Tinjauan Teori
Tinjauan Teori
BAB II
TINJAUAN TEORI
sel tubuh yang tidak semestinya, yang mirip dengan simtoma bengkak.
Tumor berasal dari kata tumere dalam bahasa latin yang berarti
transformasi sel oleh virus RNA adalah setelah virus RNA diubah
sel, materi genitek virus RNA dapaat membawa bagian materi genitek
kanker kulit terutama pada orang kulit putih. Karena pada sinar /
DNA.
d. Agen biologic
a) Hormon : bekerja sebagai kofaktor pada karsinogenesis.
b) Mikotoksin : Mikotoksin ialah toksin yang dibuat oleh jamur.
c) Parasit : Parasit yang dihubungkan dengan terjadinya kanker ialah
a. Faktor Genetik
10
yang dimaksud adalah beberapa gen yang bersifat onkogen dan gen
serta suara dan kulit menjadi halus dan Pada laki-laki, hormon yang
d. Faktor Usia
Kebanyakan kanker menyerang di atas usia 45 tahun. Bukan berarti
anda kebal jika berusia di bawah itu, namun hal ini berarti semakin
benjolan dibawah kulit yang tidak terasa sakit. Hanya sedikit penderita
nekrosis dalam tumor, dan bisa juga karena adanya penekanan pada saraf-
saraf tepi. Price dan wilson (2005) menambahkan dalam tahap awal,
lunak yang relatif elastis, tumors dapat tumbuh lebih besar, mendorong
bengkak. dan dapat menimbulkan gejala lainnya, seperti sakit atau rasa
payudara).
2) Tumor ganas
Tumor ganas adalah benjolan yang sifatnya ganas, merusak,
Tumor ganas
Faktor
Tumor jinak derajat rendah Tumor ganas
pembeda
(agresif lokal)
Sifat
Lambat Bervariasi Cepat
pertubuhan
Tumbuh
Tidak Lokal Infiltratif
infiltratif
Kemampuan
Tidak ada Rendah/tidak Tinggi
metastasis
Eksisi luas,
pengangkatan KGB
Pengobatan Eksisi Eksisi luas regional,
pengobatan sistemik
(kemoterapi)
Angka Buruk, cenderung
kesembuhan Tinggi Cenderung residif residif dan
setelah operasi metastasis
(Sudoyo, 2006)
5. Patofosiologi
Tumor adalah proses penyakit yang bermula ketika sel abnormal di
ubah oleh mutasi ganetic dari DNA selular. Sel abormal ini membentuk
yang lengkap atau oksidasi. Susunan enzim sel uniform sehingga lebih
jalan katabolisme.
Jaringan yang tumbuh memerlukan bahan-bahan untuk membentuk
protioplasma dan energi, antara lain asam amino. Sel-sel neoplasma dapat
daerah paha, 20% di ekstermitas atas, 10% di kepala dan leher, dan 30% di
badan.
Tumors jaringan lunak tumbuh centripetally, meskipun beberapa tumor
jinak, seperti serabut luka. Setelah tumor mencapai batas anatomis dari
Proses alami dari kebanyakan tumor ganas dapat dibagi atas 4 fase yaitu :
1. Karena Posisinya
14
menjadi atrofik misalnya tumor dalam ureter atau piala ginjal akan
hormone.
7. Pemeriksaan diagnostic
1. Skrining
2. Laboratorium
3. Teknik Pencitraan (Imaging)
4. Pemeriksaan Rontgen Konvensional
5. Radiografi Digital
6. Tomografi Komputer (CT Scan)
7. Ekhografi
8. Resonansi magnetik nuclear
15
8. Penatalaksanaan
Menurut Reeves, J. Charlene. (2005) secara umum, pengobatan untuk
jaringan lunak tumors tergantung pada tahap dari tumor. Tahap tumor yang
kemoterapi.
1. Pembedahan adalah yang paling umum untuk perawatan jaringan
tumor. Tergantung pada ukuran dan lokasi dari tumor, mungkin, jarang
atau kaki.
2. Terapi radiasi dapat digunakan untuk operasi baik sebelum atau setelah
hidup
3. Kemoterapi dapat digunakan dengan terapi radiasi, baik sebelum atau
dengan post op eksisi tumor menurut Kurnadi (2008) ada berbagai macam,
meliputi :
1. Data Dasar
a. Identitas
Kajian ini meliputi nama, inisial, umur, jenis kelamin, agama,
Selain itu perlu juga dikaji nama dan alamat penanggung jawab
kaji keluhan klien, kapan mulai tanda dan gejala. Faktor yang
yang salah.
2. Data biologis
a. Pola nutrisi : klien mengalami anoreksia, dan ketidakmampuan
untuk makan.
18
masukan cairan
d. Pola istirahat dan tidur : Tidak dapat tidur dalam posisi baring rata
pasca operasi
e. Pola kebersihan : Penurunan kemampuan melakukan aktivitas
atau tidak.
