slameto berpendapat bahwa belajar ialah suatu "proses usaha yang dilakukan
seseorang untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya".8
Adapun pengertian belajar menurut pendapat Burton - sebagaimana
yang dikutip Aunurrahman- adalah " perubahan tingkah laku pada diri
individu berkat adanya interaksi antara individu dengan individu dan individu
dengan lingkungannya sehingga mereka mampu berinteraksi dengan
lingkungannya9. Sedang Oemar Hamalik mengemukakan " belajar adalah
modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman10". Tidak jauh
berbeda dengan pendapat yang dikemukakan Howard L. Kingskey, bahwa
belajar adalah "proses dimana tingkah laku ( dalam arti luas ) ditimbulkan atau
diubah melalui praktek atau latihan".11
Dari beberapa pengertian belajar diatas, dapat disimpulkan bahwa
belajar adalah aktifitas individu dengan sadar atau disengaja yang
bersinggungan dengan individu lain atau lingkungannya yang ditandai dengan
perubahan tingkah laku.
Sedangkan prestasi belajar adalah merupakan hasil dari aktivitas
belajar atau dengan kata lain prestasi belajar merupakan hasil dari usaha,
latihan, dan pengalaman serta dipengaruhi oleh faktor eksternal (dari luar diri
siswa) dan faktor internal.
Dengan demikian, diperoleh kesimpulan bahwa yang dimaksud
dengan prestasi belajar adalah suatu hasil atau bukti nyata yang diperoleh
oleh siswa atau anak didik setelah mereka mengikuti didikan atau latihan-
latihan dalam proses kegiatan belajar mengajar.

7
Mustaqim, Psikologi Pendidikan, ( Semarang : Fak. Tarbiyah IAIN Walisongo, 2009 ),
hlm.39-40
8
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. (Jakarta:Renika Cipta,
2003), hlm. 2
9
Aunurrahman, Op.cit, hlm. 35
10
Oemar Hamalik, Proses Belajar Mangajar, ( Jakarta : Bumi Aksara : 2008 ), hlm. 27
11
Syaiful Bahri Djamaroh, Psikologi Belajar, ( Jakarta : Rineka Cipta : 2008 ), hlm. 13
2. Jenis-jenis Belajar
Muhammad Athiyah Al-Abrosyi membagi jenis-jenis belajar menjadi
tiga kelompok : pertama, Durus al ma'lumat ( belajar pengetahuan ), kedua,
Durus al-maharot ( belajar ketrampilan ) dan ketiga Durus tarqiyati dzauqi
wa al wujdan ( belajar perasaan dan hati ). Sedangkan menurut Muhammad
Al-Hadi Afify, belajar dapat dikelompokkan menjadi empat; pertama Al-
aqliyah ( akal ), kedua Al-khuluqiyah ( akhlak ), ketiga Al-jismaniyah ( fisik )
dan keempat Al-ijtima'iyah (sosial ).12

3. Prinsip-prinsip Belajar
Dalam proses pembelajaran, guru dituntut untuk mampu
mengembangkan potensi-potensi peserta didik secara optimal. Untuk sampai
pada terwujudnya perkembangan potensi tersebut memerlukan proses yang
panjang dengan tidak dibatasi masa atau periode tertentu. Agar proses
pengembangannya dapat terarah pada upaya peningkatan potensi secara
komprehensip, maka harus dikembangkan sesuai dengan prinsip-prinsip
belajar yang benar.
Slameto mengingatkan beberapa hal yang dapat dijadikan kerangka
dasar bagi penerapan prinsip-prinsip belajar, yaitu :
a. Berdasarkan prasyarat yang diperlukan untuk belajar
1. Dalam belajar setiap siswa harus diusahakan partisipasi aktif,
meningkatkan minat dan membimbing untuk mencapai tujuan
instruksional.
2. Belajar harus dapat menimbulkan reinforcement dan motivasi yang
kuat pada siswa
3. Belajar perlu lingkungan yang menantang dimana anak dapat
mengembangkan kemampuannya bereksplorasi dan belajar dengan
efektif
4. Belajar perlu ada interaksi siswa dengan lingkungannya

12
Mustaqim, Op.cit, hlm.40
b. Sesuai hakikat belajar
1. Belajar itu proses kontinyu, dan melalui tahapan-tahapan
2. Belajar adalah proses organisasi, adptasi, eksplorasi dan discovery
3. Belajar adalah proses kontinguitas ( hubungan antara pengertian satu
dengan pengertian yang lain )
c. Sesuai materi/bahan yang harus dipelajari
1. Belajar itu bersifat keseluruhan, terstruktur, sederhana yang mudah
dipahami
2. Belajar harus dapat mengembangkan kemampuan tertentu yang ingin
dicapainya
d. Belajar Syarat keberhasilan belajar
1. Belajar memerlukan sarana yang cukup.
2. Repetisi, dalam belajar perlu ulangan berkali-kali, agar pengertian /
ketrampilan / sikap itu mendalam pada siswa..13

Sedangkan Carl Rogers mengajukan sejumlah prinsip belajar sebagai


berikut :
1. Manusia itu mempunyai kemampuan belajar secara alami.
2. Belajar yang signifikan terjadi apabila subject matter dirasakan
murid mempunyai relevansi dengan maksud-maksudnya sendiri.
3. Belajar yang bermakna diperoleh murid dengan melakukannya.
4. Belajar diperlancar bilamana murid dilibatkan dalam proses belajar
dan ikut bertanggung jawab terhadap proses belajar itu.
5. Belajar atas inisiatif sendiri melibatkan pribadi murid seutuhnya,
baik perasaan maupun intelek, merupaka cara yang dapat
memberikan hasil yang mendalam dan lestari.
6. Kepercayaan terhadap diri sendiri, kemerdekaan kreativitas lebih
mudah dicapai apabila terutama murid dibiasakan untuk mawas
diri dan mengeritik dirinya sendiri dan penilaian diri, orang lain
merupakan cara kedua yang penting.
7. Belajar yang paling berguna secara sosial di dunia modern ini
adalah belajar mengenai proses belajar, suatu keterbukaan yang
terus-menerus terhadap pengalaman dan penyatuannnya ke dalam
dirinya sendiri mengenai proses perubahan itu.14

13
Slameto, Loc.cit, hlm. 27-28
14
Mustaqim, Loc.cit,hlm. 86-87
Prinsip belajar dapat diartikan sebagai pandangan-pandangan
mendasar dan menunjuk kepada hal-hal penting yang dapat dijadikan
pegangan bagi guru agar proses pembelajaran yang dilakukannya mencapai
hasil yang diharapkan. Dan bagi siswa prinsip belajar dapat membantunya
untuk mencapai hasil belajar yang maksimal

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar


Aktifitas pembelajaran yang dilakukan guru akan efektif, terarah dan
mencapai sasaran manakala guru memiliki bekal pemahaman tentang
masalah-masalah yang dapat mempengaruhi belajar, baik pengaruh yang dapat
membantu memperlancar tercapainya tujuan belajar maupun yang
menghambatnya.
Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap belajar, menurut Slameto
15
adalah :
a. Faktor-faktor intern
1. Faktor Jasmaniah, seseorang dapat belajar dengan baik apabila
kesehatan jasmaniahnya tetap terjamin dengan mengindahkan
ketentuan-ketentuan menjaga kesehatan. Disamping itu pula tidak
memiliki cacat tubuh, seperti : buta, setengah buta, tuli, setengah tuli,
patah kaki, patah tangan, lumpuh dan lain-lain. Keadaan ini jelas akan
mempengaruhi belajar. Seseorang dengan cacat ditubuhnya
diupayakan belajar ditempat yang khusus atau paling tidak diusahakan
alat bantu tertentu untuk mengurangi pengaruh kecacatannya.
2. Faktor Psikologis. Sekurang-kurangnya ada tujuh faktor yang
tergolong kedalam faktor psikologis yang mempengaruhi belajar, yaitu
: intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan kesiapan.
3. Faktor kelelahan. Walaupun sulit untuk dipisahkan, kelelahan pada
seseorang dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu kelelahan
jasmani dan kelelahn rohani (bersifat psikis). Kelelahan jasmani
terlihat dengan lemah lunglainya tubuh dan timbul kecenderungan

15
Slameto, Op.cit, hlm.54-72
untuk membaringkan tubuh. Sedangkan kelelahan rohani dapat dilihat
dengan adanya kelesuan dan kebosanan, sehingga minat dan dorongan
untuk menghasilkan sesuatu hilang. Kelelahan rohani dapat terjadi
apabila secara terus menerus memikirkan masalah yang dianggap berat
tanpa adanya istirahat, konstan tanpa variasi, karena terpaksa atau
tidak sesuai dengan keinginan, perhatian serta bakatnya.
b. Faktor-faktor Ekstern
1. Faktor keluarga, siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari
keluarga berupa : cara orang tua mendidik, relasi antara anggota
keluarga, suasana rumah tangga, keadaan ekonomi keluarga,
pengertian orang tua serta latar belakang kebudayaan. Faktor keluarga
berpengaruh besar mengingat keluarga adalah lembaga pendidikan
yang pertama dan utama dan dari lingkungan sosial yang terkecil inilah
pendidikan bangsa, negara bahkan dunia ditentukan.
2. Faktor sekolah. Faktor sekolah yang dapat mempengaruhi belajar
siswa ini mencakup metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan
siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, pelajaran dan waktu
sekolah, standar pelajaran, keadaan gedung, metode belajar dan tugas
rumah.
3. Faktor masyarakat. Masyarakat merupakan faktor ekstern yang juga
berpengaruh terhadap belajar siswa. Pengaruh ini terjadi karena
keberadaan siswa dalam masyarakat, mass media, teman begaul dan
bentuk kehidupan masyarakat. Lingkungan masyarakat ikut
berpengaruh besar terhadap kegiatan belajar. Lingkungan yang baik,
terpelajar akan menghasilkan generasi yang baik dan terpelajar dengan
semangat dan cita-cita tinggi begitu pula sebaliknya. Dalam kitab
Syarh Ta'limu al-Muta'allim, Syekh Ibrahim ibn Ismail menuliskan
bahwa pergaulan dapat mempengaruhi seseorang, jejak langkah dan
manfaatnya16.

16
Syekh Ibrahim ibn Ismail, Syarh Ta'lim al-Muta'allim, ( Surabaya : Alhidayah, tt), hlm.15
Selain itu, faktor guru juga tidak kalah penting pengaruhnya terhadap
belajar. Suzanne Rose menyatakan, ada tiga faktor dalam diri guru yang dapat
mempengaruhi belajar seseorang, yaitu :
1. Kemampuan guru dalam memelihara kedisiplinan siswa. Guru seharusnya
mempunyai kontrol yang baik terhadap situasi kelas, menanamkan
kedisiplinan dan menjaganya secara konsisten, sehingga siswa dapat
belajar dalam situasi yang baik
2. Kemampuan guru dalam menghasilkan pelajaran yang menarik. Guru
yang inovatif dapat menampilkan pelajaran yang mungkin biasa bagi
siswa menjadi menarik dan menyenangkan, dan yang sulit dan berat
menjadi mudah dan tidak membebani Adalah penting bagi siswa dalam
kegiatan belajar, ia tidak hanya mendengar namun berpartisipasi aktif.
Strategi yang berbeda dapat dilakukan untuk membuat anak-anak lebih
tertarik dan dengan demikian mereka bisa belajar lebih baik
3. Kemampuannya menyesuaikan mata pelajaran terhadap kebutuhan siswa.
Pengetahuan guru tentang kondisi dan kebutuhan siswa sangat penting.
Guru dalam melaksanakan pembelajaran menggunakan kurikulum sebagai
acuannya, namun bukan berarti diberlakukan secara kaku. Artinya
mempertimbangkan siswa yang menjadi mitra dalam pembelajaran juga
menjadi unsur penting dalam keberhasilan pembelajaran.17
Disamping itu ada pula tindakan-tindakan pedagogis yang bisa
menghambat belajar antara lain :
1. Motif belajar yang sudah ada dalam diri siswa dirusak dengan cara
mengubah rencananya yang memang sesuai dengan minat dan bakatnya.
2. Tidak mampu memahami karakter siswa akan mengakibatkan kesalahan
membimbing
3. Pengertian guru yang kurang sempurna mengenai tujuan-tujuan hakiki
mata pelajaran yang diberikan
4. Tidak memahami prinsip-prinsip belajar secara baik.

