Anda di halaman 1dari 19

PERAN STUDI KEMUHAMMADIYAHAN

DALAM KEBERTERIMAAN IDEOLOGI MUHAMMADIYAH

PADA MAHASISWA DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(Studi Kasus Mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan Tahun Angkatan 2011)

NASKAH ARTIKEL PUBLIKASI

Diajukan kepada Program Studi Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah) Fakultas Agama Islam
Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I.)

Oleh:
Mardani
NIM: G000110046
NIRM: 11/X/02.2.1/0919

FAKULTAS AGAMA ISLAM


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015
ABSTRAK

PERAN STUDI KEMUHAMMADIYAHAN DALAM KEBERTERIMAAN


IDEOLOGI MUHAMMADIYAH PADA MAHASISWA DI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
(Studi Kasus Mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan Tahun Angkatan 2011)

Mardani. NIM G000110046, Jurusan Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah)


Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Pada aspek pendidikan kususnya di tingkat universitas pengenalan


ideologi Muhammadiyah ditujukan kepada salah satu bagian dari warga
universitas itu sendiri yaitu mahasiswa. Di Universitas Muhammadiyah Surakarta
(UMS) khususnya di fakultas ilmu kesehatan (FIK), pengenalan ideologi
Muhammadiyah sudah dilakukan sejak mahasiswa terdaftar sebagai calon
mahasiswa di UMS, adapun kegiatan penanaman ideologi Muhammadiyah adalah
melalui perkuliahan studi kemuhammadiyahan, Baitul Arqom, mentoring dan
organisasi ottonom Muhammadiyah yaitu Ikatan Pelajar Mahasiswa
Muhammadiyah (IMM) yang bertujuan untuk memberikan pemahaman terhadap
mahasiswa mengenai ideologi Muhammadiyah dan mengajak untuk menjalankan
ideologi Muhammadiyah.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan studi
kemuhammadiyahan dalam menanamkan ideologi Muhammadiyah kepada
mahasiswa FIK-UMS tahun angkatan 2011 melalui studi kemuhammadiyahan dan
untuk mengetahui apa proses keberterimaan ideologi Muhammadiyah di kalangan
mahasiswa FIK-UMS tahun angkatan 2011 melalui studi kemuhammadiyahan.
Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (filed research) dengan
menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data ini menggunakan
metode wawancara, observasi dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data
dilakukan secara deskriptif kualitatif yang mengacu pada model berfikir deduktif.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: studi kemuhammadiyahan di FIK-
UMS, menjadi peranan penting sebagai salah satu kegiatan penanaman ideologi
Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Surakarta, khususnya kepada
mahasiswa FIK-UMS tahun angkatan 2011. Melalui studi kemuhammadiyahan,
mahasiswa telah menerima materi ideologi Muhammadiyah. Melalu studi
kemuhammadiyahan, kemudian secara kognitif, mahasiswa memahami apa yang
menjadi ideologi Muhammadiyah. Setelah menerima dan memahami materi
ideologi Muhammadiyah melalui studi kemuhammadiyahan maka selanjutnya
sebagai pemantapan memahami dan menganal Muhammadiyah, sebagian
mahasiswa FIK-UMS tahun angkatan 2011 mulai mengamalkan ideologi
Muhammadiyah baik dalam aspek ibadah dan dalam aspek organisasi yang di
bawah naungan Muhammadiyah

