Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM

MIKROBIOLOGI DASAR
Pengenalan dan Pemakaian Mikroskop

OLEH :

NUR MUH. ABDILLAH S.


Q1A1 15 213

TPG C

JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN


FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INDUSTRI PERTANIAN
UNIVERSITAS HALUOLEO
2015
I . PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Mikroskop adalah sebuah alat optik yang berfungsi untuk melihat

organisme-organisme atau sebuah objek yang tidak dapat dilihat dengan mata

telanjang serta menggunakan dua buah lensa positif yaitu lensa okuler dan lensa

objektif. Dalam penggunaan mikroskop harus memperhatikan bagian yang sensitif

agar tidak merusak bagian lensa yang sangat penting dalam mikroskop.

Mikroskop merupakan suatu alat untuk membesarkan dan memperjelas

objek yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Mikroskop terdiri dari dua

komponen, yaitu bagian mekanik dan bagian optik. Bagian mekanik terdiri dari

statif, tubus, revolver, meja benda, sekrup, pengatur tubus (halus dan kasar),

sekrup pengatur kondensor dan sekrup-sekrup pengatur meja benda. Sedangkan

bagian optik meliputi lensa okuler, lensa objektif, kondensor dan cermin pengatur

cahaya.

Ada dua prinsip dasar yang berbeda pada mikroskop, yang pertama

mikroskop optik dan yang kedua mikroskop elektron. Mikroskop optik di bedakan

antara mikroskop biologi dan mikroskop stereo. Mikroskop biologi digunakan

untuk pengamatan benda-benda tipis dan transparan. Sedangkan mikroskop stereo

digunakan untuk pengamatan benda-benda yang tidak terlalu halus atau kecil,

dapat tebal maupun tipis, transparan maupun tidak.

Berdasarkan uraian diatas maka perlunya diadakan suatu praktikum

mengenai pengenalan dan penggunaan mikroskop.


1.2. Tujuan

Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengenal dan mengetahui cara

penggunaan mikroskop cahaya.

II . TINJAUAN PUSTAKA

Mikroskop merupakan alat utama dalam memperoleh pembesaran yang cukup

besar dari benda benda yang sangat kecil yang tidak dapat dilihat dengan mata

telanjang (kurang dari 0,1 mm) (Tim Dosen UIN,2012).

Sejarah ditemukannya mikroskop sejalan dengan penelitian terhadap

mikroskop mikrobiologi yang memasuki masa saat berhasil mengamati jasad

renik. Pada tahun 1664 Robert Hooke, menggambarkan struktur reproduksi dari

moulds, tetapi orang pertama yang dapat melihat mikroorganisme adalah seorang

pembuat mikroskop amatir berkebangsaan Jerman yaitu Antoni Van Leeuwenhoek


(1632-1723), menggunakan mikroskop dengan konstruksi yang sederhana.

Dengan mikroskop tersebut dia dapat melihat organisme sekecil mikroorganisme (

Kusnadi, 2007).

Mikroskop optik dapat dibedakan menjadi kikroskop biologi atau monokuler

dan mikroskop stereo atau binokuler. Mikroskop biologi digunakan untuk

pengamatan benda tipis transparan. Penyinaran diberikan dari bawah denga sinar

alam atau lampu. Pada mikroskop biologi ini umumnya memiliki lensa okuler dan

objektif dengan kekuatan pembesaran sebagai berikut: Objektif 4x dan okuler

10x, pembesaran total 40 x, Objektif 10x dan okuler 10x, pembesaran total 100x,

Objektif 10x dan okuler 10x, pembesaran total 400x, dan Objektif 100x dan

okuler 10x, pembesaran total 1000x. ( Tim Penyusun Biologi, 2013)

Mikroskop optik/cahayaMerupakan mikroskop yang menggunakan lensa

dari gelas dan cahaya matahari atau lampu sebagai sumber penyinaran. Dalam

mikroskop cahaya, cahaya tampak diteruskan melalui spesimen dan kemudian

melalui lensa. Lensa ini merefraksi (membengkokkan) cahaya sedemikian rupa

sehingga citra spesimen diperbesar ketika diproyeksikan ke mata, ke film fotografi

atau sensor digital, atau ke layar video. Mikroskop cahaya dapat memperbesar

secara efektif sekitar 1000 kali dari ukuran asli specimen (Campbell, 2008).

