Anda di halaman 1dari 158

Petunjuk Teknis Tenaga Pendamping Desa

Hal 1
Petunjuk Teknis Tenaga Pendamping Desa

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembangunan sektor kelautan dan perikanan dilaksanakan


berdasarkan prinsip pro poor, pro job, pro growth, dan pro
sustainability. Prinsip pembangunan tersebut dituangkan dalam Visi
dan Misi Kementerian Kelautan dan Perikanan, yaitu menjadikan
Indonesia sebagai Penghasil Produk Kelautan dan Perikanan Terbesar
Tahun 2015 dan Mensejahterakan Masyarakat Kelautan dan
Perikanan.
Dalam rangka mewujudkan visi dan misi tersebut, diperlukan sumber
daya manusia (SDM) yang memiliki integritas dan kualitasagar
sumber daya kelautan dan perikanan dapat dikelola secara efisien,
efektif dan berkelanjutan. Hal tersebut akan dapat dicapai apabila
sumber daya manusianya mandiri menuju industrialisasi perikanan.
Salah satu upaya mencapai kemandirian SDM masyarakat kelautan
dan perikanan adalah dengan mengoptimalkan peran tenaga
pendamping/penyuluh perikanan.
Empat elemen kunci yang menjadi dasar dan desain program
Pembangunan Masyarakat Pesisir (PMP) adalah pemberdayaan
masyarakat, pendekatan yang berfokus pada produksi dan pasar, fokus
pada kelompok miskin yang aktif dan replikasi. Pemberdayaan masyarakat,
sebagai salah satu dari elemen kunci tersebut adalah suatu proses
upaya perbaikan/peningkatan kemampuan masyarakat untuk membuat
mereka menjadi lebih berdaya melakukan sesuatu yang bermanfaat.
Keberhasilan program pemberdayaan masyarakat akan sangat
tergantung kepada kemampuan memformulasikan kondisi masyarakat
secara utuh, memilih metode pendekatan yang sesuai dan
pendampingan yang dilakukan. Konsep pendampingan dalam
pembangunan masyarakat (community development) menjadi penting
atas dasar pemikiran bahwa pada dasarnya masyarakat sasaran
memiliki potensi dan kemauan untuk berubah ke arah yang lebih
baik sesuai dengan potensi sumber daya alam dan kearifan lokal
yang ada di sekitar mereka.

Hal 2
Petunjuk Teknis Tenaga Pendamping Desa

Pendampingan pada dasarnya merupakan upaya untuk mengajak


serta dan membimbing masyarakat (individu atau kelompok) untuk
mengembangkan berbagai potensi yang dimilikinya, agar mampu
mencapai kualitas kehidupan yang lebih baik. Yang dimaksud dengan
pendampingan dalam kegiatan ini adalah memfasilitasi proses
pengambilan keputusan berbagai kegiatan yang terkait dengan
kebutuhan masyarakat, membangun kemampuan meningkatkan
pendapatan, membangun usaha/bisnis dengan manajemen modern
(profesional), serta mengembangkan perencanaan kegiatan yang
partisipatif.
Program pendampingan ini membutuhkan ketersediaan sumberdaya
manusia (SDM) memiliki integritas dan kualitas, yang mampu
berperan sebagai fasilitator, komunikator dan dinamisator, serta
berperan sebagai konsultan tempat bertanya bagi kelompok.
Perubahan perilaku masyarakat untuk mandiri dan kreatif dalam
mengembangkan usaha ekonomi produktif merupakan fokus utama
program pendampingan. Tenaga pendamping dapat berasal dari
tenaga pendamping lokal di wilayah setempat (tokoh masyarakat,
penyuluh perikanan), maupun tenaga pendamping yang berasal dari
luar (LSM, Perguruan Tinggi) sepanjang memenuhi kriteria sebagai
tenaga pendamping.

1.2 Tujuan
a. Menyamakan persepsi para pemangku kepentingan (stakeholders)
tentang kegiatan pendampingan pemberdayaan masyarakat pesisir
b. Memberikan panduan/acuan kepada tenaga pendamping desa
(TPD)/penyuluh di lapangan dalam melaksanakan kegiatan
pendampingan pemberdayaan masyarakat pesisir
c. Memberikan panduan/acuan pelaksanaan kegiatan pendampingan
dan penyuluhan kepada PIU.
d. Memberikan arahan proses interaksi dan konsultasi bagi kelompok
masyarakat kepada TPD dan PIU.

Hal 3
Petunjuk Teknis Tenaga Pendamping Desa

1.3 Sasaran
a. Para pemangku kepentingan memiliki persepsi yang sama
tentang program pendampingan
b. TPD memahami sistem dan mekanisme pendampingan dalam
Proyek Pembangunan Masyarakat Pesisir.
c. PIU memahami tugas dan fungsinya dalam memberikan
supervisi dan pengawasan kepada TPD
d. Masyarakat memahami peran TPD dan PIU dalam kegiatan
pemberdayaan masyarakat pesisir.

1.4 Definisi
a. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Kelautan
dan Perikanan yang selanjutnya disebut PNPM Mandiri KP
adalah program pemberdayaan masyarakat yang ditujukan untuk
meningkatkan kemampuan dan pendapatan, penumbuhan
wirausaha kelautan dan perikanan serta meningkatnya kualitas
lingkungan.
b. Pemberdayaan masyarakat adalah upaya menumbuhkan
kapasitas dan kapabilitas masyarakat untuk meningkatkan posisi
tawar (bargaining powel) sehingga memiliki akses dan
kemampuan untuk mengambil keuntungan timbal balik dalam
bidang sosial dan ekonomi.
c. Pembangunan Masyarakat Pesisir (PMP) yang selanjutnya
disebut adalah bagian pelaksanaan program PNPM Mandiri KP
melalui bantuan pengembangan sumber daya manusia,
infrastruktur/ lingkungan, dan usaha.
d. Kelompok Usaha Kelautan dan Perikanan yang selanjutnya
disebut Pokmas adalah kelompok usaha bersama berupa
kelompok nelayan (KUB), kelompok pembudidaya ikan
(Pokdakan), kelompok pengolah/pemasar ikan (Poklasar),
kelompok usaha garam rakyat (Kugar) dan kelompok
masyarakat pesisir dalam rangka mengembangkan usaha

Hal 4
Petunjuk Teknis Tenaga Pendamping Desa

produktif untuk mendukung peningkatan pendapatan dan


penumbuhan wirausaha kelautan dan perikanan.
e. Bantuan Langsung Masyarakat yang selanjutnya disebut BLM
adalah dana bantuan sosial yang disalurkan melalui rekening
KUB dalam bentuk bantuan pengembangan usaha kelautan dan
perikanan serta bantuan sarana dan prasarana pesisir.
f. Rencana Pengembangan Desa Pesisir yang selanjutnya disebut
RPDP adalah rencana pembangunan dan pengembangan desa
selama 5 (lima) tahun yang dilaksanakan oleh Desa dibantu
tenaga pendamping secara partisipatif di tiap-tiap desa dengan
mempertimbangkan antara lain seperti profil desa pesisir,
musyawarah perencanaan dan pengembangan desa
(musrenbangdes), dan rencana pembangunan jangka menengah
desa (RPJM-Desa).
g. Rencana Kegiatan Kelompok yang selanjutnya disebut RKK
adalah rencana kegiatan untuk pengembangan kelompok yang
disusun oleh KUB berdasarkan rencana pengembangan desa.
h. Desa atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut
desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-
batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus
kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal usul dan
adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem
pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
i. Kelompok Masyarakat Pesisir yang selanjutnya disebut Pokmas
Pesisir adalah kumpulan masyarakat terorganisir yang mendiami
wilayah pesisir dan melakukan kegiatan usaha penunjang
kelautan dan perikanan ataupun usaha lainnya serta terkait
dengan pelestarian lingkungan.
j. Tim Pengarah Nasional yang selanjutnya disebut National
Steering Commitee (NSC) adalah Tim Pengarah Pusat yang
dibentuk oleh Menteri Kelautan dan Perikanan untuk
mengkoordinasikan Proyek PMP.

Hal 5
Petunjuk Teknis Tenaga Pendamping Desa

k. Unit Pelaksana Proyek yang selanjutnya disebut Project


Implementation Unit (PIU) adalah unit pelaksana Proyek PMP
di Kabupaten/Kota yang dibentuk oleh Bupati/Walikota atau
pejabat yang ditunjuk untuk mengkoordinasikan pengelolaan
Proyek PMP di wilayahnya.
l. Komite Pemberdayaan Masyarakat Pesisir yang selanjutnya
disebut District Oversight Board (DOB) adalah Tim Teknis di
Kabupaten/kota yang bertugas memberikan saran, melakukan
pengawasan yang terbatas, khususnya untuk memastikan
keadilan sosial dalam alokasi input proyek.
m. Kelompok Kerja Masyarakat Desa yang selanjutnya disebut
Village Working Group (VWG) dibentuk melalui pemilihan dari
masing-masing kelompok sasaran sasaran dalam pertemuan
desa.
n. Masyarakat pesisir adalah nelayan, pembudidaya ikan, pengolah
dan pemasar ikan dan masyarakat lain yang hidupnya di
wilayah pesisir dan tergantung pada sumber daya ikan dan
bermukim di wilayah pesisir, melakukan kegiatan usaha di
pesisir ataupun usaha lainnya serta kegiatan yang terkait
dengan pelestarian lingkungan.
o. Rumah tangga adalah keluarga yang terdiri dari suami
dan/atau istri beserta anak-anaknya yang belum menikah.

p. Tenaga Pendamping Desa adalah orang yang mempunyai latar


belakang pendidikan atau berpengalaman di bidang kelautan
dan perikanan, tinggal di tengah masyarakat sasaran, dan
mendampingi kelompok masyarakat Pemberdayaan
Masyarakat adalah suatu proses dimana masyarakat, khususnya
mereka yang kurang memiliki akses kepada
sumberdaya pembangunan didorong untuk makin mandiri dalam
mengembangkan kehidupan mereka. Dalam proses ini
masyarakat dibantu untuk mengkaji kebutuhan, masalah dan

Hal 6
Petunjuk Teknis Tenaga Pendamping Desa

peluang dalam pembangunan yang dimilikinya sesuai dengan


lingkungan sosial ekonomi kehidupan mereka sendiri.

q. Ketahanan Pangan adalah kondisi terpenuhinya pangan bagi


rumah tangga yang tercermin dari tersedianya pangan yang
cukup baik dalam jumlah maupun mutunya, aman, merata dan
terjangkau.

r. Participatory Rural Appraisal (PRA) adalah suatu pendekatan


untuk melakukan penilaian/pengkajian keadaan atau kondisi
sosial, budaya, dan ekonomi serta mengkaji permasalahan dan
pemecahannya dengan melibatkan warga dan seluruh
stakeholder.

s. Pendampingan adalah kegiatan pemberdayaan masyarakat


dengan menempatkan tenaga pendamping yang berperan
sebagai fasilitator, komunikator dan dinamisator.

1.5 Landasan Hukum


a. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara;
b. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara;
c. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan
Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara;
d. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 45
Tahun 2009;
e. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem
Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan;
f. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan
Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil;
g. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2005 tentang Tim
Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan;

Hal 7
Petunjuk Teknis Tenaga Pendamping Desa

h. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang


Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 91 Tahun
2011;
i. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010-2014;
j. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan,
Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan
Organisasi, Tugas dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor
92 Tahun 2011;
k. Keputusan Presiden Nomor 42 Tahun 2002 tentang Pedoman
Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor
53 Tahun 2010;
l. Keputusan Presiden Nomor 84/P Tahun 2009 sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 61/P Tahun
2012;
m. Perdirjen NOMOR 03/PER-DJKP3K/2013 tentang Pedoman
Teknis Proyek Pembangunan Masyarakat Pesisir Tahun 2013;
n. Financing Agreement Coastal Community Development Project
antara Republik Indonesia dan International Fund for
Agricultural Development (IFAD) dan Spanish Food Security
Co-financing Facility Trust Fund pada tanggal 23 Oktober
2012.

Hal 8
Petunjuk Teknis Tenaga Pendamping Desa

BAB II

KONSEPSI PENDAMPINGAN PEMBANGUNAN MASYARAKAT PESISIR

Kegiatan perekonomian di wilayah pesisir diluar kota-kota besar/


kota pantai Indonesia, didominasi oleh usaha mikro, karena legalitas
administrasi belum menjadi tuntutan dan skala ekonomi usahanya relatif
kecil tidak jauh dari kriteria Usaha Mikro tersebut diatas. Pelaku
kegiatan usaha mikro di wilayah pesisir sangat beragam, mulai dari
nelayan, pembudidaya ikan, pengolah hasil perikanan dan kelautan,
pengalas/tibo-tibo, tekong/juragan serta masyarakat pesisir lainnya.

Usaha mikro merupakan usaha produktif milik orang perseorangan


dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria usaha mikro:
a. memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 50.000.000,- (lima puluh
juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau
b.) memiliki hasil penjualan tahunan maksimal Rp 300.000.000 (tiga
ratus juta rupiah) per tahun. Usaha ini bisa perorangan, bisa keluarga
dan bisa juga berbentuk usaha dagang (UD, CV, FA) atau koperasi.
Penggunaan tenaga kerja dari anggota keluarga, kerabat, orang lain
dengan gaji relatif murah dan ketrampilan tidak menjadi faktor penentu.
Pada umumnya transaksi dan jasa produksi berlangsung secara informal.

Usaha skala mikro yang mereka kembangkan sangat terbatas


pada modal, manajemen skill dan sumberdaya yang mereka miliki
sendiri. Keterbatasan itu membuat usaha mikro pesisir sulit berkembang.
Oleh sebab itu dibentuk Lembaga Ekonomi Pengembangan Pesisir
Mikro Mitra Mina (LEPP M3), sehingga mempunyai kekuatan bersama
(collective action) dari kumpulan individu masyarakat pesisir yang kurang
berdaya untuk mencapai tujuan bersama. Dalam perkembangannya,
LEPP M3 ini berevolusi menjadi badan usaha berbentuk koperasi
perikanan. Tiap-tiap LEPP M3/Koperasi Perikanan membentuk unit usaha
mikro meliputi: a.) Usaha simpan pinjam/lembaga keuangan mikro; b.)

Hal 9
Petunjuk Teknis Tenaga Pendamping Desa

kedai pesisir; c.) Solar Packed Dealer untuk Nelayan (SPDN) dan
Stasiun Pengisian BBM bagi Nelayan (SPBN); dan d.) diversifikasi
usaha mikro seperti klinik bisnis, garam rakyat, pengolahan hasil ikan,
bengkel perahu nelayan, pabrik es dll.
Hubungan antara koperasi dengan unit usaha yang dibentuk tersebut
adalah sebagai berikut:
Unit Usaha Mikro

KOPERASI
LEPP-M3

LKM SPDN/ KEDAI


SPBN PESISIR

Diversifikasi Usaha Mikro


(Garam, bengkel, nugget ikan,
KLINIK BISNIS
amplang)

KUR/KK
PE

Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir (PEMP), dilaksanakan sejak


tahun 2001 sampai sekarang, pada 292 Kabupaten/Kota (95,74%) dari 305
Kabupaten/Kota berpesisir di Indonesia, sedangkan jumlah masyarakat yang terlibat
dalam kegiatan PEMP sejak tahun 2001 sampai 2007 sebanyak 667.500 jiwa
(12,70%) dari sasaran 5.254.400 jiwa yang miskin. Dalam kurun waktu tersebut,

Hal 10
Petunjuk Teknis Tenaga Pendamping Desa

jumlah Dana Ekonomi Produktif (DEP) yang disalurkan sebesar Rp. 518.593.000.000.
yang dikelola oleh 269 Koperasi Lembaga Ekonomi Pengembangan Pesisir Mikro Mitra
Mina (LEPP-M3)/Koperasi Perikanan melalui Lembaga Keuangan Mikro (LKM).
Dalam kurun waktu 7 (tujuh) tahun anggaran (2001-2007) kegiatan PEMP telah
menunjukkan hasil yang menggembirakan, 269 LEPP-M3 terevitalisasi hingga berbadan
hukum koperasi. Di antaranya 256 memiliki LKM dan Usaha Mikro yang teridi dari:
6 buah BPR Pesisir, 112 buah Unit Simpan Pinjam (USP), 25 buah unit Baitul
Qiradh, 179 Unit Kedai Pesisir, dan 225 buah Unit SPDN. Sebagian besar LKM
tersebut sudah mampu mencapai BEP (break event point) serta 6 buah BPR-Pesisir
resmi operasional. Sampai saat ini tercatat 53 unit Swamitra Mina telah on-line dan
menunjukkan 67% sasaran PEMP berkaitan langsung dengan sektor perikanan, 33%
tidak terkait langsung, seperti bengkel, pengolahan makanan dan minuman, bahan
konsumsi dan warung makan. Setidaknya telah 133.500 tenaga kerja yang terserap
langsung program PEMP pada 269 koperasi, 324 LEPP-M3/Koperasi Perikanan, 256
Lembaga Keuangan Mikro, 179 Kedai Pesisir, dan 225 SPDN/SPBN. Jumlah ini terus
berkembang, sampai akhir tahun 2009, jumlah Unit Simpan Pinjam mencapai 256 unit,
SPDN/SPBN mencapai 230 unit dan Kedai Pesisir mencapai 197 unit.
Pada tahun 2007 upaya untuk mendiversifikasikan unit usaha koperasi PEMP tidak
dapat dilanjutkan, karena Departemen Keuangan membuat kebijakan bahwa bantuan
sosial tidak lagi boleh disalurkan ke badan usaha koperasi, tetapi harus langsung
kepada kelompok masyarakat pesisir. Maka pada tahun anggaran 2008 penerima dana
bansos, seperti SPDN dan Kedai Pesisir adalah kelompok masyarakat/lembaga
kemasyarakatan.
Tahun 2009, kegiatan Usaha Mikro lebih dititik beratkan pada pengembangan kemitraan
untuk investasi pembangunan unit usaha yang baru. Adapun pola kemitraan yang
dikembangkan untuk pembangunan/pengoperasian SPDN/SPBN dalam bentuk beberapa
tipe: a.) masyarakat secara swadana membangun SPDN/SPBN difasilitasi oleh DKP
khususnya perizinan dan kuota BBM bersubsidi. b.) masyarakat/badan usaha
membangun sendiri fasilitas sederhana yang memenuhi standart Departemen ESDM
lalu difasilitasi DKP dengan salah satu perusahaan swasta penyalur BBM bersubsidi
yang ditetapkan Pemerintah (Distributor Own, Distributor Operate/DODO). c.) perusahaan
swasta penyalur BBM bersubsidi yang ditetapkan Pemerintah membangun fasilitas
SPDN/PBN di lahan milik pengelola dengan sistem pembagian keuntungan ( Company
Own, Distributor Operate/CODO).

Hal 11
Petunjuk Teknis Tenaga Pendamping Desa

NAIKKAN

Volume usaha
Nilai produksi
Pendapatan

TURUNKAN MASYARAKAT PESISIR

Biaya produksi Saving/investasi


Beban hidup Mandiri
Biaya rumah Sejahtera
tangga

Konsepsi usaha mikro adalah menurunkan biaya produksi, biaya rumah tangga dan
beban hidup nelayan/pembudidaya ikan, kemudian meningkatkan produktivitas mereka
dengan inovasi teknologi baru dalam penangkapan dan pembudidayaan ikan. Para
nelayan dapat berlayar lebih jauh ke laut, karena BBM tersedia dengan harga subsidi
di pusaqt kegiatan mereka. Hal ini akan meningkatkat jumlah lapangan kerja baru dan
jumlah Hari Orang Kerja (HOK). Produktivitas yang meningkat akan menimbulkan hasil
penjualan lebih, sehingga mereka dapat menyimpan kelebihan produknya, lalu
menabung sehingga dapat dimanfaatkan pada masa mendatang untuk membiayai
kebutuhan berikutnya seperti pendidikan, kesehatan dan pembangunan rumah nelayan.
Akumulai kegiatan ini yang dapat memberikan pendapatan bersih yang lebih besar
(disposable income) akan meningkatkan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat
pesisir.
Kedai Pesisir bertujuan untuk melayani kebutuhan pokok sehari-hari, alat penangkap
ikan dan kebutuhan usaha bagi masyarakat pesisir dalam bentuk outlet dengan sistem
swalayan. Dalam konsepsi pengembangan kedai pesisir, diarahkan sebagai pemasok
bagi warung-warung sejenis di sekitarnya sehingga tidak menimbulkan persaingan, tetapi
menjadi mitra kerja, sehingga omzet penjualan semua warung menjadi bagian dari
omzet penjualan kedai pesisir. Kedai Pesisir diharapkan dapat menekan harga
penjualan sampai pada tingkat harga yang sama dengan harga di ibukota
kabupaten/kota. Jika hal ini dapat terlaksana, maka nelayan/pembudidaya ikan yang
menjadi anggota LEPP-M3 dapat menekan biaya pengeluaran rumah tangga untuk
membeli kebutuhan sehari-hari dan alat penangkap ikan.
Sejak mulai diluncurkannya program pendirian Kedai Pesisir pada tahun anggaran 2005
sampai dengan tahun 2007, dapat disampaikan perkembangannya sebagai berikut:

Hal 12
Petunjuk Teknis Tenaga Pendamping Desa

a. Dana pendirian Kedai Pesisir telah dianggarkan untuk 179 kabupaten/kota


sebanyak 204 satuan anggaran, dengan rincian: Tahun anggaran 2005
sebanyak 18 daerah, Tahun anggaran APBNP 2005 sebanyak 100 daerah,
Tahun Anggaran 2006 sebanyak 50 daerah, dan Tahun anggaran 2007
sebanyak 36 daerah.
b. Dari 179 kabupaten/kota yang mendapatkan dana pendirian Kedai Pesisir, ada
yang telah 2 kali mendapatkan program tersebut (20 daerah), di mana ada
yang menempatkan pada satu koperasi pengelola dan ada yang mendirikan
kedai pesisir baru dengan pengelola yang berbeda.
c. Sampai dengan September 2007 Kedai Pesisir yang telah beroperasi sebanyak
138 unit, 41 unit/daerah belum beroperasi, dan 8 daerah tidak tidak jadi
direalisasikan karena tidak mencairkan dananya.
d. Dari 36 Kabupaten/kota yang mendapatkan alokasi dana tahun 2007 hanya 17
kabupaten/kota yang sempat mencairkan dananya, sebelum peraturan tentang
penerima bansos diterbitkan.
e. Untuk TA 2008 melalui program PEMP sebanyak 43 kabupaten/kota.

Sebelum peraturan tentang penerima dana bansos diterbitkan, Kedai Pesisir


merupakan salah satu unit usaha otonom (UUO) di koperasi PEMP yang memiliki
otoritas/kewenangan tertentu dalam pengelolaan kedai pesisir. Pada tahun 2008,
bantuan dana pendirian Kedai Pesisir sebesar Rp 300 juta disalurkan langsung ke
rekening Kelompok Masyarakat Pesisir (KMP) penerima program PEMP yang ditetapkan
oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten/Kota, setelah diverifikasi oleh Tim
Bantuan Langsung Masyarakat.

Pengelolaan kedai dilakukan oleh personel/pengelola, yang ditunjuk oleh KMP


dengan mendapatkan Surat Keputusan (SK) pengangkatan. Pengelola kedai
mendapatkan hak karyawan berupa gaji yang nilai besarannya ditentukan oleh KMP,
dengan acuan RAB Kedai Pesisir yang disusun oleh Direktorat PMP.
Pengelola memiliki kewajiban untuk berkoordinasi dalam menyusun rencana
pengembangan kedai dan membuat laporan rutin perkembangan setiap bulan, harta
kekayaan, permodalan, dan perkembangan usaha kepada koperasi. Pengelola Kedai
Pesisir berhak mendapatkan pengawasan dan pembinaan KMP, dan setiap akhir tahun
pengelola wajib menyusun Program kerja dan Rencana Anggaran dan Pendapatan
kedai untuk diserahkan kepada KMP dan disampaikan dalam forum rapat anggota.
Mekanisme pengelolaan hasil usaha mengikuti ketentuan yang tercantum dalam
Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) serta keputusan rapat
pengurus lainnya. Untuk kelancaran operasional yang menguntungkan dan
mengembangkan aset/omset/wilayah layanan, maka pengelola Kedai Pesisir, harus dapat

Hal 13
Petunjuk Teknis Tenaga Pendamping Desa

mencari mitra usaha, sehingga pengadaan barang dapat lebih efisien. Mitra usaha
juga bisa sebagai penyedia modal dan pembinaan manajerial.

Seluruh aset kedai yang dibeli dengan dana DEP merupakan milik KMP yang
dihibahkan oleh DKP untuk membantu pengembangan ekonomi masyarakat pesisir,
sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Aset kedai sesuai dengan RAB
fasilitas Kedai Pesisir yang dibeli dengan dana DEP akan berupa fasilitas peragaan
barang, mesin transaksi (cash register), komputer lengkap, peralatan kantor/kios (meja,
kursi kantor, filing kabinet, lemari arsip, mesin hitung listrik). Seluruh aset kedai
tersebut dihibahkan sebagai aset koperasi oleh karena itu KMP tidak dapat
mengalihfungsikan aset kedai untuk kegiatan non kedai, dan memindahtangankan status
kepemilikan aset kedai kepada pihak manapun.

Dalam pendirian Kedai Pesisir, Dinas Kelautan dan Perikanan kabupaten/kota


sebagai penanggungjawab operasional kegiatan bertugas untuk menetapkan KMP
pengelola, sosialisasi dan publikasi tingkat kabupaten/kota, monitoring dan evaluasi
serta pelaporan. Selain itu juga akan bertanggung jawab dalam pembinaan lebih lanjut
paska tahun berjalan dan akan berperan sebagai pembina dengan memberikan saran
masukan dan bantuan teknis dalam rangka penguatan usaha kedai pesisir. Dinas
Kelautan dan Perikanan kabupaten/kota akan berperan sebagai pengawas dengan
mengadakan pengawasan secara terprogram kepada koperasi dan pengelola dalam
teknis operasional kedai.

Pengelola, melalui KMP wajib melaporkan perkembangan unit usaha kedai setiap
bulan kepada Dinas kelautan dan perikanan Kabupaten/Kota selaku penanggungjawab
operasional, sesuai dengan format laporan yang ditetapkan oleh Dinas kelautan dan
Perikanan Kabupaten/Kota. Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan kabupaten/Kota wajib
melaporkan perkembangan kegiatan Kedai Pesisir setiap bulan dan akhir tahun kepada
Bupati/walikota dan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Propinsi dengan tembusan
ke Ditjen KP3K. Dinas Kelautan dan Perikanan Propinsi membuat laporan enam
bulanan kepada Ditjen KP3K dengan tembusan kepada Gubernur.

Untuk kelancaran/efektifitas operasional Kedai Pesisir, maka dilakukan pelatihan bagi


calon pengelola dan/atau pengelola Kedai Pesisir. Pelatihan ini diharapkan akan
menambah wawasan pengetahuan dan keterampilan pengelolaan kedai pesisir yang
menguntungkan, serta berwirausaha yang profesional kepada calon pengelola kedai
pesisir, sehingga dapat mengoperasikan kedai pesisir dengan baik sesuai dengan
tujuan pendiriannya. Dari pelatihan ini juga diharapkan dengan adanya sharing
pembelajaran dan saling interaksi antar pengelola, sehingga dapat memberikan dan

Hal 14
Petunjuk Teknis Tenaga Pendamping Desa

menambah peluang kerjasama usaha antar daerah. Selain itu, interaksi antar pengelola
dan instruktur menjadi tambahan manfaat, jika dengan pelatihan ini dapat tumbuh
inspirasi membangun jejaring usaha, yang sebelumnya tidak terpikirkan.