Kata kunci: Studi kemuhammadiyahan, ideologi Muhammadiyah, mahasiswa


FIK-UMS
Muhammadiyah, kegiatan tersebut
PENDAHULUAN berlangsung selama 4 hari.1
Latar Belakang Tidak cukup sampai disitu,
demi penguatan mengenai ideologi
Muhammadiyah adalah salah Muhammadiyah kepada Mahasiswa
satu organisasi Islam yang terbesar di FIK, maka Baitul Arqom
Indonesia. Perkembangan dan dilaksanakan kembali pada smester 2,
kemajuan Muhammadiyah tidak di tempat yang sama dengan kegiatan
terlepas dari amal-amal usaha yang Baitul Arqom yang pertama, dan
dimilikinya, baik dari segi pendidikan selama 4 hari. Pada kegiatan tersebut
maupun dari segi kesehatan, dan lain mahasiswa diwajibkan mengikuti
sebagainya. Melalui amal usaha inilah seluruh kegiatan sampai dengan
Muhammadiyah melakukan selesai. Dari kegiatan tersebut
pengenalan ideologi kepada warga diharapkan mahasiswa mampu
Muhammadiyah maupun selain warga mengenal secara luas mengenai
Muhammadiyah. ideologi Muhammadiyah, terlebih
Pada aspek pendidikan mahasiswa dapat mengaplikasikannya
kususnya di tingkat universitas dalam kehidupan sehari-hari.
pengenalan ideologi Muhammadiyah Pengenalan ideologi
ditujukan kepada salah satu bagian Muhammadiyah terhadap mahasiswa
dari warga universitas itu sendiri FIK tahun angkatan 2011, tidak
yaitu mahasiswa. Di Universitas berhenti pada kegiatan Baitul Arqom,
Muhammadiyah Surakarta (UMS) pada smester 3 mahasiswa FIK
khususnya di Fakultas Ilmu kembali dikenalkan ideologi
Kesehatan (FIK), pengenalan ideologi Muhammadiyah melalui mata kuliah
Muhammadiyah sudah dilakukan studi kemuhammadiyahan, yang
sejak mahasiswa terdaftar sebagai berjumlah 2 sks. Oleh karena itu
calon mahasiswa di UMS, yaitu pada proses pengenalan dan penanaman
kegiatan masa taaruf (MASTA), ideologi Muhammadiyah terhadap
pada kegiatan inilah calon mahasiswa mahasiswa dapat benar-benar berjalan
FIK menerima materi yang berkaitan maksimal dan apa yang menjadi
dengan Muhammadiyah, yang ideologi Muhammadiyah selama ini
disampaikan oleh narasumber yang dapat tersampaikan kepada
dipilih pada saat itu. Kemudian mahasiswa. Kemudian mahasiswa
pengenalan ideologi Muhammadiyah mengetahui apa yang menjadi
berlanjut ketika mahasiswa memasuki landasan normaif dan landasan
perkuliahan perdana, pada semster 1 operasional Muhammadiyah, dan
mahasiswa diwajibkan mengikuti kemudian mangamalkan apa yang
kgiatan Baitul Arqom yang menjadi ideologi Muhammadiyah
dilaksanakan di Pondok Hajjah baik pada aspek ibadah maupun aspek
Nuriyah Shabran. Pada kegiatan
tersebut mahasiswa kembali
1
dikenalkan mengenai ideologi Baitul Arqom sebagai mata
kuliah yang harus ditempuh oleh seluruh
mahasiswa UMS 2 kali dalam semster 1
dan 2. Wawancara dengan Najmudin
Zuhdi (ketua LPIK-UMS), Tgl 23 April
2015 di Kantor LPIK.
keorganisasian yang diharapkan dapat b. Mengetahui jalu-jalur keberterimaan
menjalankan ideologi tersebut dengan ideologi Muhammadiyah di kalangan
baik. mahasiswa FIK-UMS tahun angkatan
Dalam penelitian ini 2011 melalui pendidikan studi
memfokuskan pada peranan studi kemuhammadiyahan.
kemuhammadiyahan dalam 2. Manfaat Penelitian
menanamkan ideologi a. Manfaat Teoritik
Muhammadiyah kepada mahasiswa Dapat memberikan tambahan
FIK tahun angkatan 2011. Adapun ilmu pengetahuan mengenai ideologi
judul penelitian ini adalah Peran yang dimiliki Muhammadiyah
Studi Kemuhammadiyahan dalam melalui studi kemuhammadiyahan di
Keberterimaan Ideologi tingkat pendidikan perguruan tinggi
Muhammadiyah pada Mahasiswa di yang dimiliki oleh Muhammadiyah.
Universitas Muhammadiyah b. Manfaat Praktis
Surakarta (Studi Kasus Mahasiswa Dapat memberikan sumbangan
Fakultas Ilmu Kesehatan Tahun pemikiran pada atau bagi pendidikan
Angkatan 2011). Muhammadiyah, khususnya di
Perumusan Masalah Perguaruan Tinggi Muhammadiyah
dan bagi masyarakat mengenai
Dari latar belakang di atas ideologi Muhammadiyah melalui
penulis mengambil permasalahan studi kemuhammadiyahan.
yang mendasar, yang akan menjadi Sebagai perbandingan
titik tolak penelitian ini, maka perlu pemikiran atas peneliti selanjutnya
pembatasan masalah yang akan yang akan meneliti permasalahan
dibahas dan merumuskannya dalam mengenai studi kemuhammadiyahan
bentuk kalimat tanya sebagai berikut: sebagai alat untuk memperkenalakan
1. Apa peran studi kemuhammadiyahan ideologi Muhammadiyah di tingkat
dalam menanamkan ideologi universitas
Muhammadiyah kepada mahasiswa
FIK-UMS tahun angkatan 2011? LANDASAN TEORI
2. Apa saja jalur-jalur proses Tinjauan Pustaka
keberterimaan ideologi 1. Kosaih di dalam penelitiannya yang
Muhammadiyah di kalangan berjudul Peran Pendidikan Al-Islam
mahasiswa FIK-UMS tahun angkatan dan Kemuhammadiyahan dalam
2011? Meningkatkan Perilaku
Tujuan dan Manfaat Penelitian Keberagamaan Mahasiswi Akademi
1. Tujuan Penelitian Kebidanan Muhammadiyah Cirebon,
Penelitian ini bertujuan untuk mengatakan bahwa pembelajaran Al-
mencari dan menjawab atas Islam dan kemuhammadiyahan di
permasalahan penelitian yang telah perguruan tinggi Muhammadiyah
dirumuskan, oleh karena itu menempati posisi strategis dan
penelitian ini bertujuan untuk: bahkan menjadi ruh penggerak dan
a. Mendeskripsikan peran studi misi utama penyelenggaraan
kemuhammadiyahan dalam perguruan tinggi muhammadiyah.
menanamkan ideologi Pendidikan Al-Islam dan
Muhammadiyah kepada mahasiswa kemuhammadiyahan juga menjadi
FIK-UMS tahun angkatan 2011 kekuatan perguruan tinggi
Muhammadiyah karena dapat berbangsa dan bernegara,
menjadi basis kekuatan spiritual, melestarikan lingkungan,
moral, dan intelektual bagi seluruh mengembangkan ilmu pengetahuan
civitas akademika. Pendidikan Al- dan teknologi, dan mengembangkan
Islam dan kemuhammadiyahan juga seni dan budaya yang menunjukkan
sebagai identitas karakter civitas perilaku uswah hasanah (teladan yang
akademika perguruan tinggi baik).3
Muhammadiyah, yaitu sebagai 3. Ngismatul choiriyah di dalam
muslim yang berakhlakul karimah, penelitiannya yang berjudul Studi
cerdas, berkemajuan, memiliki jiwa Banding Paham Aqidah Mahasiswa
kepemimpinan dan kepedulian Angkatan Tahun 2011 Fakultas
terhadap persoalan pribadi, umat, dan Agama Islam Universitas
bangsa.2 Muhammadiyah Palangkaraya
2. Bagi warga Muhammadiyah, atau Terhadap Penyakit Tauhid,
selain warga Muhammadiyah yang mendapatkan beberapa point peranan
mendapatkan pembelajaran mengenai studi kemuhammadiyahan I yaitu
ideologi Muhammadiyah tidak akan yang pertama, Paham Aqidah
pernah terlepas dengan pedoman mahasiswa setelah mengikuti
hidup warga Muhammadiyah, karna pembelajaran mata kuliah studi
hal tersebut adalah bagian dari kemuhammadiyahan I, sudah adanya
ideologi yang dimiliki pemurnian dari penyakit tauhid
Muhammadiyah. Dalam buku Manhaj seperti syirik, bidah, tahayul,
Gerakan Muhammadiyah, di jelaskan tawassul, bidah dan khurafat. Ketiga,
bahwa pedoman hidup Islami warga adanya perbedaan yang signifikan
Muhammadiyah adalah seperangkat paham aqidah mahasiswa antara
nilai dan norma Islami yang sebelum dan sesudah mengikuti
bersumber pada Al-Quran dan pembelajaran mata kuliah
Sunnah untuk menjadi pola bagi kemuhammadiyahan I. Artinya materi
tingkah laku warga Muhammadiyah yang diajarkan dosen sudah cukup
dalam menjalani kehidupan sehari- efektif dan efisian sehingga adanya
hari, oleh karena itu tercermin perubahan keyakinan antara sebelum
kepribadian Islami menuju dan sesudah mengikuti mata kuliah
terwujudnya masyarakat Islam yang kemuhammadiyan I (satu).4
sebenar-benarnya. Pedoman hidup A. Landasan Teori
Islami warga Muhammadiyah 1. Peran
merupakan pedoman untuk menjalani Dalam kamus bahasa Indonesia
kehidupan dalam lingkup pribadi, kontemporer, peran menurut bahasa
keluarga, bermasyarakat, adalah fungsi, kedudukan, dan bagian
berorganisasi, mengelola amal usaha,
berbisnis mengembangkan profesi, 3
Nasri Imron, Manhaj Gerakan
Muhammadiyah, Yogyakarta: Suara
2 Muhammadiyah, 2010, hlm. xxv.
Kosaih, Peran Pendidikan Al-
4
Islam dan Kemuhammadiyahan dalam Ngismatul Choiriyah, Studi
Meningkatkan Perilaku Keberagamaan Banding Paham Aqidah Mahasiswa
Mahasiswi Akademi Kebidanan Angkatan Tahun 2011 Fakultas Agama
Muhammadiyah Cirebon (Cirebon: Tesis, Islam Universitas Muhammadiyah
2012), hlm. 06. Palangkaraya Terhadap Penyakit Tauhid
kedudukan.5 Oleh karna itu peranan mahasiswa yang berharap meneriama
didefinisikan sebagai seperangkat dan memahami ideologi
harapan-harapan yang dikenakan pada Muhammadiyah, kemudian
individu yang menepati kedudukan menjalankannya, serta menjadi
sosial tertentu.6 harapan Muhammadiyah dalam
Dalam pendidikan peran guru melahirkan kader-kader yang benar
adalah peran dalam membimbing menjalankan ideologi
siswa agar dapat menemukan Muhammadiyah. Memahamkan
berbagai potensi yang dimilikinya tujuan Muhammadiyah yaitu
sebagai bekal hidup mereka, sehingga memasyarakatkan masyarakat
dangan ketercapaian itu ia dapat sehingga harpan sosial dapat
tumbuh berkembang sebagai diwujudkan dan dilakukan, yaitu
manusisa ideal yang menjadi harapan mendekatkan diri kepada Allah
setiap orang tua dan masyarakat.7 melalui pemahaman ideologi
Peranan sebagai guru dapat diartikan Muhammadiyah.
sebagai harapan-harapan dari murid- 2. Peran Al-Islam dan Studi
murid, orang tua, para petugas Kemuhammadiyahan
administrasi sekolah, guru-guru dan Dalam rangka mewujudkan tujuan
kelompok-kelompok lain yang punya pendidikan yakni terwujudnya sarjana
pengaruh berarti generalised other muslim, sarjana yang memiliki daya
bagi peranan guru tersebut.8 analisis yang handal untuk merespon
Dari penjelasan di atas dapat dan memberikan jawaban persoalan
disimpulkan bahwa peranan studi keumatan dan kebangsaan, harus
kemuhammadiyahan dalam melekat dalam diri sosok seorang
menanamkan ideologi sarjana tersebut ciri keislaman yang
Muhammadiyah kepada mahasiswa, dalam ruh Muhammadiyah.
yaitu sebagai harapan.9 Bagi Maka pengajaran Al-Islam dan
kemuhammadiyahan suatu
keniscayaan yang harus dihadirkan
5
Peter Salaim & Yeni Salim, dan disajikan kepada mahasiswa
Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, sebagai kader persyarikatan yang
(Jakarta: Balai Pustaka, 1995), hlm. 1132. diharapkan memiliki wawasan
6
Ibid. hlm. 98.
7
Wina Sanjaya, Setrategi keislaman dan kebangsan yang luas.
Pembelajaran Berorientasi Standar Bagi Universitas Muhammadiyah
Proses Pendidikan (Jakarta:Kencana Surakarta, Al-Islam dan
Prenada Media Group, 2008), hlm. 22. kemuhammadiyahan adalah dua
8
David Berry. Pokok Pokok materi yang integratif. Bahkan pada
Pikiran Dalam Sosiologi (Jakarta. Raja
Wali Pers, 1995),hlm. 102. hakekatnya pengajaran
9
Dalam peranan terdapat 2 (dua) kemuhammadiyahan itu tidak lain
macam harapan, yaitu: 1. Harapan-harapn adalah pengajaran Al-Islam yang
dari masyarakat terhadap pemegang peran berwawasan kemajuan. Al-Islam dan
atau kewajiban kewajiban dari pemegang kemuhammadiyahan akan digali
peran, dan 2. Harapan-harapan yang
dimiliki oleh si pemegang peran terhadap sedalam-dalamnya dengan
masyarakat, atau terhadap orang-orang
yang berhubungan dengannya dalam
menjalankan peranannya atau kewajiban- Pikiran Dalam Sosiologi (Jakarta . Raja
kewajibannya. David Berry. Pokok Pokok Wali Pers, 1995), hlm. 101.
pendekatan yang komprehensif, oleh Muhammadiyah serta
karena itu tidak terlalu jauh dari Muhammadiyah dan keindonesiaan.
sumber aslinya yaitu (Al-Quran dan b) Agar ada hubungan yang erat antara
Sunnah) serta ide dasar didirikannya ruh Muhammadiyah dengan para
Muhammadiyah oleh Ahmad mahasiswa sebagai kader
10
Dahlan. persyarikatan (pelopor, pelangsung
a. Perkuliahan studi dan penyempurna amal usaha
kemuhammadiyahan Muhammadiyah) dan dalam rangka
Pendidikan Al-Islam dan kelestariannya.
kemuhammadiyahan bagi Perguruan c) Memberikan wawasan yaang luas
Tinggi Muhammadiyah merupakan kepada mahasiswa tentang pola
sesuatu yang esensial. Keberadaannya pemikiran modern untuk memahami
teramat setrategis, terutama untuk ajaran-ajaran Islam.
membentuk sarjana muslim yang d) Membentuk jiwa dan kepribadian
berakhlak mulia yang berguna bagi Islami.
bangsa dan negara.11 1) Model pembelajaran studi
Kehadiran buku studi kemuhammadiyahan
kemuhammadiyahan diharapkan Dalam rangka menguatkan
membawa angin segar bagi ideologi Muhammadiyah (sebagai
persyarikatan Muhammadiyah dengan salah satu materi studi
munculnya kader-kader yang betul- kemuhammadiyahan) kepada
betul paham tentang Muhammadiyah, mahasiswa FIK tahun angkatan 2011
sehingga diharapkan mereka dapat maka pembelajaran atau perkuliahan
berkiprah secara maksimal di tengah- mata kuliah tersebut harus dalam
tengah masyarakat.12Materi studi pengembangan strategi pembelajaran.
kemuhammadiyahan: Kajian historis, Dalam hal tersebut peneliti mengacu
Kajian ideologi, Kajian pada strategi pembelajaran yaitu
organisatoris. 13
Tujuan studi siklus empat tahap : Preparation
kemuhammadiyahahan (persiapan), Presentation
a) Agar mahasiswa memahami (penyampaian), Practise (praktik),
Muhammadiyah yang meliputi Performance (penampilan hasil).14
sejarah berdirinya Muhammadiyah, Dari keempat siklus
maksud dan tujuan, amal usaha, pemebelajaran diatas, bahwa
identitas perjuangan, landasan mengajarkan studi
ideal/normatif, landasan operasional kemuhammadiyahn benar harus
dilakukan dengan cermat karna
10
berkaitan dengan sebuah ideologi
LSI UMS. Pola Pembinaan &
