1 Konsep Asma
Asma adalah suatu gangguan pada saluran bronchial dengan cirri adanya
definisi asma adalah penyakit yang mana jalan nafasnya mengalami kondisi
2.1.2 Epidemiologi
dengan berbagai prevalensi yang beragam dan menyerang tidak hanya pada
usia dewasa saja namun manifestasinya dapat terjadi pada saat usia anak.
Penyakit kronik ini telah menyerang 300 juta penduduk dunia (GINA,2003)
provinsi di Indonesia pada tahun 11996 asma telah menduduki peringkat kelima
keempat di Indonesia atau sebesar 5,6 %. Lalu pada SKRT 1995 dilaporkan
bahwa prevalensi asma sendiri di Seluruh Indonesia telah terjadi 13 per 1.000
Penyebab asma masih belum dapat dipastikan secara jelas namun dalam
orang dengan asma kondisi aktivitas pada bronkhusnya akan menjadi lebih peka
karakteristik itulah serangan dapat diterima baik dikibatkan dari fisik, alergen atau
antara lain :
1. Faktor Instrinsik
sendiri
a. Genetik
adanya stress maka kondisi jiwa yang dalam tekanan akan berefek pada
2. Faktor ekstrinsik
diantaranya:
a. Alergen
Alergen adalah zat yang dapat menimbulkan reaksi alergi karena masuk
seperti kasur, yang hidup dengan memakan kulit manusia yang terlepas saat
pemicu pencetus asma dan alergi bisa juga berasal dari hewan seperti
reseptor beta (beta bloker). Terkadang bagi sebagian orang dengan tingkat
keparahan asma yang berat maka akan lebih sensitive, pemakaian dalam
aspirin dan anti rematik juga dapat mencetuskan serrangan bagi sekitar 2-
10% penderita asma. Serangan asma yang berat dapat disertai dengan
pada kulit.
c. Polusi udara
pernapasan. Polusi udara bisa dimana saja baik didalam rumah maaupun
berupa sulfur dioksida dan oksida foto chemichal juga dapat mencetuskan
serangan selain itu serangan dapat terjadi akibat menghirup asap rokok
d. Cuaca
udara dingin akan membuat penyempitan pada saluran napas secara tiba-
tiba.
2.1.2 Klasifikasi
campuran.
a. Asma Alergik/Ekstrinsik
Asma alergik merupakan salah salah satu klasifikasi dari asma. Penyebabnya
dapat datang dari lingkungan eksternal tubuh individu. Bisa juga disebabkan
karena alergen seperti : bulu binatang, terkena debu, tepung sari, makanan dan
lain-lain. Iritan yang dpat dengan mudah untuk masuk kedalam system
hitungan menit dan bahkan detik ada beberapa orang yang dapat muncul
setiap saat namun juga ada alergen yang hanya muncul di musim-musim
atau rhinitis alergik. Serangan dapat begitu saja timbul jika adanya kontak
dengan alergen. Gejala dari asma ini umumnya akan terjadi pada usia anak-
anak.
Jenis asma ini tidak ada sangkut pautnya dengan terjadinya kontak secara
langsung oleh alergen dari liingkungan eksternal. Jenis ini dapat begitu terjadi
bisa karena ada faktor common cold, ISPA, aktivitas yang tidak terkontrol
yang berlebihan/ tidak stabil. Serangan terjadi pada jenis ini dapat menjadi berat
dan bisa menimbulkan emfisema ataupun dapat berkembang menjadi bronchitis
dan selain itu kondisi yang lebih buruk lagi jika berkembang menjadi asma
campuran dan dapat muncul atau dimulai pada usia-usia dewasa (.35 tahun)
Asma Campuran adalah bentuk yang sering ditemukan dari kedua jenis asma
diatas. Kejadian ini dapat begitu saja terjadi jika dilihat dari progress kondisi yang
klinis seperti wheezing episodic, kesulitan bernapas, dipsnea pada dada, dan
biasanya akan terjadi asma yang sangat berat. Wheezing selama pernapasan
a. Gambaran obejektif
wheezing
