Anda di halaman 1dari 29

PEDOMAN PElAYANAN MATERNAL

DAN NEONATAL

DI RUMAH SAKIT MEKAR SARI


2016

1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Pelayanan kesehatan maternal dan neonatal merupakan salah satu


unsur penentu status kesehatan. Pelayanan kesehatan neonatal dimulai
sebelum bayi dilahirkan, melalui pelayanan kesehatan yang diberikan
kepada ibu hamil. Pertumbuhan dan perkembangan bayi periode neonatal
merupakan periode yang paling kritis karena dapat menyebabkan
kesakitan dan kematian bayi.
Setiap tahun diperkirakan 4 juta bayi meninggal pada bulan pertama
kehidupan dan dua pertiganya meninggal pada minggu pertama. Penyebab
utama kematian pada minggu pertama kehidupan adalah komplikasi
kehamilan dan persalinan seperti asfiksia, sepsis dan komplikasi berat lahir
rendah. Kurang lebih 98% kematian ini terjadi di negara berkembang dan
sebagian besar kematian ini dapat dicegah dengan pencegahan dini dan
pengobatan yang tepat.
Menurut data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI)
tahun 2007 angka kematian bayi sebesar 34 kematian/1000 kelahiran
hidup. Angka kematian bayi ini sebanyak 47% meninggal pada masa
neonatal, setiap lima menit terdapat satu neonatus yang meninggal.
Adapun penyebab kematian bayi baru lahir di Indonesia, salah satunya
asfiksia yaitu sebesar 27% yang merupakan penyebab ke-2 kematian bayi
baru lahir setelah Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR).
Kematian bayi baru lahir lebih banyak disebabkan secara intrinsik
dengan kesehatan ibu dan perawatan yang diterima sebelum, selama dan
setelah persalinan. Demikian halnya dengan asfiksia bayi baru lahir pada
umumnya disebabkan oleh manajamen persalinan yang tidak sesuai
dengan standar dan kurangnya kesadaran ibu untuk memeriksakan
kehamilannya ke tenaga kesehatan, kurangnya asupan kalori dan nutrisi
pada saat masa kehamilan juga dapat mengakibatkan terjadinya asfiksia.
Hampir tiga per empat dari semua kematian bayi baru lahir dapat dicegah
apabila ibu mendapatkan nutrisi yang cukup, pelayanan antenatal yang

2
berkualitas, asuhan persalinan normal dan pelayanan kesehatan neonatal
oleh tenaga kesehatan yang profesional. Untuk menurunkan kematian bayi
baru lahir karena asfiksia, persalinan harus dilakukan oleh tenaga
kesehatan yang memiliki kemampuan dan keterampilan manajemen
asfiksia pada bayi baru lahir karena kemampuan dan keterampilan ini
digunakan setiap kali menolong persalinan.
Tingginya kasus kematian bayi akibat asfiksia salah satunya bisa
diakibatkan karena kurangnya pengetahuan dan ketrampilan bidan dalam
penanganan asfiksia pada bayi baru lahir. Untuk mengurangi angka
kematian tersebut dibutuhkan pelayanan antenatal yang berkualitas,
asuhan persalinan normal dan pelayanan kesehatan neonatal oleh bidan
yang berkompeten terutama memiliki pengetahuan dan keterampilan
manajemen asfiksia pada bayi baru lahir.
Angka kematian ibu maternal adalah jumlah kematian hamil + jumlah
kematian ibu bersalin + jumlah kematian ibu nifas per 100.000 kelahiran
hidup. Angka Kematian Ibu Maternal (AKI) berguna untuk
menggambarkan tingkat kesadaran perilaku hidup sehat, status gizi dan
kesehatan ibu, kondisi kesehatan lingkungan, tingkat pelayanan kesehatan
terutama untuk ibu hamil, pelayanan kesehatan waktu melahirkan dan
masa nifas.
Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan indikator yang sangat
penting untuk mengetahui gambaran tingkat permsalahan kesehatan
masyarakat. Karena bayi yang baru lahir sangat sensitif terhadap keadaan
lingkungan tempat tinggal orang tua bayi tinggal dan sangat erat
kaitannya dengan status sosial ekonomi orang tua si bayi. Faktor-faktor
yang berkaitan dengan penyebab kematian bayi antara lain adalah infeksi
dan berat bayi baru lahir rendah. Kondisi tersebut berkaitan erat dengan
kondisi kehamilan, pertolongan persalinan yang aman, dan perawatan bayi
baru lahir.
Selain dari pada itu perbaikan metode pencatatan dan pelaporan
pelayanan maternal dan perinatal rumah sakit Undata Palu. Perbaikan ini

3
dimaksudkan menuju pemakaian dalam analisis terhadap penyebab
kematian bayi. Kematian bayi dan maternal di Rumah Sakit Umum
Daerah Undata Palu dapat dilihat lebih rinci pada grafik dibawah ini.