Mikroskop harus dibersihkan kemudian disimpan setelah dipakai. Badan

mikroskop di bersihkan dengan kain flannel yang bersih dan lensa-lensa

mikroskop dibersihkan dengan kertas lensa atau kertas biasa. Lensa objektif di

atur sedemikian rupa agar tidak bersentuhan dengan meja sediaan lalu tubus
diturunkan serendah-rendahnya dan lengan dalam keadaan tegak (Tim pengajar,

2010).

III . METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1. Tempat dan Waktu Pelaksanaan

Praktikum ini Bertempat di Laboratorium Agroteknologi Unit Ilmu Hama

Penyakit Tumbuhan pada hari kamis, tanggal 08 Oktober 2015, pukul 10.00

Sampai selesai, Fakultas Teknologi dan Industri Pertanian, Universitas Haluoleo.

3.1. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah : Mikroskop cahaya, kaca

preparat, kaca penutup, pensil. Bahan yang digunakan dalam kegiatan praktikum

ini adalah preparat potongan kertas yang bertulis huruf A, dan huruf d.
3.3. Prosedur Kerja

Prosedur kerja pada praktikum ini adalah :

1. Membersihkan mikroskop dari kotoran debu dan lain-lain.

2. Meletakkan potongan kertas berhuruf A pada kaca obyek dan tutup

dengan kaca penutup.

3. Mengamati dengan perbesaran lemah (10x10), apakah bayangan benda

sama atau terbalik?

4. Sambil memandang ke dalam lensa okuler , geser preparat dari kiri ke

kanan, dari atas ke bawah. Mengamati kemana bayangan bergerak?

5. Mengubah lensa obyektif ke perbesaran yang lebih besar. Amati apakah

ada perubahan luas bidang pandang? Berapa diameter bidang pandang

mikroskop pada obyektif lemah (mm) dan berapa pada obyektif kuat?

6. Mengerjakan seperti langkah nomor 1-3 namun menggunakan potongan

kertas huruf d.

7. Mengerjakan seperti langkah nomor 1-3 namun menggunakan preparat

dan biakan cendawan yang telah disiapkan.


IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil

Hasil pengamatan pada praktikum ini adalah, sebagai berikut :

- Gambar mikroskop binokuler


- Pengamatan preparat pada huruf A dan huruf d.

a . Sebelum pengamatan preparat huruf A

b . Setelah pengamatan preparat huruf A


Perbesaran 4 x 10 Perbesaran 10 x 10

Perbesaran40 x 10 Perbesaran 100 x 10

a . Sebelum pengamatan preparat huruf d

b . Setelah pengamatan preparat huruf d

Perbesaran 4 x 10 Perbesaran 10 x 10

Perbesaran40 x 10 Perbesaran 100 x 10


4.2. Pembahasan

Mengapa sifat mikroskop nyata terbalik dan di perbesar? Karena, Secara

garis besar lensa objektif menghasilkan suatu bayangan sementara yang

mempunyai sifat semu, terbalik, dan diperbesar terhadap posisi benda mula-mula,

lalu yang menentukan sifat bayangan akhir selanjutnya adalah lensa okuler. Pada

mikroskop cahaya, bayangan akhir mempunyai sifat yang sama seperti bayangan

sementara, semu, terbalik, dan lebih lagi diperbesar. Pada mikroskop elektron

bayangan akhir mempunyai sifat yang sama seperti gambar benda nyata, sejajar,

dan diperbesar. Jika seseorang yang menggunakan mikroskop cahaya meletakkan

huruf A di bawah mikroskop, maka yang ia lihat adalah huruf A yang terbalik

dengan yang diperbesar. Pembesaran mencerminkan berapa kali lebih besar

objeknya terlihat dibandingkan ukuran yang sebenarnya. Daya urai merupakan

ukuran kejelasan citra; yaitu jarak minimum dan titik yang dapat dipisahkan dan

masih dapat dibedakan sebagai dua titik berbeda dan terpisah.