17
Suzanne Rose, "Factors that affect learning in the classroom", http://www.helium.com/
items/1926449
5. Penguasaan materi pelajaran yang kurang baik akan mengakibatkan guru
tidak mampu memberi bimbingan yang maksimal dan menimbulkan
kesalahan-kesalahan yang mendasar mengenai fakta-fakta. 18.
Merujuk pada pandangan diatas, maka pembelajaran akan efektif
dengan hasil yang optimal apabila tercipta situasi belajar yang kondusif yang
memungkinkan murid terdorong untuk berperan aktif sebagai wujud nyata
terjadinya proses belajar.

C. Bahasa Arab
1. Pengertian Bahasa Arab
Pengertian bahasa menurut para ahli bahasa berbeda-beda. Hal ini
dipengaruhi oleh sudut pandang mereka yang berbeda-beda terhadap bahasa
itu sendiri. Namun dibalik perbedaan itu terdapat manfaat yang besar yang
dapat diambil, yaitu dari perbedaan itu justru dapat saling melengkapi suatu
pengertian bahasa, sekaligus menunjukkan betapa luasnya arti bahasa itu.
Kamus Umum Bahasa Indonesia mendefinisikan " Bahasa adalah sistem
lambang yang dipakai orang untuk melahirkan pikiran dan perasaan ". Sedang
dalam kitab al-Ta'rifat disebutkan bahasa adalah sesuatu yang digunakan oleh
sekelompok orang untuk mengungkapkan maksud-maksud mereka.19. Bahasa
menurut Musthafa Al-Ghalayani sebagaimana yang dikutip oleh Imam Makruf
adalah ucapan-ucapan yang digunakan setiap kaum untuk mengemukakan
maksud mereka. Fathi Ali Yunus mengatakan bahasa dapat diartikan sebagai
sejumlah aturan dari berbagai kebiasaan ujaran yang digunakan untuk
berkomunikasi diantara individu dalam sebuah komunitas, dan digunakan
dalam urusan kehidupan mereka.20

Para ahli bahasa mengelompokkan bahsa-bahasa di dunia menjadi


beberapa rumpun. Max Muller membaginya kepada tiga rumpun ; yaitu Indo
Eropa, Samit Hemit dan Turania. Bahasa Arab termasuk dalam rumpun

18
Mustaqim,Op.cit, hlm. 49-50
19
Software Maktabah al Syamilah, al-Ta'rifat, Juz I, hal. 247
20
Imam Makruf, Strategi Pembelajaran Bahasa Arab Aktif, ( Semarang : Need's Press,
2009 ), hlm. 1.
bahasa Semit yang menjadi salah satu rumpun dari bahasa semit-hemit atau
dalam istilah lain Homo Semitic atau dalam bahasa Arab Al-Hamiyah Al-
Samiyah. Bahasa-bahasa yang termasuk Homo Semitic adalah semitic (
bahasa-bahasa Semit ) ; Bahasa Mesir kuno, Bahasa Berber dan bahasa-bahasa
Kusyitika.21

Bahasa Semit sendiri masih terbagi lagi ke dalam beberapa bahasa.


Secara garis besar dapat dikelompokkan ke dalam kelompok timur dan barat.
Bahasa Timur meliputi bahasa-bahasa Asyiria-Babilonia atau Akadiah, dan
bahasa Barat meliputi Aramiyah, Kan'aniyah dan Arabiyah. Sementara itu
Arabiyah juga terbagi lagi menjadi Arabiyah Selatan yang meliputi Ma'iniyah,
Sabaiyah, Hadramiyah, Qathniyah, dan Habsyiyah, serta Arabiyah Utara yang
meliputi Arabiyah Bidah ( bahasa Safawiyah, Samudiyah dan Lihyaniyah ),
dan Arabiyah Baqiyah ( bahasa Tamim dan Hijaz )22

Adapun bahasa Arab Baqiyah adalah bahasa yang dipergunakan untuk


pengertian bahasa Arab yang sebenarnya (al-arabiyah) yang sampai pada kita
sekarang ini. Bahasa Arab ini merupakan gabungan dari berbagai bahasa.
Sebagian berasal dari sebelah utara jazirah Arab, yaitu yang paling dominant
dan sebagian lagi dari sebelah selatan. Dari percampuran dua bahasa tersebut
melahirkan bahasa Arab Fusha, yang dipakai sampai sekarang di dalam
tulisan, khutbah, siaran, surat kabar dan sebagainya.

Bahasa Arab fusha adalah bahasa Arab yang dipakai al-Qur'an dan
turas Arab secara keseluruhan dalam pergaulan resmi dan pengungkapan
pemikiran secara umum. Kebalikannya bahasa Arab Amiyah, yaitu bahasa
Arab yang dipakai dalam keadaan biasa, yang berlaku di dalam percakapan
sehari-hari. Bahasa Arab fusha atau bahasa Arab standar mempunyai ciri-ciri
sebagai berikut :

21
Abdul Mu'in, Analisis Kontrastif Bahasa Arab dan Bahasa Indonesia, ( Jakarta : Pustaka
Al-Husna Baru, 2004 ), hlm. 19
22
Imam Makruf, Strategi Pembelajaran Bahasa Arab Aktif, ( Semarang : Need's Press,
2009 ), hlm. 2-3
1. Derajatnya amat tinggi, jauh diatas dialek-dialek percakapan biasa yang
berlaku sehari-hari. Termasuk orang-orang yang mampu menguasai dan
mempergunakan bahasa Arab standar dinilai sebagai orang-orang yang
berkedudukan tinggi.

2. Pada bahasa Arab standar tidak terdapat ciri-ciri yang bersifat


kedaerahan atau yang ada kaitannya dengan kabilah tertentu. Dengan
demikian kalau seseorang berbicara dengan menggunakan bahasa Arab
standar, sulit diketahui dari kabilah mana ia berasal23
Dalam perkembangannya, bahasa Arab dalam komunitas Arab masa
kini akan ditemukan dua jenis. Pertama, bahasa Arab Kolukwial atau dialek
lisan setempat. Bahasa inilah yang diperoleh setiap orang dalam suatu
kelompok arab sejak masa kanak-kanak, dan dipakai dalam bahasa percakapan
sehari-hari oleh setiap orang, baik terpelajar maupun yang buta huruf. Bahasa
Kolukwial ini sangat sedikit yang berbentuk tulisan. Kedua bahasa Arab klasik
(Clasical Arabic) yang kini kadang-kadang disebut Bahasa Arab Standar
Modern.24 Namun ada juga yang mengelompokkannya menjadi tiga jenis,
yaitu : Pertama, bahasa Arab Klasik (Classical Arabic) adalah bahasa al-
Qur'an dan bahasa yang dipakai oleh para pujangga dan penyair, seperti al-
Mutanabbi, Ibnu Khaldun dll. Kedua, bahasa Arab sastera (Modern Literary
Arabic) adalah bahasa yang dipakai dalam surat kabar, radio, buku dll. Ketiga,
bahasa Arab tutur/pergaulan (Modern Spoken or Colloquial Arabic) adalah
bahasa yang dipakai dalam pergaulan sehari-hari25.

2. Fungsi dan Peranan Bahasa Arab dalam Kehidupan Manusia


Bahasa adalah suatu alat komunikasi. Manusia sejak lahir berusaha
untuk dapat berkomunikasi dengan lingkungannya. Dari itu lahirlah bahasa
masyarakat tertentu dengan tanpa harus musyawarah lebih dulu. Karena setiap
masyarakat melahirkan bahasa untuk berkomunikasi dikalangan mereka, maka

23
Abdul Mu'in, Op.cit, hlm. 19-21
24
Azhar Arsyad, Loc.cit, hlm.3
25
Abdul Mu'in, Op.cit, hlm. 22
terjadilah bahasa-bahasa yang beranekaragam sesuai dengan taraf masyarakat,
dimana bahasa itu lahir.
Bahasa Arab tak ubahnya bahasa-bahasa lain di dunia. Ia tumbuh dan
berkembang sesuai dengan kepentingan orang-prang yang menggunakannya.
Suatu bahasa hidup atau mati sangat ditentukan oleh sejauh mana masyarakat
memakainya dalam berbagai aspek kehidupan mereka. Suatu bahasa dikatakan
hidup jika masyarakat masih memakainya dalam kehidupan sehari-hari dan
dikatakan mati bila terjadi sebaliknya.26
Fungsi bahasa menurut H.A.K. Halliday sebagaimana yang dikutip
oleh Abdul Mu'in adalah sebagai berikut :
1. Fungsi Instrumental (The instrument function), melayani
pengolahan lingkungan, menyebabkan peristiwa-peristiwa tertentu
terjadi, seperti : kamu mencuri, karena itu kamu dihukum.
2. Fungsi regulasi (The regulatory function), bertindak untuk
mengawasi serta mengendalikan peristiwa-peristiwa, seperti :
Kalau kamu mencuri maka kamu pasti dihukum.
3. Fungsi pemberian (the representational function) adalah
penggunaan bahasa untuk membuat pernyataan-pernyataan,
menyampaikan fakta-fakta dan pengetahuan, menjelaskan atau
melaporkan dengan kata lain menggambarkan realitas yang
sebenarnya, seperti : matahari panas, garam asin dan lain-lain.
4. Fungsi interaksi (the interaction) bertugas untuk menjamin serta
menetapkan ketahanan dan kelangsungan komunikasi, interaksi
social. Seperti adat istiadat, budaya setempat, tata pergaulan dan
sebagainya.
5. Fungsi perorangan (the personal function) memberi kesempatan
kepada seorang pembicara untuk mengekspresikan perasaan,
emosi, pribadi sera reaksi-reaksinya yang mendalam.
6. Fungsi heuristic (the heuristic function) melibatkan penggunaan
bahasa untuk memperoleh ilmu pengetahuan, mempelajari seluk
beluk lingkungan. Seringkali fungsi ini disampaikan dalam bentuk
pertanyaan-pertanyaan yang membutuhkan jawaban. Seperti
mengapa matahari panas ? mengapa malam gelap ?.
7. Fungsi imajinatif (the imaginative function) melayani penciptaan
sistem-sistem atau gagasanyang bersifat imajinatif. Seperti
mengisahkan cerita-cerita/dongeng, membaca lelucon atau menulis
novel.

26
Ibid, hlm. 24
Pendapat lain mengatakan bahwa fungsi bahasa sesuai dengan taraf
perkembangan dan kemajuan peradaban manusia dapat dibedakan sebagai
berikut :
1. Bahasa adalah alat komunikasi antar orang seorang dan bangsa-
bangsa.
2. Bahasa adalah alat untuk menyatakan perasaan, harapan ,
keinginan dan fikirannya.
3. Bahasa adalah alat berfikir idea (gagasan) setelah dituangkan
dalam kata-kata dan kalimat-kalimat, yang diucapkan atau dicatat
dengan simbul-simbul (tulisan), baru mempunyai bentuk yang ada
ujudnya.
4. Bahasa adalah alat untuk meyakinkan orang lain akan adanya
informasi, baik secara lisan maupun tulisan.
5. Bahasa juga dapat sebagai lambing agama. Bahasa Ibrani adalah
alat agama Yahudi, bahasa Latin alat agama Katolik Roma, bahasa
Inggris alat kebanyakan versi Protestanisme, bahasa Yunani dan
bahasa Slavia-gereja menjadi alat gereja-gereja Kristen Timur,
bahasa Sansekerta menjadi alat agama Budha dan bahasa Arab
menjadi alat agama Islam.
6. Bahasa merupakan pendukung yang mutlak bagi keseluruhan
pengetahuan manusia. Tidak ada suatu pengetahuan yang dapat
disampaikan dengan efisien kecuali lewat bahasa.
7. Bahasa merupakan landasan yang asasi bagi semua kerjasama
antara manusia, sehingga tanpa bahasa peradaban tidaklah
mungkin dibina. Selanjutnya dengan bahasa peradaban dan
kebudayaan dapat dipelihara, diperkembangkan dan diwariskan
kepada generasi mendatang.
8. Bahasa dapat menjadi alat pemersatu
9. Bahasa dapat pula menjadi senjata guna melemahkan atau
menghancurkan kekuatan musuh.27

Dari kedua kelompok pembagian fungsi bahasa, nampak bahwa yang


kedua lebih lengkap, yang bukan saja menekankan fungsinya sebagai alat
komunikasi, tetapi lebih luas dari itu semua. Sehingga bahasa mempuyai
peranan yang amat penting bagi kehidupan manusia dimana saja dan kapan
saja.
Khusus bahasa Arab, secara garis besar peranannya dapat
dikelompokkan menjadi tiga bagian ; yaitu :
a. Peranan bahasa Arab dalam bahasa agama

27
Ibid, hlm. 24-27
Bahasa Arab dan agama mempunyai kaitan yang erat, karena ajaran-
ajarannya yang terhimpun dalam al-Qur'an diturunkan dalam bahasa Arab.
Al-Qur'an adalah mukjizat bagi Rasulullah SAW dan merupakan kitab
suci bagi umat Islam serta petunjuk bagi umat manusia. Disamping itu,
Hadis yang berfungsi sebagai penjelas dari ayat-ayat al-Qur'an yang pada
lahirnya kurang jelas, ditulis dengan bahasa Arab yang baik dan tinggi
mutunya, sehingga sulit diketahui maksud suatu hadis tanpa mengetahui
bahasa Arab dengan baik.28
Ada beberapa dalil atau bukti yang menguatkan kedudukan bahasa
Arab sebagai bahasa agama, yaitu bahasa Arab dipilih Alloh sebagai
bahasa al-Qur'an, seperti dinyatakan dalam QS. Yusuf [12] ayat 2 sebagai
berikut :

"Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Alqur'an dengan berbahasa


Arab agar kamu memahaminya".29

Dan sabda Nabi yang berbunyi 30:

:
:

" Senangilah bahasa Arab karena tiga hal : karena saya adalah orang Arab,
Al-Qur'an adalah berbahasa Arab dan perkataan ahli surga adalah bahasa
Arab".

28
Ibid, hlm. 27-28
29
Departemen Agama, Al-Qur'an dan Terjemahannya, ( Bandung : Diponegoro, 2003 ),
hlm. 187
30
Software al-Maktabah al-Syamilah, Al-Mustadrok 'ala al-Shohihaini, juz.6, hlm. 44
Umar bin Khattab ra, pernah berkata : " belajarlah bahasa Arab karena ia
adalah termasuk dari agamamu ". Imam Syafi'i menuturkan bahwa lisan
(bahasa) Arab adalah yang paling luas madzhabnya dan paling banyak
kosa katanya dan semulia lisan Arab adalah lisan Nabi Muhammad
SAW.31 Sedangkan Ibnu Taimiyah menuturkan bahwa bahasa Arab adalah
bagian dari agama, mengetahuinya adalah wajib, karena memahami al-
Qur'an dan Hadis itu wajib dan tidak dapat memahami keduanya tanpa
mengetahui bahasa Arab. Sesuatu yang menjadikan perkara wajib tidak
akan sempurna tanpanya, maka ia wajib hukumnya32.
Dengan penjelasan diatas, semakin jelaslah bahwa mempelajari bahasa
Arab bagi orang Islam sangatlah dianjurkan, jika tidak dikatakan sebagai
sebuah kewajiban.
b. Peranan bahasa Arab dalam ilmu pengetahuan
Peranan bahasa Arab dalam ilmu pengetahuan dapat dibuktikan dari
kenyataan sejarah. Misalnya pada masa kekhalifahan Abbasyiah yang
terkenal dengan abad terjemah. Pada saat itu dilakukan penterjemahan
buku-buku ilmu pengetahuan dan falsafat Yunani ke dalam bahasa Arab.
Bermula dari kegiatan penterjemahan ini kemudian umat Islam mengalami
kemajuan dalam bidang ilmu pengetahuan yang sangat pesat. Hal ini
dibuktikan dengan munculnya para tokoh Islam yang ahli dalam bidang-
bidang tertentu dan bahkan diakui secara internasional. Misalnya Ibnu
Rusyd (Averroes), Ibnu Shina (Avesina), Al Farabi, Ibnu Maskawaih, Ibnu
Tufail dan lain-lain.33
Masa Khalifah Abbasyiah yang sangat memperhatikan penterjemahan
dapat mengubah kedudukan dan peranan bahasa Arab dari hanya
merupakan bahasa puisi (pada masa pra Islam) dan bahasa agama (pada
masa sesudah Nabi Muhammad SAW) menjadi bahasa ilmu pengetahuan
(pada abad kesepuluh)

31
Software al-Maktabah al-Syamilah, Al-Mausu'ah al-Fiqhiyah, juz.2, hlm. 12955
32
Software al-Maktabah al-Syamilah, Al-Lughah al-Arabiyah al-Tahadiyah wa al-
Muwajahah, juz. 1, hlm. 10
33
Imam Makruf, Op.cit, hlm. 10
Melalui terjemahan itu mengalirkan ilmu pengetahuan dan filsafat
barat (Yunani) ke Timur Tengah, sehingga dalam pemerintahan Al-
Makmun semua cabang ilmu pengetahuan telah tertulis dalam bahasa
Arab. Bahasa Arab waktu itu menjadi satu-satunya bahasa ilmu
pengetahuan dan bahasa ilmiyah34.

c. Peranan bahasa Arab dalam pergaulan Internasional


Sebagai bahasa komunikasi, bahasa Arab mempunyai peranan yang
sangat vital dalam pergaulan, bukan saja antara seorang dengan orang lain,
tetapi juga antara masyarakat dengan masyarakat yang lain. Bahasa Arab
tidak hanya digunakan oleh bangsa Arab, tetapi juga digunakan secara
resmi oleh kurang lebih 20 negara yang berada di Asia dan Afrika.
Sejak tahun 1973 PBB telah mengakui bahasa Arab sebagai bahasa
yang dapat dipakai dalam percaturan internasional sejajar dengan bahasa
Inggris, Prancis, Rusia, Cina dan Spanyol.35 Keinternasionalan bahasa
Arab sebenarnya juga dapat dibuktikan dengan digunakannya angka Arab
(0,1,2,3,4 dan seterusnya) sebagai angka yang paling banyak digunakan
menggantikan angka Romawi ( I,II,III,IV dan seterusnya). Angka Arab
tersebut secara internasional diakui, sehingga dalam kamus bahasa Inggris
disebut "Arabic numericals". Disamping itu, banyak istilah yang berasal
dari bahasa Arab diambil sebagai kosa kata bahasa-bahasa di berbagai
Negara.36

3. Tujuan pembelajaran Bahasa Arab, Ruang lingkup dan Standar


Isi Bahasa Arab Kelas VII MTs
Mata pelajaran bahasa Arab merupakan suatu mata pelajaran yang
diarahkan untuk mendorong, membimbing, mengembangkan dan
membina kemampuan serta menumbuhkan sikap positif terhadap bahasa
Arab baik reseptif maupun produktif. Kemampuan reseptif yaitu
34
Abdul Muin, Loc.cit, hlm.35
35
Ibid, hlm.38
36
Imam Makruf, Op.cit, hlm.13
kemampuan untuk memahami pembicaraan orang lain dan memahami
bacaan. Kemampuan produktif yanitu kemampuan menggunakan bahasa
sebagai alat komunikasi baik secara lisan maupun secara tertulis.
Kemampuan berbahasa Arab serta sikap positif terhadap bahasa Arab
tersebut sangat penting dalam membantu memahami sumber ajaran Islam
yaitu al-Qur'an dan Hadis, serta kitab-kitab berbahasa Arab yang
berkenaan dengan Islam bagi peserta didik.37
Bahasa Arab, sebagaimana bahasa-bahasa yang lain memiliki empat
ketrampilan bahasa (maharot al-lughoh). Dengan menggunakan kata
maharoh, dapat dipahami bahwa aspek yang paling mendasar dari bahasa
itu adalah alat komunikasi, dan ketrampilan adalah bagian yang paling
mendasar ketika menggunakan bahasa. Keempat maharoh itu adalah,
pertama maharoh al-istima' (ketrampilam mendengar), kedua maharoh al-
kalam (ketrampilan berbicara), ketiga maharoh al-qiro'ah ( ketrampilan
membaca ) dan keempat maharoh al-kitabah ( ketrampilan menulis )38.
Hal prinsip dalam pengajaran bahasa adalah, bahwa pengajaran bahasa
harus dimulai dengan mengajarkan aspek-aspek pendengaran dan
pengucapan sebelum aspek-aspek membaca dan menulis. Dengan
demikian menyimak merupakan satu pengalaman belajar yang amat
penting bagi para pelajar.
Ketrampilan berbicara pada dasarnya adalah menyangkut kemampuan
berkomunikasi dua arah antara pembicara dengan pendengarnya.
Kemampuan berbicara tidak dapat dilepaskan dari kemampuan menyimak.
Kemampuan berbicara didasari oleh kemampuan mendengarkan
(reseptif), kemampuan mengucapkan (produktif) dan pengetahuan
(relative) kosa-kata dan pola kalimat yang memungkinkan siswa dapat
mengkomunikasikan maksud/fikirannya.39
Adapun ketrampilan membaca mencakup dua hal, pertama mengubah
lambang tulis menjadi bunyi dan kedua menagkap arti dari seluruh situasi
37
Kemenag RI, Peraturan Menteri Agama RI nomor 2 Tahun 2008,hlm. 52
38
Imam Makruf, Op.cit, hlm. 18
39
Ibid, hlm.23
yang dilambangkan dengan lambang-lambang tulis dan bunyi tersebut40.
Membaca dengan suara keras merupakan tahap awal yang harus dikuasai
terlebih dahulu oleh seseorang sebelum berlatih membaca tanpa bersuara.
Hal ini dikerenakan membaca dengan bersuara dapat melatih cara
mengucapkan bahasa Arab dengan benar.41
Ketrampilan menulis secara umum dimaksudkan untuk
berkomunikasi secara tertulis. Kitabah pada dasarnya merupakan
ungkapan dari apa yang dipikirkan kepada orang lain dalam bentuk
tulisan. Ketrampilan ini secara umum juga mempunyai dua aspek, yaitu
kemahiran membentuk alphabet dan mengeja, serta kemahiran melahirkan
pikiran dan perasaan dengan tulisan.42
Mata pelajaran bahasa Arab mempunyai tujuan sebagai berikut :
Mengembangkan kemampuan berkomunikasi dalam bahasa Arab,
baik lisan maupun tulis, yang mencakup empat kecakapan berbahasa,
yakni menyimak, berbicara, membaca dan menulis.
Menumbuhkan kesadaran tentang pentingnya bahasa Arab sebagai
salah satu bahasa asing untuk menjadi alat utama belajar, khususnya
dalam mengkaji sumber-sumber ajaran Islam.
Mengembangkan pemahaman tentang saling keterkaitan antara
bahasa dan budaya serta memperluas cakrawala budaya. Dengan
demikian peserta didik diharapkan memiliki wawasan lintas budaya
dan melibatkan diri dalam keragaman budaya.

Adapun ruang lingkup pelajaran bahasa Arab di Madrasah Tsanawiyah


meliputi tema-tema yang berupa wacana lisan dan tulisan berbentuk
paparan atau dialog sederhana tentang identitas diri, kehidupan madrasah,
kehidupan keluarga, rumah, hobi, profesi, kegiatan keagamaan dan
lingkungan.

40
Abdul Mu'in, Op.cit, hlm. 170
41
Imam Makruf, Op.cit, hlm.26
42
Abdul Mu'in, Op.cit, hlm.173
Dalam Peraturan Menteri Agama RI tahun nomor 2 tahun 2008 tentang
Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi Pendidikan Agama Islam di
Madrasah disebutkan, Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar
(KD) mata pelajaran bahasa Arab kelas VII MTs adalah sebagai berikut :
Semester 1
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
1. Menyimak 1.1. Mengidentifiksi bunyi huruf
Memahami informasi lisan hijaiyah dan ujaran (kata, frase
melalui kegiatan mendengar- atau kalimat tentang
kan dalam bentuk paparan
atau dialog sederhana 1.2. Menemukan informasi dari
tentang perkenalan dan wacana lisan sederhana tentang
lingkungan madrasah
1.3. Merespon gagasan yang terdapat
pada wacana lisan atau dialog
sederhana tentang

2. Berbicara b. Melakukan dialog


Mengungkapkan pikiran, sederhana tentang
perasaan dan pengalaman
secara lisan dalam bentuk c. Menyampaiakn informasi
paparan atau dialog secara lisan dalam kalimat
sederhana tentang perkenalan sederhana tentang
dan lingkungan madrasah

3. Membaca 3.1.Melafalkan huruf hijaiyah, kata,


Memahami wacana tertulis frase, kalimat dan wacana tertulis
dalam bentuk paparan atau dengan baik dan benar tentang
dialog sederhana tentang
perkenalan dan lingkungan 3.2.Mengidentifikasi kata, frasa, dan
madrasah kalimat wacaca tertulis sederhana
tentang
3.3.Menemukan makna, gagaan atau
pikiran dari wacana tertulis
sederhana tentang

4. Menulis 4.1.Menulis kata, frasa, kalimat


Mengungkapkan pikiran, sederhana tentang
perasaan, pengalaman dan 4.2.Mengungkapkan informasi dan
informasi melalui kegiatan gagasan secara tertulis dalam
menulis tentang perkenalan kalimat sederhana tentang
dan lingkungan madrasah
Tema-tema tersebut menggunakan struktur kalimat ( + ) dengan
yang meliputi ( ) dan yang meliputi kata sifat
termasuk warna dan
Semester 2
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
1. Menyimak 1.1. Mengidentifiksi bunyi huruf
Memahami informasi lisan hijaiyah dan ujaran (kata,
melalui kegiatan mendengar-kan frase atau kalimat tentang
dalam bentuk paparan atau dialog -
sederhana tentang lingkungan 1.2. Menemukan informasi dari
rumah, keluarga dan alamat wacana lisan sederhana
tempat tinggal tentang -
1.3. Merespon gagasan yang
terdapat pada wacana lisan
atau dialog sederhana tentang
-
2. Berbicara 2.1. Melakukan dialog sederhana
Mengungkapkan pikiran, tentang -
perasaan dan pengalaman secara 2.2. Menyampaiakn informasi
lisan dalam bentuk paparan atau secara lisan dalam kalimat
dialog sederhana tentang sederhana tentang
lingkungan rumah, keluarga dan -
alamat tempat tinggal
3. Membaca 3.1. Melafalkan huruf hijaiyah,
Memahami wacana tertulis dalam kata, frase, kalimat dan
bentuk paparan atau dialog wacana tertulis dengan baik
sederhana tentang lingkungan dan benar tentang
rumah, keluarga dan alamat -
tempat tinggal 3.2. Mengidentifikasi kata, frasa,
dan kalimat wacaca tertulis
sederhana tentang
-
3.3. Menemukan makna, gagaan
atau pikiran dari wacana
tertulis sederhana tentang
-
4. Menulis 4.1. Menulis kata, frasa, kalimat
Mengungkapkan pikiran, sederhana tentang
perasaan, pengalaman dan -
informasi melalui kegiatan 4.2. Mengungkapkan informasi
menulis tentang lingkungan dan gagasan secara tertulis
rumah, keluarga dan alamat dalam kalimat sederhana
tempat tinggal tentang -
Tema-tema tersebut menggunakan struktur kalimat (
43
- : )
4. Prinsip-prinsip Pembelajaran Bahasa Arab
Prinsip-prinsip pembelajarn bahasa Arab pada hakekatnya sama
dengan prinsip-prinsip pembelajaran bahasa asing yang lain. Hal ini
dikarenakan masing-masing bahasa memiliki kesamaan. Imam Makruf
mengutip pendapat Kamal Ibrahim Badri dan Mamduh Nuruddin,
menyebutkan adanya 5 prinsip dalam pembelajaran bahasa asing, yaitu :
a. Prioritas atau mendahulukan yang lebih utama, yaitu istima' dan kalam
terlebih dahulu kemudian kitabah, mengajarkan jumlah sebelum
kalimat, mengajarkan mufrodat yang fungsional dan diajarkan dengan
kecapatan yang biasa digunakan pemilik bahasa aslinya.
b. Ketepatan. Pembelajaran bahasa harus memperhatikan aspek ketepatan
dalam hal bunyi (cara mengucapkan), struktur kalimat dan sesuai
dengan konteksnya.
c. Tahapan. Dimulai dari yang maklum (diketahui) kemudian yang
majhul (belum diketahui), dari yang global sampai yang terperinci dan
setiap tahapan merupakan landasan bagi tahapan berikutnya dan dapat
memberikan pengembangan dalam belajar.
d. Aspek motivasi, yaitu menjauhkan hal-hal yang mendatangkan keragu-
raguan, memberikan dorongan, membangkitkan rasa kebersamaan,
memasukkan unsure bermain dalam latihan dan membangun hubungan
yang baik.
e. Baku dan mendasar, belajar bahasa dengan cara menggunakannya
bukan menjelaskan kaidahnya, menvisualisasikan sedapat mungkin
dengan contoh-contoh dan mengulang-ulang dengan sebanyak
banyak contoh.44

5. Problematika Pembelajaran Bahasa Arab

43
Kemenag, Op.cit, hlm. 75
44
Imam Makruf, Op.cit,hlm.42
Di Indonesia bahasa Arab tidaklah asing dalam kehidupan umat Islam
sejak dahulu kala, karena motif keagamaan merupakan alas an yang paling
mendasar dalam mempelajarinya. Oleh karena itu studi bahasa Arab dan
Islam di Indonesia, hampir merupakan dua hal yang tidk dapat dipisahkan.
Dan kenyataan memang menunjukkan bahwa kedua bidang studi tersebut
hamper bersamaan. Bahasa Arab dikenal di Indonesia sama tuanya dengan
agama Islam. Namun bahasa Arab tetaplah bahasa asing bagi bangsa
Indonesia. Jadi dalam belajar dan mengajar bahasa Arab terdapat kesulitan
dan permasalahan, antara lain :
Masalah kebahasaan, yaitu masalah yang berkaitan dengan aspek
bunyi, masalah perbedaan fonem-fonem bahasa Arab yang tidak
ada persamaannya dalam bahasa Indonesia, seperti : - dll.

Dan kesalahan pendengaran suara huruf yang berdekatan


makhrojnya demikian pula terdapat ketidaksamaan antara yang
didengan dengan yang ditulis.
Masalah psikologis. Banyak orang Islam yang cukup lega ketika
dapat belajar bahasa Arab sekedar untuk sahnya pelaksanaan
shalat, yakni dapat membaca surat al-Fatihah dan surat-surat
pendek lainnya meskipun tidak tahu maksudnya. Bahkan para
pelajar pun belajar bahasa Arab di kelas sebatas untuk lulus,
bukan untuk menggunakannya dalam keseharian mereka.
Masalah tenaga pengajar dan metode pengajarannya. Banyak
tenaga pengajar yang mengajar bahasa Arab dengan pengantar
bahasa Indonesia begitupun metode yang digunakan secara
umum adalah metode gramatika dan terjemah dengan ciri lebih
banyak menghafal kaidah-kaidah tata bahasa, menerjemahkan
kata-kata tanpa konteks dan tidak banyak diberikan latihan.45
Namun yang paling penting dalam menunjang keberhasilan belajar
bahasa Arab adalah membuang jauh-jauh image tentang sulitnya belajar

45
Abdul Mu'in,Op.cit,hlm. 41-45
bahasa Arab, agar tercipta sikap dan motivasi yang menggebu-gebu.
Motivasi harus dikembangkan terus menerus dengan menanamkan
perasaan "bisa" pada diri seseorang yang sedang mempelajari suatu bahasa
asing.46

6. Macam-macam Metode Pembelajaran Bahasa Arab


Dalam perjalanan sejarah pembelajaran bahasa asing, banyak metode
yang telah dikembangkan dan digunakan di berbagai Negara. Metode
pembelajaran dinilai sangat penting untuk dikuasai guru atau pendidik. Hal
ini didasarkan pada sebuah ungkapan "metode lebih penting dari pada
materi"47
Kata metode dalam bahasa Arab diungkapkan dengan berbagai kata,
misalnya al-thariqah (jalan), al-manhaj (sistem), dan al-wasilah (
perantara). Dengan demikian, al-tharriqah marupakan kata Arab yang
paling dekat dengan arti metode. Metode dikaitkan dengan pembelajaran
berpengertian jalan yang ditempuh secara sistematis, efektif dan efesien
untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.48
Metode pembelajaran bahasa, menurut H. H. Stern ada empat, yaitu 49:
a. Grammar and Translation or Traditional Method. Metode ini
menekankan pada pengajaran tatabahasa dan menerjemahkan dari atau
ke bahasa tersebut. Metode ini disebut metode tradisional
b. The Direct Method. Metode ini mengarahkan pada penggunaan bahasa
sebagai alat instruksi dan komunikasi dalam lingkungan bahasa dan
menghindari penggunaan bahasa ibu (asli) sebagai alat untuk
menerjemahkan
c. The Reading method. Metode ini memberi penekanan pada melatih
membaca dan memahami maksudnya.

46
Azhar Arsyad, Op.cit, hlm.124
47
Ibid,hlm.66
48
Ismail SM, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM ( Semarang : RaSAIL
Media Group, 2009 ), hlm. 7-8
49
H. H. Stern, FundamentalConcept of Language Teaching, ( Oxford : Oxford University
Press, 1983 ), hlm. 453-462
d. The audiolingual method. Metode ini mempunyai beberapa
karakteristik sebagai berikut ; 1). Secara berurutan menggunakan
ketrampilan mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis; 2).
Mengutamakan dialog sebagai alat utama dalam menampilkan bahasa ;
3). Menekankan pada menirukan, hafalan dan latihan contoh-contoh;
4). Menggunakan laboratorium bahasa dan 5). Menggunakan
pendekatan psikologis dan ilmu bahasa sebagai landasan metode
mengajar.

Muh. Ali Al-Khouly - dalam Imam Makruf - berpendapat masih ada


satu metode lagi selain metode yang telah disebutkan diatas , yaitu
Eclectic Method, sebuah metode yang menggabungkan penggunaan
beberapa metode yang ada menjadi satu dalam sebuah pembelajaran
secara bergantian. Alasan menggunakan metode ini adalah :
a. Setiap metode mempunyai kelebihan dan tidak ada sebuah metode
yang benar-benar ideal.
b. Metode-metode yang terdahulu dapat dilihat dengan prinsip sebagian
menyempurnakan sebagian lainnya.
c. Tidak ada suatu metode yang dapat mencakup untuk semua tujuan,
semua siswa, semua guru dan semua program.
d. Penggunaan metode pembelajaran merupakan kebebasan pengajar
yang pada prinsipnya harus disesuaikan pada kebutuhan siswa dan
tujuan pembelajaran50.

7. Prestasi Belajar Bahasa Arab Kelas VII MTs


Dari pengertian yang telah dikemukakan di atas dapat dipahami
bahwa prestasi belajar adalah merupakan hasil pencapaian seseorang dari
aktivitas belajarnya atau dengan kata lain prestasi belajar merupakan
hasil dari usaha, latihan, dan pengalaman yang dipengaruhi pula oleh
faktor eksternal (dari luar diri siswa) dan faktor internal.

50
Imam Makruf, Loc.cit.hlm.53-54
Adapun hasil yang diperoleh oleh anak didik setelah mereka mengikuti
pembelajaran bahasa Arab adalah, berupa pengetahuan, dan keterampilan
atau kecakapan berbahasa Arab. Dengan kata lain yang dimaksud dengan
prestasi belajar bahasa Arab adalah suatu hasil atau bukti nyata yang
diperoleh oleh siswa atau anak didik setelah mereka mengikuti didikan
atau latihan-latihan dalam proses kegiatan belajar mengajar terutama pada
mata pelajaran bahasa Arab yang mencakup empat ketrampilan (maharoh)
bahasa.