B. TUJUAN
a. Umum
Meningkatkan Pelayanan Maternal dan Perinatal yang bermutu dalam
upaya penurunan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi di
Rumah Sakit Mekar Sari.
b. Khusus
1. Terlaksananya manajemen pelayanan maternal dan perinatal dari aspek
administrasi dan manajemen, kompetensi SDM, fasilitas dan sarana
serta prosedur pelayanan di rumah sakit Undata.
2. Terlaksananya system rujukan pelayanan maternal dan perinatal di
rumah sakit Mekar Sari.
3. Pembinaan dan pengawasan pelayanan maternal dan perinatal di
rumah sakit Mekar Sari.
c. Sasaran
1. Rumah sakit dan jejaringannya
2. Tenaga Kesehatan terkait
3. Dinas kesehatan Kota
4. Lintas program dan lintas sector yang terkait
d. Ruang Lingkup
Pelayanan Maternal dan Neonatologi di rumah sakit Mekar Sari meliputi
perawatan dan penanganan ibu hamil, melahirkan dan nifas serta bayi baru
lahir sampai usia 7 hari di poliklinik, Instalasi Gawat Darurat (IGD),
Ruang resusitasi neonatal di Instalasi Bedah, ruang bersalin, rawat gabung
dan ruang perinatologi rumah sakit.

BAB II
CAKUPAN

A. Definisi
Maternal adalah jangka waktu dari mulai kehamilan, bersalin sampai
masa nifas (42 hari setelah melahirkan).

4
Perinatal adalah jangka waktu dari masa konsepsis sampai 7 hari
setelah lahir. Sebagai batasan operasional, periode perinatal dimulai
pada usia kehamilan 28 minggu hingga bayi baru lahir sampai 7 hari.
Neonatal adalah periode bayi baru lahir sampai usia 28 hari
Kematian maternal adalah kematian seorang wanita hamil atau yang
dalam 42 hari sesudah melahirkan, tidak pandang usia dan letak
kehamilan, disebabkan atau berhubungan dengan kehamilan atau
penanganannya, tatapi bukan disebabkan kecelakaan.
Kematian perinatal adalahkematian yang terjadi pada janin dalam
kandungan mulai usia kehamilan 28 minggu sampai bayi baru lahir
usia 0-7 hari.
Kematian neonatal adalah kematian yang terjadi pada bayi baru lahir
(0-28 hari setelah lahir).
Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) adalah bayi yang lahir dengan berat
badan kurang dari 2500 gram, yang ditimbang pada saat lahir sampai
dengan 24 jam pertama saat lahir.
Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna
yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan rawat
gabung.

B. Ketentuan
- Pelayanan maternal dan perinatal dikelolah secara efektif dan efisien
sesuai Visi,Misi dan tujuan Rumah Sakit Mekar Sari untuk menjamin
pemenuhan hak hidup, kepentingan bagi ibu dan bayi, tidak
diskriminatif dan dapat dipertanggung jawabkan.
- Pelayanan maternal dan perinatal harus diselenggarakan secara
kerjasama tim dan terintegrasi antar layanan medis , keperawatan,
kebidanan dan penunjang.

5
- Untuk pelayanan perinatal risiko tinggi harus mampu memenuhi
kebutuhan pasien dan ada mekanisme rujukan yang jelas dirumah sakit
sehingga penderita mendapat pertolongan sesegera mungkin.

BAB III
PENGORGANISASIAN
Untuk mencapai tujuan dan sasaran yang optimal dari pelayanan maternal
dan perinatal perlu ditata pengorganisasian pelayanan dengan tugas dan
wewenang yang jelas baik secara administrative maupun secara teknis.
Dalam penatalaksanaan pelayanan maternal dan perinatal di RS Mekar Sari
dilakungan secara terpadu oleh suatu tim yang terdiri dari berbagai unit dalam RS
Mekar Sari seperti bagian kebidanan dan kandungan, bagian Anak ,Anastesi dan

6
sebagiannya yang di tetapkan dengan surat keputusan Direktur Rumah Sakit
Mekar Sari.

