Email : lusia.paramita95@gmail.com
Abstract
Every individual activity are controlled by the nervous system.the nervous system are divide
by 2 type the central nervous system and peripheral nervous system . both of this system
work in synch to make our activity happen.both of this system have 2 cells neuron and
neuroglia that have each its own functions. Central nervous system is consist of
hand peripheral nervous system consist of nervus cranial and nervus Spinalis. Neurotropic
Vitamin is consist of vitamin B1,B6,and B12. Each of those vitamin have diferent function for
our body. Nervous system is very important to our body because if one of the system is
damaged or not functioning our body can not function very well.
Keywords: Nervous system, central nervous system, peripheral nervous system, neuron,
Abstrak
Semua aktivitas individu diatur oleh sistem saraf. Sistem saraf dibagi menjadi 2 yaitu sistem
saraf pusat dan sistem saraf perifer. Kedua sistem ini bekerja sama untuk dapat melakukan
semua aktivitas tersebut. Kedua sistem ini memiliki sel yang bernama neuron dan neuroglia
yang memiliki fungsinya masing-masing. Sistem saraf pusat terdiri dari cerebrum,
1
cerebellum, diencephalon, truncus encephalon dan medulla spinalis. Sedangkan sistem saraf
perifer terdiri dari saraf-saraf cranial dan nervus spinalis. Vitamin neurotropic terdiri dari
vitamin B1, B6 dan B12. Masing-masing vitamin tersebut memiliki fungsi yang sangat penting
bagi tubuh. Sistem saraf ini sangat penting bagi tubuh karena jika ada satu saja saraf yang
cedera atau tidak berfungsi maka tubuh tidak akan bisa beraktivitas secara normal.
Kata kunci : sistem saraf, sistem saraf pusat, sistem saraf perifer, neuron, neuroglia, vitamin
neurotropik
Pendahuluan
Setiap aktivitas individu dari pagi hingga malam hari diatur oleh sistem saraf yang
ada di sekujur tubuhnya. Sistem saraf ini mengkoordinasi semua kegiatan yang dilakukan
individu baik itu disadari atau pun tidak disadari oleh individu tersebut. Tujuan dibuatnya
makalah ini adalah untuk menjelaskan sistem saraf yang ada pada setiap individu serta
peranan dan fungsi dari vitamin neurotropic. Makalah ini dibuat supaya masyarakat lebih
tahu apa saja yang menyebabkan mereka bisa melakukan suatu aktivitas.1-2
Isi Makalah
Sistem saraf tersusun menjadi susunan saraf pusat (SSP) yang terdiri dari otak dan
medulla spinalis dan susuran saraf perifer yang terdiri dari serat-serat saraf yang membawa
informasi antara SSP dan bagian tubuh lain (perifer). Sistem saraf perifer dibagi lagi menjadi
divisi aferen dan eferen. Divisi aferen membawa informasi ke SSP, memberi tahu tentang
lingkungan eksternal dan aktivitas internal yang sedang diatur oleh susunan saraf. Instruksi
dari SSP disalurkan melalui divisi eferen ke organ efektor seperti otot dan kelenjar yang
melaksanakan perintah agar dihasilkan efek yang sesuai. Sistem saraf eferen dibagi menjadi
sistem saraf somatic, yang terdiri dari serat-serat neuron motoric yang menyarafi otot rangka
2
dan sistem saraf otonom yang terdiri dari serat-serat yang menyarafi otot polos, otot jantung
dan kelenjar. Sistem yang terakhir ini juga dibagi lagi menjadi sistem saraf simpatis dan
sistem saraf parasimpatis, di mana keduanya mempersyarafi sebagian besar organ-organ yang
Neuron atau sel saraf adalah unit fungsional dari sistem saraf. Neuron dispesialisasi
untuk menerima rangsang dari sel lain dan untuk menyalurkan rangsangan listrik ke bagian
lain dari sistem ini lewat proses mereka. Beberapa neuron hanya diguakan untuk
