Anda di halaman 1dari 15

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 TINJAUAN PENELITIAN

(Triajeng Pukasanti, 2013) dalam penelitiannya ia menerapkan metode


Analytic Network Process (ANP) sebagai acuan perhitungannya untuk
memberikan pembobotan indikator penilaian kinerja Dosen sebagai penentuan
reward. ANP merupakan teori matematika yang memungkinkan seseorang
untuk melakukan dependence dan feedback secara sistematis yang dapat
menangkap dan mengkombinasikan faktor-faktor tangible dan intangible.
Proses penilaian kinerja dengan ANP ini menggunakan 12 indikator yang
terdiri dari: disiplin waktu, kehadiran, pengajaran, penelitian, pengabdian
kepada masyarakat (pkm), seminar, pelatihan, kepanitiaan, dosen wali,
pembimbingan, kepedulian, dan kretifitas & inisiatif. Masing-masing
indikator dibobotkan untuk menghasilkan persentase bagi masing-masing
indikator. Menurutnya, metode ANP ini dapat diterapkan sebagai metode
dalam penyelesaian masalah penilaian kinerja dikarenakan nilai dari
Consistency Ratio (CR) dapat digunakan sebagai nilai pada tiap indikator,
sehingga nilai pada tiap indikator berbeda satu sama lain (average) melainkan
berdasarkan nilai bobot awal masing-masing indikator.

(Chasanah Tia Dwi, dkk 2014) penelitian yang dilakukannya memiliki tujuan
untuk memberikan pembobotan kriteria kompetensi dan bobot penilai dalam
hal menilai kinerja karyawan tetap bagian personalia dengan penerapan
Analytic Network Process (ANP), dan peringkat kinerja karyawan
berdasarkan kompetensi dengan metode 360 derajat. Berdasarkan hasil survei
dan perhitungannya menggunakan metode ANP terdapat 4 kelompok kriteria
kompetensi yang digunakan dengan hasil pembobotan sebagai berikut :
kelompok kriteria keterampilan kerja sama dan menjaga kenyamanan
lingkungan (0.438), kelompok kriteria kepribadian (0.291), kelompok kriteria
keterampilan teknis pelaksaan tugas (0.151), dan kelompok kriteria
keterampilan mengelola tugas (0.120). Adapun hasil bobot penilai
berdasarkan atas model 360 derajatnya sendiri dari bobot tertinggi hingga
terendah yaitu atasan langsung (0.320), atasan berikutnya (0.307), rekan kerja
dari unit kerja yang sama (0.218), rekan kerja dari unit kerja yang berbeda
(0.111), dan diri sendiri (0.044)

(Jumaizi, 2015) dalam penelitiannya terhadap evaluasi kinerja operator teknis


di Terminal Peti Kemas Gede Bandung, peneliti menerapkan metode
perhitungan ANP untuk mendapatkan bobot kriteria dari setiap faktor
kompetensi yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja. Sedangkan untuk
proses penilaiannya sendiri menggunakan metode Rating Scale. Untuk
penentuan kriteria sendiri ia menentukan 3 kriteria kompetensi berdasarkan
Variable Independen (Sugiyono, 2013) yang terdiri atas 3 kriteria : Karakter
Individual, Keterampilan dan Hubungan Kerja. Yang mana, dengan jumlah
14 subkriteria.