8. Fungsi Prestasi Belajar


Prestasi belajar semakin terasa penting untuk dipermasalahkan, karena
mempunyai beberapa fungsi utama, antara lain:
a. Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan
yang telah dikuasai anak didik.
b. Prestasi belajar sebagai lambang pemuasaan hasrat ingin tahu.
Asumsinya bahwa para ahli psikologi biasanya menyebut hal ini
sebagai tendensi keingintahuan dan merupakan kebutuhan umum pada
manusia
c. Prestasi belajar sebagai bahan informasi dan inovasi pendidikan.
Asumsinya adalah bahwa prestasi belajar dapat dijadikan pendorong
bagi anak didik dalam meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi,
dan berperan sebagai umpan balik (feed back) dalam meningkatkan
mutu pendidikan
d. Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu institusi
pendidikan. Indikator intern dalam hal ini bahwa prestasi belajar dapat
dijadikan indikator tingkat produktivitas suatu institusi pendidikan.
Asumsinya bahwa kurikulum yang digunakan relevan dengan
kebutuhan masyarakat dan anak didik. Indikator ekstern dalam arti
bahwa tinggi rendahnya prestasi belajar dapat dijadikan indikator
tingkat kesuksesan anak didik di masyarakat. Asumsinya bahwa
kurikulum yang digunakan relevan pula dengan kebutuhan
pembangunan masyarakat.
e. Prestasi belajar dapat dijadikan indikator terhadap daya serap
(kecerdasan) anak didik.51

D. Pengaruh Penguasaan Mufrodat Terhadap Prestasi Belajar Bahasa Arab


Kemajuan dalam teknologi komunikasi dewasa ini, seperti telepon,
radio, televisi, film, alat perekam suara dan lain sebagainya telah membawa
perkembangan dalam pengajaran bahasa. Karena alat-alat komunikasi ini lebih
banyak menggunakan bahasa lisan dari pada bahasa tulisan.
Seseorang yang ingin berhasil dalam belajar bahasa asing, maka hal
yang mula-mula ia lakukan adalah membiasakan pengucapan bunyi-bunyi
bahasa asing dengan akurat seperti pemilik bahasa itu sendiri, mengingat
bahwa mengenali dan mengucapkan bunyi-bunyi bahasa asing itu mendahului
peletakan dasar-dasar tata bahasa52.
Ketrampilan menyimak dimaksudkan sebagai kemampuan siswa untuk
memahami bunyi atau ujaran dalam bahasa Arab dengan baik dan benar.
Tahap yang paling tinggi dari ketrampilan menyimak adalah ketika siswa
mampu memahami apa yang didengarnya dengan sepenuh hati. Penguasaan
kosa kata dalam ketrampilan menyimak ini berkaitan dengan kemampuannya
memahami arti dan maksudnya.
Berbicara merupakan aktifitas berbahasa yang sangat penting bagi
manusia. Pada umumnya, untuk berkomunikasi manusia menggunakan
perkataan lebih banyak dari pada tulisan. Ketrampilan berbicara menyangkut
kemampuan berkomunikasi dua arah. Ketrampilan ini tidak bisa dilepaskan
dari kemampuan menyimak/mendengar, mengucapkan dan menggunakan
kosa kata yang memungkinkan untuk mengungkapkan fikirannya.
Adapun ketrampilan membaca pada dasarnya mengandung dua aspek,
yitu mengubah lambang tulis menjadi bunyi dan menangkap arti dari seluruh
51
Zaenal Arifin, Evaluasi Instruksional Prinsip, Teknik dan Prosedur, (Bandung: : Remaja
Karya,1988)., hlm. 3
52
Abdul Mu'in,Op.cit,hlm. 3-4
situasi yang dilambangkannya. Artinya ketrampilan membaca menekankan
pada kemampuan membaca dengan benar dan memahami apa yang dibacanya.
Dalam hal ini, penguasaan kosa kata akan sangat membantu dalam
memahami maksud kalimat yang dibacanya.
Secara umum menulis dimaksudkan untuk berkomunikasi secara
tertulis. Ketrampilan menulis tidak diartikan meniru atau menyalin tulisan,
namun lebih kepada kemampuan menyusun kata menjadi kalimat yang
merupakan isi atau buah fikirannya. Apabila seseorang tidak mempunyai
perbendaharaan kosa kata yang cukup, maka jelas dia tidak akan mampu
melahirkan isi dan perasaannya melalui tulisan53.
Menghafal mufrodat (kosa kata), memahami artinya, berlatih
menggunakannya setiap hari dan mengulang-ulangnya, latihan menulis akan
dapat menjadikan pembelajaran bahasa ini berhasil dengan baik. Khotib al-
Ummam sebagaimana dalam Abdul Mu'in mengatakan "Metode yang baik
adalah yang menggunakan latihan dan drill, karena bahasa adalah kemampuan
dan ketrampilan. Sedang kemampuan tidak bisa dicapai hanya dengan kaidah-
kaidah saja, tetapi harus dengan latihan dan pengulangan"54 Namun,
penguasaan kosa kata tidak ada artinya kalau hanya diartikan sebagai hapalan
semata tanpa dilatih bagaimana cara menggunakannya untuk berkomunikasi
baik secara lisan maupun tulisan. Hal ini menyangkut pemahaman terhadap
tata bahasa atau qawaid.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penguasaan kosa kata
dapat menyumbang keberhasilan pembelajaran bahasa Arab sehingga
prestasinya dapat meningkat.

E. Pengajuan Hipotesis
Untuk memberikan jawaban sementara dalam penelitian ini, maka
perlu penulis kemukakan sebuah hipotesis sebagai berikut :

53
Imam Makruf, Loc.cit,hlm.20-26
54
Abdul Mu'in,Op.cit,hlm. 45
" Ada pengaruh penguasaan mufrodat terhadap prestasi belajar Bahasa Arab
siswa kelas VII MTs Arrosyidin Madusari Kecamatan Secang Kabupaten
Magelang tahun pelajaran 2009/2010 ."

F. Kajian Penelitian Yang Relevan

Sebagai bahan perbandingan dalam penelitian ini, Peneliti mengacu


pada penelitian penelitian sebelumnya, diantaranya Penelitian dari
Samsudin ( 073111498 ) tentang Penerapan Metode Drill dan pengaruhnya
terhadap Prestasi belajar Bahasa Arab siswa kelas VI MI Hidayatul Athfal
Negarayu Tonjong Brebes tahun pelajaran 2008/2009 yang mengambil
kesimpulan bahwa antara penggunaan metode Drill dan Prestasi belajar
Bahasa Arab siswa kelas VI MI Hidayatul Athfal mempunyai hubungan atau
korelasi positif yang sigifikan.55 Ada juga penelitian dari Ana Nafilah (
310229 ) yang berjudul

"

" - - " "


berkesimpulan ada pengaruh positif yang signifikan antara penguasaan
mufrodat dengan ketrampilan insya' pada siswa kelas XI MA Darul
Mujahadah Prupuk Margasari Tegal tahun 2008.56
Disamping itu, pada tahun 2004 di MTs Arrosyidin juga pernah
dilakukan penelitian tentang Pengaruh Alat Peraga terhadap Prestasi Belajar
siswa kelas I pada Mata Pelajaran Fiqih oleh Sutikno ( 42.02.007). Penelitian

55
Samsudin, "Pengaruh Penerapan Metode Drill terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas VII
Bidang Studi Bahasa Arab di MI Hidayatu Athfal Negarayu Tonjong Brebes Tahun Pelajaran
2008/2009", Skripsi IAIN Walisongo Semarang ( Semarang : Perpustakaan Fakultas Tarbiyah
IAIN Walisongo Semarang, 2009), hlm. 61.
56
Ana Nafilah, "al-Irtibath Baina isti'abi al-Mufrodat wa al-Maharot fi al-Insya' lada
Talamidz al-Shoffi al-Khadi 'Asyaro bimadrosati Dar al-Mujahadah al-'Aliyah al-Islamiyah
Prupuk Margasari Tegal ", Skripsi IAIN Walisongo Semarang, ( Semarang : Perpustakaan
Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, 2008 ), hlm. 50.
ini menyimpulkan adanya pengaruh positif penggunaan alat peraga terhadap
prestasi belajar siswa kelas I MTs Arrosyidin Madusari57.
Penelitian ini berbeda dengan penelitian sebelumnya, karena penelitian
ini pada dasarnya menitikberatkan kepada penguasaan mufrodat dan pengaruh
yang akan ditimbulkannya terhadap prestasi belajar bahasa Arab siswa kelas
VII MTs Arrosyidin Madusari Secang Magelang.

57
Sutikno, " Pengaruh Alat Peraga terhadap Prestasi Belajar pada Mata Pelajaran Fiqih bagi
Siswa kelas I MTs Arrosyidin Madusari Kecamatan Secang Kabupaten Magelang tahun pelajaran
2003/2004", Skripsi UNDARIS Ambarawa, ( Magelang : Perpustakaan MTs Arrosyidin Madusari,
2004), hlm. 60.
BAB III
METODE PENELITIAN

Metode adalah suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu


yang mempunyai langkah-langkah yang sistematis. Dan penelitian adalah usaha
karya ilmiah yang mempunyai tujuan yang diharapkan, dengan menggunakan
teknik atau metode yang tepat. Jadi metode penelitian adalah cara-cara yang
digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisa data.
Dalam metode penelitian ini akan diuraikan tujuan penelitian, tempat
dan waktu penelitian, variabel penelitian, populasi, sampel, dasn teknik
pengambilan sampel, teknik pengumpulan data, serta teknik analisis data.

A. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian dalam penelitian yang berjudul " Pengaruh
penguasaan mufrodat terhadap prestasi belajar Bahasa Arab siswa kelas VII
MTs Arrosyidin Madusari Kecamatan Secang Kabupaten Magelang tahun
pelajaran 2009/2010 " adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui penguasaan mufrodat siswa kelas VII MTs Arrosyidin
Madusari Kecamatan Secang Kabupaten Magelang tahun pelajaran
2009/2010.

2. Untuk mengetahui prestasi belajar Bahasa Arab siswa kelas VII MTs
Arrosyidin Madusari Kecamatan Secang Kabupaten Magelang tahun
pelajaran 2009/2010.

3. Untuk mengetahui pengaruh penguasaan mufrodat terhadap prestasi


belajar Bahasa Arab siswa kelas VII MTs Arrosyidin Madusari Kecamatan
Secang Kabupaten Magelang tahun pelajaran 2009/2010.

B. Waktu dan Tempat Penelitian


Penelitian yang berjudul " Pengaruh penguasaan mufrodat terhadap
prestasi belajar Bahasa Arab siswa kelas VII MTs Arrosyidin Madusari

36
Kecamatan Secang Kabupaten Magelang tahun pelajaran 2009/2010 "
mengambil tempat di MTs Arrosyidin Madusari khususnya pada siswa kelas
VII yang berlokasi di Desa Madusari Kecamatan Secang Kabupaten Magelang
tahun pelajaran 2009/2010, sedangkan waktu penelitian dimulai tanggal 16
April 2010 sampai dengan 21 Mei 2010.
MTs Arrosyidin Madusari adalah satu-satunya sekolah menengah yang
berada di lingkungan desa Madusari, karena di desa Madusari terdapat tiga
sekolah dasar, yaitu 1 MI Ma'arif Madusari, 2 SD Negeri, 1 RA dan 2 TK.
Gedung MTs Arrosyidin terdiri dari dua lantai dan memiliki luas tanah
seluruhnya + 1293,75 M2 yang berasal dari wakaf salah satu penduduk dusun
Mirikerep desa Madusari dan sudah bersertifikat wakaf.
Madrasah ini didirikan pada tahun 1985 oleh Yayasan Bani Surur dan
pengelolaannya oleh Lembaga Pendidikan Ma'arif. Madrasah ini mendapat
pengesahan dengan status terdaftar dari Depag dengan SK nomer
WK/5.C/20/pgm/TS/1987 tertanggal 7 Desember 1987.

C. Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti mengemukakan dua variabel yang
menjadi fokus utama yaitu Penguasaan Mufrodat sebagai variabel independent
dan Prestasi Belajar Bahasa Arab sebagai variabel dependent.

Indikator variabel pertama yaitu penguasaan mufrodat adalah sebagai


berikut :
a. Hafalan dan pemahaman arti kosa kata
b. Kemampuan membuat karangan terarah ( insya' muwajjah )
c. Kemampuan menyusun kata menjadi kalimat sempurna.

