Anda di halaman 1dari 3

A.

LAPORAN PENDAHULUAN MENINGITIS TB


B. PENGERTIAN
Meningitis tuberkulosis adalah infeksi pada meningen yang disebabkan oleh basil tahan
asam Mycobacterium tuberculosis (Gilroy, 2000).
Suriadi (2001: 89) mengatakan meningitis tuberkulosis adalah peradangan pada selaput
meningen, cairan serebrospinal dan spinal kolumna yang menyebabkan proses infeksi pada
sistem saraf pusat.
Menurut Arief Mansyur, dkk (2000 : 11) meningitis tuberkulosis adalah penyebaran
tuberkulosis primer dengan fokus infeksi ditempat lain.
Sedangkan pengertian meningitis tuberkulosis menurut Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf
Indonesia (Perdossi, 1996 : 181) adalah komplikasi infeksi primer dengan atau tanpa penyebaran
milier.
Dari keempat pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa meningitis tuberkulosis adalah
penyakit infeksi yang mengenai selaput otak, parenkim otak dan pembuluh darah otak,
disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis dan merupakan infeksi sekunder sebagai akibat
penyebaran infeksi tuberkulosis ditempat lain umumnya paru-paru.

C. ETIOLOGI
Penyakit meningitis tuberkulosis disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis humanus,
sedangkan menurut peneliti yang lain dalam literatur yang berbeda meningitis Tuberkulosis
disebabkan oleh dua micobacterium yaitu Mycobacterium tubeculosis dan Mycobacterium bovis
yang biasanya menyebabkan infeksi pada sapi dan jarang pada manusia.
Mycobacterium tuberculosis merupakan basil yang berbentuk batang, berukuran 0,2-0,6mm
x 1,0-10mm, tidak bergerak dan tidak membentuk spora. Mycobacterium tuberculosis bersifat
obligat aerob, hal ini menerangkan predileksinya pada jaringan yang oksigenasinya tinggi seperti
apeks paru, ginjal dan otak. Mycobacterium tidak tampak dengan pewarnaan gram tetapi tampak
dengan pewarnaan Ziehl-Neelsen. Basil ini bersifat tahan asam, artinya tahan terhadap
pewarnaan carbolfuchsin yang menggunakan campuran asam klorida-etanol. Sifat tahan asam ini
disebabkan karena kadar lipid yang tinggi pada dinding selnya. Lipid pada dinding sel basil
Mycobacterium tuberculosis meliputi hampir 60% dari dinding selnya, dan merupakan
hidrokarbon rantai panjang yang disebut asam mikolat. Mycobacterium tuberculosa tumbuh
lambat dengan double time dalam 18-24 jam, maka secara klinis kulturnya memerlukan waktu 8
minggu sebelum dinyatakan negatif.
D. MANIFESTASI KLINIS
Gejala meningitis Tb diakibatkan dari infeksi dan peningkatan TIK :
1. Sakit kepala dan demam (gejala awal yang sering)
2. Perubahan pada tingkat kesadaran dapat terjadi letargik, tidak responsif, dan koma.
3. Iritasi meningen mengakibatkan sejumlah tanda sbb:
a) Rigiditas nukal ( kaku leher ). Upaya untuk fleksi kepala mengalami kesukaran karena
adanya spasme otot-otot leher.
b) Tanda kernik positip: ketika pasien dibaringkan dengan paha dalam keadan fleksi kearah
abdomen, kaki tidak dapat di ekstensikan sempurna.
c) Tanda brudzinki : bila leher pasien di fleksikan maka dihasilkan fleksi lutut dan pinggul.
Bila dilakukan fleksi pasif pada ekstremitas bawah pada salah satu sisi maka gerakan
yang sama terlihat peda sisi ektremita yang berlawanan.
4. Mengalami foto fobia, atau sensitif yang berlebihan pada cahaya.
5. Kejang akibat area fokal kortikal yang peka dan peningkatan TIK akibat eksudat purulen dan
edema serebral dengan tanda-tanda perubahan karakteristik tanda-tanda vital(melebarnya
tekanan pulsa dan bradikardi), pernafasan tidak teratur, sakit kepala, muntah dan penurunan
tingkat kesadaran.
6. Adanya ruam merupakan ciri menyolok pada meningitis meningokokal.
7. Infeksi fulminating dengan tanda-tanda septikimia : demam tinggi tiba-tiba muncul, lesi
purpura yang menyebar, syok dan tanda koagulopati intravaskuler diseminata

