Anda di halaman 1dari 10

58

BAB IV

PEMBAHASAN

Pelaksanaan asuhan keperawatan pada Ny. H dengan Diagnosa Medis Post Op

EksisiTumor Axila Dextra di Ruang Garuda RSU Anutapura Palu berdasarkan

tinjauan kasus yang telah dilaksanakan pada tanggal 24 sampai 26 Maret 2015 di

maka penulis memaparkan kesenjangan antara teori dan kasus dimulai dari

pengkajian, diagnose keperawatan, perencanaan dan evaluasi.:

A. Pengkajian

Pengkajian adalah tahap awal dari peroses keperawatan dan merupakan suatu

proses pengumpulan data yang sistematis dari berbagai sumber untuk

mengevaluasi dan mengidentifikasi suatu kesehatan pasien (Nursalam, 2008).

Pemeriksaan fisik adalah metode pengumpulan data yang sistematik dengan

memakai indera penglihatan, pendengaran, penciuman, dan rasa untuk mendeteksi

masalah kesehatan klien.Untuk pemeriksaan fisik perawat menggunakan teknik

inspeksi, auskultasi, palpasi, dan perkusi dengan pemeriksaan secara head to toe

yaitu pemeriksaan yang dimulai dari kepala sampai anggota gerak atau

ekstremitas. (Nursalam, 2008).

Hasil pengkajian yang penulis dapatkan pada Ny. H dengan kasus Post Op

Eksisi Tumor Axila Dextra yaitu nyeri pada luka operasi yang terasa menusuk,

nyeri muncul setiap saat terutama saat klien bergerak, keadaan umum lemah,

pusing, terdapat luka post op pada bagian axilla dekstra bentuk luka vertical

terdapat 6 jahitan, tanda tanda Vital tekanan dara : 120 / 80 mmHg, Nadi : 78
59

kali / Menit Suhu : 36 C, Respirasi : 20 x/menit, expresi wajah meringis.,

skala nyeri sedang (6), Adl Nampak dibantu, bekas luka post op pada bagian

axilla dekstra nampak di verban, IVFD RL 20 tetes / menit, kekuatan Otot 4 3


5
5
Menurut Kurnadi (2008) bahwa data pengkajian dasar secara teori yang

dapat ditemuakan pada klien dengan post op Eksisi Tumor yaitu klien mengalami

anoreksia, Sulit tidur, Penurunan kemampuan melakukan aktivitas sehari-hari

disebabkan pasca operasi, nyeri dengan skala sedang sampai berat, ekspresi wajah

meringis, takut, kelemahan.

Kesenjangan antara teori dan data pengkajian pada kasus Ny. H penulis

mengatakan bahwa gejala yang tidak ditemukan dilapangan dan terdapat pada

teori yaitu klien mengalami anoreksia, Sulit tidur dan data nyeri pada teori

dirasakan sedang sampai berat. Namun di lapangan penulis mendapatkan

nyeri yang dirasakan klien dengan skala ringan.


Asumsi Penulis hal ini di karenakan Ny. H yang menjadi objek studi

kasus telah berada dirumah sakit ruangan garuda telah mendapatkan

perawatan medis pasca operasi sehingga gejala saat pengkajian pada klien

telah berkurang akan tetapi masih butuh perawatan dan pengobatan serta

observasi lebih lanjut. Gejala pada teori kemungkinan dapat muncul jika klien

belum mendapat penangan atau perawatan.

B. Diagnosa Keperawatan
60

Diagnosa keperawatan adalah suatu pernyataan yang menjelaskan respon

manusia (status kesehatan atau resiko perubahan pola) dan idividu atau kelompok

dimana perawat secara akuntabilitas dapat mengidentifikasi dan memberikan

intervensi secara pasti untuk menjaga status kesehatan menurunkan, membatasi,

mencegah, dan mengubah (Nursalam,2008).

Hasil analisa data terdapat 3 diagnosa keperawatan yang penulis temukan

pada Ny. H setelah analisa data yaitu nyeri Akut berhubungan dengan trauma

jaringan dan refleksi spasme sekunder akibat operasi, resiko infeksi berhubungan

dengan peningkatan kerentanan terhadap luka, adanya port de entry, hambatan

Mobilitas fisik berhubungan dengan adanya keterbatasan rentang gerak dan

ketakutan bergerak akibat dari respon nyeri dan prosedur infasive.