4. Data social
a. Hubungan social : kurang harmonisnya hubunan sosial merupakan
sering bergadang
5. Pemeriksaan Fisik
a. Keluhan Utama : Nyeri
b. Keadaan umum lemah
c. Kesadaran composmentis sampai koma, tergantung tingkat efek
keperawatan.
yaitu:
3. Sign/symptom (tanda dan gejala) adalah ciri tanda atau gejala yang
keperawatan.
pengkajian data.
2. Resiko: merupakan masalah potensial dari pengkajian data yang
yang tepat.
3. Kemungkinan: menunjukkan situasi kemungkinan yang ditekankan
ilmiah)
T : Time (Tujuan harus mempunyai batas waktu yang jelas)
(Arif Muttaqin, 2001).
21
(2008) adalah
a. Nyeri Akut berhubungan dengan trauma jaringan dan refleksi spasme
rentang gerak dan ketakutan bergerak akibat dari respon nyeri dan
prosedur infasive.
c. Resiko infeksi berhubungan dengan peningkatan kerentanan terhadap
C. Intervensi
Intervensi keperawatan adalah tindakan yang dirancang untuk
membantu klien dalam beralih dari tingkat kesehatan saat ini ke tingkat
6. Kolaborasi
Pemberian 6. Membantu
Analgetik mengurangi
nyeri untuk
meningkatkan
kerjasama
dengan aturan
terapeutik
2 Hambatan Intoleransi Klien tidak
mobilitas fisik aktifitas dapat lemah, Klien 1. Kaji 1. Mempengaruhi
berhubungan teratasi dapat kemampuan pilihan
dengan adanya setelah melakukan klien dalam intervensi/
keterbatasan dilakukan aktifitas secara melakukan bantuan.
rentang gerak tindakan mandiri, Klien aktifitas.
dan ketakutan keperawatan tidak takut 2. Manifestasi
2. Observasi
bergerak akibat bergerak lagi kardiopulmonal
tekanan
dari respon dan mau dari upaya
darah, nadi,
nyeri dan beraktivitas jantung dan paru
pernapasan
prosedur mandiri. untuk membawa
selama dan
infasive. jumlah oksigen
sesudah
aktifitas. adekuat ke
jaringan
5. Bantu beraktivitas
aktifitas atau Memperbaiki
ambulasi kondisi klien
pasien
sesuai
dengan
kebutuhan
2. Lakukan 2. Perawatan
perawatan dengan teknik
luka dengan aseptic
teknik mencegah resiko
aseptic infeksi
3. Kaji adanya
tandatanda 3. Adanya
infeksi dan kemerahan,
peradangan oedem, pus, dan
meliputi rasa panas pada
adanya luka merupakan
kemerahan adanya infeksi
sekitar luka pada luka
dan pus operasi.
pada luka
operasi.
4. Beri
penjelasan
kepada 4. Tindakan aseptik
individu dapat membantu
25
tentang mencegah
pentingnya terjadinya infeksi
menjaga
kesehatan
(aseptik).
5. Kolaborasi
pemberian
antibiotik 5. Untuk
sesuai menurunkan
indikasi jumlah
organisme dan
penyebaran.
4 Gangguan pola kebutuhan klien mampu 1. Identifikasi 1. Perubahan pola
istirahat dan istirahat/tidur tidur dengan pola tidur tidur dapat
tidur pasien nyaman, pasien menyebabkan
berhubungan terpenuhi keluhan- sebelum kecemasan yang
dengan nyeri keluhan masuk dapat memicu
acute berkurang/ rumah sakit nyeri
hilang, jumlah dan
jam tidur perubahan
terpenuhi yang terjadi
secara normal, setelah
wajah tampak dirawat.
segar. 2. Meningkatkan
2. Bentu klien kenyamanan
menemukan tidur serta
posisi yang dukungan
nyaman saat fisiologis/
tidur. psikologi
3. Memberikan
3. Ciptakan situasi kondusif
lingkungan untuk tidur
yang tenang
dan nyaman
4. Memberi
4. Beri Penjelasan pada
penjelasan klien tentang
tentang pentingnya
pentingnya istirahat dan
26
kebutuhan tidur
istirahat dan
tidur
5. Kenyamanan
waktu istirahat
5. Batasi
diperlukan untuk
Pembesuk
kualitas istirahat
dan jam
dan tidur yang
besuk
baik.
5. dengan adanya
5. Berikan
informasi yang
informasi
jelas dapat
tentang
mengurangi
prosedur
kecemasan klien
tindakan dan
proses
penyakit
27
D. Implementasi
E. Tujuan dari tindakan keperawatan adalah membantu klien dalam
menunjukkan tercapainya tujuan dan kriteria hasil klien bisa keluar siklus
Post Op eksisi tumor menurut Doenges (2000) dan kurnadi (2008) yaitu:
setiap hari. Luka eksisi bedah sembuh setelah post operasi tanpa
tanda vital normal, wajah tampak segar, tidak cemas, wajah pasien
I.