Hal 15
Petunjuk Teknis Tenaga Pendamping Desa

BAB III
IMPLEMENTASI PENDAMPINGAN DALAM RANGKA PEMBANGUNAN
MASYARAKAT PESISIR

Salah satu upaya untuk meningkatkan keberhasilan program


pemberdayaan yaitu meningkatkan kemampuan masyarakat adalah
diinisiasinya program pendampingan. Sesungguhnya program
pendampingan bukanlah sesuatu hal yang baru dalam program-program
sejenis, namun akhir-akhir ini istilah pendampingan mengemuka karena
melemahnya program penyuluhan dan semakin rumitnya tantangan yang
dihadapi sektor kelautan dan perikanan.

Prinsip-prinsip pendampingan yang dapat digunakan sebagai panduan


dalam upaya pemberdayaan masyarakat meliputi:

a. Prinsip Berkelompok

Kelompok tumbuh dari, oleh dan untuk kepentingan masyarakat.


Untuk meningkatkan peran dan fungsi kelompok dalam
pengembangan usaha, peningkatan pendapatan dan kesejahteraan
serta pengembangan/penguatan kelembagaan ekonomi, kelompok
dapat saling bekerjasama selain dengan anggota dalam kelompok,
juga dapat bekerjasama dengan kelompok dan atau mitra lainnya
di luar kelompok.

b. Prinsip Keberlanjutan

Seluruh kegiatan pengembangan dan perberdayaan masyarakat


diorientasikan pada terciptanya suatu sistem dan mekanisme yang
mendukung program secara terus menerus dan berkelanjutan.

c. Prinsip Keswadayaan

Kegiatan ditujukan untuk memberi motivasi dan mendorong


masyarakat untuk berusaha atas kemauan dan kemampuan sendiri
(mandiri) berbasiskan potensi local dan sedapat mungkin tidak
tergantung kepada bantuan dari luar.

Hal 16
Petunjuk Teknis Tenaga Pendamping Desa

d. Prinsip Kesatuan Keluarga

Masyarakat tumbuh dan berkembang sebagai satu kesatuan


keluarga yang utuh. Kepala keluarga beserta anggota keluarga
merupakan pelaku, pemacu dan pemicu bagi kemajuan usaha.
Prinsip ini menuntut para pendamping untuk memberdayakan
seluruh anggota keluarga masyarakat agar berperan serta dalam
meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan.

e. Prinsip Belajar Menemukan Sendiri

Kelompok dalam masyarakat tumbuh dan berkembang harus atas


dasar kemauan dan kemampuan mereka untuk belajar menemukan
sendiri apa yang mereka butuhkan dan apa yang akan mereka
kembangkan, termasuk upaya untuk mengubah penghidupan dan
kehidupannya.

Seorang pendamping adalah pemeran kunci didalam program


pengembangan masyarakat. Tugas utama seorang pendamping adalah
menggali, membangun dan mengembangkan kapasitas masyarakat agar
mampu mengorganisasi dirinya kelompoknya, serta menentukan sendiri
upaya-upaya yang diperlukan dalam memperbaiki kehidupan mereka.
Pendamping bekerja bersama-sama dengan masyarakat untuk
membangun kepercayaan diri mereka terhadap kemampuan dan potensi
yang sebenarnya mereka miliki. Pada dasarnya pendamping memiliki tiga
peran dasar. yaitu:

a. Penasehat Kelompok

Pendamping memberikan berbagai masukan saran dan


pertimbangan yang diperlukan oleh kelompok dalam menentukan
pilihan kegiatan yang akan dilakukan dengan memberikan
gambaran konsekuensi atas pilihan tersebut. Demikian pula halnya
dalam memilih solusiketika menghadapi masalah. Sedangkan
keputusansepenuhnya diserahkan kepada mereka.

Hal 17
Petunjuk Teknis Tenaga Pendamping Desa

b. Trainer Participatoris

Pendamping memberikan pelatihanberbagai kemampuan dasar yang


diperlukan oleh kelompok seperti menyelenggarakan dan mengelola
rapat/pertemuan kelompok, mengelola administrasi dan pembukuan
keuangan, management complect dan memecahkan masalah,
metode pengambilan keputusan dan sebagainya.

a. Link Person

Peran pendamping adalah menjadi penghubung/fasilitatormasyarakat


dengan berbagai lembaga dan stakeholders terkait yang diperlukan
bagi pengembangan kelompok.

Permasalahan dan pertanyaan yang selalu muncul dalam program


pendampingan adalah berapa lama program pendampingan harus
dijalankandan atau harus dihentikan. Jawabannya akan sangat
tergantung kepada nilai dari tujuan yang ingin dicapai, karena
sesungguhnya permasalahan pengembangan masyarakat tidak akan
pernah selesai sepanjang masih ada kesadaran dan kemauan
masyarakat untuk meningkatkan tarap hidupnya. Oleh karena itu program
ini dapat dinilai sebagai rule (ketentuan) atau discretion. Dengan cara
ini maka target dan tujuan dapat dicapai pada waktunya bahkan dapat
dipercepat.

Apabila kegiatan pendampingan dianggap sebagai rule, maka kegiatan


tersebut harus dilakukan oleh institusi pemerintah karenadi samping
memiliki kewenangan dalam membuat kebijakan, juga memiliki kesiapan
sarana-prasarana dan biaya, sehingga kegiatan ini dapat dilakukan
secara terus menerus sesuai kebutuhan sampai tujuan yang diinginkan
tercapai. Sebaliknya apabila sebagai discretion, maka kegiatan
pendampingan hanya merupakan suatu kebijakan penyela terhadap
kebijakan lain yang memiliki dimensi temporal yang lebih panjang.
Konsekuensinya adalah masa pelaksanaan kebijakan ini terbatas atau

Hal 18
Petunjuk Teknis Tenaga Pendamping Desa

tidak harus dilaksanakan secara berulang-ulang. Untuk mendapat hasil


yang optimal, sebaiknya pendampingan adalah suatu rule,
karenapendampingan akan terus dibutuhkan sesuai dengan perkembangan
pengembangan itu sendiri.

Kegiatan pendampingan perlu memiliki tujuan dan sasaran yang jelas,


output (keluaran) dan outcome (dampak) yang terukur.Ukuran-ukuran dan
indicator-indikator yang diinginkan harus sudah tertuang dalam
perencanaan kegiatan ini. Sehingga program pendampingan dapat
dimonitor dan dievaluasi secara terukur, apakah ada kemajuan atau
stagnan, apakah berdampak positif (sesuai harapan) atau negatif (tidak
memiliki dampak yang berarti).

Tugas seorang pendamping sangat kompleks dan bukanlah tugas yang


mudah.Persyaratan yang harus dimiliki oleh seorang pendamping di
antaranya adalah:

1. Memiliki kompetensi dan kapasitas kognitif atau pengetahuan yang


dalam dan luas dibidangnya.
2. Memiliki komitmen, profesionalime, motivasi, serta kematangan
berpikir dan bersikap (arif/bijak/sabar/tekun) dalam melaksanakan
pekerjaan.
3. Memiliki kemauan yang sangat kuat untuk berbagi dengan sesama
untuk apa yang dianggapnya baik.
4. Memiliki kemampuan dalam mengumpulkan data, menganalisis dan
identifikasi masalah, baik sendiri maupun bersama-sama masyarakat
yang didampingi.
5. Memiliki kemampuan komunikasi untuk melakukan interaksi atau
membangun hubungan dengan setiap keluarga.
6. Memiliki kemampuan berorganisasi dan mengembangkan
kelembagaan.

Hal 19
Petunjuk Teknis Tenaga Pendamping Desa

Tahapan Pelaksanaan Kegiatan Pendampingan

Agar kegiatan pendampingan lebih terarah, terukur dan dapat dipahami


kapan program akan berakhir, maka kegiatan pendampingan harus
memiliki tahap-tahap kegiatan yang jelas. Tahap-tahap ini pada
hakikatnya merupakan target atau sasaran yang ingin dicapai pada
kurun waktu tertentu.

Tahapan kegiatan pendampingan adalah sebagai berikut:

a. Pengenalan Kebutuhan Masyarakat

Pengenalan kebutuhan masyarakat dilakukan untuk mengetahui apa


yang diperlukan oleh masyarakat di satu daerah, sehingga
kegiatan yang akan dilaksanakn di daerah tersebut betul-betul
dapat memberikan manfaat bagi mereka. Oleh karena itu informasi
mengenai lokasi, karakteristik masyarakat serta potensi daerah
diperlukan sebagai bahan dasar untuk merancang suatu kegiatan.
Informasi dapat diperoleh baik dari dokumen tertulis (data
sekunder) maupun dari hasil wawancara/diskusi langsung dengan
pejabat pemerintah, pemuka masyarakat, pemuka adat atau agama
dan anggota masyarakat itu sendiri.

b. Rekruitmen Tenaga Pendamping Desa (TPD)

TPD secara kompetitif direkrut oleh PIU sebagai tenaga kerja


penuh waktu (full time) untuk proyek ini, yang akan
ditempatkan/tinggal menetap di desa/kelurahan sasaran yang telah
ditentukan.

Untuk tahap awal TPD akan dikontrak selama satu tahun yang
dapat diperbarui/diperpanjangjika dinyatakan lolos setelah dilakukan
evaluasi.(Kerangka acuan dan kualifikasi TPD tersedia di bawah
ini).

Pada tahun pertama sepasang TPD (sebaiknya satu


perempuan dan satu laki-laki) akan tinggal dan bekerja di
masing-masing tiga desa.

Hal 20
Petunjuk Teknis Tenaga Pendamping Desa

Tahun kedua dan setrusnya, masing-masing TPD di samping


terus membina tiga desa/kelurahansebelumnya, dia juga akan
mendapat tambahan tanggung jawab satu desa baru per
tahun (satu desa baru di tahun kedua dan satu desa baru
di tahun ketiga).
Untuk keperluan perjalanan TPD dari tempat asal menuju
desa/kelurahan yang telah ditentukan, biaya transportasi dan
atau penginapannya akan ditanggung oleh proyek.
Bagi TPD yang dianggap kinerjanya berprestasi
dipertimbangkan untuk mendapatkan insentif (insentif berbasis
kinerja). ( yang terukur)
Dasar penentuan insentif berbasis kinerja adalah:............
Kinerja TPD yang dibantu konsultan akan diawasi dan
dievaluasi oleh staf Dinas/PIU Kabupaten/kota. (harus
didetailkan apa saja yang mau diukur)
Sasaran dari pelaksanaan perekrutan TPD Tahun 2013
adalah untuk mendapatkan tenaga pendamping masyarakat
pesisir dengan sistem kontrak selama jangka waktu 11
(sebelas) bulan.

Kriteria/persyaratan untuk untuk menjadi TPD adalah sebagai berikut:

1. Pendidikan minimal lulusan Diploma 3 (D3) bidang kelautan dan


perikanan, lebih diprioritaskan yang sarjana (S1).

2. Memiliki pengalaman kerja minimal 1 tahun dalam kegiatan


pemberdayaan masyarakat;

3. Bersedia tinggal/menetap di tempat tugas (desa sasaran lokasi


masyarakat pesisir binaannya);

4. Bersedia mendampingi satu sampai tiga desa pesisir sasaran;

5. Memahami tata nilai, adat istiadat, bahasa dan sosial budaya


masyarakat setempat;

6. Bersedia melaksanakan tugas sesuai kontrak kerja selama 1


tahun, dan mau diperpanjang setiap tahunnya; dan

Hal 21
Petunjuk Teknis Tenaga Pendamping Desa

7. Tidak meninggalkan tempat tugas lebih dari 2 minggu secara


berturut-turut tanpa alasan yang dapat dipertanggungjawabkan,
kecuali untuk melaksanakan tugas/dinas luar.

Pelatihan Pendamping

Kegiatan pelatihan pendampingan ini dimaksudkan untuk menyiapkan


agar tenaga pendamping dapat memahami:

Definisi dan filosofi pengembangan masyarakat (Community


Development)
Definisi dan pengertian masyarakat pesisir
Permasalahan masyarakat pesisir dan program-program yang telah
dilakukan
Pendampingan, peran dan fungsi tenaga pendamping (mampu
melakukan pengorganisasian masyarakat/Community Organizing,
mampu mengenal situasi dan kondisi daerah dan karakter
masyarakat sasaran, mengidentifikasi permasalahan dan membantu
mencari solusi alternatif)
Pelatihan tenaga pendamping dapat dilakukan oleh instansi terkait,
Perguruan Tinggi atau Lembaga Swadaya Masyarakat.

Materi pelatihan tenaga pendamping meliputi materi dasar dan materi


inti, sebagai berikut:

1. Pengenalan Program Pendampingan

a. Dinamika kelompok dan pembukaan diri


b. Visi dan misi program pendampingan
c. Program pemberdayaan masyarakat
d. Visi dan misi program pemberdayaan masyarakat pesisir
e. Kelembagaan dan organisasi
f. Pengembangan program

2. Ketrampilan Teknis Pendampingan

Hal 22
Petunjuk Teknis Tenaga Pendamping Desa

a. Teknik pengorganisasian masyarakat (Community Organizing)


b. Pengenalan potensi sumberdaya (SDA & SDM), permasalahan dan
kebutuhan masyarakat di wilayah tersebut (Problems and Needs
assessment)
c. Manajemen usaha mikro
d. Penyusunan kelayakan usaha
e. Manajemen akuntasi dan pembiayaan
f. Akses modal, teknologi dan pasar
g. Peningkatan produksi dan pemasaran hasil
h. Evaluasi

Sosialisasi Program

Sosialiasi program pendampingan dilaksanakan sesuai dengan kondisi


daerah. Dalam rangka memberikan informasi dan menyamakan persepsi
serta mendukung upaya pemberdayaan masyarakat, maka program
pendampingan ini terlebih dahulu harus disosialisasikan kepada
masyarakat dan stakeholders terkait, yang meliputi rencana dan tujuan
kegiatan, metode/pendekatan yang digunakan, pelaksanaan kegiatan dan
monitoring & evaluasi, serta pengawasannya. Kegiatan sosialisasi dapat
dilakukan melalui pertemuan/diskusi yang dihadiri oleh yang
berkepentingan, atau dapat juga melalui penyebaran informasi dengan
cara membagikan brosur/leaflet yang memuat tentang kegiatan
pengembangan masyarakat pesisir dan program pendampingan.

Pendekatan program pendampingan kepada masyarakat dapat dilakukan


melalui:

a. Pendekatan partisipatif, dengan menerapkan teknik-teknik Participatory


Rural Appraisal (PRA) yaitu suatu metode pendekatan atau cara
sederhana yang digunakan untuk menghasilkan suatu
program yang terencana sesuai potensi yang ada di suatu
wilayah dengan tujuan meningkatkan kemampuan, pengetahuan,
sikap dan keterampilan masyarakat, dengan melibatkan dan

Hal 23
Petunjuk Teknis Tenaga Pendamping Desa

menempatkan masyarakat sebagai subyek, sehingga mampu


menentukan sendiri program yang diinginkan guna mencapai
kemandirian.
b. Pendekatan Participatory Action Research (PAR) yaitu suatu survei
yang diikuti dengan kegiatan tujuan pemberdayaan masyarakat yang
ingin dicapai dari pelaksanaan kegiatan Pemberdayaan Masyarakat
sesuai dengan permasalahan yang ditemukan di masyarakat
sasaran. Dengan mengikut sertakan masyarakat dalam identifikasi
masalah, perencanaan, pelaksanaan, sampai evaluasi kegiatan.

Pelaksanaan Pendampingan

Dalam pelaksanaan kegiatan pendampingan tugas-tugas yang harus


dilakukan oleh TPD adalah sebagai berikut:

a. Mendorong dan meningkatkan motivasi serta partisipasi


nelayan/masyarakat pesisir dalam pengembangan kelembagaan
ekonomi masyarakat berbasis kelautan dan perikanan.

Dalam kegiatan ini pendamping dapat memfasilitasi pelaksanaan


diskusi antar anggota kelompok. Fungsi pendampingan dalam hal
ini adalah menggerakkan dan memfasilitasi diskusi, sehingga
aspirasi setiap anggota dapat terakomodasi dengan baik.

b. Memperkuat Sistem Administrasi Kelompok

Pada umumnya setiap kelompok memiliki catatan keanggotan dan


keuangan secara sederhana. Berdasarkan sistem administrasi yang
ada di kelompok, pendamping dapat mengevaluasi dan secara
bertahap melakukan program improvement/perbaikan administrasi,
sehingga kelompok memiliki sistem administrasi yang standar bagi
keperluan yang lebih luas. Untuk mewujudkan hal tersebut maka
pendamping dan pengurus kelompok perlu melakulan diskusi dan
perbaikan sistem administrasi secara bertahap.

Hal 24
Petunjuk Teknis Tenaga Pendamping Desa

c. Mendampingi Kelompok Masyarakat Menyusun Rencana Usaha


Kelompok (RUK)
Usaha kelompok ini bersifat dinamis, oleh karena itu pendamping
dan pengurus secara periodik dapat melakukan evaluasi atas
rencana dan realisasi/pelaksanaan RUK. Kelompok dapat melakukan
peninjauan kembali terhadap usahanya dengan membuat RUK
yang baru. Kegiatan ini dilaksanakan sebelum kelompok
masyarakat turun ke lapangan bersama-sama pendamping membuat
RUK, apa yang akan diperlukan dan diinginkan kelompok.

d. Memfasilitasi Pelaksanaan Pelatihan kepada kelompok masyarakat

Tenaga pendamping berkoordinasi dengan Konsultan Daerah dan


PIU mengagendakan kegiatan pelatihan yang diperlukan bagi
kelompok yang mencakup pelatihan administrasi, pelatihan usaha,
pelatihan organisasi dan lain-lain sesuai dengan kebutuhan.

e. Mengembangkan Kemitraan dan Pemasaran Hasil

Kegiatan pendampingan diharapkan dapat mengupayakan adanya


jaringan kerjasama kemitraan dan pemasaran hasil dengan pihak
swasta, instansi terkait dan perbankan. Peran tenaga pendamping
bersama dengan Konsultan Daerah adalah membuka ruang bagi
kerjasama antara kelompok dengan lembaga-lembaga lain.

f. Menumbuhkembangkan Kelompok Usaha atau Unit Bersama Di antara


Kelompok

Bersama-sama dengan kelompok masyarakat menjadikan kelompok


tersebut suatu usaha/unit usaha yang dapat berkembang dan
dapat memberikan pelayanan yang efektif bagi pengembangan
usaha anggota dalam upaya untuk mengidentifikasi komoditas
unggulan setempat. Dalam hal ini kelompok masyarakat diantarkan
pada suatu kegiatan usaha yang dapat memfasilitasi
pengembangan usaha anggota.

Hal 25
Petunjuk Teknis Tenaga Pendamping Desa

g. Membuat Laporan Evaluasi

Pendamping harus membuat laporan kegiatan dalam bentuk


laporan terkini dan hasil-hasil yang dicapai atau rencana lebih
jauh dari kegiatan tersebut.

Indikator Keberhasilan Program Pendampingan

Indikator adalah alat ukur yang dapat menunjukkan perbandingan,


kecenderungan atau perkembangan suatu hal yang menjadi pokok
perhatian. Syarat indikator yang baik antara lain mampu mengukur
dengan baik, menggambarkan kondisi yang sebenarnya, hanya mengukur
perubahan yang dimaksud dan mudah dilakukan.

Penetapan Indikator tersebut dilakukan bersama antara pendamping


dengan PIU, Komite Pemberdayaan Masyarakat dan Konsultan Daerah
sejak proses pendampingan dimulai. Dengan kata lain indikator
keberhasilan pendampingan didasarkan pada kesepakatan-kesepakatan
awal antara stakeholder terkait dan pendamping sesuai dengan
kebutuhan dan rencana kerja kelompok.

Indikator keberhasilan pendampingan mencakup: aspek-aspek yang akan


dinilai (kuantitas dan kualitas) yang ditetapkan untuk dicapai dalam
periode tertentu, serta langkah-langkah yang disusun untuk periode
berikutnya setelah satu periode pendampingan yang telah disusun dan
dievaluasi. Indikator keberhasilan pendampingan seperti disajikan pada
Tabel 2 berikut ini:

Tabel 3.1 Indikator Keberhasilan Program Pendampingan


No Tujuan Indikator
1. Memperkuat - Terlaksananya konsolidasi Struktur
kelembagaan masyarakat Internal untuk Pembenahan struktur
pesisir organisasi
- Tersedianya dokumentasi kelompok dan

Hal 26
Petunjuk Teknis Tenaga Pendamping Desa

No Tujuan Indikator
pembukuan
- Optimalisasi pelayanan kepada
masyarakat dengan melakukan
pembenahan sistem/norma-norma
organisasi
- Munculnya peran/figure tertentu yang
menjadi panutan masyarakat
2 Pengembangan Jaringan - Terlaksananya konsolidasi jaringan
Usaha/Kemitraan internal
- Kejelasan informasi dan nilai hubungan
usaha dengan meningkatkan kemampuan
analisa terhadap situasi usaha
- Terindikasi munculnya usaha baru
- Melakukan diversifikasi usaha
- Terjadinya sinergi dalam hubungan
kerjasama dengan pihak-pihak terkait
dalam sistem agribisnis usaha
anggota/kelompok.
3 Menumbuhkembangkan - Terjadinya pemupukan modal
sumber pendapatan - Optimalisasi penggunaan modal
nelayan
4 Meningkatkan peran Terciptanya sinergitas pelaksanaan
serta aparat dan tokoh program pendampingan pada semua
masyarakat komponen masyarakat

Hal 27
Petunjuk Teknis Tenaga Pendamping Desa

BAB IV
TUGAS DAN FUNGSI TENAGA PENDAMPING DESA/PENYULUH

4.1 Tugas

Berdasarkan pedoman teknis Proyek Pembangunan Masyarakat Pesisir,


TPD mempunyai peran yang berbeda dalam tiap kelompok, seperti yang
dijelaskan di bawah ini:

a. Kelompok Kerja Desa (Village Working Group)


TPD bersama dengan konsultan PIU (Project Implementation Unit)
memberikan pelatihan mengenai pemberdayaan masyarakat pesisir
kepada anggota VWG
b. Kelompok Sumber Daya Pesisir
- Bersama konsultan PIU membantu VWG dalam pembentukan
kelompok sumber daya pesisir
- Membantu memfasilitasi peran serta aktif desa-desa yang berdekatan
dan memberikan saran atas partisipasinya
- Memfasilitasi isu-isu nasional dan/atau lokal terkait dengan adaptasi
perubahan iklim, keamanan di laut, kesadaran dan mitigasi bencana
- Memfasilitasi pelatihan kepemimpinan mengenai pengelolaan sumber
daya pesisir, pelestariannya, mobilisasi masyarakat dan
pembangunan kesadaran
- Membantu meningkatkan kesadaran desa ke tingkat kab/kota dan
provinsi yang mungkin diperlukan.
c. Kelompok Pembangunan Prasarana
Bekerja sama dengan konsultan dan PIU untuk menyusun rincian
biaya, rancangan kegiatan, pengadaan barang, kontribusi barang dan
jasa dan modalitas pemeliharaan
d. Kelompok Usaha
- Bekerja sama dengan Konsultan, VWG dan PIU memberikan
keterangan tentang dasar pemikiran, konsepsi proyek, dan proses

Hal 28
Petunjuk Teknis Tenaga Pendamping Desa

pembentukan kelompok usaha kepada masyarakat yang menjadi


sasaran proyek
- Dengan Konsultan dan PIU memfasilitasi rumah tangga pesisir yang
memenuhi persyaratan untuk membentuk kelompok
- Dengan Konsultan dan PIU memberikan pelatihan mengenai
pengelolaan usaha kelompok, pengelolaan keuangan dan membantu
kelompok usaha mempersiapkan proposalyang berisi rincian proyek
termasuk spesifikasi teknis, biaya dan perkiraan modal, penentuan
keberlanjutan sumber daya pesisir dengan kelompok pengelolaan
sumber daya pesisir, rincian kontribusi barang dan jasa, dan
alokasi tanggung jawab kelompok.
- Bersama dengan Konsultan dan PIU akan memverikasi kelayakan
teknis dan finansial, yang ada hubungannya dengan bank atau
lembaga kredit mikro dan mencari sinergi antara kelompok-kelompok
yang ada dalam satu desa
e. Kelompok Tabungan

Bekerja sama dengan VWG, Konsultan, dan kelompok sasaran dalam


mengkompilasi data, mengkoordinasikan pertemuan bulanan, hingga
mereview hasil kemajuan dari kelompok sasaran (dokumen final Proyek
Pembangunan Masyarakat Pesisir).

4.2 Mekanisme Kerja


Pada dasarnya tugas TPD adalah melakukan pendampingan pada setiap
tahapan kegiatan, yang meliputi persiapan, pelaksanaan, monitoring dan
evaluasi, serta pelaporan
3.1 Persiapan
a. Mengidentifikasi, menghimpun dan menganalisis data (potensi dan
permasalahan sumber daya perikanan, pelaku usaha perikanan dan
permasalahannya terutama yang berkaitan dengan permasalahanmodal,
teknologi dan pasar) serta mengaflikasikannya dalam kegiatan
pendampingan proyek PMP.
b. Menyusun rencana kerja bulanan yang memuat komponen:
- Masalah utama yang dihadapi kelompok (fokus pendampingan)
- Kegiatan yang akan dilakukan

Hal 29
Petunjuk Teknis Tenaga Pendamping Desa

- Tujuan kegiatan
- Target kegiatan
- Sasaran kegiatan (pelaku utama atau kelompok)
- Metodologi/pendekatan yang akan digunakan
- Lokasi kegiatan
- Tahapan kegiatan

4.3 Pelaksanaan

Kegiatan pelaksanaan pendampingan antara lain:


a. Melakukan identifikasi jumlah dan keberadaan (identitas dan
legalitas) serta kelayakan usaha kelompok usaha kelautan dan
perikanan di kab/kota sebagai calon penerima BLM
b. Melakukan sosialisasi dan inisiasi visi dan misi KKP
c. Melakukan kegiatan pembinaan/penyuluhan kepada sasaran proyek
dengan pendekatan partisipatif dan demonstratif tentang kegiatan
usaha (perencanaan usaha, manajemen usaha, akses modal,
teknologi dan pasar).
d. Mendampingi pelaku usaha dalam menyusun RAB dan menyiapkan
kelengkapan administrasi usaha serta dokumentasi administrasi
lainnya.

Materi yang harus dikuasai oleh TPD dalam kegiatan pendampingan


meliputi aspek teknis, sosial-ekonomi (sosek perikanan) dan akses terhadap
modal, teknologi dan pasar serta mekanisme akses perbankan dan
kelembagaan.

a. Aspek teknis (perikanan budidaya, perikanan tangkap dan pengolahan


dan pemasaran hasil perikanan)
- Identifikasi potensi produksi dan pasar pelaku usaha
- Rencana kegiatan usaha
- Prosedur/proses produksi (persiapan pasca produksi)
- Analisis permasalahan teknis kegiatan usaha
- Pemecahan permasalahan teknis kegiatan usaha secara mandiri
- Diversifikasi produk
b. Aspek ekonomis
- Analisis/identifikasi pasar

Hal 30
Petunjuk Teknis Tenaga Pendamping Desa

- Pemilihan komodiatas usaha perikanan ekonomis


- Perencanaan pembiayaan dan analisis kelayakan usaha
- Peningkatan nilai jual produk
- Pengembangan usaha
c. Aspek Sosial
- Pentingnya berkelompok (peran dan fungsi kelompok)
- Penyusunan AD/ART
- Dinamika kelompok
- Kelengkapan adminstrasi kelompok
- Peningkatan kelas kelompok
- Pengembangan organisasi kelompok
d. Usaha yang layak dan berbasis industrialisasi perikanan
- Pentingnya akses permodalan usaha, sarana produksi, teknologi dan
pasar dalam pengembangan usaha perikanan
- Melakukan pendampingan manajemen, teknis pengolahan dan
pemasaran
- Membantu memecahkan permasalahan yang dihadapi oleh kelompok
- Melakukan kegiatan pendampingan
- Melakukan pencatatan dara capaian kegiatan proyek PMP

4.4 Monitoring dan Evaluasi (Monev)


Kegiatan monev sangat penting dilakukan untuk dapat melihat
perkembangan program pendampingan pada setiap tahapan. Yang harus
diperhatikan dalam kegiatan monev adalah:
a. Monev harus dapat menunjukkan apakah kegiatan dilaksanakan
sesuai dengan rencana.
b. Monev harus dapat mengindikasikan adanya perkembangan program
dan kendala-kendala yang dihadapi dalam implementasi kegiatan.
c. Monev dimaksudkan untuk dapat mengecek apakah asumsi-asumsi
yang dibuat pada tahap perencanaan masih valid.
d. Monev harus dapat menilai apakah kegiatan masih relevan dengan
kebutuhan penerima manfaat.

Hal 31
Petunjuk Teknis Tenaga Pendamping Desa

4.5 Laporan pelaksanaan kegiatan TPD.

Pelaporan hasil kegiatan dilakukan secara periodik setiap bulan dan


triwulan.

Isi Laporan pelaksanaan kegiatan terdiri atas: nama kegiatan, tujuan


kegiatan, materi pokok yang disampaikan, hasil/capaian yang diperoleh
dan rencana tindak lanjut. Isi laporan juga harus menggambarkan hasil
evaluasi kegiatan yang dicantumkan dalam hasil capaian kegiatan yang di
dalamnya mencakup perkembangan kemampuan pengetahuan, ketrampilan
dan sikap beserta jumlah kelompok yang mengalami perkembangan
setelah mengikuti kegiatan pendampingan. Hasil capaian kegiatan ini
harus disampaikan baik secara kualitatif (deskriptif) maupun kuantitatif
(terukur). Format pelaporan dapat dilihat di lampiran.

4.6 Indikator Kinerja

Indikator kinerja TPD adalah sesuatu yang dapat menunjukkan keberhasilan


dari pelaksanaan pekerjaan. Indikator kinerja dapat didasarkan pada materi
yang disampaikan yang mencakup aspek teknis, ekonomis, sosial, dan usaha
yang layak. Indikator kinerja dapat dilihat pada Lampiran 6.

4.7 Mekanisme Pelaporan

Pada dasarnya perkembangan hasil pelaksanaan kegiatan dapat diketahui


dari kegiatan pelaporan. Oleh karena itu pembuatan laporan hasil
pelaksanaan kegiatan TPD (laporan bulanan/triwulan) bersifat wajib.
Mekanisme pelaporan:

1. Laporan ditujukan pada Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kab/Kota


selaku Ketua PIU
2. Format laporan bulanan dapat dibuat dalam bentuk tabel sebagaimana
tercantum dalam Lampiran 3
3. Laporan triwulan merupakan rekapitulasi dari pelaksanaan kegiatan selama
3 bulan, dan dikirimkan setiap bulan Mei, September dan Desember.
4. Untuk keseragaman laporan bulanan dan triwulan dikirimkan paling lambat
pada minggu pertama

Hal 32
Petunjuk Teknis Tenaga Pendamping Desa

BAB V
PENUTUP

Program pendampingan merupakan salah satu upaya membangun kemandirian


masyarakat pesisir dalam meningkatkan kesejahteraan hidupnya berbasis
potensi sumber daya dan lingkungan yang ada. Keberhasilan program ini
akan sangat tergantung kepada sistem dan mekanisme rekrutmen SDM calon
pendamping, penyamaan persepsi dan filosofi program kepada seluruh
pemangku kepentingan, pembekalan yang diberikan dan dukungan dari seluruh
stakeholders.

Peran tenaga pendamping/penyuluh kelautan dan perikanan sebagai mitra


masyarakat sangat dibutuhkan dalam rangka merealisasikan Visi dan Misi
pembangunan kelautan dan perikanan secara efktif, efisien dan berkelanjutan.
Sehingga keberadaan tenaga pendamping ini seyogyanya terus dipertahankan
dan dikembangkan.

Disusunnya Petunjuk Teknis TPD ini diharapkan dapat membantu berhasilnya


program pendampingan secara cepat dan akurat serta memudahkan
pengawasan dan supervisi bagi pihak-pihak terkait.

Semoga Petunjuk teknis ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak
yang terkait khususnya masyarakat pesisir.

Kepada semua pihak yang telah memberikan kontribusinya dalam penyusunan


petunjuk ini diucapkan terimakasih.

Hal 33
Petunjuk Teknis Tenaga Pendamping Desa

Lampiran 1. Form A
Contoh Penyusunan Rencana Kerja Bulanan Tenaga Pendamping Desa

Bulan: 2013
No Masalah Kegiatan Tujuan Kegiatan Sasaran Metode Lokasi Keterangan

Mengetahui: , 2013
Dinas Kelautan dan Perikanan Tenaga Pendamping Desa
Kab/Kota.

(NIP..) ()

Hal 34
Petunjuk Teknis Tenaga Pendamping Desa

Lampiran 2. Form B
Program/Rencana Kerja Tenaga Pendamping Desa

Nama :
Wilayah Kerja :
Tujuan Metode dan Pihak
No Masalah Kegiatan Sasaran Volume Waktu Lokasi Pelaksana
Kegiatan Teknik Terkait

Mengetahui: , 2013
Dinas Kelautan dan Perikanan Tenaga Pendamping Desa
Kab/Kota.

(NIP..) ()

Hal 35
Petunjuk Teknis Tenaga Pendamping Desa

Lampiran 3. Form C
Contoh Penyusunan Laporan Kerja Bulanan Tenaga Pendamping Desa

Bulan: .2013
Sasaran Kegiatan
No Hari/Tgl Tempat Pelaku Nama Tujuan Materi Keterangan
Kelompok Hasil
Utama Kegiatan Kegiatan Pokok

Mengetahui: , 2013
Dinas Kelautan dan Perikanan Tenaga Pendamping Desa
Kab/Kota.

(NIP..) ()

Hal 36
Petunjuk Teknis Tenaga Pendamping Desa

Lampiran 4. Form D
Contoh Penyusunan Laporan Kerja Tenaga Pendamping Desa

Pelaku Utama
No Aspek Indikator Hasil / Capaian
Kelompok Individu

Mengetahui: , 2013
Dinas Kelautan dan Perikanan Tenaga Pendamping Desa
Kab/Kota.

(NIP..) ()

Hal 37
Petunjuk Teknis Tenaga Pendamping Desa

Lampiran 5. Form E
Laporan Triwulan Tenaga Pendamping Desa

Format Laporan
KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

I. PENDAHULUAN
Latar Belakang
1.1 Latar Belakang
Pada triwulan pertama harus dapat menggambarkan hasil identifikasi
1.2 Perumusan Masalah
existingsumber daya alam, sumber daya manusia, dan sumber daya
1.3 Tujuan penunjang yang ada di dalam wilayah kerja. Pada triwulan kedua dan
seterusnya bagian ini harus dapat tergambar adanya perkembangan dari
hasil triwulan sebelumnya.

Perumusan Masalah
Pada Triwulan pertama merupakan penggambaran masalah serta rumusan
cara mengatasi permasalahan yang sedang dihadapi oleh kelompok
masyarakat (pelaku utama) yang dihasilkan melalui identifikasi potensi
wilayah.
Pada triwulan kedua dan selanjutnya, perumusan masalah dilakukan
dengan penelusuran masalah yang dihadapi pada triwulan sebelumnya
dengan menggunakan analisa, sehingga akan ditemukan rumusan masalah
secara hirarki dan konkret. Salah satu contoh analisa yang dapat
digunakan adalah analisis SWOT (Strenght, Weakness, Opportunity, Threat).

Hal 38
Petunjuk Teknis Tenaga Pendamping Desa

Perumusan pemecahan masalah sebagai jalan keluar untuk mengatasi


permasalahan atau kendala-kendala yang ditemui oleh pelaku utama
perikanan dalam pelaksanaan kegiatan usahanya.

Tujuan
Harus ditulis secara kualitatif (menunjukkan perubahan pengetahuan,
ketrampilan dan sikap) atau kuantitatif (menunjukkan jumlah pelaku utama /
kelompok yang sudah mengalami perubahan), dengan acuan bahwa tujuan
harus berkaitan dengan masalah dan memungkinkan untuk dilaksanakan.
II. RENCANA KERJA
(Harus memuat tabel seperti terlampir)

III. PELAKSANAAN
(Harus memuat tabel seperti terlampir)

IV. PEMBAHASAN Hasil/Capaian


4.1 Hasil / Capaian Harus dapat menjelaskan perkembangan kemampuan pengetahuan,
4.2 Kesimpulan ketrampilan dan sikap dari pelaku utama dan atau pelaku usaha sebagai
4.3 Rencana Tindak Lanjut (RTL) sasaran kegiatan penyuluhan. Hasil/capaian harus dapat diukur baik secara
kualitatif ataupun kuantitatif.

Kesimpulan
Harus dapat menjawab tujuan

Hal 39
Petunjuk Teknis Tenaga Pendamping Desa

Rencana Tindak Lanjut (RTL)


Merupakan kegiatan-kegiatan lanjuatan berupa pembinaan atau kegiatan
penyuluhan lainnya yang disepakati bersama oleh Tenaga Pendamping
Desa dan pelaku utama / kelompok masyarakat.

V. PENUTUP

Hal 40
Petunjuk Teknis Tenaga Pendamping Desa

Lampiran 6. Indikator Kinerja Tenaga Pendamping Desa


Tahapan
No Jan Feb Mar April Mei Juni Juli Agts Sept Okt Nov Des
Penyuluhan
1 Persiapan

2 Pelaksanaan

3 Pelaporan - Form Form Form Form Form Form Form Form Form Form Form
A, B, A, C, A, C, A, C, A, C, A, C, A, C, A, C, A, C, A, C, A, C,
C, D D D D D, E D D D D, E D D

Hal 41
L A M P I R A N P E T U N J U K T E K N I S T E N A G A P E N D A M P I N G D E S A
MODUL

1
KM, Suatu Konsep

TUJUAN

Maksud dari modul ini yang pertama adalah untuk komunikasi bagi seseorang dalam
memimpin suatu kegiatan berkembang sehingga mereka mempunyai rasa memiliki
terhadap kegiatan tersebut. Pada gilirannya nanti akan menghasilkan suatu
penggunaan uang yang untuk mencapai tujuan dengan biaya minimal dan dengan cara
berkelanjutan. Kedua, untuk memperkenalkan konsep KM yang merupakan salah satu
dari perlengkapan utama dalam strategi untuk membantu partisipasi dan
pemberdayaan. Modul ini menggambarkan struktur dan fungsi KM dan menjelaskan
alasan dibalik struktur dan fungsi tersebut.

RINGKASAN MODUL

Pembahasan/Sesi I
Apa itu KM? Jenis keanggotaan yang bagaimana yang harus dimiliki sebuah KM?
Bahan yang diperlukan: Kertas Panel/Koran, alat tulis dan gambar
Waktu: 45 menit

Pembahasan/Sesi II
Mengapa kita membutuhkan KM?
Bahan yang diperlukan: Kertas Panel/Koran, alat tulis dan batang korek
Waktu: 45 menit

1
L A M P I R A N P E T U N J U K T E K N I S T E N A G A P E N D A M P I N G D E S A

Pembahasan/Sesi III
Maksud dan tujuan KM
Bahan yang diperlukan: Kertas Panel/Koran, alat tulis, kelereng, dan balok kayu
dengan ukuran yang berbeda
Waktu: 45 menit

Pembahasan/Sesi IV
Struktur KM
Bahan yang diperlukan: Kertas Panel/Koran, alat tulis, gambar, dan Panel/Koran
Waktu: 45 menit

Pembahasan/Sesi VI
Fungsi KM
Bahan yang diperlukan: Kertas Panel/Koran, alat tulis, TV dan VCR, kaset video
Sangha, bola, kotak manik-manik dan gambar.
Waktu: 45 menit.

SASARAN PELAJARAN:
Pada akhir pelatihan modul ini peserta diharapkan mampu untuk:
Menjelaskan kebutuhan KM
Menjelaskan mengapa KM penting dimiliki anggota yang mempunyai ikatan dengan
tingkatan yang sama sebelum KM di bentuk.
Menggambarkan maksud dan tujuan KM.
Menggambarkan struktur dan fungsi KM.
Menjelaskan alasan di balik struktur dan fungsi.
Total Waktu: 1 hari

2
L A M P I R A N P E T U N J U K T E K N I S T E N A G A P E N D A M P I N G D E S A

Pembahasan I

Apa kelompok mandiri? Jenis keanggotaan KM apa yang harus dimiliki?


(30 menit)

Bahan yang diperlukan: Kertas Panel/Koran dan Alat Tulis


Persiapan lain: Pelatih harus mempunyai rasa afinitas dalam kelompok di desa
Proses Belajar, Metoda dan Kegiatan: Kuliah, diskusi sub kelompok dan gagasan.
Pertanyaan kunci: Apa kelompok itu?

Materi: Sebuah kelompok terdiri dari orang-orang yang bekerja sama untuk tujuan
tertentu pada tempat tertentu dan yang berbagi kepentingan sama.
- Kelompok Afinitas adalah sekelompok orang yang diikat oleh kepercayaan,
kepatuhan dan cinta kasih yang mendukung satu sama lain dan antara mereka
tidak ada hubungan pemerasan. Kelompok afinitas telah ada di masyarakat bahkan
sebelum adanya keterlibatan LSM/PPL. Afinitas dapat pula diciptakan. Afinitas,
bagaimanapun menuntut upaya lebih lanjut atas sebagian kelompok untuk
memeliharanya, dan strategi program yang mendukungya. (sebagai contoh, jika
strategi program hanya mendukung seorang anggota yang berbasis kasta atau
kepercayaan akan merusak Afinitas). Kelompok Afinitas tidak mempunyai
pemimpin yang dominan yang berpegang teguh pada kepemimpinannya tanpa
meperdulikan soal biaya.
- Kelompok Homogen adalah sekelompok orang yang memiliki kesamaan sifat,
kasta, keyakinan, kelamin, pekerjaan, geografi, tempat asal, bahasa, tingkat
pendapatan, umur dan sebagainya. Untuk kelompok yang mempunyai persamaan
derajad sejenis adalah penting, tetapi tidak berarti bahwa semua kelompok
homogen adalah kelompok afinitas atau sebaliknya.
- Kelompok Heterogen adalah kelompok orang yang berbeda tingkat sosial dan
golongan pendapatan dan juga kepentingan yang berbeda.
- Anggota kelompok afinitas cenderung tinggal bersama dan menyediakan suatu
ruang dan saling mendukung satu sama lain untuk tumbuh. Kelompok Afinitas jauh

3
L A M P I R A N P E T U N J U K T E K N I S T E N A G A P E N D A M P I N G D E S A

lebih efektif dalam memberi kuasa orang miskin dari pada sekelompok orang dari
bermacam-macam latar belakang dan perbedaan kepentingan.
- Kelompok Mandiri beranggota sedikit (15-20 orang), umumnya sejenis, dan
dihubungkan oleh afinitas, kelompok ini memanfaatkan tabungan, kredit dan
kegiatan sosial sebagai alat pemberdayaan.

Perlihatkan pada peserta gambar jenis-jenis kelompok (lihat halaman berikutnya)

1. Di Candi 3. Kerja bersama di ladang

2. Di Pasar 4. Orang duduk bersama di bawah pohon

Jelaskan konsep kelompok Afinitas. Perintahkan anggota kelompok untuk contoh


kelompok Afinitas di desa.

Sekelompok masyarakat di Candi

Sekelompok masyarakat di ladang

Sekelompok masyarakat di Pasar

Sekelompok masyarakat di bawah pohon

4
L A M P I R A N P E T U N J U K T E K N I S T E N A G A P E N D A M P I N G D E S A

Pertanyaan kunci:
Apakah anggota kelompok saling membagi kepercayaan, menghormati dan
menyayangi?
Apakah mereka mendukung satu sama lain pada saat krisis?

Jelaskan konsep kelompok homogen. Sekali lagi gunakan contoh dari desa.

Pertanyaan kunci:
Apakah yang membuat kelompok homogen?
Apakah semua kelompok homogen mempunyai afinitas kelompok ?
Tanyakan kepada peserta, sebagai contoh dari kelompok yang tidak benar di desa.

Fasilitasi Peserta untuk menentukan kelompok mandiri dengan bantuan


pertanyaan berikut:

Pertanyaan kunci:
Apakah arti mandiri?
Apakah anda pernah mengerjakan kegiatan bersama di desa anda?
Dapatkah suatu kelompok yang tidak diikat oleh bentuk afinitas berhasil menjadi
kelompok mandiri ? Mengapa? Mengapa tidak?

Perintahkan peserta memberi contoh program yang gagal yang disebabkan perbedaan
kepentingan dan kurang percaya diantara mereka.

Pertanyaan kunci : Kelompok apa yang bisa sukses menjadi KM?

Stop dan Pastikan!: Peserta harus dapat menerangkan kelompok mandiri. Peserta
harus dapat menjelaskan mengapa anggota kelompok mandiri perlu diikat oleh afinitas.

5
L A M P I R A N P E T U N J U K T E K N I S T E N A G A P E N D A M P I N G D E S A

Pembahasan II
Mengapa Kita Memerlukan Kelompok Mandiri
(1 jam 30 menit)

Bahan yang diperlukan: Kertas Panel/Koran, alat tulis dan batang korek
Persiapan lain: Undang anggota tertua KM sebagai nara sumber untuk sesi ini.

Materi: Ide dasar pembentukan kelompok sukarela dan homogen, yang diikat oleh
afinitas, adalah membagi tanggung jawab dan kewenangan di antara anggota seperti
untuk mencapai tujuan dan merubah rintangan untuk kemajuan, yang sulit dicapai
secara individu.

Proses Belajar, Metoda dan, Kegiatan: Interaksi dengan anggota senior KM, diskusi
kelompok, gagasan dan permainan.
Perintahkan peserta untuk bermain permainan ikan.

Tanyakan pada kelompok mengapa mereka berfikir membutuhkan KM. Pada


tahap ini membagi pengalaman oleh anggota senior kelompok akan lebih bermanfaat.

Pertanyaan kunci (pada anggota senior kelompok): Keuntungan apa yang


diperoleh oleh setiap anggota KM?
Apa sumbangsih setiap anggota kelompok?
Apa yang terjadi ketika orang datang bersama dengan masalah yang sama?

Berhenti dan Periksalah!: Peserta harus dapat memberikan paling sedikit dua alasan
seperti mengapa mereka membutuhkan KM.

Permainan yang anda gunakan


Permainan ikan: Gunakan delapan batang korek api untuk simbol sebuah ikan seperti
terlihat pada gambar. Perintahkan peserta untuk memindah hanya tiga batang korek
api untuk merubah arah ikan sehingga mukanya ke atas.
Pesan: Tiga batang korek api mewakili tiga benda yang membutuhkan peningkatan
hidup:

Tindakan kolektif Kesatuan dan Mandiri

6
L A M P I R A N P E T U N J U K T E K N I S T E N A G A P E N D A M P I N G D E S A

Pembahasan III
Maksud dan Tujuan KM

(30 menit)

Bahan yang diperlukan: Kertas Panel/Koran dan alat tulis


Materi: Pengembangan maksud dan tujuan KM
Proses belajar, metoda dan kegiatan: Diskusi kelompok dan gagasan

Pertanyaan kunci: (tanyakan masing-masing anggota)


Apa tujuan hidup anda?
Mengapa anda bergabung dengan KM?
Harapan apa yang ingin anda capai melaui KM?
Bagaimana KM anda membantu pembangunan desa?

Susunlah tujuan peserta dan gunakan susunan tersebut untuk maksud dan tujuan
KM

Pertanyaan kunci: Apa maksud dan tujuan KM anda ? Apa yang akan anda peroleh
dengan menjadi anggota KM?

Indikasi jawaban adalah:


Kemudahan yang cepat untuk mendapat kredit
Meningkatkan keahlian dan keyakinan
Meningkatkan kesadaran atas keberadaan berbagai lembaga dan program lokal
Inisiatif dan melaksanakan kegiatan pembangunan desa
Menciptakan kesadaran atas mobilisasi sumber daya dengan penggunaan yang
optimal
Mendukung satu sama lain sebagai anggota kleompok
Mengurangi tingkat kemiskinan di desa
Meningkatkan pengetahuan dalam hal teknologi mutakhir bidang pertanian,
peternakan dan sebagainya.
Menciptakan hubungan dan jaringan dengan lembaga lain

Berhenti dan Periksalah! Peserta harus dapat menerangkan maksud dan tujuan KM
mereka.

7
L A M P I R A N P E T U N J U K T E K N I S T E N A G A P E N D A M P I N G D E S A

Pembahasan IV
Struktur Kelompok mandiri

(1 jam 30 menit)

Bahan yang diperlukan: Gambar, kertas Panel/Koran dan alat tulis


Persiapan lain: Undang perwakilan dari anggota senior KM sebagai nara sumber
pada sesi ini.
Proses belajar, metoda dan kegiatan: Kuliah, diskusi kelompok, interaksi dengan
anggota senior KM dan menceritakan kisah
Untuk menggambarkan bentuk anggota kelompok homogen ceritakan kisah orang
Arab dan kudanya. (lihat gambar halaman berikut)

Materi
Sebagian besar KM yang berfungsi baik mempunyai struktur sebagi berikut:
- Ukuran: Kelompok yang ideal terdiri dari 15 20 anggota. Hal ini disebabkan
kelompok yang kecil memudahkan untuk partisipasi dalam diskusi. Hal ini sangat
sulit untuk kelompok yang besar. Selanjutnya untuk berhubungan dengan bank
maksimal satu kelompok memiliki anggota 20. Disamping itu kelompok yang besar
cenderung lebih sulit dalam mengakomodasi banyak kepentingan dalam
membangun afinitas.
- Semua miskin: Idealnya semua anggota mempunyai persamaan tingkat sosial-
ekonomi sehingga mereka membagi kepentingan untuk mencapi tujuan. Jika
anggota berasal dari latar belakang ekonomi yang berbeda akan terjadi perbedaan
kepentingan dalam kelompok atau beberapa anggota cenderung mendominasi.
- Ikatan persamaan: Kelompok berdasarkan afinitas cenderung lebih langgeng
sejak mereka disatukan oleh kepercayaan saling menghormati dan saling
mendukung.
- Pergantian pimpinan: Pergantian pimpinan diperbolehkan untuk pemerataan
kekuatan dan kesempatan menjadi pemimpin untuk semua anggota. Selama
pertemuan anggota yang berbeda dipilih untuk memimpin pertemuan dan

8
L A M P I R A N P E T U N J U K T E K N I S T E N A G A P E N D A M P I N G D E S A

menyimpan iuran mingguan ke bank (disesuaikan dengan kondisi daeras). Semua


tugas tersebut digilir secara berkala.
- Sukarela alami: Anggota menghadiri pertemuan, menabung, berpartisipasi pada
semua kegiatan dengan sukarela.
- Lembaga sosial aktif: Suatu KM adalah kelompok afinitas, yang telah
menyatukan seluruh kepentingan lembaga, yaitu visi dan misi, manajemen
organisasi, manajemen keuangan, organisasi yang bertanggungjawab, mempunyai
hubungan dengan lembaga lain serta melakukan pembelajaran dan evaluasi.
- Demokrasi alami: Pertemuan harus diatur sedemikian rupa sehingga setiap
anggota didorong untuk bebas mengekspresikan dirinya dan berpartisipasi secara
efektif pada semua proses KM dan pembuatan keputusan.
- Bukan pendukung alami: kecenderungan-kecenderungan mementingakan pribadi
dan politik seharusnya tidak mempengaruhi hubungan mereka dengan anggota
yang lain dan merusak afinitas kelompok.
- Informal alami: KM tidak perlu didaftarkan sebagai badan. Namun demikian untuk
semua tujuan praktis, KM melaksanakan kegiatan seperti halnya sebuah badan,
yaitu mempunyai identitas, peraturan dan perundangan, buku catatan, notulen,
semua perhitungan diaudit dan pemimpin dirotasi secara teratur.
- Peraturan dan perundangan: Kelompok membuat peraturan dan perundangan
supaya kelompok dapat berfungsi efektif. Peraturan harus diterima, dimengerti dan
diikuti oleh semua, dengan sanksi akan diberikan pada anggota yang melanggar.
- Buku rekening: Kelompok membuka rekening di bank atas nama KM dan
memelihara buku catatan dan dokumen-dokumen yang penting. Semua catatan
harus diaudit secara teratur.

Berhenti dan Periksalah! Peserta harus mampu membuat garis besar struktur KM
dan menerangkan kenapa struktur tersebut diperlukan.

9
L A M P I R A N P E T U N J U K T E K N I S T E N A G A P E N D A M P I N G D E S A

Kisah orang Arab dan kudanya:


Suatu hari seorang Arab berjalan melewati gurun saat itu hujan mulai turun.

Setelah menemukan tempat berteduh orang Arab itu memutuskan untuk menunggu
sampai hujan berhenti sebelum melanjutkan perjalanannya.

Merasa kasihan pada kudanya, orang Arab tersebut membiarkan kudanya untuk
berbagi tempat berteduh dengannya sehingga kepala kuda terlindung dari hujan.

Lambat laun kuda tersebut sedikit demi sedikit berjalan ke dalam tempat berteduh dan
karena lebih kuat dengan dua tekanan mendorong orang tersebut keluar terkena hujan
dan menempati tempat berteduh tersebut sendiri.

Pesan: Memberi jalan pada orang yang mempunyai kekuatan lebih dari pada anda
mungkin saja akan meninggalkanmu tanpa mendapat sesuatupun.

10
L A M P I R A N P E T U N J U K T E K N I S T E N A G A P E N D A M P I N G D E S A

Pembahasan VII

Kegiatan Kelompok Mandiri

(2 jam)

Bahan yang diperlukan: Kertas Panel/Koran, alat tulis, tv, vcr, kaset video kelompok,
bola, sekotak manik-manik dan gambar.

Materi:
Berikut ini adalah Kegiatan KM:
- Mengadakan pertemuan mingguan pada tempat dan waktu tertentu yang
ditetapkan oleh anggota. Pertemuan mingguan penting karena:
Lebih mudah menabung dalam jumlah kecil sesering mungkin dari pada
menabung sejumlah besar pada satu waktu.
Pinjaman dapat dilakukan sesering mungkin
Mereka mencukupi kebutuhan sosial dengan sering berinteraksi
Persoalan tidak harus ditunggu selama sebulan atau lebih supaya dapat
diselesaikan.
- Tabungan: Semua anggota harus menabung sejumlah minimum setiap minggu1,
yang ditentukan oleh anggota mereka. Tidak ada batas maksimum yang ditentukan
pada tabungan mingguan. Tabungan individu bukan diperoleh dari sisa belanja.
Tabungan seharusnya diambila dari sebagian kecil uang sebelum dibelanjakan.
- Peminjaman dan pengembalian: Supaya keuangan KM bekembang, harus
selalu berputar. Permintaan pinjaman diprioritaskan dan semua keputusan
peminjaman yang diambil pada pertemuan harus dihormati. Bunga pinjaman
ditentukan oleh anggota. Jadwal pengembalian setiap pinjaman harus ditentukan
dalam pertemuan KM sebelum pinjaman diberikan.
- Pemeliharaan buku catatan dan rekening: KM harus memlihara buku dan
rekening berikut ini :

1 Jika anggota menerima upah bulanan, fasilitator/PPL harus mencari jalan untuk menjamin bahwa pertemuan dilakukan setiap minggu,
meskipun tabungan baru bisa dilakukan setiap bulan.