Sedangkan indikator variabel kedua adalah nilai raport Bahasa Arab


siswa kelas VII MTs Arrosyidin Madusari telah mencapai KKM1 yang telah
ditetapkan, yaitu 6,50

1
Kriteria Ketuntasan Minimal
D. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
kuantitatif dengan teknik analisis regresi. Penelitian dengan teknik analisis
regresi merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk menelaah hubungan
antara dua variabel atau lebih, terutama untuk menelusuri pola hubungan yang
modelnya belum diketahui dengan sempurna, atau untuk mengetahui
bagaimana variasi dari beberapa variabel independen mempengaruhi variabel
dependen dalam suatu fenomena yang komplek2
Penelitian kuantitatif mendasarkan pada perhitungan angka-angka
statistik dari suatu variabel untuk dapat dikaji secara terpisah-pisah kemudian
dihubungkan.

E. Populasi, Sampel, dan Tenik Pengambilan Sampel


Peneliti dapat melakukan penelitian yang bersifat penelitian populasi
maupun penelitian sampel. Populasi adalah semua unit yang menjadi objek
penelitian, sedangkan sampel adalah bagian dari populasi yang menjadi
obyek penelitian3.

Sugiyono mendefinisikan populasi sebagai wilayah generalisasi yang


terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut.4

Mengenai besar kecilnya sampel tidak ada ketentuan, tetapi perlu


diingat bahwa semakin besar sampel yang diambil, maka kesimpulan yang
diperoleh semakin baik. Sehubungan dengan itu, Suharsimi Arikunto
mengatakan, untuk sekedar ancer-ancer apabila subyeknya kurang dari
seratus, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan

2
Sambas Ali Muhidin dan Maman Abdurahman, Analisis Korelasi, Regresi dan Jalur
dalam Penelitian, ( Bandung : Pustaka Setia, 2009 ), hlm187
3
Mustafa Edwin Nasution dan Hardius Usman, Proses Penelitian Kuantitatif, ( Jakarta :
Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2008), hlm. 103
4
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, ( Bandung : Alfabeta, 2010 ), hlm. 117-118
penelitian populasi, sedangkan jika subyeknya besar dapat diambil antara 10
15% atau 20 25 % atau lebih, sesuai kemampuan.5
Untuk menghemat waktu, tenaga dan dana, maka penulis menetapkan
besarnya sampel kurang lebih dari 35% dari besarnya populasi siswa kelas VII
MTs ArrosyidinMadusari yang berjumlah 98 siswa yaitu 34 anak.
Pengambilan sampel ini menggunakan teknik random sampling dengan cara
undian, yaitu dengan memberikan nomor pada unit sampling dalam populasi,
kemudian dilakukan pengundian satu persatu sampai dioperoleh jumlah yang
sesuai dengan ukuran sampel yang ditentukan6.

F. Teknik Pengumpulan Data


Dalam penelitian ini, data yang ingin Penulis peroleh dapat
diklasifikasikan sebagai berikut:

1. Data tentang penguasaan mufrodat dan sumber datanya adalah hasil tes
siswa

2. Data tentang gambaran umum lokasi madrasah, data guru, siswa,


inventaris, program madrasah dan sumber datanya adalah hasil
pengamatan langsung dan dokumen atau arsip madrasah

3. Data tentang prestasi siswa, sumber datanya adalah dokumen atau arsip
madrasah.

Oleh karena itu, untuk mempermudah penyusun dalam mengumpulkan


data, maka penulis menggunakan beberapa teknik pengumpulan data sebagai
berikut:
a. Tes

Tes sebagai intrumen pengumpul data adalah serangkaian pertanyaan


atau latihan yang digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan,
intelegensi, kemampuan, atau bakat yang dimiliki oleh individu atau

5
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, ( Jakarta : Bina
Aksara, 1989 ), hlm. 120.
6
Subana dkk, Statistik Pendidikan,( Bandung : Pustaka Setia, 2005 ), hlm. 26
kelompok.7 Data yang ingin diperoleh adalah data tentang penguasaan
mufrodat siswa kelas VII MTs Arrosyidin Madusari.
b. Metode Observasi

Observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematik


terhadap obyek yang diteliti, baik dalam situasi buatan yang secara khusus
diadakan (laboratorium) maupun dalam situasi alamiah atau sebenarnya
(lapangan)8. Metode observasi digunakan untuk mengumpulkan data
tentang gambaran umum lokasi sekolah yang diteliti dan bagaimana
berlangsungnya KBM.
c. Studi Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah suatu metode mencari data dengan halhal


atau variabel yang merupakan catatan yang sifatnya tertulis seperti grafik,
keadaan siswa, buku, surat kabar dan sebagainya.9 Metode ini penulis
gunakan untuk memperoleh data dari catatan yang sifatnya tertulis seperti
Buku catatan nilai, grafik, keadaan guru dan karyawan, keadaan siswa,
denah lokasi, struktur organisasi, bukubuku pegangan guru, karyawan
dan siswa termasuk prestasi belajar bahasa Arab siswa kelas VII MTs
Arrosyidin Madusari tahun pelajaran 2009/2010.

G. Teknik Analisis Data


Analisis data diartikan sebagai upaya mengolah data menjadi
informasi, sehingga karakteristik atau sifat-sifat data tersebut dapat dengan
mudah dipahami dan bermanfaat untuk menjawab masalah-masalah yang
berkaitan dengan kegiatan penelitian10.
Adapun teknis analisis data yang berbentuk inferensial dilakukan
dengan statistik inferensial, yaitu statistik yang digunakan untuk menganalisis
data dengan membuat kesimpulan yang berlaku umum. Hasil dari perhitungan

7
Ibid, hlm. 28-29
8
Sambas Ali Muhidin dan Maman Abdurahman, Op.cit, hlm. 19
9
Suharsimi Arikunto, Loc. Cit., hlm. 188
10
Sambas Ali Muhidin dan Maman Abdurahman, loc.cit, hlm. 52
rumus statistik inilah yang menjadi dasar pembuatan generalisasi dari sampel
bagi populasi11.
Setelah data terkumpul kemudian jawabab-jawaban tes tersebut
dianalisa dan data tersebut direkap, maka data tersebut dimasukkan dalam
kategori baik, cukup dan kurang, atau tinggi, sedang dan rendah. Untuk itu,
pengelolaan data yang bersifat statistik, dalam penelitian ini, penulis
melakukan tiga tahapan, yaitu :
1) Analisis Pendahuluan
Pada tahap ini, data yang telah diperoleh selama penelitian
berlangsung dimasukkan kedalam tabel-tabel sesuai kebutuhan yang
kemudian dimasukkan kedalam distribusi frekuensi untuk setiap variabel
2) Analisis Uji Hipotesis
Analisis uji hipotesis merupakan perhitungan lanjut dari analisis
pendahuluan dengan menggunakan analisis regresi, karena dalam
penelitian ini terdiri dari satu kreterium penguasaan mufrodat (X) dan satu
prediktor prestasi belajar bahasa Arab siswa kelas VII MTs Arrosyidin
Madusari tahun 2009/2010 (Y).
Sedang langkah-langkah analisis regresi adalah sebagai berikut :12
a. Membuat Ha dan Ho dalam bentuk kalimat :
Ha : Terdapat pengaruh variabel X terhadap variabel Y
Ho : Tidak terdapat pengaruh variabel X terhadap variabel Y
b. Membuat Ha dan Ho dalam bentuk statistik :
Ha : r 0 : Terdapat pengaruh variabel X terhadap variabel Y
Ho : r = 0 : Tidak terdapat pengaruh variabel X terhadap variabel Y
c. Membuat tabel penolong untuk menghitung angka statistik
d. Memasukkan angka-angka statistik dari tabel penolong dengan rumus :
v Menghitung rumus b
n.XY .X .Y
b=
n.X 2 (X )
2

11
Ibid, hlm. 53
12
Riduan dan Sunarto, Pengantar Statistika, ( Bandung : Alfabeta, 2009 ), hlm.97-102
v Menghitung rumus a
.Y b.X
a=
n.
v Menghitung persamaan regresi sederhana

Y = a + bX
v Membuat garis persamaan regresi
Menghitung rata-rata X dengan rumus :
X
X =
n
Menghitung rata-rata Y dengan rumus :
Y
Y =
n
e. Mencari jumlah kuadrat regresi (JKReg[a]) dengan rumus:
(Y ) 2
JKReg[a] =
n
f. Mencari jumlah kuadrat regresi ( JKReg[b a] ) dengan rumus :
(X ).(Y )
JKReg[b a] = b.XY
n
g. Mencari jumlah kuadrat residu ( JKRes) dengan rumus :
JKRes = Y 2 JK Re g [b a ] JK Re g [a ]

h. Mencari rata-rata jumlah kuadrat regresi ( RJKReg [a]) dengan rumus :


RJK Re g [a ] = JK Re g [ a ]

i. Mencari rata-rata jumlah kuadrat regresi (RJKReg[b a]) dengan rumus :


RJK Re g [b a ] = JK Re g [b a ]

j. Mencari rata-rata jumlah kuadrat residu (RJKRes) dengan rumus :


JK Re s
RJK Re s =
n2
k. Menguji signifikansi dengan rumus :
RJK Re g [b a ]
Fhitung =
RJK Re s
l. Membuat kesimpulan
Tabel rangkuman Analisis of Varian ( ANOVA )13

Sumber Variasi dk JK KT Fhitung Ftabel


Total n X 2 - -
Koefisien (a) 1 JK(a) RJK(a)
RJK(b/a)=S2
Regresi (b/a) 1 JK(b/a) s 2 Re g F dbreg b/a,
Reg
RJKRes =S2 s 2 Re s dbres)
Sisa n-2 JKRes
Res

3) Analisis Lanjut
Dalam analisis lanjut dilakukan analisis data-data hasil penelitian,
kemudian membuat interpretasi lebih lanjut sampai pada kesimpulan. Analisis
ini membandingkan harga Fhitung yang telah diketahui dengan Ftabel pada taraf
signifikansi 5% atau 1%, dengan kemungkinan :
Jika Fhitung > Ftabel, maka tolak Ho artinya signifikan
Jika Fhitung < Ftabel, maka terima Ho artinya tidak signifikan

13
Sambas Ali Muhidin dan Maman Abdurahman, Op.cit 195
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data Hasil Penelitian


Untuk memperoleh data tentang penguasaan mufrodat, dapat diperoleh
dari hasil tes penguasaan mufrodat yang telah diberikan kepada siswa sebagai
responden yang berjumlah 34 siswa. Responden diminta untuk menghapalkan
mufrodat beserta artinya, kemudian mengerjakan10 soal isian dan 10 soal
merangkai kata menjadi kalimat sempurna. Adapaun data tentang prestasi
belajar bahasa Arab diperoleh dari nilai raport siswa pada tahun pelajaran
2009/2010.
Untuk mengetahui jawaban yang lebih jelas mengenai data hasil
penelitian dapat dilihat pada deskripsi sebagai berikut :
1. Data tentang penguasaan mufrodat Siswa Kelas VII MTs Arrosyidin
Madusari (X)
Untuk menentukan nilai kuantitatif penguasaan mufrodat adalah
dengan menjumlahkan skor jawaban soal tes dari responden sesuai dengan
frekuensi jawaban. Agar lebih jelas maka dapat dilihat pada tabel berikut ini :
TABEL I
HASIL TES PENGUASAAN MUFRODAT SISWA KELAS VII MTs
ARROSYIDIN MADUSARI
No NILAI
JUMLAH NILAI
Responden Hapalan Isian Merangkai
1 128 60 50 238 60
2 153 70 80 303 76
3 168 90 80 338 85
4 166 80 80 326 82
5 152 70 80 302 76
6 163 60 70 293 73
7 147 60 60 267 67
8 128 60 50 238 60
9 151 80 90 321 80
10 177 80 90 347 87

44
11 148 60 70 278 70
12 149 70 70 289 72
13 148 70 60 278 70
14 152 70 70 292 73
15 162 60 60 282 71
16 180 100 90 370 93
17 145 60 60 265 66
18 128 60 50 238 60
19 153 70 70 293 73
20 168 60 60 288 72
21 169 90 80 339 85
22 152 70 60 282 71
23 163 80 90 333 83
24 149 60 70 279 70
25 130 60 50 240 60
26 151 60 60 271 68
27 178 90 80 348 87
28 148 60 50 258 65
29 149 50 60 259 65
30 148 60 60 268 67
31 152 60 50 262 66
32 162 70 80 312 78
33 154 60 70 284 71
34 155 70 70 295 74

