Makalah Etap
Makalah Etap
UNIVERSITAS RESPATI
YOGYAKARTA
2017
ETAP
Dalam perancangan dan analisa sebuah sistem tenaga listrik, sebuah software aplikasi sangat
dibutuhkan untuk merepresentasikan kondisi real sebelum sebuah sistem direalisasikan. ETAP
(Electric Transient and Analysis Program) PowerStation 4.0.0 merupakan salah satu software
aplikasi yang digunakan untuk mensimulasikan sistem tenaga listrik.
ETAP mampu bekerja dalam keadaan offline untuk simulasi tenaga listrik, dan online untuk
pengelolaan data real-time atau digunakan untuk mengendalikan sistem secara real-time. Fitur
yang terdapat di dalamnya pun bermacam-macam antara lain fitur yang digunakan untuk
menganalisa pembangkitan tenaga listrik, sistem transmisi maupun sistem distribusi tenaga
listrik.
Analisa sistem tenaga listrik yang dapat dilakukan ETAP antara lain :
Analisa aliran daya
Analisa hubung singkat
Arc Flash Analysis
Starting motor
Koordinasi proteksi
Analisa kestabilan transien, dll.
MENJALANKAN ETAP
1. Klik ikon ETAP.
1
Gambar 2 Tampilan pilihan pembuka
2
Gambar 5 Tampilan keseluruhan menu program ETAP
Gambar 6 Menu Bar, Project Toolbar, Select Mode dan Instrument pada program ETAP
3
6. Dobel klik tombol maximize window one line diagram.
ETAP memiliki 2 macam standar yang digunakan untuk melakukan analisa kelistrikan, ANSI
dan IEC. Pada dasarnya perbedaan yang terjadi di antara kedua standar tersebut adalah
frekuensi yang digunakan, yang berakibat pada perbedaan spesifikasi peralatan yang sesuai
dengan frekuensi tersebut. Simbol elemen listrik yang digunakan dalam analisa dengan
menggunakan ETAP pun berbeda.
4
Membuat SLD
Setelah masuk di menu Etap maka langkah untuk membuat SLD adalah sebagai berikut:
1. Pada menu bar, klik Project > Project Information lalu isikan data informasi.
2. Pada menu bar, klik Project > Project Standards lalu isikan standar yang digunakan.
3. Pada AC element, klik Power Grid satu kali, kemudian klik satu kali pada jendela one
line diagram untuk meletakkannya.
5
4. Dobel klik pada Power Grid, lalu isikan data pada tab Info dan tab Rating.
Gambar 12 Jendela tab Info dan tab Rating dari Power Grid
5. Pada AC element, klik HVCB satu kali kemudian klik satu kali pada one line diagram
untuk meletakkannya.
6. Hubungkan Power Grid dengan HVCB dengan klik dan drag ujung Power Grid ke
HVCB. Jika benar, warna HVCB akan berubah, tidak merah lagi.
6
Gambar 14 Penempatan CB1 ulang
7. Dobel klik pada HVCB, kemudian isikan data pada tab Info dan tab Rating.
8. Kemudian ambil Library dari HVCB yang digunakan, yaitu ABB 27GHK1000 dengan
continuous ampere 1200.
10. Dobel klik pada Bus, kemudian isikan data pada tab Info.
8
Gambar 19 Penemapatan 2-Winding Transformer
13. Doubel klik pada 2-Winding Transformer, kemudian isikan data pada tab Info.
Gambar 20 Jendela tab Info dan tab Rating dari 2-Winding Transformer
14. Tempatkan HVCB dari AC element kemudian hubungkan dengan T1. Library HVCB
yang dipakai adalah Westinghouse 75-DH-250 dengan continuous ampere 1200.
9
Gambar 21 Penempatan CB2
16. Tempatkan HVCB dari AC element, kemudian hubungkan ke Bus2. Library HVCB
yang dipakai adalah Westinghouse 75-DH-250 dengan continuous ampere 1200.
10
17. Tempatkan Cable dari AC element lalu hubungkan dengan CB3.
18. Dobel klik pada Cable, kemudian isikan data pada tab Info.
11
19. Ganti nilai-nilai pada tab Impedance.
20. Tempatkan Single Throw Switch dari AC element kemudian hubungkan dengan
Cable1.
