Anda di halaman 1dari 5

ARTIKEL PENEGAKAN HAM

Instrumen terpenting dalam upaya penegakan HAM di Indonesia adalah peradilan. Agar
dapat memahami dengan baik peran yang dilaksanakan oleh lembaga peradilan terkait dengan
penegakan HAM di Indonesia, kita harus mengenal lembaga peradilan secara baik, terutama
tentang kedudukan dan wewenangnya.
1. Kedudukan dan Kewenangan Peradilan HAM
Kedudukan pengadilan hak asasi manusia (HAM) adalah pengadilan khusus terhadap
pelanggaran hak asasi manusia berat yang berada di lingkungan peradilan umum.
Penegakan HAM di Indonesia (Artikel PKn)Pengadilan hak asasi manusia berkedudukan
di daerah kabupaten atau kota yang daerah hukumnya meliputi daerah khusus Jakarta,
pengadilan negeri yang bersangkutan. Adapun untuk daerah khusus Jakarta, pengadilan hak
asasi manusia berkedudukan di setiap wilayah pengadilan negeri yang bersangkutan.
Lingkup kewenangan peradilan hak asasi manusia diatur oleh undang-undang pada Pasal
4 UU No. 26/2000 dinyatakan, "Pengadilan hak asasi manusia bertugas dan berwenang
memeriksa dan memutus perkara dan pelanggaran hak asasi manusia yang berat".
Perlu diketahui bahwa perkataan "memeriksa dan memutus dalam ketentuan ini"
termasuk menyelesaikan perkara yang menyangkut kompensasi restitusi dan rehabilisasi sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Maksud pelanggaran hak asasi yang berat
adalah kejahatan genosida dan kejahatan kemanusiaan sesuai dengan "rome status of
international criminal court".
2. Penyelidikan, Penyidikan, dan Penangkapan
Menurut pasal 1 UU No. 26/2000, penyelidikan adalah "serangkaian tindakan penyidik
untuk mencari dan menemukan ada tidaknya suatu peristiwa yang diduga merupakan
pelanggaran hak asasi manusia yang berat guna ditindak lanjuti dengan penyelidikan sesuai
dengan ketentuan yang diatur dalam undang-undang".
Tahap selanjutnya yang harus dilakukan adalah penindakan atau penyidikan oleh
penyidik. Penyidikan perkara pelanggaran hak asasi manusia diatur di dalam pasal 21 UU No.
26/2000 sebagai berikut:
Penyidikan perkara pelanggaran hak asasi manusia yang berat dilakukan oleh jaksa
agung;
Penyidikan seperti yang dimaksud dalam ayat (1) tidak termasuk kewenangan menerima
Laporan atau pengaduan;
Selama pelaksanaan tugas sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) jaksa agung dapat
mengangkat Panitia Ad Hoch yang terdiri atas unsur pemerintah atau masyarakat;
Sebelum melaksanakan tugas. Penyidik Ad Hoeh mengucapkan sumpah janji menurut
agamanya masing-masing.
Tindakan berikutnya adalah penangkapan. Menurut pasal 11 ayat 1 UU No. 26/2000,
"Jaksa agung sebagai penyidik berwenang melakukan penangkapan untuk kepentingan
penyidikan terhadap seorang yang diduga keras melakukan pelanggaran hak asasi yang berat
berdasarkan bukti permulaan yang cukup".
3. Pemeriksaan Sidang Pengadilan
Peradilan hak asasi manusia merupakan bagian dari peradilan umum atau peradilan
negeri yang bertugas menyelesaikan perkara pelanggaran hak asasi manusia yang berat. Menurut
pasal 27, "Perkara pelanggaran hak asasi manusia yang berat diperiksa dan diputus oleh
pengadilan hak asasi manusia sebagaimana dalam pasal 4".
Penuntutan dilakukan setelah tahap penyelidikan selesai. Berkas perkara atas
pelanggaran hak asasi manusia itu diserahkan kepada pengadilan hak asasi manusia oleh jaksa
agung untuk diperiksa dan diputus. Penuntutan perkara pelanggaran hak asasi manusia yang
berat dilakukan oleh jaksa agung.
4. Perlindungan Korban Pelanggaran HAM
Korban dan saksi dalam pelanggaran hak asasi manusia yang berat wajib mendapat
perlindungan, baik fisik maupun mental, dari ancaman, gangguan, teror, dan kekerasan dari
pihak mana pun.
Apabila terhadap korban dan saksi tidak diadakan perlindungan oleh aparat penegak
hukum dan keamanan setempat, dikhawatirkan terhadap korban dan saksi akan terancam jiwa
dan mentalnya. Bahkan, mereka bisa saja selalu merasa dihantui oleh kejadian yang dialaminya.
Korban pelanggaran hak asasi manusia yang berat atau ahli warisnya berhak untuk mendapatkan
kompensasi restitusi dan rehabilitasi atas namanya.
Kompensasi merupakan imbalan yang diberikan oleh negara karena pelaku tidak mampu
memberikan ganti rugi yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab. Restitusi adalah ganti rugi
yang diberikan kepada korban atau keluarganya oleh pelaku atau pihak ketiga. Restitusi dapat
berupa:
Pengembalian harta milik;
Pembayaran ganti kerugian untuk kehilangan atau penderitaan;
Penggantian biaya untuk tindakan tertentu.
Sementara itu, rehabilitas adalah pemulihan pada kedudukan semula. Misalnya,
kehormatan, nama baik, jabatan, atau hak-hak lain.
Banyak terjadi pelanggaran HAM di Indonesia, baik yang dilakukan pemerintah, aparat
keamanan maupun oleh masyarakat. Hal ini dapat ditunjukan adanya korban akibat bergai
kerusuhan yang terjadi di tanah air. Misalnya, korban hilang dalam berbagai kerusuhan di
Jakarta, Aceh, Ambon dan Papua diperkirakan ada 1148 orang hilang dalam kurun waktu 1965
Januari 2002 (Kompas 1 Juni 2002).
Kita juga dapat dengan mudah menemukan pelanggaran HAM di sekitar kita yang
menimpa anak anak. Misalnya, dalam kehidupan sehari hari kita menyaksikan banyak anak
(dibawah umur 18 tahun) dipaksa harus bekerja mencari uang, untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya maupun untuk membantu keluarganya atau pihak lain. Ada yang menjadi pengamen di
jalanan, menjadi buruh, bahkan dieksploitasi untuk pekerjaan-pekerjaan yang tidak patut.
Mereka telah kehilangan hak anak berupa perlindungan oleh orang tua, keluarga, masyarakat
dan negara, perlindungan dari eksploitasi ekonomi, dan pekerjaan.
Berikut ini dipaparkan beberapa contoh pelanggaran HAM yang menjadi sorotan
nasional bahkan internasional :
1 Kasus Marsinah Kasus ini berawal dari unjuk rasa dan pemogokan yang dilakukan buruh
PT.CPS pada tanggal 3-4 Mei 1993. Aksi ini berbuntut dengan di PHK-nya 13 buruh.
Marsinah menuntut dicabutnya PHK yang menimpa kawan-kawannya Pada 5 Mei 1993
Marsinah menghilang, dan akhirnya pada 9 Mei 1993, Marsinah ditemukan tewas dengan
kondisi yang mengenaskan di hutan Wilangan Nganjuk.
2 Kasus Trisakti dan Semanggi Kasus Trisakti dan Semanggi, terkait dengan gerakan
reformasi. Arah gerakan reformasi adalah untuk melakukan perubahan yang lebih baik dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara. Gerakan reformasi dipicu oleh krisis ekonomi tahun
1997. Krisis ekonomi terjadi berkepanjangan karena fondasi ekonomi yang lemah dan
pengelolaan pemerintahan yang tidak bersih dari KKN (Korupsi Kolusi dan Nepotisme).
Gerakan reformasi yang dipelopori mahasiswa menuntut perubahan dari pemerintahan yang
otoriter menjadi pemerintahan yang demokratis, mensejahterakan rakyat dan bebas dari
KKN.

