Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) merupakan badan hukum

publik yang dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan sosial. BPJS terdiri

dari BPJS kesehatan dan BPJS ketenagakerjaan. BPJS merupakan perusahaan

asuransi yang sebelumnya bernama PT ASKES. Menurut undang-undang no. 24

tahun 2011, implementasi BPJS kesehatan dimulai sejak 1 januari 2014 (Anonim

2014). BPJS merupakan penyelenggara Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang

diawasi oleh Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN).


Kode Etik Kedokteran Indonesia (KODEKI) merupakan kumpulan norma

untuk menuntun para dokter di indonesia selaku kelompok profesi berpraktik di

masyarakat.1 KODEKI mengatur sikap etis profesional dokter, yaitu bekerja sesuai

standar, kewajiban terhadap pasien dengan menjamin keselamatan dan menghormati

hak-hak pasien, dan kewajiban terhadap diri sendiri. Kriteria perilaku profesional

antara lain mencakup bertindak sesuai keahlian yang didukung oleh ketrampilan,

bermoral tinggi, memegang teguh etika profesi serta menyadari ketentuan hukum

yang membatasi gerak.


Refleksi dokter merupakan penerapan, cerminan, atau kepatuhan dokter

terhadap KODEKI yang telah ditetapkan. Refleksi dokter terhadap kode etik

kedokteran indonesia didapatkan hasil bahwa faktor-faktor yang memengaruhi

tingkat refleksi terhadap KODEKI adalah lama menjadi dokter dan tempat praktik

1
2

utama. Kedua faktor ini berkaitan erat dengan frekuensi pengalaman dan latihan

menghadapi dilema etik. 2


Kabupaten Rokan Hulu merupakan salah satu kabupaten yang terdapat di

Provinsi Riau. Perkembangan pembangunan sarana kesehatan di daerah Kabupaten

Rokan Hulu ini, menuntut banyaknya dokter yang ditugaskan ke daerah ini. Program

BPJS merupakan program nasional untuk menjamin kesehatan masyarakat. Pada

penelitian ini dilakukan pengamatan bagaimana refleksi dokter terhadap KODEKI

dalam era BPJS.


Belum pernah dilakukan penelitian mengenai tingkat refleksi dokter

terhadap Kode Etik Kedokteran Indonesia di kecamatan Ujung Batu Kabupaten

Rokan Hulu sebelumnya. Sarana kesehatan di kecamatan Ujung Batu kabupaten

Rokan Hulu terdiri dari 2 buah rumah sakit, 1 puskesmas, 4 puskesmas pembantu, 2

puskesmas keliling darat, 31 posyandu. Oleh karena itu, peneliti sangat

mengharapkan dengan adanya penelitian ini dapat mengetahui dan mengingatkan

dokter yang bertugas di kecamatan Ujung Batu Kabupaten Rokan Hulu untuk lebih

mematuhi KODEKI dalam era BPJS.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas dapat dirumuskan masalah pada penelitian ini

adalah Bagaimanakah implementasi program BPJS di Kabupaten Rokan Hulu dan

bagaimana permasalahan yang dihadapi dokter layanan primer di Kabupaten Rokan

Hulu?

1.3 Tujuan Penelitian


1.3.1 Tujuan umum
Tujuan umum dilakukan penelitian ini adalah untuk melihat refleksi dokter

terhadap KODEKI dalam era BPJS di Kabupaten Rokan Hulu.


3

1.3.2 Tujuan khusus

1. Untuk mengetahui penerapan KODEKI oleh dokter di Kabupaten Rokan

Hulu dalam era BPJS.


2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi refleksi dokter

terhadap KODEKI dalam era BPJS di Kabupaten Rokan Hulu.


1.4 Manfaat Penelitian
1. Manfaat bagi peneliti
Sebagai sumber pembelajaran untuk mengaplikasikan ilmu yang didapat

selama perkuliahan dan menambah wawasan pada ilmu kedokteran.


2. Manfaat bagi pengembangan ilmu
Penelitian ini diharapkan menambah wawasan dan kesadaran dokter dalam

menerapkan KODEKI dalam era BPJS di Kabupaten Rokan Hulu.


3. Manfaat bagi pemerintah dan masyarakat
Dapat memberikan informasi mengenai tingkat refleksi dokter terhadap

KODEKI dalam era BPJS, sehingga dapat meningkatkan kepercayaan

masyarakat terhadap dokter di Kabupaten Rokan Hulu.


4. Manfaat bagi peneliti lain
Sebagai pembanding dan masukan atau data dasar untuk penelitian

selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai