Anda di halaman 1dari 10

PENGERTIAN HAK, KEWAJIBAN DAN WARGA NEGARA

1) Pengertian Hak

Hak adalah Sesuatu yang mutlak menjadi milik kita dan


penggunaannya tergantung kepada kita sendiri.

Contohnya: hak mendapatkan pengajaran, hak mendapatkan nilai


dari guru dan sebagainya.

Hak adalah kuasa untuk menerima atau melakukan suatu yang


semestinya diterima atau dilakukan melulu oleh pihak tertentu
dan tidak dapat oleh pihak lain manapun juga yang pada
prinsipnya dapat dituntut secara paksa olehnya.

Contoh Hak Warga Negara Indonesia

1. Setiap warga negara berhak mendapatkan perlindungan


hukum

2. Setiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan


yang layak

3. Setiap warga negara memiliki kedudukan yang sama di mata


hukum dan di dalam pemerintahan

4. Setiap warga negara bebas untuk memilih, memeluk dan


menjalankan agama dan kepercayaan masing-masing yang
dipercayai

5. Setiap warga negara berhak memperoleh pendidikan dan


pengajaran

6. Setiap warga negara berhak mempertahankan wilayah negara


kesatuan Indonesia atau nkri dari serangan musuh

7. Setiap warga negara memiliki hak sama dalam kemerdekaan


berserikat, berkumpul mengeluarkan pendapat secara lisan dan
tulisan sesuai undang-undang yang berlaku

2) Pengertian Kewajiban
Wajib adalah beban untuk memberikan sesuatu yang
semestinya dibiarkan atau diberikan melulu oleh pihak tertentu
tidak dapat oleh pihak lain manapun yang pada prinsipnya dapat
dituntut secara paksa oleh yang berkepentingan (Prof. Dr.
Notonagoro).

Sedangkan Kewajiban adalah Sesuatu yang harus dilakukan


dengan penuh rasa tanggung jawab.

Contoh Kewajiban Warga Negara Indonesia

1. Setiap warga negara memiliki kewajiban untuk berperan serta


dalam membela, mempertahankan kedaulatan negara indonesia
dari serangan musuh

2. Setiap warga negara wajib membayar pajak dan retribusi yang


telah ditetapkan oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah
(pemda)

3. Setiap warga negara wajib mentaati serta menjunjung tinggi


dasar negara, hukum dan pemerintahan tanpa terkecuali, serta
dijalankan dengan sebaik-baiknya

4. Setiap warga negara berkewajiban taat, tunduk dan patuh


terhadap segala hukum yang berlaku di wilayah negara indonesia

5.Setiap warga negara wajib turut serta dalam pembangunan


untuk membangun bangsa agar bangsa kita bisa berkembang
dan maju ke arah yang lebih baik

Sebagaimana yang telah diatur oleh UUD 1945 maka kita harus melaksankan hak
dan kewajiban kita sebagai warga negara dengan tertib,yang meliputi:

1. Hak dan kewajiban dalam bidang politik;


2. Hak dan kewajiban dalam bidang sosial budaya;
3. Hak dan kewajiban dalam bidang hankam;dan
4. Hak dan kewajiban dalam bidang ekonomi.

A. Hak dan kewajiban dalam bidang politik


a. Pasal 27 ayat (1) menyatakan, bahwa Tiap-tiap warga negara bersamaan
kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum
dan pemeritahan itu dengan tidak ada kecualinya.
Pasal ini menyatakan adanya keseimbangan antara hak dan kewajiban, yaitu:
1. Hak untuk diperlakukan yang sama di dalam hukum dan pemerintahan.
2. Kewajiban menjunjung hukum dan pemerintahan.

b. Pasal 28 menyatakan, bahwa Kemerdekaan berserikat dan berkumpul,


mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan
undang-undang. Arti pesannya adalah:
1. Hak berserikat dan berkumpul.
2. Hak mengeluarkan pikiran (berpendapat).
3. Kewajiban untuk memiliki kemampuan beroganisasi dan melaksanakan
aturan-aturan lainnya, di antaranya: Semua organisasi harus berdasarkan
Pancasila sebagai azasnya, semua media pers dalam mengeluarkan pikiran
(pembuatannya selain bebas harus pula bertanggung jawab dan sebagainya)

B.. Hak dan kewajiban dalam bidang sosial budaya


1. Pasal 31 ayat (1) menyatakan, bahwa Tiap-tiap warga negara berhak
mendapat pengajaran.
2. Pasal 31 ayat (2) menyatakan bahwa Pemerintah mengusahakan dan
menyelenggarakan satu sistim pengajaran nasional, yang diatur dengan
undang-undang.
3. Pasal 32 menyatakan bahwa Pemerintah memajukan kebudayaan nasional
Indonesia.

Arti pesan yang terkandung adalah:


o Hak memperoleh kesempatan pendidikan pada segala tingkat, baik umum
maupun kejuruan.
o Hak menikmati dan mengembangkan kebudayaan nasional dan daerah.
o Kewajiban mematuhi peraturan-peraturan dalam bidang kependidikan.
o Kewajiban memelihara alat-alat sekolah, kebersihan dan ketertibannya.
o Kewajiban ikut menanggung biaya pendidikan.
o Kewajiban memelihara kebudayaan nasional dan daerah.

Selain dinyatakan oleh pasal 31 dan 32, Hak dan Kewajiban warga negara tertuang
pula pada pasal 29 ayat (2) yang menyatakan bahwa Negara menjamin
kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan
untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu. Arti pesannya
adalah:
o Hak untuk mengembangkan dan menyempurnakan hidup moral
keagamaannya, sehingga di samping kehidupan materiil juga kehidupan
spiritualnya terpelihara dengan baik.
o Kewajiban untuk percaya terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

C. Hak dan kewajiban dalam bidang Hankam


1. Pasal 30 menyatakan, bahwa Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut
serta dalam usaha pembelaan negara. Arti pesannya: bahwa setiap warga
negara berhak dan wajib dalam usaha pembelaan negara.

D. Hak dan kewajiban dalam bidang Ekonomi


1. Pasal 33 ayat (1), menyatakan, bahwa Perekonomian disusun sebagai usaha
bersama berdasar atas azas kekeluargaan.
2. Pasal 33 ayat (2), menyatakan bahwa Cabang-cabang produksi yang
penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai
oleh negara.
3. Pasal 33 ayat (3), menyatakan bahwa Bumi dan air dan kekayaan alam
yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk
sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
4. Pasal 34 menyatakan bahwa Fakir miskin dan anak-anak terlantar
dipelihara oleh negara.
5. Arti pesannya adalah:

o Hak memperoleh jaminan kesejahteraan ekonomi, misalnya dengan


tersedianya barang dan jasa keperluan hidup yang terjangkau oleh daya beli
rakyat.
o Hak dipelihara oleh negara untuk fakir miskin dan anak-anak terlantar.
o Kewajiban bekerja keras dan terarah untuk menggali dan mengolah berbagai
sumber daya alam.
o Kewajiban dalam mengembangkan kehidupan ekonomi yang berazaskan
kekeluargaan, tidak merugikan kepentingan orang lain.
o Kewajiban membantu negara dalam pembangunan misalnya membayar
pajak tepat waktu.

3) Pengertian Warga Negara

Warga Negara adalah penduduk yang sepenuhnya dapat diatur


oleh Pemerintah Negara tersebut dan mengakui Pemerintahnya
sendiri. Adapun pengertian penduduk menurut Kansil adalah
mereka yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu yang
ditetapkan oleh peraturan negara yang bersangkutan,
diperkenankan mempunyai tempat tinggal pokok (domisili) dalam
wilayah negara itu.

Adapun untuk menentukan siapa-siapa yang menjadi warga


negara, digunakan 2 kriterium, yaitu:
1. Kriterium kelahiran.

Berdasarkan kriterium ini, masih dibedakan lagi menjadi 2, yaitu:

a) Kriterium kelahiran menurut asas keibubapaan atau disebut


pula Ius Sanguinis. Di dalam asas ini, seseorang memperoleh
kewarganegaraan suatu negara berdasarkan asas
kewarganegaraan orang tuanya, di manapun ia dilahirkan.

b) Kriterium kelahiran menurut asas tempat kelahiran atau Ius


Soli. Di dalam asas ini, seseorang memperoleh kewarganeraannya
berdasarkan negara tempat di mana dia dilahirkan, meskipun
orang tuanya bukan warga negara dari negara tersebut.

Kedua prinsip kewarganegaraan ini digunakan secara bersama


dengan mengutamakan salah satu, tetapi tanpa meniadakan
yang satu. Konflik antara Ius Soli dan Ius Sanguinis akan
menyebabkan terjadinya kewarganegaraan rangkap (bi-patride)
atau tidak mempunya kewarganegaraan sama sekali (a-patride).
Berhubungan dengan itu, maka untuk menentukan kewarga
negaraan seseorang digunakan 2 stelsel kewarganegaraan (di
samping kedua asas di atas), yaitu stelsel aktif dan stelsel pasif.
Pelaksanaan kedua stelselo ini kita bedakan dalam:
Hak Opsi : ialah hak untuk memiliki kewarganegaraan
(pelaksanaan stelsel aktif);
Hak Reputasi, ialah hak untuk menolak kewarganegaraan
(pelaksana stelsel pasif).

2. Naturalisasi atau pewarganegaraan, adalah suatu proses


hukum yang menyebabkan seseorang dengan syarat-syarat
tertentu mempunyai kewarganeraan negara lain.
Di indonesia, siapa-siapa yang menjadi warga negara telah
disebutkan di dalam pasal 26 UUD 1945, yaitu:

(1) Yang menjadi warga negara ialah orang-orang bangsa


Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan
undang-undang sebagai warga negara.

(2) Syarat-syarat mengenai kewarganeraan ditetapkan dengan


undang-undang.
Pelaksanaan selanjutnya dari pasal 26 UUD 1945 ini diatur dalam
UU nomor 62 Tahun 1958 tentang Kewarganegaraan Republik
Indonesia, yang pasal 1-nya menyebutkan:

Warga Negara Republik Indonesia adalah:

a. Orang-orang yang berdasarkan perundang-undangan dan/atau


perjanjian-perjanjian dan/atau peraturan-peraturan yang berlaku
sejak Proklamasi 17 Agustus 1945 sudah warga negara Republik
Indonesia.

b. Orang yang pada waktu lahirnya mempunyai hubungan hukum


kekeluargaan dengan ayahnya, seorang warga negara RI, dengan
pengertian bahwa kewarganegaraan karena RI tersebut dimulai
sejak adanya hubungan hukum kekeluargaan ini diadakan
sebelum orang itu berumur 18 tahun, atau sebelum ia kawin pada
usia di bawah umur 18 tahun.

c. Anak yang lahir dalam 300 hari setelah ayahnya meninggal


dunia, apabila ayah itu pada waktu meninggal dunia warga
negara RI.

d. Orang yang pada waktu lahirnya ibunya warga negara RI,


apabila ia pada waktu itu tidak mempunyai hubungan hukum
kekeluargaan dengan ayahnya.

e. Orang yang pada waktu lahirnya ibunya warga negara RI, jika
ayahnya tidak mempunyai kewarganegaraan atau selama tidak
diketahui kewarganegaraan ayahnya.
f. Orang yang lahir di dalam wilayah RI selama kedua orang
tuanya tidak diketahui.

g. Seseorang yang diketemukan di dalam wilayah RI selama tidak


diketahui kedua orang tuanya.

h. Orang yang lahir di dalam wilayah RI, jika kedua orang tuanya
tidak mempunyai kewarganegaraan atau selama
kewarganegaraan kedua orang tuanya tidak diketahui.
i. Orang yang lahir di dalam wilayah RI yang pada waktu lahirnya
tidak mendapat kewarganegaraan ayah atau ibunya itu.

j. Orang yang memperoleh kewarganegaraan RI menurut aturan


undang-undang ini.
Selanjutnya di dalam Penjelasan Umum UU No. 62 Tahun 1958 ini
dikatakan bahwa kewarganegaraan RI diperoleh:

a) Karena kelahiran;

b) Karena pengangkatan;

c) Karena dikabulkan permohonan;

d) Karena pewarganegaraan;

e) Karena atau sebagai akibat dari perkawinan;

f) Karena turut ayah/ibunya;

g) Karena pernyataan.

Selanjutnya di dalam Penjelasan Pasal 1 UU Nomor 62 Tahun ini


disebutkan: b, c, d, dan e.
Sudah selayaknya keturunan warga negara RI adalah WNI.
Sebagaimana telah diterangkan di atas dalam bab I huruf a yang
menentukan status anak ialah ayahnya. Apabila tidak ada
hubungan hukum kekeluargaan dengan ayahnya atau apabila
ayahnya tidak mempunyai kewarganegaraan ataupun (selama)
tidak diketahui kewarganegaraannya, maka barulah ibunya yang
menentukan status anak itu. Hubungan hukum kekeluargaan
antara ibu dan anak selalu mengadakan hukum secara yuridis.
Anak baru turut kewarganegaraan ayahnya, setelah ayah itu
mengadakan hubungan hukum kekeluargaan dan apabila
hubungan hukum itu baru diadakan setelah anak itu menjadi
dewasa, maka ia tidak turut kewarganegaraan ayahnya.

Pearan warga negara sebagai warga negara Indonesia:

Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kedua, Bangsa


adalah orangorang yang memiliki kesamaan asal keturunan,
adat, bahasa dan sejarah serta berpemerintahan sendiri. Atau
bisa diartikan sebagai kumpulan manusia yang biasanya terikat
karena kesatuan bahasa dan wilayah tertentu dimuka bumi. Jadi
Bangsa Indonesia adalah sekelompok manusia yang mempunyai
kepentingan yang sama dan menyatakan dirinya sebagai satu
bangsa serta berproses di dalam satu wilayah
Nusantara/Indonesia.

Negara adalah suatu organisasi dari sekelompok atau beberapa


kelompok manusia yang sama-sama mendiami satu wilayah
tertentu dan mengetahui adanya satu pemerintahan yang
mengurus tata tertib serta keselamatan sekelompok atau
beberapa kelompok manusia tersebut. Atau bisa diartikan sebagai
satu perserikatan yang melaksanakan satu pemerintahan melalui
hukum yang mengikat masyarakat dengan kekuasaan untuk
memaksa bagi ketertiban sosial.

A. Contoh hak warga negara

1. Setiap warga negara berhak mendapatkan perlindungan


hukum

2. Setiap warga negara berhak atas pekerjaan dan


penghidupan yang layak

3. Setiap warga negara memiliki kedudukan yang sama di


mata hukum dan di dalam pemerintahan

4. Setiap warga negara bebas untuk memilih, memeluk dan


menjalankan agama dan kepercayaan masing-masing yang
dipercayai
5. Setiap warga negara berhak memperoleh pendidikan dan
pengajaran

6. Setiap warga negara berhak mempertahankan wilayah


negara kesatuan Indonesia atau nkri dari serangan musuh

7. Setiap warga negara memiliki hak sama dalam


kemerdekaan berserikat, berkumpul mengeluarkan pendapat
secara lisan dan tulisan sesuai undang-undang yang berlaku

B. Contoh Kewajiban Warga Negara Indonesia

1. Setiap warga negara memiliki kewajiban untuk berperan


serta dalam membela, mempertahankan kedaulatan negara
indonesia dari serangan musuh

2. Setiap warga negara wajib membayar pajak dan retribusi


yang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat dan pemerintah
daerah (pemda)

3. Setiap warga negara wajib mentaati serta menjunjung tinggi


dasar negara, hukum dan pemerintahan tanpa terkecuali, serta
dijalankan dengan sebaik-baiknya

4. Setiap warga negara berkewajiban taat, tunduk dan patuh


terhadap segala hukum yang berlaku di wilayah negara indonesia

5. Setiap warga negara wajib turut serta dalam pembangunan


untuk membangun bangsa agar bangsa kita bisa berkembang
dan maju ke arah yang lebih baik

C. Peran warga negara

Ikut berpartisipasi untuk mempengaruhi setiap proses


pembuatan dan pelaksanaan kebijaksanaan publik oleh para
pejabat atau lembagalembaga negara

Menjunjung tinggi hukum dan pemerintahan

Berpartisipasi aktif dalam pembangunan nasional

Memberikan bantuan sosial, memberikan rehabilitasi sosial,


mela- kukan pembinaan kepada fakir miskin
Menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan sekitar

Mengembangkan IPTEK yang dilandasi iman dan takwa

Menciptakan kerukunan umat beragama

Ikut serta memajukan pendidikan nasional

Merubah budaya negatif yang dapat menghambat kemajuan


bangsa

Memelihara nilainilai positif (hidup rukun, gotong royong, dll)

Mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan negara

Menjaga keselamatan bangsa dari segala macam ancaman.

Hak dan kewajiban warga negara, terutama kesadaran bela


negara akan terwujud dalam sikap dan perilakunya bila ia dapat
merasakan bahwa konsepsi demokrasi dan hak asasi manusia
sungguhsungguh merupakan sesuatu yang paling sesuai dengan
kehidupannya seharihari.

Pembelaan negara adalah tekad, sikap dan tindakan warganegara


yang teratur, menyeluruh, terpadu dan berlanjut yang dilandasi
oleh kecintaan terhadap tanah air, serta kesadaran hidup
berbangsa dan bernegara. Bagi warganegara Indonesia, upaya
pembelaan dilandasi oleh kecintaan pada tanah tumpah darah
yakni wilayah Nusantara yang terbentang dari Sabang sampai
Merauke. Disamping itu pula pembelaan negara juga didasari oleh
kesadaran berbangsa dan bernegara, dengan meyakini Pancasila
sebagai dasar negara serta UUD 1945 sebagai pijakan konstitusi
negara.

Wujud dari upaya bela negara adalah kesiapan dan kerelaan


warganegara untuk berkorban demi mempertahankan kedaulatan
negara, persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia, keutuhan
wilayah Nusantara dan yuridiksi nasional, serta nilai-nilai
Pancasila dan UUD 1945.

Anda mungkin juga menyukai