Sedangkan diagnosa berdasarkan teori menurut Kurnadi (2008) terdapat 5

diagnosa keperawatan pada kasus Post Eksisi Tumor yaitu nyeri Akut

berhubungan dengan trauma jaringan dan refleksi spasme sekunder akibat operasi

(bedah eksisi), hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan adanya keterbatasan

rentang gerak dan ketakutan bergerak akibat dari respon nyeri dan prosedur

infasive, resiko infeksi berhubungan dengan peningkatan kerentanan terhadap

luka, adanaya post de entry, Insomnia b/d nyeri Acute, ansietas b/d

ketidakadekuatan metode koping.

.
61

Kesenjangan antara diagnosa keperawatan yang muncul pada teori dengan

diagnosa keperawatan yang ditetapkan pada kasus yaitu terdapat 2 diagnosa yang

ada pada teori tidak ditemukan dikasus yakni diagnosa insomnia dan ansietas

Asumsi penulis hal ini tidak megangkat insomnia karena pasien dapat tidur

dengan nyenyak dan kebutuhan istirahat dan tidur cukup terpebuhi. Penulis tidak

mengangkat ansietas dikarenakan klien yang sudah tidak begitu khawatir karena

percaya dan menyerahkan sepenuhnya kepada perawat dan tim medis yang di ada

diruang perawatan.

C. Perencanaan

Perencanaan/intervensi keperawatan adalah menyusun rencana tindakan

keperawatan yang dilaksanakan untuk menanggulangi masalah berdasarkan

diagnosa keperawatan yang telah ditentukan dengan tujuan terpenuhinya

kebutuhan pasien. Perencanaan meliputi pengembangan strategi desain untuk

mencegah, mengurangi, atau mengoreksi masalah-masalah yang telah

diidentifikasi pada diagnosa keperawatan (Nursalam, 2008).

Adapun intervensi/perencanaan keperawatan pada kasus Ny. H yaitu

1. Nyeri Akut berhubungan dengan trauma jaringan dan refleksi spasme

sekunder akibat operasi.

secara teori terdapat 5 intervensi dan pada praktek dilapangan terdapat 5

intervensi
62

2. Hambatan Mobilitas fisik berhubungan dengan adanya keterbatasan rentang

gerak dan ketakutan bergerak akibat dari respon nyeri dan prosedur infasive.

secara teori terdapat 5 intervensi dan pada praktek dilapangan terdapat 5

intervensi

3. Resiko infeksi berhubungan dengan peningkatan kerentanan terhadap luka,

adanya port de entry

secara teori terdapat 5 intervensi dan pada praktek dilapangan terdapat 5

intervensi

D. Implementasi
Implementasi adalah pengelolaan dan perwujudan dari rencana keperawatan

yang telah disusun pada tahap perencanaan dan merupakan wujud realisasi dari

perencanaan yang telah ditetapkan. Proses pelaksanaan implementasi harus

berpusat kepada kebutuhan klien, faktor-faktor lain yang mempengaruhi

kebutuhan keperawatan, strategi implementasi keperawatan, dan kegiatan

komunikasi (Nursalam, 2008). Semua rencana keperawatan yang telah ditelah

dibuat pada Ny.H dengan kasus Eksisi Tumor Axila Dextra seluruhnya telah

dapat diimplementasikan oleh penulis dalam pelaksanaan tindakan keperawatan

diruangan untuk setiap diagnose tanpa adanya hambatan. Hal ini dikarenakan

adanya indikator pendukung dalam pelaksanaanya seperti keterlibatan keluarga

serta kerja sama antara penulis dan tenaga kesehatan yang diruangan cendrawasi.

E. Evaluasi
63

Evaluasi adalah proses yang berkelanjutan untuk menilai efek dari tindakan

keperawatan pada klien. Evaluasi dapat dilakukan dengan menggunakan

pendekatan SOAP sebagai pola pikir. Hasil evaluasi keperawatan pada Ny. H

yaitu:
1. Nyeri Akut berhubungan dengan trauma jaringan dan refleksi spasme

sekunder akibat operasi.