(Budiarti S, Widodo A, 2013) evaluasi supplier dengan studi kasus pada


Permata Mart dirasa perlu dilakukan untuk menjaga ketersediaan barang
untuk perusahaan yang bergerak di bidang penjualan. Permasalahan dalam
penelitiannya ini terletak pada indikator penilaiannya yang mempunyai
banyak kriteria yang saling berkaitan atau berpengaruh dalam pengambilan
keputusan. Untuk itu mereka memilih Metode ANP (Analytic Network
Process) sebagai metode komputasi untuk menangani permasalahan tersebut.
Hal ini dikarenakan metode ANP (Analytic Network Process) dirasa tepat
digunakan dalam penyelesaian masalah yang di dalamnya terdapat keterkaitan
antar kriteria (Jharkharia dan Shankar, 2005).
( Subhan B.R, 2015 ) Menanggapi tingkat persaingan yang semakin ketat di
bidang pelayanan internet, maka sebagai salah satu perusahaan yang bergerak
dibidang Internet Service Provider , PT. TNC merasa perlu untuk melakukan
pengkajian ulang strategi dalam persaingan dan mengevaluasi kemampuan
internal perusahaan. Pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor yang
sangat penting bagi sebuah perusahaan karena hasil pengukuran tersebut dapat
digunakan untuk menilai keberhasilan perusahaan. Dalam memecahkan
permasalahan ini peneliti membuat sebuah studi yang dapat digunakan
perusahaan untuk mengukur kinerja perusahaan dan meningkatkan
produktivitas dengan menerapkan Balanced Scorecard dan metode Analytic
Network Process (ANP). Metode ANP adalah salah satu metode yang mampu
merepresentasikan tingkat kepentingan berbagai pihak dengan
mempertimbangkan saling keterkaitan antar kriteria dan sub kriteria yang ada.
Untuk mempermudah penerapan metode ANP dalam menganalisa kebutuhan
kriteria maka dibagi dalam kluster dan node. Kluster merupakan
pengelompok kriteria yang sejenis dan node adalah sub kriteria dari masing-
masing kluster.

(Safitri, R.M, dkk 2014) Dalam proses penelitian yang bertujuan untuk
menentukan bobot kriteria kinerja karyawan produksi dan pemeringkatan
karyawan berdasarkan kinerjanya, peneliti menerapkan metode Analytic
Network Process (ANP) untuk menganalis variabel berdasarkan Kompetensi
Spencer dengan kriteria semangat berprestasi (AA1), perhatian terhadap
kejelasan tugas (AA2), proaktif (AA3), mencari informasi (AA4), empati
(HH1), orientasi pada pelanggan (HH2), kemampuan mengarahkan (M1),
kerjasama kelompok (M2), memimpin kelompok (M3), pengendalian diri
(PE1), percaya diri (PE2), fleksibilitas (PE3), komitmen terhadap organisasi
(PE4). Penggunaan ANP ini dipilih karena ANP sendiri memiliki banyak
kelebihan dibandingkan metode sebelumnya yaitu AHP , seperti
perbandingan yang dihasilkan lebih objektif, kemampuan prediktif lebih
akurat, dan hasil lebih stabil.
2.2 LANDASAN TEORI

2.2.1 Konsep Dasar Sistem

Sistem adalah kumpulan dari beberapa elemen-elemen yang mana


saling terintegrasi dan memiliki maksud yang sama untuk mencapai
sutu tujuan tertentu. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada
elemen atau komponennya mendefinisikan sistem sebagai berikut :

Menurut Budi Sutedjo Dharma Oetomo (2002 : 168) menyebutkan


bahwa sistem merupakan elemen yang saling berhubungan satu sama
lain yang membentuk satu kesatuan dalam usaha mencapai suatu
tujuan.

Menurut M.J Alexander dalam buku Information Sistem Analysis :


Theory and Application, sistem merupakan suatu group dari elemen-
elemen baik yang berbentuk fisik maupun non fisik yang menunjukan
suatu kumpulan saling berhubungan diantaranya dan berinteraksi
bersama-sama menuju satu atau lebih tujuan, sasaran atau akhir dari
sebuah sistem.

2.2.2 Komponen Sistem

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi,


yang artinya saling bekerjasama membentuk suatu kesatuan. Adapun
komponen-komponen itu terdiri dari :
1. Komponen Masukan (Input)
2. Komponen Model (Model Block)
3. Komponen Keluaran (Output)
4. Komponen Technology
5. Basis Data
6. Komponen Kendali
7. Hardware
8. Software

2.2.3 Pengertian Analisa Sistem

Analisa sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang


utuh kedalam bagian-bagina komponennya dengan maksud untuk
mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan,
hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat
diusulkan perbaikan (Yogiyanto, 1995).