- Dapat disertai oleh batuk dengan sputum kental dan sulit jika dikeluarkan
- Bernapas dengan bantuan otot-otot bantu pernapasan taambahan
- Sianosis (pucat), takikardi (nadi cepat),perasaan atau raut wajah
pada tubuh
2 Kulit Peningkatan Untuk mengontrol peningkatan suhu
peningkatan metabolisme
lainnya
5 Ginjal Sekresi urin Sebagai efek dari nonepineprin dan
pembuluh darah
6 Paru Pernapasan Berhubungan dengan
hiperventilasi paru
7 Pencernaan Mulut Hiperventilasi, sekresi urin
meningkat glukoneogenesis
9 Musculoskelet Ketegangan otot Berhubungan dengan upaya
mempertahankan diri
(Rasmun,2004)
terbatas kerena
gejala asma
Tabel 2. (Ilmu Penyakit Dalam, 2006)
bebas serangan
Intensitas Serangan Biasanya Biasanya Biasanya berat
ringan sedang
Diantara Serangan Tanpa Sering ada Gejala siang dan
terganggu
pemeriksaan fisik di Normal Mungkin Tidak pernah normal
ditemukan ( ditemukan
kelainan kelainan)
Obat pengendal (anti Tidak perlu perlu perlu
inflamasi)
Uji faal paru (diluar PEF atau PEF atau FEV1 sering
>80%
Variabilitas faal paru Variabilitas Variabilitas Variabilitas 20-30%
dalam 1 detik )
fungsi faal
paru,lab
Sesak Berjalan Berbicara Istirahat
keras pendek&lemah
-Kesulitan
menetek/makan
Posisi Bisa Lebih suka Duduk
lengan
Bicara Kalimat Penggal kalimat Kata-kata
Kesadaran Mungkin Biasanya Biasanya Kebingungan
irritable irritable irritable
Sianosis Tidak ada Tiddak ada Ada Nyata
Wheezing Sedang,serin Nyaring,sepanja Sangat Sulit/tidak
stetoskop
Penggunaa Biiasanya Biasanya ya Ya Gerakan
bantu o- abdominal
respiratorik
Retraksi Dangkal, Sedang Dalam,ditamba Dangkal/
suprasentral
Frekuensi Takipnue takipnue takipnue Bradipnue
napas
Pedoman nilai baku frekuensi napas pada anak sadar :
Usia Frekuensi napas normal per menit
nadi
Pedoman nilai baku frekuensi nadi pada anak
Usia Frekuensi nadi normal per menit
mmHg)
tidak ada tanda kelelahan otot respiratorik
PERF/Fev 1
jam
SaO2 % >95% 91-95% 90%
PaO2 Normal (biasanya tidak perlu
diperiksa),>60mmHg,<60mmHg
PaCO2 <45mmHg <45mmHg >45mmHg
2.1.5 Patofisiologi
Obstruksi
Bronkhospasme saluran nafas Kelebihan
mukus
ASMA
Secara umum faktor resiko dibedakan menjadi 2 kelompok yang pertama faktor
2. Faktor Lingkungan
a. Alergen di dalam ruangan ( tungau,debu rumah,kucing,alternaria/jamur
dll)
b. Alergen diluar ruangan (alternaria,tepung sari)
c. Makanan ( bahan penyedap,pengawet,pewarna
lain)
f. Ekspresi emosi berlebihan
g. Asap rokok dari perokok aktif dan pasif
h. Polusi udara di luar dan di dalam ruangan
i. Exercise induced asthma, jadi asma ini bisa kambuh ketika melakukan
aktivitas tertentu)
j. Terjadi perubahan cuaca yang ekstrim
2.1.7 Penatalaksanaan
secara optimal. Secara lebih rinci tujuan yang ingin dicapai adalah sebagai
berikut.
berolahraga
b) Sesedikit mungkin angka absensi sekolah
c) Gejala tidak timbul siang ataupun malamhari.
d) Uji fungsi paru senormal mungkin, tidak ada variasi diurnal yang
mencolok.
e) Kebutuhan obat seminimal mungkindan tidak ada serangan
f) Efek samping obat dapat dicegah agar tidak atau sesedikit mungkin
timbul.
Tabel 2. Jenis Alat Inhalasi yang disesuaikan dengan usia
Aerochamber, Babyhaler
Nebulizer
Turbuhale
Nebulizer
DPI
EGC
- Hawari,Dadang.2000.Terapi dan detoksifikasi mutakhir Naza. Jakarta:UI
Press
- Perry ,A.G.2000. Buku Ajar Fundamental Keperawatan.Jakarta : EGC
- Somantri,Irman.Asuhan Keperawatan pada pasien dengan gangguan