Anda di halaman 1dari 13

Getaran Mekanis

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah


Dalam kehidupan sehari-hari, tentu kita menggunakan peralatan
untuk beraktivitas. Tidak hanya peralatan yang manual saja yang kita gunakan,
akan tetapi juga peralatan yang menggunakan motor. Di dalam peralatan itu pasti
terdapat getaran-getaran yang ditimbulkan yang dirasakan oleh tubuh kita.
Intensitas getaran mekanis adalah bentuk dari energi mekanis yang
dihasilkan oleh mesin atau alat-alat mekanis yang digerakkan oleh motor dan
getaran mekanis merupakan salah satu faktor bahaya di tempat kerja yang
disebabkan oleh peralatan atau mesin yang sedang dioperasikan. Getaran yang
ditimbulkan oleh peralatan mesin apabila menghantar ke tubuh manusia melalui
tangan, lengan, kaki, atau anggota tubuh lainnya akan menimbulkan gangguan
kenyamanan sampai gangguan kesehatan. Sehingga perlu dilakukan pengukuran
intensitas getaran untuk mengetahui sampai sejauh mana gangguan kenyamanan
atau kesehatan yang diderita oleh tenaga kerja.
Oleh karena itu, perlu dilaksanakannya praktikum pengukuran
lingkungan kerja yaitu getaran mekanis agar dapat diketahui besarnya getaran
yang terjadi pada mesin agar dapat terhindar dari faktor bahaya yang ada seperti,
kecelakaan, peledakan, kebakaran dan sebagainya. Mengetahui angka getaran
suatu mesin, digunakannya alat pendeteksi getaran yang disebut Vibration
Meter, dan untuk itu dibutuhkan kecermatan dalam melihat angka yang
ditunjukkan oleh Vibration Meter.

1.2. Rumusan Masalah


Adapun beberapa rumusan permasalahan yang terdapat dalam praktikum
Getaran Mekanis ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana mahasiswa dapat mengaplikasikan teori keselamatan dan
kesehatan kerja?
2. Bagaimana mahasiswa mampu memahami kecepatan getaran (velocity),
percepatan (acceleration) dan perubahan vector (displacement)?
3. Bagaimana mahasiswa mampu melakukan pengukuran getaran mekanis
dengan menggunakan Vibration Meter?
4. Bagaimana mahasiswa mampu membaca spectrum getaran dari hasil
pengukuran?

Praktikum Lingkungan Kerja Page 1


Getaran Mekanis

1.3. Tujuan
Adapun tujuan diadakannya praktikum ini adalah sebagai berikut :
Tujuan Instruksional Umum
1. Mahasiswa diharapkan dapat mengaplikasikan teori keselamatan
dan kesehatan kerja.
Tujuan Instruksional Khusus
1. Mahasiswa mampu memahami kecepatan getaran (velocity),
percepatan (acceleration) dan perubahan vector (displacement).
2. Mahasiswa mampu melakukan pengukuran getaran mekanis
dengan menggunakan Vibration Meter.
3. Mahasiswa mampu membaca spectrum getaran dari hasil
pengukuran.

1.4. Batasan Masalah


Adapun batasan masalah dalam praktikum Getaran Mekanis ini adalah
sebagai berikut :
1. Penelitian ini dilakukan pada area PPNS dengan batasan ruang yaitu Bengkel
Perkakas di bawah bimbingan Ibu Indri Santiasih, S.KM.
2. Pengambilan data dilaksanakan pada hari Selasa, 19 Maret 2013 mulai pukul
07.00 WIB sampai dengan selesai oleh kelompok 2 dengan anggota Elsiva
Triesna Olivia, Dynar Hyldajune R. Anjani dan Bimantara Adi W.
3. Alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah vibration meter untuk
mendeteksi getaran pada mesin.
4. Alat pelindung diri yang digunakan selama melakukan pengukuran adalah
baju praktikum dan safety shoes untuk melindungi diri kita dari bahaya yang
ada di tempat kerja tersebut.
5. Parameter yang diukur adalah velocity, acceleration dan displacement.
6. Standar yang dipakai sebagai acuan adalah grafik assesment diagram for
vibration.

1.5. Manfaat
Dengan disusunnya laporan ini, maka diharapkan mampu memberikan
beberapa manfaat bagi pihak-pikah antara lain sebagai berikut :
Penulis :
Adapun manfaat yang akan di peroleh Penulis dari Pengukuran Lingkungan
Kerja tentang Pengukuran Getaran Mekanis, yakni sebagai berikut :
1. Dapat mengaplikasikan teori pendahuluan yang telah diajarkan pada
pertemuan sebelumnya.

