Anda di halaman 1dari 7

SURAT KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS SEJANGKUNG

NOMOR:

TENTANG

UPAYA PERBAIKAN GIZI PASIEN PUSKESMAS SEJANGKUNG

KEPALA PUSKESMAS SEJANGKUNG,

Menimbang :

a. bahwa dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat


perlu dilakukan upaya perbaikan gizi perseorangan dan gizi
masyarakat pada seluruh siklus kehidupan sejak dalam kandungan
sampai dengan lanjut usia dengan prioritas kepada kelompok rawan
gizi;

b. bahwa upaya perbaikan gizi tersebut dilaksanakan berdasarkan


pedoman yang selama ini masih tersebar dalam berbagai pedoman
yang belum bersifat regulasi;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada


huruf a dan huruf b diatas, perlu menetapkan Peraturan Menteri
Kesehatan tentang Upaya Perbaikan Gizi;

Mengingat :

1. Permenkes Nomor 75 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan


Masyarakat

2. Permenkes Nomor 46 Tahun 2015 Tentang Akreditasi Puskesmas

3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan


Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437)
sebagaimana telah diubah terakhir kali dengan Undang-Undang
Nomor 8 Tahun 2005 Tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan
Lembaran Negara Indonesia Nomor 4548);

4. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga


Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1996 Nomor
49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3637);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian
Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah
Propinsi, dan Pemerintah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

7. Peraturan Presiden Nomor 74 Tahun 2012 tentang Sistem


Kesehatan Nasional;

8. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


741/Menkes/SK/VII/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan di Kabupaten/Kota;

9. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


922/Menkes/SK/X/2008 tentang Pedoman Teknis Pembagian Urusan
Pemerintahan Bidang Kesehatan antara Pemerintah, Pemerintah
Daerah Propinsi, dan Pemerintah Kabupaten/Kota;

11. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1144/Menkes/Per/VIII/2010


tentang Organisasi dan Tatalaksana Kementerian Kesehatan (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 585) sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 35 Tahun
2013 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 741);

12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 63/2010 tentang Garam


Beryodium;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS TENTANG UPAYA PERBAIKAN GIZI PASIEN


PUSKESMAS SEJANGKUNG.

Kesatu : Upaya Perbaikan Gizi Pasien Puskesmas Sejangkung sebagaimana


tercantum dalam Lampiran merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
Surat Keputusan ini.

Kedua : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan
apabila dikemuan hari terdapat kekeliruan akan diadakan
perbaikan/perubahan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Sejangkung
Pada tanggal :

KEPALA PUSKESMAS SEJANGKUNG

MUSLIMIN

LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA


PUSKESMAS

NOMOR

TENTANG : UPAYA PERBAIKAN GIZI


PASIEN

UPAYA PERBAIKAN GIZI PASIEN PUSKESMAS

SEJANGKUNG

Tenaga Gizi Puskesmas sebagai penanggung jawab asuhan gizi sekaligus sebagai
pelaksana asuhan gizi yang mempunyai tugas pokok dan fungsi sebagai berikut;

Memberikan asuhan gizi dengan langkah-langkah sebagai berikut;

a.Melakukan pengkajian gizi meliputi data antropometri, data pemeriksaan


fisik/klinis, data riwayat gizi, dan data hasil pemeriksaan laboratorium.

b.Menentukan diagnose gizi melalui kolaborasi dengan dokter

c.Menterjemahkan preskripsi diet ke dalam jenis dan jumlah makanan

d.Melakukan intervensi gizi : edukasi gizi, konseling gizi

e.Monitoring dan evaluasi gizi : pemantauan dan evaluasi status gizi dengan
melakukan pengukuran antropometri dan asupan gizi
KERANGKA ACUAN

PROGRAM GIZI

I.PENDAHULUAN

Pelayanan gizi di puskesmas adalah kegiatan pelayanan gizi mulai dari upaya
promotif,preventif, kuratif dan rehabilitative yang dilakukan di wilayah kerja
puskesmas. Pelayanan gizi di puskesmas dilakukan di dalam dan di luar gedung.
Dimana kegiatan pelayanan gizi di dalam gedung terdiri dari 2 (dua) jenis yaitu
pelayanan gizi rawat jalan dan pelayanan gizi rawat inap.