Pengembangan Al-Islam yang dimiliki Muhammadiyah. Oleh
Kemuhammdiyahan Universitas karena itu hal tersebut benar
Muhammadiyah Surakarta, (Surakatra: tersampaikan, dipahami dan
LSI-UMS, 1997), hlm. 10. kemudian diamalkan oleh mahasiswa
11
Mahasri Sobahiya, Sudarno FIK UMS dan kemudian dilakukan
Shobron, Syamsul Hidayat (edisi revisi),
Studi Kemuhammadiyahan: Tinjauan evaluasi oleh dosen pengampu.
Ideologi Histori & Organisatori
14
(Surakarta: LPIK-UMS,2010), hlm. v. Asep Jihad, Suyanto, Menjadi
12
Ibid. iv. Guru Profesional (Jakarta: Erlangga,
13
Ibid. hlm. iii. 2013), hlm. 83
b. Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah 1. Membina pencak silat yang berwatak
(IMM) serta berkepribadian Indonesia, bersih
Untuk mewujudkan cita-cita dan dari ilmu sesat dan syrik.
merefleksikan ideologinya, 2. Mengabdi perguruan untuk
Muhammadiyah mesti bersinggungan perjuangan Agama serta bangsa dan
dan berinteraksi dengan Mahasiswa negara.
dengan cara menyediakan dan 3. Sikap netral dan gerak langkah anak
membentuk wadah khusus yang bisa murid harus merupakan tindakan-
menarik animo dan mengembangkan tindakan kesucian.16
potensi Mahasiswa yaitu IMM ikatan d. Pandu Hizbul Wathon
mahasiswa Muhammadiyah. Setelah Hizbul Wathon disingkat HW,
diresmikannya IMM oleh PP yang artinya pembela tanah air. HW
Muhammadiyah pada Tanggal 14 adalah nama gerakan kepanduan
Maret 1964 (29 Syawal 1384 H), ada dalam Muhammadiyah, dengan status
lima penegasan IMM oleh KH organisi otonom (Ortom) yang
Ahmad Badawi yaitu: bergerak khusus dalam kepanduan.
1. Menegaskan bahwa IMM adalah Metode pendidikan yaang diterapkan
gerakan mahasiswa Islam. adalah: pertama, kegiatan dilakukan
2. Menegaskan bahwa kepribadian dialam terbuka, kedua, pendidikan
Muhammadiyah adalah landasan dengan metode yang menarik,
perjuangan IMM. menyenangkan, dan menantang,
3. Menegaskan bahwa fungsi IMM ketiga, pemberdayaan anak didik
adalah organisasi mahasiswa yang sah dengan sistem beregu, keempat,
dengan mengindahkan segala hukum, penggunaan sistem kenaikan tingkat
undang-undang, peraturan, serta dasar dan tanda kecakapan.17
dan falsafah Negara. e. Mentoring Al-Islam dan
4. Menegaskan bahwa ilmu adalah Kemuhammadiyahan
amaliah dan amal adalah ilmiah. Program yang ditangani oleh
5. Menegaskan bahwa amal IMM adalah LPIK-UMS ini bertujuan untuk
lillhital dan senantiasa diabdikan mengimplementasikan nilai-nilai
untuk kepentingan rakyat.15 yang berkaitan dengan keislaman dan
c. Tapak Suci Putra Muhammadiyah kemuhammadiyahan secara praktis
Ahmad Badawi ketua PP yang meliputi bidang pribadi dan
Muhammadiyah memandang tapak sosial. Diwajibkan bagi mahasiswa
suci tepat sekali dijadikan wadah baru semester I dan II sebagai
perkaderan Muhammadiyah. Untuk persyaratan untuk pengambilan mata
itu dalam sidang Tanwir kuliah kemuhammadiyahan bagi
Muhammadiyah tanggal 28 Juli-1 mahasiswa non FAI. Dilaksanakan
agustus 1967, tapak suci ditetapkan setiap hari sabtu jam 06.30 08.30.
sebagai ortonom Muhammadiyah WIB berbentuk diskusi/praktek yang
dengan dasar: diikuti oleh 10-15 mahasiswa baru
dibawah bimbingan seorang mentor.18
15
Mahasri Sobahiya, Sudarno
16
Shobron, Syamsul Hidayat (edisi revisi), Ibid, hlm. 148
17
Studi Kemuhammadiyahan: Tinjauan Ibid, hlm. 149-150.
18
Ideologi Histori & Organisatori Agus Ulinuha, Buku Pedoman
(Surakarta: LPIK-UMS,2010), hlm. 143 2011/2012 Fakultas Ilmu Kesehatan
f. Lembaga Pengembangan Al-Islam diwarnai oleh ilmu amali dan amali
dan Kemuhammadiyahan ilmi.20
Lembaga pengembangan ilmu- 3. Ideologi Muhammadiyah
ilmu kemuhammadiyahan (LPIK) a. Pengertian ideologi
adalah lembaga tingkat universitas di Pada prinsipnya terdapat tiga
bawah koordinasi wakil rektor IV, arti utama dari kata ideologi, yaitu (1)
yang memfokuskan pada ideologi sebagai kesadaran palsu; (2)
pengembangan keislaman dan ideologi dalam arti netral; dan (3)
kemuhammadiyahan serta ilmu-ilmu ideologi dalam arti keyakinan yang
dasar yang terangkum dalam mata tidak ilmiah.21
kuliah umum. Oleh karna itu, Ideologi dalam arti yang
disamping lembaga ini menjadi pertama, yaitu sebagai kesadaran
pengembang keislaman dan palsu yang dipergunakan oleh
kemuhammadiyahan, juga kalangan filosof dan ilmuwan
membawahi departemen mentoring sosial.22 Arti kedua adalah ideologi
Al-Islam/kemuhammadiyahan dan dalam arti netral.23 Arti kedua ini
departemen mata kuliah umum terutama ditemukan dalam negara-
(MKU). negara yang menganggap penting
Program LPIK dearahkan kepada adanya suatu ideologi negara.
penguatan Al-Islam dan Disebut dalam arti netral karena baik
kemuhammadiyahan, baik bagi buruknya tergantung kepada isi
mahasiswa maupun dosen dan ideologi tersebut.24
karyawan di lingkungan kampus, Dari tiga arti kata ideologi
yang dilakukan dalam bentuk Baitu tersebut, yang dimaksudkan dalam
Arqam.19 yang dilaksanakan di pembahasan ini adalah ideologi dalam
pondok Hajah Nuriyah Sobron selama arti netral, yaitu sebagai sistem
4 hari 3 malam guna mempelajari
ideologi Muhammadiyah pada aspek 20
Agus Ulinuha, Buku Pedoman
aqidah akhlak dan aspek ibadah (Al- 2011/2012 Fakultas Ilmu Kesehatan
Ubudiyah) mentorig, penyediaan Universitas Muhammadiyah Surakarta
buku-buku keislaman, pelatihan- (Surakarta: UMS, 2011), hlm. 16.
21
Franz Magnis-Suseno, Filsafat
pelatihan Muballigh dan aktivitas lain Sebagai Ilmu Kritis, (Jakarta; Kanisius,
yang dapat menopang terciptanya 1992), hlm. 230.
lingkungan yang kondusif untuk 22
Ideologi adalah teori-teori yang
terwujudnya kampus Islami yang tidak berorientasi pada kebenaran,
melainkan pada kepentingan pihak yang
mempropa gandakannya. Ideologi juga
dilihat sebagai sarana kelas atau
Universitas Muhammadiyah Surakarta kelompok sosial tertentu yang berkuasa
(Surakarta: UMS, 2011), hlm. 101. untuk melegitimasikan kekuasaannya.
19
Baitul Arqom sebagai mata Martin Hewitt, Welfare, Ideology and
kuliah yang harus ditempuh oleh seluruh Need, Developing Perspectives on the
mahasiswa UMS 2 kali dalam 1 dan 2 Welfare State, (Maryland: Harvester
semster. Wawancara dengan Najmudin Wheatsheaf, 1992), hlm. 1 dan 8.
23
Zuhdi (ketua LPIK-UMS) mengenai Dalam hal ini ideologi adalah
kedudukan Baitul Arqom terhadap keseluruhan sistem berpikir, nilai-nilai,
mahasiswa, khususnya mahasiswa FIK- dan sikap dasar suatu kelompok sosial
UMS angkatan 2011, Tgl 23 April 2015 atau kebudayaan tertentu. Ibid.
24
di Kantor LPIK. Ibid.
berpikir dan tata nilai dari suatu dahi dan hidung, dengan
kelompok. Dalam konteks penelitian menghadapkan ujung jari-jari kaki
ini, sistem berfikir dan tata nilai dari kearah kiblat dan merenggangkan
Muhammadiyah. tangan dari kedua lambung dengan