A. Struktur Organisasi di dalam Rumah Sakit Mekar Sari

PELINDUNG/PENASIHAT

Direktur RS Mekar Sari


Kabid Pelayanan Medik RS Mekar
Sari
Kepala

TIM INISIASI TIM RUMAH TIM


MENYUSUI SAKIT SAYANG PELAKSANA
TIM RAWAT GABUNG IBU AN
DINI
IBU DAN BAYI
TIM PELAYANAN
TIM PMK DAN KESEHATAN
BBLR MATERNAL DAN
NEONATUS

1. Tim Pelayanan Maternal dan Perinatal Rumah Sakit Mekar Sari


Seksi Pelayanan Kesehatan Maternal & Neonatus Fisiologis
Ketua :
Anggota :

2. Seksi Pelayanan Maternal dan Neonatus Resiko Tinggi


Ketua :
Anggota :

3. Seksis Pelayanan Kesehatan Neonatal


Ketua :
Anggota :

4. Seksi Pelayanan Ginekologi


Ketua :

7
Anggota :

B. Tugas Pokok dan Fungsi


Tim Pelayanan Maternal Dan Neonatologi Di Rumah Sakit Mekar Sari
a) Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tim Pelayanan maternal
dan Neonatologi di Rumah Sakit Mekar Sari.
b) Pemenuhan tenaga kesehatan.
c) Pemenuhan ketersediaan peralatan obat dan bahan habis pakai.
d) Terlaksananya menejemen pelayanan keperawatan dan pelayanan
darah yang aman.
e) Bimbingan teknis yang dilaksanakan oleh multi disipliner dalam
penyelenggaraan Pelayanan maternal dan Neonatologi di Rumah Sakit
Mekar Sari.

BAB IV

PELAYANAN MATERNAL DAN NEONATOLOGI

DI RUMAH SAKIT MEKAR SARI

A. Konsep Pelayanan
Dilakukan secara kerjasama tim (teamwork)
Pelayanan dilakuakan sesuai standar
Peralatan yang tersedia memenuhi ketentuan
Semua tindakan terdokumentasi dengan baik
Harus ada system monitor dan evaluasi

B. Stara Pelayanan Maternal dan Perinatal Di RS Mekar Sari


Dalam menyelenggarakan pelayanannya di rumah sakit, pelayanan
maternal dan perinatal dibagi dalam beberapa strata pelayanan. Jenis
pelayanan, kompetensi SDM dan fasilitas/sarana pelayanan
menentukanstarata pelayanan dirumah sakit Mekar Sari.

C. Sistem Pelayanan Rujukan Maternal dan Perinatal

8
Bila pasien maternal dan perinatal tidak dapat ditangani sendiri segera
rujuk kesarana kesehatan yang lebih lengkap fasilitas dan tenaga kesehatan
yang lebih lengkap fasilitas dan tenaga kesehatannya. Harus ada
koordinasi, mudah, sehingga tidak memperlambat pertolongan dan tidak
merugikan pasien.
Rujukan internal rumah sakit Mekar Sari dan mekanisme kerja
dibagian/instalasi anak dan obstetric dan ginekologi. Rujukan eksternal
mengikuti mekanisme rujukan sesuai jenjang pelayanan.
Persiapan rujukan pasien :
Menyiapkan petugas yang terlatih untuk mendampingi pasien
Memberitahu penjelasan kepada pihak keluarga alasan pasien
dirujuk ke rumah sakit
Pada saat merujuk pasien harus disertakan surat rujukan dan
resume medic pasien meliputi : riwayat penyakit, penilaian kondisi
pasien yang dibuat saat kasus diterima perujuk, tindakan atau
pengobatan yang telah diberikan dan keterangan lain yang perlu
atau ditemukan sehubungan dengan kondisi pasien.

Di Rumah Sakit Mekar Sari

Memberi penjelasan kepada pasien dan keluarganya bahwa


segala tindakan yang dilakukan adalah untuk menyelamatkan
ibu dan bayinya
Persiapan pihak keluarga untuk memberikan darah jika
dibutuhkan
Pasien/keluarga diberi penjelasan mengenai tindakan atau
perawatan yang akan dilaksanakan.

