FISIKA STATISTIKA
Disusun oleh:
JURUSAN FISIKA
UNIVERSITAS JEMBER
2016
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sebelum membahas tentang sifat sifat bahan listrik pada zat padat, harus mengerti
tentang apa itu listrik?. Listrik adalah kondisi dari partikel subatomik tertentu, seperti
elektron dan proton, yang menyebabkan penarikan dan penolakan di antara ke duanya. Listrik
merupakan, energi yang di salurkan melalui kabel kabel atau bahan penghantar lain. Arus
listrik timbul karena muatan listrik mengalir dari muatan positif ke muatan negatif.
Berdasarkan daya hantar listriknya, sifat sifat bahan listrik dapat di golongkan
menjadi beberapa jenis, yaitu : bahan besi, bahan penghantar, bahan penyekat, bahan semi
konduktor, bahan magnetis, bahan super konduktor, bahan nuklir, dan bahan bahan khusus
untuk kontak kontak sekering dan sebagainya.
Dalam memyusun makalah ini akan dibahas tentang elektron dalam zat padat. Sifat
listrik dapat dibahas dengan melihat elektron yang ada didalam bahan. Zat padat yang akan
dibahas dalam mengamati proses kelistrikan yaitu sifat bahan konduktor, sifat bahan isolator,
dan sifat bahan semokonduktor.
1.3 Tujuan
Listrik merupakan suatu muatan yang terdiri dari muatan positif dan muatan negatif ,
dimana sebuah benda akan dikatakan memiliki energi listrik apabila suatu benda itu
mempunyai perbedaan jumlah muatan. sedangkan muatan yang dapat berpindah adalah
muatan negatif dari sebuah benda, berpindahnya muatan negatif ini disebabkan oleh
bermacam gaya atau energi, misal energi gerak, energi panas dsb. perpindahan muatan
negatif inilah yang disebut dengan energi listrik.karena suatu benda akan senantiasa
mempertahankan keadaan netral atau seimbang antara muatan positif dan muatan negative.
Sehingga apabila jumlah muatan positif lebih besar dari muatan negative, maka benda
tersebut mencari muatan negative untuk mencapai keadaan seimbang.
Zat padat merupakan komponen pembentuk bumi. Susunan molekul zat padat terdiri
dari dua jenis, yaitu susunan atom atau molekul yang teratur. Contohnya NaCl. Susunan atom
atau molekul yang tidak teratur. Contohnya bahan organik (polyethylene), anorganik (silikat),
dan semikonduktor. Zat padat disusun dari dua golongan yaitu golongan logam (besi,
tembaga, seng) dan golongan non logam seperti unsur karbon, unsur sulfur, dan silikat. Zat
padat mempunyai kemampuan meneruskan aliran listrik, seperti bahan superkonduktor,
bahan konduktor, bahan semikonduktor, dan bahan isolator.
Manfaat zat padat (logam)
Logam merupakan penghantrar listrik dan panas yang sempurna, mudah dibentuk dan
ditempa.
Lebih dari dua pertiga unsur di alam berupa logam
Pada tahun 1900, 3 tahun setelah penemuan elektron oleh J.J. Thompson, Drude
membangun teori konduksi listrik dan panas untuk logam
Drune menerapkan teori kinetik gas pada logam yang dikenal sebagai gas elektron
Diasumsikan antara partikel tidak ada gaya yang bekerja, kecuali untuk gaya yang
muncul sesaat ketika terjadi tumpukaan
Muatan positif disematkan pada partikel yang lebih berat dan dianggap tidak bergerak
Maka, ketika atom-atom unsur logam membentuk bahan logam, elektron valensi lepas
dan mengembara bebas didalam logam membentuk gas elektron.
Ion logam tetap berada ditempatnya dan menjadi partikel positif yang tidak bergerak.
Atom dengan bilangan atomik Za memiliki inti bermuatan eZa (e=1.6 x 10-19 C)
Za elektron mengelilingi inti dengan muatan total eZa
Z elektron merupakan elektron valensi yang terikat loemah ke inti
Za Z merupakan elektron inti yang terikat kuat ke inti
l
R=
A
dimana:
R = Hambatan dalam penghantar, satuannya ohm ().
= hambatan jenis bahan, dalam satuan ohm.mm2/m.
R=R 0 ( 1+ ( tt 0 ) )
di mana :
R = besarnya hambatan setelah terjadi perubahan suhu.
R0 = besar hambatan awal, sebelum terjadinya perubahan suhu.
konduktivitas listrik / untuk sejumlah besar logam akan berbanding lurus dengan suhu,
dengan nilai tetapan kesebandingan yang hampir sama untuk semua logam.
Model Drude mengasumsikan bahwa arus termal pada logam dibawa oleh elektron konduksi.
Asusmsi ini didasarkan pada pengamatan empiris bahwa logam menghantarkan panas lebih
baik dibanding insulator
untuk kasus 1-D, dimana aliran hanya .pada arah x:
j q = dT /dx
Di titik x, setengah elektron muncul dari salah satu sisi x yang bersuhu tinggi, dan
setengahnya dari sisi bersuhu rendah.
