Anda di halaman 1dari 10

DEADLINE 22 JAN.

PEMBAHASAN TGL 25, MASUK 26

PILIHAN TEMA
I. PERBAIKAN PELAYANAN KEPADA MASYARAKAT
II. MEMPERKUAT PARTISIPASI DALAM PEMBUATAN KEBIJAKAN
MELALUI MEKANISME YANG INOVATIF
III. MENDORONG PEMERINTAHAN BERBASIS PENDEKATAN
KOLABORATIF DALAM ERA INFORMASI
IV. MENDORONG RESPONSIF GENDER DALAM PEMBERIAN
PELAYANAN KEPADA MASYARAKAT

JUDUL
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI POS GITA DALAM
PENCEGAHAN GIZI BURUK DI KECAMATAN SEJANGKUNG
KABUPATEN SAMBAS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

1. Masalah yang dihadapi :


Kecamatan Sejangkung angka KEP tinggi
Menjadi Brand Ambassador Gizi Buruk di Kab. Sambas
PPG Sejangkung resmi berdiri tanggal 1 September 2011 )
.. ( adakah SK nya

Kecamatan Sejangkung adalah salah satu kecamatan di Kabupaten Sambas. Jumlah


penduduk ?? Luas wilayah 291,26 km2, jumlah 12 desa, jumlah dusun 34 dan
jumlah RT 113. Transportasi utama 75% air. Mata pencaharian warga setempat
sebagian besar adalah petani.
Kecamatan Sejangkung mendapat sorotan dengan kasus gizi buruk. Setelah
kejadian mendapat kunjungan langsung MenkoKesra pada tahun ?? sehingga
sejangkung dinobatkan sebagai desa gizi buruk. Ini dibuktikan dengan angka
Kep selalu menempati urutan terakhir, yang mempunyai nilai tertinggi termasuk
kategori merah.
240000 260000 280000 300000 320000 340000 360000 380000
220000

220000
DINAS KESEHATAN
KABUPATEN SAMBAS
WILAYAH RAWAN GIZI
KABUPATEN SAMBAS
22.95
200000

200000
TAHUN 2010
PALOH N

34.19
100 000 120 000 400000

SAJINGAN KILOMETER
80000

1
80000
31.26 BESAR KETERANGAN
1

23,24
GALING
\ IBU KOTA KECAMATAN
&
29,81 BATAS KE CAMATA N
38.38
BATAS KABUPATEN
60000

1
TELUK

60000
SEJANGKUNG
JAWAI

KERAMAT KURANG ENERGI PROTEIN (KEP)


1

24.39 SAJAD < 15%


20.79
SAMBAS 34.54 >= 15 s.d <= 24,99%
22.42 >= 25 s.d <= 34,99%
21,53 28,59 >= 35%
40000

1
SEBAW I

40000
JAW AI TEKARANG PRO VINS I
KALIMANT AN BARAT
1

SELATAN
24,31
13.85 TEBAS 28,23 KABUPATEN
SA MBAS

PEMANGKAT SUBAH
SALTIGA
14.07
22.46
20000

1
20000
26,06
KEP KAB: 24.80
1

SELAKAU
30.65 SELAKAU
TIMUR SUMBER:
1. PEMANTAUAN STATUS GIZI (PSG)
KABUPATEN SAMBAS TAHUN 2010
2. BAPPEDA KABUPATEN SAMBAS
240000 260000 280000 300000 320000 340000 360000 380000

W ILAYAH KERJA
1
9
0
1 '
4 1
9
0
1 '
6 1
9
0
1 '
8 2
9
0
1 0' 2'
9
0
1 2
9
0
1 '
4 2
9
0
1 6' 2
9
0
1 8' 3
9
0
1 '
0 3
9
0
1 2' 3
9
0
1 '
4 3
9
0
1 '
6 3
9
0
1 '
8

PUSKESMAS SEJANGKUNG
KECAMATAN SEJANGKUNG
6'

3
1
1 3

'
6

WILAYAH RAWAN GIZI


KECAMATAN SEJANGKUNG
4'