menyalurkan rangsang dari satu bagian dari sistem saraf ke bagian lainnya. Kontak khusus di
antara neuron yang membuat mereka bisa berkomunikasi dari satu neuron dengan neuron
yang lainnya disebut sinaps. Sinaps ada 2 macam yaitu sinapstik kimiawi yang menggunakan
neurotransmitter sebagai substansi kimiawinya dan sinapstik listrik yang melalui gap junction
Di dalam tubuh manusia terdapat 1o milyar neuron. Menurut fungsinya, neuron dibagi
menjadi 3, yaitu neuron sensoris yang berfungsi untuk membawa rangsang dari reseptor ke
sistem saraf pusat, neuron motoris yang berfungsi untuk membawa instruksi dari sistem saraf
pusat ke efektor, dan interneuron yang berfungsi untuk menghubungkan neuron yang satu
Di dalam neuron terdapat badan sel, dendrit, dan akson. Badan sel pada neuron ini
berisikan nucleus yang besar dengan anak intinya dan dikelilingi dengan citoplasma
perinuclear. Sitoplasma ini berisi Retikulum Endoplasma kasar yang akan membentuk badan
Nissl dan ribosom yang di dalamnya berlangsung proses pembentukan potein. Selain itu,
sitoplasma ini juga berisikan mitokondria sebagai penghasil energy, apparatus Golgi, lisosom,
3
mikrotubul dan neurofilamen. Akson adalah processus terpanjang dari sel neuron ini yang
mentransmisikan rangsang keluar dari badan sel ke neuron lain melalui sinaps. Fungsi utama
dari akson ini sendiri adalah membawa informasi keluar dari badan sel ke neuron lainnya atau
ke sel efektor seperti sel otot. Pangkal akson dinamakan akson hilok yang menstimulasi
terjadinya potensial aksi dan ujungnya yang disebut telodendria. Neuron biasanya memiliki
banyak dendrit, processus yang lebih pendek yang mentransmisikan rangsang dari perifer
neuron yang hanya memiliki badan sel dan akson serta tidak memiliki dendrit, bipolar yaitu
neuron yang memiliki 1 akson dan 1 dendrit yang biasanya terdapat di reseptor pada indera
khusus, pseudounipolar yaitu neuron yang memiliki satu akson yang menyatu ketika dekat
dengan badan sel dan kemudian bercabang 2 menjadi cabang akson, dan multipolar yaitu
neuron yang memiliki 1 akson dan banyak dendrit. (Lihat Gambar 2)3
Selain neuron, sistem saraf juga memiliki sel penyokong yang disebut neuroglia.
Jumlah neuroglia lebih banyak dari neuron dan tidak menghantarkan impuls tetapi hanya
berfungsi sebagai penyokong. Ada beberapa jenis neuroglia yang ada di sistem saraf pusat
(SSP) dan beberapa yang lainnya di sistem saraf perifer. Neuroglia yang ada di SSP adalah
4
astrosit, oligodendroglia, mikroglia dan sel ependim. Astrosit dibagi menjadi 2 yaitu astrosit
fibrosa, yaitu astrosit yang bentuk badan selnya seperti bintang dan memiliki procesus yang
kurus dan pendek yang berada lebih banyak di substansia alba dan astrosit protoplasmatis,
yaitu astrosit yang memiliki processus dengan ujungnya yang tumpul yang banyak berada di
substansia grisea. Kedua astrosit ini memiliki fungsi untuk membentuk sawar darah pada otak
dan digunakan sebagai penyaring benda-benda yang masuk ke otak. Oligodendroglia adalah
sel saraf yang memiliki bentuk lebih kecil dari astrosit serta fungsinya adalah untuk
membentuk selubung mielin di SSP dan sebagai sel penyokong. Oligodendroglia ini juga
banyak terdapat di substansia grisea. Mikroglia adalah sel makrofag pada SSP yang
melakukan fagositosis dan berasal dari sum-sum tulang belakang. Sel ependim adalah sel
yang melapis rongga atau ruang yang terdapat pada otak, bentuknya silindris rendah atau
kuboid dan berfungsi sebagai sel penyokong, pembatas rongga SSP, serta sebagai epitel
plexus choroideus.3
Neuroglia pada sistem saraf perifer ada 2 macam yaitu sel satelit dan sel Schwann. Sel
satelit berfungsi untuk menyokong sel saraf perifer dan sel Schwann untuk membentuk
selubung mielin pada sistem saraf perifer. Selubung mielin penting dalam sel saraf karena
dengan adanya selubung mielin, hantaran impuls bisa lebih cepat dan juga berfungsi sebagai
insolator.3
Cerebrum pada SSP memiliki 6 lapisan yaitu lapisan molecular, lapisan granular luar,
lapisan sel-sel pyramid, lapisan granular dalam, lapian pyramid/ganglioner, dan lapisan sel-
sel multiform atau poliform serta ada 4 jenis sel yang mengisi setiap lapisan yaitu sel
5
Cerebellum pada SSP memili 3 lapisan yaitu lapisan molecular, lapisan ganglioner/sel
purkinye dan lapisan granular dengan masing-masing lapisan diisi oleh 3 jenis sel yaitu sel
stellate, sel basket dan sel purkinye. Pada medulla spinalisnya berisikan substansia alba dan
substansia grisea, sel ependim, sel neuron motoris dan sel oligodendroglia.3
Pada sistem saraf perifer terdapat sel saraf motoric yng berfungsi untuk membawa
Otak
Otak diselimuti oleh selaput otak yang disebut selaput meninges. Selaput meninges
tidak kenyal. Lapisan ini melekat langsung dengan tulang tengkorak. Berfungsi
untuk melindungi jaringan-jaringan yang halus dari otak dan medula spinalis.
b. Lapisan araknoid yaitu lapisan yang berada dibagian tengah dan terdiri dari
lapisan yang berbentuk jaring laba-laba. Ruangan dalam lapisan ini disebut
dengan ruang subaraknoid dan memiliki cairan yang disebut cairan serebrospinal.
Lapisan ini berfungsi untuk melindungi otak dan medulla spinalis dari guncangan.
6
c. Lapisan piameter yaitu lapisan yang terdapat paling dalam dari otak dan melekat
langsung pada otak. Lapisan ini banyak memiliki pembuluh darah. Berfungsi
besar belahan kanan yang berfungsi mengatur kegiatan organ tubuh bagian
kiri.
Bagian kortex cerebrum berwarna kelabu yang banyak mengandung badan
sel saraf. Sedangkan bagian medulla berwarna putih yang bayak mengandung
dendrite dan neurit. Bagian kortex dibagi menjadi 3 area yaitu area sensorik
nalar/logika, kemauan.
Mempunyai 4 macam lobus yaitu :
1. Lobus parietal merupakan lobus yang berada di baian tengah
serebrum. Bagian depan dari lobus ini dibatasi oleh sulkus sentralis
dan bagian belakang oleh garis yang ditarik dari sulkus parieto-
7
untuk menerima impuls dari serabut saraf sensorik thalamus yang
rangsangan somatic.
2. Lobus frontal merupakan bagian lobus yang ada di bagian paling
intelektual.
3. Lobus temporal berada di bagian bawah dan dipisahkan dari lobus
oksipital oleh garis yang ditarik secara vertical ke bawah dari ujung
bentuk suara.
4. Lobus oksipital berada di belakang lobus parietal dan lobus temporal.
8
Batang otak berada di dalam tulang tengkorak atau rongga keppala bagian dasar
dan memanjang sampai medulla spinalis. Batang otak bertugas untuk mengontrol
tekanan darah, denyut jantung, pernapasan, kesadaran, serta pola makan dan tidur.
Batang otak terdiri dari 3 bagian, yaitu mesensefalon, pons dan medulla
oblongata.
Mesencephalon (Midbrain)
Mesencephalon adalah bagian teratas dari batang otak yang
Diencephalon
o Merupakan bagian otak yang terletak dibagian atas dari batang otak dan di
depan mesencephalon.
o Terdiri dari talamus yang berfungsi untuk stasiun pemancar bagi impuls
pengaturan suhu tubuh, selera makan dan keseimbangan cairan tubuh, rasa
Cerebellum
Merupakan bagian otak yang terletak di bagian belakang otak besar.