D. Prosedur Pelayanan
Pelayanan yang diberikan sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit
mekar sari dan standar pelayanan maternal dan perinatal adalah :
1. Melakukan idintifikasi pasien
a. Pasien baru :
Bisa berasal dari rujukan luar maupun dalam rumah sakit
maupun datang sendiri

9
Dilakukan anamnesa penyakit dan pengisiian rekam medic
yang lengkap.
b. Pasien lama :
Bisa berasal dari rujukan luar maupun dalam rumah sakit
serta datang sendiri.
Dilakukan anamnesa penyakit dan pengisiaan rekam
medic yang lama secara lengkap.
c. Pemeriksaan pertama dilakukan setelah pemeriksaan dilakukan
oleh tenaga medis ( dokter). Pemerikksaan di lakukan secara
sistematis meliputi anamnesa dan pemeriksaan pisik.
d. Setelah itu kolaborasi dengan tenaga keperawatn lainnya sesuain
dengan wewenang masing masing.
e. Apabila akan dilakukan tindakan oprasi maka pasien dan
keluarga diberikan informasi mengenai tindakan yang akan
dilakukan(teknik, lokasi, dll), setelah setuju maka keluarga
menandatangani informed consent.
f. Pada kasus- kasus dengan resiko tinggi sebelum diberikan
informasi, pasien ditangani terlebih dahulu
g. Jika pasien dirawat bersama oleh beberapa spesialis maka harus
ada dokter penanggung jawab(DPJP)
h. Apabila diperlukan dapat dilakukan pemeriksaan penunjang
seperti laboratorium, radiologi dan lainnta
i. Pelayanan yang diberikan meliputi preventif, promotif, kuratif
dan rehabilitative.
j. Pulang kunjungan control
Pasien dipulangkan sesuia prosedur dokter
Pada saat pulang ibu diberikan catatan mengenai
kesehatan ibu dan bayi melalui kartu KIA atasu
sejenisnya.
Kunjungan control dapat dilakukan di rumah sakit mekar
sari atau fasilitas diluar rumah sakit mekar
sari(puskesmas/klinik /dokter atau bidan swasta)
E. Pencatatan dan pelaporan
Pencatatan dan pelaporan adalah keseluruhan proses pendataan
pelaksanaan pelayanan maternal dan perinatal dirumah sakit. Dimana

10
petugas pencatatan dan pelaporan serta jalur dan terapan telah ditetatapkan
secara jelas.

1. Pencatatan
Dalam pelayanan maternal dan neonatus dirumah sakit diperlukan
mekanisme pencatatan yang akurat
Form MP(Formulir maternal perinatal)
Mencatat data semua ibu bersalin / nifas dan neonatus yang
masuk rumah sakit. Pengisiannya dapat dilakukan oleh satu
bidan.
Form MA ( formulir medical audit)
Dipakai untuk menulis hasil/ kesimpulan dari audit
maternal neonatus. Yang mengisi formulir ini adalah dokter
yang bertugas dibagian kebidanan dan kandungan (untuk
kasus ibu ) atau bagian anak (untuk kasus perinatal).
2. Pelaporan
Internal : laporan harian tetap dilakukan di tiap- tiap bagian
rumah sakit yang nantinya secara periodic diserahkan
kepada penanggung jawab/manager pelayanan maternal
dan neonatus
Eksternal : lapporan dari rumah sakit kedinas kesehatan
berisi tenatang informasi kesakitan dan kematian (serta
sebab kematian)ibu dan bayi baru lahir di bagian kebidanan
,kandungan serta bagian anak.
F. Sistem Pembiayaan
Pembiayaan untuk pelayanan maternal dan neonatus ditetepkan sesuai
dengan peraturan yang berlaku atas dasar jenis pelayanan dan kelas
perawatan.
System pembiayaan:
1. Sumber
Biaya sendiri
Asuransi pemerintah / Swasta
Perusahaan
Lain-lain
2. Pola tarif terdiri dari
Konsul dokter
Tindakan

11
3. Jasa medic
4. Jasa rumah sakit
5. Bahan dan alat

Alur Pelayanan Maternal dan Neonatologi di RS Mekar Sari

LABORATORIU
M

INSTALASI
BEDAH
Dr.
CENTRAL
OBSGIN/ANAK
Prosedur
, tindakan kasus
rujukan sesuai
Standar
MATERNAL & INSTALASI/UN Pelayanan
NEONATAL IT GAWAT
DARURAT/ RUANG
KEBIDANAN KAMAR PERINATOLOG
OPERASI CITO I
POLIKLINIK Prosedur operasi
pada kasus
rujukan

KAMAR
ADMINISTRAS
BERSALIN RAWAT
I KEUANGAN
Prosedur INAP/NIFAS
persalinan
INSTALASI normal sesuai
FARMASI
BAB V

KESELAMATAN PASIEN

A. Definisi
Keselamatan pasien ( patient safety) adalah suatu sistem dimana rumah
sakit membuat asuhan pelayanan lebih aman
B. Tujuan
1. Terciptanya budaya keselamatan pasien di rumah sakit

12
2. Meningkatnya akuntabilitasi rumah sakit terhadap pasien dan
masyarakat
3. Menurunya kejadian tidak diharapkan dirumah sakit
4. Terlaksananya program program pencegahan sehingga tidak terjadinya
pengulangan kejadian tidak di harapkan
C. Standar Patient Safety
Standar keselamatan pasien ( pelayanan safety )untuk pelayanan maternal
dan perinatal adalah :
1. Hak pasien
Pasien dan keluarga mempunyai hak untuk mendapatkan informasi
tentang rencana dan hasil pelayanan termaksud kemungkinan
terjadinya KDT
2. Mendidik pasien dan keluarga
Edukasi kepada keluarga pasien tentang kewajiban dan tanggung
jawab keluarga terhadap asuhan perawatan / kebidanan . untuk
keluarga atau pasien diajarkan caranya mengurangi resiko infeksi
nosokomial seperti mencuci tangan.
3. Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan
Rumah sakit menjamin kesinambungan pelayanan dengan kordinasi
antara pasien dan tenaga ( dokter, bidan, perawat ,gizi. Dll) dan anatar
unit pelayanan terkait
4. Penggunaan metode-metode peningkatan kinerja untukmelakukan
evaluasi dan program peningkatan kinerja untuk melakukan evaluasi
dan program peningkatan pelayanan pasien.
5. Peran pemimpin rumah sakit dalam meningkatkan pelayanan pasien
dengan menjamin dan mendorong implementasi program pasien safety
melalui penerapan standar patienty safety.
6. Mendidik staf tentang keselamatan pasien
Rumah sakit menyelenggarakan pendidikan dn pelatihan yang
berkelanjutan sesuai dengan standar profesi, standar pelayanan rumah
sakit dan standar prosedur oprasional untuk meningkatkan kopetensi
staf dalam pelayanan maternal dan perinatal
7. Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai keselamatan
pasien
Komunikasi antara tenaga kesehatan dan keluarga pasien selama
pelayanan dapat mencegah kemungkinan terjadinya KTD

D. Program pengamanan
1. Program pengamanan fasilitas dan peralatan
Sistem pemeriksaan secara berkala harus dilakukan terhadap semua
peralatan maternal dan perinatal.
2. Program penanganan infeksi nosokomial

13
Harus ada sistem yang dilakukan untuk menangani infeksi
nosokomial. Sistim ini harus merupakan bagian integral dan
pengendalian infeksi dirumah sakit.

BAB VI
Sarana, Peralatan dan Obat-obatan
A. Sarana dan Peralatan
Rancang bangun dari ruang tindakan maternal perinatal maupun rawat
inapnya harus sedemikian rupa sehingga :
1. Mudah dicapai oleh pasien.
2. Penerimaan pasien dilakukan dekat dengan pelayanan.
3. Lalu lintas harus teratur dan harus dicegah kesimpangsiuran lalu lintas.
4. Adanya pembatasan yang jelas antara pelayanan umum dan khusus bagi
maternal dan perinatal.

14
5. Kamar yang tenang untuk pasien menunggu tindakan yang dilengkapi
dengan fasilitas memadai.
6. Ruang yang cukup untuk menyimpan peralatan, linen, obat farmasi
termasuk bahan narkotik.
7. Ruang tempat pengumpulan / pembuangan peralatan dan linen siap
pakai.
8. Tersedia ruang istirahat dan kelengkapan yang cukup bagi petugas yang
berada di ruang perawatan maternal perinatal.
9. Ruang rawan intensif (NICU,ICU).
10. Ruang observasi tindakan.
11. Lengkap sesuai pelayanan (poliklinik, ruang operasi, ruang rawatan, dll).