Setelah dilakukan penghitungan data diatas, maka kemudian data dapat


dianalisa sebagai berikut :
a. Menetukan kualifikasi dan interval nilai, dengan cara menentukan
range atau jangkauan:
R = Xmaks - Xmin
R = 93 60 = 33
K = 1 + 3,3 x log n
K = 1 + 3,3 x log 34 = 1 + ( 3,3 x 1,53 ) = 1 + 5,05 = 6,05
K=7
Sehingga diketahui interval nilai :
R 33
I= = = 4,71 dibulatkan 5
K 7
Dengan demikian dapat diperoleh kualifikasi dan interval nilai seperti
pada tabel berikut :

TABEL II
INTERVAL NILAI (X) DAN RATA-RATA (MEAN)

No Interval f x fx Rata-rata
1 60 - 64 4 62 248
2 65 - 69 7 67 469
3 70 - 74 12 72 864 X =
fx
4 75 - 79 3 77 231 f
5 2498
80 - 84 3 82 246 =
6 34
85 - 89 4 87 348
= 73,47
7 90 - 94 1 92 92
34 2498

b. Tabel distribusi frekuensi relatif


TABEL III
DISTRIBUSI FREKUENSI RELATIF PENGUASAAN MUFRODAT

Nomor Interval Frekuensi (f) Fr (%)


1 60 - 64 4 12
2 65 - 69 7 21
3 70 - 74 12 35
4 75 - 79 3 9
5 80 - 84 3 9
6 85 - 89 4 12
7 90 - 94 1 3
34 100

c. Menentukan kualitas variabel penguasaan mufrodat


Untuk menentukan jumlah inteval dalam menyusun kualitas
penguasaan mufrodat dapat dicari dengan cara sebagai berikut ; nilai
tertinggi dikurangi nilai terendah dibagi jumlah interval, yakni : 93-60:
4 = 8,25.
TABEL IV
KUALITAS VARIABEL PENGUASAAN MUFRODAT

Rata-rata Interval Kualitas Kriteria


87 - 95 Sangat baik
78 - 86 Baik
73,47 Cukup
69 - 77 Cukup
60 - 68 Kurang

Dari analisis data diatas, diketahui bahwa penguasaan mufrodat siswa


kelas VII MTs Arrosyidin Madusari termasuk dalam kategori cukup,
yaitu berada pada interval nilai 69 - 77 dengan nilai rata-rata 73, 47.
d. Gambar Histogram
Berdasarkan data distribusi frekuensi pemguasaan mufrodat diatas,
maka kecenderungan data kemudian divisualisasikan dalam bentuk
histogram seperti gambar berikut :

12

10

6
data X
4

0
60-64 65-69 70-74 75-79 80-84 85-89 90-94

2. Data tentang prestasi hasil belajar bahasa Arab (Y)


Untuk mengetahui nilai data tentang prestasi belajar bahasa Arab siswa
dapat dilihat dari nilai raport mata pelajaran bahasa Arab yang dicapai siswa
kelas VII MTs Arrosyidin Madusari tahun pelajaran 2009/2010 sebagaimana
dalam tabel berikut :
TABEL V
PRESTASI BELAJAR BAHASA ARAB SISWA KELAS VII MTs
ARROSYIDIN MADUSARI
Nomer
Nilai
responden
1 65
2 70
3 90
4 80
5 84
6 68
7 65
8 65
9 78
10 80
11 70
12 75
13 65
14 75
15 80
16 95
17 78
18 65
19 72
20 80
21 85
22 70
23 85
24 80
25 65
26 72
27 90
28 65
29 68
30 65
31 78
32 85
33 75
34 75
Setelah dilakukan penghitungan, data diatas kemudian dapat dianalisis
sebagai berikut :
a. Menetukan kualifikasi dan interfal nilai, dengan cara menentukan
range atau jangkauan :
R = Xmaks - Xmin
R = 95 59 = 36
K = 1 + 3,3 x log n
K = 1 + 3,3 x log 34 = 1 + ( 3,3 x 1,53 ) = 1 + 5,05 = 6,05
K=7
Sehingga diketahui interval nilai :
R 36
I= = = 5,14 dibulatkan 6
K 7
Dengan demikian dapat diperoleh kualifikasi dan interval nilai seperti
pada tabel berikut :

TABEL VI
INTERVAL NILAI (Y) DAN RATA-RATA (MEAN)

No Interval f x fx Rata-rata
1 59 - 64 8 61.5 492
2 65 - 70 3 67,5 202,5
3 71 - 76 7 73,5 514,5 X =
fx
4 77 - 82 8 79,5 636 f
5 2553
83 - 88 5 85,5 427,5 =
6 34
89 - 94 2 91,5 183 = 75,09
7 95 - 100 1 97,5 97,5
34 2553

b. Tabel distribusi frekuensi

TABEL VII
DISTRIBUSI FREKUENSI RELATIF PRESTASI BELAJAR
BAHASA ARAB SISWA KELAS VII MTs ARROSYIDIN
MADUSARI
Nomor Interval Frekuensi (f) Fr (%)
1 59 - 64 8 24
2 65 - 70 3 9
3 71 - 76 7 21
4 77 - 82 8 24
5 83 - 88 5 15
6 89 - 94 2 6
7 95 - 100 1 3
34 100

c. Menentukan kualitas variabel prestasi belajar bahasa Arab


Untuk menentukan jumlah inteval dalam menyusun kualitas prestasi
belajar bahasa Arab dapat dicari dengan cara sebagai berikut ; nilai
tertinggi dikurangi nilai terendah dibagi jumlah interval, yakni : 95-59:
4 = 9.

TABEL VIII
KUALITAS VARIABEL PRESTASI BELAJAR BAHASA ARAB

Rata-rata Interval Kualitas Kriteria


86 - 94 Sangat baik
77 - 85 Baik
75,09 Cukup
68 - 76 Cukup
59 - 67 Kurang

Dari analisis data diatas, diketahui bahwa prestasi belajar bahasa Arab
siswa kelas VII MTs Arrosyidin Madusari termasuk dalam kategori
baik, yaitu berada pada interval nilai 68 - 76 dengan nilai rata-rata
75,09.
d. Gambar Histogram
10

6
data Y
4

0
59-64 65-70 71-76 77-82 83-88 89-94 95-100

B. Pengujian Hipotesis
Hipotesis yang akan diuji kebenarannya adalah untuk menentukan
pengaruh antara variabel penguasaan mufrodat (X) terhadap prestasi belajar
bahasa Arab siswa kelas VII MTs Arrosyidin Madusari tahun pelajaran 2009-
2010 (Y).
Untuk memudahkan dalam penghitungan maka perlu dibuat tabel
kerja/bantu sebagaiman tabel berikut :
TABEL IX
TABEL KERJA REGRESI PENGUASAAN MUFRODAT TERHADAP
PRESTASI BELAJAR BAHASA ARAB SISWA KELAS VII MTs
ARROSYDIN MADUSARI TAHUN PELAJARAN 2009-2010.
No X Y X2 Y2 XY
1 60 62 3600 3844 3720
2 76 74 5776 5476 5624
3 85 90 7225 8100 7650
4 82 80 6724 6400 6560
5 76 84 5776 7056 6384
6 73 68 5329 4624 4964
7 67 63 4489 3969 4221
8 60 61 3600 3721 3660
9 80 78 6400 6084 6240
10 87 80 7569 6400 6960
11 70 70 4900 4900 4900
12 72 75 5184 5625 5400
13 70 64 4900 4096 4480
14 73 76 5329 5776 5548
15 71 80 5041 6400 5680
16 93 95 8649 9025 8835
17 66 78 4356 6084 5148
18 60 59 3600 3481 3540
19 73 74 5329 5476 5402
20 72 84 5184 7056 6048
21 85 86 7225 7396 7310
22 71 74 5041 5476 5254
23 83 85 6889 7225 7055
24 70 80 4900 6400 5600
25 60 62 3600 3844 3720
26 68 72 4624 5184 4896
27 87 90 7569 8100 7830
28 65 61 4225 3721 3965
29 65 68 4225 4624 4420
30 67 62 4489 3844 4154
31 66 78 4356 6084 5148
32 78 87 6084 7569 6786
33 71 76 5041 5776 5396
34 74 78 5476 6084 5772
Jml 2476 2554 182704 194920 188270
Rt2 72.82 75.12 5373.65 5732.94 5537.35

Dari tabel tersebut dapat diketahui :


N = 34
X = 2476
Y = 2554
X2 = 182704
Y2 = 194920
XY = 188270
X = 72,82
Y = 75,12
Selanjutnya data tersebut diolah kedalam rumus analisis regresi dengan
langkah-langkah sebagai berikut :
a. Memasukkan angka-angka statistik dari tabel penolong dengan rumus :
v Menghitung rumus b
n.XY .X .Y
b= =
n.X 2 (X )
2

34.(188270) 2476.(2554) 77476


= = 0.9523
34.(182704) (2476)2 81360
v Menghitung rumus a
.Y b.X 2554 0.9523.(2476) 196, 20
a= = = = 5,77
n. 34 34
v Menghitung persamaan regresi sederhana

Y = a + bX = 5,77 + 0,9523.(X)
v Membuat garis persamaan regresi
Menghitung rata-rata X dengan rumus :
X 2476
X = = = 72,82
n 34
Menghitung rata-rata Y dengan rumus :
Y 2554
Y = = = 75,12
n 34
b. Mencari jumlah kuadrat regresi (JKReg[a]) dengan rumus:
(Y ) 2 6522916
JKReg[a] = = = 191850,5
n 34
c. Mencari jumlah kuadrat regresi ( JKReg[b a] ) dengan rumus :
(X ).(Y )
JKReg[b a] = b.XY
n
(2476).(2554)
= 0,9523.188270 = 2169,92
34
d. Mencari jumlah kuadrat residu ( JKRes) dengan rumus :
JKRes = Y 2 JK Re g [b a ] JK Re g [a ]
= 194920 2169,92 191850,5 = 899,61
e. Mencari rata-rata jumlah kuadrat regresi ( RJKReg [a]) dengan rumus :
RJK Re g [a ] = JK Re g [ a ] = 191850,5

f. Mencari rata-rata jumlah kuadrat regresi (RJKReg[b a]) dengan rumus :


RJK Re g [b a ] = JK Re g [b a ] = 2169,92

g. Mencari rata-rata jumlah kuadrat residu (RJKRes) dengan rumus :


JK Re s 899,61
RJK Re s = = = 28,11
n 2 34 2
h. Menguji signifikansi dengan rumus :
RJK Re g [b a ] 2169,92
Fhitung = = = 77,19
RJK Re s 28,11
Dengan taraf signifikansi ( ) = 0.05 dicari nilai Ftabel menggunakan
tabel F dengan rumus :
Ftabel = F{(1- )(dk.reg[b|a]).(dk.res)}

= F{(1-0.05)(dk.reg[b|a]=1).(dk.res=34-2=32)}
= F {(0,95) (1.32)
Ftabel = 4,15
Dan dengan taraf signifikansi ( ) = 0,01 dicari nilai Ftabel menggunakan
tabel F dengan rumus :
Ftabel = F{(1- )(dk.reg[b|a]).(dk.res)}

= F{(1-0.01)(dk.reg[b|a]=1).(dk.res=34-2=32)}
= F {(0,99) (1.32)
Ftabel = 7,50
diketahui,
F hitung = 77,19 > F {(0,95) (1.32) = 4,15
F hitung = 77,19 > F {(0,99) (1.32) = 7,50
Dengan demikian, berdasarkan penghitungan diatas, ternyata F hitung

lebih besar dari F tabel maka Ho ditolak artinya signifikan


Hasil pengujian hipotesis tersebut dapat diringkas dalam tabel anova
sebagai berikut :
Sumber
dk JK KT Fhitung Ftabel
Variasi
Total 34 194920 - -
Koefisien (a) 1 191850,2 191850,2
4,15
Regresi (b/a) 1 2169,92 2169,92 77,19
7,50
Sisa 32 899,61 28,11

i. Membuat kesimpulan
Karena F hitung lebih besar dari F tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Dengan demikian terdapat pengaruh yang signifikan antara
penguasaan mufrodat dengan prestasi belajar bahasa Arab siswa kelas
VII MTs Arrosyidin Madusari tahun pelajaran 2009-2010 sehingga
hipotesis yang diajukan diterima