9
Terdapat 2 bagian belahan yaitu belahan cerebellum bagian kiri dan
Medula Spinalis
Medulla spinalis disebut dengan sumsum tulang belakang dan terletak di dalam ruas-
ruas tulang belakang yaitu ruas tulang leher sampaia dengan tulang pinggang yang
kedua. Medulla spinalis berfungsi sebagai pusat gerak reflex dan menghantarkan
Sebanyak 100 milyar neuron yang diperkirakan terdapat di otak tersusun membentuk
internal melalui sistem saraf, mengalami emosi, secara sadar mengontrol gerakan, menyadari
(mengetahui dengan kesadaran) tubuh kita sendiri dan lingkungan sekitar serta melakukan
Tidak ada bagian otak yang bekerja sendiri terpisah dari bagian-bagian otak lain karena
anyaman neuron-neuron yang terhubung secara anatomis oleh sinaps dan neuron-neuron di
seluruh otak berkomunikasi secara ekstensif satu sama lain dengan cara listrik atau kimiawi.
Akan tetapi, neuron-neuron yang bekerja sama untuk akhirnya melaksanakan fungsi tertentu
cenderung tersusun dalam lokasi yang terpisah. Karena itu, meskipun merupakan suatu
Korteks serebri
10
Korteks serebri memegang peranan penting dalam proses sensoris dan motoris serta
bahasa.
Proses motoris
control volunteer atas gerakan yang dihasilkan oleh otot rangka. Korteks motoric
berakhir di neuron motoric eferen yang memicu kontraksi otot rangka di sisi
tubuh pada korteks motoric, yang menggambarkan lokasi dan jumlah relative
terlihat terbalik dan terdistorsi. Pada beberapa bagian tubuh memiliki daerah
representasi yang sangat besar, menunjukkan tingkat control motoric yang tinggi
Proses sensoris
Korteks somatosensorik terletak di bagian depan masing-masing lobur
parietalis tepat di belakang sulkus sentralis. Ini adalah tempat pemrosesan awal di
Propriosepsi adalah ksadaran akan posisi tubuh. Setiap bagian di dalam korteks
11
Korteks somatosensorik di masing-masing sisi otak umumnya menerima
masukan sensorik dari sisi tubuh yang berlawanan karena kebanyakan jalur
Daerah primer korteks yang khusus untuk bahasa adalah daerah Broca dan daerah
Wernicke.1-2
Daerah broca, yang mengendalikan kemampuan berbicara, terletak di lobur
frontalis kiri berdekatan dengan daerah motoric korteks yang mengontrol otot-otot
untuk artikulasi.1-2
Daerah Wernicke yang terletak di korteks kiri di pertemuan antara lobus
Bagian ini berperan penting dalam pembahaman bahasa lisan dan tulisan. Selain
bira yang disalurkan melalui berkas-berkas serat ke daerah Broca, yang pada
korteks penglihatan di lobus oksipitalis, suatu jalur yang penting untuk memahami
tulisan dan menjelaskan benda yang dilihat, serta dari korteks auditorius di lobus
temporalis, suatu jalur yang esensial untuk memahami bahasa lisan daerah
Wernicke juga mendapat input dari korteks somatosensorik, suatu jalur yang
12
Basal ganglia, thalamus dan hypothalamus
Ganglia basalis memiliki peran kompleks dalam mengontrol gerakan,