2.2.4 UML ( Unit Modelling Language)

UML adalah metode pemodelan secara visual sebagai saran untuk


merancang dan membuat sistem berorientasi objek. Karena UML ini
merupakan bahasa visual untuk pemodelan berorientasi objek, maka
semua elemen dan diagram berbasiskan paradigm object oriented.
(Munawar, 2005: 17-25).

Untuk upaya tersebut UML menyediakan 9 jenis diagram yang dapat


dikelompokan berdasarkan sifatnya statis atau dinamis. Adapun
diagram dalam UML sebagai berikut :
1. Diagram Class

Diagram Calss bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan


himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi serta
relasi.

2. Diagram Object

Diagram ini bersifat statis. Ia memperlihatkan objek-objek serta


relasi antar objek. Diagram objek memperlihatkan instansiasi statis
dari segala sesuatu yang dijumpai pada diagram kelas.

3. Use Case Diagram

Use case diagram adalah salah satu jenis diagram dalam UML
yang menggambarkan interaksi antara sistem dan actor, use case
diagram juga dapat mendeskripsikan tipe interaksi antara si
pemakai sistem dengan sistemnya.

4. Activity Diagram

Activity diagram adalah salah satu jenis diagram yang dapat


memodelkan proses-proses apa saja yang terjadi pada sistem.

5. Sequence Diagram

Sequence diagram adalah jenis diagram dalam UML yang


menjelaskan interaksi objek berdasarkan urutan waktu, sequence
diagram juga dapat menggambarkan urutan atau tahapan yang
harus dilakukan untuk dapat menghasilkan sesuatu seperti pada use
case diagram.
Berikut ini simbol simbol UML yang biasa sering digunakan

2.2.5 Software Aplikasi

Adapun software yang diperlukan dalam perancangan sistem ini


ialah:

2.2.5.1 XAMPP

XAMPP adalah program apliaksi pengembangan yang berguna untuk


pengembangan website berbasis PHP dan MySQL. Perangkat lunak ini
sendir memiliki kelebihan untuk bisa berperan sebagai server web
Apache untuk simulasis pengembangna website. Tool pengembangan
ini mendukung teknologi web popular seperti PHP, MySQL, dan Pearl.
XAMPP juga dilengkapi fitur managemen database PHPMyAdmin
seperti pada server hosting sungguhan, sehingga pengembang web
dapat mengembangkan aplikasi web berbasis database secara mudah.

2.2.5.2 HTML

HTML atau Hyper Text Markup Language adalah sebuah Bahasa


markah yang digunakan untuk membuat sebuah halaman web,
menampilakn berbagai informasi di dalam sebuah penjelajanhan web
internet performatan hiperteks sederhana yang ditulis dalam berkas
format ASCII agar dapat menghasilkan tampilan wujud yang
terintegrasi.

2.2.5.3 PHP
PHP singkatan dari Personal Home Page Tools, adalah Bahasa
(scripting language) yang dirancang secara khusus utuk penggunaan
pada web. PHP merupakan Bahasa scripting yang menghasilkan
output HTML ataupun output lain sesuai keinginan program yang
dijalankan pada server side. Artinya, semua sintaks yang kita berikan
akan sepenuhnya dijalankan pada server sedangkan yang dikirimkan
ke browser hanya hasilnya saja (Yahya Kurniawan, 2002 : 1)

2.2.5.4 Database

Database adalah suatu pengorganisasian seumpulan data yang


saling terkait sehingga memudahkan aktivitas untuk
memperoleh informasi. Databse dimaksudkan untuk mengatasi
problem pada sistem yang memakai pendekatan berbasis
berkas. Untuk mengolah database diperlukan perangkat lunak
yang disebut DBMS (Databse Management System). DBMS
adalah perangkat lunak sistem yang memungkinkan para
pemakai membuat, memlihara, mengontrol dan mengakses
database dengan cara yang praktis dan efisien. DBMS dapat
digunakan untuk mengakomodasikan berbagai macam pemakai
yang memeiliki kebutuhan berbeda. (Abdul Kadir, 2003 :120).

2.2.5.5 MySQL

MySQL adalah perangkat lunak pengolah database yang sangat


popular, teutama dikalangan pengguna sistem informasi
bebasis Unix. Badan yang membuat MySQL adalah MySQL
AB. MySQL merupakan perangkat lunak yang bersifat open
source (Yahya Kurniawan, 2002 : 143).