Praktikum Lingkungan Kerja Page 14


Getaran Mekanis

2. Dapat menganalisa getaran yang dihasilkan oleh mesin-mesin pada


kondisi sebenarnya di lapangan dengan standar yang berlaku.
3. Dapat menentukan rekomendasi yang tepat untuk memperbaiki
ketidaksesuaian getaran mekanis dengan standar yang ada.
Mahasiswa Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya :
Adapun manfaat yang akan di peroleh Mahasiswa Politeknik Perkapalan
Negeri Surabaya dari Pengukuran Lingkungan Kerja tentang Pengukuran
Getaran Mekanis, yakni sebagai berikut :
1. Dapat menambah wawasan mengenai Pengukuran Lingkungan Kerja
yaitu identifikasi tentang getaran mekanis yang dalam hal ini adalah
Lingkungan kampus Politeknik Perkapalan Negeri surabaya,
khususnya pada Bengkel Perkakas.
2. Dapat mengidentifikasi ketidaksesuaian dengan standar yang terjadi
ketika praktikum, yang mungkin akan terjadi di tempat kerja pada
waktu mendatang.
3. Dapat menambah pemahaman tentang penerapan Pengukuran
Lingkungan Kerja sebagai media simulasi di tempat kerja di masa
mendatang.

Dosen beserta Staf Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya :


Adapun manfaat yang akan di peroleh Dosen beserta Staf Politeknik
Perkapalan Negeri Surabaya dari Pengukuran Lingkungan Kerja tentang
Pengukuran Getaran Mekanis, yakni sebagai berikut :
1. Dapat menambah pengetahuan tentang potensi bahaya yang mungkin
di timbulkan pada area pengukuran saat praktikum.
2. Dapat mengetahui bahwa terdapat ketidaksesuaian dengan standar
dalam hal getaran mekanis, beberapa ruang pendidikan di kampus
Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya.
3. Dapat menjadikan laporan ini menjadi salah satu referensi untuk
rekomendasi perbaikan beberapa obyek praktikum sehingga mampu
memenuhi standar yang berlaku dan tidak menimbulkan potensi
bahaya.
Masyarakat Sekitar :

Praktikum Lingkungan Kerja Page 14


Getaran Mekanis

Adapun manfaat yang akan di peroleh Masyarakat sekitar Politeknik


Perkapalan Negeri Surabaya dari Pengukuran Lingkungan Kerja tentang
Pengukuran Getaran Mekanis, yakni sebagai berikut :
1. Dapat mengetahui bahwa Pengukuran Lingkungan Kerja mengenai
getaran mekanis ini penting dilakukan, sehingga mampu
meningkatkan kenyamanan pekerja nantinya.
2. Dapat mengetahui tata cara pengukuran secara tepat dan benar.
3. Dapat mengetahui manfaat yang akan didapatkan, apabila mampu
melakukan perbaikan terhadap obyek-obyek tersebut sesuai standar
yang berlaku.

BAB 2
DASAR TEORI

2.1. Definisi Getaran


Menurut Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Nomor
Per.13/Men/X/2011 Tahun 2011 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika Dan
Faktor Kimia Di Tempat Kerja, getaran adalah gerakan yang teratur dari benda
atau media dengan arah bolakbalik dari kedudukan keseimbangan.
Getaran terjadi saat mesin atau alat dijalankan dengan motor, sehingga
pengaruhnya bersifat mekanis (Budiono, 2003:35). Getaran ialah gerakan
ossilasi disekitar sebuah titik (Harrington,1996:187). Vibrasi adalah getaran,
dapat disebabkan oleh getaran udara atau getaran mekanis, misalnya mesin atau
alat-alat mekanis lainnya (Gabriel, 1996:96). Getaran merupakan efek suatu
sumber yang memakai satuan ukuran hertz (Depkes, 2003:21). Getaran (vibrasi)
adalah suatu faktor fisik yang menjalar ke tubuh manusia, mulai dari tangan

Praktikum Lingkungan Kerja Page 14


Getaran Mekanis

sampai keseluruh tubuh turut bergetar (oscilation) akibat getaran peralatan


mekanis yang dipergunakan dalam tempat kerja (Salim, 2002:253).