11
L A M P I R A N P E T U N J U K T E K N I S T E N A G A P E N D A M P I N G D E S A

1. Buku daftar anggota


2. Buku absen
3. Buku bank dan cheque
4. Buku kas
5. Buku induk
6. Buku kartu individu
7. Buku notulen
8. Kuitansi tanda terima dan pembayaran
9. Buku tabungan dan pinjaman

Semua buku dan rekening harus memberikan informasi akurat dan terkini setiap
waktu. Buku catatan diperlukan karena:
- Buku tersebut mendukung akuntabilitas dalam KM dan dunia luar
- Ketika KM tumbuh besar dan melakukan sejumlah besar transaksi, sulit bagi
anggota menjaga mental pada semua transaksi yang telah dibuat.
- Buku tersebut diperlukan untuk menjalin hubungan dengan lembaga lain,
seperti bank.

- Program kegiatan umum: Anggota harus kerja keras untuk bekerja bersama
dalam program kegiatan masyarakat, untuk membangun kepercayaan antar
mereka dan juga membuat kehadiran kelompok terasa di desa. Pengakuan dari
yang lain dan pada gilirannya akan memperkuat afinitas dan pemberdayaannya.
Anggota harus mendukung satu dengan yang lain pada saat terjadi krisis/bencana.
- Hubungan dan jaringan: Untuk keberlanjutan KM harus mempunyai jaringan
dengan KM lain dalam masyarakat dan membangun hubungan dengan lembaga
lain untuk mendapatkan dan menggerakkan sumber daya.
- Pelatihan dan membangun kemampuan: KM menyediakan kesempatan yang
baik kepada individu dalam kelompok untuk membangun kemampuannya.
Anggota harus berupaya mengikuti program pelatihan yang diselenggarakan
oleh LSM/PPL.

12
L A M P I R A N P E T U N J U K T E K N I S T E N A G A P E N D A M P I N G D E S A

Proses belajar, Metoda dan Kegiatan: Kuliah, diskusi kelompok, permainan,


pemutaran film video

Berikan alasan kebutuhan untuk masing-masing kegiatan KM dengan


menggunakan gambar dan contoh. Sebagai contoh, untuk menjelaskan konsep
menabung: Lihatlah gambar (di bawah)

Seorang perempuan memasukkan uang untuk menabung sebelum pergi ke pasar


untuk belanja.
Perempuan lain (lihat gambar dibawah) setelah kembali dari berbelanja hanya
menabung sedikit dari uang yang tersisa.

Tanyakan pada peserta apa yang akan terjadi jika pertemuan KM diadakan sebelum
mereka pergi berbelanja ke pasar dan jika pertemuan diadakan setelah mereka pulang
dari berbelanja. Apa yang terjadi dengan jumlah uang yang dapat mereka tabung?

Perlu sering ditekankan agar pengembalian pinjaman dilakukan secara teratur dan
sering:

Lihat kelompok gambar pada halaman berikut, seseorang membawa beban yang
selalu meningkat sehingga ia tidak sanggup lagi untuk membawanya dan gambar
orang yang mendaki gunung. Di satu sisi gunung tersebut mempunyai kemiringan
yang curam dan laki-laki tersebut berusaha memanjatnya (mewakili anggota KM yang
mencoba membayar pinjaman dengan sekali angsuran). Pada sisi lain kemiringan
gunung tersebut dibuat berundak seperti tangga sehingga laki-laki tersebut dengan
mudah mendakinya (mewakili anggota KM yang membayar pinjamannya dalam jumlah
kecil, namun teratur dan sering sehingga memudahkan dalam mengangsur).

13
L A M P I R A N P E T U N J U K T E K N I S T E N A G A P E N D A M P I N G D E S A

Menekankan pentingnya perputaran kredit yang cepat:

Perintahkan kelompok untuk bermain permainan perputaran modal. Akhiri dengan


pemutaran video Kelompok.

Berhenti dan Periksalah!: Peserta harus mampu menggambarkan kegiatan KM dan


memberikan alasan dibalik setiap kegiatan tersebut.

Tidak mengembalikan pinjaman dan bunga tepat waktu seperti membawa beban yang
meningkat beratnya. Akumulasi beban tersebut akan menjadi sangat berat untuk
dibawa.

Satu sisi gunung (digambarkan laki-laki yang berusaha memanjat kemiringan gunung
yang curam) mewakili orang yang mencoba mengembalikan pinjam-an dengan sekali
ang-suran; disisi lain (digambarkan orang yang tidak tergesa-gesa me-naiki tangga)
mewakili orang yang mengembalikan pinjaman dengan mudah, sedikit demi sedikit
diangsur rutin.

14
L A M P I R A N P E T U N J U K T E K N I S T E N A G A P E N D A M P I N G D E S A

Permainan yang dipakai :


Perputaran modal: Ini merupakan permainan yang mudah, yang digunakan untuk
melukiskan pentingnya peputaran modal. Anda membutuhkan sebuah bola dan
sekotak manik-manik atau kelereng yang dianggap sebagai uang. Peserta dibagi
dalam dua kelompok. Kelompok pertama akan diberikan bola berkeliling. Kapan saja
fasilitator meniup peluit menunjukkan bahwa pinjaman telah diberikan. Siapa saja yang
mempunyai bola ditangan akan menyimpan satu kelereng ditengah kelompok
menunjukkan pengembalian pinjaman. Permainkan permainan ini hanya sepuluh
menit dan lihat berapa banyak kelereng yang berhasil dikumpulkan oleh kelompok.
Ikuti prosedur yang sama untuk kelompok kedua. Hanya saja, kali ini peniupan peluit
lebih sering disebabkan lebih banyak pinjaman yang diberikan. Mainkan permainan ini
hanya sepuluh menit. Berapa banyak kelereng yang berhasil dikumpulkan kelompok
kedua?

Pesan: Waktu adalah uang

15
L A M P I R A N P E T U N J U K T E K N I S T E N A G A P E N D A M P I N G D E S A

Diagram: Siklus Pembangunan dengan dan tanpa partisipasi (berdasarkan sesi 2)


Siklus pembangunan dengan partisipasi

Membangun hubungan

satu sama lainnya

Pelaksanaan Survei Survei dengan

dengan modifikasi format semi

terstruktur
Evaluasi Perencanaan

Evaluasi Analisis data;


Siklus
partisipatif mengutamakan
pembangunan tanpa
kebutuhan
partisipasi
masyarakat
Monitoring dengan masyarakat

lembaga
Pelaksanaan
masyarakat Monitoring

Pelaksanaan Pembentukan
oleh lembaga lembaga tingkat
masyarakat desa

Perencanaan dan

pemanfaatan sumber

daya secara

partisipatif

16
L A M P I R A N P E T U N J U K T E K N I S T E N A G A P E N D A M P I N G D E S A

MODUL

2
Mempelajari Objek

Pada akhir modul pelatihan ini peserta diharapkan mampu untuk;


Mengindentifikasi indikator kemiskinan dan kekayaan di suatu desa da
menganalisa mengapa orang penting dihormati sedangkan yang lain tidak.
Mengindentifikasi berbagai faktor yang mendorong dan yang menghambat
kemajuan masyarakat.
Mengindentifikasi syarat-syarat yang diperlukan untuk mengembangkan ekonomi
keluarga.
Menerangkan bagaimana suatau tindakan kolektif dapat membantu masyarakat
miskin untuk memecahkan problem kemiskinan.
Total Waktu
5 jam

Analisis Struktur Masyarakat


Tujuan
Maksud dari modul ini adalah untuk membantu peserta menganalisa struktur
masyarakat dan memahami hubungan antara berbagai komponen-komponennya.
Dalam prosesnya mereka sensitif terhadap kondisi sosial ekonomi dan keterbatasan
yang mereka hadapi dalam masyarakat. Peserta juga didorong untuk dapat
menggambarkan kesempatan yang tersedia bagi mereka dalam lingkungan/kondisi
serta sesegera mungkin membantu mereka keluar dari problem kemiskinan. Modul ini
menyampaikan pesan bahwa tidak cukup hanya dengan mengajarkan orang

17
L A M P I R A N P E T U N J U K T E K N I S T E N A G A P E N D A M P I N G D E S A

memancing saja sedangkan mereka bahkan tidak mampu untuk mencapai sungainya.
Mereka harus belajar untuk mengerti secara alami dalam menghadapi kendala yang
menghadang mereka menuju sungai.

Ringkasan

Sesi satu
Siapa yang miskin di desa kita?
Bahan yang diperlukan: Kertas Grafik dan Alat Tulis
Waktu: 1 jam

Sesi dua
Apakah kemiskinan? Apakah kekayaan? Apa penyebab kemiskinan Carilah tingkat
perekonomian di desa.
Bahan yang diperlukan: Kertas Grafik dan Alat Tulis
Waktu: 2 jam

Sesi tiga
Faktor-faktor Fasilitas atau Hambatan Kemajuan Suatu analisis struktural dari
masyarakat
Bahan yang diperlukan: Kertas Grafik dan Alat Tulis
Waktu: 1 jam

Sesi empat
Syarat-syarat penting untuk mengembangkan ekonomi keluarga
Bahan yang diperlukan: Kertas Grafik dan Alat Tulis
Waktu: 30 menit

18
L A M P I R A N P E T U N J U K T E K N I S T E N A G A P E N D A M P I N G D E S A

Sesi lima
Anda dapat menolong diri sendiri pemberian kekuasaan melalui tindakan kolektif
Bahan yang diperlukan: Kertas grafik, alat tulis, kelereng, dan balok kayu dengan
ukuran yang berbeda
Waktu: 30 menit

19
L A M P I R A N P E T U N J U K T E K N I S T E N A G A P E N D A M P I N G D E S A

SESI SATU

Satu Jam
Siapa yang miskin di desa kita?

Bahan yang diperlukan :


Kertas Grafik dan Alat Tulis
Materi:
Mencari yang kaya dan yang miskin di desa
Proses Belajar, Metoda dan Kegiatan:
Diskusi kelompok dan latihan membuat peringkat kekayaan

Membantu kelompok untuk membuat peringkat kekayaan dari semua keluarga di


desa dan mengkelaskan mereka dalam kategori kaya, menengah, miskin dan sangat
miskin. Di suatu desa yang besar atau dihuni lebih dari 50 kepala keluarga, membuat
peringkat kekayaan mungkin latihan yang sulit. Di suatu desa lebih baik jika peserta
hanya untuk menyamakan kriteria kaya, menengah, miskin dan sangat miskin dan
menduga berapa banyak rumah tangga yang masuk ke dalam masing-masing
kategori. Dalam kegiatan ini latihan membuat peringkat kekayaan selesai dilakukan,
kemudian hasil yang didapat gunakan untuk memulai diskusi selanjutnya.

Pengumpulan data dasar untuk Kelompok Mandiri (SHG = Self Help Group),
dimaksudkan anggota Kelompok Mandiri dapat membuat peringkat sendiri ke
dalam kategori kaya, menengah, miskin dan sangat miskin. Hasil dari latihan ini harus
disiapkan untuk menduga dampak lanjutannya.

Berhenti dan Periksalah!


Suatu latihan membuat peringkat kekayaan telah dilakukan untuk anggota rumah
tangga Kelompok Mandiri (SHG). Suatu latihan membuat peringkat kekayaan telah
dilakukan untuk suatu desa. Peserta harus menyetujui dengan hasil peringkat
kekayaan yang telah dibuat.

20
L A M P I R A N P E T U N J U K T E K N I S T E N A G A P E N D A M P I N G D E S A

SESI DUA

Dua Jam
Apakah kemiskinan?
Apakah kekayaan?
Apa penyebab kemiskinan Carilah tingkat perekonomian di desa.

Bahan yang diperlukan :


Kertas Grafik dan Alat Tulis

Materi:
Mengidentifikasi indikator kemiskinan dan kekayaan di suatu desa. Hubungan
kemiskinan dengan kekurangan akses dan pengendalian sumber daya yang
berlebihan seperti lahan, kredit, irigasi, pendidikan dan kesempatan lainnya. Carilah
faktor-faktor apa yang menjadi penghambat akses orang miskin pada sumber daya
tersebut.

Proses Belajar, Metoda dan Kegiatan:


Latihan pemetaan sosial, latihan pemetaan sumber daya dan diskusi kelompok.
Pertanyaan kunci : Dasar apa yang digunakan kelompok untuk membuat peringkat
orang kaya atau orang miskin selama latihan membuat peringkat kekayaan.
Dari diskusi di atas menghasilkan susunan indikator untuk kemiskinan dan
kekayaan di desa. Gabungkan semua indikator kemiskinan dan kekayaan yang
dihasilkan di atas dan tampilkan pada sebuah matrik.

Susunan indikator dapat disajikan sebagai berikut:


Kaya Menengah Miskin Sangat Miskin
Memiliki rumah Memiliki rumah Atap alang-alang Rumah sering tidak
pucca besar yang layak diperbaiki dan
terkena banjir
musiman
Memiliki lahan Memiliki cukup Memiliki sedikit Tidak punya lahan
subur dan lahan lahan lahan, umumnya

21
L A M P I R A N P E T U N J U K T E K N I S T E N A G A P E N D A M P I N G D E S A

Kaya Menengah Miskin Sangat Miskin


beririgasi baik lahan dataran tinggi
yang tidak subur
Mereka Sebagian Sebagian keluarga Tidak
berpendidikan dan berpendidikan dan menyekolahkan menyekolahkan
mampu mampu anaknya di sekolah anaknya dan
menyekolahkan menyekolahkan negeri untuk mereka tidak
anak mereka pada ke sekolah yang beberapa tahun berpendidikan
sekolah swasta layak tetapi orang tuanya
tidak berpendidikan
Mempunyai Memiliki agak Memiliki sedikit Tidak punya ternak
beberapa banyak ternak kambing dan
peternakan yang domba
luas
Mempunyai Makan Tidak punya Tidak mempunyai
persediaan berkecukupan persedian makanan cukup makanan
makanan cukup pada masa paceklik setiap hari
Tidak mempunyai Tidak mempunyai Berhutang pada Berhutang banyak
hutang tetapi hutang tetapi orang lain pada orang lain
meminjamkan uang meminjamkan
uang
Mudah meminjam Mudah meminjam Sulit meminjam di Sulit pinjam di Bank
dari Bank dari Bank Bank
Kesehatannya baik Kesehatannya Sering jatuh sakit Berpenyakit kronis
baik dan anak-anaknya
kurang gizi
Mempunyai Mempunyai Tidak mempunyai Tidak mempunyai
hubungan politik hubungan politik hubungan politik hubungan politik
Mempunyai Mempekerjakan Mengerjakan lahan Bergantung pada
penghasilan kerja orang dilahannya sendiri dan bekerja kerja harian dengan
dan pendapatan pada orang lain upah rendah dan
dari lahan dengan upah banyak tanggungan
rendah

Membantu kelompok melukiskan peta sosial dan sumber daya desa gambaran lokasi
perbedaan kasta rumah tangga, lokasi fasilitas air minum, sekolah, candi, tanah
lapang, lahan pertanian (bedakan antara lahan beririgasi, dataran tinggi dsb.) hutan,

22
L A M P I R A N P E T U N J U K T E K N I S T E N A G A P E N D A M P I N G D E S A

dsb. Dalam beberapa kasus peta mungkin tersedia di desa. Mulailah diskusi
berdasarkan peta.

Pertanyaan kunci:
Siapa yang mempunyai kemudahan akses pada sumber daya milik masyarakat ?
Seberapa jauh lokasi rumah miskin dari infrastruktur penting di desa ?
Kenapa yang kaya meiliki akses yang lebih baik pada sumber daya milik masyarakat
(seperti disebut fasilitas air minum atau perempatan jalan) ?
Indikasi jawaban:
Orang kaya mempunyai politik lebih baik dan kekuatan membuat keputusan di
masyarakat dan hubungan lebih baik dengan departemen pemerintahan, kemampuan
mereka dalam memonopoli keuntungan yang mengatasnamakan untuk seluruh
masyarakat.
Analisalah susunan yang dihasilkan di atas dan latihan pemetaan serta diskusikan
dengan kelompok sebagai berikut:

Pertanyaan kunci:
Siapa yang mempunyai akses pada lahan subur, dataran rendah beririgasi ?
Siapa yang memiliki dataran tinggi relatif tidak subur ?
Berapa banyak keluarga yang memiliki lahan pertanian terluas di desa ?

Pertanyaan kunci:
Siapa yang mempunyai kemudahan akses sumber kredit terbanyak di desa ?
Mengapa kelas atas dan menengah memiliki akses lebih mudah untuk kredit dari
pada kelas bawah ?

Indikasi jawaban:
Orang miskin tidak mampu memberikan jaminan
Orang miskin mempunyai hutang yang banyak, oleh karena itu diputuskan sebagai
calon nasabah beresiko tinggi untuk kredit

23
L A M P I R A N P E T U N J U K T E K N I S T E N A G A P E N D A M P I N G D E S A

Pertanyaan kunci:
Siapa yang mempunyai kemudahan akses atas pendidikan dan proyek pemerintah ?
Mengapa orang kaya mempunyai akses lebih baik pada pendidikan dan kerja dari
pada orang miskin ?

Indikasi jawaban:
Orang kaya tidak perlu tenaga tambahan untuk bekerja di rumah dan oleh karena
itu dapat mengirimkan anaknya ke sekolah.
Orang kaya dapat memberikan kualitas yang lebih baik dalam sekolah, buku
pelajaran, dsb untuk anak mereka.
Anak-anak orang kaya atau orang tuanya berkasta lebih tinggi diperlakukan lebih
baik dari pada anak orang miskin atau berkasta lebih rendah di sekolah. Oleh
karena itu anak-anak orang miskin sering dikeluarkan dari sekolah pada usia
muda.
Hanya sedikit orang yang dapat menyelesaikan sekolahnya dan mendapatkan
pekerjaan di pemerintahan. Anak-anak orang miskin jarang dapat menyelesaikan
sekolahnya.

Pertanyaan kunci:
Faktor-faktor apa yang menyebabkan kemiskinan ?

Indikasi jawaban:
Kesulitan akses dan pengendalian sumber daya alam
Kekurangan akses kredit
Kesulitan akses kesepatan pendidikan
Kesulitan akses dalam hubungan politik

Tunjukkan dalam gambar piramida terbalik (seperti di bawah) pada kelompok.

24
L A M P I R A N P E T U N J U K T E K N I S T E N A G A P E N D A M P I N G D E S A

Berhenti dan Periksalah !


Peserta harus mampu menyusun indikator karakteristik kemiskinan dan kekayaan di
desa mereka. Peserta harus mampu mengidentifikasi hasil faktor-faktor kemiskinan
dan kekayaan di desa mereka.

Figure.
Hanya sedikit orang dalam masyarakat mempunyai akses pada kumpulan besar uang,
sumber daya, aset dan kesempatan pendidikan. Orang tersebut mempunyai
kekuasaan besar dalam masyarakat.

25
L A M P I R A N P E T U N J U K T E K N I S T E N A G A P E N D A M P I N G D E S A

SESI TIGA

1 Jam

Faktor-faktor fasilitas atau hambatan kemajuan suatu analisa struktural


masyarakat

Bahan yang diperlukan:


Kertas Grafik dan Alat Tulis

Materi:
Tidak hanya kemampuan ekonomi yang menentukan kedudukan kita dalam
masyarakat. Kekuatan dan kecaman dari masyarakat yang berbeda dalam masyarakat
di tentukan oleh beberapa faktor, yaitu:
- Tingkatan sosial dimana masyarakat dikelompokkan pada tingkatan kasta.
-Tingkatan politik akses masyarakat pada kekuasaan politik d alam berbagai
lembaga, seperti disebut, Panchayat, koperasi atau bahakan sistem kepemimpinan
tradisional.
- Tingkatan ekonomi akses masyarakat pada lahan, kredit, pendidikan, kesempatan
mendapatkan penghasilan.
Faktor ini seringkali (tetapi tidak selalu) saling berhubungan.

Proses Belajar, Metoda dan Kegiatan:


Kuliah dan diskusi kelompok
Ambil contoh dari masyarakat lokal, jelaskan apa yang dimaksud dengan tingkat sosial
(contohnya untuk waktu yang lama masyarakat SC dan ST telah memberi tekanan
sosial), tingkat politik (contohnya semua lembaga level lokal seperti Panchayat atau
koperasi susu didominasi oleh satu komunitas), dan tingkat ekonomi (contohnya satu
masyarakat memiliki lahan subur terluas).

Berhenti dan Periksalah!


Peserta harus dapat menerangkan beberapa faktor yang menghambat atau
mendukung kemajuan.

26
L A M P I R A N P E T U N J U K T E K N I S T E N A G A P E N D A M P I N G D E S A

SESI EMPAT

30 menit

Bahan yang diperlukan :


Kertas Grafik dan Alat Tulis

Materi:
Sumberdaya Fisik (uang, lahan), sumberdaya manusia dan intelegensi (kemampuan
berfikir) dibutuhkan untuk memecahkan masalah kemiskinan.

Proses belajar, metoda dan kegiatan:


Kuliah dan diskusi kelompok

Hasil diskusi dalam kelompok seperti sumberdaya apa yang dibutuhkan untuk
mengembangkan ekonomi keluarga.

Pertanyaan kunci: Sumberdaya apa yang dibutuhkan untuk mengembangakan


ekonomi keluarga?

Indikasi Jawaban:
Uang
Lahan subur
Pendidikan
Banyak anak laki-laki
Fasilitas irigasi
Kesempatan usaha
Kemampuan mendapatkan penghasilan
Kesehatan yang baik
Dukungan dari masyarakat
Percaya diri
Kemampuan untuk bekerja keras
Kemampuan berusaha

27
L A M P I R A N P E T U N J U K T E K N I S T E N A G A P E N D A M P I N G D E S A

Menggunakan gambar (seperti dibawah) membantu peserta untuk mengkelaskan


semua jawaban ke dalam sumberdaya fisik, sumberdaya manusia dan intelegensi
(kemampuan berfikir). Identifikasikan beberapa keluarga di desa yang miskin karena
mereka tidak mempunyai akses pada sumberdaya tersebut.

Berhenti dan periksalah !


Peserta harus dapat menyusun kondisi yang perlu untuk mengembangkan ekonomi
keluarga.

Figur.
Modal, sumberdaya manusia, dan intelegensi dibutuhkan untuk menyelesaiakan
masalah kemiskinan.

28
L A M P I R A N P E T U N J U K T E K N I S T E N A G A P E N D A M P I N G D E S A

SESI LIMA

30 menit
Anda dapat membantu diri sendiri Pemberian kekuasaan melalui tindakan
kolektif

Bahan yang dibutuhkan:


Kertas Grafik, alat tulis, 50 kelereng, dan 3 jenis balok kayu dengan ukuran yang
berbeda.

Materi:
Anda dapat melakukan sesuatu untuk membantu diri sendiri. Dengan bekerja sama
dalam kelompok, orang miskin dapat berkelompok dan mampu untuk meningkatkan
sumber daya untuk keuntungan bersama.

Proses belajar, metoda dan, kegiatan:


Permainan, cerita dan diskusi kelompok
Cerita: Pemahat dan batu, cerita Swamiji
Permainan: Permainan kelereng, Permainan Matahari dan Es
Pertanyaan Kunci: Bagaimana orang miskin dapat memanfaatkan sumber daya
dengan bekerjasama secara kelompok ?

Indikasi jawaban adalah:


Kepala banyak lebih baik dari pada satu ( kemampuan berpikir dan berusaha)
Beberapa pasang tangan lebih baik dari pada satu pasang (sumber daya manusia)
Modal dapat dipengaruhi oleh gabungan sumber keuangan.

Berhenti dan periksalah!


Peserta harus dapat menerangkan apa yang dapat mereka kendalikan dari
kehidupannya dan memecahkan problem kemiskinan dengan berkelompok dan
meningkatkan modal, sumber daya manusia dan berusaha dalam kelompok.

29
L A M P I R A N P E T U N J U K T E K N I S T E N A G A P E N D A M P I N G D E S A

Permainan yang anda gunakan


Permaian kelereng
Kumpulkan kelereng di tengah-tengah ruang pelatihan. Pilihlah tiga peserta dan beri
mereka hal sebagai berikut: Peserta pertama disebut kaya akan mendapatkan balok
kayu yang besar dan berat serta berdiri dekat kumpulan kelereng. Peserta ke dua -
menengah mendapat balok lebih kecil dan berdiri agak jauh dari kumpulan kelereng
dibanding peserta kaya. Peserta ke tiga disebut miskin mendapat balok terkecil dan
teringan serta berdiri paling jauh dari kumpulan kelereng. Sekarang peserta mencoba
menyebarkan kelereng dengan melempar balok pada kumpulan kelereng. Sejumlah
kelereng yang terpisah dari kumpulan kelereng akan diambil sejumlah nilai bagi
pelempar. Setiap balok yang dilempar ke sejumlah kelereng yang tersebar akan
dihitung, kemudian kelereng dikumpulkan kembali. Tertu saja peserta kaya akan
lebih mudah mendapat nilai dari pada menengah dan miskin akan mendapatkan
nilai terburuk.

Pesan:
Kumpulan kelereng adalah ketersediaan sumber daya yang terbatas bagi setiap orang
untuk mata pencahariannya. Ukuran balok maksudnya adalah sumber daya yang
tersedia bagi peserta dan jarak terhadap kumpulan kelereng merupakan akses
mereka. Sumber daya dimonopoli oleh orang yang mempunyai akses yang memadai
terhadap sumber daya. Sedangkan orang miskin mendapatkan sumber daya ini
dengan mengembangkan kemampuan dan pengetahuannya tentang akses sumber
daya yang tersedia.
Variasi lain permainan ini adalah orang yang terjauh dari kumpulan mendapat nilai baik,
jika dia mengerahkan seluruh tenaga untuk mencapai kumpulan kelereng tersebut
dimana seseorang yang berada dekat dengan kumpulan kelereng tidak mendapatkan
banyak kelereng jika kurang berusaha. Pesannya, hanya mempunyai akses pada
sumber daya saja tidak cukup, diperlukan juga kemampuan menggunakan keahlian.

30
L A M P I R A N P E T U N J U K T E K N I S T E N A G A P E N D A M P I N G D E S A

Kisah yang anda ceritakan


Pemahat dan batu : ada dua batu terdapat di sisi jalan. Seorang pemahat memberi
batu pada batu, ia bertanya pada batuy pertama tentang pekerjaan memahat menjadi
pahatan yang indah. Batu tersebut menolak untuk dipahat, karena menduga
prosesnya akan sangat menyakitkan. Pemahat kemudian mendekati batu yang ke
dua, dengan mudah menyetujui usulan pemahat. Pemahat mulai memahat batu
tersebut menjadi dewi yang cantik. Segera penduduk lokat memuja dewi tersebut.
Sementara itu batu yang lain mendapatkan kesialan, karena pada saat orang datang
memuja dewi selalu memecahkan kelapa padanya setiap hari. Hal ini membuktikan
bahwa keadaan menjadi lebih menyakitkannya.

Pesan: Tidak ada keberuntungan tanpa pengorbanan.

Cerita Swamiji : Seseorang datang pada Swami bertanya bagaimana untuk menjadi
kaya. Swami berkata bahwa orang itu sudah kaya dan hal yang harus dilakukannya
untuk menjadi lebih kaya adalah memberikan ginjalnya seharga Rs 10 lakhs, matanya
Rs 50.000 dan hatinya 20.000. Mendengar ini orang tersebut memutuskan bahwa
keadaan sekarang lebih baik.
Pesan : Bekerja dengan kemampuan yang anda miliki dan anda akan sukses.