2.2.6 Pengertian Evaluasi Kinerja

Evaluasi kinerja atau performance apparaisal diartikan sebagai


penilaian kinerja merupakan suatu sistem formal dan
terstruktur yang mengukur, menilai dan juga mempengaruhi
sifat-sifat yang berkaitan dengan pekerjaan, perilaku dan hasil
termasuk tingkat ketidak hadiran (Schuler dan Jackson, 1996 :
3)

2.2.7 Pengertian Pegawai

Menurut Soedaryono dalam bukunya Tata Laksana Kantor,


2000 : 6 pegawai adalah seseorang yang melakukan
penghidupannya dengan bekerja dalam kesatuan organisasi,
baik kesatuan kerja pemerintah maupun kesatuan kerja swasta.

Dan menurut Robbins (Perilaku Organisasi, Edisi 10 : 2006)


pegawai adalah orang pribadi yang bekerja pda pemberi kerja,
baik sebagai pegawai tetap atau tidak, berdasarkan kesepakatan
kerja baik tertulis maupun tidak tertulis, untuk melaksanakan
suatu pekerjaan dalam jabatan atau kegitana tertentu yang
ditetapkan oleh pemberi kerja.

2.2.8 Metode Analytic Network Process (ANP)


Metode Analytic Network Process (ANP) ini sendiri merupakan
pengembangan dari metode sebelumnya yaitu, Analytical Hierarchy
Process (AHP). Metode ANP mampu memperbaiki kelemahan AHP
berupa kemampuan mengakomodasi keterkaitan antar kriteria atau
alternatif (Saaty, 1999a). Keterkaitan pada metode ANP ada 2 jenis
yaitu keterkaitan dalam satu set elemen (inner dependence) dan
keterkaitan antar elemen yang berbeda (outer dependence). Adanya
keterkaitan tersebut menyebabkan metode ANP lebih kompleks
dibanding metode AHP.

Adapun proses perhitungan dengan metode ini sendiri terdiri dari


tahapan-tahapan sebagai berikut :

1. Buat suatu hirarki jaringan feedback yang menunjukkan hubungan


antar tiap cluster atau kriteria (outer dependence) dan juga
keterkaitan antar tiap elemen dalam masing-masing cluster (inner
dependence). Seperti gambar berikut ini :
Gambar 1.1 Analytic Network Process (ANP) (Saaty, 1999)

2. Buat tabel matriks perbandingan berpasangan yang


menggambarkan pengaruh setiap elemen pada setiap cluster
(kriteria). Perbandingan dilakukan berdasarkan hasil penilaian
responden terhadap tingkat kepentingan suatu elemen.

3. Pembentukan Super Matriks dan Analisis


- Terdiri dari nilai relative importance weight vectors
(matriks perbandingan berpasangan) dari faktor-faktor yang
ada sebelumnya. Lalu dinormalisasikan dengan cara
mengkalikan dirinya sendiri, lalu membagi jumlah nilai
tiap baris dengan total nilai matriks keseluruhan hingga di
dapatkan nilai eigen vector dari tiap-tiap elemen. Dan
apabila nilai eigen vector dijumlahkan ia akan bernilai 1.

Gambar 1.2 Format Dasar Tabel Supermatriks ANP (Saaty, 1999)


4. Setalah itu hitung nilai Consistency Ratio (CR) dengan rumus:

CI
CR=
RI

*CI = Consistency Index


*RI = Random Index (nilai RI didapat berdasarkan tabel Saaty)
*Jika nilai CR < 0.1 berarti Nilai Konsisten.
- Sedangkan untuk mencari nilai CI didapatkan dengan

nilai eigenmaksimumn
rumus: CI = n1

- Dan untuk mencari nilai eigen maksimum sendiri didapat


dengan rumus:
(nilai eigen pada masing-masing elemen/kriteria* jumlah
nilai matriks perbandingan berpasangan pada tiap
barisnya).