Gambar 2.1 Siklus Getaran


Sumber : Wikipedia, 2000

Getaran dapat dibagi menjadi tiga, yaitu:


1. Getaran Mekanik, yaitu getaran yang ditimbulkan oleh sarana
danperalatan kegiatan manusia.
2. Getaran Seismik, yaitu getaran tanah yang disebabkan peristiwa alam
dan kegiatan manusia.
3. Getaran Kejut, yaitu getaran yang berlangsung secara tiba-tiba dan
sesaat.
Namun dalam bab ini, akan dibahas lebih rinci mengenai getaran mekanis
yaitu getaran yang ditimbulkan oleh sarana dan peralatan kegiatan manusia.

2.2. Getaran Mekanis


Getaran atau vibrasi adalah faktor fisik yang ditimbulkan oleh subjek dengan
getaran getaran osilasi, misalnya mesin, peralatan atau perkakas kerja yang
bergetar dan memajani pekerja melalaui transmisi. Adapun besar getaran yang
memajan tubuh ditentukan oleh:
a. Sifat getaran, yaitu frekuensi, intensitas/amplitudo, dan durasi dari
vibrasi.
b. Mekanika input indenpen, yaitu tahanan yang diberikan oleh
strukturtubuh terhadap getaran.
Getaran adalah gerakan bolak-balik dalam suatu interval waktu tertentu.
Getaran berhubungan dengan gerak osilasi benda dan gaya yang berhubungan
dengan gerak tersebut. Semua benda yang mempunyai massa dan elastisitas
mampu bergetar, jadi kebanyakan mesin dan struktur rekayasa (engineering)

Praktikum Lingkungan Kerja Page 14


Getaran Mekanis

mengalami getaran sampai derajat tertentu dan rancangannya biasanya


memerlukan pertimbangan sifat osilasinya.
Ada lima hal yang berhubungan dengan getaran :
1. Aplikasi terhadap tubuh
Dua titik dimana getaran memasuki tubuh secara signifikan yaitu kaki
contohnya dalam keadaan mengendarai mobil dan tangan ketika
mengoperasikan alat-alat kerja yang bergetar. Arah osilasi juga
menentukan dalam penyerbaran getaran. Secara umum terletak pada
bidang vertical (kepala ke kaki) dan mendekati sepanjang tangan dan
kaki.
2. Frekuensi osilasi
Besarnya efek secara fisiologi dan pathological dari getaran sangat
ditentukan oleh besarnya frekuensi secara langsung. Paling utama dari
frekuensi adalah berada pada range frekuensi alami dari tubuh manusia,
demikian juga halnya dengan resonansi.
3. Akselerasi osilasi
Karena range frekuensi sangat penting pada efek fisiologis, maka
akselerasi osilasi biasanya diambil dari pengukuran beban getaran.
Satuanya berdasarkan besarnya gravitasi (g = 9,8 m/s2).
4. Efek dari durasi
Efek juga ditimbulkan bergantung dari lamanyaa durasi getaran
sebanding dengan waktu yang terus berjalan.
5. Frekuensi individu dan resonansi
Tubuh manusia tidak bergetar seperti kebanyakan dengan frekuensi
alaminya. Penelitian penelitian telah menunjukan bahwa frekuensi
alami manusia berbeda di setiap segmen tubuh manusia. Tubuh manusia
ketika duduk bereaksi terhadap getaran secara vertikal sebagai berikut
(Grandjean,1988).

2.3. Klasifikasi Getaran Mekanis


Getaran mekanis dapat dibedakan menjadi dua macam, yakni sebagai berikut :
1. Getaran seluruh tubuh (Whole Body Vibration) adalah suatu getaran
yang terjadi karena adanya kontak antara tubuh (seluruh tubuh)
dengan permukaan yang bergetar. Contoh: Operator traktor (kontak
tubuh dengan tempat duduk traktor).
2. Getaran pada bagian tubuh tertentu (Partial Body Vibration) adalah
getaran yang terjadi pada bagian-bagian yang terjadi pada bagian-
bagian tubuh tertentu seperti tangan/ kaki yang kotak dengan

Praktikum Lingkungan Kerja Page 14


Getaran Mekanis

permukaan yang sedang bergetar. Contoh: Pekerja memakai gergaji


listrik.