b. Ideologi dalam persyarikatan mengangkat sikunya.26
Muhammadiyah b) Organisasi
Ideologi Muhammadiyah yaitu Berorganisasi merupakan salah
sebuah gerakan dengan sistem dan satu bentuk keberterimaan ideologi
teori Islam pada seluruh aspek Muhammadiyah di kalangan
kehidupan manusia untuk tajdd mahasiswa, contohnya dalam Ikatan
(pembaharuan) oleh karena itu selalu Mahasiswa Muhammadiyah (IMM),
memiliki agenda berkemajuan mahasiswa sebagai kader senantiasa
(Ilh).25 Ideologi Muhammadiyah berupaya menginternalisasikan dan
terbagi dalam beberapa bagian yaitu: mensosialisasikan agama Islam ke
1) Muqaddimah Anggaran Dasar dalam segenap dimensi kehidupan,
Muhammadiyah (MADM) dan meyakinkan bahwa mereka
2) Kepribadian Muhammadiyah berada dalam kaitan dari tanggung
3) Keyakinan dan cita-cita hidup jawab sebagai khalifah di muka bumi,
muhammadiyah pengemban missi Rabban.27
4. Bentuk keberterimaan ideologi
Muhammadiyah METODE PENELITIAN
Bentuk keberterimaan ideologi Jenis Penelitian dan Pendekatan
yang dimiliki oleh mahasiswa sebagai Penelitian
kader-kader Muhammadiyah meliputi Jenis penelitian ini adalah
beberapa aspek di antaranya yaitu: penelitian lapangan (filed research)
a) Ibadah dengan menggunakan pendekatan
Dalam menjalankan ibadah kualitatif yaitu berupaya
menggunakan putusan-putusan mengungkapkan gejala secara
majelis tarjih yang merujuk kepada menyeluruh yang sesuai dengan
Al-quran dan Al-Hadist, cotohnya situasi lapangan apa adanya melalui
yaitu cara melakukan sujud ketika pengumpulan data dari latar alami
sholat, setelah berdiri dari ruku lalu dengan memanfaatkan diri peneliti
bersujud dengan bertakbir dan sebagai instrumen kunci.28
meletakkan terlebih dahulu kedua
26
lutut dan jari kaki di atas tanah, Syamsul Hidayat, Abdullah
kemudian kedua tangan, kemudian Aly, Serial Al-Islam Kemuhammadiyahan
Al-Ubudiyah, (Surakarta: LPID-UMS
Sekarang menjadi LPIK-UMS), hlm. 59
25
Ideologi gerakan
27
Muhammadiyah ini tersusun menjadi Mahasri Sobahiya, Sudarno
sebuah pemikiran yang tercantum dalam Shobron, Syamsul Hidayat (edisi revisi),
Muqaddimah Anggaran Dasar Studi Kemuhammadiyahan: Tinjauan
Muhammadiyah, Kepribadian Ideologi Histori & Organisatori
Muhammadiyah, Matan Keyakinan dan (Surakarta: LPIK-UMS,2010), hlm. 143
Cita-cita Hidup Muhammadiyah, Khittah
28
Muhammadiyah dan pemikiran-pemikiran Husaini Usman dan Purnomo
formal lainnya. Haedar Nashir, Ideologi Setiady Akbar, Metodologi Penelitian
Gerakan Muhammadiyah (Yogyakarta: Sosial (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008).
Suara Muhammadiyah, 2001), hlm. 71. Hlm. 111.
A. Lokasi dan Subjek Penelitian kemuhammadiyahan yang diajarkan
Penelitian ini dilakukan di kepada mahasiswa FIK UMS tahun
Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) angkatan 2011.
Universitas Muhammadiyah 3. Observasi
Surakarta (UMS). Subjek penelitian Peneliti melakukan observasi
ini adalah mahasiswa Fakultas Ilmu terhadap mahasiswa FIK angkatan
Kesehatan Universitas 2011 yang telah menempuh
Muhammadiyah Surakarta dan dosen pendidikan studi
pengampu studi kemuhammadiyahan kemuhammadiyahan, untuk
di Fakultas Ilmu Kesehatan-UMS. mengetahui seberapa jauh
B. Metode Pengumpulan Data pengamalan serta pemahaman
1. Wawancara mengeni ideologi Muhammadiyah
Dalam penelitian ini untuk oleh mahasiswa FIK UMS tahun
mengetahui hal-hal yang berkaitan angkatan 2011 baik dalam aspek
dengan studi kemuhammadiyahan di menjalankan beribadah, beroganisasi,
FIK UMS, baik itu dari segi selama menjadi mahasiswa FIK-UMS
pembelajaran, dan materi studi C. Analisis Data
kemuhammadiyahan, serta
mengetahui peranan penting studi Analisis data dilakukan secara
kemuhammadiyahan dalam deskriftif kualitatif. Teknik analiasis
keberterimaan ideologi data ini mengacu pada metode
Muhammadiyah pada mahasiswa berfikir deduktif. Metode analisis
FIK-UMS tahun angkatan 2011, deduktif yaitu suatu penalaran yang
peneliti mewawancarai salah satu berpangkal pada suatu peristiwa
dosen yang mengampu mata kuliah umum yang kebenarannya telah
studi kemuhammadiyahan di FIK diakui atau diyakini (teori), kemudian
UMS. ditarik suatu kesimpulan atau
Mewawancarai beberapa pengetahuan baru yang bersifat
mahasiswa FIK UMS tahun angkatan khusus (fakta di lapangan).29
2011 yang telah menempuh mata Analisis ini terdiri dari tiga
kuliah studi kemuhammadiyahan, alur kegiatan yang terjadi secara
untuk mengetahui apakah mahasiswa bersamaan yaitu: reduksi data,
tersebut telah menerima, memahami penyajian data, penarikan
30
dan mengamalkan ideologi kesimpulan.
Muhammadiyah melalui studi ANALISIS DATA
kemuhammadiyahan tersebut. Berdasarkan data yang telah
2. Dokumentasi penulis paparkan, untuk mengetahui
Untuk mengumpulkan data bagaimana peran studi
tertulis mengenai objek penelitian ini, kemuhammadiyahan dalam
maka peneliti mengumpulkan data- menanamkan ideologi
data mengenai hal-hal yang berkaitan
dengan studi kemuhammadiyahan 29
Sukmadinata, Metode
secara tertulis dan gambar, dan Penelitian Pendidikan (bandung: Remaja
ideologi yang dimiliki Rosdakarya. 2010) hlm. 54.
Muhammadiyah sebagai salah satu 30
Subadi Tjipto, Metode
materi di dalam studi Penelitian Kualitatif (Surakarta: FKIP-
UMS, 2005), hlm. 95.
Muhammadiyah kepada mahasiswa Muhammadiyah kepada generasi
FIK-UMS tahun angkatan 2011 dan muda sebagai penerus dan
proses keberterimaan ideologi penyempurna amal dan perjuangan
Muhammadiyah di kalangan Muhammadiyah.
mahasiswa FIK-UMS tahun angkatan Fakultas Ilmu Kesehatan UMS,
2011. Maka penulis akan menganalisa merupakan salah satu tempat di mana
dengan menggunakan teori-teori yang kegiatan penanaman ideologi
telah disajikan pada Bab II. Muhammadiyah dilaksanakan yaitu
A. Peran Studi Kemuhammadiyahan melalui studi kemuhammadiyahan
dalam Menanamkan Ideologi yang dilaksanakan yaitu mencakup
Muhammadiyah Kepada pada kegiatan Baitul Arqom,
Mahasiswa FIK-UMS Tahun mentoring, dan organisasi mahasiswa
Angkatan 2011 yaitu Ikatan Mahasiswa
1. Peranan studi kemuhammadiyahan Muhammadiyah (IMM), serta dalam
Berangkat dari teori mengenai perkuliahan studi kmuhammadiyahan
studi kemuhammadiyahan yaitu pada semester 3 (tiga) dengan jumlah
dalam rangka mewujudkan tujuan 2 (dua) sks.
pendidikan yakni terwujudnya srjana 2. Ideologi Muhammadiyah
muslim, sarjana yang memiliki daya Jika melihat teori ideologi
analisis yang handal untuk merespon Muhammadiyah yang dijelaskan
dan memberikan jawaban persoalan dalam Bab II, yaitu. Menurut Haedar
keumatan dan kebangsaan, harus Nashir ideologi Muhammadiyah
melekat dalam diri sosok seorang merupakan sebuah gerakan dengan