A. LATAR BELAKANG

Kesehatan dan gizi merupakan faktor penting yang secara langsung


berpengaruh terhadap kualitas sumber daya manusia (SDM). Sumber daya
manusia yang sehat dan berkualitas merupakan modal utama atau investasi
dalam pembanguan kesehatan.

Pusat Kesehatan Masyarakat (Puekesmas ) merupakan fasilitas pelayanan


kesehatan primer, yang melayani pasien dengan berbagai masalah kesehatan
termasuk masalah gizi. Tingginya masalah gizi dan penyakit yang terkait dengan
gizi di masyarakat memerlukan penaganan paripurna , namun dengan
keterbatasan berbagai faktor pendukung, maka penanganan masalah tersebut
belum optimal.Salah satu faktor tersebut adalah petugas kesehatan termasuk
tenaga gizi bekerja belum sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya ( tupoksi ).
Fenomena ini, akan memberikan implikasi yang besar terhadap keberhasilan
pembangunan kesehatan dan gizi di Indonesia.

Masalah gizi dan penyakit yang terkait dengan gizi yang sering muncul di
masyarakat seperti masalah pada anak ( diare, malGizi, dan lain-lain), masalah ibu
hamil dan menyusui (anemia gizi, Kurang Energi Kronik, dan toksemia kehamilan
yaitu preeclampsia dan eklampsia), penyakit infeksi ( diare,tuberculosis, dan
seterusnya) dan penyakit degenerative ( hipertensi, diabetes mellitus, dan
sebagainya).Melihat kompleksnya masalah yang ada, diperlukan pendekatan
pelayanan gizi dilakukan melalui kegiatan spesifik dan sensitive, sehingga peran
program dan sektor terkait harus berjalan sinergis. Undang-Undang Nomor 36
Tahun 2009 tentang Kesehatan menyebutkan tujuan perbaikan gizi adalah untuk
meningkatkan mutu gizi perorangan dan masyarakat. Sehingga pelayanan gizi di
puskesmas terdiri dari kegiatan pelayanan gizi di dalam dan diluar gedung.
Pelayanna gizi di dalam gedung umumnya bersifat individual, berupa pelayanan
promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitative. Kegiatan di dalam gedung juga
meliputi perencanaan program pelayanan gizi yang akan dilakukan di luar
gedung. Sedangkan pelayannan gizi di luar gedung umumnya pelayanan gizi
pada kelompok dan masyarakat dalam bentuk promotif dan preventif.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Meningkatnya kualitas pelayanan gizi melalui Standarisasi Operasional


Prosedur sehingga dapat mencegah dan menanggulangi masalah gizi.

2. Tujuan Khusus

a. Terlaksananya pelayanan gizi di dalam gedung yang berkualitas di


puskesmas dan jejaringnya

b. Terlaksananya pelayanan gizi di luar gedung yang berkualitas di


puskesmas dan jejaringnya.

c. Terlaksananya pencatatan, pelaporan, monitoring dan evaluasi yang baik


di puskesmas dan jejaringnya.

C. Kegiatan

Kegiatan pokok petugas gizi melakukan pelayanan gizi mulai dari upaya
promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Meliputi :

- Pendidikan gizi
- Suplementasi gizi
- Tata laksana gizi
- Surveilans gizi
- Asuhan gizi
- Rujukan gizi
Dalam asuhan gizi yang dilakukan :
1. Membuat perencanaan
2. Pengumpulan data gizi
3. Diagnose gizi
4. Intervensi gizi

D. Alur Pelayanan Gizi Dalam Gedung


Pasien datang sendiri atau rujukan dari iaringan
puskesmas

Loket

Pemeriksaan medis dan skrining Gizi

Ditemukan pasien bermasalah gizi dan atau kondisi


khusus

Rawat jalan Rawat inap Rujuk ke Fasyankes


yang lebih tinggi

Pengkajian gizi
Rujukan balik

Diagnosis gizi

Intervensi gizi Intervensi gizi

Pasien rawat Pasien rawat inap: konseling


jalan:konseling Gizi gizi, perencanaan
Tindak Lanjut
Monitoring Evaluasi
diet,penyediaan makanan

Anda mungkin juga menyukai