2.4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Getaran Mekanis


Faktor-faktor yang dapat di evaluasi atau di analisa dari getaran mekanis
yakni sebagai berikut :
1. Velocity adalah kecepatan, dalam hal ini yang dimaksudkan adalah nilai
kecepatan getaran (frekuensi getaran) pada suatu mesin /alat tiap satuan
jarak (meter) per detiknya (m/s).
2. Acceleration adalah percepatan. Yang dimaksud adalah percepatan
benda,mesin atau suatu alat melakukan suatu gerakan (getaran mekanis) tiap
satuan jarak (meter) per detik kuadrat (m/s2).
3. Displacement adalah pergeseran atau perpindahan letak yang dialami oleh
mesin atau alat yang diakibatkan oleh adanya getaran pada alat tersebut tiap
millimeter (mm).

2.5. Nilai Ambang Batas Getaran


Berdasarkan Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor : KEP.
13/MEN/2011, mengenai Nilai Ambang Batas (NAB) Faktor Fisik dan Kimia
ditempat Kerja dimana Getaran yang diperkenankan sesuai pada tabel berikut
ini:
Nilai Percepatan Pada Frekuensi
Jumlah Waktu Pemajanan per Dominan
m
Hari Kerja
dt
2 Grav

4 jam dan kurang dari 8 jam 4 0,4


2 jam dan kurang dari 8 jam 6 0,61
1 jam dan kurang dari 2 jam 8 0,81
Kurang dari 1 jam 12 1,22

2.6. Pengendalian Getaran


Menurut Budiono (2003:39), pengendalian secara teknis terhadap getaran
mekanis pada suatu mesin adalah sebagai berikut :
1. Mengunakan peralatan kerja yang rendah intensitas getarannya (dilengkapi
dengan damping/peredam).

Praktikum Lingkungan Kerja Page 14


Getaran Mekanis

2. Menambah atau menyisipkan damping diantara tangan dan alat, misalnya


membalut pegangan alat dengan karet.
3. Memelihara/merawat peralatan dengan baik. Dengan mengganti bagian-
bagian yang aus atau memberikan pelumasan.
4. Meletakkan peralatan dengan teratur. Alat yang diletakan diatas meja yang
tidak stabil dan kuat dapat menimbulkan getaran di sekelilingnya.
5. Menggunakan remote control. Tenaga kerja tidak terkena paparan getaran,
karena dikendalikan dari jauh.

2.7. Assesment Diagram for Vibration


Assesment diagram for vibrationmemiliki 3 probabilitas yang akan
mungkin terbaca yakni Damage Probable, Recommended, dan daerah
antara. Apabila luasan bidang atau area masuk pada daerah damage probable
maka peralatan harus diganti karena paparan getaran sudah melebihi batas.
Apabila luasan bidang masuk pada recommended maka peralatan masih dalam
batas aman dan masih bisa digunakan. Apabila luasan bidang atau area tergolong
dalam daerah antara, maka ada kemungkinan alat tersebut bermasalah, jadi lebih
baik dilakukan pengecekan lebih lanjut untuk mengambil tindakan apakah mesin
tersebut masih layak pakai atau beresiko mengalami kerusakan.
Sebelum pengidentifikasian kemungkinan kerusakan pada peralatan kerja
yang terpapar getaran mekanis dengan menggunakanassesment diagram for
vibration, terlebih dahulu dilakukan pengambilan data oleh vibration meter.
Pengidentifikasian dilakukan dengan membaca Assesment Diagram for
Vibration. Pembacaan dilakukan dengan menghubungkan tiap-tiap variabel
yang didapat pada pengukuran (acceleration, displacement, velocity, frecuency)
dalam sebuah garis lurus yang saling berhubungan.
Pada Assesment Diagram for Vibration, acceleration (percepatan)
dengan satuan mm/s2 ditandai dengan garis diagonal (\), displacement
(perpindahan/pergeseran) dengan satuan mm ditandai dengan garis diagonal (/),
velocity (kecepatan) dengan satuan mm/s ditandai dengan garis horizontal (-),
frecuency (frekuensi) dapat ditemukan pada name plate mesin yang akan diukur
dengan satuan Hz ditandai dengan garis vertikal (l), dengan menghubungkan
pertemuan antar titik dari keempat garis tersebut didapatkan luasan daerah yang
nantinya akan diidentifikasi terletak di daerah manakah luasan daerah itu,
kemudian ditentukan apakah peralatan tersebut masih layak digunakan atau

Praktikum Lingkungan Kerja Page 14


Getaran Mekanis

dalam kondisi rusak.Diagram perkiraan getaran bisa dilihat pada Gambar 2.2
berikut ini.