Tanggal 26 maret 2015 masalah belum teratasi sepenuhnya, namun tingkat

kesehatan pasien sudah berangsur-angsur membaik dari sebelumnya yang

ditandai dengan klien mengatakan nyeri sudah sedikit berkurang, expresi

wajah meringis, keadaan umum baik, hasil tekanan darah : 110/ 80 mmHg,

Nadi: 80 kali/Menit, Suhu: 37 C, Respirasi: 20, Skala nyeri ringan (2)

2. Hambatan Mobilitas fisik berhubungan dengan adanya keterbatasan rentang

gerak dan ketakutan bergerak akibat dari respon nyeri dan prosedur infasive.

Tanggal 26 Maret 2015 masalah belum sepenuhnya teratasi yang ditandai

dengan keadaan umum lemah, kekuatan otot 5 4


5 5
3. Resiko infeksi berhubungan dengan peningkatan kerentanan terhadap luka,

adanya port de entry

Tanggal 26 Maret 2015 maslah risiko infeks tidak terjadi kerenda data

menunjukan selama perawatan tidak ada tanda tanda infeksi namun luka

operasi masih perlu perawatan dan observasi, evaluasi terakhir yaitu terdapat

luka luka post op pada bagian axilla dekstra bentuk luka vertical terdapat 6
64

jahitan dan masih diverban, tanda tanda Vital tekanan darah 110 / 80

mmHg, Nadi: 80 kali / Menit Suhu: 37 C, Respirasi: 20 x/menit


65

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil yang telah di capai penulis dalam membahas dan

menguraikan asuhan keperawatan pada Ny. H dengan Diagnosa Medis Post Op

EksisiTumor Axila Dextra di Ruang Garuda RSU Anutapura Palu. maka penulis

mengambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Pengkajian adalah awal dari proses keperawatan dan merupakan suatu proses

yang sistematis dan pengumpulan data dari sebagai sumber data untuk

mengevaluasi dan mengidentifikasi status kesehatan klien. Keluhan yang

ditemukan pada Ny.H yaitu nyeri pada luka operasi yang terasa menusuk,

nyeri muncul setiap saat terutama saat klien bergerak, keadaan umum lemah,

pusing, terdapat luka luka post op pada bagian axilla dekstra bentuk luka

vertical terdapat 6 jahitan, tanda tanda Vital tekanan dara : 120 / 80 mmHg,

Nadi : 78 kali / Menit Suhu : 36 C, Respirasi : 20 x/menit, expresi

wajah meringis., skala nyeri sedang (6), Adl Nampak dibantu, bekas luka luka

post op pada bagian axilla dekstra nampak di verban, IVFD RL 20 tetes /

menit, kekuatan Otot

2. Diagnosa keperawatan yang ditetapkan pada kasus setelah melakukan analisa

data yaitu diagnosa nyeri Akut berhubungan dengan trauma jaringan dan

refleksi spasme sekunder akibat operasi, hambatan Mobilitas fisik


66

berhubungan dengan adanya keterbatasan rentang gerak dan ketakutan

bergerak akibat dari respon nyeri dan prosedur infasivresiko infeksi

berhubungan dengan peningkatan kerentanan terhadap luka, adanya port de

entry.

3. Perencanaan keperawatan sesuai dengan diagnosa keperawatan yang di

tetapkan dengan mengacu pada tujuan dan criteria yang di harapkan.

4. Implementasi keperawatan yang di laksanakan sesuai dengan perencanaan

pada tiap diagnosa keperawatan yang telah ditetapkan dengan berpedeman

pada tindakan Observasi, tindakan mandiri dan HE dan Kolaborasi

5. Evaluasi terakhir pada Ny. H dengan melihat catatan perkembangan bahwa

seluruh masalah keperawatan yaitu diagnosa 1,2,3, belum teratasi sepenuhnya

B. Saran

Saran-saran yang penulis ajukan sebagai berikut :

1. Bagi Pihak Rumah Sakit

Diiharapkan kepada tim kesehatan yang berada di Rumah Sakit untuk

senantiasa memberikan pelayanan dan asuhan keperawatan pada klien dan

keluarga klien secara professional dan komperhensif.

2. Bagi Pendidikan

Meningkatkan bimbingan dan pengembangan kepada mahasiswa dengan

tujuan agar proses studi dapat berjalan dengan lancar.


67

3. Bagi penulis

Menambah pengetahuan dengan lebih banyak membaca referensi-

referensi seperti buku-buku asuhan keperawatan, jurnal dan riset

keperawatan agar mempermudah proses penelitian dan penulisan hasil

akhir studi kasus

Anda mungkin juga menyukai