31
L A M P I R A N P E T U N J U K T E K N I S T E N A G A P E N D A M P I N G D E S A
MODUL

3
Analisis Sumber Kredit Lokal

TUJUAN:
Maksud dari modul ini adalah untuk mengidentifikasi berbagai sumber kredit yang tersedia untuk
keluarga miskin, menganalisa keuntungan dan kerugiannya, dan kemudian menarik kesimpulan yang
perlu terhadap sumber kredit alternatif. Konsep sebuah Kelompok Mandiri juga akan diperkenalkan
secara singkat pada modul ini.

Ringkasan Modul
Pembahasan/Sesi I:
Mengapa orang miskin meminjam? Jenis sistem penyaluran kredit apa yang dibutuhkannya ?
Bahan yang diperlukan : Kertas Panel/Koran dan Alat Tulis
Waktu: 1 jam 30 menit

Pembahasan/Sesi II:
Sumber kredit apa saja yang ada di desa anda? Apa keuntungan dan kerugiannya?
Bahan yang diperlukan : Kertas Panel/Koran dan Alat Tulis
Waktu: 1 jam

Pembahasan/Sesi III:
Latihan membuat peringkat matrik (matrix ranking) tentang keberadaan sumber kredit.
Bahan yang diperlukan : Kertas Panel/Koran, alat tulis, lantai yang bersih, kapur dan batu, benih atau
batang untuk membuat peringkat.
Waktu: 30 menit

32
L A M P I R A N P E T U N J U K T E K N I S T E N A G A P E N D A M P I N G D E S A

Pembahasan/Sesi IV:
Bagaimana suatu KM merupakan sistem penya-luran kredit yang sesuai untuk orang miskin?
Bahan yang diperlukan : Kaset video KM permainan Sangha atau kaset lain yang berhubungan
dengan KM
Waktu: 1 jam

SASARAN PELAJARAN:
Pada akhir pelatihan modul ini peserta akan mampu untuk:
Menggambarkan kualitas dari apa yang mereka cari dalam sistem penyaluran kredit.
Mengidentifikasi berbagai sumber kredit yang dapat digunakan masyarakat miskin
Menggambarkan keuntungan dan kerugian berbagai sumber kredit yang tersedia.
Menggambarkan mengapa mereka membutuhkan sistem kredit alternatif.
Menyusun ciri-ciri penting sistem tersebut.
Total Waktu: 4 (empat) jam

33
L A M P I R A N P E T U N J U K T E K N I S T E N A G A P E N D A M P I N G D E S A

Pembahasan I
Mengapa orang miskin meminjam ?
Jenis sumber kredit apa yang dibutuhkannya ?
(1 Jam 30 menit)

Bahan yang diperlukan: Kertas Panel/Koran dan Alat Tulis


Persiapan lain: Kunjungi desa sebelum sesi pelatihan dan kenalilah latar belakang sejarah kredit
dan kebutuhan kredit pesereta dan orang lain di desa. Jika mungkin temui pedagang, petani besar,
yang meminjamkan pada orang miskin, petugas bank dan pejabat.

Materi: Orang miskin sering meminjam sejumlah kecil uang untuk kebutuhan sehari-hari. Mereka
perlu kredit yang tepat waktu tersedia dan tanpa bunga yang tinggi serta jaminan.

Proses Belajar, Metoda dan Kegiatan: Diskusi kelompok dan gagasan

Pertanyaan kunci: Mengapa orang miskin meminjam ? Untuk maksud apa anda meminjam uang
tahun lalu ?
Dapatkan jawaban dari peserta dan susunlah gambarannya pada Panel/Koran. (lihat halam depan
dan selanjutnya).

Indikasi Jawaban: Makanan, perkawinan, pakaian, pendidikan, kesehatan, pertanian, peternakan,


perbaiakan atau membangun rumah, upacara sosial-keagamaan, perjalanan, hutang yang lama,
pembelian atau pembebasan lahan, PHK, biaya rumah tangga, modal, alat-alat pertanian, usaha
kecil-kecilan, kerajinan tangan dsb.
Jika mayoritas kebutuhan kredit mereka untuk tujuan konsumsi dan kebutuhan harian, diskusikan
mengapa begitu? Akibat apa dalam jangka panjang peminjaman tersebut? Ambil contoh anggota
yang meminjam untuk konsumsi tahun lalu dan mengeluarkan biaya saat ini dengan mendatangkan
kredit melebihi setahun.

Pertanyaan kunci: Jenis sistem penyaluran kredit apa yang dibutuhkan orang miskin?. Ketika
anda mendekati seseorang untuk suatu pinjaman, apakah persyaratan anda syarat jaminan
keamanan atau jumlah pinjaman atau bunga yang tinggi?

34
L A M P I R A N P E T U N J U K T E K N I S T E N A G A P E N D A M P I N G D E S A

Indikasi jawaban: Sumber kredit yang ideal bagi orang miskin seharusnya
Meminjamkan sejumlah kecil uang
Menyediakan kredit tepat waktu
Tanpa bunga yang tinggi
Tanpa jaminan keamanan atau agunan

Berhenti dan periksalah!: Peserta harus dapat menyusun sistem penyaluran kredit yang akan
menguntungkan bagi keluarga miskin.

Untuk tujuan apa anda meminjam uang pada tahun yang lalu?
Makanan

1. Pakaian

2. Konstruksi rumah

3. Perbaikan rumah

4. Pendidikan

5. Perkawinan

6. Input perikanan/pertanian

7. Ziarah/naik haji

8. Ternak

9. PHK

10. Pengembalian hutang lama

11. Kesehatan

12. Memasarkan produk

13. Mesin jahit

14. Domba

15. Listrik rumah

35
L A M P I R A N P E T U N J U K T E K N I S T E N A G A P E N D A M P I N G D E S A

Pembahasan II
Apakah sumber kredit yang anda tahu?
Apa keuntungan dan kerugiannya?
(1 Jam)

Bahan yang diperlukan: Kertas Panel/Koran dan Alat Tulis

Persiapan lain: Sebelum program pelatihan kumpulkan informasi sumberkredit formal dan informal di
desa.

Materi: Analisis keuntungan dan kerugian keberadaan sumber kredit di desa.

Proses Belajar, Metoda, dan Kegiatan: Bermain peran, diskusi kelompok, gagasan-gagasan dan
dialog dibimbing.

Pertanyaan kunci:
Apakah sumber kredit yang anda tahu? Dari siapa anda dan keluarga meminjam tahun lalu?
Siapa lagi yang bisa meminjamkan di desa anda ?
Dalam pandangan anda keuntungan dan kerugian apa dari setiap sumber kredit ini ?

Bermain peran:
Transaksi bank: pilih tiga peserta, satu berperan sebagai manager bank, yang kedua kalangan
menengah, dan yang ketiga sebagai peminjam dari kalangan orang miskin. Perintahkan mereka
membuat skenario pertemuan khusus saat orang miskin mengajukan pinjaman pada
bank lokal.
Transaksi dengan koperasi masyarakat: pilih dua peserta, satu bermain sebagai peminjam
miskin, yang lain bermain sebagai sekretaris koperasi. Perintahkan mereka membuat skenario
pertemuan khusus saat pengajuan pinjaman pada koperasi.
Transaksi dengan petani kaya: pilih dua peserta, satu bermain sebagai petani kaya dan yang
lain sebagai orang miskin yang perlu pinjaman. Perintahkan mereka membuat skenario khusus di
rumah petani.
Pertanyaan kunci:
Apa yang anda pelajari dari permainan peran ?

36
L A M P I R A N P E T U N J U K T E K N I S T E N A G A P E N D A M P I N G D E S A

Apakah kehidupan nyata itu ? Apa yang baik pada setiap transaksi, apa yang tidak baik ?

Dari diskusi di atas susunlah semua sumber kredit serta keuntungan dan kerugian bagi
mereka.
Susunan indikasi adalah sebagai berikut :
Sumber Kredit Keuntungan Kerugian
Bank Suku bunga wajar, Butuh jaminan dan
Pinjaman tanpa jaminan, rekomendasi,
Pinjaman jangka panjang Tidak tersedia di tempat,
dengan pembayaran Terbatas untuk tujuan
angsuran, tertentu/pinjaman berjangka
Keleluasaan jaminan Tidak ada batas waktu kredit,
keamanan tabungan dan Prosesnya lama dan hanya
deposito. untuk orang tertentu,
Diberikan kalangan
menengah,
Mahal,
Arsip terlalu banyak.
Koperasi masyarakat Suku bunga wajar, Hanya untuk anggota,
Pinjaman tunai/ sejenisnya, Intervensi politik,
Kemungkinan surat Tidak tepat waktu,
pembebasab hutang. Pinjaman tunai dan sejenisnya
tidak boleh berdsarkan
kebutuhan,
Membutuhkan deposit,
Hanya pinjaman besar yang
tersedia,
Membutuhkan agunan.
Institusi keuangan Tepat waktu, memadai dan Suku bunga tinggi,
pribadi kredit berdasarkan kebutuhan Butuh jaminan dan pemberi
garansi,
Hanya kredit jangka pendek,
Gangguan pada
pengembalian
Petani kaya/Pegadaian Tepat waktu, jumlah memadai Suku bunga tinggi,
dan kredit berdasarkan Butuh jaminan atau barang

37
L A M P I R A N P E T U N J U K T E K N I S T E N A G A P E N D A M P I N G D E S A

Sumber Kredit Keuntungan Kerugian


kebutuhan gadaian,
Resiko diperkerjakan,
Kehilangan rumah,
Pemerasan,
Gangguan pada
pengembalian.
Teman dan saudara Kredit tepat waktu dengan Jumlah kredit tidak memadai,
bunga nol atau rendah, Ketegangan hubungan.
Pengembalian berdasarkan
ketersediaan dana,
Pinjaman tunai atau
sejenisnya.
Bon uang Jangkauan untuk menabung, Penipuan oleh operator,
Menabung untuk Tidak ada jaminan untuk
memperoleh bunga lebih. deposit,
Pada awalnya terjadi
penawaran.

Berhenti dan periksalah!: Peserta harus dapat menyusun sumber kredit yang tersedia bagi mereka
dan menggambarkan keuntungan dan kerugiannya.

38
L A M P I R A N P E T U N J U K T E K N I S T E N A G A P E N D A M P I N G D E S A

Pembahasan III
Latihan membuat sebuah matrik peringkat sumber kredit lokal
(30 menit)

Bahan yang diperlukan: Kertas Panel/Koran, alat tulis, Areal lantai bersih, kapur dan batu, biji atau
batang untuk peringkat.

Materi: Sumber kredit yang berbeda tersedia bagi orang miskin, tetapi tidak ada satupun yang cocok
untuk kebutuhannya.

Proses Belajar, Metoda dan Kegiatan : Latihan membuat metrik peringkat dan diskusi kelompok.

Buatlah peringkat masing-masing sumber kredit berlawanan dengan kualitas penyaluran sistem
kredit pada orang miskin. (Kualitas telah dijelaskan dijelaskan pada sesi kedua). (Lihatlah di bawah
indikasi struktur matrik).
Setelah membuat rangking, diskusikan masalah berikut dalam kelompok:

Pertanyaan Kunci: Manakah sumber kredit yang hampir semuanya memenuhi persyaratan
peminjam miskin ? Apakah sumber kredit lunak tersedia bagi orang miskin?

Berhenti dan Periksalah!: Peserta harus dapat menyusun sumber kredit lunak yang tersedia bagi
orang miskin.

Analisis matrik sumber kredit lokal: (Lebih banyak titik menandakan sumber yang mempunyai
pengaruh yang lebih tinggi).

39
L A M P I R A N P E T U N J U K T E K N I S T E N A G A P E N D A M P I N G D E S A

Tepat waktu

Bunga rendah
tujuan
Kredit semua

Sedikit arsip
jaminan
Tidak ada
rekomendasi
Tidak ada
tepat
pengembalian
Jadwal

Proses cepat
memadai
Kredit

Pemerasan
Kualitas
Sumber kredit

Bank



Institusi keuangan
pribadi


Rentenir



Koperasi
masyarakat

40
L A M P I R A N P E T U N J U K T E K N I S T E N A G A P E N D A M P I N G D E S A

Pembahasan IV
Bagaimana suatu KM merupakan sistem penyaluran kredit yang sesuai untuk orang miskin
(1 jam)

Bahan yang diperlukan: Kaset video KM atau kaset lain yang berhubungan dengan KM

Persiapan lain: Undang beberapa anggota yang lebih tua, yang berprestasi, pada pertemuan KM
untuk membagi pengalaman mereka dengan peserta.

Materi: Sistem penyaluran kredit yang sesuai bagi orang miskin harus mempunyai ciri-ciri berikut ini :
Harus berdasarkan pada persamaan, sehingga para anggota saling percaya untuk bertindak
sebagai penjamin satu sama lain dan menggunakan tekanan kawan untuk memastikan pinjaman
dan pengembaliannya.
Harus dapat meminjamkan uang dalam jumlah kecil untuk melayani kebutuhan harian seperti
makanan, pakaian, pendidikan, kesehatan dsb.
Harus menyediakan kredit tepat waktu.
Tanpa syarat jaminan formal.
Tidak melakukan pemerasan.
Semua persyaratan KM di atas merupakan mekanisme penyaluran kredit untuk orang miskin.
Proses belajar, metoda dan kegiatan: Pemutaran film video, interaksi dengan anggota senior KM
dan diskusi kelompok.

Tunjukkan bagian pertama dari kaset Sangha, dan hentikan sebelum adegan dimana KM
dibentuk.

Pertanyaan Kunci: Apakah peserta menghadapi masalah yang sama di desanya ? Apakah yang
dapat mereka kerjakan untuk memecahkan masalah saat ini ?

Putarlah kembali sisa film video. Pada akhir sesi terangkan peran KM dalam menyediakan
kesempatan bagi orang miskin untuk menyimpan dan menggunakan tabungan yang mereka miliki
untuk kebutuhan yang mendesak. Terangkan pentingnya persamaan dan kesatuan dalam KM.
Mintalah anggota KM untuk membagi pengalamanmereka dengan peserta.

41
L A M P I R A N P E T U N J U K T E K N I S T E N A G A P E N D A M P I N G D E S A

Stop dan Pastikan!: Peserta harus mampu menggambarkan keuntungan KM


jika menjumpai orang miskin membutuhan kredit.

Pada pertemuan KM berikutnya: Anggota KM harus sadar

42
L A M P I R A N P E T U N J U K T E K N I S T E N A G A P E N D A M P I N G D E S A

MODUL

4
Bagaimana Melaksanakan
Suatu Pertemuan KM

TUJUAN :
Maksud dari modul ini adalah untuk memberikan keahlian mengadakan pertemuan
yang efektif kepada peserta.

Ringkasan MODUL
Pembahasan/Sesi I
Apakah pertemuan itu?
Bahan yang diperlukan : Kertas panel/koran , alat tulis, dan gambar.
Waktu: 30 menit

Pembahasan/Sesi II
Pentingnya pertemuan rutin/mingguan.
Bahan yang diperlukan: Kertas Panel/koran dan Alat Tulis
Waktu: 30 menit

Pembahasan/Sesi III
Syaarat-syarat penting untuk mengadakan suatu pertemuan.
Bahan yang diperlukan: Kertas panel/koran , alat tulis, dan gambar.
Waktu: 30 menit

43
L A M P I R A N P E T U N J U K T E K N I S T E N A G A P E N D A M P I N G D E S A

Pembahasan/Sesi IV
Bagaimana mengadakan suatu pertemuan KM ?
Bahan yang diperlukan : Buku absen, uang (), Buku Waktu, Buku Tabungan, Buku kas
Pinjaman, Pulpen, Kertas, Kertas Panel/koran, dan Alat tulis ?
Waktu: 1 jam 45 menit

Sasaran pelajaran
Pada akhir pelatihan modul ini peserta akan mampu untuk;
Menyusun syarat-syarat penting untuk mengadakan suatu pertemuan KM.
Menerangkan mengapa pertemuan rutin/mingguan menjadi penting.
Menggambarkan proses yang di lalui saat mengadakan pertemuan KM
Mendemonstrasikan sebuah pertemuan yang menggabungkan semua aspek
penting dari suatu pertemuan KM.

Total Waktu: 3 jam 15 menit

44
L A M P I R A N P E T U N J U K T E K N I S T E N A G A P E N D A M P I N G D E S A

Pembahasan I
Apakah pertemuan itu?
(30 menit)

Bahan yang diperlukan : Kertas panel/koran , alat tulis, dan gambar.

Materi: Dalam konteks KM, pertemuan adalah mengumpulkan anggota dengan


agenda khusus, pada waktu dan tempat yang ditentukan. Pertemuan menetapkan
dasar interaksi yang berarti dan membantu melaksanakan fungsinya. Ini
diselenggarakan di tempat dimana semua merasa bebas untuk dapat datang.

Proses Belajar, Metoda, dan Kegiatan: Gagasan dan diskusi Kelompok


Tunjukkan pada peserta gambar dimana ada kegiatan berkumpul seperti pasar,
festival, bazar, tempat pelatihan, dsb. (lihat gambar di halaman berikutnya)

Pertanyaan Kunci : Apa yang sedang mereka lakukan dalam gambar? Bagaimana
mereka duduk? Mengapa mereka berkumpul bersama di satu tempat? Bagaimana
mereka sedang berinteraksi? Apakah pertemuan itu ?

Berhenti dan Periksalah!: Peserta harus dapat menggambarkan suatu pertemuan.

45
L A M P I R A N P E T U N J U K T E K N I S T E N A G A P E N D A M P I N G D E S A

Pembahasan II
Pentingnya pertemuan rutin/mingguan.
(30 menit)

Bahan yang diperlukan: Kertas Panel/koran dan Alat Tulis

Materi :
Pertemuan rutin/mingguan adalah penting karena:
- Memberikan kesempatan bagi anggota KM sering berinteraksi satu sama lain.
- Mananamkan Kedisiplinan.
- Memberikan kesempatan transaksi keuangan secara rutin, seperti tabungan,
peminjaman, hutang dan pengembalian pinjaman dan bunga.
- Melakukan pemantauan rutin dan tindak lanjut proses pengembalian pinjaman.
- Memberikan kesempatan pada anggota untuk membangun kemampuan dan
meningkatkan kemampuan komunikasi mereka.
- Mengadakan forum identifikasi, diskusi, dan mempelajari program-program
kegiatan masyarakat.

Proses Belajar, Metoda, dan Aktivitas: Gagasan dan diskusi Kelompok

Pertanyaan Kunci:Mengapa pertemuan rutin/mingguan penting? Apa yang


mungkan terjadi jika pertemuan jarang diadakan? Apa yang terjadi jika pertemuan
tidak rutin?

Ambil contoh dari pengalaman kelompok lain dimana pertemuan tidak rutin
dilakukan.

Berhenti dan Periksalah! : Peserta harus mampu menerangkan mengapa pertemuan


rutin/mingguan adalah penting.

46
L A M P I R A N P E T U N J U K T E K N I S T E N A G A P E N D A M P I N G D E S A

Pertemuan umum di desa

Pada sebagian besar pertemuan umum di desa, orang yang terpandang di desa
memimpin pertemuan, orang miskin bertindak sebagai pendengar pasif, sedangkan
yang sangat miskin semuanya meninggalkan pertemuan

Pertemuan informal di tempat pemberhentian bis.

47
L A M P I R A N P E T U N J U K T E K N I S T E N A G A P E N D A M P I N G D E S A

Pembahasan III
Syarat-syarat penting untuk mengadakan suatu pertemuan.
(30 menit)

Bahan yang diperlukan: Kertas panel/koran, alat tulis, dan gambar.

Materi
Syarat penting untuk mengadakan suatu pertemuan adalah sebagai berikut :
- Tempat pertemuan yang mudah dijangkau oleh semua peserta
- Fasilitas penerangan jika pertemuan dilakukan pada malam hari
- Waktu yang tepat dimana orang akan bertemu
- Tempat duduk yang berhadapan
- Sebuah kotak penyimpan buku-buku catatan, yang juga dapat digunakan sebagai
meja dan alas buku oleh staf pembukuan
- Dihadiri oleh semua anggota
- Dihadiri oleh semua pengurus
- Buku-buku dan dokumen, pulpen dan buku tulis
- Sebuah agenda untuk didiskusikan di pertemuan.

Proses Belajar, Metoda dan kegiatan: Diskusi Kelompok

Pertanyaan Kunci: Apa syarat-syarat penting agar pertemuan berhasil?

48
L A M P I R A N P E T U N J U K T E K N I S T E N A G A P E N D A M P I N G D E S A

Gunakan gambar (pada halaman berikutnya) untuk memfasilitasi diskusi.

Berhenti dan Periksalah!: Peserta harus mampu menyebutkan syarat-syarat penting


untuk mengadakan pertemuan KM

49
L A M P I R A N P E T U N J U K T E K N I S T E N A G A P E N D A M P I N G D E S A

Pembahasan IV
Bagaimana mengadakan suatu pertemuan KM?
(1 jam 45 menit)

Bahan yang diperlukan : Buku absen, uang (uang mainan), Buku catatan pertemuan
(notulen), Buku Tabungan, Buku kas Pinjaman, Pulpen, Kertas, Kertas Panel/koran,
dan Alat tulis.

Materi
Kegiatan berikut harus diikuti pada saat mengadakan pertemuan:
1. Duduk membentuk lingkaran (lebih baik berdasarkan nomor keanggotaan)
2. Berdoa atau menyanyikan lagu kelompok
3. Pilih seseorang untuk memimpin pertemuan2
4. Mengisi buku tamu ( termasuk tamu lainya )
5. Catat semua yang hadir
6. Buat agenda (jika ada tamu lain hadir, mereka tidak boleh mengganggu kegiatan;
mereka dapat bertanya pada akhir pertemuan)
7. Tinjau kembali catatan pertemuan sebelumnya
8. Jaga kedisiplinan seluruhnya anggota kelompok harus memastikan bahwa
semua peraturan diikuti selama pertemuan
9. Selesaikan transaksi keuangan yang berhubungan dengan tabungan,
pengembalian, peminjaman dsb.
10. Pastikan bahwa semua persoalan dalam agenda telah didiskusikan
11. Pastikan bahwa semua anngota berpartisipai dalam membuat keputusan
12. Selama pertemuan, anggota KM harus mengutamakan diskusi dan menghasilkan
keputusan minimal satu persoalan selain tabungan dan kredit. Misalnya
pendidikan, lingkungan, kesehatan, sanitasi dsb. Agar lebih fokus pada persoalan
2
Peranan pemimpin pertemuan adalah: i) memimpin pertemuan, ii) memastikan semua anggota terlibat dalam kegiatan,
iii) memotifasi semua anggota untuk berpartisipasi dalam membuat keputusan, iv) mengatur pertemuan, memastikan semua
kegiatan sesuai dengan kebutuhan dan agenda, v) memastikan semua kegiatan dicatat dalam buku (lebih baik ketua sidang
duduk dekat penulis), vi) mengumpulkan tabungan harian dan pengembalian serta menyimpannya dengan jumlah yang sama
pada bank paling awal

50
L A M P I R A N P E T U N J U K T E K N I S T E N A G A P E N D A M P I N G D E S A

ini, KM dapat memilih satu masalah untuk didiskusikan selama periode 4 sampai 6
bulan sehingga ada tindak lanjut yang memadai
13. Catat kegiatan selama pertemuan tersebut dan dibacakan kembali pada anggota
14. Semua anggota harus menandatangani buku catatan pemecahan masalah
15. Ucapkan terima kasih

Syarat-syarat penting untuk mengadakan pertemuan


Proses belajar, metoda dan aktifitas: Bermain peran, latihan fish bowl dan diskusi
kelompok

Mengadakan permainan peran untuk mendemonstrasikan prosedur pertemuan


yang efektif
1. Mengapa susunan bangku harus melingkar? Perintahkan dua peserta untuk
duduk saling membelakangi atau semua peserta duduk dalam satu baris dan coba
berdiskusi topik tertentu. Apakah ini efektif?
2. Mengapa agenda ditentukan? Perintahkan peserta memulai diskusi tanpa
agenda diantara mereka. Apa yang terjadi dengan diskusi?
3. Mengapa ketua memilih seorang? Mulailah pertemuan tanpa seorang ketua.
Apa yang terjadi dengan pertemuan? Siapa yang mengumpulkan uang ? Siapa
yang mengatur pertemuan?
Anda dapat melakukan permainan peran untuk mendemonstrasikan semua prosedur
yang harus diikuti dalam suatu pertemuan yang efektif.

Mengadakan model pertemuan menggunakan latihan fish bowl


1. Lebih dari setengah peserta dipilih untuk berpartisipasi dalam permainan peran
2. Sisa peserta dipilih sebagai pengamat masing masing pengamat ditugaskan
untuk ambil bagian sebagai peserta khusus. Pengamat tidak diijinkan berpartisipasi
dalam permainan peran
3. Peserta permainan peran berpura-pura mengikuti semua acara penting dalam
pertemuan

51
L A M P I R A N P E T U N J U K T E K N I S T E N A G A P E N D A M P I N G D E S A

4. Pada akhir pertemuan, perintahkan pengamat menganalisa apa yang benar dan
apa yang salah selama pertemuan. Peserta dapat mengulang latihan jika mereka
menginginkan dan waktunya memungkinkan

Latihan fish bowl harus dibiarkan berkembang tanpa campur tangan fasilitator

Berhenti dan periksalah!: Peserta harus mampu menggambarkan langkahlangkah


yang menyangkut diadakannya pertemuan KM dan membenarkan kebutuhan akan
prosedur ini .

Dari pertemuan KM selanjutnya:


Anggota KM harus mengikuti semua prosedur yang tepat untuk mengadakan
pertemuan yang efektif dan harus mampu mengoreksi anggota yang tidak
memperhatikan acara. Sebulan sekali, kelompok dapat memilih anggota diantara
mereka untuk mengamati apakah pertemuan yang diadakan sudah efektif. Anggota
tersebut harus memberi umpan balik pada seluruh kelompok di akhir pertemuan, yaitu
apa yang benar dan salah selama kegiatan pertemuan diadakan.

52
L A M P I R A N P E T U N J U K T E K N I S T E N A G A P E N D A M P I N G D E S A
MODUL

5
Komunikasi
TUJUAN
Maksud dari modul ini adalah untuk membantu peserta berkomunikaasi lebih efektif
dengan sesama anggota dalam suatu kelompok dan meningkatkan kualitas interaksi
antar anggota ,KM lembaga eksternal dan masyarakat lainya.