sarjana tersebut ciri keislaman yang sistem dan teori Islam pada seluruh
dalam ruh Muhammadiyah. aspek kehidupan manusia untuk
Pengembangan Al-Islam dan tajdd (pembaharuan) oleh karena itu
kemuhammadiyahan adalah salah selalu memiliki agenda berkemajuan
satu kerangka usaha yang dilakukan (Ilh). Ideologi gerakan
dengan penuh kesadaran, terncana, Muhammadiyah ini tersusun menjadi
terarah, dan tanggung jawab untuk sebuah pemikiran yang tercantum
mengmbangkan kehidupan beragama dalam Muqaddimah Anggaran Dasar
Islam dan kemuhammadiyahan yang Muhammadiyah, Kepribadian
meliputi pemahaman, penghayatan Muhammadiyah, Matan Keyakinan
dan pengmalan ajaran Islam oleh dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah,
sivitas akademika UMS, salah Khittah Muhammadiyah dan
satunya adalah mahasiswa. Dan pemikiran-pemikiran formal lainnya.
mengembangkan pemikiran Teori di atas terdapat kesesuaian
keagamaan dengan pendekatan dengan materi mata kuliah studi
metodologi keilmuan sebagai ciri kemuhammadiyahan yang diajarkan
keilmiahan sebuah perguruan tinggi dosen pengampu studi
Maka terdapat kesesuaian kemuhammadiyahan kepada
dengan data pada Bab IV yang mahasiswa FIK-UMS tahun angkatan
menjelaskan bahwa Pendidikan studi 2011. Salah satu materinya adalah
kemuhammadiyahan merupakan kajian ideologis dimana materi
salah satu upaya pewarisan nilai-nilai tersebut membahas kajian terhadap
perjuangan dan keyakinan hidup MADM, MKCH, matan-matan
keyakinan dan matan-matan Pada teori yang dijalaskan
kepribadian Muhammadiyah, serta pada Bab II yaitu program LPIK
landasan operasional Muhammadiyah dearahkan kepada penguatan Al-Islam
di antaranya AD/ART dan kemuhammadiyahan, baik bagi
Muhammadiyah, khittah mahasiswa maupun dosen dan
Muhammadiyah, serta keputusan- karyawan di lingkungan kampus,
keputusan Muhammadiyah. yang dilakukan dalam bentuk Baitu
B. Proses Keberterimaan Ideologi Arqam31 yang dilaksanakan di
Muhammadiyah di Kalangan pondok Hajah Nuriyah Sobron selama
Mahasiswa FIK-UMS Tahun 4 hari 3 malam guna mempelajari
Angkatan 2011 ideologi Muhammadiyah pada aspek
Proses keberterimaan ideologi aqidah akhlak dan aspek ibadah (Al-
Muhammadiyah di kalangan Ubudiyah) mentoring, penyediaan
mahsiswa FIK-UMS tahun angkatan buku-buku keislaman, pelatihan-
2011 melalui studi pelatihan Muballigh dan aktivitas lain
kemuhammadiyahan yaitu melalui yang dapat menopang terciptanya
beberpa kegiatan diantaranya adalah lingkungan yang kondusif untuk
1) Perkuliahan studi terwujudnya kampus Islami yang
kemuhammadiyahan diwarnai oleh ilmu amali dan amali
Teori yang dijelaskan pada ilmi.
Bab II mengenai perkuliahan mata Hal tersebut menunjukkan
kuliah studi kemuhammadiyahan kesesuaian dengan data yang
menjelaskan bahwa pendidikan Al- dijelaskan pada Bab IV yaitu
Islam dan kemuhammadiyahan bagi a. Baitul Arqom
perguruan tinggi Muhammadiyah Mahasiswa FIK-UMS tahun
merupakan sesuatu yang esensial. angkatan 2011 telah mengikuti dua
Keberadaannya teramat setrategis, kloter Baitul Arqom yang
terutama untuk membentuk sarjana dilaksanakan di pondok Hajah
muslim yang berakhlak mulia yang Nuriyah Shobron, kloter pertama
berguna bagi bangsa dan negara, dilaksanakan pada smester 2 dan
dengan materi, kajian historis, kajian kemudian kloter kedua dilaksanakan
ideologis, dan kajian organisatoris. pada smester 3 masisng-masing
Penjelasan teori diatas dilaksanakan selama 4 hari 3 malam.
terdapat kesesuaian mengenai materi Dalam kegiatan Baitul Arqom
Perkuliahan studi tersebut mahasiswa mempelajari
kemuhammadiyahan yang ada di mengenai studi Islam yang meliputi
FIK-UMS yaitu telah memberikan aqidah dan akhlak, serta mempelajari
tiga sub meteri sebagai bahan kajian hal-hal yang berkaitan dengan ibadah
yang akan dipelajari oleh mahasiswa sesuai dengan tuntunan
FIK angkatan 2011. Yaitu: Muhammadiyah yang merujuk
a) Kajian historis
b) Kajian ideologi 31
Baitul Arqom sebagai mata
c) Kajian organisatoris kuliah yang harus ditempuh oleh seluruh
2) Program studi kemuhammadiyahan mahasiswa UMS 2 kali dalam 1 dan 2
oleh LPIK-UMS semster. Wawancara dengan Najmudin
Zuhdi (ketua LPIK-UMS), Tgl 23 April
2015 di Kantor LPIK.
kepada putusan majelis tarjih khususnya ikatan mahasiswa
Muhammadiyah yang berlandaskan Muhammadiyah (IMM). Dalam
Al-quran dan Hadist Rosulullah. menjalankan ideologi
b. Mentoring Muhammadiyah, sebagian mahasiswa
Kegiatan mentoring telah diikuti menjalankan dalam organisasi
oleh seluruh mahasiswa FIK-UMS tersebut yaitu IMM, mulai dari
tahun angkatan 2011, yang menjalankan darul arqom dasar
dilaksanakan setiap hari sabtu pukul (DAD) yang dilaksanakan IMM.
06.30-07.30, dalam kegiatan tersebut Sampai kepada akhir jabatan yaitu
mahasiswa didampingi oleh pementor musykom.
yang akan menyampaikan materi Dari analisis di atas dapat
mengenai hal-hal yang berkaitan dilihat, bahwasanya studi
dengan kemuhammadiyahan. kemuhammadiyahan berperan sebagai
Mahasiswa diajak untuk berfikir salah satu kegiatan dalam proses
mengenai ibadah yang mereka menanamkan ideologi Muhmmadiyah
lakukan apakah sesuai dengan kepada mahasiswa FIK-UMS tahun
tuntunan Al-Quran dan Hadist Nabi, angkatan 2011.
dan menjadikan hal tersebut sebagai Demikianlah hasil analisa
bahan diskusi yang nantinya akan penulis mengenai peranan studi
diperjelas oleh pementor. kemuhammadiyahan dalam proses
3) Melalui ortom Muhammadiyah di keberterimaan ideologi
FIK-UMS Muhammadiyah pada mahasiswa
Pada teori mengenai FIK-UMS tahun angkatan 2011 yang
penanaman ideologi Muhammadiyah ditinjau dari teori-teori yang
pada perguruan tinggi khususnya dikemukakan oleh para ahli kemudian
pada Ortonom Muhammadiyah yaitu dibandingkan dengan fakta yang
sebagai sarana dalam mengmbangkan terjadi di lapangan.
ideologi Muhammadiyah. Untuk
mewujudkan cita-cita dan PENUTUP
merefleksikan ideologinya, A. Kesimpulan
Muhammadiyah mesti bersinggungan Berdasarkan data pada Bab IV
dan berinteraksi dengan mahasiswa dan berdasarkan analisis data pada
dengan cara menyediakan dan Bab V, maka penulis mengambil
membentuk wadah khusus yang bisa kesimpulan:
menarik animo dan mengembangkan 1. Peranan Studi
potensi mahasiswa salah satunya Kemuhammadiyahan
yaitu IMM ikatan mahasiswa Dalam rangka mewujudkan tujuan
Muhammadiyah. studi kemuhammadiyahan yakni
Jika melihat data pada Bab IV terwujudnya srjana muslim, sarjana
terdapat kesesuaian yaitu pada aspek yang memiliki daya analisis yang
keorganisasian mahasiswa di FIK- handal untuk merespon dan
UMS khususnya di Ikatan Mahasiswa memberikan jawaban persoalan
Muhammadiyah (IMM) mahasiswa keumatan dan kebangsaan, harus
FIK-UMS telah menerima ideologi melekat dalam diri sosok seorang
