VIDEO MPEG-1
Henry Candra
Dosen Jurusan Teknik Elektro-FTI, Universitas Trisakti
Abstract
MPEG-1 is one of the standards to encode the information in digital signal. This standard is
widely used in many application such audio, video and teleconferencing. The concept of the
MPEG-1 video encoding is discussed in this paper to give better understanding to the reader
of what MPEG-1 Video, and how it can be more applicable. The benefits of MPEG-1 video
encoding are the file size produced is smaller than the source, the standard has been used in
many applications, and also the encoding and decoding process are easy to do back and
forth.
1. Pendahuluan
Perkembangan dunia teknologi informasi saat ini makin pesat,
sehingga informasi tidak lagi hanya dalam bentuk tulisan dan gambar diam
saja, tetapi bahkan menggunakan gambar bergerak yang dilengkapi suara.
Perkembangan tersebut di atas juga didukung dengan perkembangan
teknologi digital, sehingga saat ini telah terjadi peralihan besar-besaran dari
sistem analog ke sistem digital. Proses digitalisasi ini juga berpengaruh
terhadap sistem pemrosesan gambar bergerak. Sehingga format-format
gambar analog pun mulai ditinggalkan dan beralih ke format gambar
digital.
3. Sistem Warna
Teori Trichromatic menyatakan bahwa hampir semua warna cahaya
bisa dihasilkan dari gabungan ketiga cahaya warna primer merah (Red),
hijau (Green), dan biru (Blue) atau disingkat RGB (Mattison, 1994: 88).
Dari teori trichromatic tersebut diturunkan beberapa sistem warna oleh
Commission Internationale de L'clairage (CIE). Sistem warna yang
dipakai pada video MPEG-1 ini adalah sistem RGB dan sistem YCbCr.
Sistem warna merah (Red), hijau (Green), biru (Blue) atau RGB banyak
digunakan pada komputer grafik dan sistem imaging. Merah, hijau, dan biru
50
Henry Candra, Video MPEG-1
merupakan tiga warna primer aditif dan dapat digambarkan sebagai sistem
koordinat Kartesian tiga dimensi, seperti pada gambar 2 (Jack, 1996: 39).
Biru Cyan
Magenta Putih
Hijau
Hitam
Merah Kuning
Nilai
Nominal Putih Kuning Cyan Hijau Magenta Merah Biru Hitam
R 0 s/d 255 255 255 0 0 255 255 0 0
G 0 s/d 255 255 255 255 255 0 0 0 0
B 0 s/d 255 255 0 255 0 255 0 255 0
Sistem warna RGB lebih banyak dipakai untuk frame buffer grafis,
karena CRT berwarna menggunakan phospor merah, hijau, dan biru untuk
menghasilkan warna yang diinginkan.
51
JETri, Tahun Volume 1, Nomor 2, Februari 2002, Halaman 49-56, ISSN 1412-0372
Jenis frame pada MPEG-1 dibagi dua jenis besar Intra Picture dan
Inter Picture. Keduanya meliputi 4 jenis frame yang harus dikodekan pada
52
Henry Candra, Video MPEG-1
53
JETri, Tahun Volume 1, Nomor 2, Februari 2002, Halaman 49-56, ISSN 1412-0372
4.2. Macroblock
Setelah diperoleh sinyal informasi dalam sistem warna YcbCr maka
dilakukan proses macroblock yang membagi sebuah gambar menjadi blok-
blok berukuran 16 x 16 (macroblock). Tiap macroblock tersebut dibagi lagi
menjadi macroblock yang lebih kecil yaitu 16 piksel x 16 line. Selanjutnya
macroblock yang lebih kecil ini dibagi menjadi 4 buah blok berukuran 8
piksel x 8 line.
Forward Prediciton
FrameDisplay 1 2 3 5 7
4 6
Order
Frame Transmit 1 3 2 6 5
4 7
Order
Bidirectional Prediction
Intra Frame Predicted Frame Bidirectional Frame
RGB to
YCbCr MACROBLOCK DCT
YCbCr
4.3. DCT
Proses selanjutnya yaitu setiap 8 x 8 blok yang telah diperoleh
diproses dengan DCT (Discrete Cosine Transform) pada arah horisontal
dan vertikal (DCT dua dimensi) menghasilkan komponen koefisien
frekuensi horisontal dan vertikal dari blok 8 x 8 tersebut.
54
Henry Candra, Video MPEG-1
N 1 N 1
4 (2n1 1)k1 ( 2n 2 1
S (k1 , k 2 ) C ( k1 )C ( k 2 ) s(n1 , n2 ) cos( ) cos( ) (3)
N2 n1 0 n2 0 2N 2N
di mana
dan
1/ 2 untuk k 0,
C (k )
1 untuk k yang lain
4.4. Quantizing
Proses quantizing mengkuantisasi komponen koefisien frekuensi
horisontal dan vertikal dari blok 8 x 8, menghilangkan komponen frekuensi
tinggi yang tidak dapat dibedakan oleh mata manusia, karena makin tinggi
frekuensinya makin banyak dihasilkan deretan koefisien bernilai nol. Tiap
macroblock menggunakan nilai kuantisasi yang berbeda-beda.
55
JETri, Tahun Volume 1, Nomor 2, Februari 2002, Halaman 49-56, ISSN 1412-0372
singkat untuk pasangan yang sering muncul, dan kode yang lebih panjang
untuk pasangan yang jarang.
5. Kesimpulan
Dari uraian dan pembahasan yang telah dijelaskan panjang lebar
diatas dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. MPEG-1 video merupakan salah satu format video digital yang paling
banyak digunakan dalam penyimpanan data atau informasi berupa
gambar bergerak.
2. Teknik MPEG-1 video sangat efektif karena dapat memperkecil ukuran
file gambar bergerak yang sangat besar menjadi ukuran file yang dapat
disimpan dalam media CD.
3. Proses encoding dan decoding pada MPEG-1 video sangat mudah karena
proses yang satu dapat dilakukan dengan membalik proses yang lain.
Daftar Pustaka
1. Jack, Keith. 1996. Video Demystified: A Handbook for The Digital
Engineer, 2nd Edition, Virginia: LLH Technology Publishing.
2. Mattison, Phillip E. 1994. Practical Digital Video with Programming
Examples in C,. Canada: John Wiley & Sons Inc.
3. Poynton, Charles A. 1996. Technical Introduction to Digital Video,
Canada: John Wiley & Sons Inc.
4. Tekalp, A. Murat. 1995. Digital Video Processing, New Jersey: Prentice
Hall.
56