khususnya adalan untuk menghambat tonus otot di seluruh tubuh, memilih dan
kontraksi lambat yang menetap, terutama yang berkaitan dengan postur dan
penopangan. Ganglia basalis juga tidak secara langsung mempengaruhi euron motoric
eferen yang melaksanakan kontraksi otot, tetapi berfungsi memodifikasi aktivitas jalur
pemrosesan awal semua input sensorik dalam perjalanannya ke korteks. Bagian ini
menyaring sinyal tak signifikan dan meneruskan impuls sensorik penting ke daerah
korteks somatosensorik yang sesuai serta ke bagian lain otak. Bersama dengan batang
mengetahui secara kasar berbagai jenis sensasi tetapi tidak dapat membedakan lokasi
atau intensitas sensasi tersebut. Thalamus juga berperan penting dalam control
13
Hipotalamus adalah kumpulan nucleus-nukleus spesifik dan serat-serat terkait
yang terletak di bawah thalamus. Ini adalah pusat integrasi bagi banyak fungsi
homeostatic serta berfungsi sebagai penghubung penting antara sistem saraf otonom
mengontrol rasa haus dan pengeluaran urin, mengontrol asupan makanan, mengontrol
mengontrol kontraksi uterus dan ejeksi air susu, berfungsi sebagai pusat koordinasi
sitem saraf otonom utama yang pada gilirannya mempengaruhi semua otot polos, otot
jantung dan kelenjar eksokrin, berperan dalam pola emosi dan perilaku, dan ikut serta
berikut :
Vestibuloserebellum untuk mempertahankan keseimbangan dan control gerak
mata
Spinoserebelum untuk meningkatkan tonus otot dan mengkoordinasikan
Sistem Saraf perifer merupakan system saraf yang menghubungkan semua bagian tubuh
14
No Nama saraf Jenis saraf Menuju Fungsi
I Olfaktorius Sensorik Pusat pembau Berkaitan
dengan
penciuman
II Opticus Sensorik Retina mata Berkaitan
dengan
penglihatan
III Oculomotoris Motorik Otot bola mata Menggerakan
akomodasi dan
kontraksi iris
IV Trochlearis Motorik Oto bola mata Untuk
memutar bola
mata
V Trigeminus Motorik Membawa
a. Ophtalmica Kelopak mata
impuls yang
b. Maxilla atsa, bola mata,
berkaitan
kelenjar
c. Mandibula dengan sensai
lakrimal
rasa, nyeri,
Mukosa hidung,
raba dan suhu.
langit-langit
rongga mulut,
pipi dan
kelopak mata
15
bawah.
Lidah bagian
atas (bukan
pengecap), gigi
bawah dan
rahang bawah.
VI Abdusen Motorik Otot penggerak Pergerakan
oengecap pergerakan
anterior otot-otot
rahang, wajah,
kepala serta
ekskresi
kelenjar ludah
kanal pendengaran
semisirkularis dan
keseimbangan.
IX Glossopharingeus Motorik Lidah pengecap, Mempengaruhi
16
pulmo, menelan,
kelenjar
lambung, usus,
hati dan
pankreas.
XI Accesorius Motorik Otot Mengkoordinas
trapezius
XII Hipoglossus Motorik Otot lidah Berkaitan
dengan
kegiatan
menelan dan
berbicara.
Sistem saraf sumsum spinalis merupakan sistem saraf yang berpusat pada
medula spinali (sumsum tulang belakang) yang berjumlah 31 pasang saraf yang
terbagi sepanjang medula spinalis, 31 pasang saraf tersebut adalah4-6 : (lihat tabel 2).