Jika (T ) adalah energi termal per elektron dalam logam pada suhu T, maka elektron
(T [ x v ] )
n
2() (v )
(T [ x v ]T [ x + v ] )
1
Sehingga j q=
2 ()
nv
Jika variasi suhu sepanjang lintasan bebas rerata (l=v) sangat kecil (perubahan pada
l adalah l/ L dikalikan perubahan pada L, dapat diperluas untuk sekitar titik x hingga
diperoleh:
d dT
j q =nv 2 ( )
dT dx
vx
Untuk 3-D, v diganti dari kecepatan elektron v dan direrata pada seluruh arah
d
1
v v y v z v 2
2 2 2
d N d dT
Karena x
3 dan karena n
dT
= ( ) =
V dT V
=c v (kalor jenis
elektron), diperoleh
1 3 1 2 1
3
v c v ( T ) maka = v c v = lv c v
3 3 dengan v 2 kelajuan elektron rerata
1
c mv
3 v c
Maka, =
n e2
1
c v =3 /2 n k B m v 2=3/2 K B T KB
Dari gas ideal klasik, dan 2 dengan adalah tetapan
Boltzmann sehingga
2
k 3 kB
=
2 e ( )
T
q 1 2 1 2 1
j = v c v (T ) maka k = v c v = IVC v dengan v2 kelajuan elektron kuadrat
3 3 3
rerata
Maka,
1 2
c v mv
k 3 3
=
2 ne 2
3 1 2 3
c v = nK B mv = nK B T KB
Dari gas ideal klasik, 2 dan 2 2 dengan adalah tetapan
Boltzman sehingga
2
k 3 KB
=
2 e ( )
T
Diperoleh
2
k 3 KB
=
T 2 e ( )=1.11 108 watto h m/ K 2
Sommerfeld menerapkan distribusi Fermi-Dirac pada gas elektron bebas dalam logam
(sehingga memodifikasi model Drude untuk teori logam), model ini kemudian dikenal
sebagai model Drude-Sommerfeld.
Pada model Drude, diasumsikan bahwa distribusi kecepatan elektron mengikuti distribusi
3
m
( )e
2
2 mv / K B T
f B ( v )=n
2 KB T
n= f ( v ) dv
Ditinjau sebuah elektron yang terjebak dalam suatu kubus dengan panjang rusuk L=v 13
(loga1 m cukup besar sehingga sifat-sifat elektron tidak dipengaruhi oleh geometri
ruangannya).selanjutnya, diperlukan syarat batas untuk persamaan schrodinger yang
mengganbarkan terjebaknya elektron didalam kubus. Pada ruang 1-D, tidak dipilih elektron
yang terjebak pada garis dari 0 hingga L, melainkan ditinjau elektron yang terjebak dalam
2
1=| (r )| dr
Level k (r) merupakan eigenstate dari operator momentum p dengan eigenvalue
p= k ek . r
Maka, elektron yang berada pada level k (r) meiliki momentum p= k dan
2 k 2 p2 1
( k ) = = = mv 2
2m 2 m 2
Susunan molekul zat padat terdiri dari dua jenis, yaitu susunan atom atau molekul
yang teratur. Contohnya NaCl. Susunan atom atau molekul yang tidak teratur. Contohnya
bahan organik (polyethylene), anorganik (silikat), dan semikonduktor. Zat padat disusun dari
dua golongan yaitu golongan logam (besi, tembaga, seng) dan golongan non logam seperti
unsur karbon, unsur sulfur, dan silikat. Zat padat mempunyai kemampuan meneruskan aliran
listrik, seperti bahan superkonduktor, bahan konduktor, bahan semikonduktor, dan bahan
isolator.
Zat padat pada bahan konduktor adalah adalah bahan yang memiliki banyak elektron
bebas pada kulit terluar orbit. Elektron bebas ini akan sangat berpengaruh pada sifat bahan
tersebut. Jika suatu bahan listrik memiliki banyak elektron bebas pada orbit-orbit elektron,
bahan ini memiliki sifat sebagai penghantar listrik.Konduktor yang baik adalah yang
memiliki tahanan jenis yang kecil. Hampir seluruh logam adalah bahan penghantar
(konduktor).
Semikonduktor adalah sebuah bahan dengan konduktivitas listrik yang berada di antara
insulator (isolator) dan konduktor. Semikonduktor disebut juga sebagai bahan setengah
penghantar listrik. Suatu semikonduktor bersifat sebagai insulator jika tidak diberi arus listrik
dengan cara dan besaran arus tertentu, namun pada temperatur, arus tertentu, tatacara tertentu
dan persyaratan kerja semikonduktor berfungsi sebagai konduktor, misal sebagai penguat
arus, penguat tegangan dan penguat daya. Untuk menggunakan suatu semikonduktor supaya
bisa berfungsi harus tahu spefikasi dan karakter semikonduktor itu, jika tidak memenuhi
syarat operasinya maka akan tidak berfungsi dan rusak. Bahan semikonduktor yang sering
digunakan adalah silikon, germanium, dan gallium arsenide.
Semikonduktor merupakan bahan yang dipakai dalam pembuatan komponen elektronika
seperti resistor, dioda, transistor, kapasitor, dan lain sebagainya. Antara bahan yang satu
dengan yang lainnya mempunyai sifat dasar dan karakteristik yang berbeda.