E. PATOFISIOLOGI DAN PATHWAY


Meningitis tuberkulosis pada umumnya sebagai penyebaran infeksi tuberkulosis primer
ditempat lain. Biasanya fokus infeksi primer di paru- paru. Tuberkulosis secara primer
merupakan penyakit pada manusia. Reservoir infeksi utamanya adalah manusia, dan penyakit ini
ditularkan dari orang ke orang terutama melalui partikel droplet yang dikeluarkanoleh penderita
tuberkulosis paru pada saat batuk. Partikel-partikel yang mengandung Mycobacterium
tuberculosis ini dapat bertahan lama di udara atau pada debu rumah dan terhirup masuk kedalam
paru-paru orang sehat. Pintu masuk infeksi ini adalah saluran nafas sehingga infeksi pertama
biasanya terjadi pada paru-paru. Transmisi melalui saluran cerna dan kulit jarang terjadi.
Droplet yang terinfeksi mencapai alveoli dan berkembang biak dalamruang alveoli,
makrofag alveoli maupun makrofag yang berasal darisirkulasi. Sejumlah kuman menyebar
terutama ke kelenjar getah beninghilus. Lesi primer pada paru-paru berupa lesi eksudatif
parenkimal dankelenjar limfenya disebut kompleks Ghon. Pada fase awal kuman darikelenjar
getah bening masuk kedalam aliran darah sehingga terjadi penyebaran hematogen. Dalam waktu
2-4 minggu setelah terinfeksi, terbentuklah responimunitas selular terhadap infeksi tersebut.
Limfosit-T distimulasi oleha ntigen basil ini untuk membentuk limfokin, yang kemudian
mengaktivasi sel fagosit mononuklear dalam aliran darah. Dalam makrofag yang diaktivasi ini
organisme dapat mati, tetapi sebaliknya banyak juga makrofag yang mati. Kemudian
terbentuklah tuberkel terdiri dari makrofag, limfosit dan sel-sel lain mengelilingi jaringan
nekrotik dan perkijuan sebagai pusatnya. Setelah infeksi pertama dapat terjadi dua kemungkinan,
pada orang yang sehat lesi akan sembuh spontan dengan meninggalkan kalsifikasi dan jaringan
fibrotik. Pada orang dengan daya tahan tubuh yang rendah, penyebaran hematogen akan
menyebabkan infeksi umum yang fatal, yang disebut sebagai tuberkulosis millier diseminata.
Pada keadaan dimana respon host masih cukup efektif tetapi kurang efisien akan timbul
fokus perkijuan yang besar dan mengalami enkapsulasi fibrosa tetapi menyimpan basil yang
dorman. Klien dengan infeksi laten memiliki resiko 10% untuk berkembang menjadi
tuberkulosis aktif. Reaktivasi dari fokus perkijuanakan terjadi bila daya tahan tubuh host
menurun, maka akan terjadi pembesaran tuberkel, pusat perkijuan akan melunak dan mengalami
pencairan, basil mengalami proliferasi, lesi akan pecah lalu melepaskanorganisme dan produk-
produk antigen ke jaringan disekitarnya. Apabilahal-hal yang dijelaskan di atas terjadi pada
susunan saraf pusat maka akan terjadi infeksi yang disebut meningitis tuberkulosis. Fokus
tuberkel yang berlokasi dipermukaan otak yang berdekatandengan ruang sub arakhnoid dan
terletak sub ependimal disebut sebagai Focus Rich. Reaktivasi dan ruptur dari fokus rich akan
menyebabkan pelepasan basil Tuberkulosis dan antigennya kedalam ruang sub arakhnoidatau
sistem ventrikel, sehingga terjadi meningitis tuberkulosis.

Anda mungkin juga menyukai