daerah
8 pasang Servix Kulit kepala, leher dan otot tangan
12 pasang Punggung Organ-organ dalam
17
5 pasang Lumbal/pinggang Paha
5 pasang Sakral/kelangkang Otot betis, kaki dan jari kaki
1 pasang Koksigeal Sekitar tulang ekor
Setiap saraf berhubungan dengan medulla spinalis melalui 2 akar yaitu radix
dorsalis (aferen/sensorik) yang memiliki ganglion spinalis yang unipolar dan radix
ventralis (eferen/motoric) yang terdiri atas akson-akson neuron multipolar dan keluar
dari foramen intervertebrale di bawah vertebra yang senama kecuali C1. 4,6
akan bercabang menjadi N. axillaris dan N. radialis, fasciculus media yang akan
bercabang menjadi N. medialis dan N. cutaneous, dan fasciculus lateral yang akan
lumbosacralis.6
18
Sistem saraf perifer dibagi menjadi 2 yaitu :
yang berbeda antara saraf simpatis dan parasimpatis. Sistem saraf otonom terdiri dari
system saraf simpatis dan parasimpatis.S erat-serat saraf simpatis berasal dari daerah
torakal dan lumbal korda spinalis. Sebagian serat praganglion simpatis berukuran sangat
pendek,bersinaps dengan badan sel neuron pascaganglion didalam ganglion yangb terdapat
di rantai ganglion simpatis yang terletak di kedua sisi korda spinalis. Serat pascgangliion
panjang yang berasal dari rantai ganglion itu berakhir pada organ-oragn efektor. Sebagian
serat praganglion melewati rantai ganglion tanpa membentuk sinaps dan kemudian
berakhir di ganglion kolateral simpatis yang terletak sekitar separuh jalan antara SSP dan
saraf kranialis mengandung serat parasimpatis). Serat-serat ini berukuran lebih panjang
dibandingkan dengan serat praganglion simpatis karena serat-serat itu tidak terputus
sampai mencapai ganglion terminal yang terletak didalam atau dekat organ efektor.Serat-
serat pascaganglion yang sangat pendek berakhir di sel-sel organ yang bersangkutan itu
sendiri. 1-2
Serat-serat praganglion simpatis dan parasimpatis mengeluarkan neurotransmitter
demikian,serat-serat itu bersama dengan semua serat praganglion otonom disebut sebagai
19
Serat-serat otonom pascaganglion tidak berakhir pada sebuah tonjolan seperti kepala
daerah luas pada organ yang dipersarafi dan bukan ke sebuah sel. Pelepasan
neurotransmitter yang bersifat difusi ni,disertai kenyataan bahwa di otot polos atau jantung
setiap perubahan aktivitas listrik akan disebarkan melalui gap junction,memiliki arti bahwa
keseluruhan organ biasanya dipengaruhi aktivitas otonom bukan sel satu per satu. Sistem
saraf otonom mengatur aktivitas alat-alat dalam (visceral) yang dalam keadaan normal di
eferen,berbeda dengan cabang volunteer somatic,yang mempersarafi otot rangka dan dapat
kontrol trehadap aktivitas yang diatur oleh system otonom.Informasi aferen visceral
individu dapat diberi suatu sinyal sadar mengenai informasi aferen visceral.misalnya
mempersiapkan tubuh untuk melakukan aktivitas fisik yang berat dalam menghadapi
20
situasi penuh stress atau darurat,misalnya ancaman fisik dari lingkungan luar.Respons
semacam ini biasanya disebut sebagai fight or flight response,karena system simpatis
mempersiapkan tubuh untuk melawan atau melarikan diri dari ancaman.Pikirkan tentang
sumber-sumber pada tubuh yang diperlukan pada keadaan seperti ini.Jantung berdenyut
lebih cepat dan lebiuh kuat,tekanan darah meningkat karena konstriksi umum pembuluh
berdilatasi.Semua respons ini ditujukan untuk meningkatkan aliran darah yang kaya
oksigen dan nutrisi ke otot-otot rangka sebagai antisipasi terhadap aktivitas fisik yang
berat.Selanjutnya pu[il berdilatasi dan mata menyesuaikan diri untuk melihat jauh,yang
dengan cepat dan kuat. Inhibisi system saraf parasimpatis oleh kokain mungkin merupakan
factor utama dalam kematian mendadak yang disebabkan oleh kelebihan dosis