RINGKASAN

Pembahasan/Sesi I
Apakah komunikasi itu? Prinsip-prinsip komunikasi yang BERHASIL
Bahan yang diperlukan: Kertas Grafik dan Alat Tulis
Waktu: 1 jam 30 menit

Pembahasan/Sesi II
Batasan komunikasi yang BERHASIL dalam KM
Bahan yang diperlukan : Kertas Grafik dan Alat Tulis
Waktu: 30 menit

Pembahasan/Sesi III
Batasan komunikasi yang BERHASIL dengan lembaga- lembaga di luar KM
Bahan yang diperlukan : Kertas Grafik dan Alat Tulis
Waktu: 1 jam

53
L A M P I R A N P E T U N J U K T E K N I S T E N A G A P E N D A M P I N G D E S A

SASARAN PELAJARAN
Pada akhir pelatihan modul ini peserta diharapkan mampu untuk;
Menggambarkan dan mendemonstrasikan prinsip-prinsip komunikasi yang
berhasil.
Menyebutkan batasan-batasan untuk komunikasi yang berhasil dalam suatu
kelompok.
Menyebutkan batasan-batasan untuk komunikasi yang berhasil dengan lembaga
dan individu diluar KM
.
Total Waktu: 3 jam

54
L A M P I R A N P E T U N J U K T E K N I S T E N A G A P E N D A M P I N G D E S A

Pembahasan I
Apakah komunikasi itu?
Prinsip-prinsip komunikasi yang BERHASIL
(1 jam 30 menit)

Bahan yang diperlukan: Kertas Grafik dan Alat Tulis

Materi: Komunikasi melibatkan proses pengiriman dan penerimaan informasi

Pengirim Pengirim Pengirim


mempunyai ide menyusun dalam kemudian
untuk bentuk kata- mengirim
dikomunikasikan kata/tindakan-
tindakan/ gerakan

Siklus ditutup dengan komunikasi yang


lengkap

Dan menyatakan Penerima Pesan diterima


menerima pesan menterjemahkan oleh penerima
dan mengerti
pemikiran dan
perasaan

Pengirim mengetahui bahwa penerima telah mengerti pesan yang dikirimkannya


dengan benar hanya jika ia menerima jawaban dari penerima pesan.

Berikut adalah beberapa prinsip dasar komunikasi yang berhasil:


- Menggunakan bahasa yang dimengerti penerima

55
L A M P I R A N P E T U N J U K T E K N I S T E N A G A P E N D A M P I N G D E S A

- Saling menerima dan tanpa kritikan, didengarkan, tidak hanya kata-kata yang
digunakan tetapi dapat mengidentifikasi makna dibalik kata-kata tersebut
- Percaya dan terbuka
- Memberi dan menerima umpan balik

Proses belajar, metoda dan kegiatan: Kuliah, diskusi kelompok, permainan dan
bermain peran
Pertanyaan kunci : Apakah komunikasi itu ?
Tanyakan pada peserta apakah mereka mengerti tentang komunikasi. Terangkan
dengan contoh kejadian sehari-hari.

Perintahkan peserta untuk bermain semua atau beberapa mengikuti permainan


berikut: Bisikan Cina, menceritakan kisah, menirukan, mengirimkan pesan.

Pertanyaan kunci (setelah permainan) : Apa yang berlangsung benar atau salah
dengan proses komunikasi dan bagaimana kita memperbaikinya ?

Untuk menekankan akan pentingnya mendengarkan dengan penerimaan dari


seseorang dan untuk mengekspresikan kepercayaan dan empati, perintahkan
peserta untuk melakukan permainan peran berikut.

Permainan peran : Peserta sedang menghadiri pertemuan KM. Salah satu anggota
tidak tepat waktu dalam membayar angsuran pinjaman yang terakhir. Meskipun ia
tidak pernah terlambat mengembalikan angsuran, tiga peserta sangat marah dan
meneriakkan bahwa ia tidak bertanggungjawab. Merasa bersalah anggota tersebut
tidak menjawab mereka tetapi menyendiri ke dalam rumah. Empat peserta bertanya
padanya dengan perhatian dan empati mengapa ia tidak membayar tepat waktu.
Ternyata diketahui bahwa anaknya jatuh sakit maka ia menggunakan uang tersebut
untuk pengobatan anaknya. Ia akan mengangsur dalam waktu tiga hari. (Catatan:

56
L A M P I R A N P E T U N J U K T E K N I S T E N A G A P E N D A M P I N G D E S A

Setiap peserta diberi keterangan singkat tentang perannya dan tidak menceritakan
peran yang akan dimainkan pada yang lain )

Pertanyaan kunci : Cara yang mana komunikasi lebih berhasil ? Mengapa ?

Untuk mendemonstrasikan pentingnya memberi dan menerima umpan balik,


perintahkan peserta untuk memainkan permainannya, sebagai pemberi ekspresi dan
pendengar

Pertanyaan kunci : Apa yang terjadi pada permainan jika umpan balik tidak
diberikan? Apa yang terjadi pada permainan jika umpan balik diberikan ?

Hubungkan hal ini dengan apa yang mungkin terjadi pada komunikasi dalam
kehidupan sehari-hari jika umpan balik tidak diberikan atau diterima.

Berhenti dan periksa !: Peserta harus mampu menjelaskan apa yang mereka maksud
dengan komunikasi. Peserta harus mampu menggambarkan dan mendemonstrasikan
prinsip-prinsip komunikasi yang sukses.

Permainan yang digunakan


Bisikan Cina : Peserta duduk melingkar dan seorang sukarelawan membuat pesan
yang panjang yang akan disampaikan secara berkeliling. Ia kemudian membisikkan
pesan pada seorang peserta. Peserta tersebut tidak diperbolehkan mengecek ulang
pesan. Pesan kemudian disampaikan berantai dengan cara yang sama dan orang
pada urutan yang terakhir akan mengatakan dengan keras pesan yang ia terima
kepada seluruh kelompok.

Menceritakan kisah : Perintahkan lima sukarelawan diantara peserta sebut saja


mereka dengan Ravi, Rama, Sri, Nyoman dan Made. Empat sukarelawan dikeluarkan
dan sisa peserta akan menceritakan suatu kisah / kejadian / anekdot/ lawakan kepada

57
L A M P I R A N P E T U N J U K T E K N I S T E N A G A P E N D A M P I N G D E S A

su karelawan yang tertinggal di ruangan, sebut saja Ravi. Kemudian sukarelawan ke


dua Rama, dibawa ke dalam dan Ravi akan menceritakan padanya, cerita yang telah
disampaikan oleh peserta. Kemudian Rama akan menceritakan kisah tersebut pada
siukarelawan ke tiga, Shri dan begitu seterusnya sampai semua sukarelawan
mendapat giliran. Sukarelawan terakhir Made, akan menceritakan kisah tersebut
pada semua peserta.

Menirukan (Saat menirukan kamu berakting suatu adegan tanpa suara seperti film
bisu): Permainan sebelumnya (menceritakan kisah ) dapat juga dimainkan dengan
menggunakan komunikasi tidak lisan. Sebagai pengganti narasi cerita atau anekdot,
peserta memerankan suatu adegan kepada sukarelawan pertama. Adegan
seharusnya tidak pendek atau sederhana dan harus mempunyai berbagai macam
gerakan di dalamnya. Misalnya, dapat saja menirukan tugas sehari-hari ibu rumah
tangga. Adegan selanjutnya dilakukan dengan cara yang hampir sama pada
permainan menceritakan kisah.

Telegraf: Hampir sama dengan permainan Bisikan Cina, tetapi sebagai pengganti
membisikan pesan, peserta disuruh berdiri melingkar dan berpegangan tangan..Orang
pertama akan menyampaikan pesan telegraph pada orang kedua dengan menekan
tangannya dalam pola tertentu (misalnya 12 kali tekanan dan sebagainya ). Orang
kedua akan mendapat giliran menyampaikan pesan pada orang berikutnya dengan
cara yang hampir sama.

Penyampai dan pendengar : Bagi peserta dalam dua kelompok. Beri setiap
kelompok satu set benda yang identik terdiri dari sepuluh buah. Seperti buku catatan,
pulpen, sayuran, sapu tangan, batu, kotak korek api dsb. Kelompok tersebut hanya
dapat mendengar satu sama lain dan tidak dapat saling melihat. Anda dapat
menggunakan tirai yang memisahkan mereka atau mendudukkan mereka saling
membelakangi. Satu orang dari kelompok pertama memberikan instruksi pada orang
di kelompok kedua untuk menyusun benda dengan cara yang diinstruksikan dan dia

58
L A M P I R A N P E T U N J U K T E K N I S T E N A G A P E N D A M P I N G D E S A

sendiri menyusun dengan caranya sendiri. Kelompok ke dua harus mendengarkan


instruksi dan susunan benda dengan cara yang telah diinstruksikan tetapi mereka tidak
diperbolehkan untuk menanyakan ulang. Pada akhir permainan bandingkan susunan
dari ke dua kelompok dan catat perbedaannya. Jika ada perbedaan diantara dua
susunan dalam putaran pertama (dan biasanya ada) ulang permainan lagi, tetapi kali
ini ke;lompok ke dua dapat menanyakan ulang.

Pesan (untuk semua permainan yang digambarkan di atas): Umpan balik adalah
sangat penting !

59
L A M P I R A N P E T U N J U K T E K N I S T E N A G A P E N D A M P I N G D E S A

Pembahasan II
Komunikasi yang Berhasil dalam KM
(30 menit)
Bahan yang diperlukan : Kertas Grafik dan Alat Tulis

Materi: Batasan komunikasi yang sukses dalam KM :


- Susunan duduk melingkar membantu di dalam komunikasi yang demokratis
- Walau hanya satu orang yang berbicara pada satu waktuada kekacauan dan
keributan
- Jika seseorang menurutkan kehendak perkataan satu sisi, sisa kelompok yang
lain menjadi bingung
- Setiap orang harus diberi kesempatan untuk menyuarakan pendapatnya
- Semua diskusi penting dan semua keputusan dalam pertemuan didokumentasikan.

Proses belajar, metoda dan aktivitas: Kuliah, diskusi kelompok, permainan dan
bermain peran

Bermain Peran: Perintahkan peserta duduk dalam satu garis lurus dan adakan
pertemuan kelompok. Apakah ini cara yang efektif dalamkomunikasi kelompok?
Perintahkan peserta duduk melingkar dengan beberapa duduk dibelakang yang lain.
Apakah setiap orang mendapatkan kesempatan/untuk dilihat/ ,berbicara, dan didengar
dengan cara ini?

Perintahkan setiap orang untuk berbicara bersambungan pada topik yang


diberikan.Apakah diskusi bermanfaat? Tanyakan pada setiap orang apa yang telah
didiskusikan pada pertemuan bulan lalu.

Pertanyaan kunci:
Mengapa hal ini penting untuk mendokumen-tasikan diskusi dan keputusan-
keputusan ?

60
L A M P I R A N P E T U N J U K T E K N I S T E N A G A P E N D A M P I N G D E S A

Apa yang terjadi pada diskusi jika/ setiap orang tidak diberi kesempatan untuk
menyuarakan pendapatnya?
Apakah ada aturannya/ dalam kelompok anda/ yang mendukung komunikasi yang
efektif ?

Stop dan Pastikan!: Peserta harus mampu menggambarkan/ menyebutkan batasan


batasan komunikasi yang sukses dalam KM

61
L A M P I R A N P E T U N J U K T E K N I S T E N A G A P E N D A M P I N G D E S A

Pembahasan III
Komunikasi yang sukses dengan lembaga Eksternal
(1 Jam)
Bahan yang diperlukan : Kertas Grafik dan Alat Tulis

Materi: Sebelum mendekati orang diluar KM untuk mendapatkan informasi atau


meminta bantuan,jaga semua dokumen dan semua informasi yang mengikuti anda
perlukan ditangan selama pertemuan tersedia dan persiapkan diri anda selama diskusi
dalam kelompok. Pada awal pertemuan perkenalkan diri anda KM anda dan desa asal
anda.Jelaskan tujuan kunjungan anda.Sejauh mungkin, cobalah dan pastikan dengan
perjanjian/ lebih dahulu sebelum pertemuan. Jika orang yang berkompeten tidak ada
atau tidak mau bekerja sama, dengan sopan pamit dan diskusikan dalam pertemuan
kelompok berikutnya dan tindakan apa yang sebaiknya diambil.

Proses belajar, metoda dan aktivitas: Kuliah, diskusi kelompok, permainan dan
bermain peran
Bermain Peran :
1. Satu peserta sebagai manajer bank dan yang lain mendekatinya untuk suatu
pinjaman bagi KM.
2. Pelatih adalah Manajer Bank (BDO) dan peserta mendekatinya untuk membantu
keuangan untuk menggali sumurnya.
Setelah permainan peran diskusikan apa yang benar dan salah dengan setiap
usaha komunikasi.

Pertanyaan kunci : Bagaimana hubungan dengan menajer bank atau BDO


disiasati?

Stop dan Pastikan!: Peserta harus mampu menggambarkan bagaimana mereka


dapat berkomunikasi dengan lembaga selain KM.

62
L A M P I R A N P E T U N J U K T E K N I S T E N A G A P E N D A M P I N G D E S A

MODUL

6
Kesatuan Persamaan dalam
Tindakan

MAKSUD
Afinitas adalah sebuah jaringan hubungan, merupakan dasar yang mengikat kelompok;
dimana orang menyebut modal sosial. Modal ini harus dibangun atau akan mengalami
kemunduran. Afinitas perlu di bangun di dalam prakteknya seperti peran baru dan
tanggung jawab bersama dalam grup, yang diperlukan untuk persamaan yang lebih
tingi atau dasar modal sosial yang lebih besar. Untuk mengelola agar efektif,
persamaan harus diekspresikan melalui kesatuan dalam tindakan. Tujuan modul ini
adalah untuk memotivasi peserta untuk memperkuat landasan modal sosial mereka
dalam kelompoknya.

Ringkasan MODUL
Pembahasan/Sesi I
Apakah kesatuan? Mengapa kesatuan penting?
Bahan yang diperlukan: Kertas Panel/Koran, Alat Tulis, Batang, Gambar dan Batu
Besar
Waktu: 1 jam 30 menit

63
L A M P I R A N P E T U N J U K T E K N I S T E N A G A P E N D A M P I N G D E S A

Pembahasan/Sesi II
Apa yang akan KM lakukan agar tetap bersatu ?
Bahan yang diperlukan: Kertas Panel/Koran dan Alat Tulis
Waktu: 1 jam

SASARAN PELAJARAN:
Pada akhir pelatihan modul ini peserta akan mampu untuk;
Menerangkan mengapa menjaga kesatuan adalah penting agar KM dapat
berfungsi efektif
Menyusun langkah langkah kongkret agar mereka tetap dalam kesatuan KM nya
TOTAL WAKTU: 2 jam 30 menit

64
L A M P I R A N P E T U N J U K T E K N I S T E N A G A P E N D A M P I N G D E S A

Pembahasan I
Apakah kesatuan? Mengapa kesatuan penting?
(1 jam 30 menit)

Bahan yang diperlukan: Kertas Panel/Koran, Alat Tulis, Batang, Gambar dan Batu
Besar

Materi: Kesatuan adalah kekuatan. Kesatuan menghasilkan :


- Orang saling membantu bukan saling menjatuhkan
- Bekerjasama dan berkoordinasi di dalam kelompok.
- Saling menghormati
- Pemberdayaan kolektif
- Meningkatkan rasa percaya diri dalam kelompok
- Efektifitas yang lebih tinggi dalam usaha kolektif.

Proses belajar, metoda dan aktivitas: Gagasan, diskusi kelompok, permainan,


bermain peran dan menceritakan kisah.

Pertanyaan kunci : Apakah kesatuan itu ? Mengapa kita perlu tetap bersatu ?

Permainan: Mematahkan tongkat, permainan pulau, berjalan percaya .


Permainan peran : Beberapa orang melewati jalan. Di tengah jalan terdapat batu
besar yang sangat mengganggu setiap orang . Tapi setiap orang berjalan di atas batu
dan turun lagi ke jalan . Akhirnya seseorang mencoba untuk memindahkan batu. Ia
tidak sanggup. Tiga orang bergabung untuk membantu dan batu tersebut dapat
dipindahkan ke sisi jalan.
Pesan: Kesatuan adalah kekuatan.

Kisah: Ular dan semut, Burung dan Jala, Semut dan Burung, Persatuan Lebah dan
Semut,Sapi,dan anak kecil sapi , Singa dan Srigala, Keledai dan Rumput.
(lihat pada halaman berikut untuk mengilustrasikan beberapa kisah)

65
L A M P I R A N P E T U N J U K T E K N I S T E N A G A P E N D A M P I N G D E S A

Berhenti dan Periksalah!: Peserta harus mampu menerangkan mengapa penting


bagi mereka untuk tetap bersatu sebagai kelompok.

Permainan yang digunakan :


Mematahkan tongkat: Kumpulkan tongkat di tangan kira-kira panjangnya 1 kaki dan
ketebalannya 5mm. Perintahkan sukarelawan dari peserta untuk mematahkan tongkat
tersebut, sekali gerakan , kemudian dua tongkat dan kemudian 20 tongkat sekaligus.
Sangat mudah untuk mematahkan satu tongkat tapi tidak demikian ketika tongkat
tersebut dikumpulkan dan digabungkan jadi satu.
Pesan: Kesatuan adalah kekuatan

Permainan Pulau: Gambar sebuah lingkaran di lantai dan perintahkan peserta berdiri
disekelilingnya. Bagian dalam lingkaran adalah pulau dan semua peserta berdiri dilaut.
Perintahkan peserta untuk berlari mengelilingi lingkaran. Ketika fasilitator bertepuk
tangan setiap orang harus berusaha masuk kedalam pulau. Seseorang yang tidak
dapat masuk kedalam pulau (maksudnya kedalam lingkaran) akan tenggelam. Setiap
waktu seseorang tertinggal di luar lingkaran, kurangi ukuran lingkaran untuk
menunjukkan peningkatan muka air laut. Pulau tersebut akhirnya semakin lama
semakin kecil sampai semua peserta tenggelam. Pada akhir permainan, perintahkan
peserta untuk memberikan reaksi atas permainan tersebut. Tanyakan siapa yang
tertinggal di luar lingkaran pada beberapa putaran pertama apakah mereka keluar
sendiri atau apakah mereka terdorong keluar oleh yang lain. Dapatkah setiap orang
tetap bersama di pulau sejak awal sekali (kemudian pulau tersebut tidak akan menjadi
lebih kecil dan tidak seorangpun yang keluar)
Pesan: Kesatuan adalah kekuatan

Perjalanan kepercayaan: Siapkan penghambat jalan di tengah pelatihan dengan


kursi, tali, dsb. Pakaikan penutup mata pada setengah dari peserta, dan perintahkan
setengahnya untuk membimbing peserta yang ditutup matanya melewati jalan.

66
L A M P I R A N P E T U N J U K T E K N I S T E N A G A P E N D A M P I N G D E S A

Tanyakan peserta yang ditutup matanya bagaimana perasaan mereka selama


berjalan. Ulangi latihan yang sama dengan pergantian peserta.
Pesan :Untuk memfungsikan sebagai kesatuan kelompok, satu memerlukan tingkat
saling percaya yang tinggi .

Kisah yang dapat diceritakan:


Semut dan Burung: suatu ketika seekor burung menemukan seekor semut
tenggelam di sungai. Merasa kasihan pada semut tersebut, burung itu kemudian
mengangkat dan di atas meletakakan daun dan daun itu membawanya dengan
selamat. Suatu hari, semut tersebut melihat pemburu membidikan panah ke arah
seekor burung. Mengingat kebaikan burung diwaktu yang lalu, semut tersebut
menggigit pemburu dengan keras sehingga pemburu tersebut kehilangan sasarannya
dan burung tersebut diselamatkan.
Pesan: Kebaikan dibalas dengan kebaikan. Saling mendukung menguntungkan
semua.

Sapi dan Anak kecil: Pada suatu waktu tinggallah seekor sapi yang sangat suka
mangga. Hutan dimana sapi tersebut tinggal terdapat sebuah pohon mangga namun
sapi tersebut tidak pernah dapat menggapai buahnya. Suatu hari sapi tersebut
berteman dengan seorang anak kecil yang mengusulkan untuk menaiki punggung sapi
dan memetik buah mangga tersebut. Sore harinya sapi dan anak kecil itu membagi
mangga yang didapat bersama.
Pesan : kesatuan adalah kekuatan.

Kisah tentang semut dan ular


Suatu hari ular yang ganas berusaha masuk ke rumah semut. Semut tersebut sangat
kecil, tapi mereka menyerang pemangsa dengan menggigit pemangsa tersebut sampai
mati.

67
L A M P I R A N P E T U N J U K T E K N I S T E N A G A P E N D A M P I N G D E S A

Kisah burung dan jaring


Suatu hari sekelompok burung terperangkap da-lam jaring pemburu. Dalam waktu
yang lama mereka berusaha untuk melepaskan diri dari jaring, tapi tidak berhasil.
Segera mereka melihat pemburu mendekati mere-ka. Pada saat itu juga salah satu dari
mereka menda-patkan ide cemerlang
Saat pemburu datang semakin dekat mereka mengepakkan sayap bersama dan
terbang dengan membawa jaring tersebut.
Pesan: Kesatuan adalah kekuatan.

Sarang lebah dan rumah semut merupakan kehi-dupan yang mencontoh-kan


bagaimana mereka bekerjasama sebagai ke-satuan yang kolektif

68
L A M P I R A N P E T U N J U K T E K N I S T E N A G A P E N D A M P I N G D E S A

Pembahasan II
Apa yang akan KM lakukan agar tetap bersatu ?
(1 jam)

Bahan yang diperlukan: Kertas Panel/Koran dan Alat Tulis

Persiapan lain: Pelatih harus mempunyai pengetahuan tentang konflik yang ada dan
potensial menimbulkan konflik dalam KM.

Materi: Mendiskusikan bagaimana KM dapat tetap bersatu dan menyelesaikan konflik.

Proses Belajar, Metoda dan Aktivitas: Kuliah dan diskusi kelompok

Pertanyaan kunci: Bidang apa yang perlu ditingkatkan dalam KM dengan


menghormati hubungan antar perseorangan? Langkah apa yang akan diambil oleh
anggota untuk tetap bersatu dalam KM?

Diskusikan situasi nyata dari konflik dalam KM atau desa. Apakah dapat
diselesaikan? Bagaimana? Apakah tidak dapat diselesaikan? Apa yang terjadi?

Diskusi harus dicatat dalam buku catatan KM untuk penggunaan mendatang.

Berhenti dan Periksalah!


Peserta harus mampu menyebutkan langkah-langkah yang diambil secara individu
untuk melihat bahwa kelompoknya masih bersatu.

Pada pertemuan KM yang akan datang.


Anggota KM seharusnya melanjutkan langkah-langkah yang telah berhasil selama
pelatihan modul secara terperinci, bagaimana mereka akan yakin bahwa KM tetap
kompak.

69
L A M P I R A N P E T U N J U K T E K N I S T E N A G A P E N D A M P I N G D E S A

MODUL

7
Peraturan dan Perundangan
dalam KM

MAKSUD
Maksud dari modul ini adalah memfasilitasi berfungsinya KM secara efektif, dengan
membantu mengembangkan peraturan dan perundangan, yang sesuai dengan
kebutuhan kelompok.

Ringkasan
Pembahasan/Sesi I
Kebutuhan akan peraturan dan perundangan
Bahan yang diperlukan: Gambar
Waktu: 1 jam

Pembahasan/Sesi II
Membuat kerangka dan menelaah peraturan dan perundangan KM
Bahan yang diperlukan: Buku jadwal KM
Waktu: 4 jam

Tujuan Pelatihan:
Pada akhir pelatihan modul ini peserta diharapkan mampu untuk;
Menerangkan kebutuhan peraturan dan perundangan dalam KM mereka.

70
L A M P I R A N P E T U N J U K T E K N I S T E N A G A P E N D A M P I N G D E S A

Meninjau keberadaan peraturan dalam KM


Membuat kerangka peraturanperaturan baru, jika dibutuhkan
Menerangkan secara jelas hukuman bagi pelanggaran peraturan dan menyatakan
kapan pengecualian pengecualian di peroleh

Total Waktu: 5 jam

71
L A M P I R A N P E T U N J U K T E K N I S T E N A G A P E N D A M P I N G D E S A

Pembahasan I
Kebutuhan peraturan dan perundangan
(1 Jam)

Bahan yang diperlukan: Gambar

Materi: Peraturan dan perundangan adalah penting untuk menjamin kelancaran fungsi
lembaga.

Proses Belajar, Metoda dan Kegiatan: Diskusi kelompok

Pertanyaan kunci: Apa yang dimaksud peraturan dan perundangan? Mengapa


peraturan dan perundangan dibutuhkan dalam KM ?

Menggunakan gambar, fasilitasi diskusi dengan memberikan contoh-contoh


peraturan yang dijalankan dalam masyarakat. (Lihat gambar di bawah dan di
halaman berikutnya)

Pertanyaan kunci : Mengapa ada antrian di toko ? Apa yang akan terjadi bila tanpa
antri?
Mengapa aturan waktu dijalankan di sekolah ?
Mengapa ada peratutan lalu lintas ?
Apa yang terjadi ketika kita melanggar peraturan ?
Apa peraturan dalam keluarga-semuanya adil dan benar ?

Berhenti dan Periksalah!: Peserta harus dapat menerangkan pentingnya peraturan


dan perundangan dalam KM mereka.

72
L A M P I R A N P E T U N J U K T E K N I S T E N A G A P E N D A M P I N G D E S A

Mengapa ada antrian di toko? Apa yang akan terjadi bila tanpa antri?

Mengapa aturan waktu dijalankan di sekolah? Apa yang akan terjadi jika tidak ada
aturan waktu ?

Mengapa ada peratutan lalu lintas? Apa yang akan terjadi jika tidak ada peraturan?

73
L A M P I R A N P E T U N J U K T E K N I S T E N A G A P E N D A M P I N G D E S A

Pelatihan II
Membuat kerangka dan menelaah peraturan dan perundangan KM
(4 jam)

Bahan yang diperlukan: Buku pertemuan KM

Persiapan lain : Pelatih harus sadar terhadap peraturan dan perundangan yang ada
dalam KM

Materi: Untuk kelancaran fungsi KM, peraturan perlu di susun sebagai berikut:
Hubungan keanggotaan, hubungan pertemuan, hubungan simpan pinjam,
hubungan pembagian tanggung jawab, hubungan kredit-plus. Hukuman bagi
pelanggaran peraturan harus disusun pula, jika tidak peraturan tidak berarti.
Saran ini digambarkan dari pengalaman KM . Hal yang penting bahwa KM
menyusun peraturan dan perundangannya dengan tujuan bahwa peraturan
peraturan diterima dan dimengerti oleh anggota KM. (Lihat tabel untuk melihat
peraturan peraturan yang ada dalam KM ) .
Semua peraturan harus ditelaah secara periodik dan dimodifikasi bila perlu.
Semua peraturan harus dikemukakan pada tempat pertemuan tahunan.

Proses Belajar, Metoda dan Kegiatan : Diskusi kelompok


KM adalah lembaga demokratis, oleh karena itu peserta harus didorong untuk
menyusun dan menelaah peraturan mereka tergantung pada apa yang akan
mereka kerjakan .
Keberadaan peraturan dapat dikoreksi berdasarkan pengalaman kelompok yang lalu
dengan peraturan ini.

74
L A M P I R A N P E T U N J U K T E K N I S T E N A G A P E N D A M P I N G D E S A

Pertanyaan kunci : Peraturan dan perundangan yang dimiliki KM pada saat ini
sehubungan dengan ..
Keanggotaan (yang bergabung dalam kelompok, berapa seharusnya ukuran
kelompok, apakah yang terjadi ketika anggota keluar dsb.)?
Pertemuanpertemuan (ketidak hadiran pada pertemuan, keter-lambatan
datang, tidak memenuhi quorum, dsb)?
Tabungan (apakah ada jumlah tabungan minimum, apakah penarikan tabungan
diijinkan, apakah dan bagaimana bunga tabungan dibayarkan)?
Pinjaman (bagaimana prioritas pinjaman, apakah bunga dibebankan pada
pinjaman, bagaimana penggunaan pinjaman dipantau, apakah keterlambatan
pengembalian pinjaman diberi sanksi ) ?
Pengurus (bagaimana pengururs dipilih, apakah mereka dirotasi secara
periodik, berapa kali)?
Kredit-plus (apakah anggota berharap menyusun batasan yang berhubungan
dengan masalah kredit-plus)?
Sanksi (apakah sanksi bagi pelanggaran peraturan, kapan kemungkinan
pengecualian dilakukan)?