Sistim pemeriksaan secara berkala harus dilakukan terhadap semua


peralatan untuk pertolongan maternal dan perinatal, alat-alat ini harus
dipelihara oleh teknisi yang terlatih. Berikut ini adalah sarana dan peralatan
yang diperlukan untuk melakukan pelayanan maternal dan perinatal :

Pelayanan Kelas C
Maternal
a. Sarana 1. Ruang poliklinik
2. Kamar bersalin
3. Ruang perawatan/nifas/kamar mandi
4. Ruang linen
5. Ruang perawat+kamar mandi
6. Ruang dokter+kamar mandi
7. Ruang tunggu
8. Ruang persiapan + kamar mandi
9. Ruang peralatan dan obat-obatan
10. Ruang observasi
11. Ruang operasi
12. Ruang pulih
13. Ruang cuci
b. Alat Ruang poliklinik :
1. Sphygmomanometer
2. Stetoskop
3. Body weight/high scale
4. Doppler
5. Gynaecology table
6. Examination lamp
7. USG
8. Intrumens for obgyn examination

Kamar bersalin :
1. Partus set
2. Examination lamp
3. Doppler

15
4. Cardiotocograph
5. Stetoskop
6. Spigmomanometer
7. Infusion stand
8. Infant weight scale
9. Oxygen set
10. Emergency light
11. Resuscitation for adult
12. Resusitation for infant
13. USG
14. Sterilisator
15. Delivery intrumens set
16. Minor surgery
17. Forceps naegele kielan
18. Vacuum extraxtor
19. Infus set

Ruang Nifas atau rawat gabung :


1. Kit resusutasi
2. Unit pompa asi
3. Unit meja resusitasi
4. Stetoskop
5. Sphygmomanometer mobile
6. Infus set
7. Hospital bed
8. Thermometer

Perinatal
a. Sarana Rawat inap :
1. Ruang tindakan
2. Ruang isolasi
3. Ruang rawat ruang infesi
4. Ruang rawat non infeksi

Ruang Bayi :
1. Ruang tindakan
2. Ruang isolasi
3. Ruang perawatan
b. Alat 1. Baby incubator
2. Infant warmer
3. Suction pump
4. Baby scale
5. Infant stetoskop
6. Thermometer
7. Flash light
8. Apatel toungue
9. Baby resuscitation set
10. Infusion pump
11. Intubation set for infant
12. Baby examination table

16
13. Examination lamp

B. Obat-obatan
Obat-obatan dibawah ini merupakan persyaratan minimal yang harus dipunyai
Rumah sakit mekar sari.

No Nama obat Satuan

17
1. Vitamin K Ampul
2. Adrenalin Ampul
3. Dopamine Ampul
4. Sulphas atropine Ampul
5. ATS Flacon
6. Heparin Flacon
7. Ca glukonas 10% Flacon
8. MgSO4 Flacon
9. Luminal Ampul
10. Dilantin Ampul
11. Diazepam Ampul
12. Ampicilin Ampul
13. Gentamicin Ampul
14. NaCl 0,9% Kolf
15. NaCl 3% Kolf
16. KCL 3% Kolf
17. Bicnat Flacon
18. Dextrose 5% Kolf
19. Dextrose 10% Kolf
20. Larutan 1 : 4 Kolf
21. Larutan KaEn 4B Kolf
22. Larutan KaEn 3B Kolf
23. Aminosteril Larutan
24. Lipid Larutan
25. Alkohol 70% Larutan
26. Alkohol qt Larutan
27. Betadine Larutan

BAB VII
Pengembangan Pelayanan

A. Pengembangan SDM
Pimpinan bertanggung jawab mengenai pendidikan berkelanjutan, orientasi dan
program pelatihan staf untuk menjaga kemampuan dan meningkatkan
pelayanan.Sehingga staf dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan

18
kemampuan untuk melaksanakan tindakan dan prosedur baru sesuai dengan tuntutan
masyarakat serta perkembangan ilmu pengetahuan kedokteran.

Pengembangan SDM dibagi dalam :


1. Pemenuhan tenaga (kuantitas)
Program/kegiatan yang berkaitan dengan pemenuhan SDM:
a. Melengkapi jumlah dan kualifikasi tenaga yang diperlukan sesuai dengan
tingkat pelayanan dimasing-masing RS.
b. Peningkatan jenjang karir dan pendidikan SDM melalui penerapan angka
kredit dan jabatan fungsional serta pendidikan berkelanjutan.