3
1
1 3

'
4

TAHUN 2011
N
2'

3
1
3
1

'
2

SEN UJUH
#
0 3 6 9
0'

3
1
3
1

'
0

46.97 PER IG I 22.41 KILOMETER


LANDU
# 36.89
PIANTUS

SEKUDUK
# 32.98 PER IGI KETERANGAN:
8'

2
1
2
1

'
8

16.07 LIMUS 23.32 BATAS KECAMATAN


43.28 28.09 30.68 BATAS DESA
SENDOYAN
SEMANGA' WILAYAH RAW AN GIZI :
SULUNG PARIT RAJA
6'

2
1
2
1

'
6

PENAKALAN KEP: <15%


35.00
#

KEP: >=15% S.D <=24,99%


KEP: >=25% S.D <=34,99%
4'

2
1
2
1

SETALIK
'
4

20.83
KEP: >=35%
KABUPATEN SAMBAS
2'

2
1
1

'

SEPANTAI
0'

2
1
2
1

'
0

KEP KECAMATAN SEJANGKUNG = 30.68 19.05


KEC. SEJANGKUNG
8'

1
1
1

'
8
1
6'

1
1
1

'
6
1

SUMBER:
1. SURVEY PEMANTAUAN STATUS GIZI (PSG)
KABUPATEN SAMBAS TAHUN 2011.
2. BAPPEDA KABUPATEN SAMBAS.
1
9
0
1 '
4 1
9
0
1 '
6 1
9
0
1 '
8 2
9
0
1 0' 2'
9
0
1 2
9
0
1 '
4 2
9
0
1 6' 2
9
0
1 8' 3
9
0
1 '
0 3
9
0
1 2' 3
9
0
1 '
4 3
9
0
1 '
6 3
9
0
1 '
8

2. Siapa saja yang mengusulkan pemecahan masalah :


a. Bupati Sambas ........ adakah dokumen administrasinya ?
b. Kepala Dinas Kesehatan Kab. Sambas ...... adakah dokumen
administrasinya ?
c. Camat Sejangkung ...... adakah dokumen administrasinya ?
d. Kepala Puskesmas Sejangkung ....... adakah dokumen administrasinya ?
e. Para Kepala Desa ......... adakah dokumen administrasinya ?

2. Dari kejadian tersebut, puskesmas sejangkung ingin memutus mata rantai gizi
buruk. Salah satu inovasi yang dilakukan adalah membentuk Pos Gita ( Pos Gizi
Balita. Sebelum pelaksanaan melakukan advokasi ke desa yang menjadi sasaran
untuk pelaksanaan Pos Gita. Setelah advokasi dilakukan kegiatan pelatihan kader
pos gita. Pelatihan dilaksanakan selama 4 hari. Setelah kegiatan pelatihan
dilanjutkan dengan Musyawarah Mufakat Desa (MMD). Di dalam MMD juga
dilakukan penggalangan komitmen masyarakat untuk ikut serta dalam kegiatan pos
gizi.
Tujuan utama kegiatan ini adalah mencegah terjadinya kasus gizi buruk. Sasaran
pos gita adalah balita gizi kurang/ di dalam KMS berada pada pita kuning berusia
12 bln keatas tanpa penyakit penyerta.

3. Inovasi ini memberdayakan masyarakat karena Masyarakat dan keluarga selama


ini belum diikutsertakan dalam mengenali masalah dan upaya pemecahan masalah
gizi yang dihadapi, sehingga sulit sekali memelihara kelangsungan program tanpa
dukungan anggaran dari pemerintah, pada kelompok sasaran tertentu justru
menimbulkan ketergantungan daripada memberdayakan. Cara pemecahan masalah
sesungguhnya telah ada di depan mata kita dan berakar dari budaya masyarakat
kita. Inovasi ini bersifat :
Cepat
Murah/terjangkau
Partisipatif
Berkelanjutan
Asli kekuatan lokal (kearifan lokal)
Secara budaya dapat diterima
Berdasarkan perubahan perilaku