Peraturan mana yang berjalan baik?


Peraturan mana yang tidak mencapai tujuan atau tidak dapat dilaksanakan?
Apakah hukumannya bagi yang tidak memperhatikan setiap peraturan?

Berhenti dan periksalah !: Semua peraturan yang ada harus ditinjau. Peraturan baru
harus disusun, bilamana perlu. Peserta harus mampu menyebutkan satu per satu
peraturan KM (paling sedikit salah satu yang penting). Peserta harus mampu
menyebutkan hukuman bagi pelanggaran peraturan. Peraturan KM harus dicatat
dalam buku catatan.

Dari Pertemuan KM yang akan datang: Anggota KM seharusnya mengikuti semua


peraturan yang telah mereka buat; anggota KM seharusnya menjalankan hukuman

75
L A M P I R A N P E T U N J U K T E K N I S T E N A G A P E N D A M P I N G D E S A

pada anggota yang salah; anggota harus mampu mengoreksi peraturan KM , bilamana
perlu.

Sangat berguna bagi KM untuk memperkenalkan latihan dimana satu anggota


berbicara singkat satu peraturan penting setiap pertemuan KM; pembicaraan
menerangkan peraturan dan alasan penggunaan peraturan tersebut serta
memprakarsai diskusi secara singkat. KM juga menyediakan bagian tertentu pada
buku resolusi atau membuat buku register untuk mencatat semua peraturan
peraturan di satu tempat sehingga tidak perlu mencarinya jika diperlukan.

76
L A M P I R A N P E T U N J U K T E K N I S T E N A G A P E N D A M P I N G D E S A

Lampiran : Contoh Daftar Peraturan yang Disusun oleh beberapa KM:


Berikut adalah daftar peraturan yang disusun oleh KM berdasarkan pengalaman:

Keanggotaan:
Latar belakang ekonomi anggota: Semua anggota harus miskin hal ini
mengurangi kemungkinan beberapa anggota mendominasi kelompok.
Kedekatan rumah anggota: Lebih baik semua anggota tinggal di desa atau
kampung / dusun yang sama, hal ini akan memudahkan pertemuan dan sering kali
menjadi salah satu faktor yang mendukung persamaan atau afinitas.
Wakil dari setiap keluarga: Sebagian besar KM menuntut hanya satu anggota
dalam setiap keluarga yang bergabung menjadi anggota KM
Iuran anggota: Jumlah iuran biasanya ditentukan dalam diskusi kelompok. Iuran
anggota tidak dikembalikan.
Ukuran kelompok: Minimum dan maksimum anggota KM 15 sampai 20; jika
kelompok lebih besar berarti tidak semua anggota ikut serta dalam diskusi,
sedangkan kelompok yang kecil berarti keuangannnya tidak bisa menghidupi. Di
dusun yang kecil, kelompok mempunyai 10 sampai 15 anggota. Sebagian besar
KM yang baik mempunyai 15 sampai 20 anggota.
Umur anggota: Umur anggota di atas 18 tahun.
Pembatalan keanggotaan : Dibatasi oleh peraturan seperti bagaimana dan kapan
dapat dilakukan pembatalan keanggotaan.

Pertemuan
Waktu pertemuan: Prakteknya semua KM yang berfungsi baik bertemu setiap
minggu. Pertemuan dilaksanakan pada hari , tempat dan waktu yang pasti untuk
mewujudkan kepastian dan kedisiplinan.
Tidak hadir pada pertemuan: Jika anggota tidak menghadiri pertemuan, hukuman
diberikan, kecuali telah ijin atau mempunyai kepentingan yang mendesak di rumah.

77
L A M P I R A N P E T U N J U K T E K N I S T E N A G A P E N D A M P I N G D E S A

Terlambat hadir: Dalam kasus terlambat hadir, dikenakan hukuman.


Anggota tidak dapat meninggalkan pertemuan di tengah acara berlangsung, kecuali
anggota telah ijin atau mempunyai kepentingan yang mendesak di rumah.
Quorum: Peraturannya 75% anggota harus hadir dalam pembuatan keputusan
dalam KM, kecuali ada keadaan darurat menimpa kelompok dan sisa anggota yang
hadir tidak mencukupi.

Tabungan dan kredit


Tabungan: Tabungan minimum biasanya ditentukan. Kelompok harus
memutuskan apakah pengambilan tabungan diperbolehkan. Jika ya, berapa
deposit minimum ?.
Pinjaman: Kelompok harus memutuskan bagaimana memprioritaskan pinjaman
pada anggota, bagaimana memantau penggunaan pinjaman dan bunga yang
dibebankan atas pinjaman.
Penggunaan cek: Transaksi dengan jumlah lebih besar dari menggunakan cek,
tidak tunai, sehingga mengurangi peluang membuat kesalahan atau penyerobotan.
Cek ditulis dihadapan semua anggota untuk memastikan keterbukaan dalam
masalah keuangan, (penggunaan cek didiskusikan lebih lanjut ).
Pemegang uang tunai: Semua uang tunai yang dikumpulkan langsung
dimasukkan ke bank untuk mengurangi resiko pencurian dan juga mengurangi
kemungkinan anggota sendiri menggunakan uang tunai tersebut. Anggota harus
secara bergilir mendepositkan uang yang terkumpul ke bank sehingga tanggung
jawab tidak dibebankan pada beberapa orang saja. Mengingat lokasi bank yang
cukup jauh , perlu di cari alternatif yang lain .
Pengurusan rekening: Anggota memutuskan siapa yang akan mengurus catatan
catatan dan rekening rekening , Berapa kelompok akan membayar orang
tersebut dan bagaimana mereka akan memantaunya.

78
L A M P I R A N P E T U N J U K T E K N I S T E N A G A P E N D A M P I N G D E S A

Hukuman: Denda diterapkan atas atas keterlambatan pembayaran pinjaman ,


bagi yang melakukan kesalahan dan yang melanggar batasan yang ditentukan KM,
misalnya merokok dalam pertemuan, mabuk, tidak menyekolahkan anak dsb.
Bunga tabungan: Anggota memutuskan apakah dan bagaimana bunga tabungan
akan dibayarkan dan didistribusikan.

Perwakilan
Rotasi pergantian: Sebaiknya KM tidak menggunakan istilah Presiden atau
Sekretaris tetapi perwakilan. Semua perwakilan harus dirotasi secara berkala.

Mengapa demikian? Rotasi perwakilan terjadi di beberapa tempat di dunia -


internasional, nasional, negara bagian propinsi , kabupaten, kecamatan dan tingkat
desa. Hal ini terjadi pula dengan perwakilan di keluarga (ketika kepala keluarga sudah
tua, sakit, atau ketidakmampuan yang lain, dia akan diganti). Hal yang sama terjadi
juga di KM, yang berarti menjadi lembaga demokratis. Dalam KM, wakil mendapat
keuntungan lebih dalam hal pembangunan kapasitas karena mereka mengendalikan
pekerjaan dan mempunyai tanggung jawab tambahan. Pergantaian wakil memberikan
kesempatan pada semua anggota untuk berkembang. Hal ini juga dibenarkan bahwa
wakil mempunyai tanggung jawab lebih atas nama KM, tidak mempunyai cukup
waktu untuk pekerjaan pribadinya.

Dua wakil dan dua pembantu penandatangan adalah dipilih.


Penulis tidak harus menjadi penandatangan yang akan mengurangi
kredibilitasnya.
Wakil harus bertanggung jawab terhadap penjagaan bukubuku , laporan dan
audit.

79
L A M P I R A N P E T U N J U K T E K N I S T E N A G A P E N D A M P I N G D E S A

Pelatihan
Kehadiran : Semua anggota seharusnya hadir selama pelatihan.
Penulis dan perwakilan juga seharusnya menghadiri pelatihan yang dirancang
khusus untuk mereka

Ringkasan tema pelatihan seharusnya ditinjau kembali dalam pertemuan KM.

KEPEMILIKAN
Partisipasi anggota dan kepemilikan terhadap program pengembangan harus
dipastikan.

KREDIT PLUS
KM tidak hanya dikonsentrasikan dengan tabungan dan kredit tapi juga mencoba
melibatkan diri dalam masalah kesehatan, pendidikan, hukum,kesamaan gender,
lingkungan, pengembangan masyarakat, dsb. Masing masing KM tumbuh sesuai
dengan prioritasnya .

SANGSI
Anggota KM menyusun sangsisangsi atas penyimpanganpenyimpangan dalam
peraturanperaturan kelompok dan kasus-kasus pengecualiannya. Sanksi adalah
penting untuk memastikan bahwa anggota kelompok tidak menganggap enteng
peraturan.
Sanksi juga dijatuhkan pada anggota yang melanggar aturan sosial yang telah
ditentukan oleh kelompok, seperti mabuk atau tidak menyekolahkan anaknya.
Bagaimana anggota akan memastikan bahwa sanksi dijatuhkan tanpa
menyebabkan orang meninggalkan kelompok ? Hal Ini harus didiskusikan sebelum
sanksi diterapkan.

80
L A M P I R A N P E T U N J U K T E K N I S T E N A G A P E N D A M P I N G D E S A

MODUL

8
Hubungan Dengan Lembaga-
Lembaga Lain

MAKSUD
Maksud modul ini adalah untuk menyampaikan kepada peserta bahwa tidak ada
lembaga yang mampu berjalan / beroperasi dan bertahan sendirian, dan juga
membantu membangun ketrampilan peserta dalam membentuk jaringan kerja.

RINGKASAN
Pembahasan/Sessi I:
Apakah yang Dimaksud dengan Hubungan Itu? Mengapa Suatu KSM Perlu Menjalin
Hubungan dengan Lembaga Lain?

Bahan dan alat yang diperlukan:


Kertas karton
Dan spidol
Waktu: 1 (satu) jam

PEMBAHASAN/SESSI II:
Sebuah Evaluasi Kenyataan Hubungan Lembaga dan Menumbuhkan Potensi
Hubungan KSM

81
L A M P I R A N P E T U N J U K T E K N I S T E N A G A P E N D A M P I N G D E S A

Bahan dan alat yang diperlukan: Kertas karton, Spidol dan Gunting
Waktu : 1 (satu) jam

PEMBAHASAN/ SESSI III:


Kriteria-Kriteria dalam Berhubungan
Bahan dan alat yang diperlukan: Laporan Penilaian KSM, Dokumen dan Laporan-
laporan Kelompok, (RMS Paper 30 A,B,C untu k referensi fasilitator), Kertas karton dan
spidol

Waktu: 30 menit

(Tips untuk Pelatih: Lihat paper MYRADA RMS no.31 Membangun Lembaga)

SASARAN BELAJAR:
Pada akhir pelatihan modul ini diharapkan peserta mampu untuk :
Menerangkan mengapa KSM perlu menjalin hubungan dengan lembaga lain
Menganalisa potensi hubungan dan menganalisa hubungan yang sudah terjalin.
Menguraikan beberapa kriteria yang harus dipenuhi oleh KSM sebelum menjalin
hubungan dengan lembaga-lembaga lain

TOTAL WAKTU: 2 jam 30 menit.

82
L A M P I R A N P E T U N J U K T E K N I S T E N A G A P E N D A M P I N G D E S A

PEMBAHASAN/SESSI I:
APAKAH YANG DIMAKSUD DENGAN HUBUNGAN ITU? MENGAPA SUATU KSM
PERLU MEN JALIN HUBUNGAN DENGAN LEMBAGA LAIN?

Bahan dan alat yang diperlukan: Kertas karton Dan spidol


Waktu: 1 (satu) jam

MATERI
Sebuah hubungan mencakup penetapan / terjadi nya hubungan antar lembaga yang
bersifat saling menguntungkan. Sebagai salah satu contoh, KSM mungkin menjalin
hubungan sebagai berikut:

BANK, ZILLA,
Panchayat,
Government Departments etc.
CBOs: WDA, VEC,SBC KSM lain,
VWSC,VHC,VFC *), KSM Gram, Panchayat
Federasi KSM

Sebuah KSM perlu menjalin hubungan dengan lembaga lain,


Untuk menggerakkan berbagai sumberdaya
Untuk saling tukar menukar informasi
Dalam rangka pendekatan pengaruh / lobi dan pembelaan /advokasi
Dalam rangka meningkatkan kapasitas
Untuk meningkatkan kegiatan-kegiatan yang saling menguntungkan
Untuk mempertinggi aspek keberlanjutan KSM
Untuk menahan / menolak pemerasan oleh pihak lain yang memiliki kekuatan
berlebih melalui aksi bersama-sama

83
L A M P I R A N P E T U N J U K T E K N I S T E N A G A P E N D A M P I N G D E S A

Menurut beberapa orang, dalam suatu pranata yang ideal sebenarnya tidak diperlukan
adanya hubungsn formal dan pembentukan jaringan supaya tetap ada aliran informasi
secara bebas / leluasa dan mungkin ada sumberdaya yang bisa jadi dibutuhkan oleh
individu maupun kelompok. Memang namanya juga keadaan ideal jadi bagaimanapun
tidak ada dalam kenyataan dan untuk itu kebutuhan untuk membentuk jaringan dalam
rangka memecah seluruh bentuk isolasi dan eksploitasi.

PROSES BELAJAR, METODA DAN KEGIATAN:


Kuliah, Diskusi Kelompok dan Brainstorming.
Pertanyaan Kunci: Apakah hubungan itu?
Pertanyaan Kunci: Mengapa kita perlu membina hubungan dengan lembaga
Lain?

*) CBO : Community Based Organisation


WDA : Watershed Development Association
VEC : Village Education Committee
SBC : School Betterment Committee
VWSC : Village Water and Sanitation Committee
VFC: Village Forest Committe

STO DAN CEK !


Peserta sebaiknya mampu menerangkan kebutuhan untuk menjalin hubungan.

84
L A M P I R A N P E T U N J U K T E K N I S T E N A G A P E N D A M P I N G D E S A

PEMBAHASAN/SESSI II :
SEBUAH EVALUASI KENYATAAN HUBUNGAN LEMBAGA DAN MENUMBUHKAN
POTENSI HUBUNGAN KSM

Bahan dan alat yang diperlukan: Kertas karton, Spidol dan Gunting

Waktu: 1 (satu) jam

MATERI:
Melakukan analisa hubungan KSM yang sudah terjadi dan merencanakan hubungan
yang baru

Proses Belajar, Metode, dan Kegiatan: Diskusi Kelompok dan Analisa Chapati

Mintalah kepada peserta untuk mengerjakan Analisa Chapati yang menggambarkan


jalinan / hubungan yang dibina KSM mereka saat ini dengan lembaga lain dalam
lingkungan mereka.

Mintalah kepada peserta untuk mengerjakan Analisa Chapati yang menggambarkan


bagaimana keinginan mereka dalam membina hubungan dengan lembaga lain
dalm lingkungan mereka.

Pertanyaan Kunci: Bagaimana cara kita membangun / menumbuhkan hubungan yang


baik lembaga-lembaga yang penting bagi KSM tapi tidak terlalu dekat?

Pertanyaan Kunci: Lembaga apa saja yang dianggap perlu bagi KSM anda untuk
menjalin hubungan berdasarkan urutan kepentingannya /prioritasnya? Mengapa KSM
anda merasa perlu menjalin hubungan dengan lembaga-lembaga tersebut (diskusikan
masing-masing hubungan secara terpisah)? Bagaimana rencana anda dalam memulai
hubungan-hubungan ini?

STOP DAN CEK!


Peserta hendaknya mampu melakukan analisa hubungan KSM yang sudah terjadi dan
merencanakan hubungan-hubungan baru jika perlu.

85
L A M P I R A N P E T U N J U K T E K N I S T E N A G A P E N D A M P I N G D E S A

PEMBAHASAN/SESSI III:
KRITERIA-KRITERIA DALAM MEMBINA HUBUNGAN

Bahan dan alat yang diperlukan: Laporan Peni laian KSM, Dokumen dan Laporan-
laporan Kelompok, (RMS Paper 30 A, B, C untu k referensi fasilitator), Kertas karton
dan spidol
Waktu: 30 menit

MATERI: Kriteria yang sebaiknya dimiliki oleh KSM sebelum menjalin hubungan
dengan lembaga lain dicantumkan di bawah ini. KSM hendaknya:
Telah mempraktekkan aturan main dan keputusan-keputusan Kelompok
Memiliki disiplin keuangan dan memiliki disiplin dalam operasionalnya
Memelihara rekening-rekening dan buku-buku utama yang diau-dit secara teratur
Telah berjalan dengan sukses dalam satu periode minimal tertentu (minimum
selama 6 bulan).

Tips bagi pelatih: Kriteria yang dipraktekkan oleh lembaga yang berbeda dalam
hubungan mungkin saja berbeda tetapi aspek-aspek yang disebutkan di atas pada
umumnya diikuti oleh sebagian besar lembaga yang sungguh-sungguh menjain
hubungan dengan sebuah KSM sebagai tanda reputasi dan kapabilitasnya.
Proses belajar: Brainstorming, Diskusi Kelompok dan Kuliah

STOP DAN PASTIKAN !


Peserta hendaknya mampu menyusun daftar kriteria yang harus dipenuhi oleh KSM
agar dapat menjalin hubungan dengan lembaga-lembaga yang lain.

86
L A M P I R A N P E T U N J U K T E K N I S T E N A G A P E N D A M P I N G D E S A

MODUL

9
Gabungan Kelompok Mandiri

MAKSUD

Federasi tidak didirikan atas/untuk menerima agenda LSM (seperti katakanlah,


mengambil peran KM setelah menarik diri dari sebuah Proyek), tetapi bahwa mereka
harus tumbuh sebagai respon atas dorongan atau sebuah kebutuhan dari Kelompok-
kelompok. Kelompok-kelompok atau KM, hendaknya memainkan peran utama dalam
menyusun agenda federasi. Federasi yang sukses memiliki struktur yang tegas,
ukuran yang optimal, fungsi-fungsi khusus dan ciri-ciri pokok manjemen tertentu yang
menunjukkan bahwa mereka unggul.

Maksud modul ini adalah untuk menimbulkan kesadaran diantara peserta terhadap
konsep sebuah federasi dan menjelaskan struktur dan fungsi-fungsinya sehingga
mereka mampu membuat keputusan-keputusan untuk bergabung membentuk sebuah
federasi atau untuk membentuk satu federasi yang baru. Ciri-ciri ini mungkin akan
dapat diterima kemudian atau dirubah oleh anggota KM-KM agar sesuai dengan
keperluan mereka sendiri. (Catatan : Federasi bisa saja mempunyai berbagai tipe,
modul ini berhubungan dengan federasi bagi KM-KM saja).

87
L A M P I R A N P E T U N J U K T E K N I S T E N A G A P E N D A M P I N G D E S A

RINGKASAN:

PEMBAHASAN/SESI I:
APAKAH SEBUAH FEDERASI ITU?
Bahan yang diperlukan: Kertas karton dan spidol
Waktu: 30 menit

PEMBAHASAN/SESI II:
PERLUNYA SEBUAH FEDERASI
Bahan yang diperlukan: Kertas karton dan spidol
Waktu: 30 menit

PEMBAHASAN/SESI III:
STRUKTUR SUATU FEDERASI
Bahan yang diperlukan: Kertas karton dan spidol
Waktu: 30 menit

PEMBAHASAN/SESI IV:
FUNGSI-FUNGSI SEBUAH FEDERASI
Bahan yang diperlukan: Kertas karton dan spidol
Waktu: 45 menit

PEMBAHASAN/SESI V:
KRITERIA PENDAFTARAN BAGI KM DALAM SEBUAH FEDERASI
Bahan yang diperlukan: Kertas karton dan spidol
Waktu: 45 menit

PEMBAHASAN/SESI VI:
LANGKAH-LANGKAH DALAM PEMBENTUKAN SEBUAH FEDERASI
Bahan yang diperlukan: Kertas karton dan spidol
Waktu: 30 menit

88
L A M P I R A N P E T U N J U K T E K N I S T E N A G A P E N D A M P I N G D E S A

PEMBAHASAN/SESI VII:
ATURAN-ATURAN DAN TANGUNGJAWAB SEBUAH FEDERASI
Bahan yang diperlukan: Kertas karton dan spidol
Waktu: 30 menit

SASARAN PEMBELAJARAN
Pada akhir pelatihan modul ini peserta akan mampu :
Menerangkan mengapa federasi itu lahir
Menerangkan konsep, struktur, fungsi dan kriteria untuk langkah-langkah
membentuk sebuah federasi.
Menerangkan aturan-aturan dan tanggungjawab anggota-anggota federasi
Sampai pada sebuah keputusan kolektif apakah untuk bergabung sebuah federasi
atau membentuk federasi yang baru atau mundur dari suatu federasi pada saat
tertentu.
TOTAL WAKTU: 4 JAM

89
L A M P I R A N P E T U N J U K T E K N I S T E N A G A P E N D A M P I N G D E S A

Pembahasan I

APAKAH SEBUAH FEDERASI ITU?

(30 menit)

Bahan yang diperlukan: Kertas karton dan spidol

MATERI:
Sebuah federasi KM adalah kumpulan bersama 15-20 KM yang lokasinya saling
berdekatan, peranannya diharapkan mampu memperkuat dan menyediakan dukungan
kepada masing-masing individu kelompok melalui interaksi secara teratur.

PROSES Pembelajaran, Metode dan Kegiatan : Kuliah dan Diskusi Kelompok

BERHENTI DAN PERIKSA!


Peserta hendaknya mampu menerangkan konsep sebuah federasi.

90
L A M P I R A N P E T U N J U K T E K N I S T E N A G A P E N D A M P I N G D E S A

Pembahasan II

PERLUNYA SEBUAH FEDERASI

(30 menit)

Bahan yang diperlukan: Kertas karton dan spidol

MATERI:
Sebuah Federasi mungkin saja muncul atas beberapa alasan . Sebagian dari alasan-
alasan tersebut adalah:
Untuk memperkuat individu KM melalui penyediaan sebuah forum interaksi secara
teratur dan membentuk jaringan.
Untuk mencari jalan keluar bagi perselisihan yang mungkin timbul antar KM
anggota federasi
Untuk penyebaran informasi kepada KM-KM anggota
Untuk mengambil tindakan rencana-rencana yang menguntungkan bagi anggota
dan masyarakat, tetapi tidak bisa dipenuhi / dilaksanakan oleh KM secara individu.
Untuk melakukan loby dengan pemerintah dan lembaga-lembaga lain dalam
rangka memberikan dukungan bagi masyarakat miskin.

PROSES Pembelajaran, Metode dan Kegiatan: Permainan, Kuliah dan Diskusi


Kelompok.

Pertanyaan Kunci: Mengapa sebuah federasi diperlukan?

BERHENTI DAN PERIKSALAH !

Peserta hendaknya mampu menerangkan mengapa federasi muncul / lahir.

91
L A M P I R A N P E T U N J U K T E K N I S T E N A G A P E N D A M P I N G D E S A

Pembahasan III
STRUKTUR SEBUAH FEDERASI
(30 menit)

Bahan yang diperlukan: Kertas karton dan spidol

MATERI:
Sebagian besar Federasi yang muncul dan mampu bertahan memiliki peranan-
peranan berikut:
Jumlah anggota: tidak kurang dari 10 dan tidak lebih dari 20 KM
Perwakilan dari KM: dua anggota KM yang terpilih mewakili KM dalam federasi
Pengurus federasi: Dua orang pengurus federasi dipilih dengan cara yang rasional
oleh seluruh anggota federasi.

PROSES Pembelajaran, Metode dan Kegiatan: Kuliah dan Diskusi Kelompok.

Pertanyaan Kunci: Berapa jumlah optrimal anggota sebuah federasi?

BERHENTI DAN PERIKSALAH !

Peserta seharusnya mampu menerangkan struktur sebuah federasi.

92
L A M P I R A N P E T U N J U K T E K N I S T E N A G A P E N D A M P I N G D E S A

Pembahasan IV
KEGIATAN SEBUAH FEDERASI
(45 menit)

Bahan yang diperlukan: Kertas karton dan spidol

MATERI:
Sebagian besar Federasi yang muncul dan mampu bertahan memiliki kegiatan berikut:
Pengkajian secara teratur terhadap kegiatan anggota KM
Pemecahan konflik diantara anggota KM
Melobi pemerintah dan lembaga lainnya
Pengumpulan informasi dan penyebarannya terhadap KM
Penguatan KM melalui pelatihan dan studi banding, audit, dan interaksi dengan KM
lainnya
Melaksanakan kegiatan-kegiatan untuk manfaat anggota KM dan masyarakat

PROSES Pembelajaran, Metode dan Kegiatan: Kuliah dan Diskusi Kelompok.

BERHENTI DAN PERIKSALAH!


Peserta seharusnya mampu menyebutkan kegiatan federasi dimana mereka akan
gabung.

93
L A M P I R A N P E T U N J U K T E K N I S T E N A G A P E N D A M P I N G D E S A

Pembahasan V
KRITERIA UNTUK KETERLIBATAN KM DALAM SEBUAH FEDERASI
(30 menit)

Bahan yang diperlukan: Kertas karton dan spidol


MATERI:
Berikut adalah kriteria utama bagi KM untuk membentuk sebuah Federasi:
Kenggotaan yang stabil dan sukarela dengan 20 orang anggota atau kurang
Pertemuan teratur yang dihadiri oleh sebagian besar anggota
Tabungan yang teratur dari seluruh anggota
Membangun dan manajemen yang baik dari dana umum
Rekening Bank atas nama kelompok
Transaksi kredit yang teratur dari dana umum kelompok
Memelihara buku-buku dan dokumen-dokumen
Adanyan aturan-aturan yang disepakati
Adanya rotasi kepenguruan
Harus berfungsi sebagai sebuah KM minimal 12 bulan sebelum bergabung ke
dalam federasi.

PROSES Pembelajaran, Metode dan Kegiatan: Kuliah dan Diskusi Kelompok.


Pertanyaan Kunci: Kriteria apa yang harus dipenuhi KM untuk terlibat dalam sebuah
federasi?

BERHENTI DAN PERIKSALAH!


Peserta seharusnya mampu menerangkan kriteria yang harus dipenuhi oleh sebuah
KM agar dapat bergabung dal;am sebuah federasi

94
L A M P I R A N P E T U N J U K T E K N I S T E N A G A P E N D A M P I N G D E S A

Pembahasan VI
LANGKAH-LANGKAH PEMBENTUKAN SEBUAH FEDERASI
(30 menit)

Bahan yang diperlukan: Kertas karton dan spidol

MATERI:
Berikut adalah langkah-langkah yang harus dilakukan untuk membentuk sebuah
federasi:
Diskusi dalam KM dan sebuah program pelatihan tentang federasi
Diskusi kelompok utnuk membahas struktur, kegiatan dan norma-norma dasar
tentang federasi yang diusulkan
Pemilihan pengurus
Studi banding ke federasi lain (jika ada federasi yang baik di dekat lokasi)
Pembangunan kapasitas terhadap pengurus federasi.

PROSES Pembelajaran, Metode dan Kegiatan: Kuliah dan Diskusi Kelompok.

BERHENTI DAN PERIKSALAH!

Peserta seharusnya mampu menyebutkan langkah-langkah yang dilakukan untuk


membentuk sebuah federasi.

95
L A M P I R A N P E T U N J U K T E K N I S T E N A G A P E N D A M P I N G D E S A

Pembahasan VII
PERANANN DAN TANGGUNG JAWAB ANGGOTA FEDERASI SEBUAH
FEDERASI
(30 menit)

Bahan yang diperlukan: Kertas karton dan spidol

MATERI:
Berikut adalah peranan dan tanggung jawab anggota sebuah federasi:
Dua perwakilan dari masing-masing KM harus mewakili KM dalam setiap kali
pertemuan bulanan. Minimal satu perwakilan harus hadir ke pertemuan secara
teratur untuk menjamin kontinuitas pertemuan.
Perwakilan mempresentasikan laporan bulanan KM dan tindak lanjut untuk bulan
berikutnya, dalam pertemuan federasi
Perwakilan berbagi permasalahan yang dihadapi anggota KM dalam pertemuan
federasi.
Perwakilan harus melaporkan kembali kepada apa yang telah terjadi (proses)
dalam federasi
Anggota KM mengkoordinir kegiatan kredit plus dan program-programnya.