Mulai

Pengumpulan laporan pendahuluan

Persiapan alat dan bahan

Gambar 2.2. Assesment Diagram for Vibration


sumber : www.gl-group.com/pdf/GL_Ship_Vibration_09.pdf, 2012
Melakukan praktikum dan pengambilan data

BAB 3
METODOLOGI
Analisa
3.1. Sistematika Penelitian

Revisi
Diterima ?

Pengumpulan

Praktikum Lingkungan Kerja Page 14

Selesai
Getaran Mekanis

3.2. Pengukuran
A. Peralatan
Pengukuran getaran mekanis menggunakan alat yang disebut dengan
vibration meter. Vibration meter didesain untuk melakukan pengukuran
getaran mekanis secara konvesional khususnya untuk pengujian pada mesin
berotasi dan beresiprocating. Ini tidak hanya digunakan untuk pengujian
percepatan (acceleration), kecepatan (velocity), dan perubahan vector/ letak
(displacement), tetapi juga dapat menunjukkan diagnosis kegagalan secara
sederhana.

Praktikum Lingkungan Kerja Page 14


Getaran Mekanis

Gambar 3.1. Vibration Meter


Sumber: BSN, 2004

Range Pengukuran :
Percepatan (Acceleration) : 0,1 m/s - 392 m/s
Kecepatan (Velocity) : 0,01 cm/s 80 cm/s
Perpindahan vector/letak : 0,001 mm 10 mm
Range Frekuensi :
Percepatan (Acceleration) :10Hz 200Hz,10Hz - 500Hz,
10Hz - 1KHz, 10Hz - 10Hz
Kecepatan (Velocity) :10Hz 1KHz
Perpindahan vector/letak :10Hz-500Hz
Akurasi Alat = 5%
Range Temperatur = 0C ~ 40C
Range Kelembapan = 80 %
Vibration meter dapat menampilkan hasil pengukuran pada status bar
berdasarkan alarm limit dan warning limit. Jika terjadi kegagalan diagnosis
sederhana secara otomatis akan menyembunyikan alarm yaitu warning limit jika
nilai pengukuran sampai pada batas aman (safe state) dan alarm limit jika nilai
pengukuran sampai pada batas kerusakan (destruct state). Kemudian akan
masuk ke spectrum testing mode ketika nilai pengukuran sampai pada batas
(limit).

B. Bagian bagian
Bagian bagian dari vibration meter adalah :
1. Main Body
Pada main body ini terdapat tampilan hasil pengukuran
(display).Keyboard yang terdiri dari tombol berikut

untukmenghidupkan dan mematikan, kemudian tombol
untuk memulai pengukuran dan untuk mengakhiri pengukuran.
MEAS Tombol
C untuk cancel dan OK untuk enter.

Praktikum Lingkungan Kerja Page 14


Getaran Mekanis

Lampu menunjukkan indikasi charging.


Transducer socket adalah tempat menghubungkan transducer
dengan main body.
Charging socket adalah tempat memasukkan charger.
2. Sensor transducer
Menggunakan magnetic base. Untuk mendapatkan hasil yang stabil,
maka pengukuran harus pada tempat yang datar dan rata.

3.3. Prosedur Kerja


Prosedur kerja pada praktikum ini adalah :
1. Memasang tranducer pada tempat yang telah ditentukan.
2. Menyalakan vibration meter dengan menekan tombol
3. Melihat battery status. Jika menunjukkan 100% berarti kondisi baterai
masih penuh.
4. Mengatur jam dan tanggal pada system untuk menyesuaikan dengan
waktu. Ketika pengukuran selesai hasilnya dapat dilihat dengan tampilan
waktu pengukuran.
5. Mengukur display mode dengan memilih tipe display yang diiginkan
dengan cara display OK atau masuk ke dalam system. Untuk praktikum
ini menggunakan Special Display.
6. Menekan tombol untuk memulai pengukuran dan untuk
mengakhiri pengukuran.
MEAS
7. Melepas dari main body dan simpan tranducer pada tempat penyimpanan
jika pengukuran telah selesai.

Cara mengoperasikan menu :


1. Untuk memindahkan cursor menggunakan 2,8 untuk naik dan turun, 4,6
untuk ke kanan dan kiri ( untuk memindahkan menu ).
2. Untuk memindahkan point number tekan tombol 2 untuk naik dan 8
untuk turun.
3. Tombol OK berfungsi sebagai enter dan C untuk cancel.

Praktikum Lingkungan Kerja Page 14


Getaran Mekanis

Praktikum Lingkungan Kerja Page 14

Anda mungkin juga menyukai