2. Peningkatan pengetahuan dan keterampilan (kualitas)


a. Pelatihan / seminar / workshop
b. Pelatihan berkala dalam bentuk OTJ (On The Job Training) perlu
dikembangkan setiap bulan dalam memahami SOP

B. Pengembangan Sarana, prasarana dan peralatan


Program/ kegiatan yang berkaitan dengan pemenuhan sarana,prasarana dan peralatan
sbb :
1. Pembangunan dan pengembangan gedung
2. Penyediaan peralatan untuk pelayanan maternal perinatal yang diperlukan oleh
dokter dan tenaga lain yang terkait, termasuk sarana penunjangnya.

C. Pengembangan jenis layanan


Dalam meningkatkan dan mengembangkan mutu pelayanan dapat dibentuk
pelayanan spesialistik, pelayanan subspesialistik dan pelayanan khusus.
Dalam penyediaan pelayanan maternal dan perinatal di rumah sakit :
1. Memberikan pelayanan, baik didalam maupun diluar gedung Rumah sakit mekar
sari .
2. Melakukan pembinaan teknis maupun manajemen pada sarana kesehatan.
3. Melaksanakan sistim rujukan sesuai dengan ketentuan.
4. Melaksanakan program rumah sakit mekar sari

BAB VIII
Pembinaan dan Pengawasan

A. Pembinaan
Pembinaan meliputi sumber daya manusia, sistim kerja, pemeliharaan peralatan,
kendali mutu, administrasi dan keuangan. Kegiatan pembinaan yang dapat dilakukan
antara lain :
1. Training
2. Seminar
3. Workshop
4. Peer review

19
5. Case management

B. Pengawasan
Pengawasan mencakup :
1. Manajemen (termasuk kopetensi SDM)
2. Teknis medis dan keperawatan
3. Sarana dan prasarana
4. Keselamatan pasien
5. Sistim rujukan

RS juga harus melakukan pengawasan secara internal terhadap pelaksanaan


pelayanan maternal dan perinatal.
Pengawasan dilakukan dengan cara :
1. Monitoring indikator mutu pelayanan.
2. Menilai laporan kegiatan berkala.
3. Adanya keluhan klien atau kasus.
4. Kunjungan lapangan.
5. Audit kinerja dan audit medis.

C. Evaluasi dan pengendalian mutu


Harus ada prosedur evaluasi untuk menilai penampilan kerja staf dan pelayanan
maternal dan perinatal. Dalam hal ini pengelola bertanggung jawab untuk melakukan
evaluasi yang terbagi atas :

1. Evaluasi internal
a. Melakukan evaluasi dan melaporkan prestasi kerja staf.
b. Menyelidiki dan melaporkan utilisasi dari kamar tindakan dan perawatan
maternal dan perinatal.
c. Menyelidiki atau melaporkan keluhan dan kekurangan dalam pelayanan, bila
perlu memperbaikinya.
d. Menyelidiki dan melaporkan kecelakaan yang terjadi dikamar tindakan.
e. Rumah sakit mekar sari harus merumuskan pembagian SDM yang mampu
bekerja cepat, tepat dan cermat dalam memberikan pelayanan sejak pasien
masuk RS.

2. Evaluasi external.
Ini dapat dilakukan oleh komisi akreditasi RS (KARS) departemen kesehatan
pada akreditasi 12 pelayanan (pelayanan perinatal resiko tinggi).

20
PENUTUP
Pada dasarnya pelayanan maternal dan perinatal merupakan bagian dari program
kesehatan secara luas yang dampak berdampak besar pada angka kesakitan dan angka
kematian ibu (AKI) dan bayi (AKB), untuk kesiapan rumah sakit rujukan dalam
pemantapan pelaksaanaan pelayanan 24 jam khusus nya kegawatdaruratan maternal dan
neonatal.

Dirumah sakit pelayanan maternal dan perinatal tidak saja membutuhkan keterampilan
tenaga medis ataupun asuhan keperawatan saja, tapi pengelolaan dan manajemen
pelayanan juga sangat mempengaruhi pelayanan ini. Dimana masing-masing pihak terkait
dapat memahami perannya yang selanjutnya mereka akan melakukan pelayanan ini sesuai
dengan kriteria yang telah ditetapkan.

21
22
23
24
25
26
27
28
29

Anda mungkin juga menyukai