PROSES Pembelajaran, Metode dan Kegiatan: Kuliah dan Diskusi Kelompok.

Pertanyaan Kunci: Apa peran dan tanggung jawab anggota federasi ?

BERHENTI DAN PERIKSALAH!

Peserta seharusnya mampu menyebutkan peran dan tanggung jawab anggota


federasi.

96
L A M P I R A N P E T U N J U K T E K N I S T E N A G A P E N D A M P I N G D E S A

MODUL

10
Kredit Plus

MAKSUD

Sebuah KM memiliki potensi untuk menyediakan ruang dan dukungan sehingga setiap
anggotanya mampu mengidentifikasi dan mampu menggunakan kesempatan/peluang-
peluang pemberdayaan baik dalam kehidupan pribadi maupun bermasyarakat.
Maksud/tujuan modul ini adalah untuk memotivasi peserta dalam melakukan
identifikasi peluang-peluang tersebut dan melakukan kegiatan lain selain tabungan dan
kredit dalam KM mereka.

RINGKASAN
Pembahasan/Sesi I
APAKAH KREDIT-PLUS ITU?
Bahan yang diperlukan: Kertas panel/koran dan spidol
Waktu: 30 menit

Pembahasan/Sesi II
MENGAPA KM SEBAIKNYA MELAKUKAN KEGIATAN
KREDIT PLUS?
Bahan yang diperlukan: Kertas karto, spidol, foto-foto dan film
Waktu: 30 menit
Pembahasan/Sesi III

97
L A M P I R A N P E T U N J U K T E K N I S T E N A G A P E N D A M P I N G D E S A

MENGGALI POTENSI UNTUK KEGIATAN-KEGIATAN KREDIT PLUS DI DESA.


Bahan yang diperlukan: Kertas panel/koran dan spidol
Waktu : 60 menit

Pembahasan/Sesi IV
LATIHAN RENCANA AKSI UNTUK SEBUAH KEGIATAN KREDIT PLUS
Waktu: 60 menit Bahan yang diperlukan: Kertas panel/koran dan spidol

TUJUAN PELAJARAN:
Pada akhir pelatihan modul ini, peserta diharapkan mampu:
Menerangkan mengapa sebaiknya mereka melaksanakan kegiatan kredit plus.
Menyusun sedikit kegiatan-kegiatan kredit plus yang mungkin akan dilaksanakan
pada KM mereka
Memusatkan perhatian pada suatu kegiatan dan menyiapkan sebuah rencana aksi
untuk menerapkannya

JUMLAH WAKTU: 3 (TIGA) JAM

98
L A M P I R A N P E T U N J U K T E K N I S T E N A G A P E N D A M P I N G D E S A

Pembahasan I
APAKAH KREDIT-PLUS ITU?
(30 menit)

Bahan yang diperlukan: Kertas panel/koran dan spidol

Materi:
Kegiatan-kegiatan yang bersangkutan dengan Kredit dalam sebuah KM meliputi:
menyimpan tabungan, penyaluran dan pembayaran pinjaman, bunga cicilan, distribusi
pendapatan bunga, dan lain-lain. Kegiatan-kegiatan selain yang berhubungan dengan
transaksi-transaksi kredit dinamakan kegiatan-kegiatan kredit-plus3.

Proses Belajar, Metoda dan Kegiatan: Brainstorming dan Diskusi Kelompok

Pertanyaan Kunci: Apa saja kegiatan yang dikerjakan di KM Anda?

Indikasi jawaban adalah :


Menabung uang
Memberikan pinjaman
Menyelenggarakan peertemuan-pertemuan
Membahas permasalahan-permasalahan
Merencanakan kegiatan-kegiatan sosial

Bantulah peserta untuk memisahkan antara kegiatan-kegiatan yang berhubungan


dengan kredit dan kegiatan2 lain.

Stop dan Pastikan!: Peserta sebaiknya mampu memberikan contoh-contoh kegiatan2


kredit plus.

3 Bagaimanapun, idealnya hal ini tidak termasuk ke dalam program2 yang dilaksanakan oleh KM secara sederhana sebab pendanaan
disediakan oleh LSM/Program. Sama seperti kredit adalah kegiatan yang dimiliki oleh KM, dengan demikian kredit-plus juga harus
merupakan kegiatan yang dimiliki KM

99
L A M P I R A N P E T U N J U K T E K N I S T E N A G A P E N D A M P I N G D E S A

Pembahasan II
MENGAPA KM SEBAIKNYA MELAKUKAN KEGIATAN KREDIT-PLUS?
(30 menit)

Bahan yang diperlukan: Kertas karto, spidol, foto-foto dan film


Persiapan lain: Kumpulkan kliping kecil, studi kasus, film dan foto-foto dan lin-lain yang
menggambarkan banyak orang sedang bekerja secara bersama-sama untuk mencapai
suatu tujuan yang bersifat umum.
Materi: Sebuah KM perlu melaksanakan kegiatan-kegiatan kredit plus sebab kredit
saja sendiri tidak mampu menampung pembangunan yang terintegrasi dengan
keluarga dan masyarakat. Sebuah KM tidak hanya perlu menjadi suatu Kelompok
dengan dukungan kemudahan ekonomi saja akan tetapi juga memiliki potensi untuk
menyediakan dukungan sosial bagi anggotanya.
Proses Belajar, Metoda dan Kegiatan: Brainstorming dan Diskusi Kelompok.
Pertanyaan Kunci: Mengapa sebuah KM perlu malaksanakan kegiatan-kegiatan
kredit-Plus?
Contoh-contoh foto, studi kasus, film video dan guntingan surat kabar yang
menguraikan contoh-contoh dimana sekelompok orang melakukan kegiatan-kegiatan
secara bersama-sama, apakah itu untuk manfaat/keuntungan bagi keluarga mereka
atau untuk masyarakatnya.
Stop dan pastikan!: Peserta sebaiknya mampu menerangkan mengapa
melaksanakan kegiatan-kegiatan kredit-plus cukup sesuai untuk kehidupan mereka.

100
L A M P I R A N P E T U N J U K T E K N I S T E N A G A P E N D A M P I N G D E S A

Pembahasan III
MENGGALI POTENSI UNTUK KEGIATAN-KEGIATAN KREDIT PLUS DI DESA.
(60 menit)

Bahan yang diperlukan: Kertas panel/koran dan spidol

Materi: Menuangkan daftar potensi kegiatan kredit-plus untuk KM yang sekiranya


dapat diterima oleh KM tersebut.

Proses Belajar, Metoda dan Kegiatan: Diskusi Kelompok

Pertanyaan Kunci: Permasalahan apakah yang paling dekat yang anda hadapi
bersama keluarga dan masyarakat? Dalam kapasitas anda sebagai seorang anggota
KM, Kegiatan apa yang dapat anda lakukan dalam menghadapi masalah ini?

Jawaban-jawaban indikatif:
Belajar untuk membubuhkan nama seseorang, mendapatkan dan meningkatkan
pengetahuan angka-angka.
Bertukar pengetahuan/informasi dengan cara membaca koran, belajar bicara
masalah-masalah peraturan, hak-hak konsumen, masalah pemerintahan dan lain-
lain.
Asuransi (jiwa, tanaman dan binatang)
Pengaturan pemondokan kesehatan (health camps) untuk beberapa jenis penyakit
ringan
Pengaturan pemondokan kesehatan hewan
Penyadaran masarakat /generasi muda terhadap HIV / AIDS
Propaganda MCK, dapur hidup dan soak pits.
Pelajaran-pelajaran tentang TOGA dan PPPK
Mempromosikan pendidikan non-formal
Penyelenggaraan kemah imunisasi dan demo gizi makanan
Pengusahaan perkebunan dan pengembangan pembibitan
Pemanfaatan air hujan dari atap

101
L A M P I R A N P E T U N J U K T E K N I S T E N A G A P E N D A M P I N G D E S A

Perbaikan sumur bor


Bersih desa dan bersih saluran
Perkemahan musim panas untuk anak-anak
Mengoperasikan pusat pelayanan/perbaikan semisal percetakan buku-buku KM,
peralatan pertanian dan lain-lain.
Mendukung pembangunan sarana dan prasarana seperti gedung balai rakyat,
jalan, drainase, sarana air bersih, bangunan sekolah dan lain-lain.
Menentang kejahatan sosial dan ketidakadilan seperti pernikahan dini, minuman
keras, mahar, penyiksaan terhadap istri dalam keluarga mereka sendiri atau dalam
masyarakat secara keseluruhan.

Stop dan pastikan!: Peserta sebaiknya mampu menyusun daftar potensi kegiatan-
kegiatan kredit-plus, yang mungkin mereka kerjakan di KM mereka atau pada seluruh
wilayah desa.

102
L A M P I R A N P E T U N J U K T E K N I S T E N A G A P E N D A M P I N G D E S A

Pembahasan IV

LATIHAN RENCANA AKSI UNTUK SEBUAH KEGIATAN KREDIT PLUS

(60 menit)

Bahan yang diperlukan: Kertas panel/koran dan spidol

Materi: Pemilihan satu kegiatan dan perencanaan dalam pelaksanaannya perlu


memperhatikan hal-hal berikut ini:

Apa kegiatannya

Mengapa kegiatan ini kita kerjakan

Siapa yang akan terlibat dan siapa yang akan memperoleh manfaat; siapa yang
akan menarik dana, siapa yang akan mengkoordinir dan siapa yang akan
bertanggungjawab untuk berbagai beban dan lain-lain

Kapan berbagai kegiatan akan dilaksanakan dan kapan kegiatan ini akan berakkhir

Dimana kegiatan akan dikerjakan

Bagaimana kegiatan akan diambil

Pilihlah hanya kegiatan yang bisa diterima

Apa saja ssumberdaya yang bisa dimanfaatkan oleh Kelompok sehingga tujuan
kegiatan bisa tercapai

Proses Belajar, Metoda dan Kegiatan: Diskusi Kelompok

Pertanyaan Kunci: Bagaimana kita merencanakan kegiatan kredit-plus?

Stop dan Pastikan!: Peserta sebaiknya mampu menguraikan bagaimana mereka


melaksanakan Kegiatan Kredit-plus yang sudah mereka pilih.

103
L A M P I R A N P E T U N J U K T E K N I S T E N A G A P E N D A M P I N G D E S A

MODUL

11
Analisa Hubungan Jender
dalam Lingkungan Keluarga
dan Masyarakat

TUJUAN

Tujuan modul ini adalah untuk menggugah peserta agar peka terhadap dinamika
hubungan jender dalam keluarga dan masyarakat. Modul ini juga membahas
perbedaan cara untuk mencapai berbagai sumberdaya dan untuk mengontrol
sumberdaya tersebut oleh laki-laki dan perempuan dalam keluarga dan masyarakat.
Akhirnya, modul ini menekankan bagaimana perempuan dapat secara bersama-sama
menghadapi tantangan kesetaraan jender yang ada yang masih merugikan kaum
perempuan.

Modul ini sudah dirancang untuk anggota perempuan suatu KM. Untuk peserta latihan
laki-laki mungkin perlu dilakukan perubahan-perubahan yang signifikan.

104
L A M P I R A N P E T U N J U K T E K N I S T E N A G A P E N D A M P I N G D E S A

RINGKASAN
PEMBAHASAN/SESI I:
POSISI DAN KONDISI PEREMPUAN
Bahan dan alat yang diperlukan: Kertas plano/koran dan Spidol
Waktu: 60 menit

PEMBAHASAN/SESI II:
PEKERJAAN WANITA, PEKERJAAN LAKI-LAKI
Bahan dan alat yang diperlukan: Kertas plano/koran dan Spidol
Waktu: 60 menit

PEMBAHASAN/SESI III:
ANAK PEREMPUAN DAN LAKI-LAKI
Bahan dan alat yang diperlukan: Gambar-gambar, Kertas plano/koran dan Spidol
Waktu: 60 menit

PEMBAHASAN/SESI IV:
ATURAN KM DALAM RANGKA MEMBAWA PERUBAHAN
Bahan dan alat yang diperlukan: Kertas plano/koran dan Spidol
Waktu : 60 menit

SASARAN PEMBELAJARAN
Pada akhir pelatihan modul ini peserta akan mampu:
Membedakan antara konsep-konsep posisi dan kondisi perempuan dalam
perkumpulan sosial dan melakukan analisa posisi perempuan dalam masyarakat
mereka.
Menguji secara kritis pembagian jender dalam hal tenaga kerja
Melakukan analisa perbedaan akses ke berbagai sumberdaya dan kesempatan
antara anak laki-laki dan perempuan dalam keluarga

105
L A M P I R A N P E T U N J U K T E K N I S T E N A G A P E N D A M P I N G D E S A

Menerangkan bagaimana sebagai individu dan sebagai kelompok mereka dapat


mendukung perempuan yang berada dalam keadaan yang sulit
Menguraikan bagaimana mereka secara kolektif menempatkan masalah-masalah
yang dihadapi seluruh kaum perempuan dalam masyarakatnya.

TOTAL WAKTU: 4 jam

Tips bagi pelatih: Hubungan jender akan bervariasi secara signifikan dalam kultur /
budaya yang berbeda. Anda mungkin harus menyesuaikan modul pelatihan ini untuk
menyesuaikan dengan berbagai keperluan dalam masyarakat anda.

106
L A M P I R A N P E T U N J U K T E K N I S T E N A G A P E N D A M P I N G D E S A

Pembahasan I
POSISI DAN KONDISI PEREMPUAN
(1 jam)

Bahan dan alat yang diperlukan: Kertas plano/koran dan Spidol

MATERI

POSISI berhubungan dengan keberadaan kaum perempuan dalam masyarakat dalam


hubungannya dengan laki-laki. Misal, status sebagai orang nomor dua dalam
penentuan keputusan, hanya menikmati hidangan setelah semua orang laki-laki selesai
makan, kesukaan terhadap anak laki-laki lebih banyak dibandingkan terhadap anak
perempuan, kehadiran banyak janda dalam perkumpulan-perkumpulan sosial dan
keagamaan.

KONDISI berhubungan dengan keadaan sehari-hari yang dijumpai oleh kaum


perempuan dalam, misalnya; dapur yang penuh asap, perjalanan yang jauh untuk
mengambil air dan kayu bakar, terlalu banyak pekerjaan RT, upah yang rendah dan
lain-lain.

Suatu analisis posisi laki-laki dan perempuan dalam masyarakat.

Tips untuk pelatih:


Berbagai program untuk kaum perempuan biasanya diarahkan pada kondisi
perempuan dan bukannya pada posisi kaum perempuan. Misalnya, terdapat program
untuk mengurangi asap dapur akan tetapi kenyataannya kaum perempuan masih saja
diharapkan tetap bekerja memasak.

Proses Pembelajaran, Metode dan Kegiatan:


PRA, Kuliah dan Diskusi Kelompok

107
L A M P I R A N P E T U N J U K T E K N I S T E N A G A P E N D A M P I N G D E S A

Terangkan konsep posisi dan kondisi perempuan dalam masyarakat dengan


memberikan contoh dari masyarakat peserta sendiri.

Galilah posisi perempuan dalam masyarakat dengan cara mendiskusikan perkataan-


perkataan yang umum, pepatah dan lain-lain yang menggambarkan potret status
perempuan dan laki-laki dalam perkumpulan / masyarakat.

Bantulah peserta untuk membuat sebuah Matrik Pengambilan Keputusan untuk


Rumahtangga ini dilakukan dengan mewawancarai masing-masing peserta terhadap
siapa yang membuat keputusan dalam Rumah Tangga dan tampilkan hasilnya dalam
bentuk sebuah matriks.

Sebuah contoh Matriksnya adalah sebagai berikut:


Masalah Inisiatif Pembahasan Keputusan
Pemilihan tanaman L - L
Kegiatan bercocoktanam L LP L
Penjualan hasil L - L
Pembelian alat2 RT L LP LP
Pembelian tanah, rumah LP LP LP
Perbaikan tanah L LP L
Keluarga Berencana LP LP L
Pendidikan Anak LP LP L
Negosiasi perkawinan anak
Pemilihan LP LP LP
RAB LP LP LP
Mahar LP LP LP
Menghadiri Resepsi
- di rumah P LP P
- di luar rumah L LP L
L : laki-laki ; P : perempuan

108
L A M P I R A N P E T U N J U K T E K N I S T E N A G A P E N D A M P I N G D E S A

Pilihlah masalah-masalah yang berhubungan langsung dengan kehidupan perempuan


diluar kendali/kontrol kaum perempuan dan tanyakan mengapa mereka tidak membuat
keputusan akhir dalam masalah tersebut (misalnya, katakanlah kontrasepsi). Apa
hambatan yang mencegah mereka untuk mengontrol terhadap masalah yang secara
langsung mempengaruhi kehidupan mereka?

Berhenti dan Periksalah!

Peserta hendaknya mampu menerangkan konsep posisi dan kondisi perempuan


dalam masyarakat. Peserta hendaknya mampu melakukan analisa posisi perempuan
dalam masyarakatnya.

109
L A M P I R A N P E T U N J U K T E K N I S T E N A G A P E N D A M P I N G D E S A

Pembahasan II
PEKERJAAN WANITA, PEKERJAAN LAKI-LAKI
(1 jam)

Bahan dan alat yang diperlukan: Kertas krton dan Spidol

MATERI:
Melakukan analisa perbedaan bagaimana penilaian pekerjaan yang dilakukan oleh
laki-laki maupun oleh perempuan. Menganalisa pembagian jender dalam hal
tenaga kerja.
Menggali apakah jabatan / pekerjaan yang berbeda (secara non-tradisional) dapat
dilakukan oleh kaum laki-laki dan perempuan dalam kehidupan mereka.
Menggali penghalang atau kendala-kendala, prasangka dan berbagai bias yang
mencegah kaum perempuan dan kaum laki-laki dalam melakukan pilihan terhadap
pekerjaan-pekerjaan non tradisionil
Menggali berbagai cara bagaimana anggota KM dapat saling mendukung dalam
menentukan pilihan pekerjaan-pekerjaan non tradisional

Proses pembelajaran, Metode dan Kegiata: Diskusi Kelompok.

Pertanyaan Kunci: Uraikan semua pekerjaan yang biasa anda lakukan dalam satu
hari, uraikan setiap kegiatan secara detil dan waktu yang diperlukan. (Tanyakan hal ini
secara terpisah terhadap kaum perempuan dan laki-laki. Jika tidak ada kaum laki-laki
diantara peserta, mintalah kepada kaum perempuan untuk menguraikan pekerjaan
yang biasanya dilakukan kaum laki-laki dalam keluarga mereka pada suatu hari).

Pertanyaan Kunci:Jika anda mempunyai sebuah pilihan, mana yang akan anda pilih
dan mengapa?.

Pertanyaan Kunci: Pekerjaan apa yang biasanya dilakukan oleh kaum laki-laki?.

110
L A M P I R A N P E T U N J U K T E K N I S T E N A G A P E N D A M P I N G D E S A

Indikasi Jawaban:
Membajak sawah/lahan
Tukang batu
Membeli pupuk dan benih
Mengemudikan truk atau traktor

Pertanyaan Kunci: Pekerjaan apakah yang secara normal dikerjakan oleh kaum
perempuan?.
Indikasi Jawaban:
Menanam bibit padi
Panen
Mengambil air
Memelihara ternak
Menjaga anak-anak
Memasak

Pertanyaan Kunci : Apa saja ciri-ciri pekerjaan yang umumnya dilakukan oleh kaum
perempuan? Apa saja ciri-ciri pekerjaan yang umumnya dikerjakan oleh kaum laki-
laki?
Indikasi Jawaban:
Kaum perempuan lebih banyak mengerjakan pekerjaan rumah
Kaum laki-laki lebih banyak bekerja di luar rumah
Kaum laki-laki mengerjakan pekerjaan-pekerjaan berat
Pekerjaan kaum perempuan tidak pernah ada selesainya

Pertanyaan Kunci: Apakah pekerjaan laki-laki ataukah pekerjaan perempuan yang


dibayar lebih banyak?
Jika kaum perempuan diberi upah untuk pekerjaan mereka dalam keluarga, berapa
banyakkah yang akan mereka terima, berapa jumlah yang akan ditabung? Mengapa

111
L A M P I R A N P E T U N J U K T E K N I S T E N A G A P E N D A M P I N G D E S A

jenis pekerjaan macam ini tidak memiliki nilai uang? Jika harus dibayar, maka siapa
yang harus membayarnya?

Pertanyaan Kunci : Apakah anda pernah mempunyai keinginan untuk mengerjakan


suatu pekerjaan yang secara tradisional diakui sebagai pekerjaan kaum laki-laki (kaum
perempuan?). Apakah yang mencegah kaum perempuan (laki-laki) dalam
menentukan pilihan terhadap pekerjaan-pekerjaan yang non tradisional? Apakah
halangan-halangan ini sifatnya diinginkan? Mengapa? Mengapa tidak?

Pada poin ini berikan satu contoh seorang perempuan dari sekitar mereka yang
melakukan suatu pekerjaan non-tradisionil. Bahaslah rintangan-rintangan yang dia
hadapi.

Pertanyaan Kunci : Sebagai suatu kelompok, bagaimana anda dapat mendukung


satu sama lain jika salah seorang ingin melaksanakan suatu kegiatan/kesempatan ?"

Berhenti dan Periksalah!!

Peserta seharusnya mampu mengemukakan secara lisan dan mengemukakan


pertanyaan tentang pembagian peran tenaga kerja laki-laki & perempuan dalam
masyarakatnya. Peserta seharusnya mampu untuk menguraikan bagaimana
pekerjaan yang dilakukan oleh kaum laki-laki dan perempuan dalam lingkungan
masyarakatnya dihargai dengan nilai yang berbeda. Peserta seharusnya mampu
menguraikan kendala-kendala, berbagai bias dan berbagai prasangka yang mencegah
kalum laki-laki dan perempuan dalam melakukan/menentukan pilihan pekerjaan yang
sifatnya non-tradisional. Peserta seharusnya mampu menguraikan dengan lisan
bagaimana, sebagai suatu kelompok mereka akan mendukung anggota yang memiliki
keinginan untuk membuat berbagai pilihan terhadap pekerjaan-pekerjaan non-
tradisional.

112
L A M P I R A N P E T U N J U K T E K N I S T E N A G A P E N D A M P I N G D E S A

Pembahasan III
ANAK PEREMPUAN DAN ANAK LAKI-LAKI
(1 jam)

Bahan dan alat yang diperlukan: Gambar-gambar, Kertas plano/koran dan Spidol

MATERI:
Melakukan analisa ketidaksamaan akses terhadap berbagai kesempatan dan
sumberdaya antara anak laki-laki dan perempuan dalam sebuah keluarga.
Melakukan analisa pembedaan tanggungjawab antara anak laki-laki dan
perempuan dalam sebuah keluarga.
Menggali berbagai cara mengenai bagaimana anggota KM dapat memastikan
bahwa anak perempuan mereka memiliki akses yang wajar untuk mendapat
berbagai sumberdaya dan kesempatan dalam keluarga mereka.

(Anda boleh memilih dalam sesi ini dengan memusatkan perhatian pada masalah-
masalah khusus yang dihadapi oleh anak-anak perempuan dalam masyarakat anda,
seperti halnya perkawinan anak di bawah umur atau membahas penyebab-
penyebabnya, pengaruh-pengaruh yang ditimbulkannya dan bagaimana mereka
mungkin bisa dicegah oleh kelompok).

Proses Pembelajaran, Metode dan Kegiatan: Diskusi Kelompok.

Tunjukkan gambar-gambar di halaman-halaman berikut ini

Pertanyaan Kunci:
Situasi yang manakah yang umum dalam masyarakat anda?
Bagaimana perasaan perempuan dalam situasi ini?
Bagaimana perasaan kaum/anak laki-laki?

113
L A M P I R A N P E T U N J U K T E K N I S T E N A G A P E N D A M P I N G D E S A

Peluang, sumberdaya dan tanggungjawab apa saja yang dimiliki oleh anak
perempuan dalam keluarga anda? Bagaimana dengan anak laki-laki dalam keluarga
anda? Apakah anak perempuan anda masuk sekolah? Apakah anak laki-laki anda
masuk sekolah?

Siapa yang mengambil keputusan tentang bagaimana berbagai sumberdaya terbagi


dalam keluarga ?

Bagaimana hal ini terjadi pada anda pada saat anda masih kecil ?

Bagaimana anak laki-laki dan anak perempuan diperlakukan berbeda dalam satu
keluarga? Berikan contoh. Mengapa mesti demikian ?

Apa yang dapat anda lakukan untuk melihat bahwa anak perwempuan anda
mempunyai kesempatan-kesempatan dan sumberdaya yang sama sebagaimana anak
laki-laki anda?

Berhenti dan Periksalah!!!

Peserta seharusnya mampu menguraikan perbedaan akses terhadap berbagai


sumberdaya dan kesempatan-kesempatan bagi anak laki-laki dan anak perempuan
dalam masyarakatnya.

114
L A M P I R A N P E T U N J U K T E K N I S T E N A G A P E N D A M P I N G D E S A

Pembahasan IV
PERANAN KM DALAM MEMBAWA PERUBAHAN
(1 jam)

Bahan dan alat yang diperlukan: Kertas plano/koran dan Spidol

MATERI :
Menggali cara-cara bagaimana kaum perempuan dalam KM mampu mendukung
anggota perempuan lain (individu) dalam kelompoknya atau dalam masyarakatnya
yang sedang menghadapi kesulitan. Menggali berbagai cara yang di dalamnya kaum
perempuan dapat mencurahkan masalah-masalahnya, yang mereka hadapi secara
bersama-sama.

Proses pembelajaran, Metode dan kegiatan: Diskusi Kelompok

Pertanyaan kunci:Apa saja masalah-masalah yang mereka (perempuan) hadapi


secara individu dalam kelompok anda?

Indikasi Jawaban:
Pemukulan kepada istri
Suami peminum yang menguras pendapatan rumahtangga
Penganiayaan dari segi hukum
Terlalu cepat banyak anak

Diskusikan dengan peserta bagaimana caranya mereka membantu kaum


perempuan yang dalam kesulitan

Pertanyaan kunci : Masalah-masalah apa yang paling utama dihadapi oleh semua
kaum perempuan dalam masyarakat anda?

115
L A M P I R A N P E T U N J U K T E K N I S T E N A G A P E N D A M P I N G D E S A

Indikasi Jawaban:
Jauhnya perjalanan (kaki) yang ditempuh untuk mengambil air
Waktu kerja yang lama
Kelangkaan kaum perempuan yang cukup terlatih
Keterbatasan akses untuk mendapat informasi
Tidak ada tempat untuk saling berbagi masalah

Diskusikan dengan kelompok anda bagaimana mereka secara kolektif (bersama-sama)


menempatkan masalah-masalah ini

Berhenti dan Periksalah !!


Peserta seharusnya mampu menerangkan bagaimana mereka mampu mendukung
seorang anggota perempuan dalam lingkungannya yang sedang dalam keadaan
kesulitan. Peserta seharusnya mampu menerangkan bagaimana mereka menyusun
rencana secara kolektif untuk menghadapi masalah-masalah umum yang paling
banyak dihadapi oleh perempuan dalam lingkungan mereka.

Situasi yang mana yang umum terjadipada masyarakat anda?

116

Anda mungkin juga menyukai