4. Pos Gita adalah Suatu tempat berkumpulnya balita gizi kurang untuk makan
bersama makanan padat gizi dan dilakukannya praktik perubahan perilaku.
Kegiatan makan bersama dimana orang tua/pengasuh balita yang menyiapkan
semuanya sesuai jadwal yang sudah di sepakati dimana tetap didampingi kader pos
gita. Waktu pelaksanaan yang disarankan adalah waktu makan selingan sebelum
makan utama. Kegiatan ini dilakukan selama 10 hari berturut-turut sebelum hari
posyandu. Selain kegiatan masak dan makan bersama, perilaku baik juga
diterapkan di pos gita contoh sebelum makan harus cuci tangan terlebih dahulu,
baca doa makan, cara mengolah makanan yang benar. Bahan makanan adalah dari
kontribusi peserta. Hari pertama semua peserta pos gita dilakukan kegiatan
antropometri untuk mengetahui berat badan awal.

3. Dalam hal apa inisiatif ini kreatif dan inovatif :


Pemberdayaan masyarakat .........
Apa yang dilakukan dan adakah dokumen administrasinya ?
4. Bagai mana strategi ini dilaksanakan
POS GITA ?
Dokumen administrasinya ...............
a. Berita acara pembentukan POS GITA
b. Surat Keputusan pembentukan POS GITA
c. Jadwal kegiatan 3 tahun terakhir kegiatan POS GITA
Dokumen Administrasi ............

5. Siapa saja pemangku kepentingan yang terlibat dalam pelaksanaan ini


a. SDM aparatur puskesmas
b. Kader POS GITA
c. Aparatur Kecamatan (Pak alang yg buatkan)
d. Aparatur Desa
e. Tokoh masyarakat
f. masyarakat

6. Sumberdaya apa saja yang dipergunakan untuk inisiatif ini, dan bagai
mana sumber daya itu di mobilisasi.
a. dana puskesmas (pendampingan, bahan makanan dll)
b. donatur (bahan makanan)
c. dana desa
d. iuran peserta (bahan makanan, gas dll)
e. masyarakat (menyiapkan tempat dan alat masak)
f. dana dinas kesehatan (Tenaga pendamping)
7. Apa saja keluaran / out put yang paling berhasil
Perubahan perilaku hidup sehat menyebabkan angka Gizi Buruk
menurun .............

8. Sistem apa saja yang diterapkan untuk memantau kemajuan dan evaluasi
Kegiatan
a. penimbangan
b. kartu peserta pos gizi
c. petugas pendamping melakukan monitoring sesuai jadwal
d. Lokakarya mini (Lokmin) lintas sektor

9. Apa saja kendala utama yang dihadapi dan bagai mana kendala tersebut
dapat diatasi
KENDALA :
a. Suami dan Isteri berkerja di ladang, kesehatan anak kurang diperhatikan
b. Pendapatan ekonomi keluarga relatif rendah
c. Dana dan sumber daya manusia di puskesmas relatif kurang
SOLUSI :
a. digantikan pengasuh bisa kakek,nenek,saudara,
b.
c.
d.

10. Apa saja manfaat utama yang dihasilkan inisiatif ini


a. Tingkat status gizi balita membaik
b. Tingkat kecerdasan/pengetahuan masyarakat
11. Apa beda sebelum dan sesudah
Dokumentasi peserta sebelum dan sesudah mengikuti kegiatan Pos Gizi

12. Apa saja pembelajaran yang dapat dipetik


Untuk mencegah gizi buruk melalui pemberdayaan masyarakat dalam
kegiatan Pos Gita

13. Apakah inisiatif ini berkelanjutan dan direplikasi


a. dari 2 desa menjadi 5 desa, untuk tahun 2016 menambah 1 desa dan telah
dianggarkan. (BOK Rp. ????)
b. Dinas Kesehatan Kabupaten Sambas, membuat surat edaran kepada seluruh
puskesmas (Pak Agus)
c. Beberapa puskesmas telah melakukan studi banding ke puskesmas
sejangkung (lampiran surat dari puskesmas terkait)
d. ke Pontianak (surat pak agus)
e. ke bandung (surat pak agus)

Anda mungkin juga menyukai