5. Tahapan akhir ialah perhitungan Bobot Akhir, hal ini dilakukan


untuk mendapatkan nilai dari weighted supermatrix, yang
dilakukan dengan cara mengalikan hasil bobot dari tiap cluster
matriks (bobot kriteria) dengan hasil perhitungan unweighted
supermatrix (bobot sub-kriteria). Lalu setelah itu hasil dari
weighted supermatrix ini dikalikan dengan dirinya sendiri untuk
mendapatkan bobot limit supermatrix (bobot stabil). Perkalian
dilakukan hingga dimana nilai-nilai dalam supermatriks tidak
berubah ketika dikalikan dengan dirinya sendiri (konvergen).

Adapun tahapan dari ANP sendiri digambarkan pada flowchart


berikut ini :
START

Buat hirarki
jaringan feedback

Input bobot matriks


perbandingan berpasangan
pada sebuah tabel STOP

Normalisasi matriks
perbandingan Output : nilai eigen maksimum, CI, CR, Limit
berpasangan (Super Matriks ( Bobot Limit)
Matriks)

Hitung nilai
eigen maksimum
Hitung Limit
Matriks

Hitung nilai CI
Hitung nilai Super
Matriks Tahap II
Hitung nilai CR (Weighted Matriks)

Tidak Konsisten? Ya Hitung nilai Super


Matriks Tahap I
(Unweighted Matriks)

Gambar 1.2 Proses Tahapan Metode Komputasi ANP

2.2.9 Penilaian 360 Degree

Metode penilaian 360 Degree ini dikenal penilaian multisumber.


Proses penilaian dengan model ini memiliki keterlibatan dan
kredibilitas tinggi dari karyawan yang paling mempengaruhi
perilaku dan kinerja dan berbagai tujuan serta meningkatkan
komunikasi. Selain itu ia juga bermanfaat dala menyediakan
perspektif yang bagus buat semua orang. Pola penilaian ini memberi
seseorang kesempatan untuk mengetahui bagaimana mereka dinilai
orang lain, dan juga termasuk bagaimana cara mereka untuk menilai
diri mereka sendiri yang dilihat dari segi keterampilan serta
perilakunya.

2.3 KERANGKA PIKIR

Dalam penelitian ini dapat dibuat suatu kerangka pemikiran yang


dapat menjadi landasa dalam penulisan ini agar mendapatkan hasil
yang optimal, maka diperlukan adanya prosedur yang harus dilalui.
Prosedur itu berisikan langkah-langkah sistematis yang
menggambarkan kegiatan penelitian dari awal mengidentefikasikan
masalah sampai dengan membuat Sistem Evaluasi Kineja Pegawai
berbasiskan web. Adapun kerangka pikiran ini dapat digambarkan
sebagai berikut :

IDENTIFIKASI MASALAH
1. Belum adanya suatu standar nilai pembobotan yang valid terhadap
indikator dalam menilai kinerja pegawai.
2. Proses dan hasil evaluasi kinerja selama ini berjalan tidak secara
efektif dan efisien, dikarenakan unsur subjektivitas
3. Ketidakpuasan yang dirasakan sebagian besar karyawan akan hasil
evaluasi

ANALISIS PENDEKATAN PENELITIAN


1. Observasi dan Wawancara Pendahuluan
2. Pengumpulan Data
Wawancara dan penyebaran kuisioner terhadap atasan
manager (pihak terkait dalam melakukan evaluasi kinerja)
Penyebaran kuisioner pada pegawai
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Hardware dan Software UML (Unified Metode ANP dan Model
Modelling Language) Penilaian 360 Degree
Komputer, modem, 1. Use Case Diagram 1. Perhitungan
ANP
Windows 7 ultimate, 2. Activity Diagram 2.
Pembobotan Nilai
Xampp 1.6.4 win 32 dan 3. Class Diagram 3.
Penilaian Kinerja
Mozilla Firefox 4. Sequence Diagram 4.

HASIL
Aplikasi Sistem Evaluasi Kinerja Pegawai Berdasarkan Model 360 Degree
BABBerbasis
III Web

IMPLEMENTASI
SISTEM EVALUASI KINERJA PEGAWAI PADA PT. WARNA PRIMA

Anda mungkin juga menyukai