melalui bebrapa kegiatan termasuk sarjana tersebut sebagai ciri
pada ortom Muhammadiyah, keislaman yang dalam ruh
Muhammadiyah.
Maka pengembangan Al-Islam Muhammadiyah sebagai kader
dan kemuhammadiyahan adalah salah Muhammadiyah.
satu kerangka usaha yang dilakukan b. Baitul Arqom
dengan penuh kesadaran, terncana, Dalam kegiatan Baitul Arqom
terarah, dan tanggung jawab untuk yang dilaksanakan di Pondok Hajjah
mengmbangkan kehidupan beragama Nuriyah Sobron-UMS, mahasiwa
Islam dan kemuhammadiyahan yang mempelajari ideologi Muhammadiyah
meliputi pemahaman, penghayatan dalam aspek ibadah dan akidah yang
dan pengmalan ajaran Islam oleh dimiliki Muhammadiyah, yang
sivitas akademika UMS, salah didampingi oleh beberapa pengajar
satunya adalah mahasiswa. yang berkompeten di bidangnya dan
Pada FIK-UMS Pendidikan studi kemudian untuk diamalkan dalam
kemuhammadiyahan merupakan kehidupan sehari-hari sesuai dengan
salah satu upaya pewarisan nilai-nilai tuntunan Muhammadiyah yang
perjuangan dan keyakinan hidup berdasarkan Al-quran dan Hadist.
Muhammadiyah kepada generasi c. Mentoring
muda sebagai penerus dan Mentoring yang dilaksanakan
penyempurna amal dan perjuangan setiap hari sabtu, pukul 06.30-07.30,
Muhammadiyah. Fakultas Ilmu dalam kegiatan tersebut mahasiswa
Kesehatan UMS, merupakan salah FIK-UMS angkatan tahun 2011
satu tempat di mana kegiatan mempelajari ideologi Muhammadiyah
penanaman ideologi Muhammadiyah dalam aspek ibadah dan lain
dilaksanakan yaitu melalui studi sebagainya, yang dibimbing dengan
kemuhammadiyahan yang pementor saat kegiatan sebagai
dilaksanakan yaitu mencakup pada pemberi arahan ketika dalam
kegiatan Baitul Arqom, mentoring, berdiskusi, yang berkaitan dengan
dan organisasi mahasiswa yaitu ideologi yang dimiliki
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Muhammadiyah.
(IMM), serta dalam perkuliahan studi d. Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah
kmuhammadiyahan pada semester 3 (IMM)
(tiga) dengan jumlah 2 (dua) sks. Salah satu organisasi
2. Keberterimaan Mahasiswa FIK- kemahasiswaan yang ada di FIK-
UMS Tahun Angkatan 2011 UMS yaitu IMM, sebagian
Terhadap Ideologi Muhammadiyah mahasiswa ikut aktif di dalamnya.
Melalui Studi Kemuhammadiyahan Melalui organisasi tersebut
a. Perkuliahan studi mahasiswa telah mempelajari dan
kemuhammadiyahan menjalankan ideologi
Dalam perkuliahan studi Muhammadiyah dalam aspek
kemuhammadiyahan yang organisasi, baik dalam cara
dilaksanakan di FIK-UMS, bermusyawarah dalam organisasi, dan
mahasiswa FIK-UMS tahun angkatan kemudian bagaimana bersosialisasi di
2011 menerima materi tentang masyarakat, walupun ada beberapa
kemuhammadiyahan yaitu kajian aspek ibadah di dalamnya.
histori, kajian ideologis, dan kajian Studi kemuhammadiyahan
organisatoris, yang kemudian dituntut telah memberikan kontibusi yang
untuk menjalankan ideologi besar dan berperan dalam
menanamkan ideologi 1. Kepada pengampu studi
Muhammadiyah kepada mahasiswa kemuhmammdiyahan tahun ajaran
FIK-UMS tahun angkatan 2011 pada 2012/2013 mengembangkan materi
tahun ajaran 2012/2013, dengan mengenai ideologi Muhammadiyah
materi ideologi Muhammadiyah yang dan menggunakan model
diberikan oleh dosen pengampu pembelajaran yang lebih baik lagi.
kepada mahasiswa FIK-UMS tahun 2. Kepada mahasiswa FIK-UMS tahun
angkatan 2011 melalui studi angkatan 2011 mengamalkan apa
kemuhammadiyahan. yang menjadi ideologi
Seluruh mahasiswa FIK-UMS Muhammadiyah sehingga ilmu yang
telah menerima materi mengenai dimiliki dapat berguna bagi diri
ideologi yang dimiliki sendiri dan anda akan berguna bagi
Muhammadiyah, baik pada aspek masyarakat.
ibadah, aqidah, dan organisasi di FIK- 3. Bagi LPIK yang menangani
UMS. Secara kognitif, seluruh pendidikan kemuhammadiyahn
mahasiswa FIK-UMS tahun angkatan tersebut, pada aspek perkuliahan studi
2011 telah memahami apa yang kemuhammadiyahan hendaknya
menjadi idologi Muhammadiyah memberikan kesempatan kepada
selama ini, walaupun tidak deosen yang mengampu studi
seluruhnya, namun sebagian besar kemuhammadiyahan di FIK-UMS,
mahaiswa FIK-UMS angkatan 2011 untuk melakukan evaluasi dalam
telah menjalankan apa yang telah pembuatan soal UTS dan UAS, karna
menjadi ideologi Muhammadiyah dosen mengerti bagaiman kondisi
selama ini, baik menjalankan dalam masing-masing mahasiswa yang di
bentuk ibadah maupun berorganisasi ajarnya.
di dalam Muhammadiyah. 4. Peneliti selanjutnya untuk lebih
B. Saran memfokuskan kepada bagaimana
Berdasarkan hasil penelitian menanamkan ideologi
yang telah penulis lakukan, dalam Muhammadiyah kepada peserta didik
rangka menanamkan ideologi sehingga ideologi dapat diterima,
Muhammadiyah dikalangan dipahami dan diamalkan secara
pendidikan, maka penulis maksimal
menyampaikan beberapa saran yaitu:
DAFTAR PUSTAKA
Jihad, Asep. 2013. Menjadi Guru
Arikunto, Suharsimi. 2002.
Profesional. Jakarta:
Prosedur Penelitian Suatu
Erlangga
Pendekatan Praktek,
Jakarta: Bina Karya
LSI UMS. 1997. Pola Pembinaan
dan Pengembangan Al-
Bungin, Burhan. 2003. Analisis
Islam
Data Penelitian Kualitatif.
Kemuhammadiyahan
Jakarta: PT Grafindo
Universitas
Persada
Muhammadiyah
Surakarta. Surakarta: LSI
David, Barry. 1995. Pokok-pokok
UMS
Pikiran daalam Sosiologi.
Jakarta: PT Raja Grafindo
Magnis, Franz. 1992. Filsafat
Persada
Setrategi Ilmu Kritis,
Jakarta: Kansius
Djazman, Mohamad. 1989.
Muhammadiyah Peran
Mahasri, Sobahiya, Sudarsono
Kader dan Pembinaannya.
Shobron, Syamsul
Surakarta:
Hidayat. 2010. Studi
Muhammadiyah
Kemuhammadiyahan.
University Press.
Sirakarta: LPIK-UMS
Gazali, Nanang. 2012. Metodelogi
Mannheim, Karl. 1998. Ideologi
Penelitian Kuantitatif.
and Utopia an
Bandung: Cv Pustaka
Introduction to the
Setia
Sociology of Knowlage,
Jakarta: Penerbit Kansius
Hambali, Hamdan. 2011. Ideologi
dan Setrategi
Miftahulhaq. 2013. Buku Pintar
Muhammadiyah.
Anggota Muhammadiyah.
Yogyakarta: Suara
Yogyakarta: LPCR
Muhammadiyah
Muhammadiyah.
Herdiansyah, Haris. 2013.
Mujiburohman (Ketua Tim
Wawancara, Observasi,
Penyusun). 2011. Buku
dan Fokus Groups,
Pedoman 2014/2015
Sebagai Instrumen
Fakultas Ilmu Kesehatan
Penggalian Data
Universitas
Kualitatif. Jakarta: PT
Muhammadiyah
Raja Grafindo Persada.
Surakarta. Surakarta:
Universitas
Hewit, Martin. 1992. Ideologi and
Muhammadiyah Surakarta
Need Developing
Perspective an the Welfare
State. Maryland: Harvester
Mulyana, Deddy. 2008. Santoso, Ananda. 1999. Kamus
Metodelogi Penelitian Lengkap Bahasa
Kualitatif. Bandung: PT Indonesia. Surabaya:
Remaja Rosdakarya Kartika
Nashir, Haedar. 2001. Ideologi
Gerakan Muhammadiyah. Subadi, Tjipto. 2005. Metode
Yogyakarta: Suara Penelitian Kualitatif.
Muhammadiyah Surakarta: FKIP-UMS