C. Pembahasan Hasil Penelitian


Setelah diketahui hasil penghitungan diatas, untuk mengetahui
signifikansi pengaruh penguasaan mufrodat terhadap prestasi belajar bahasa
Arab siswa kelas VII MTs Arrosyidin Madusari tahun pelajaran 2009-2010,
dengan jalan membandingkan harga Fhitung dengan Ftabel.
Jika Fhitung > Ftabel maka ditolak Ho (signifikan) dan sebaliknya jika
Fhitung < Ftabel maka diterima Ho ( tidak signifikan).
Dengan taraf signifikansi 1%, dk pembilang 1 dan dk penyebut = n-2 =
32, diperoleh Ftabel sebesar 7,50 sedang Fhitung sebesar 77,19, jika dibandingkan
keduanya Fhitung = 77,19 > Ftabel = 7,50 dengan demikian variabel penguasaan
mufrodat berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar bahasa
Arab siswa kelas VII MTs Arrosyidin Madusari.
Dengan taraf signifikansi 5%, dk pembilang 1 dan dk penyebut = n-2 =
32, diperoleh Ftabel sebesar 4,15 sedang Fhitung sebesar 77,19, jika dibandingkan
keduanya Fhitung = 77,19 > Ftabel = 4,15 dengan demikian variabel penguasaan
mufrodat berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar bahasa
Arab siswa kelas VII MTs Arrosyidin Madusari.
D. Keterbatasan Penelitian
Peneliti menyadari bahwa selama proses penelitian ini pasti terjadi
kendala dan hambatan. Hal tersebut bukan karena faktor kesengajaan. Namun
terjadi karena keterbatasan peneliti dalam melakukan penelitian, terutama
karena keterbatasan waktu, tenaga dan finansial. Hal ini terlihat dalam populasi
misalnya, yaitu hanya pada kelas VII yang kemudian diambil beberapa siswa
sebagai sampelnya. Dan apabila populasinya lebih beragam dan menyeluruh
mungkin hasil yang diperoleh akan berbeda. Tetapi setidaknya dari hasil
penelitian ini dapat dijadikan acuan dalam penelitian-penelitian berikutnya.
Selain itu Penulis membatasi pembahasan masalah ini pada pengaruh
penguasaan mufrodat terhadap prestasi belajar bahasa Arab siuswa kelas VII
MTs Arrosyidin Madusari, mengingat karena prestasi belajar bahasa Arab
siswa itu tidak semata-mata ditentukan atau dipengaruhi oleh penguasaan
mufrodat saja, akan tetapi oleh banyak faktor, seperti : kemauan, lingkungan
disiplin dan inovasi guru, serta sarana dan prasarana
BAB V

KESIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan kajian penelitian yang berjudul "Pengaruh Penguasaan
Mufrodat terhadap Prestasi Belajar Bahasa Arab siswa Kelas VII MTs
Arrosyidin Madusari Tahun Pelajaran 2009-2010" dan sesuai dengan
perumusan yang ada, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Mean ( nilai rata rata ) penguasaan mufrodat dalam kategori sedang,
berdasarkan dari nilai rata rata sebesar 73,47 yang terletak di interval
69 - 77 dengan kriteria cukup.
2. Mean ( nilai rata rata ) Prestasi belajar siswa kelas VII MTs Arrosyidin
Madusari pada pelajaran bahasa Arab dalam kategori sedang . Hal ini
dapat dilihat dari nilai rata ratanya yang berjumlah 75,09 yang terletak
di interval 68 - 76 dengan kriteria cukup
3. Ada pengaruh penguasaan mufrodat terhadap prestasi belajar bahasa
Arab siswa kelas VII MTs Arrosyidin Madusari tahun pelajaran 2009-
2010. Hal ini dapat dilihat dari analisis regresi yaitu nilai regresi (Fhitung)
diketahui berjumlah 77,19, sedangkan nilai F Tabel untuk Ft0,01 ( 1:32) =
7,50 dan Ft0,05 (1 : 32) = 4,15. Dengan demikian Fhitung > Ft0,01 dan Ft0,05
hal ini menunjukkan adanya nilai yang signifikan. Ini berarti penguasaan
mufrodat berpengaruh pada prestasi belajar bahasa Arab baik pada taraf
signifikan 1% maupun pada taraf signifikan 5%. Keadaan ini
menunjukkan bahwa hipotesa yang diajukan adalah signifikan artinya
hipotesa tersebut dapat diterima..

B. Saran-saran
Berdasarkan dari hasil penelitian yang menunjukkan adanya pengaruh
penguasaan mufrodat terhadap prestasi belajar bahasa Arab siswa kelas VII
MTs Arrosyidin Madusari tahun pelajaran 2009-2010. Berikut ini dapat

57
diajukan saran yang mungkin dapat dijadikan sebagai rekomendasi sebagai
berikut :
1. Bagi guru
a. Hendaknya guru menciptakan lingkungan yang kondusif bagi
berkembangnya bahasa Arab yang dapat mendukung pencapaian
prestasi belajar
b. Hendaknya guru berusaha untuk terus meningkatkan kemampuan
profesionalnya, terutama ketrampilan dalam mengajar bahasa asing,
terlebih bahasa Arab.
2. Bagi siswa
a. Dalam rangka meraih prestasi yang tinggi hendaknya setiap siswa
mempunyai tingkat kedisiplinan dan semangat tinggi dalam melakukan
kegiatan belajar, terutama memperbanyak perbendaharaan kosa kata /
mufrodat.
b. Hendaknya mempunyai keberanian mengucapkan mufrodat yang telah
dikuasainya dan terus melatih diri berkomunikasi bersama teman-
temannya dengan bahasa Arab.
3. Bagi Madrasah
a. Hendaknya madrasah dapat mengkondisikan semua pihak baik guru
maupun karyawan untuk mendukung terwujudnya lingkungan bahasa
Arab
b. Hendaknya madrasah menyediakan tempat khusus berupa tempat
untuk menempelkan daftar kosa kata baru dan karya siswa berbahasa
Arab.

C. Penutup
Puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan, penulis dapat
menyelesaika skripsi ini, semua tidak lain hanyalah karunia dan pertolongan
Allah SWT semata. Penulis disini menyajikan karya ini secara sederhana
baik dalam bahasa yang digunakan maupun cara berfikir dalam
menganalisanya, mengingat kemampuan penulis yang terbatas. Meskipun
demikian semoga karya ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan para
pembaca pada umumnya.
Selanjutnya penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan bimbingan, kritik dan
saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan dan kelengkapan
skripsi ini.
Akhirnya, penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga
kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan serta bantuan moril
maupun matriil, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini,
teriring dengan doa, semoga Alloh senantiasa mencurahkan rahmat, taufiq,
hidayah serta inayah-Nya kepada kita semua, amin.
DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zaenal, Evaluasi Instruksional Prinsip, Teknik dan Prosedur, Bandung: :


Remaja Karya,1988

Arikunto,Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta :


Bina Aksara, 1989

Arsyad, Azhar, Bahasa Arab dan Metode Pengajarannya, Yogyakarta : Pustaka


Pelajar, 2004.

Aunurrahman, Belajar dan Pembelajaran, Bandung : Alfabeta, 2009

Departemen Agama, Al-Qur'an dan Terjemahannya, Bandung : Diponegoro, 2003

Djamaroh, Syaiful Bahri, Psikologi Belajar, Jakarta : Rineka Cipta : 2008

Fakihy, Syaih Abdullah ibn Ahmad, Al-Fawakih Al-Janiyah, Surabaya : Al-


Hidayah, tt

Hamalik, Oemar, Proses Belajar Mangajar, Jakarta : Bumi Aksara : 2008

Ismail SM, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM Semarang :


RaSAIL Media Group, 2009

Ismail, Syekh Ibrahim ibn, Syarh Ta'lim al-Muta'allim, Surabaya : Alhidayah, tt

Kemenag RI, Peraturan Menteri Agama RI nomor 2 Tahun 2008

Makruf, Imam, Strategi Pembelajaran Bahasa Arab Aktif, Semarang : Need's


Press, 2009

Muhidin, Sambas Ali dan Maman Abdurahman, Analisis Korelasi, Regresi dan
Jalur dalam Penelitian, Bandung : Pustaka Setia, 2009

Mu'in, Abdul, Analisis Kontrastif Bahasa Arab dan Bahasa Indonesia, Jakarta :
Pustaka Al-Husna Baru, 2004

Munawir, Ahmad Warson, Kamus Al-Munawir, Surabaya : Pustaka Progressif,


1997

Mustaqim, Psikologi Pendidikan, Semarang : Fak. Tarbiyah IAIN Walisongo,


2009

Nafilah, Ana, "al-Irtibath Baina isti'abi al-Mufrodat wa al-Maharot fi al-Insya'


lada Talamidz al-Shoffi al-Khadi 'Asyaro bimadrosati Dar al-Mujahadah
al-'Aliyah al-Islamiyah Prupuk Margasari Tegal ", Skripsi IAIN
Walisongo Semarang, Semarang : Perpustakaan Fakultas Tarbiyah IAIN
Walisongo Semarang, 2008
Nasution, Mustafa Edwin dan Hardius Usman, Proses Penelitian Kuantitatif,
Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2008

Riduan dan Sunarto, Pengantar Statistika, Bandung : Alfabeta, 2009

Rose, Suzanne, "Factors that affect learning in the classroom",


http://www.helium.com/ items/1926449

Samsudin, "Pengaruh Penerapan Metode Drill terhadap Prestasi Belajar Siswa


Kelas VII Bidang Studi Bahasa Arab di MI Hidayatu Athfal Negarayu
Tonjong Brebes Tahun Pelajaran 2008/2009", Skripsi IAIN Walisongo
Semarang Semarang : Perpustakaan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo
Semarang, 2009

Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:Renika


Cipta, 2003

Software al-Maktabah al-Syamilah, Al-Lughah al-Arabiyah al-Tahadiyah wa al-


Muwajahah, juz. 1,

Software al-Maktabah al-Syamilah, Al-Mausu'ah al-Fiqhiyah, juz.2,

Software al-Maktabah al-Syamilah, Al-Mustadrok 'ala al-Shohihaini, juz.6,

Software Maktabah al Syamilah, al-Ta'rifat, Juz I,

Stern, H. H. FundamentalConcept of Language Teaching, Oxford : Oxford


University Press, 1983

Subana dkk, Statistik Pendidikan, Bandung : Pustaka Setia, 2005

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, ( Bandung : Alfabeta, 2010 ), hlm. 117-


118

Sutikno, " Pengaruh Alat Peraga terhadap Prestasi Belajar pada Mata Pelajaran
Fiqih bagi Siswa kelas I MTs Arrosyidin Madusari Kecamatan Secang
Kabupaten Magelang tahun pelajaran 2003/2004", Skripsi UNDARIS
Ambarawa, Magelang : Perpustakaan MTs Arrosyidin Madusari, 2004

W.J.S.Purwadarminta,Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarata : Balai Pustaka


1999.

Zubair, Syekh Maimun, al-Hajj. Al-Ulama' al-Mujaddidun,Rembang : al-


Maktabatu al-Anwariyah, tt.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Muhammad Masyruh


Tempat dan Tanggal Lahir : Magelang, 21 Agustus 1976
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Alamat Rumah : Mirikerep RT.05 RW. 03 Desa Madusari
Kecamatan
Secang Kabupaten Magelang 56195

Riwayat Pendidikan :
1. MI Maarif Madusari, lulus tahun1989
2. MTs Al-Falahiyah Tuban, lulus tahun 1993
3. MA Al-Falahiyah Tuban, lulus tahun 1996
4. Ponpes Langitan Tuban, 1989 1998
5. IAIN Walisongo Semarang S.1 PAI fakultas Tarbiyah angkatan 2007

Anda mungkin juga menyukai