Lensa Okuler, yaitu lensa yang terdapat di bagian ujung atas tabung pada

gambar, pengamat melihat objek melalui lensa ini. Lensa okuler berfungsi untuk

memperbesar kembali bayangan dari lensa objektif. Lensa okuler biasanya

memiliki perbesaran 6, 10, atau 12 kali.

Lensa Objektif, yaitu lensa yang dekat dengan objek. Biasanya terdapat 3

lensa objektif pada mikroskop, yaitu dengan perbesaran 10, 40, atau 100 kali. Saat

menggunakan lensa objektif pengamat harus mengoleskan minyak emersi ke

bagian objek, minyak emersi ini berfungsi sebagai pelumas dan untuk
memperjelas bayangan benda, karena saat perbesaran 100 kali, letak lensa dengan

objek yang diamati sangat dekat, bahkan kadang bersentuhan.

Kondensor, yaitu bagian yang dapat diputar naik turun yang berfungsi untuk

mengumpulkan cahaya yang dipantulkan oleh cermin dan memusatkannya ke

objek.

Diafragma, yaitu bagian yang berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya

cahaya yang masuk dan mengenai preparat.

Cermin, yaitu bagian yang berfungsi untuk menerima dan mengarahkan

cahaya yang diterima. Cermin mengarahkan cahaya dengan cara memantulkan

cahaya tersebut.

Revolver, yaitu bagian yang berfungsi untuk mengatur perbesaran lensa

objektif yang diinginkan.

Tabung Mikroskop, yaitu bagian yang berfungsi untuk menghubungkan lensa

objekti dan lensa okuler mikroskop.

Lengan Mikroskop, yaitu bagian yang berfungsi untuk tempat pengamat

memegang mikroskop.

Meja Benda, yaitu bagian yang berfungsi untuk tempat menempatkan objek

yang akan diamati, pada meja benda terdapat penjepit objek, yang menjaga objek

tetap ditempat yang diinginkan.

Makrometer (pemutar kasar), yaitu bagian yang berfungsi untuk menaikkan

atau menurunkan tabung secara cepat untuk pengaturan mendapatkan kejelasan

dari gambaran objek yang diinginkan.


Mikrometer (pemutar halus), yaitu bagian yang berfungsi untuk menaikkan

atau menurunkan tabung secara lambat untuk pengaturan mendapatkan kejelasan

dari gambaran objek yang diinginkan.

Kaki Mikroskop, yaitu bagian yang berfungsi sebagai penyagga yang menjaga

mikroskop tetap pada tempat yang diinginkan, dan juga untuk tempat memegang

mikroskop saat mikroskop hendak dipindahkan.

V . PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan pengamatan yang telah praktikan lakukan tentang cara

menggunakan mikroskop, saya dapat menarik suatu kesimpulan yaitu Mikroskop

merupakan alat yang digunakan untuk melihat benda dengan ukuran yang sangat

kecil.

5.2. Saran
Hati-hati dalam memperlakukan mikroskop karena terdapat komponen-

komponen yang mudah pecah sehingga memerlukan kehati-hatian tinggi, serta

diharapkam kerjasama antar sesama anggota kelompok dengan baik, karena hasil

pengamatan yang baik akan tercapai jika ada komunikasi dan kerja sama diantara

sesama anggota kelompok.

DAFTAR PUSTAKA

Campbell, Neil A, dkk. 2008. Campbell. Jakarta: Erlangga.

Kusnadi . 2007. Mikrobiologi. Bandung: JICA.

Tim Dosen UIN,2012. Penuntun praktikum Biologi umum. Makassar : UIN


Alauddin Makassar.

Tim Penyusun Biologi Umum. 2013. Penuntun Praktikum Biologi Dasar.


Makassar: jurusan Biologi FMIPA UNM.

Tim pengajar. 2010. Penuntun Praktikum Biologi Dasar. Makassar: Jurusan


Biologi FMIPA UNM.

Anda mungkin juga menyukai