__________. 2007. Kritalisasi Sukaca, Agus. 2010. Mengamban


Ideologi Dan Komitmen Misi Muhammadiyah.
Bermuhammadiyah. Suara Yogyakarta: Suara
Muhammadiyah Muhammadiyah.
Yogyakarta
Taher, Thahroni. 2013. Psikologi
__________. 2007. Meneguhkan Pembelajaran Pendidikan
Ideologi Gerakan Agama Islam. Jakarta:
Muhammadiyah. Malang: Raja Grafindo Persada
UPT Penerbitan
Universitas Usman, Husaini. 2008.
Muhammadiyah Malang Metodelogi Penelitian
Sosial. Jakarta: PT Bumi
__________. 2014. Memahami Aksara
Ideologi Muhammadiyah.
Yogyakarta: Suara Hidayat, Syamsul. dan Abullah
Muhammadiyah Aly. 2011. Serial Al-Islam
& Kemuhammadiyahan
Nasri, Imron dkk. 2010. Manhaj Al-Ubudiyah. Surakarta:
Gerakan Muhammadiyah LPID-UMS
Ideologi, Khittah, dan
Langkah. Yogyakarta:
Suara Muhammadiyah.

Salaim, Peter. 1995. Kamus Besar


Bahasa Indonesia
Kontemporer. Jakarta:
Balai Pustaka

Sanjaya, Wina. 2008. setrategi


Pembelajaran
Berorientasi Standar
Proses Pendidikan. Jakrta:
Kencana Prennada Media
Group

Anda mungkin juga menyukai