21
timbul jika denyut jantung menjadi terlalu cepat dan tidak teratur,sehingga daya pompa
aksonnya membentuk sistem saraf somatic. Badan sel dari hampir semua neuron motoric
berada di dalam tanduk (kornu) ventral medulla spinalis. Satu-satunya pengecualian badan
sel neuron motoric yang menyarafi otot di kepada berada di batang otak, tidak seperti
rangkaian 2 neuron pada serat saraf otonom, akson neuron motoric berlanjut dari asalnya
di SSP hingga ujungnya di otot rangka. Terminal akson neuron motoric mengeluarkan
asetilkolin yang menimbulkan eksitasi dan kontraksi sel-sel otot yang disyarafi. Neuron
motoric hanya dapat merangsang otot rangka, berbeda dengan serat otonom, yang dapat
merangsang atau menghambat organ efektor. Sistem somatic berada di bawah control
kesadaran, tetapi banyak aktivitas otot rangka yang melibatkan keseimbangan, postur dan
Vitamin neurotropic adalah vitamin yang berguna untuk sistem saraf. Ada 3 jenis
vitamin ini yaitu B1 (tiamin), B6 (piridoksin) dan B12 (kobalamin). Vitamin B1 atau yang biasa
disebut tiamin memiliki peran yang sangat penting dalam metabolism penghasil energy,
khususnya metabolism karbohidrat. Tiamin difosfat adalah koenzim untuk tiga kompleks
multi enzim yang mengkatalisis reaksi dekarboksilasi oksidatif. Selain itu tiamin difosfat juga
merupakan koenzim untuk transketolase pada jalur pentose fosfat. Tiamin trifosfat memiliki
peran dalam hantaran saraf, senyawa ini memfosforilasi kanal klorida di membrane saraf.
Peran tiamin difosfat dalam piruvat dehydrogenase memiliki arti bahwa pada defisiensi akan
22
Vitamin B6 atau yang biasa disebut piridoksin dan beberapa keturunannya dengan
koenzimnya yang aktif adalah piridoksal fosfat. Piridoksal fosfat ini adalah suatu koenzim
bagi banyak enzim yang terlibat dalam metabolism asam amino, khuusnya transaminase dan
dekarboksilasi. Vitamin ini juga merupakan kofaktor glikogen fosforilase dan gugus fosfat
pentin guntuk katalisis. Selain itu, B6 penting bagi kerja hormone steroid. Pada defisiensi
vitamin B6, terjadi peningkatan kepekaan terhadap kerja estrogen, androgen, kortisol, vitamin
dan metionin.7
Vitamin B12 atau yang biasa disebut kobalamin diserap dalam keadaan terikat pada
factor intrinsic, suatu glikoprotein kecil yang disekresikan oleh sel parietal mukosa lambung.
Asam lambung dan pepsin membebaskan vitamin dari ikatan dengan protein dalam makanan
dan menyebabkan vitamin dapat berikatan dengan kobalofilin, suatu protein pengikat yang
disekresikan di air liur. Metionin sintase adalah enzim yang dependen pada vitamin B 12.
Fungsi dari metionin sintase ini adalah untuk membentuk gugus metil pada tempat-tempat
yang diperlukan adanya gugus metil untuk berfungsi. Defisiensi dari B 12 ini akan
menyebabkan terjadinya anemia pernisiosa, terjadi jika defisiensi vitamin ini mengganggu
metabolism asam folat yang menyebabkan defisiensi folat fungsional. Hal ini akan
Kesimpulan
Sistem saraf adalah sistem yang sangat penting bagi tubuh kita. Tanpa adanya sistem saraf
kita tidak mungkin bisa melakukan aktivitas sehari-hari secara normal. Dengan adanya
23
vitamin neurotropic yang juga menunjang kerjanya sistem saraf tersebut dapat membuat kita
Daftar Pustaka
1. Barret KE, Barman SM, Boitano S, Brooks HL. Ganongs review of medical
265
3. Ross MH, Pawlina W. Histology a text and atlas with correlated cell and molecular
biology. 6th ed. Philadelphia : Lippincott Williams & Wilkins ; 2011 : 352-89
4. Waxman SG. Clinical neuroanatomy. 26th ed. New York : McGraw-Hill;2010:43-266
5. Paulsen F, Waschke J. Sobotta atlas anatomi manusia. ed 23. Jilid 1. Jakarta : EGC :
2010 :231-341
6. Paulsen F, Waschke J. Sobotta atlas anatomi manusia. ed 23. Jilid 3. Jakarta : EGC :
24