12
21. Dobel klick pada Single Throw Switch, kemudian isikan data pada tab Info.
22. Tempatkan lagi Bus dan HVCB seperti gambar di bawah. Library HVCB yang dipakai
adalah Westinghouse 75-DH-250 dengan continuous ampere 1200.
24. Dobel klik pada Induction Machine, kemudian isikan data pada tab Nameplate seperti
di bawah.
26. Dobel klik pada Single Throw Switch, kemudian isikan data pada tab Info seperti di
bawah.
28. Tempatkan lagi 2-Winding Transformer kemudian hubungkan dengan CB5, seperti
Gambar 36.
Gambar 35 Jendela tab Info dan tab Rating dari 2-Winding Transformer2
16
29. Dobel klik pada 2-Winding Transformer, kemudian isikan data pada tab Info dan
Rating seperti Gambar 35.
32. Tempatkan lagi Bus dan LVCB seperti gambar di bawah. Library HVCB yang dipakai
adalah ABB DSM, 0.48 kV, continuous ampere 150.
32. Dobel klik pada Induction Machine, kemudian isikan data pada tab Nameplate seperti
di bawah. Pilih Typical Nameplate NEC.
33. Tempatkan lagi LVCB seperti gambar di bawah. Library HVCB yang dipakai adalah
ABB DSM, 0.48 kV, continuous ampere 150.
19
Gambar 42 Penempatan CB8
34. Tempatkan Static Load dari AC element lalu hubungkan dengan CB8.
20
35. Dobel klik pada Static Load, kemudian isikan data pada tab Info dan loading seperti di
bawah.
36. Selesai.
37. Save.
Aliran daya pada suatu sistem tenaga listrik secara garis besar adalah suatu peristiwa daya
yang mengalir berupa daya aktif (P) dan daya reaktif (Q) dari suatu sistem pembangkit (sisi
pengirim) melalui suatu saluran atau jaringan transmisi hingga sampai ke sisi beban (sisi
penerima). Pada kondisi ideal, maka daya yang diberikan oleh sisi pengirim akan sama
dengan daya yang diterima beban. Namun pada kondisi real, daya yang dikirim sisi pengirim
tidak akan sama dengan yang diterima beban. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa hal:
21
Ada 3 tipe beban, yaitu resistif, induktif, dan kapasitif. Resultan antara besaran hambatan
kapasitif dan induktif akan mempengaruhi PF sehingga mempengaruhi perbandingan antara
besarnya daya yang ditransfer dengan yang diterima.
Sedangkan untuk melakukan kalkulasi aliran daya, terdapat 3 metode yang biasa digunakan:
Accelerated Gauss-Seidel Method
Hanya butuh sedikit nilai masukan, tetapi lambat dalam kecepatan perhitungan.
Newton Raphson Method
o Cepat dalam perhitungan tetapi membutuhkan banyak nilai masukan dan
parameter.
o First Order Derivative digunakan untuk mempercepat perhitungan.
Fast Decoupled Method
o Dua set persamaan iterasi, antara sudut tegangan, daya reaktif dengan magnitude
tegangan.
o Cepat dalam perhitungan namun kurang presisi.
o Baik untuk sistem radial dan sistem dengan jalur panjang.
22
2. Klik run load flow.
Hasil simulasi yang ditunjukan dengan huruf berwarna merah seperti pada gambar di bawah,
terdapat nilai daya aktif dan daya reaktif (P + JQ) serta prosentase tegangan.
Kita dapat mengatur nilai apa yang akan ditampilkan pada simulasi bisa berupa arus, faktor
daya, yaitu dengan cara merubah display option.
23
Gambar 47 Jendela pemilihan besaran untuk ditampilkan
Dapat melihat kondisi hasil yang kurang bagus baik itu prosentase tegangan maupun peralatan
yang spesifikasinya kurang baik, dalam hal ini bisa overload dengan menggunakan menu alert
view.
Dari gambar diatas ditunjukan configurasi dalam status nomal. Untuk menampilkan hasil
simulasi loadflow yang lengkap yaitu dengan menggunakan menu report manager.
Maka dengan mendapatkan file lengkap hasil simulasi loadflow data bisa di analisis dari segi
tegangan, arus, daya antar bus, sudut, losses, dan lain-lain.
25