Anda di halaman 1dari 4

Resume Jurnal

Effect of Convection Heat Transfer on Performance of Waste Heat Thermoelectric


Generator
Ronil Rabari, Shohel Mahmud, Animesh Dutta and Mohammad Biglarbegian
School of Engineering, University of Guelph, ON, Canada

Tujuan:
Membahas efek loss akibat perpindahan panas secara konveksi dari permukaan ke
lingkungan terhadap performansi TEG secara analitik dan numerik.

Hasil:
a. Efisiensi yang rendah pada TEG dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti
Pemanasan Ohmic, Loss akibat perpindahan panas secara konveksi yang mrngalir dari
permukaan TEG ke lingkungan dan properti material yang digunakan.
b. Model analitik 1-D memperhatikan beberapa faktor yaitu perpindahan panas pada
permukaan secara konveksi dan konduksi, pemanasan Ohmic, efek Peltier, efek
Seebeck dan efek Thomson. Dengan metode tersebut, panas masukan, daya keluaran
dan efisiensi dari TEG dapat dianalisa sebagai fungsi dari temperatur sumber panas
dan heat sink serta koefisien perpindahan panas secara konveksi.
c. Metode numerik 2-D dilakukan untuk menganalisa variabel termal dan elektris yang
dihasilkan oleh TEG secara kualitatif.
d. Seluruh analisis di atas menggunakan material yang propertinya dipengaruhi oleh
temperatur, berifat isotropik dan homogen. Selain itu, resistansi termal dan elektris
antar permukaan diabaikan. Properti yang dipengaruhi temperatur tersebut memiliki
pengaruh yang besar terhadap daya keluaran dan efisiensi termal TEG terutama ketika
perbedaan temperatur tinggi. Material TE yang baik seharusnya memiliki koefisien
Seebeck yang besar, konduktivitas termal rendah dan konduktivitas listrik yang tinggi.
Peningkatan konduktivitas termal menurunkan efisiensi dan daya keluaran serta
meningkatkan nilai entropi yang digenerasikan.
e. Perubahan kondisi batas dari perpindahan panas secara konveksi menjadi adiabatik
memiliki pengaruh yang besar terhadap efisiensi TEG.
f. Persamaan perpindahan panas di dalam generator termoelektrik untuk kondisi steady
dapat dilihat pada Persamaan:
. q=q gen
Dimana:
q : vektor fluks panas
q gen : panas yang digenerasikan per satuan volume
Kontinuitas muatan listrik sepanjang TEG harus memenuhi Persamaan
. J=0
J : vektor kerapatan arus listrik
Berdasarkan kedua persamaan di atas maka diperoleh Persamaan berikut
q=T J k T
J = E T
Dengan
E=
: koefisien Seebeck
k : konduktivitas termal
: konduktivitas listrik
E : vektor intensitas medan listrik
: skalar potensial listrik
Persamaan entropi yang digenerasikan pada TEG secara matematis dapat ditulis
dalam Persamaan
EJ k 2
S gen = + (T) +J
T T2

EJ
T : irreversibilitas karena pemanasan Ohmic

k
2
( T )2 : irreversibilitas perpindahan panas
T
J : disipasi karena efek Thomson
Perpindahan panas secara konveksi per satuan luas dari permukaan sisi TEG ke lingkungan
dapat ditulis pada Persamaan
q conv =h ( T T a )

Perpindahan panas antara sumber panas dengan sisi panas dan antara sink dengan sisi
dingin didominasi oleh konveksi.
Temperatur pada sisi panas dan sisi dingin yaitu T1 dan T2 dipengaruhi oleh laju konveksi
dari permukaan TEG dan temperatur sumber panas Th dan temperatur sink Tc.
Perpindahan panas pada lengan semikonduktor terjadi secara konduksi dan disertai dengan
pemanasan Ohmic, panas yang digenerasikan oleh efek Peltier pada junction sebanding
dengan panas yang digenerasikan karena efek Thomson.
Persamaan perpindahan panas 1 dimensi pada kondisi steady untuk lengan semikonduktor
secara matematis dituliskan pada Persamaan
d 2 T I2 h p I dT
2
+ 2
( T T a ) =0
dx k A k A k A dx
2
d T
2 : perpindahan panas konduksi Fourier
dx

I2
: pemanasan Ohmic
k A2
h p
kA
( T T a ) : loss karena perpindahan panas secara konveksi

I dT
k A dx : efek Thomson

Pada sisi panas dan sisi dingin, persamaan kesetimbangan energi antara sumber panas dan
sink dengan TEG secara matematis dapat dilihat pada Persamaan
k |
dT
dx x=0
=h H ( T H T 1 )

k |
dT
=h C ( T 2T C )
dx x=l

Di paper ini terdapat penurunan rumus panas masukan pada TEG.


Koefisien perpindahan panas yang sangat besar membuat T 1 dan T2 didekati dengan TH
dan TC (isothermal boundary condition).
Efisiensi panas dari TEG tidak dipengaruhi oleh jumlah pasangan pin TEG karena daya
keluaran dan panas masukan meningkat secara linier dengan peningkatan jumlah modul.
Resistansi beban sama dengan resistansi internal untuk menghasilkan daya keluaran
maksimal.
Hasil
Distribusi Temperatur
Perbedaan gradien temperatur antara lengan tipe-p dan tipe-n diabaikan karena perbedaan
properti material tipe-p dan tipe-n sangat kecil. Loss karena konveksi dari permukaan TEG
ke lingkungan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap distribusi temperatur, panas
masukan dan efisiensi termal TEG.
Panas Masukan
Peningkatan temperatur pada sisi panas TEG mengakibatkan panas yang diserap oleh TEG
semakin tinggi karena besarnya perbedaan temperatur yang terjadi akan tetapi panas
masukan menurun dengan peningkatan temperatur sisi dingin.
Untuk perbedaan temperatur antara sisi panas dan sisi dingin TEG dengan koefisien
perpindahan panas konveksi yang semakin tinggi maka panas masukan TEG juga
meningkat.
Daya Keluaran
Peningkatan perbedaan temperatur dapat meningkatkan daya keluaran TEG. Daya keluaran
bersifat independent terhadap loss akibat perpindahan panas konveksi dari permukaan TEG
ke lingkungan.
Efisiensi Termal
Peningkatan perbedaan temperatur dapat meningkatkan efisiensi TEG. Peningkatan
koefisien perpindahan panas konveksi dapat menurunkan efisiensi TEG. Proses
perpindahan panas secara konveksi irreversibel menyebabkan jumlah panas loss yang
besar ke lingkungan.
Arus Keluaran
Arus listrik yang dihasilkan TEG meningkat secara linier dengan peningkatan temperatur
sumber panas dimana temperatur sink konstan dan menurun secara linier ketika terjadi
peningkatan temperatur sink dengan temperatur sumber panas konstan.
Perpindahan Panas Konveksi Irreversibel
Loss akibat perpindahan panas konveksi memiliki pengaruh yang lebih terhadap efisiensi
TEG. Adanya resistansi konveksi antara sumber panas dengan sisi panas dan antara sink
dengan sisi dingin menghasilkan irreversibilitas yang lebih tinggi pada TEG sehingga
efisiensi yang dihasilkan berkurang.
Entropi dihasilkan oleh proses irreversibilitas pada TE.
Jika konveksi diabaikan, garis fluks panas pada lengan TEG terdistribusi secara seragam
sepanjang luasan. Adanya perpindahan panas secara konveksi dari permukaan TEG ke
lingkungan menyebabkan efek non linier pada distribusi temperatur.

Anda mungkin juga menyukai