KEMISKINAN
Kemiskinan memang adalah pekerjaan besar bagi pemerintah kita, tapi pekerjaan itu
tidak pernah di prioritaskan untuk mengurangi angka kemiskinan, berbagi cara telah di lakukan
tapi malah tidak dapat mengurus permasalahan ini.
Kemiskinan merupakan masalah yang ditandai oleh berbagai hal antara lain rendahnya
kualitas hidup penduduk, terbatasnya kecukupan dan mutu pangan, terbatasnya dan rendahnya
mutu layanan kesehatan, gizi anak, dan rendahnya mutu layanan pendidikan. Selama ini
berbagai upaya telah dilakukan untuk mengurangi kemiskinan melalui penyediaan kebutuhan
pangan, layanan kesehatan dan pendidikan, perluasan kesempatan kerja dan sebagainya.
Berbagai upaya tersebut telah berhasil menurunkan jumlah penduduk miskin dari 54,2 juta
(40.1%) pada tahun 1976 menjadi 22,5 juta (11.3%) pada tahun 1996. Namun, dengan terjadinya
krisis ekonomi sejak Juli 1997 dan berbagai bencana alam seperti gempa bumi dan tsunami pada
Desember 2004 membawa dampak negatif bagi kehidupan masyarakat, yaitu melemahnya
kegiatan ekonomi, memburuknya pelayanan kesehatan dan pendidikan, memburuknya kondisi
sarana umum sehingga mengakibatkan bertambahnya jumlah penduduk miskin menjadi 47,9
juta (23.4%) pada tahun 1999. Kemudian pada 5 tahun terakhir terlihat penurunan tingkat
kemiskinan secara terus menerus dan perlahan-lahan sampai mencapai 36,1 juta (16.7%) di
tahun 2004.
Pemecahan masalah kemiskinan memerlukan langkah-langkah dan program yang
dirancang secara khusus dan terpadu oleh pemerintah dan merupakan tanggung jawab bersama
antara pemerintah dan masyarakat.

PENGERTIA GEOGRAFI
MENURUT PARA AHLI

NO NAMA PENGERTIAN GEOGRAFI


Geografi adalah ilmu yang objek studinya adalah
1. Immanuel Kant benda-benda, hal-hal atau gejala-gejala yanb tersebar
dalam wilayah di permukaan Bumi
Humboldt
2. Alexander von Alexander manyatakan bahwa gegorafi adalah studi
tentang pengaruh lingkungan alam terhadap manusia.
Geografi merupakan suatu telaah Bumi sebagai tempat
hidup manusia. Hal-hal yang menjadi objek studi
Karl Ritter
3. geografi adalah semua fenomena di permukaan Bumi,
baik organik maupun anorganik yang berkaitan dengan
kehidupan manusia.
Ratzel mengemukakan konsep geografi dalam bukunya
yang berjudul Politische Geographie. Konsep itu diberi
Friederich Ratzel nama Lebensraum yang artinya wilayah geografis
4.
sebagai sarana bagi organism untuk berkembang. Ia
melihat suatu negara cenderung meluaskan
Lebensraum-nya sesuai kekuatan yang ia miliki.
Geografi adalah studi tentang fenomena pemukaan
Bumi beserta penduduk yang menghuninya. Ia
Elsworth Huntington
5. menjelaskan adanya hubungan timbal balik antara
gejala dan sifat-sifat permukaan Bumi dengan
penduduknya.
merupakan pelopor teori posibilisme (kemungkinan)
yang menyatakan bawah lingkungan menawarkan
Paul Vidal de la Blache kemunkinan manusia untuk hidup dan berkembang.
6.
Vidal Menurutnya, geografi adalah ilmu yang mempelajarai
bagaimana proses produksi dilakukan manusia terhadap
kemungkinan yang ditawarkan oleh alam.
Menurut Mackinder, Geografi adalah ilmu yang fungsi
Halford Mackinder utamanya menyelediki interaksi manusia dalam
7.
masyarakat dengan lingkungan yang berbeda menurut
lokasinya.
Geografi pada dasarnya adalah ilmu pengetahuan yang
menceritakan, menerangkan sifat-sifat Bumi,
Bintaro
8. menganalisis gejala-gejala alam dan penduduk, serta
mempelajari corak yang khas tentang kehidupan dari
unsur-unsur Bumi.
Geografi merupakan ilmu pengetahuan yang
mengajarkan manusia mencakup tiga hal pokok, yaitu
spasial (ruang), ekologi, dan region (wilayah). Dalam
hal spasial, geografi mempelajari persebaran gejala
Daldjoeni baik yang alami maupun manusiawai di muka Bumi.
9.
Kemudian halam hal ekologi, geografi mempelajari
bagaimana manusia harus mampu beradaptasi dengan
lingkungannya. Adapun dalam hal region, geografi
memplejari wilayah sebagai tempat tinggal manusia
berdasarkan kesatuan fisiografinya.
10. Hart Shorne Geografi merupakan disiplin ilmu yang berusaha untuk
menginterpretasikan dan menguraikan karakter variabel
dari satu tempat ke tempat lainnya di muka bumi
sebagai wadah atau tempat manusia untuk hidup.

Anda mungkin juga menyukai